Equity Strategist Rabu, 24Maret 2010. Vol 411 Powered by Strategydesk
Market Review
Aksi profit-taking saham oleh investor di sejumlah sektor kemarin, membatasi laju kenaikan IHSG yang sempat menguat ke level tertinggi 2.746 di awal sesi perdagangan, mengikuti kenaikan indeks saham regional Asia dan saham Wall Street di hari sebelumnya, karena meredanya kekhawatiran terhadap dampak dari disetujuinya paket jaminan kesehatan Presiden AS Barack Obama dan pelemahan dolar terhadap mata uang regional Asia kemarin. Kenaikan IHSG kemarin ditopang oleh saham di sektor perbankan (solidnya kinerja laporan keuangan perbankan di 2009: BMRI dan spekulasi tingginya laba BBCA & BBRI), sektor aneka industry (ASII berencana membagikan dividen Rp 850), perdagangan, manufaktur, industry dasar dan infrastruktur. Sementara penurunan saham di sekto perkebunan, konsumsi (meski laba INDF meningkat 100%), pertambangan (isu pajak dari PT Bumi Resources Tbk) dan property, menahan laju kenaikan IHSG. Rupiah stabil di kisaran ke Rp 9.125 terhadap dolar. IHSG menguat 18,461poin(+0,687%), di 2.720862,transaksi sebesar Rp 3,845triliun. Investor kembali mencetak net buy sebesar Rp 101,252 miliar, dibandingkan net sell sebesar Rp 355,546 miliar (22/03), sehingga total net sell pekan ini menjadi Rp 254,294 miliar.
Mayoritas indeks saham di regional Asia mengalami kenaikan di Asia, dipimpin oleh perusahaan pertambangan dan financial, dan harga komoditi rebound berkat signal pertumbuhan ekonomi di regional meningkat. Yen melemah karena investor mencari aset dengan yield yang lebih tinggi. Indeks MSCI Asia Pasific menguat 0,3% menjadi 124,63 di Tokyo kemarin. Imbas kenaikan saham Wall Street paska penyetujuan paket jaminan kesehatan Presiden Obama dan kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga India mereda, membaiknya ekonomi Jepang (BOJ Minutes) dan analis meningkatkan prediksi pendapatan per saham untuk perusahaan di MSCI Asia Pasific di tahun fiscal ini (Survey Bloomberg), ikut topang kinerja Indek MSCI Asia Pasific di awal pekan ini.
IHSG Outlook
Potensi penurunan IHSG terbatas di pekan ini, karena sejumlah sentiment positif dari dalam negeri seperti kinerja emiten di 2009 dan rencana pembagian dividen 2009, kuatnya inflow ke pasar modal Indonesia (hari ini Indonesia akan melelang SUN sebesar Rp 5 triliun dan investor asing kembali mencetak net buy Rp 101 miliar kemarin) dan stabilnya situasi social politik di dalam negeri, hingga kenaikan saham Wall Street semalam berkat ekspektasi suku bunga rendah di AS akan dipertahankan hingga akhir tahun ini, meningkatkan daya tarik untuk saham domestic. Kinerja IHSG juga akan ditopang oleh musim earning yang mayoritas menunjukkan hasil yang solid, dimana spekulasi tingginya laba bersih yang akan dicetak PT Bank BCA Tbk (BBCA) dirilis hari ini, PT Bank BRI Tbk (BBRI) di pekan ini, dapat angkat sektor financial, sebelumnya lapkeu INTP, ASRI, BMRI, MERK, INDF, GJTL cetak kenaikan laba bersih yang signifikan, akan diikuti oleh perkiraan earning PT Telkom Tbk (TLKM) dan sejumlah emiten dari sektor komoditi pertambangan (ADRO, PTBA, BUMI, INDY, DOID) akan support kinerja IHSG, meski dibatasi oleh isu pajak PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Stock Picks:Average last 35week +148.783%. Target 0-30%+, Risk < -10%
Hold Buy : AGRO 130/BCIP 315/INDY 2.275/BWPT 710/BSDE 620/ASRI 142/ DGIK 86/UNSP 520/TINS 2.175/INCO 3.975. Hold ANTM 2.125/ASII 40.400/ BHIT 780/BMRI 5.100/DGIK 92/DILD 1.280 /DOID 1.260 /BKSL 102 /ITMG 36.100 /INDF 4.100/TLKM 8.050/MNCN 305/UNVR 12.000/BUM 2.300I/ELTY 240. Trading Buy: BBCA/BBRI/PGAS/BCIP/GJTL/SGRO
Stock Picks:
# INDF: Outperform #KLBF : Hold
Global Outlook
Momentum kenaikan indeks saham regional Asia pada hari ini masih terbuka setelah investor telah mengantisipasi paket jaminan kesehatan Presiden Obama (sell on rumor, buy on the news), spekulasi The Fed masih akan mempertahankan suku bunga nol persen hingga akhir tahun dan laporan Jerman dan Prancis sepakat Yunani akan mendapatkan bantuan dari IMF untuk mengatasi deficit anggaran di tahun ini. Meski kekhawatiran yang mereda terhadap kondisi teknikal harian yang overbought, ketidakpastian mengenai rencana bantuan kepada Yunani setelah Yunani dilaporkan mencari bantuan ke IMF setelah dalam pertemuan Uni Eropa terjadi perpecahan mengenai bentuk bantuan kepada Yunani, laporan kenaikan suku bunga India di akhir pekan sebesar 25 bsp dapat mendorong spekulasi kenaikan suku bunga China di bulan depan hingga IMF memperingkatkan beban hutang negara kaya, seharusnya membebani kinerja indeks saham global pekan ini. Meski indeks saham global masih mendapatkan support dari kebijakan suku bunga rendah oleh the Fed dan BOJ Jepang (suntik ke pasar kredit $ 222 miliar di pekan lalu), laporan EPFR global bahwa stock fund di pasar emerging mendapatkan net inflow $ 730 juta di pekan lalu (Asia diluar Jepang) stimulus global masih dipertahankan dan sejumlah data ekonomi global pekan ini menjelang testimony Fed Bernanke besok.
Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal positif dari pola bullish harami (momentum penurunan melemah), berada di atas channel support di 2.696dan masih berada dalam uptrend channel, ditutup di bawah 2.729 (5-day MA), seharusnya membatasi potensi rebound. Kondisi tersebut didukung ADX terkoreksi (momentum kenaikan melemah), stochastic crossdown dari overbought, MACD bullish, menunjukkan potensi kenaikan kian terbatas. Hitungan EW: koreksi penurunan ke support 2.698 merupakan koreksi ABC dalam wave 4 untuk proses final 5/5 minor. Support di 2.696/2.680. Analisa W.Gann menunjukkan target 3.150 di Q2/Q3 2010, jika ditutup diatas 2.735 (FR 161.8%) di bulan ini. (+20p+45p+73p). Buy 2.700 & buy break 2.748 target 2.820 stop 25 poin.
Resistance:2766.73/2755.27/2743.80/2733.50 PP 2723.20
Support : 2711.73/2700.26/2689.97/2679.67
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com
No comments:
Post a Comment