Friday, March 26, 2010

Analisa Saham: Seputar Indonesia & Inilah.com 25-26 Maret 2010

Bloomberg BusinessWeek Edisi April is Next

IHSG Diprediksi Terus Menguat
JAKARTA (SI) – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini.Analis Universal Broker Indonesia Securities Andri Zakarias Siregar menyatakan, IHSG menetap di zona hijau seiring sentimen positif dari regional.

Antisipasi pelaku pasar modal terhadap keluarnya laporan keuangan tutup buku tahun 2009 dilihatnya juga akan mendorong indeks. Selain itu derasnya dana asing yang masuk bursa bakal ikut membantu IHSG. Dia melihat pemodal asing tetap tertarik Indonesia karena opsi berinvestasi di Amerika Serikat dan Eropa tidak lagi menarik. Investor asing kini lebih berminat menuju bursa Asia,salah satunya Indonesia,yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi tinggi. Dengan dukungan pemodal asing tersebut,Andri pun menyatakan indeks memiliki kemungkinan memecahkan rekor tertinggi di level 2.838 bakal tercapai dalam waktu dekat.

“Kemarin indeks sempat melewati 2.800 meski akhirnya gagal bertahan.Namun, saya kira indeks hari ini bisa kembali menguat. Titik tertinggi sepanjang sejarah 2.838 tinggal menunggu waktu saja untuk dilewati,”papar Andri ketika dihubungi harian Seputar Indonesiakemarin. Menurut Andri, saham-saham sektor komoditas dan barang konsumsi bisa menjadi penentu bagi indeks untuk melanjutkan penguatannya.Dia melihat saham-saham tersebut akan dilirik investor seiring dengan kenaikan saham-saham unggulan lain yang sudah naik terlalu tinggi dalam beberapa hari terakhir,yakni PT Astra International Tbk (ASII) dan saham perbankan. “Kemungkinan terjadinya switching saham bagi investor untuk berinvestasi besar terjadi,”ujarnya.


Rekomendasi IHSG: 2.765-2.820
Beli: BMRI, BBCA, BBRI, TLKM, ADRO, PTBA, ITMG, INDF

Ayo! BoW ADRO, PTBA, INDF & UNVR  (inilah.com/Agung Rajasa) 
INILAH.COM, Jakarta - Pergerakkan IHSG pada perdagangan Jumat (26/3) diperkirakan akan bergerak di kisaran 2.763-2.838 dengan kecenderungan menguat terbatas. Saham pilihan ADRO, PTBA, INDF dan UNVR. Demikian dikatakan analis saham Universal Broker Indonesia Securities, Andri Zakarias Siregas kepada INILAH.COM kemarin. "Indeks diperkirakan masih akan menguat meskipun terbatas dan ada potensi koreksi," katanya.

Pasar saham masih memperhatikan kondisi eksternal dengan diadakannya pertemuan pemimpin Uni Eropa. Salah satu topik yang menarik adalah pembahasan penanganan utang pemerintah Yunani. Sentimen lain adalah menguatnya US$ karena kekhawatiran krisis di Yunani belum terselesaikan. Hal ini juga menekan harga minyak dunia yang turun di bawah US$80 per barel. Dengan rekor yagn sudah dicapai IHSG melewati 2.800 maka pergerakkan indeks berpotensi terkoreksi. Sebab beberapa saham sudah dalam posisi overbought. Kalau hari ini dorongan menguat dapat melewati level 2.820 maka indeks akan tetap terus menguat menuju resisten berikutnya di 2.838.

Namun dalam kondisi tersebut, investor harus tetap optimis dengan kondisi ekonomi Indonesia. Investor dapat mengoleksi saham dari emiten yang mengeluarkan laporan keuangan dengan kinerja bagus. "Selain itu cermati juga emiten yang akan membagikan dividen, sebagai salah satu sentimen positif saat ini," jelasnya. Beberapa saham yang direkomendasikan dengan strategi buy on weakness adalah saham Adaro Energy (ADRO), Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), Indofood Sukses Makmur (INDF) dan Unilever Indonesia (UNVR). [hid]

25/03/2010 - 16:20 Koreksi Tipis, IHSG Ditutup Naik 24,3 Poin (inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakkan IHSG pada sesi penutupan Kamis (25/3) indeks sudah tidak terlalu tinggi yang naik 24,3 poin (0.88%) ke level 2.799,15, karena bursa regional tidak terlalu kuat sehingga terjadi koreksi tipis. Hal itu dikatakan analis Universal Broker Indonesia Securities, Andri Zakarias Siregar kepada INILAH.COM, Kamis (25/3). "Kenaikkan indeks sudah cukup tinggi sehingga terjadi koreksi meski tipis. Apalagi bursa regional tidak terlalu kuat dengan bursa Hong Kong dan Hang Seng negatif," katanya.

Dengan pencapaian rekor tertinggi maka diperlukan koreksi tipis sehingga saham tidak terlalu kemahalan. Hal ini untuk mengerem kenaikan indeks secara drastis. Hal ini terjadi saat kondisi ekternal juga kurang mendukung. Pasar masih ada kekhawatiran krisis Yunani yang belum terselesaikan. Demikian juga dengan koreksi harga minyak yang dipengaruhi karena investor lebih memilih memegang US$. "Namun secara fundamental, saham kita masih tetap menarik sehingga masih berpotensi menguat besok walaupun ancaman koreksi," jelasnya. Dalam catatan, volume perdagangan mencapai 4,8 miliar unit saham dengan nilai transkasi Rp4,5 triliun yang didukung 114 saham menguat, 95 saham melemah dan ada 85 saham stagnan. Untuk indeks LQ45 naik 5,8 poin ke level 546,07 dan indeks JII naik 5,5 poin ke level 444,12.

Bursa Asia pada perdagangan Kamis cenderung mixed lantaran utang negara-negara Eropa dan tidak adanya sentimen positif penggerak pendapatan bagi perusahaan. Pada perdagangan Kamis (25/3), harga minyak Asia kembali melemah mendekat US$80 per barel setelah hilangnya perpanjangan kontrak beberapa hari lalu setelah persedian minyak AS meningkat.

Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com

No comments:

Post a Comment