Monday, December 7, 2009

Weekly Market Outlook & TA IHSG (JSX)

Market Review
Sejumlah katalis positif dari dalam dan luar negeri memberikan momentum kenaikan kepada IHSG pada pekan lalu, meski kenaikan IHSG dibatasi oleh kekhawatiran terhadap kasus Bank Century yang mendorong pembentukan Panitia Khusus pada akhir pekan lalu. Katalis positif dari dalam negeri seperti: meredanya risk aversion yang mendorong penguatan rupiah dari meredanya kekhawatiran terhadap kasus gagal bayar surat utang Dubai World setelah mendapatkan bantuan dari pemerintah Dubai, diikuti rendahnya inflasi Indonesia bulan November (-0.03% m/m, 2m41% y/y) dan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga 6,5%, serta paparan kinerja 28 perseroan yang mengikuti Investor Summit & Capital Market Expo 2009 yang solid, serta meredanya tekanan penjualan dari saham grup Bakrie dari isu negatif right issue anak usaha PT. Bakrie Brothers (BUMI, ENRG, UNSP, DEWA), memberikan support dan angkat IHSG di atas teritorial 2.500 hingga akhir pekan lalu. Sementara katalis positif dari luar negeri seperti, lebih baik dari perkiraan data PMI China, ISM Manufacturing & Jobless Claims AS, laporan Fed Beige Book yang memberikan indikasi pemulihan ekonomi AS, bank sentral Jepang menyuntik dana ke pasar untuk merangsang pertumbuhan (lemahkan yen dan angkat indeks saham Nikkei 225), diikuti kenaikan harga komoditi global (emas capai rekor tertinggi baru di US$ 1.227,50/ons). IHSG menguat 118,035 poin (+4,93%) pekan lalu, ditutup di 2.511,545. Hari Jumat (04/12), IHSG naik 11,508 poin (+0,46%) menjadi 2.511,545.

Indeks saham Asia mengalami kenaikan mingguan terbesar dalam 7 bulan terakhir karena kekhawatiran dari kasus gagal bayar surat utang Dubai World mereda dan usaha bank sentral Jepang (BOJ) menyuntik likuiditas ke pasar dalam upaya untuk memerangi deflasi. Saham 2 bank di Australia (Commonwealth Bank of Australia dan National Australia Bank) berkat meredanya isu gagal bayar Dubai World, Toyota Motor Co dari imbas penguatan dolar terhadap yen, Mitsubishi Motors Corp mendapatkan isu positif dari rencana ekspansi PSA Peugeot Citroen. Sejumlah data ekonomi yang tercatat diatas prediksi pasar (ISM, Jobless Claims AS, PMI China, Fed Beige Book) dan kenaikan harga logam dan minyak ikut angkat indeks saham Asia. Indeks saham MSCI Asia Pasific menguat 5,5% di pekan lalu menjadi 120,14, dimana indeks Topix Jepang +9,7%, Shanghai +7,1%, Hong Kong +6,5% setelah pemerintah China berjanji untuk mempertahankan kebijakan stimulus hingga 2010.

IHSG Outlook
Potensi IHSG pada pekan ini masih terbuka berkat masih munculnya sejumlah katalis positif terbaru dari dalam dan luar negeri, dapat mempertahankan IHSG di atas level 2.500 yang didukung oleh kondisi teknikal yang bullish (chary daily & weekly IHSG), capital inflow yang menunjukkan kuatnya daya tarik pasar modal Indonesia dan prediksi sejumlah brokerage terkemuka dunia yang positif untuk saham Asia dan Indonesia di tahun 2010, terutama menjelang liburan akhir tahun yang biasanya dibarengi oleh aksi window dressing oleh fund manager lokal dan asing, seharusnya masih menopang kinerja IHSG pada pekan ini.

IHSG masih diuntungkan oleh solidnya kinerja sejumlah emiten unggulan tahun ini dan proyeksi tahun 2010, seperti dipaparkan dalam Investor Summit & Capital Market Expo Indonesia (02-03 Desember 2009) yang didukung oleh perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal 4 2009 akan meningkat 4,4% (prediksi BI) dan meningkat 5.5% di tahun 2010 (prediksi pemerintah), penguatan rupiah terhadap dolar, serta masih dipertahankannya stimulus milik pemerintah hingga 2010. Isu pembagian dividen oleh sejumlah emiten seperti HMSP (Rp 110), TLKM (Rp 26,65), INCO (Rp 105 kurs Rp 9.500), ADRO (Rp 12), PGAS (Rp 10), SMGR (Rp 58), diikuti rencana ekspansi dan aksi korporasi perseroan (BUMI + lapkeu Q3 2009, PTBA, ANTM, TLKM, ITMG) baik yang baru-baru ini terealisasi dan akan datang, penawaran saham perdana (IPO) dari sejumlah perseroan (PT. BTN, PT Latinusa, PT Gunawan Dianjaya Steel) dalam waktu dekat, seharusnya masih memberikan daya tarik untuk investasi saham baik
dalam jangka pendek hingga jangka menengah.

Chart CPO Daily: Trend bullish, momentum kenaikan yang kuat. Resistance:2500/2740, Support 2300/2.420.

Meski laju momentum kenaikan IHSG dapat dibatasi oleh isu negatif dari kelanjutan kasus Bank Century setelah dibentuk Pansus yang dapat memberikan ketidakpastian hukum di mata investor asing, isu pembatasan kepemilikan asing di surat utang jangka pendek dapat picu outflow dari pasar obligasi (meski inflow dan hot money investor asing mencapai US$ 16.5 miliar di SUN dan SBI), potensi pelemahan rupiah berkat penguatan dolar AS terhadap mata uang dunia paska rilisan data tenaga kerja AS yang tercatat lebih baik dari perkiraan pasar (payroll -11K, unemployment 10.0%), serta kekhawatiran bubble aset komoditi setelah harga logam anjlok signfikan hari Jumat lalu dari ekspektasi AS akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan dan menarik stimulus di tahun depan.

Chart Dolar Rupiah Daily: Trend jangka pendek: Bearish; Lower high + downtrend channel + wave koreksi v/3 = potensi kenaikan terbatas. Resistance 9.520/9650. Support 9350/9200.

Global Outlook
Potensi kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan terbatas pada pekan ini, berkat optimisme pemulihan ekonomi global dapat diredam oleh kekhawatiran the Fed menaikkan suku bunga AS lebih cepat dari perkiraan di tahun depan (Fed Fund futures menunjukkan peluang 71% AS akan menaikkan suku bunga di bulan Juni 2010, meningkat dari 33% di awal pekan lalu) dan potensi penarikan stimulus global AS dan Euro, paska data tenaga kerja AS bulan November secara mengejutkan lebih baik dari ekspektasi pasar (payroll -11k, unemployment 10,0%), dapat memicu kembali isu potensi bubble aset di pasar saham dan komoditi di tahun 2010. Mahalnya valuasi indeks MSCI World Index (P/E 23x dibandingkan S&P 500 21x, Euro Stoxx 600 16x), kondisi teknikal indeks saham global yang overbought dan divergence (DJIA menunjukkan potensi penurunan setelah gagal untuk ke-6 kali ditutup diatas 10.500), serta terkoreksinya harga logam (emas terkoreksi tajam dari rekor
tertinggi $ 1.227.50 ke $ 1.169 hari Jumat, signal bearish reversal) dan minyak (penutupan di bawah US$ 75 dapat mengarah ke target support $ 68/70) penutupan 6 bank di akhir pekan menjadi total 130 bank tutup di tahun ini dan menjelang testimony Chairman Fed Ben Bernanke (Senin), rencana baru Presiden Obama untuk sektor tenaga kerja (Selasa) dan rencana penjadwalan ulang surat utang Dubai World kepada kreditor pada pekan ini. Sementara minimnya data ekonomi dari AS dan perkiraan penurunan laporan penjualan ritel hari Jumat (11-12), dapat picu aksi profit-taking hingga akhir pekan ini. Meski positifnya kinerja perseroan global per September yang solid, masih banjirnya likuiditas di pasar global setelah bank sentral Jepang menyuntik dana ke pasar untuk memerangi deflasi dan melemahkan yen, capital inflow ke pasar Emerging dan Develop berdasarkan data EPFR pekan lalu, diiikuti sejumlah brokerage (Goldman Sachs, Citigroup, Deutsche Bank, Credit Suisse, BNP Paribas) melihat potensi kenaikan indeks saham global antara 9 – 36% di tahun 2010, dapat menopang kinerja indeks saham global dan perkiraan window dressing menjelang liburan akhir tahun.

Chart DJIA Weekly Daily: Trend bullish, meski adanya technical rejection diatas 10.500. Bearish divergence + candle spinning top + hitungan E.W di Y/(2).. Resistance 10520/10580, support di 10230/10100

Technical Analysis:
IHSG diperkirakan masih dapat mempertahankan momentum bullish pada pekan ini, berkat signal positif dari pola candle bearish engulfing (indikasi bullish reversal), masih berada dalam uptrend channel, diatas 5/10/20 week MA (indikasi bullish), stochastic oscilator menunjukkan crossover buy, medium term trendline support masih terjaga, seharusnya dapat menopang kinerja IHSG pekan ini. Sementara ADX tetap flat (indikasi potensi kenaikan terbatas), MACD terkoreksi meski masih berada di teritorial bullish, volume menunjukkan divergece dan masih tertahan di bawah long-term trendine resistance di 2.523, seharusnya masih membatasi potensi kenaikan pekan ini. Trend jangka menengah masih bullish selama ditutup diatas channel support di 2.425 untuk target 2.511-2.530 (Channel), bilamana breakout 2.559 high akan mengarah ke 2.575/2.624 (upper channel). Jika ditutup di bawah level 2.425, IHSG dapat terkoreksi lebih lanjut ke target 2.150 (down channel support)/2.090.
Hitungan EW menunjukkan IHSG berada dalam fase koreksi ABC di 3/B dalam /(B), seharusnya mendorong target 3 di 2.491/2.530 (hold sell area; stop diatas 2.565; jika breakout target 2.575/2.624) sebelum terkoreksi kembali ke target 2.420/2.230 di akhir tahun, jika gagal lampaui high 2.559.
Resistance: 2678.11/2607.05/2583.17/2559.30. PP 2464.91
Support : 2441.04/2417.16/2369.97/2322.78

Download UBI Weekly Newsletter Vol 342
Stock Picks:Average last 24 week +106,53%. Target 10-30%, Risk < -10%
Yield 25 Nov – 03 Desember: 2,16%.
Buy 09/12: BUMI/PGAS/BMRI/BBRI/ASII/UNTR/UNVR/TLKM/BSDE/SMCB /JSMR/ADRO/ANTM
Check out UBI Daily Newsletter for further recommendation.
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (Code TF)
globalmarketstrategist.blogspot.com



No comments:

Post a Comment