Monday, November 9, 2009

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 09-11

Research BNP Paribas Sec: Buy ASII target Rp 37.000

Research Macquarie Sec Indonesia: Neutral AALI target Rp 21.500

Research CIMB-GK Sec: Outperform TLKM target Rp 10.100

Cermati Saham Gozco
SAHAM PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) dikabarkan bakal diakumulasi oleh sejumlah broker asing, seiring langkah perseroan menjajaki akuisisi perusahaan sawit, setelah mengambil alih PT Palma Sejahtera. Selain itu, kata sumber Investor Daily, perseroan juga akan ekspansi ke Kalimantan dalam waktu dekat. Harga GZCO berpotensi mencapai level Rp 350. Pada perdagangan akhir pekan lalu, saham GZCO menguat Rp 10 menjadi Rp 210 per unit. Jumlah saham berpindah tangan mencapai 67,53 juta unit dengan nilai Rp 14,05 miliar.

Perusahaan Jepang Gandeng Kalbe
HARGA saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dikabarkan bakal diangkat menuju level Rp 1.900, seiring rencana perseroan menjalin kerja sama dengan tiga perusahaan manufaktur alat kesehatan dari Jepang. Selain itu, menurut sumber Investor Daily, adanya kabar mengenai rencana akuisisi perusahaan makanan kesehatan domestik juga akan berdampak positif. Pada penutupan perdagangan saham pekan lalu, KLBF naik Rp 10 menjadi Rp 1.260 per unit. Jumlah saham berpindah tangan sebanyak 29,87 juta unit dengan nilai Rp 38,05 miliar.

Nilai tukar rupiah kembali bergerak menguat di tengah pelepasan dolar AS yang kembali marak di pasar global.Pada perdagangan Senin (9/11/2009), rupiah dibuka menguat ke level 9.415 per dolar AS, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di level 9.465 per dolar AS. Pasar menanti rilisan data GDP Q3 RI (prediksi dari BPS 4.2%) siang ini. Mayoritas mata uang regional Asia menguat setelah hasil pertemuan G20 yang mempertahankan stimulus hingga ada kepastian pemulihan ekonomi global, ikut menopang kinerja rupiah.

IHSG dibuka menguat ke level tertinggi 2.406.510 di awal sesi perdagangan Jakarta hari ini, mengikuti penguatan mata uang rupiah terhadap dolar dan mayoritas kenaikan indeks saham Asia dan Wall Street di akhir pekan, berkat optimisme terhadap imbas pernyataan G20 untuk mempertahankan stimulus global, diikuti penawaran Axa Asia Financial Australia oleh AXA group Perancis, kenaikan harga komoditi (minyak US$ 78.30/barel, emas $ 1.100,20 di sesi Asia), ikut memberikan sentimen positif kepada saham domestik.Investor saham lokal menunggu data GDP Q3 RI yang dirilis hari ini.

Harga batubara terus meningkat tajam. Biasanya, harga produk tambang ini di bawah harga minyak mentah. Tapi, pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, harga batubara sudah lebih tinggi ketimbang harga minyak. Analis meramal, melonjaknya permintaan batubara dunia bakal terus mendongkrak harga komoditas ini. Merujuk data Bloomberg pekan lalu, harga batubara di pelabuhan Newcastle, Australia, untuk kontrak pengiriman Desember 2009 sebesar US$ 77,65 per ton. Harga ini naik 3,05% dari awal pekan lalu sebesar US$ 75,35 per ton.Bandingkan dengan harga minyak mentah jenis WTI di bursa NYMEX Amerika Serikat (AS), pada akhir pekan kemarin sebesar US$ 77,43 per barel. Harga tersebut turun 0,9% dari posisi awal pekan lalu US$ 78,13 per barel.

Bank Indonesia (BI) diprediksi masih ke pasar untuk menahan laju penguatan rupiah yang terlalu cepat. Rupiah diprediksi bertahan di level 9.400-an per dolar AS.

INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) per 30 Oktober 2009 tidak memiliki pemegang saham yang di atas 5%.

INILAH.COM, Jakarta - Jumlah pemodal asing di Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) per 30 Oktober 2009 tercatat naik menjadi 50,26 miliar saham (53,63%) dari posisi sebelumnya 49,91 miliar saham. Pekan Ini, Kepastian PTBA Beli Newmont
PTBA dan ANTM mesti menunggu lampu hijau dari pemerintah.

Kalbe Bidik Akusisi Lima Perusahaan
Salah satu perusahaan yang jadi target akuisisi berkedudukan di Filipina.

RUPLSB Davomas Setuju Restrukturisasi Utang US$ 238 Juta
JAKARTA, INVESTOR DAILY
Pemegang saham PT Davomas Abadi Tbk (DAVO) menyetujui restrukturisasi utang senilai US$ 238 juta. Perseroan juga akan bertindak sebagai penjamin obligasi anak usahanya, Davonas International Finance Company Pte Ltd.

KUPON BERSTATUS GAGAL BAYAR, Obligasi Arpeni Terancam Default
JAKARTA, INVESTOR DAILY
Obligasi PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) senilai US$ 160 atau setara Rp 1,6 triliun juta akan dinyatakan gagal bayar (default) jika dalam sebulan ke depan perseroan tak mampu membayar kupon surat utang tersebut.

Pendapatan Telkom Diproyeksikan Tumbuh 15%
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menargetkan kenaikan pendapatan tahun 2010 sekitar 10-15% atau lebih tinggi dibandingkan proyeksi tahun ini sekitar 5-10%.

PANR Finalisasi Utang Rp 64 M
PANR akan menggelar RUPSLB pada 10 Desember nanti untuk meminta persetujuan atas pinjaman itu.

Economic: Pemerintah Butuh Investasi Rp 2.000 Triliun
Pemerintah butuh dana investasi hingga Rp 2.000 triliun untuk mencapai pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% dalam lima tahun ke depan. Pertumbuhan untuk mengatasi pengangguran dan memberantas kemiskinan. Namun, dari kebutuhan itu, pemerintah melalui APBN hanya mampu 20% atau Rp 400 triliun. Sisanya, 80% atau Rp 1.600 triliun, dibutuhkan dana dari sektor usaha swasta dalam dan luar negeri, termasuk BUMN.

Economic: Neraca BI 2009 Diprediksi Defisit Rp 1 Triliun
Pada tahun ini, BI memperkirakan akan mengalami defisit hingga Rp 1 triliun. Adapun biaya terbesar adalah biaya operasi moneter, terutama bunga SBI.

Cement: 8 Produsen Semen Ekspansi US$ 1,7 Miliar
Mulai akhir tahun ini hingga 2014, delapan produsen semen dalam negeri berencana merealisasikan ekspansi sekitar US$ 1,7 miliar. Ekspansi tersebut guna meningkatkan kapasitas produksi semen nasional sekitar 14,5 juta ton.

DOID: Dikuasai Northstar 40% Saham
Akhirnya, Northstar Tambang Persada menguasai 2,75 miliar atau 40% saham DOID yang dibeli dari Lion Trusts, Amicorp Trustee dan Credence Trust asal Singapura. Belum diketahui besaran nilai pembeliaanya. Jumat kemarin (6/11), terjadi crossing saham DOID sebanyak 5,9 miliar saham senilai Rp8,22 triliun atau Rp1.400/saham. Adapun 3 broker pelaksananya yakni Danareksa Sekuritas, Semesta Indovest, dan CLSA Investment. Sementara itu, DOID telah menuntaskan transaksi akuisisi 99,9% saham PT Bukit Makmur Mandiri.

BMRI: Finalkan Kredit US$100 Jt
BMRI memfinalkan pinjaman bilateral senilai US$100 juta dengan tiga institusi keuangan guna menyeimbangkan struktur pendanaan jangka panjang seiring penawaran subdebt bertenor 7 tahun Rp3 triliun. Sementara itu, Penfindo memberikan rating AA+ atas subdebt tersebut.

TLKM: Pendapatan FY10 Diprediksi Naik 10-15%
TLKM menargetkan pendapatan FY10 naik 10-15% yoy vs proyeksi FY09 +5-10% yoy, dikontribusi akusisi sejumlah perusahaan tahun ini.

ASII: Beri Utang Anak Usaha Rp500 M
ASII memberikan utang Rp500 miliar atau US$50 juta kepada anak usahanya PT Astratel Nusantara. Jangka waktu utang disesuaikan dengan kebutuhan Astratel dan jika berdenominasi rupiah tingkat suku bunga setara SBI ditambah 3,5% atau setar LIBOR ditambah 3,5% jika US$.

BMRI: Obligasi Subdebt Berbunga 10,75%-12%
Penerbitan obligasi subordinasi (Subdebt) BMRI sebesar Rp 3 triliun, menetapkan bunga 10,75-12%. Ini didasarkan atas bunga Surat Utang Negara (SUN) seri FR0030 ditambah 100-225 basis poin.

Ancol Bukukan Laba Rp72,8 Miliar
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, yang membawahi tempat rekreasi Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta Utara, pada kuartal III 2009 meraih laba bersih Rp72,8 miliar.

PT Elnusa tbk (ELSA) sedang mengincar pengeboran sumur produksi di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu untuk menjadi salah satu penyokong utama kinerja perseroan tahun depan.

INILAH.COM, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menargetkan jumlah pelanggan IPTV sebanyak 600.000 orang pada tahun depan atau naik 20% dari target 3 juta pelanggan speedy 2010.

6 Emiten Sekuritas Cetak Untung, 3 Merugi
Bukan hanya emiten perseroan saja yang mencetak untung, namun emiten sekuritas pun tak kalah giatnya meraup dana untuk kinerja sembilan bulan pertama 2009.

FREN Turunkan Tarif Komunikasi
PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN) menurunkan tarif komunikasi Rp 100/30 detik untuk panggilan hemat interlokal ke telepon rumah (PSTN) di seluruh Nusantara.

PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mencatatkan laba bersih sekitar Rp176,321 miliar atau turun 8,14% per September 2009 dibandingkan periode sama sebelumnya Rp191,951 miliar.

Sembilan bulan pertama 2009, PT Bank Saudara Tbk mencetak laba bersih yang minus 24,62% menjadi Rp23,759 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya berhasil meraih laba bersih Rp31,532 miliar.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

No comments:

Post a Comment