Wednesday, March 24, 2010

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 24-03

 BUMI Stagnan Menyusul Batal Akuisisi Newmont
Sentimen negatif menghampiri BUMI. Kabar yang beredar kemungkinan batalnya transaksi akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara Tbk (NTT) akibt klaim pemegang saham.

Saham PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) akan diangkat ke level Rp225 dalam waktu dekat terkait rencana perusahaan asing asal Tiongkok dan Korea Selatan yang berminat terhadap saham perseroan. Sebelumnya, manajemen Total Bangun telah mengumumkan akan menjual saham hasil buyback.

Saham PT Titan Kimia Nusantara Tbk (FPNI) dikabarkan akan dikerek bandar ke Rp300-500 untuk jangka pendek maupun menengah. Broker asing dan lokal mulai mengumpulkan sahamnya. Hal itu terkait rencana perseroan menebitkan obligasi April 2010 sebesar Rp500 miliar untuk ekspansi.Pada perdagangan Rabu (24/3/2010), IHSG dibuka menguat 16,437 poin (0,60%) ke level 2.737,299. IHSG terus menanjak dan dalam 5 menit awal perdagangan tercatat naik 27,239 poin (1%) ke level 2.748,101.Penguatan IHSG ditopang oleh menguatnya saham Astra International (ASII), Telkom (TLKM) dan BRI (BBRI).Sementara nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis ke level 9.135 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.125 per dolar AS.Bursa Wall Street menguat berkat lonjakan saham-saham teknologi dan industri, berkat membaiknya prospek usaha sektor tersebut.Pada perdagangan Selasa (23/3/2010), indeks Dow Jones melesat 102,94 poin (0,95%) ke level 10.888,83. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 8,36 poin (0,72%) ke level 1.174,17 dan Nasdaq menguat 19,84 poin (0,83%) ke level 2.415,24.Bursa Jepang pun langsung ikut melesat. Indeks Nikkei-225 dibuka menguat 80,21 poin (0,74%) ke level 10.854,36.Harga minyak $ 81.25/barel, emas $ 1.103/troy ons di sesi Asia.

Berlarut-larutnya masalah krisis utang Yunani terus melambungkan nilai tukar dolar AS atas euro. Investor terus menunggu kepastian apakah Uni Eropa mengizinkan Yunani meminta pertolongan IMF untuk mengatasi masalah utangnya itu. Pada perdagangan Selasa (23/3/2010), euro melemah ke level 1,3482 dolar dibandingkan sebelumnya di level 1,3560 dolar. Dolar AS juga menguat atas yen ke posisi 90,41 yen, dibandingkan sebelumnya di 90,09 yen.Para pialang kini menunggu hasil dari pertemuan Uni Eropa pada pekan ini yang akan memutuskan apakah mereka akan memberikan bailout secara kolektif kepada Yunani, atau membiarkan Yunani meminta pertolongan saha ke IMF.

Laba Bersih Bukopin Turun 1,78 % di 2009
Bank Bukopin membukukan penurunan laba bersih di akhir tahun 2009 menjadi sebesar Rp 362,191 miliar atau turun 1,78 persen jika dibandingkan tahun 2008 sebanyak Rp 368,78 miliar pada periode yang sama.

Laba Bersih Bukopin Turun 1,78 % di 2009
Bank Bukopin membukukan penurunan laba bersih di akhir tahun 2009 menjadi sebesar Rp 362,191 miliar atau turun 1,78 persen jika dibandingkan tahun 2008 sebanyak Rp 368,78 miliar pada periode yang sama.

Rights Issue BII di Harga Rp 225
BII berencana menggelar penawaran umum terbatas V dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 6.253.554.529 lembar saham Seri D. Nilai nominalnya per saham sebesar Rp 22,5 per lembar.

Jual LPPF, MPPA Janjikan Dividen Plus
Dapen Telkom yang memegang 22,2% sukuk ijarah MPPA meminta wali amanat menggelar Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah.

Laba Bersih Jakarta Setiabudi Melesat 243%
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) mencetak laba bersih yang signifikan 243,46% menjadi Rp79,307 miliar dari sebelumnya merugi sekitar Rp55,279 miliar.

Alam Sutera Cetak Laba Bersih Melesat 56,12%
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mencatat pertumbuhan laba bersih sepanjang 2009 56,12% menjadi Rp91,8 miliar dari pencapaian 2008 hanya 58,8 miliar.

Energy: PLN Tetapkan Pemasok Batu Bara PLTU
Lima perusahaan ditetapkan sebagai pemenang tender batu bara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebanyak 2,7 juta ton senilai Rp1,1 T per tahun yang akan dijadikan bahan bakar PLTU megaproyek 10.000 MW tahap I. Kelima perusahaan itu adalah Konsorsium PT Bina Insan Sukses Mandiri dan PT Tiramana, konsorsium PT Energi Batu Bara Lestari dan PT Batara Batari Sinergi Nusantara, PT Anzawara Satria, konsorsium PT Selatan Selabara dan PT Fajar Visikalam, dan konsorsium CV Karya Utama Banua dan PT Daya Bambu Sejahtera.

Economic: RI-Hongkong HIndari Pajak Berganda
Dunia usaha diharapkan dapat memanfaatkan persetujuan penghindaran pajak berganda (P3B) antara Indonesia dan Hong Kong, yang dilakukan dengan menurunkan tarif sejumlah jenis pajak. Pemerintah Indonesia dan Hong Kong sepakat menurunkan tarif pajak atas dividen, royalti, dan bunga, rata-rata menjadi sebesar 5% khusus untuk wajib pajak dari kedua negara, menyusul ditandantanganinya klausul P3B tersebut.

Property: Kapitalisasi proyek properti capai Rp 65T
Kapitalisasi perumahan, apartemen, dan ritel ditaksir mencapai Rp 65,2 triliun pada 2010. Angka itu dengan asumsi sektor properti tumbuh 10% dibandingkan 2009. Namun, Real Estat Indonesia (REI) memprediksi bisa tumbuh 15%. Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Real Estat Indonesia (REI) Alwi Bagir Mulachela menuturkan, anggota REI menyiapkan dana ekspansi 2010 sekitar Rp 6,54 trilliun, dari nilai proyek sekitar Rp 61,2 triliun. Tahun ini, REI menargetkan pengembangan sekitar 110.000 rumah. Target tersebut terdiri atas pembangunan 100.000 RSh dan 10.000 rumah menengah.

Economic: Krisis Yunani Terus Lambungkan Dolar
Berlarut-larutnya masalah krisis utang Yunani terus melambungkan nilai tukar dolar AS atas euro. Investor terus menunggu kepastian apakah Uni Eropa mengizinkan Yunani meminta pertolongan IMF untuk mengatasi masalah utangnya itu.

FREN: April Perseroan Terbitkan Saham Baru
PT Mobile -8 Telecom Tbk (FREN) berencana mengonversi sebagian utang usaha dengan melepas maksimal 10% saham baru pada April 2010. Penerbitan saham itu dilakukan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Nilai utang usaha yang akan dikonversi menjadi saham baru kurang dari Rp300 miliar. Saat ini, jumlah utang usaha operator FREN itu mencapai Rp1,39 triliun, belum termasuk utang obligasi Rp606 miliar dan US$100 juta.

MPPA: Akan jual LPPF, dan janjikan bagi dividen plus
MPPA bertekat untuk buyback obligasi dan mempercepat pelunasan utangnya. MPPA menyiapkan dana Rp3,4 triliun untuk aksi tersebut. Dananya diambil dari hasil tunai penjualan anak usahanya, LPPF, senilai Rp5,3 triliun. MPPA juga berniat menambah pembagian dividen kepemegang sahamnya jika masih ada sisa dana dari hasil penjualan LPPF.

ANTM: Targetkan Produksi Emas Cibaliung 500 Kg
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memproyeksikan produksi emas dari Tambang Cibaliung di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten pada 2010 mencapai 500 kg atau setara 16 ribu troyounze. Tambang emas Antam di Cibaliung akan berproduksi penuh sekitar 2.000 kg atau setara dengan 64.300 troy oz mulai pada 2011. Tambang tersebut memilki usia sekitar 6 tahun dengan cadangan logam emas sekitar 12.800 kg atau setara dengan 411.500 troy oz.

INCO: Akan pasok nikel ke ANTM untuk FeNi 3
ANTM tengah menjajaki kemungkinan mendapatkan pasokan 1 juta ton nikel per tahun dari INCO. Jika 2 perusahaan ini sepakat, ANTM akan mengolah pasokan nikel dari INCO menjadi feronikel di pabrik Ferro Nickel 3 (FeNi3) yang berada di Pomalaa.

GTBO: Investasi Mesin Senilai US$35 Juta
Perusahaan tambang batu bara, GTBO, membangun instalasi mesin pengering dengan nilai investasi ditaksir US$35 juta di Kalimantan Timur. Dengan mesin pengering ini, harga jual batu bara diharapkan bisa lebih tinggi. Sekretaris Perusahaan GTBO, Wesly Ezra Parlindungan Situmeang mengatakan instalasi mesin pengering (dryer) ini diharapkan bisa selesai dalam beberapa pekan ke depan.

AGRO: Bank Agro Ditawar Rp110/saham
Negoisasi harga rencana aksi akuisisi PT Bank Agroniaga Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk masih berjalan alot. Pasalnya, bank BUMN itu masih bertahan pada nilai penawaran sebesar Rp110 per saham. Dalam aksi korporasi ini, sebagai penasihat keuangan, BRI dibantu oleh PT Bahana Securities, sedangkan Bank Agroniaga disokong oleh PT OSK Nusadana Securities Indonesia.

BBNI: Greenshoe Akan Raup Dana Rp971 Miliar
Pemerintah memperkirakan bisa meraup dana minimal Rp971 miliar dari penjualan saham tambahan (greeshoe) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada 2H10. Itu dengan asumsi harga setiap saham dilepas Rp2.050. Pemerintah bahkan berpotensi memperoleh dana segar senilai Rp983 miliar, jika menjual Rp2.075 per saham.

BMRI: Incar Kapitalisasi Rp225 T
PT Bank Mandiri Tbk mengincar kapitalisasi pasar sebesar Rp225 T pada 2014. Langkah ini seiring dengan transformasi bisnis tahap kedua periode 2009-2014 untuk mengejar target masuk ke dalam lima besar bank papan atas Asia Tenggara. Bank BUMN itu memfokuskan tiga lini bisnis untuk mengejar target itu.

BUMI: Jajaki Akusisi Lintas Negara
Dalam konferensi di Singapura, Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Kennet P. Farrell menyatakan perseroan tengah menyiapkan akusisi perusahaan batubara lintas negara serta menambah produksi anak usahanya. Namun, pihaknya tidak menjelaskan perusahaan yang akan diakuisisi. Mereka juga tidak menyinggung perihal rumor pihaknya tengah melakukan penjajakan dengan BHP Billiton. Untuk produksi, BUMI menargetkan PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal menaikkan produksi batubara dari masing-masing 20 juta ton dan 45 juta ton pada tahun ini menjadi 30 juta ton dan 70 juta ton pada 2013.

Bisnis rokok masih tetap mengepul, meski berbagai hambatan datang dari berbagai penjuru mata angin. Mulai dari Peraturan Daerah Antirokok hingga fatwa haram merokok. Buktinya, tahun lalu, ada enam produsen rokok yang mengajukan izin investasi ke Badan Koordinasi Penanaman Modal Nasional. Total nilai investasinya mencapai Rp 2,49 triliun. Dua dari enam perusahaan tadi adalah produsen rokok yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia: PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA).

PTPP Bidik Proyek Senilai Rp 7 Triliun
PTPP membidik proyek perbaikan stasiun dan rel kereta api lingkar DKI Jakarta.

Kenaikan harga kontrak emas di pasar internasional ternyata tak mampu mengangkat harga emas batangan di pasar domestik. Kemarin (23/10), harga emas batangan di unit Logam Mulia, PT Aneka Tambang Tbk, turun 0,3% menuju Rp 335.000 per gram.

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tengah melakukan studi kelayakan untuk memdirikan pabrik di China dengan investasi antara US$10-12 juta.

PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) membukukan penurunan laba bersih sepanjang 2009 sekitar 42,24% dari Rp72,719 miliar pada 2008 menjadi Rp41,997 miliar.

Sumber: Bloomberg, inilah.com, kontan, investordaily, detikfinance (market flash)
Gallery Saham Mania: Globalmarketstrategist.blogspot.com

No comments:

Post a Comment