Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan mengalami volatilitas yang tinggi pada pekan ini, mengikuti sejumlah isu politik di AS (pidato Presiden Obama di State of Union, pertemuan the Fed, konfirmasi pemberian suara untuk pemilihan kembali Chairman Fed Bernanke) kekhawatiran terhadap prospek kenaikan suku bunga di China dan India di bulan mendatang dan rilisan sejumlah laporan pendapatan emiten dan ekonomi di AS pekan ini. Kondisi tersebut dapat meningkatkan resiko untuk saham dan komoditas global, berpotensi menguatkan mata uang dolar dan yen hingga Treasury AS sebagai safe haven. Meningkatnya kekhawatiran terhadap isu serangan teroris di Inggris (menaikkan alert hingga severe di akhir pekan lalu) dan pernyataan Osama Bin Laden mengenai rencana terorisme di Detroit, dapat mendorong investor melakukan risk aversion dan menurunkan daya tarik untuk saham dan komoditas global pada awal pekan ini. Harga komoditas global yang terkoreksi di pekan lalu, diperkirakan mengalami technical rebound berkat perkiraan data GDP Q4 AS (prediksi 4,6% dari Q3 sebesar 2,2%) mengalami kenaikan tertinggi dalam 4 tahun, dimana harga minyak dapat rebound ke $80 ($74 hari Jumat)/emas ke $ 1.130 dan batubara ke $110 ($ 99 di akhir pekan ini). Sementara perkiraan bank sentral AS dan Jepang akan menahan laju suku bunga di level terendah dan mempertahankan pembelian surat berharga dan mortgage pekan ini, diperkirakan masih memberikan daya tarik kepada saham dan komoditas hingga akhir bulan ini. Rilisan earning di AS pecan ini: Amgen, Texas Instruments (Senin); Johnson & Johnson, DuPont, Travelers,Verizon, Yahoo (Tuesday); Boeing, Caterpillar, United Technologies, General Dynamics, Qualcomm (Rabu); 3M, Procter & Gamble, Ford, Nokia, Motorola (Kamis); Microsoft, Amazon.com (Jumat). Data ekonomi: Existing Home Sales, Consumer Confidence, FOMC Meeting (26-27 Januari), GDP Q4 AS, U Michigan.
Universal Broker Indonesia Newsletter Vol 371; 25-01
No comments:
Post a Comment