Daily Report
Market Review
Kekhawatiran terhadap kericuhan di Makassar dari imbas hasil akhir rapat Paripurna Angket Bank Century hari Rabu dan investor melakukan aksi profit-taking menjelang Pidato Presiden SBY hari Kamis malam sebagai tindak lanjut dari hasil rapat Paripurna DPR yang telah memberikan voting untuk opsi C, membebani kinerjaIHSG kemarin. Sementara penguatan rupiah ke Rp 9,270 dan kenaikan harga komoditas logam dan minyak ($80/barel), gagal menopang kinerja IHSG untuk ditutup di teritorial positif. Sementara IHSG juga tertekan oleh imbas kinerja indeks saham regional Asia yang terkoreksi, mengikuti penurunan sham Wall Street dan kekhawatiran terhadap laporan Industrial Bank Co di China memperkirakan pertumbuhan kredit yang lebih lambat hingga keraguan terhadap Yunani untuk mengatasi defisit anggaran. IHSG terkoreksi 1,444poin(-0,06%), di 2.565,645,transaksi sebesar Rp 3,63triliun. Investor asing membukukan net sell sebesar Rp 199,298 miliar dibandingkan net buyRp388.4miliar(03/03), sehingga total net buy Rp 375.794 miliarpekan ini.
Indeks saham MSCI Asia Pasific melemah untuk pertama kali dalam 5 sesi perdagangan terakhir, dipimpin oleh perusahaan financial dan eksportir Jepang, di tengah kekhawatiran pinjaman bank di China dan penguatan yen akan membebani kinerja ekonomi regional Asia. Industrial bank of China, unit usaha ari HSBC Holdings Plc, anjlok 2,4% di Shanghai setelah memprediksikan pertumbuhan kredit akan anjlok hampir 50% di tahun ini. China Mobile anjlok 2,4% I Hong Kong I tengah kekhawatiran perusahaan akan keluar jalur dari bisnis utamanya dengan mempertimbangkan sebuah investasi I sebuah bank China. Saham Mitsubishi Moros Corp Jepang anjlok setelah perusahaan otomotif Prancis Citroen mengatakan mereka tidak akan membentuk sebuah aliansi. Kekhawatiran terhadap krisis financial di Yunani dan menjelang data tenaga kerja AS ikut membebani indeks Asia.
IHSG Outlook
Kinerja IHSG pada akhir pekan ini masih terbebani oleh kekhawatiran pemberian voting C dalam rapat paripurna DPR mengenai hak angket bank Century dapat memicu gelombang demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia dan dapat menganggu kinerja pemerintahan dari perkiraan perpecahan koalisi partai Demokat dengan partai lainnya, diikuti investor asing kembali mencetak net sell sebesar Rp 199,298 miliar kemarin, mengikuti laporan investor asing mencetak net sell Rp 1,82 triliun di bulan Februari, seharusnya masih membebani kinerja IHSG hari ini. Meski kinerja IHSG masih mendapatkan support (buy on weakness) dari sentiment dari dalam negeri seperti kenaikan harga komoditi CPO, logam dan minyak (positif untuk saham PGAS, MEDC, ITMG, BUMI, PTBA, ADRO, INCO, TINS, ANTM, GZCO, TBLA, SGRO), diikuti solidnya fundamental ekonomi dari rendahnya inflasi, BI menahan suku bunga kemarin dan cadangan devisa yang membengkak, seharusnya positff untuk saham perbankan (BMRI, BBCA, BBRI, BDMN), infrastruktur (TLKM, JSMR), consumer (INDF, UNVR, GGRM, KLBF), Semen (SMCB, INTP, SMGR) hingga saham lapis kedua yang memiliki isu positif (DILD, MAPI, MRAT, SUGI, BIPI, COWL, BCIP, CNKO, DOID, BSDE), seharusnya masih menopang IHSG menjelang data tenaga kerja AS hari ini.
Stock Picks:Average last 34 week +130.95%. Target 10 - 30%, Risk < -10%
Track Record (16 - 24 Feb) = +63.33% (32 saham pilihan) = 1.979%/saham
Stock Picks:
# MAPI : Hold #TBLA : Buy
Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan Eropa diperkirakan akan mengalami hambatan untuk melanjutkan kenaikan pada hari ini, berkat ekspektasi pemulihan sektor tenaga kerja di AS (Jobless claims 468K di pekan lalu), productivity Q4 2009 AS tercatat 6,9%, Factory Orders melonjak 1,7% di bulan lalu hingga Fed Beige Book menunjukkan ekonomi membaik di tahun ini pada laju yang moderat di 9 dari 12 regional dan pertumbuhan ekonomi Australia Q4 2009 (0,9%) yang seharusnya positif untuk saham global, dibebani oleh laporan Presiden Obama akan mendesak Kongress AS untuk bertindak atas legislasi kesehatan dalam beberapa pekan mendatang, kekhawatiran terhadap krisis keuangan di Yunani akan meluas ke sektor perbankan Yunani hingga menjelang data tenaga kerja AS bulan lalu dirilis hari Jumat ini (consensus Bloomberg: Payroll terkoreksi -65K, unemployment meningkat ke 9,8%), dapat picu aksi profit-taking di sejumlah saham Asia yang telah mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Meski kenaikan harga minyak ke $81/barel (target $84) dan solidnya earning di AS (75% earning perusahaan dalam indeks S&P 500 menunjukkan hasil lebih baik dari perkiraan) dan membaiknya data ekonomi global, seharusnya memberikan support kepada indeks global.
Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal positif dari pola candle harami cross(momentum penurunan terbatas), masih berada di bawah trendline di 2.569dalam downtrend channel, ditutup di atas 2.558 (5-day MA), seharusnya mendukung potensi kenaikan terbatas. Kondisi tersebut didukung ADX flat (momentum kenaikan melemah), stochastic crossing down menjauhi area overbought, MACD netral, menunjukkan potensi kenaikan terbatas. Hitungan EW: kegagalan ditutup diatas 2.568 dapat picu perkiraan penurunan dan dapat menggagalkan skenario wave minor 3/5, terutama jika hari ini IHSG ditutup dibawah 2,556 (TL Support) untuk target2.504(61.8 Fibonacci retracement)/2.483(channel support). Buy 2.550 target 2.585/2.615 stop 2.530, Sell 2.585/2.610 target 2.525 stop di 30 poin.
Resistance: 2601.57/2591.12/2584.00/2572.36. PP 2565.90
Support : 2561.90/2545.30/2524.61/2504.00
No comments:
Post a Comment