Monday, December 7, 2009

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 07-12

Research JP Morgan Sec : Overweight AALI target Rp 26.700

Research Samuel Sec Ind : Buy BMRI target Rp 5.800

Research Mandiri Sec : Buy INDY target Rp 2.750

Research Danareksa Sec : Buy CTRA target Rp 960

Research Credit Suisse Sec : Buy INDF target Rp 4.200

Tirta Mahakam Ekspansi Batubara
HARGA saham PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) dikabarkan bakal diangkat menembus level Rp 100 dalam jangka pendek. Sumber Investor Daily mengungkapkan, rencana ekspansi perseroan dengan mengakuisisi kembali perusahaan tambang batubara di Kalsel akan dijadikan momentum kenaikan harga TIRT. Perseroan juga disebut-sebut mendapat injeksi dana berupa pinjaman modal kerja dari bank dan investor. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, TIRT menguat Rp 21 (35,6%) ke posisi Rp 80.

Saham Mas Murni Menuju Rp 75
HARGA saham PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI) berpeluang menuju level Rp 75 dalam jangka pendek. Menurut sumber Investor Daily, sejumlah broker akan memanfaatkan rencana perseroan menambah pencatatan saham (prelisting) atas obligasi konversinya. Selain itu, kata dia, adanya kabar tentang pengerjaan proyek baru di Surabaya bakal turut menjadi sentimen positif. Pada penutupan perdagangan pekan lalu, MAMI naik Rp 3 (5,7%) ke level Rp 55.

Untuk pekan ini, IHGS diprediksi hanya akan menguat terbatas dengan dorongan sentimen positif dari bursa-bursa utama dunia. Namun profit taking akan terus menerpa perdagangan saham, sehingga menghambat laju rally IHSG.Bursa Wall Street akhir pekan lalu menguat tipis berkat membaiknya pasar tenaga kerja. Indeks Dow Jones pada perdagangan Jumat (4/12/2009) menguat 22,75 poin (0,22%) ke level 10.388,90.Bursa Tokyo memulai perdagangan Senin (7/12/2009) dengan penuh semangat dan kembali menembus level 10.000. Indeks Nikkei-225 dibuka menguat hingga 154,57 poin (1,54%) ke level 10.177,16. Data tenaga kerja AS bulan November dirilis hari Jumat lalu, memicu spekulasi kenaikan suku bunga AS lebih cepat dari perkiraan pasar, dapat memicu kekhawatiran terhadap isu bubble aset saham dan komoditi di tahun 2010.

Nilai tukar rupiah mengawali perdagangan pekan ini dengan melemah. Trend penguatan dolar AS di pasar global akan memberi sentimen negatif bagi pergerakan nilai tukar rupiah.Pada perdagangan Senin (7/12/2009), rupiah dibuka melemah tipis ke level 9.460 per dolar AS, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di level 9.415 per dolar AS.Analis memperkirakan rupiah tidak akan bergerak terlalu lebar karena minimnya berita besar dari dalam negeri. Investor akan mencermati gerak mata uang regional lainnya terhadap dolar AS.Di tengah likuiditas yang semakin sedikit menjelang akhir tahun, nilai tukar rupiah diprediksi hanya akan bergerak pada kisaran yang tipis.

RUPS, Momentum ‘Strong Buy’ Saham BUMI
Saham PT Bumi Resources (BUMI), Senin (7/12) diprediksikan menguat karena rencana RUPS Kamis (7/1) tahun depan. Strong buy dengan target Rp3.200 di akhir tahun.

Harga Saham Rights Issue Latinusa Rp325/Lembar
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (Latinusa) melakukan penawaran umum sebesar 504.670.000 saham biasa senilai Rp100 setiap saham dengan harga penawaran Rp325 setiap saham.

ARAH INVESASI SEPEKAN: IHSG Dibayangi Window Dressing, Yield SUN Berpotensi Turun
Indeks harga saham gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini diperkirakan cenderung menguat. IHSG dibayangi sentimen window dressing dan kondusifnya bursa global. Meski demikian, indeks tetap rawan ambil untung (profit taking), setelah pekan lalu ditutup pada level 2.511,54.

Obligasi Indosat Peroleh Pernyataan Efektif
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telah menerbitkan pernyataan efektif untuk emisi obligasi PT Indosat Tbk (ISAT).

Telkom Batal Akuisisi Indonesian Tower
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) tidak akan melanjutkan rencana akuisisi 80% saham PT Solusindo Kreasi Pratama (Indonesian Tower).

Capex Emiten Favorit Naik 15%
Sebanyak 24 emiten kelompok LQ45 menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) 2010 senilai Rp 76,02 triliun. Capex emiten yang memiliki saham terlikuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu rata-rata naik 15,3% dibandingkan 2009 sebesar Rp 65,91 triliun.

Realistis, 25 Emiten Baru di 2010
BEI menargetkan jumlah emiten saham baru/initial public offering sebanyak 25 emiten pada 2010. Target penambahan emiten pada 2010 ini dinilai cukup realistis.

Wow! Multi Bintang Bagi Dividen Rp12.500/Lembar
PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) akan membagikan dividen interim sekitar Rp12.500 per lembar saham atau total senilai Rp263.375 miliar.

PT Sepatu Bata Tbk (BATA) akan membagikan dividen interim sebesar Rp1.088 per lembar saham atau total sekitar Rp 14.144 miliar dari laba bersih perseroan sekitar Rp38.846 miliar.

PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) menargetkan peningkatan kapasitas PLTA Karebbe dari 33 MW menjadi 90 MW selesai pada 2011 mendatang.

PT Indosat Tbk (ISAT) memiliki total utang mencapai US$24,42 triliun hingga 2009.

Mining: Nilai Akuisisi Tambang BHP Disinyalir Naik jadi US$700 Jt
Nilai akuisisi tambang batubara Maruwai, Kalteng BHP Biliton disinyalir naik jadi US$700 juta atau hampir Rp7 triliun, harga penawaran tertinggi sementara dari sebelumnya US$400-500 juta. Saat ini, ada tiga perusahaan yang intens bernego yakni PTBA, PT Rajawali Corp. dan PT Rio Tinto Indonesia.

Properti: Harga Rumah Indonesia (-0.86%) YoY
Lembaga Riset Global Property Guide, menyatakan pasaran harga hunian rumah rata2 di 18 kota di Indonesia ( -0.86%) YoY per Q3 09, sedangkan QoQ
(-1,02%).

PGAS: Kena Sanksi Denda US$ 17,941 Juta
PGAS dikenakan sanksi denda sebesar US$ 17,941 juta oleh ICC International Court of Arbitration yang bermarkas di Singapura. ICC memenangkan gugatan
CRW Joint Operation yang diajukan kepada PGN.

MIRA: Gagal Bayar US$224 Juta
MIRA gagal membayar utang US$224 juta atau sekitar Rp2,24 triliun kepada MEDC, Encore International Ltd, dan kelompok kreditor yang difasilitasi oleh
Citicorp International Limited. Utang tersebut terkait transaksi akuisisi saham APEX.

TLKM: Batal Akuisisi Indonesia tower
TLKM melalui anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi (miratel) membatalkan rencana akuisisi 80% saham Indonesiatower karena tak adanya kesepakatan antara keduanya, yakni pemagang saham PT Solusindo Kreasi Pratama. Namun, perseroan memastikan batalnya rencana ini tak akan menganggu kinerja Miratel dalam mengembangkan bisnis tower nya.

ANTM: Alokasikan Dana Akuisisi US$30 Jt , Bentuk Anak Usaha Baru
ANTM mengalokasikan dana akuisisi US$30 juta di 2010. Perseroan berencana mengakuisisi tambang batubara dan emas. Sementara itu, perseroan membentuk anak usaha baru, PT Indonesia Coal Resources yang akan mencari perusahaan yang memiliki tambang berkapasitas produksi minimal 2 juta ton/tahun berkalori 5.000 kkl.

BMRI: Pimpin Kredit Sindikasi PGAS US$275 Jt
BMRI memimpin kredit sindikasi PGAS sebesar US$275 juta untuk pendanaan, yakni Mandisi Singapura sebagai mandate lead arranger sebesar US$50 juta.

RMBA: RUPSLB Setuju, RMBA dan BATI Merger 1 Januari 2010
Pemegang saham RMBA dan BATI akhirnya menyetujui penggabungan kedua perusahaan tersebut dalam RUPSLB yang digelar akhir pekan lalu. RMBA berharap, penggabungan dapat efektif pada 1 Januari 2010. Selain persetujuan penggabungan, RMBA juga mengangkat Djoko Moeljono sebagai Komisaris Utama, Jeremy Pike sebagai Direktur Utama, dan Andre Joubert sebagai Chief Financial Officer.

BTEK: Omzet Perseroan Naik
Penjualan PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk hingga September 2009 mencapai Rp5,55 miliar melonjak 104,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp2,71 miliar. Faktor yang menyebabkan perseroan masih membukukan rugi bersih adalah besarnya beban pokok penjualan yang mencapai Rp8,06 miliar.

BBNI: Menneg BUMN Dukung Rights Issue BNI
Menneg BUMN mendukung langkah penguatan modal BBNI melalui rights issue. Pemerintah juga tidak mempermasalahkan jika kepemilikannya terdilusi hingga 60%.

MLBI: Bagi Dividen Interim Rp 12.500
MLBI akan membagikan dividen interim tahun buku 2009 sebesar Rp 12.500 per saham. Pembagian dividen interim dijadwalkan pada 15 Januari 2010.

PWON: Peringkat Hampir "Default"
Fitch Ratings menurunkan peringkat PWON dari "C" menjadi "RD" (restricted default), yakni satu tingkat di atas status gagal bayar. Peringkat tersebut
diberikan untuk penerbitan obligasi rupiah dan internasional, termasuk obligasi dollar AS yang akan jatuh tempo 2011 senilai 110 miliar dollar AS.

Buyback Obligasi EXCL Tak Terkait Aturan Pajak
EXCL membantah kalau aksi beli kembali obligasi global mereka untuk menghindari pajak 20%. Mereka sudah membayar pajak itu sejak dua tahun lalu.

MEDC Bayar Utang US$ 88,9 Juta
Menurut rumor, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berencana melunasi seluruh utang obligasinya senilai US$ 88,9 juta.

Saratoga-Northstar Incar 51% Saham ELSA
Konsorsium Saratoga-Northstar tak hanya berniat mencaplok 37,15% saham ELSA milik PT Tridaya Esta. Tapi, mereka ingin vmenguasai minimal 51%.

MAPI Patok Bunga Obligasi 12,25% & 13%
Obligasi PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mematok bunga 12,25% dan 13%. Nilai totalnya mencapai Rp 500 miliar.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

No comments:

Post a Comment