Market Review
Aksi penjualan saham grup Bakrie berkat sentimen negatif dari isu gagal bayar repo dan rencana penerbitan obligasi dalam bentuk dolar AS, serta sesuai dengan prediksi data pertumbuhan ekonomi kuartal 3 RI 2009 (3,87% q/q, 4,21% y/y) mendorong aksi “Sell on the News”, menyeret IHSG ke teritorial negatif dan ditutup kembali dibawah level 2.400. Laporan meningkatnya kerugian derivatif perbankan BUMN, ikut memberikan sentimen negatif kepada saham perbankan BUMN. Sementara investor domestik mengacuhkan sentimen dari kenaikan tajam saham Wall Street berkat optimisme pasar terhadap hasil pertemuan G20 untuk mempertahankan paket stimulus global. Meski penguatan rupiah terhadap dolar (penutupan Rp 9.420), ikut memberikan support kepada IHSG. IHSG terkoreksi 24,48 poin (-1,02%), ditutup di 2.381,95, transaksi tercatat Rp 3,37 triliun. Investor asing kembali membukukan net sell sebesar Rp 52,27 miliar, dibandingkan net sell sebesar Rp 167,89 miliar hari Senin (09/11).
Indeks saham MSCI Asia Pasific terangkat kemarin, mendorong indeks mengalami penguatan untuk hari ke-3, karena rallynya harga komoditi mengangkat harga saham produsen material dan brokerage upgrade saham finansial Australia. Newcrest Mining Ltd menguat 1% karena harga emas capai rekor tertinggi baru (US$ 1.110). Axa Asia Pacific Holdings Ltd. melejit setelah Credit Suisse Group AG upgrade rating perusahaan “neutral.” Hyundai Motor Co menguat berkat data penjualan mobil China.
IHSG Outlook
IHSG diperkirakan terbebani oleh kondisi teknikal yang menunjukkan trend penurunan jangka pendek, munculnya kembali isu negatif dari saham grup Bakrie mengenai isu repo dan rencana penerbitan obligasi denominasi dolar AS (13 Nov), serta aksi investor domestik yang melakukan profit-taking mengantisipasi “Sell on The News” data pertumbuhan ekonomi nasional (3,87% q/q, 4,21% y/y), menyebabkan potensi kenaikan IHSG terbatas pada pekan ini (perkiraan range pekan ini: 2.350-2.450), meski kinerja indeks saham regional menunjukkan momentum kenaikan yang kuat. Masih ada ketidakpastian mengenai berakhirnya masalah antara KPK-Polri yang memberikan sentimen negatif kepada iklim investasi dan menurunkan kepercayaan investor asing untuk berinvestasi di dalam negeri, diikuti laporan sejumlah bank BUMN mengalami peningkatan kerugian transaksi derivatif (meningkat 14% menjadi Rp 14,966 triliun) dan trend kenaikan kredit macet (NPL) yang membebani kinerja saham perbankan lokal, kian membebani kinerja IHSG di awal pekan ini. Sementara investor asing masih membukukan net selling dalam 3 pekan terakhir, total hampir RP 3 triliun, mendorong perkiraan adanya switching portofolio ke SUN, ikut memberikan sentimen negatif. Meski potensi technical rebound masih terbuka berkat positifnya data GDP Q3 RI, hasil earning Q 3 dan musim pembagian dividen.
Stock Picks: Average last 20 week +95.69%. Target 10-30%, Risk < -10%
Hold Buy until 12/11: PTBA 14.700/DOID 1.590/BBRI 7.500/BBCA 4.775/BMRI 4.725/MEDC 2.650/PGAS 3.675/JSMR 1.830/SMRA 620/CTRS 680/SGRO 2.425/INDF 3.100/KLBF 1.320/GGRM 17.000/SMCB 1.610/SMGR 7.400/ANTM 2.275/MYOR 3.500/UNVR 10.250. Buy on Weakness: ITMG. Sell on Rally: BUMI/ENRG
Stock Picks:
• JPRS : Underperform target Rp 250
• TBLA : Outperform target Rp 350
Global Outlook
Potensi kenaikan Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan terbatas pada hari ini, setelah indeks mengalami kenaikan selama 6 sesi perdagangan berturut-turut (indeks DJIA ditutup di level tertinggi 13-bulan hari Senin), berkat sentimen negatif dari hasil earning MBIA Inc (kerugian kredit derivatif US$ 728,8 juta) dan Fluor Corp (pangkas prediksi pendapatan tahun ini) meredam hasil earning Priceline.com Inc dan Beaer Homes USA Inc yang tercatat lebih baik dari perkiraan, diikuti terkoreksinya harga komoditi global setelah dolar AS mengalami technical rebound kemarin, ikut membebani kinerja indeks saham global hari ini. 430 emiten di indeks S&P 500 AS, 83% diantaranya melaporkan earning lebih baik dari perkiraan analis, meski rata-rata earning anjlok 15%, penurunan 9 kuartal berturut-turut, data harga rumah di AS meningkat 11% ke level tertinggi 2-tahun di kuartal 3 2009, rencana AIG Inc AS akan mampu membayar kredit kepada pemerintah AS serta laporan pendapatan HSBC Holdings Plc mencetak keuntungan meski Barclays Plc mencatat penurunan pendapatan sebesar 64%, dapat menahan potensi koreksi hari ini.
Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal negatif dari pola candle bearish engulfing (indikasi bearish reversal) dan berada di dalam downchannel karena gagal ditutup diatas upper channel 2.409, penutupan diatas 5 & 10 day MA (berpotensi membentuk golden cross), seharusnya mendukung potensi penurunan dan membatasi potensi kenaikan lebih lanjut. Sementara indikator ADX rebound, stochastic trending up, MACD oversold, seharusnya menunjukkan potensi penurunan terbatas hari ini. Trend bearish dapat dinetralkan jika IHSG dapat ditutup diatas upper channel (downtrend channel) di 2.404 dan ditutup diatas channel support di 2,383 target 2.445/2.475 (trendline). Perkiraan range hari ini di 2.340-2.400. Hitungan EW: IHSG saat ini berada dalam wave 3/b dalam wave X, selama tidak menembus wave 2 support 2.293, target di 2.445/2.478 (10-day MA).
Resistance : 2455.74/2437.29/2418.85/2407.15. PP 2395.44
Support : 2377.00/2358.55/2346.85/2335.15
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (Universal Broker Indonesia Sec: Code TF)
globalmarketstrategist.blogspot.com
No comments:
Post a Comment