Indeks saham regional Asia terkoreksi tajam mengikuti kenaikan suku bunga discount (the Fed ke antar bank) setelah penutupan pasar NY sebesar 25 bsp menjadi 0,75%. DJI ditutup +83.66 di 10.392,90. Harga minyak $ 78.13/barel, emas $ 1.107.5/troy ons. Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melemah mengikuti pergerakan bursa-bursa regional yang lesu setelah Bank Sentral AS menaikkan suku bunga pinjaman antar bank.Pada perdagangan Jumat (19/2/2010), rupiah dibuka langsung melemah 15,512 poin (0,61%) ke level 2.544,522.Sementara nilai tukar rupiah dibuka langsung melemah ke level 9.360 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.320 per dolar AS. Rupiah mengikuti tren pergerakan mata uang regional lainnya yang juga melemah atas dolar AS setelah keputusan The Fed tersebut.Bursa-bursa Jepang juga bergerak melemah dengan Indeks Nikkei-225 menutup sesi I dengan penurunan 76,26 poin (0,74%) ke level 10.259,43. Indeks Hang Seng juga dibuka melemah 318,39 poin (1,56%) ke level 20.103,76.
Harga saham Bhakti Investama Tbk (BHI) berpeluang menembus Rp350 dalam wkatu dekat.Perseroan disebut-sebut sejumlah pelaku pasar segera menandatangani perjanjian jual beli saham perusahaan tambang batubara nasional. Akuisisi akan diumumkan dalam waktu dekat.Pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham BHIT ditutup naik Rp60 ke Rp305.
Saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) dikabarkan sedang diakumulasi sejumlah broker.
Ada pihak-pihak yang memborong saham perseroan karena harganya sangat murah. Pembelian saham itu dimungkinkan hingga harga saham perseroan mencapai Rp150 per saham.Sementara itu, pada penutupan perdagangan kemarin harga saham GDST ditutup naik Rp6 ke Rp88.
KUPON 8,47-10,9%, Astra Sedaya Naikkan Obligasi Jadi Rp 1,5 T
PT Astra Sedaya Finance (ASF) menaikkan nilai emisi obligasi XI menjadi Rp 1,5 triliun dari rencana semula Rp 1 triliun. Total permintaan surat utang anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) itu mencapai 1,5 kali.
Wika Rampungkan Konstruksi JORR W1
PT Wijaya Karya Tbk (Wika) telah merampungkan proyek pembangunan konstruksi Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) seksi W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan) milik PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB).
Menakar Panasnya Nikel INCO
Analis memprediksi volume penjualan dan harga nikel PT International Nickel Indonesia Tbk akan meningkat tahun ini.
Cita Mineral Berencana Rights Issue Rp 224,7 Miliar
Harga saham baru CITA sebesar Rp 100 per saham lebih murah ketimbang harga saham CITA di pasar yang mencapai Rp 750 per saham.
CPIN Sedia Capex US$ 70 Juta
Keseluruhan dana capex diambil dari kas internal perusahaan.
Kupon Obligasi Multifinance 8%-11%
Idealnya, kupon obligasi multifinance 200 basis poin di atas yield SUN acuan.
Revisi RUU Pasar Modal Terbentur Beleid Jasa Keuangan
Penggodokan RUU Pasar Modal bisa dilakukan setelah UU OJK rampung di tingkat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dollar Amerika Makin Berjaya
Pada kuartal pertama 2010, dollar AS bisa naik ke US$ 1,33 per euro.
BII Gelar Rigths Issue Rp1,4 T
BII akan melakukan penawaran umum terbatas V dalam rangka penerbitan HMETD senilai Rp1,407 triliun dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 6.253.554.529.
Pabrik Baru, Penjualan Arwana Bakal Tumbuh 26%
Pada Januari 2010, Arwana mulai mengoperasikan pabrik III C dengan tambahan kapasitas produksi 4 juta m2. Jika dihitung, penjualan Arwana akan tumbuh 26%.
Sugi Samapersada Rencana Akuisisi Elnusa
PT Sugi Samapersada Tbk (SUGI) berencana untuk mengakuisisi 37,5% saham Elnusa Tristar Ramba Energy Limited (ETRL).
MIRA Batal Akuisisi RJM & MAR
PT Mitra International Resources Tbk batal melakukan akuisisi atas PT Realitas Jaya Mandiri dan PT Masindo Artha Reosurces karena kesepakatan keduanya belum tercapai.
Encore Energy (General) tercatat melepas kepemilikannya dari PT PT Medco Energi International (MEDC).
Dari laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia mengenai data kepemilikan efek 5% atau lebih kepada BEI, Kamis (18/2) dijelaskan Encore memiliki 45,96% saham di Medco atau setara dengan 1,53 miliar saham. Namun, dari data KSEI tersebut tercatat pada 17 Februari 2010, Encore tidak memiliki saham lagi di Medco.
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ikut terlibat dalam pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) seksi W1 (Kebon Jeruk - Penjaringan) sebagai kontraktor utama untuk pekerjaan paket 4 dan 5.
Nilai Transaksi Marjin Bursa Januari Naik 90,75%
Total transaksi marjin di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang Januari 2010 tercatat naik 90,75 persen dibanding Desember 2009
Economic: Target Pertumbuhan Tetap
Pemerintah tetap akan memakai angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5% untuk APBN-P 2010 yang akan diajukan ke DPR, meskipun Indonesia memiliki potensial pertumbuhan lebih tinggi. Menkeu menuturkan berdasarkan pencapaian laju produk domestik bruto (PDB) 4Q09, komponen pertumbuhan yang berasal dari faktor eksternal yaitu ekspor dan impor tidak separah sperti yang dibayangkan.
Banking: DPR Minta Nama Calon Gubernur BI
Permintaan resmi DPR untuk mempercepat pengajuan calon Gubernur BI belum mendapatkan tanggapan dari presiden. Diperkirakan pemerintah masih menanti penyelesaian Pansus Bank Century sampai awal Maret. Wakil Ketua Komisi XI DPR menuturkan pihaknya pada akhir Januari lalu telah mengirimkan surat kepada permerintah agar menyerahkan nama-nama calon Gubernur BI secepatnya. Hal itu ditempuh, supaya proses uji kelayakan (fit and proper test) bisa segera dilakukan oleh parlemen.
Energy: Direksi Baru Pertamina Dilantik Hari Ini
Kementerian BUMN memastikan jajaran direksi baru PT Pertamina (Persero) akan dilantik hari ini menyusul perombakan itu telah mendapatkan restu dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut informasi yang diperoleh bisnis, Dirut Pertamina saat ini, Karen Agustiawan masih tetap menduduki posisi tersebut. Namun, wakil dirut, Omar S.Anwar tidak masuk dalam jajaran direksi baru.
Automotive: Toyota Corolla di duga bermasalah
Belum habis masalah dengan pedal gas dan rem, Toyota menuai masalah lagi karena keluhan atas setir sedan Corolla. Padahal Toyota sedang bersusah payah meraih kembali kepercayaan konsumen terhadap produk-produk mereka. Manajemen Toyota sedang mengkaji issue tersebut dan mungkin akan menarik sedan Corolla kebengkel untuk diperbaiki bila memang ditemukan kesalah yang membahayakan. Harga saham Toyota melemah 0.59% menjadi 3.360 Yen, saham Toyota terus merosot sekitar 20% sejak 21 Januari lalu sehubungan dengan penarikan besar-besaran produknya.
UNTR: Penjualan alan Berat di Awal Tahun Naik 56,94%
Selama Januari 2010, penjualan alat berat UNTR yang bermerek Komatsu mencapai 339 unit.
Jumlah ini melonjak 56,94% dari torehan Januari 2009 yang sebanyak 216 unit. UNTR tetap mengincar penjualan alat berat 3.500 unit atau naik sekitar 15% dari tahun lalu. Saat ini manajemen UNTR mengaku mampu mneguasai 45% pangsa pasar penjualan alat berat di Indonesia. UNTR juga berhasil menjual batubara sebanyak 232.000 ton selama Januari 2010. Jumlah ini lebih tinggi 10,48% dari perolehan Jnauari 2009 sebesar 210.000 ton.
BNII: Catat Rugi Bersih Rp40,97 Miliar di 2009
Bani International Indonesia (BII) mencatat rugi bersih sebesar Rp40,97 miliar sepanjang 2009. Padahal di tahun 2008 BII masih mampu mencetak laba bersih sebesar Rp468,697 miliar. Pendapatan operasionalnya tahun lalu turun 90,63% menjadi Rp37,03 miliar dari Rp395,311 miliar di 2008. BII merencanakan pembuakaan sekitar 70-80 kantor cabang baru. BII juga berniat menambah sekitar 300 ATM baru.
PTBA: Ajukan harga akuisisi tambang
PT. Tambang Batubara Bukit Asam TBk mengajukan harga penawaran akusisi seluruh saham perusahaan pertambangan baubara di Kalimantan TImur, perusahaan ini diperkirakan mempunyai cadangan baubara sebanyak 50 juta ton. PTBA memiliki anggaran akuisisi pada tahun ini sebesar Rp. 1,5 trilliun dan saat ini sedang mengadakan due diligance untuk akuisisi 6 tambang batubara di Kalimantan.
BBNI: BNI Sulit Rights Issue
Manajemen PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengaku tidak mudah mendapat izin rights issue. Dalam catatan Kementerian BUMN, kebutuhan modal BNI sebesar Rp 6-7 triliun akan dicari dengan dua tahap. Tahap awal dilakukan Rp 3 triliun pada pertengahan tahun ini.
MIRA: Batal akuisisi perusahaan batubara
PT. Mitra Internasional Resources Tbk (MIRA) membatalkan akuisisi PT. Realita Jaya Mandiri dan PT Masindo Artha Resources. MIRA awalnya telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengambil alih 100% kedua perusahaan batubara tersebut, nilai akuisisi diperkirakan mencapai US$ 40 juta. Pembatalan ini dikarenakan tidak tercapainya kesepakatan lebih lanjut mengenai syarat-sayarat pelaksanaan transaksi.
WIKA: Rampungkan Konstruksi JORR W1
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah merampungkan proyek pembangunan konstruksi Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) seksi W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan) milik PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) yang menelan dana Rp 360 miliar dan dikerjakan dalam waktu dua tahun. Rencananya, tol JORR W1 itu akan diuji coba secara gratis selama 2 hari sejak Jumat (19/2) sebelum diresmikan beroperasi penuh pada 22 Februari mendatang.
BBKP: Bukopin Salurkan Kredit Rp100 M untuk JORR
PT Bank Bukopin Tbk menyalurkan kredit senilai Rp100 M untuk mendanai salah satu ruas di Jakarta Outer Ring Road (JORR) W1. Direktur Bisnis Komersial Bank Bukopin menuturkan pembiayaan komersial oleh perseroan masih disalurkan ke infrastruktur di antaranya sejumlah proyek jalan tol seperti di Surabaya-Mojokerto sekitar Rp150 M.
BUDI: Targetkan Pendapatan Tumbuh 11% Jadi Rp2 Triliun
PT Budi Acid Jaya Tbk (BUDI) memproyeksikan pendapatan sekitar Rp2 triliun. BUDI akan menggenjot produksi tepung tapioka, gula putih, dan glukosa. Untuk tahun 2009, pendapatan perseroan hampir sebesar Rp1,8 triliun. Di sepanjang tahun ini, minimal BUDI akan mempertahankan pasar ekspornya di level 10%.
CPIN: Sedia belanja Modal US$70 Juta
CPIN akan menggenjot kapasitas produksi dengan mengembangkan aset anak usaha. CPIN menganggarkan capex US$70 juta (Rp665 miliar) pada tahun ini. Per September 2009 kas CPIN sebesar Rp244,34 miliar.
ELSA: Jajaki Opsi Pendanaan US$49 Juta
ELSA berencana menggelar ekspansi tahun ini. Anak usaha PT Pertamina ini bakal memperkuat bisnisnya di sektor hulu minyak bumi. Elnusa mematok capex sebesar US$70 juta. Sebanyak 30%-40% total kebutuhan belanja modal tersebut akan ditutup dari kas internal. ELSA saat ini masih mencari pendanaan sekitar US$42 juta-US$49 juta. Melalui ekspansi usaha tersebut, ELSA berharap bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp4,46 triliun pada tahun ini. Jumlah ini naik 29%ketibang target pendapatan tahun lalu.
DILD: Rights Issue 3:2
Perusahaan properti PT Intiland Development Tbk (DILD) kemarin sore menyampaikan dokumen rencana melaksanakan penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) sekitar Rp2 triliun kepada Bapepam-LK. Berdasarkan dokumen itu, Intiland berencana rights issue dengan rasio tiga saham lama mendapat hak untuk membeli dua saham baru yang akan diterbitkan emiten itu.
BEKS: Sedang diincar untuk akuisisi oleh Recapital group
Kelompok usaha Recapital Group, serta beberapa investor lokal mengincar PT. Bank Eksekutif Tbk (BEKS) untuk diakuisisi menyusul desakan Bank Indonesia (BI) agar bank tersebut mencari investor strategis, saat ini status BEKS sedang diawasi intensif oleh BI karena tingginya angka kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL), yang per September 2009 mencapai 15,56% net dan 16,35% bruto diatas ketentuan BI sebesar 5% Namun rasio kecukupan modal (CAR) diposisi 9.23% masih diatas ketentuan BI yakni 8%.
Sumber: Bloomberg, Reuters, Inilah.com, investordaily, detikfinance.com, kontan
globalmarketstrategist.blogspot.com
Blog milik Andri Zakarias Siregar, Analis, Trader, Investor & Trainer (Fundamental/Technical/Flowtist/Bandarmologi: Saham/FX/Commodity), berpengalaman 14 tahun. Narasumber: Berita 1 First Media, Channel 95 MNC(Indovision), MetroTV, ANTV, Bloomberg BusinessWeek, Investor Today, Tempo, Trust, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, Seputar Indonesia, Kontan, Harian Jakarta, PasFM, Inilah.com, AATI-IFTA *** Semoga analisa CTA & informasi bermanfaat. Happy Zhuan & Success Trading. Good Luck.
Friday, February 19, 2010
Update Daily Investment News
JPMorgan’s Lee Says S&P 500 May Top 1,300 by Year-End
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index may surpass 1,300 by the end of this year as the economy gathers momentum, said Thomas J. Lee, the chief U.S. equity strategist at JPMorgan Chase & Co.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aYWuGRfC.WtU
Investors Pull $37 Billion From Money Market Funds, EPFR Says
(Bloomberg) -- Investors pulled $37 billion out of money market funds in the week ended Feb. 17 and pumped cash into global stock and bond funds, EPFR Global said in a statement.
Funds invested in global stocks tracked by the company took in $3.69 billion in the period, while those focused on global bonds took in $3.48 billion, according to the research company. Emerging market funds posted the first inflows in four weeks, EPFR said.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aA8sHmnRjg3c
S&P 500 to Climb After Breaching 1,093: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index is likely to rise further after breaching the 20-day moving average at 1,093, according to technical analysts at UBS AG. The S&P 500 rallied 1.8 percent to 1,094.87 yesterday, the biggest increase in three months for the U.S. benchmark index. Zurich-based analysts Michael Riesner and Marc Mueller had written in a report before the start of New York trading that such a move would indicate “a reliable entry point for tactical longs.”
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aG91XdVP4o0o
Look Ahead: Fed's Move Will be Talk of Friday's Markets
By: Patti Domm CNBC Executive Editor
The Fed surprised markets just after the New York close Thursday by hiking the rate banks pay for emergency loans by a a quarter point to 0.75 percent, a first step on the road to unwinding the programs it used to fight the financial crisis.
http://www.cnbc.com/id/35470054
Dr Doom: China Will Drag Down US Stocks By 20%
By: Lee Brodie Producer
In a rare interview, one of the Street’s most influential strategists sounded the alarm about the next leg down. And the trouble will likely start overseas, that’s according to Marc Faber, author of the “The Gloom Boom & Doom Report"
http://www.cnbc.com/id/35444726
Platinum Targets 2-Year High After Declines: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Platinum may rally to $2,000 an ounce, presenting a “good buying opportunity” after a recent drop, Mizuho Corporate Bank Ltd. said, citing trading patterns. If the metal closes at more than $1,555 an ounce at the end of a month, the bullish momentum should increase, according to a note yesterday from Nicole Elliott, London-based senior technical analyst at Mizuho.
Dollar to Reach 6-Week Yen High on Triangle: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The dollar will strengthen to a six- week high versus the yen as a so-called triangle pattern signals a reversal of this year’s declines, according to Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ Ltd. The dollar’s 21-, 65- and 90-day moving averages against Japan’s currency have converged around 90 for the past two weeks, according to data compiled by Bloomberg. This comes amid a triangle pattern signaling that the current trend is coming to an end, said Sumino Kamei, a Tokyo-based senior analyst. The triangle is formed by the ascending trend line, which connects the low of Nov. 27 to the low of Feb. 4, and by a descending line, which connects the Jan. 8 high to the Feb. 3 high.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a9.GeHPkDLPM
Golden Cross May Indicate Dollar Index Gain: Technical Analysis
(Bloomberg) -- A “golden cross” of two moving price averages of the Dollar Index for the first time in 18 months indicates that the rally in the greenback may accelerate, Auerbach Grayson & Co. and Brown Brothers Harriman & Co. say.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ai4IGYIsClxY
Gold May Advance to $1,400 in 12 Months: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Gold may climb to about $1,400 an ounce in the next 12 months, according to technical analysis by Chartered Market Technician Daniel Bruno, who advises banks and hedge funds.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=auBQnoSvlsEk
0409 GMT [Dow Jones] USD/IDR retreats from session high as Bank Indonesia suspected of selling near IDR9,350-IDR9,360 to stem IDR's fall, say dealers. Pair last at 9,355 vs intraday high at 9,365. Dealers add Bank Indonesia likely sold $25 million-$50 million; tip 9,340-9,390 immediate range.
0335 GMT [Dow Jones] Spot gold at $1,105.20/oz, down $2.90 since NY close, but off its intraday low of $1,099.73. Federal Reserve decision to raise discount rate by 25 bps to 75 bps late Thursday knocked gold lower but looks resilient at current levels, says Wong Eng Soon, analyst at Phillip Futures in Singapore. "Any correction will be short term. The feeling is there is more upside potential," he says. Notes buying interest strong at $1,100 and especially $1,050 level where India's central bank purchased 200 tons of IMF gold in November. Adds, $34 billion drop in China's US treasury holdings in December has helped sentiment for gold. "That money is going somewhere and gold could be a major beneficiary," he says. IMF gold sale re-announcement yesterday concerned 193 tons of gold, worth around $6.8 billion at current prices.
0316 GMT [Dow Jones] Indonesia shares last off 0.6% at 2543.69 in light volume, weighed by weak IDR, falls in several Asian markets due to weakness of U.S. stock futures after Fed hikes discount rate by 25bps; support at 2530. "Overall, it's mild selling and it looks like the market will soon be recovering given Indonesian economy remains solid," says trader at First Asia Capital; expects bargain buying later in session to offset index losses. Among decliners, tin miner Timah (TINS.JK) down 2.4% at IDR2,075, coal miner Bumi (BUMI.JK) off 2.2% at IDR2,275, while heavyweight Telkom (TLKM.JK) down 1.2% at IDR8,600.
0318 GMT [Dow Jones] Comments from Fed's Lockhart, Bullard should dispel any false illusions that discount rate hike portends a nearer-term monetary tightening, says Mizuho Corporate Bank senior market economist Daisuke Karakama. Atlanta Fed President Lockhart earlier says he wouldn't interpret central bank's move on discount rate "as a tightening of monetary policy or even a sign that a tightening is imminent"; FOMC member Bullard says policy rate hike may not come until 2011. "The comments reflect the reality that the hike in the discount rate is just a kind of normalization of an emergency liquidity measure, and has no bearing on monetary policy," Karakama says; adds this "somewhat difficult distinction" may be given short shrift, particularly if any further improvement in economic data fuels more USD-positive speculation for nearer-term tightening. "But we've got to take Fed official comments at face value, and as that sinks in, it should weigh on the dollar." By end March, looks for USD/JPY "at levels below Y90.00" vs last 91.78, while EUR/USD could rebound to 1.3900 vs 1.3486.(
0220 GMT [Dow Jones] Nikkei ends morning session down 0.7% at 10,259.43, extending losses after flirting above/below breakeven early. Weakness of U.S. stock futures on Globex, Hong Kong bourse weakness spur profit-taking and some speculative selling, says Yumi Nishimura, Daiwa Securities Capital Markets deputy general manager. "Traders are waiting to see how U.S. stocks will move (later today) and how Shanghai stocks will re-open Monday," she says. Expects support for Nikkei for rest of session at 10,200. 30/33 Topix subindexes lower, with real estate firms (down 2.9%), trading houses (down 1.5%), construction firms (down 1.5%), iron & steel (down 1.2%) particularly weak. Among real estate names, Mitsui Fudosan (8801.TO) down 3.8% at Y1,469 and Mitsubishi Estate (8802.TO) down 3.0% at Y1,373. Trading houses Mitsui & Co. (8031.TO) down 2.5% at Y1,361 and Itochu (8001.TO) down 1.9% at Y709. USD/JPY trading 91.82 following US Fed discount rate hike to 0.75%.
0223 GMT [Dow Jones] Citi keeps call that RBA will remain on hold in March, resuming the tightening cycle with a 25bps hike in April or May after Governor Steven's testimony to Parliament earlier today. Citi notes there's very little new in day's comments, which included talk of 2-speed global recovery, moderating inflation outlook, tightening trajectory down track, reiterated positive economic story for Australia.
MEMPHIS (Dow Jones)--The president of the St. Louis Federal Reserve Bank said Thursday that the possibility that the U.S. central bank will raise its key interest rate is "overblown," at least for now. An increase in the short-term federal-funds rate is "just as far away as it ever was," said St. Louis Fed President James Bullard. Speaking to reporters following a speech to the Economic Club of Memphis, the Fed official said that financial markets are probably pricing in too high of a probability that the funds rate will rise this year. It's more likely, said Bullard, that the Fed will boost the funds rate in 2011.
globalmarketstrategist.blogspot.com
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index may surpass 1,300 by the end of this year as the economy gathers momentum, said Thomas J. Lee, the chief U.S. equity strategist at JPMorgan Chase & Co.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aYWuGRfC.WtU
Investors Pull $37 Billion From Money Market Funds, EPFR Says
(Bloomberg) -- Investors pulled $37 billion out of money market funds in the week ended Feb. 17 and pumped cash into global stock and bond funds, EPFR Global said in a statement.
Funds invested in global stocks tracked by the company took in $3.69 billion in the period, while those focused on global bonds took in $3.48 billion, according to the research company. Emerging market funds posted the first inflows in four weeks, EPFR said.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aA8sHmnRjg3c
S&P 500 to Climb After Breaching 1,093: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index is likely to rise further after breaching the 20-day moving average at 1,093, according to technical analysts at UBS AG. The S&P 500 rallied 1.8 percent to 1,094.87 yesterday, the biggest increase in three months for the U.S. benchmark index. Zurich-based analysts Michael Riesner and Marc Mueller had written in a report before the start of New York trading that such a move would indicate “a reliable entry point for tactical longs.”
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aG91XdVP4o0o
Look Ahead: Fed's Move Will be Talk of Friday's Markets
By: Patti Domm CNBC Executive Editor
The Fed surprised markets just after the New York close Thursday by hiking the rate banks pay for emergency loans by a a quarter point to 0.75 percent, a first step on the road to unwinding the programs it used to fight the financial crisis.
http://www.cnbc.com/id/35470054
Dr Doom: China Will Drag Down US Stocks By 20%
By: Lee Brodie Producer
In a rare interview, one of the Street’s most influential strategists sounded the alarm about the next leg down. And the trouble will likely start overseas, that’s according to Marc Faber, author of the “The Gloom Boom & Doom Report"
http://www.cnbc.com/id/35444726
Platinum Targets 2-Year High After Declines: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Platinum may rally to $2,000 an ounce, presenting a “good buying opportunity” after a recent drop, Mizuho Corporate Bank Ltd. said, citing trading patterns. If the metal closes at more than $1,555 an ounce at the end of a month, the bullish momentum should increase, according to a note yesterday from Nicole Elliott, London-based senior technical analyst at Mizuho.
Dollar to Reach 6-Week Yen High on Triangle: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The dollar will strengthen to a six- week high versus the yen as a so-called triangle pattern signals a reversal of this year’s declines, according to Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ Ltd. The dollar’s 21-, 65- and 90-day moving averages against Japan’s currency have converged around 90 for the past two weeks, according to data compiled by Bloomberg. This comes amid a triangle pattern signaling that the current trend is coming to an end, said Sumino Kamei, a Tokyo-based senior analyst. The triangle is formed by the ascending trend line, which connects the low of Nov. 27 to the low of Feb. 4, and by a descending line, which connects the Jan. 8 high to the Feb. 3 high.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a9.GeHPkDLPM
Golden Cross May Indicate Dollar Index Gain: Technical Analysis
(Bloomberg) -- A “golden cross” of two moving price averages of the Dollar Index for the first time in 18 months indicates that the rally in the greenback may accelerate, Auerbach Grayson & Co. and Brown Brothers Harriman & Co. say.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ai4IGYIsClxY
Gold May Advance to $1,400 in 12 Months: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Gold may climb to about $1,400 an ounce in the next 12 months, according to technical analysis by Chartered Market Technician Daniel Bruno, who advises banks and hedge funds.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=auBQnoSvlsEk
0409 GMT [Dow Jones] USD/IDR retreats from session high as Bank Indonesia suspected of selling near IDR9,350-IDR9,360 to stem IDR's fall, say dealers. Pair last at 9,355 vs intraday high at 9,365. Dealers add Bank Indonesia likely sold $25 million-$50 million; tip 9,340-9,390 immediate range.
0335 GMT [Dow Jones] Spot gold at $1,105.20/oz, down $2.90 since NY close, but off its intraday low of $1,099.73. Federal Reserve decision to raise discount rate by 25 bps to 75 bps late Thursday knocked gold lower but looks resilient at current levels, says Wong Eng Soon, analyst at Phillip Futures in Singapore. "Any correction will be short term. The feeling is there is more upside potential," he says. Notes buying interest strong at $1,100 and especially $1,050 level where India's central bank purchased 200 tons of IMF gold in November. Adds, $34 billion drop in China's US treasury holdings in December has helped sentiment for gold. "That money is going somewhere and gold could be a major beneficiary," he says. IMF gold sale re-announcement yesterday concerned 193 tons of gold, worth around $6.8 billion at current prices.
0316 GMT [Dow Jones] Indonesia shares last off 0.6% at 2543.69 in light volume, weighed by weak IDR, falls in several Asian markets due to weakness of U.S. stock futures after Fed hikes discount rate by 25bps; support at 2530. "Overall, it's mild selling and it looks like the market will soon be recovering given Indonesian economy remains solid," says trader at First Asia Capital; expects bargain buying later in session to offset index losses. Among decliners, tin miner Timah (TINS.JK) down 2.4% at IDR2,075, coal miner Bumi (BUMI.JK) off 2.2% at IDR2,275, while heavyweight Telkom (TLKM.JK) down 1.2% at IDR8,600.
0318 GMT [Dow Jones] Comments from Fed's Lockhart, Bullard should dispel any false illusions that discount rate hike portends a nearer-term monetary tightening, says Mizuho Corporate Bank senior market economist Daisuke Karakama. Atlanta Fed President Lockhart earlier says he wouldn't interpret central bank's move on discount rate "as a tightening of monetary policy or even a sign that a tightening is imminent"; FOMC member Bullard says policy rate hike may not come until 2011. "The comments reflect the reality that the hike in the discount rate is just a kind of normalization of an emergency liquidity measure, and has no bearing on monetary policy," Karakama says; adds this "somewhat difficult distinction" may be given short shrift, particularly if any further improvement in economic data fuels more USD-positive speculation for nearer-term tightening. "But we've got to take Fed official comments at face value, and as that sinks in, it should weigh on the dollar." By end March, looks for USD/JPY "at levels below Y90.00" vs last 91.78, while EUR/USD could rebound to 1.3900 vs 1.3486.(
0220 GMT [Dow Jones] Nikkei ends morning session down 0.7% at 10,259.43, extending losses after flirting above/below breakeven early. Weakness of U.S. stock futures on Globex, Hong Kong bourse weakness spur profit-taking and some speculative selling, says Yumi Nishimura, Daiwa Securities Capital Markets deputy general manager. "Traders are waiting to see how U.S. stocks will move (later today) and how Shanghai stocks will re-open Monday," she says. Expects support for Nikkei for rest of session at 10,200. 30/33 Topix subindexes lower, with real estate firms (down 2.9%), trading houses (down 1.5%), construction firms (down 1.5%), iron & steel (down 1.2%) particularly weak. Among real estate names, Mitsui Fudosan (8801.TO) down 3.8% at Y1,469 and Mitsubishi Estate (8802.TO) down 3.0% at Y1,373. Trading houses Mitsui & Co. (8031.TO) down 2.5% at Y1,361 and Itochu (8001.TO) down 1.9% at Y709. USD/JPY trading 91.82 following US Fed discount rate hike to 0.75%.
0223 GMT [Dow Jones] Citi keeps call that RBA will remain on hold in March, resuming the tightening cycle with a 25bps hike in April or May after Governor Steven's testimony to Parliament earlier today. Citi notes there's very little new in day's comments, which included talk of 2-speed global recovery, moderating inflation outlook, tightening trajectory down track, reiterated positive economic story for Australia.
MEMPHIS (Dow Jones)--The president of the St. Louis Federal Reserve Bank said Thursday that the possibility that the U.S. central bank will raise its key interest rate is "overblown," at least for now. An increase in the short-term federal-funds rate is "just as far away as it ever was," said St. Louis Fed President James Bullard. Speaking to reporters following a speech to the Economic Club of Memphis, the Fed official said that financial markets are probably pricing in too high of a probability that the funds rate will rise this year. It's more likely, said Bullard, that the Fed will boost the funds rate in 2011.
globalmarketstrategist.blogspot.com
Thursday, February 18, 2010
Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 18-02
Produsen ban dunia, Michelin disebut-sebut pelaku poasar akan memebli 44% saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) milik Denham Pte Ltd. Michelin yang kini menguasai 10% saham perseroan akan meningkatkan kepemilikannya hingga 54%. Kabar di pasar menyebutkan, harga GJTL kini sangat murah dengan PR dua kali. Harga GJTL pun berpeluang menuju Rp700.Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham GJTL ditutup naik Rp35 ke Rp520.
Saham PT Budi Acid Jaya Tbk (BUDI) dikabarkan sedang diakumulasi oleh broker asing. Perseroan disebut-sebut menjajaki akuisisi pabrik gula sehingga memerikan nilai tambah bagi perusahaan. Pasalnya, konsumsi gula di Indonesia sangat tinggi. Harga BUDI berpeluang menguat menuju Rp285 dalam jangka menengah. Proyek biogas perseoran pun akan beroperasi tahun ini dan memberikan kontribusi bagi perusahaan.Pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham BUDI ditutup naik Rp20 ke Rp235.
IHSG dibuka melemah ke 2.572 di awal sesi perdagangan mengikuti penurunan indeks saham regional Asia, meski Wall Street ditutup menguat, berkat penguatan dolar AS akibat imbas penurunan rating Yunani semalam, yang mendorong investor risk averse. Harga minyak
Saham-saham di bursa Wall Street menguat terbatas setelah keluarnya laporan keuangan sejumlah perusahaan yang lebih baik dari ekspektasi. Outlook yang optimistis kembali ditunjukkan investor. Pada perdagangan Rabu (17/2/2010), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 40,43 poin (0,39%) ke level 10.309,24. Indeks Standard & Poor's 500 menguat 4,64 poin (0,42%) ke level 1.099,51 dan Nasdaq menguat 12,10 poin (0,55%) ke level 2.226,29.
Rupiah Menguat, Asing Beralih ke Emerging Market
Nilai tukar rupiah Kamis (18/2) diperkirakan terus menguat. Hal ini dipicu meningkatnya minat asing terhadap aset investasi di negara berkembang, seperti Indonesia.
Lembaga pemeringkat Standard & Poor's diyakini akan segera menaikkan peringkat Indonesia jika melihat perbaikan infrastruktur yang selalu digembar-gemborkan pemerintah Indonesia selama ini berjalan dengan baik. Namun menurut Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa, lembaga pemeringkat ini belum menaikkan peringkat Indonesia karena terganjal kasus bailout Bank Century bukan permasalahan ekonomi Indonesia yang dianggap telah sehat.
Dana Moneter Internasional (IMF) kembali akan menjual 191,3 ton emasnya ke pasar untuk memperkuat keuangannya. Rencana IMF itu langsung membuat surut harga emas yang sebelumnya sempat melonjak. IMF dalam pernyataannya menegaskan, akan segera memulai fase program penjualan emas ke pasar total 403,3 ton yang sudah disetujui pada September tahun lalu. IMF sebelumnya telah menjual 212 ton emasnya ke bank sentral sejumlah negara seperti India, Maurities dan Sri Lanka. India membeli 200 ton emas, Mauritius 2 ton dan Sri Lanka 10 ton.
CPRO Tunjuk Houlihan Lokey Tangani Obligor
CP Prima ternyata telah menunjuk Haulihan Lokey, lembaga keuangan asal Hongkong sebagai penasihat keuangan spesialis restrukturisasi obligasi dengan obligor.
INCO Resmi Terima Surat Undur Arif Siregar
INCO mengakui telah menerima surat pengunduran diri Arif Siregar, Predisen Direktur INCO. Untuk itu, INCO selenggaran RUPS LB pada 5 Maret ini.
Naik 4,3%, Asing Net Buy BUMI Cuma Rp95,77 Jt
Isu pajak masih hangat di saham BUMI, namun pergerakan saham batubara ini tetap liar. Terbukti, pada perdagangan kali ini saham BUMI ditutup naik 4,30% ke Rp2.425.
Kepemilikan Bakrie di Energi Tinggal 28%
Berdasarkan prospektus rights issue yang dipublikasikan akhir tahun lalu, BNBR masih menguasai 45,01% saham ENRG secara langsung dan tak langsung.
Menunggu Panen Hasil Tanam Lahan Sawit TBLA
TBLA akan mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 25 juta untuk memperluas lahan kelapa sawit.
Nasabah Danatama Kuasai 25% Saham BIPI
Danatama Makmur membantah memiliki 25,01% saham BIPI. Saham tersebut adalah milik nasabah Danatama.
Harga Minyak Sawit Mentah Menggelegak
Kenaikan harga CPO akan mengerek pendapatan emiten perkebunan.
Komisaris Optima Jadi Tersangka
Tim penyidik Mabes Polri meminta Harjono Kesuma, Komisaris Utama OKCM, datang ke Mabes Polri untuk dimintai keterangan.
Economic: Ekonomi Indonesia Masuk Tahap Ekspansi
Perekonomian Indonesia diperkirakan sudah masuk dalam fase ekspansi dan akan berlangsung hingga 7 tahun mendatang, dengan potensi pertumbuhan pada tahun ini menyentuh 6%. Ekonom Dana Reksa Research Institute, mengatakan fase ekspansi ekonomi Indonesia selama 7 tahun termasuk lama apabila dibandingkan dengan rata-rata negara-negara lain yang membutuhkan waktu lebih pendek.
Economic: Pemerintah Tetapkan 3 Sektor Prioritas
Sektor energi, transportasi, dan telekomunikasi akan menjadi fokus utama pemerintah dalam pembangunan infrastruktur periode 2010-2014. Untuk mempercepat pembangunan seluruh proyek infrastruktur, yang alam 5 tahun ke depan diperkirakan membutuhkan total dana investasi Rp2.000 T, akan diterbitkan instruksi presiden (inpres).
Economic: Tunggakan Pajak Turun jadi Rp44 Triliun
Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo mengungkapkan, total tunggakan pejak per 17 Februari 2010 mencapai Rp44 triliun. Jumlah tunggakan itu menyusut dibandingkan data per 31 Desember 2009 yang mencapai Rp51 triliun.
Energy: PLN Jajaki Emisi Obligasi Rp19 Triliun
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjajaki penerbitan obligasi internasional (global bonds) dan obligasi rupiah senilai total US$2 miliar atau sekitar Rp19 triliun tahun ini. Dana hasil emisi surat utang tersebut akan digunakan untuk membaiayai proyek pembangkit listrik.
Banking: Laba Bank Lampaui Kredit
Perbankan mendulang untung dari momentum kesepakatan penurunan suku bunga deposito dengan menahan pemangkasan bunga kredit, sehingga laba perbankan tahun lalu melonjak lebih besar dibandingkan ekspansi kredit. Berdasarkan data BI per Desember 2009 pendapatan rata-rata operasional perbankan lebih besar dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yakni dari Rp74,1 T dari semula Rp70,6 T.
ISAT: Tunjuk 5 Underwriter
Manajemen PT Indosat Tbk (ISAT) menunjuk lima penjamin emisi untuk menangani rencana penerbitan obligasi berkisar US$ 600 juta- US$ 750 juta pada tahun ini. Beberapa eksekutif yang mendengar informasi tersebut mengatakan kelima underwriter tersebut yaitu Citi, DBS Vickers, Deutsche Bank, HSBC, dan RBS. Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan membiayai kembali utang yang akan jatuh tempo pada Oktober dan November tahun ini.
PICO: Raih Penjualan Rp607 Miliar
PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) mencetak pendapatan belum diaudit akhir 2009 sebesar Rp607 miliar atau naik tipis dibandingkan realisasi tahun sebelumnya Rp600 miliar. Kenaikan pendapatan dipicu peningkatan penjualan tabung gas perseroan.
BNBR: Saham di Energi Terdilisu 15%
Kepemilikan saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di Energy Mega Persada Tbk (ENRG) berkurang 15,08% menjadi 28,12%, dari sebelumnya 43,2%. Dilusi itu terjadi setelah Energi Mega merampungkan penerbitan sahan baru (right issue). BNBR telah mengeksekusi sekitar 4,9 dari 26,18 miliar saham baru yang diterbitkan Energi Mega. Harga pelaksanaannya Ro185 per saham. BNBR telah menggelontorkan dana Rp912 miliar.
PTBA: Gandeng South African Synthetic
PTBA sedang mengintensifkan pembahasan kerja sama dengan South African Synthetic Oil Ltd (SASOL) untuk memproduksi batubara cair menajdi bahan bakar minyak. SASOL membutuhkan cadangan batubara sebanyak 2 miliar ton untuk dicairkan menjadi minyak dalam kurun waktu 30 tahun. Namun demikian, pihaknya belum bersedia menyebutkan nilai investasinya, karena masih penjajakan kerja sama tahap awal.
BBTN: Tunjuk 3 Penjamin Emisi Bond
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menunjuk 3 penjamin pelaksana emisi obligasi XIV senilai Rp 1,5 triliun - Rp 2 triliun yang akan diterbitkan sebelum pertengahan tahun. Ketiga penjamin emisi tersebut yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Indopremier Securities, dan PT Bahana Securities. Sebelumnya, BTN telah mengundang 10 perusahaan efek guna mengikuti seleksi.
CPRO: Dapat Restu Penundaan Bayar Obligasi Hingga Juni 2010
PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) berhasil memperoleh restu dari para kreditur untuk menunda pembayaran cicilan obligasi global hingga akhir Juni mendatang. Albert Sebastian, Sekretaris Perusahaan CPRO, mengatakan perjanjian standstill atau penundaan pembayaran antara CPRO dengan pemegang obligasi Blue Ocean Resources telah menjadi efektif. Perjanjian tersebut berlaku hingga 28 juni 2010.
BDMN: Danamon Spin Off Syariah Tahun 2012
Bank Danamon berniat memisahkan atau spin off unit usaha syariah (UUS) menjadi Bank Danamon Syariah. Langkah ini merupakan strategi untuk lebih fokus di industri perbankan syariah. Rencananya, Danamon akan merealisasikan rencana tersebut pada tahun 2012 mendatang. Dan sambil menunggu terealisasinya rencana tersebut, Danamon akan melakukan sejumlah persiapan diantaranya terkait ketersediaan SDM, caranya yaitu dengan merekrut 13.000 karyawan baru.
BMRI: Divestasi Saham BNI dan Mandiri Tertunda 3 Tahun
Kementerian BUMN menyatakan izin dari pemerintah dan DPR untuk right issue PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk memerlukan waktu hingga 3 tahun. Sekretaris kementerian BUMN menuturkan hingga saat ini pemerintah yang diwakili oleh tim privatisasi belum memasukkan BNI dan Mandiri sebagai BUMN yang diprivatisasi. Lamanya waktu yang dibutuhkan itu terhitung sejak nama BUMN diajukan oleh tim privatisasi.
BEI Cabut Suspensi Waran Seri II UNSP
PT Bursa Efek Indonesia telah mencabut suspensi waran seri II PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP-W) hari ini diperdagangan pasar tunai.
Sumber: Reuters, Bloomberg, Inilah.com, detikfinance.com, kontan
globalmarketstrategist.blogspot.com
Saham PT Budi Acid Jaya Tbk (BUDI) dikabarkan sedang diakumulasi oleh broker asing. Perseroan disebut-sebut menjajaki akuisisi pabrik gula sehingga memerikan nilai tambah bagi perusahaan. Pasalnya, konsumsi gula di Indonesia sangat tinggi. Harga BUDI berpeluang menguat menuju Rp285 dalam jangka menengah. Proyek biogas perseoran pun akan beroperasi tahun ini dan memberikan kontribusi bagi perusahaan.Pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham BUDI ditutup naik Rp20 ke Rp235.
IHSG dibuka melemah ke 2.572 di awal sesi perdagangan mengikuti penurunan indeks saham regional Asia, meski Wall Street ditutup menguat, berkat penguatan dolar AS akibat imbas penurunan rating Yunani semalam, yang mendorong investor risk averse. Harga minyak
Saham-saham di bursa Wall Street menguat terbatas setelah keluarnya laporan keuangan sejumlah perusahaan yang lebih baik dari ekspektasi. Outlook yang optimistis kembali ditunjukkan investor. Pada perdagangan Rabu (17/2/2010), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 40,43 poin (0,39%) ke level 10.309,24. Indeks Standard & Poor's 500 menguat 4,64 poin (0,42%) ke level 1.099,51 dan Nasdaq menguat 12,10 poin (0,55%) ke level 2.226,29.
Rupiah Menguat, Asing Beralih ke Emerging Market
Nilai tukar rupiah Kamis (18/2) diperkirakan terus menguat. Hal ini dipicu meningkatnya minat asing terhadap aset investasi di negara berkembang, seperti Indonesia.
Lembaga pemeringkat Standard & Poor's diyakini akan segera menaikkan peringkat Indonesia jika melihat perbaikan infrastruktur yang selalu digembar-gemborkan pemerintah Indonesia selama ini berjalan dengan baik. Namun menurut Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa, lembaga pemeringkat ini belum menaikkan peringkat Indonesia karena terganjal kasus bailout Bank Century bukan permasalahan ekonomi Indonesia yang dianggap telah sehat.
Dana Moneter Internasional (IMF) kembali akan menjual 191,3 ton emasnya ke pasar untuk memperkuat keuangannya. Rencana IMF itu langsung membuat surut harga emas yang sebelumnya sempat melonjak. IMF dalam pernyataannya menegaskan, akan segera memulai fase program penjualan emas ke pasar total 403,3 ton yang sudah disetujui pada September tahun lalu. IMF sebelumnya telah menjual 212 ton emasnya ke bank sentral sejumlah negara seperti India, Maurities dan Sri Lanka. India membeli 200 ton emas, Mauritius 2 ton dan Sri Lanka 10 ton.
CPRO Tunjuk Houlihan Lokey Tangani Obligor
CP Prima ternyata telah menunjuk Haulihan Lokey, lembaga keuangan asal Hongkong sebagai penasihat keuangan spesialis restrukturisasi obligasi dengan obligor.
INCO Resmi Terima Surat Undur Arif Siregar
INCO mengakui telah menerima surat pengunduran diri Arif Siregar, Predisen Direktur INCO. Untuk itu, INCO selenggaran RUPS LB pada 5 Maret ini.
Naik 4,3%, Asing Net Buy BUMI Cuma Rp95,77 Jt
Isu pajak masih hangat di saham BUMI, namun pergerakan saham batubara ini tetap liar. Terbukti, pada perdagangan kali ini saham BUMI ditutup naik 4,30% ke Rp2.425.
Kepemilikan Bakrie di Energi Tinggal 28%
Berdasarkan prospektus rights issue yang dipublikasikan akhir tahun lalu, BNBR masih menguasai 45,01% saham ENRG secara langsung dan tak langsung.
Menunggu Panen Hasil Tanam Lahan Sawit TBLA
TBLA akan mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 25 juta untuk memperluas lahan kelapa sawit.
Nasabah Danatama Kuasai 25% Saham BIPI
Danatama Makmur membantah memiliki 25,01% saham BIPI. Saham tersebut adalah milik nasabah Danatama.
Harga Minyak Sawit Mentah Menggelegak
Kenaikan harga CPO akan mengerek pendapatan emiten perkebunan.
Komisaris Optima Jadi Tersangka
Tim penyidik Mabes Polri meminta Harjono Kesuma, Komisaris Utama OKCM, datang ke Mabes Polri untuk dimintai keterangan.
Economic: Ekonomi Indonesia Masuk Tahap Ekspansi
Perekonomian Indonesia diperkirakan sudah masuk dalam fase ekspansi dan akan berlangsung hingga 7 tahun mendatang, dengan potensi pertumbuhan pada tahun ini menyentuh 6%. Ekonom Dana Reksa Research Institute, mengatakan fase ekspansi ekonomi Indonesia selama 7 tahun termasuk lama apabila dibandingkan dengan rata-rata negara-negara lain yang membutuhkan waktu lebih pendek.
Economic: Pemerintah Tetapkan 3 Sektor Prioritas
Sektor energi, transportasi, dan telekomunikasi akan menjadi fokus utama pemerintah dalam pembangunan infrastruktur periode 2010-2014. Untuk mempercepat pembangunan seluruh proyek infrastruktur, yang alam 5 tahun ke depan diperkirakan membutuhkan total dana investasi Rp2.000 T, akan diterbitkan instruksi presiden (inpres).
Economic: Tunggakan Pajak Turun jadi Rp44 Triliun
Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo mengungkapkan, total tunggakan pejak per 17 Februari 2010 mencapai Rp44 triliun. Jumlah tunggakan itu menyusut dibandingkan data per 31 Desember 2009 yang mencapai Rp51 triliun.
Energy: PLN Jajaki Emisi Obligasi Rp19 Triliun
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjajaki penerbitan obligasi internasional (global bonds) dan obligasi rupiah senilai total US$2 miliar atau sekitar Rp19 triliun tahun ini. Dana hasil emisi surat utang tersebut akan digunakan untuk membaiayai proyek pembangkit listrik.
Banking: Laba Bank Lampaui Kredit
Perbankan mendulang untung dari momentum kesepakatan penurunan suku bunga deposito dengan menahan pemangkasan bunga kredit, sehingga laba perbankan tahun lalu melonjak lebih besar dibandingkan ekspansi kredit. Berdasarkan data BI per Desember 2009 pendapatan rata-rata operasional perbankan lebih besar dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yakni dari Rp74,1 T dari semula Rp70,6 T.
ISAT: Tunjuk 5 Underwriter
Manajemen PT Indosat Tbk (ISAT) menunjuk lima penjamin emisi untuk menangani rencana penerbitan obligasi berkisar US$ 600 juta- US$ 750 juta pada tahun ini. Beberapa eksekutif yang mendengar informasi tersebut mengatakan kelima underwriter tersebut yaitu Citi, DBS Vickers, Deutsche Bank, HSBC, dan RBS. Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan membiayai kembali utang yang akan jatuh tempo pada Oktober dan November tahun ini.
PICO: Raih Penjualan Rp607 Miliar
PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) mencetak pendapatan belum diaudit akhir 2009 sebesar Rp607 miliar atau naik tipis dibandingkan realisasi tahun sebelumnya Rp600 miliar. Kenaikan pendapatan dipicu peningkatan penjualan tabung gas perseroan.
BNBR: Saham di Energi Terdilisu 15%
Kepemilikan saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di Energy Mega Persada Tbk (ENRG) berkurang 15,08% menjadi 28,12%, dari sebelumnya 43,2%. Dilusi itu terjadi setelah Energi Mega merampungkan penerbitan sahan baru (right issue). BNBR telah mengeksekusi sekitar 4,9 dari 26,18 miliar saham baru yang diterbitkan Energi Mega. Harga pelaksanaannya Ro185 per saham. BNBR telah menggelontorkan dana Rp912 miliar.
PTBA: Gandeng South African Synthetic
PTBA sedang mengintensifkan pembahasan kerja sama dengan South African Synthetic Oil Ltd (SASOL) untuk memproduksi batubara cair menajdi bahan bakar minyak. SASOL membutuhkan cadangan batubara sebanyak 2 miliar ton untuk dicairkan menjadi minyak dalam kurun waktu 30 tahun. Namun demikian, pihaknya belum bersedia menyebutkan nilai investasinya, karena masih penjajakan kerja sama tahap awal.
BBTN: Tunjuk 3 Penjamin Emisi Bond
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menunjuk 3 penjamin pelaksana emisi obligasi XIV senilai Rp 1,5 triliun - Rp 2 triliun yang akan diterbitkan sebelum pertengahan tahun. Ketiga penjamin emisi tersebut yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Indopremier Securities, dan PT Bahana Securities. Sebelumnya, BTN telah mengundang 10 perusahaan efek guna mengikuti seleksi.
CPRO: Dapat Restu Penundaan Bayar Obligasi Hingga Juni 2010
PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) berhasil memperoleh restu dari para kreditur untuk menunda pembayaran cicilan obligasi global hingga akhir Juni mendatang. Albert Sebastian, Sekretaris Perusahaan CPRO, mengatakan perjanjian standstill atau penundaan pembayaran antara CPRO dengan pemegang obligasi Blue Ocean Resources telah menjadi efektif. Perjanjian tersebut berlaku hingga 28 juni 2010.
BDMN: Danamon Spin Off Syariah Tahun 2012
Bank Danamon berniat memisahkan atau spin off unit usaha syariah (UUS) menjadi Bank Danamon Syariah. Langkah ini merupakan strategi untuk lebih fokus di industri perbankan syariah. Rencananya, Danamon akan merealisasikan rencana tersebut pada tahun 2012 mendatang. Dan sambil menunggu terealisasinya rencana tersebut, Danamon akan melakukan sejumlah persiapan diantaranya terkait ketersediaan SDM, caranya yaitu dengan merekrut 13.000 karyawan baru.
BMRI: Divestasi Saham BNI dan Mandiri Tertunda 3 Tahun
Kementerian BUMN menyatakan izin dari pemerintah dan DPR untuk right issue PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk memerlukan waktu hingga 3 tahun. Sekretaris kementerian BUMN menuturkan hingga saat ini pemerintah yang diwakili oleh tim privatisasi belum memasukkan BNI dan Mandiri sebagai BUMN yang diprivatisasi. Lamanya waktu yang dibutuhkan itu terhitung sejak nama BUMN diajukan oleh tim privatisasi.
BEI Cabut Suspensi Waran Seri II UNSP
PT Bursa Efek Indonesia telah mencabut suspensi waran seri II PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP-W) hari ini diperdagangan pasar tunai.
Sumber: Reuters, Bloomberg, Inilah.com, detikfinance.com, kontan
globalmarketstrategist.blogspot.com
Wednesday, February 17, 2010
Alert! WARNING FROM GLEN NEELY (The Creator OF Neowave)
Glenn Neely forecasts 20-years of Bear-Market
Two years ago Glenn Neely, the creator of NEoWave Institute predicted that the U.S. stock market was about its sharpest drop in last decades. The two following years appeared to show a devastating effect on the whole global economy as it was hit severely since the Great Depression.
In his latest interview Neely explains if the wave structure unfolds at the same pace we are about to face up a new phase of bear market for the next 20 years. Glenn Neely, the specialist in Elliott Wave theory, says that now bull market is over. A new stage of 4-6 year bear market started January 14, 2008. By now it is hard to define maximum potential downside. Neely anticipate S&P to break 1000 level in the next few years. The US economy will be seriously impacted again. According to Glenn Neely, it is better now to be prepared for the worst.
Glenn Neely, considered as the leading Elliott Wave analyst, founded the Elliott Wave Institute in 1983. In 1990, Neely published his advanced Wave analysis process in his book, Mastering Elliott Wave.
Neely has been recognized by Timer Digest in the past 12 months as the #1 S&P market timer and #1 Gold timer. For more than a decade Neely's NEoWave Trading Services, which employ an advanced form of Elliott Wave analysis, have consistently ranked in Timer Digest's Top 10 list of most accurate.
http://www.prweb.com/releases/2010/01/prweb3492414.htm
Sample of Neowave Counting: Gold 2008
Two years ago Glenn Neely, the creator of NEoWave Institute predicted that the U.S. stock market was about its sharpest drop in last decades. The two following years appeared to show a devastating effect on the whole global economy as it was hit severely since the Great Depression.
In his latest interview Neely explains if the wave structure unfolds at the same pace we are about to face up a new phase of bear market for the next 20 years. Glenn Neely, the specialist in Elliott Wave theory, says that now bull market is over. A new stage of 4-6 year bear market started January 14, 2008. By now it is hard to define maximum potential downside. Neely anticipate S&P to break 1000 level in the next few years. The US economy will be seriously impacted again. According to Glenn Neely, it is better now to be prepared for the worst.
Glenn Neely, considered as the leading Elliott Wave analyst, founded the Elliott Wave Institute in 1983. In 1990, Neely published his advanced Wave analysis process in his book, Mastering Elliott Wave.
Neely has been recognized by Timer Digest in the past 12 months as the #1 S&P market timer and #1 Gold timer. For more than a decade Neely's NEoWave Trading Services, which employ an advanced form of Elliott Wave analysis, have consistently ranked in Timer Digest's Top 10 list of most accurate.
http://www.prweb.com/releases/2010/01/prweb3492414.htm
Sample of Neowave Counting: Gold 2008
Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 17-02
Harga saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) berpeluang menguat menuju Rp700 dalam jangka pendek. Investor asal Timur Tengah disebut-sebut berminat membeli saham perseroan melalui right isuue. Pemodal asing tersebut tertarik karena hasil right issue digunakan untuk mengakuisisi perusahaan sawit dan oleokimia miliki Grup Domba Mas.
Harga saham PT Sentul City Tbk (BKSL) berpotensi naik menuju Rp110-120 dalam jangka pendek. Salah satu pengusaha besar Indonesia dikabarkan bakal masuk ke dalam struktur pemegang saham perseroan setelah right issue. Pasalnya, dana hasil penerbitan saham baru tersebut digunakan untuk akuisisi PT Bukit Jonggol Asri senilai Rp1,45 triliun. Selain itu, perseroan bakal bekerja sama dengan pengembang mal dan hotel ternama untuk membangun properti di pusat kota Jakarta.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah dibuka langsung menguat. Membaiknya kondisi bursa regional membuat investor kembali atraktif memburu portofolio.
Pada perdagangan Rabu (17/2/2010), IHSG dibuka langsung menguat 18,296 poin (0,72%) ke level 2.576,801. Saham-saham pertambangan bergerak menguat seiring naiknya harga komoditas di pasar internasional.Sementara nilai tukar rupiah juga langsung menguat ke level 9.280 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.320 per dolar AS.Bursa-bursa regional juga bergerak menguat, dengan indeks Nikkei-225 menutup sesi I dengan kenaikan 210,37 poin (2,10%) ke level 10.244,62. Indeks Hang Seng juga dibuka langsung menguat 365,25 poin (1,80%) ke level 20.63,94.
Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menilai rumor yang berkembang di masyarakat terkait tudingan nunggak pajak telah tumbuh terlalu liar. Perseroan tetap membantah telah lalai membayarkan pajaknya. "Rumor pajak ini tumbuh terlalu liar. Kita perlu fokus pada fakta, buka rumor atau gosip dalam rangka menjamin lingkungan bisnis yang kondusif bagi semua orang," ujar SVP Investor Relations BUMI, Dileep Srivastava kepada detikFinance, Rabu (17/2/2010).
Kabar rencana penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memang sempat menghilang. Namun, belakangan kabar itu muncul lagi.Sumber KONTAN membisikkan, saat ini BUMI tengah bernegosiasi dengan Texas Pacific Group (TPG). Tujuannya, menawarkan kepada perusahaan pengelola dana internasional itu untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan BUMI.
Harga emas kembali melesat menembus titik tertingginya lagi, setelah euro mulai pulih dari kemerosotannya. Investor memburu dolar untuk berlindung dari risiko gagal bayar di Eropa.
Pada perdagangan di New York, Selasa (16/2/2010), harga emas di pasar spot sempat menembus US$ 1.120,80 per ounce sebelum akhirnya ditutup pada US$ 1.118,80 per ounce. Harga itu lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya US$ 1.100,50 per ounce.Harga emas berjangka untuk pengiriman April tercatat naik US$ 29,80 atau 2,73% menjadi US$ 1.119,80 per ounce, tertinggi sejak 19 Januari.
Bapepam Periksa Saham Danatama di Benakat
Danatama yang seharusnya menjadi standby buyer apabila saham BIPI tak laku, malah bisa memiliki saham BIPI hingga 25,01%.
Mitra Radjasa Ganti Direksi
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Mitra International Resources Tbk (MIRA) memutuskan perubahan susunan direksi dan komisaris pada Senin (15/2).
Bakrie Sumatera Fokus Existing & Diversifikasi
UNSP akan menempuh dua bisnis yang dapat menggenjot pendapatannya, yakni fokus pada existing business (sawit dan karet) dan juga diversifikasi bisnis.
PT Candra Asri, anak usaha PT Tri Polyta Indonesia Tbk (TPIA), tengah menjajaki sejumlah proyek senilai US$270 juta. Namun, realisasinya masih dalam pembicaraan.
PT CIMB Securities mempertahankan rating Sektor Plantation pada overweight setelah meneliti data CPO dalam 10 tahun terakhir, yang menunjukan pentingnya sektor ini terhadap ekonomi.
Sektor ini merupakan kontributor besar terhadap ekspor, sekitar 11% pada FY09, dan menciptakan lapangan kerja dan memberi insentif bagi industri hilir. Pentingnya sektor ini akan menurunkan resiko regulasi menurut kami. Secara valuasi, saham-saham CPO menunjukan fundamental yang baik, dan big caps sekitar 10-20% premium to market.Pertumbuhan mayoritas secara organik dan harga CPO menjadi katalis. Top pick CIMB tetap pada Astra Agro Lestari (AALI) untuk big cap dengan target harga Rp30.300, dan Sampoerna Agro (SGRO) untuk small cap dengan target harga Rp3.700.
Economic: Rupiah Berpeluang Terbaik di Asia
Rupiah kembali berpeluang menempati urutan teratas dalam daftar 10 mata uang Asia yang paling banyak diperdagangkan pada tahun ini. Hal tersebut didukung oleh laju pertumbuhan PDB Indonesia yang mencapai 5,4% pada 4Q09 serta perbaikan lingkungan eksternal. Sejak BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi tersebut pada 10 Februari lalu, nilai tukar rupiah tercatat meningkat 0,5%. Hingga bulan kedua tahun ini, rupiah menempati urutan ketiga dalam daftar kinerja mata uang Asia, dengan peringkat pertama diduduki oleh won Korea Selatan disusul oleh rupee India.
Economic: Surplus Neraca Pembayaran 4Q Naik Jadi $ 4 Miliar – BI
Indonesia mencatat surplus neraca pembayaran sebesar $ 4 miliar selama 4Q09, naik dari $ 3,5 miliar pada periode Juli hingga September, ungkap Bank Indonesia. Tingginya surplus disebabkan oleh pulihnya ekspor, yang membantu mendorong surplus current account menjadi $ 3,4 miliar pada kuartal tersebut dari $ 2,2 miliar pada tahun sebelumnya. Sepanjang 2009, surplus neraca pembayaran naik menjadi $ 10,6 miliar dari $ 0,1 miliar pada 2008.
Economic: Minat Investor Jepang Terhadap RI Meningkat
Kondisi perekonomian nasional yang stabil meningkatkan kepercayaan investor Jepang untuk berinvestasi di Indonesia. Japan Bank for International Cooperation (JBIC) menyebutkan peringkat Indonesia sebagai tujuan investasi Jepang akan menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asean. Namun, Indonesia masih akan sulit menggeser posisi China dan India.
Economic: Penyerapan Tenaga Kerja Diprediksi Tumbuh 3,7%
ADB memperkirakan pemulihan ekonomi dunia, yang berdampak positif bagi ekspor nasional, akan membuat penyerapan tenaga kerja di Indonesia tumbuh 3,7% pada tahun ini. Laporan terbaru Bank Pembangunan Asia (ADB) menyebutkan pertumbuhan lapangan pekerjaan di Tanah Air diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan China, Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Thailand dan Sri Lanka.
BBNI: Laba Bersih 2009 Rp 2,48 Triliun VS Rp 1,22 Triliun
PT Bank Negara Indonesia (BBNI) membukukan kenaikan laba bersih pada 2009 menjadi Rp 2,48 triliun ($ 266 juta), dari Rp 1,22 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara itu, net interest income naik 14% menjadi Rp 11,13 triliun, dari Rp 9,91 triliun seiring meningkatnya kredit. Per 31 Desember 2009, total outstanding kredit BNI naik menjadi Rp 120,84 triliun, dari Rp 111,99 triliun pada tahun 2008. Dan untuk tahun ini, perusahaan mengekspektasikan kenaikan total pinjaman sebesar 14% hingga 17%.
BNGA: Laba CIMB Niaga Melonjak pada 2009
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) berhasil mencetak laba bersih bersih per saham juga mengalami kenaikan dari Rp 28,14 pada tahun 2008 menjadi Rp 65,52 pada tahun 2009. Menurut laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Selasa (16/2/2010), kenaikan laba bersih itu terutama didorong oleh kenaikan laba operasional dari Rp 1,287 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 2,178 triliun pada tahun 2009.
NISP: Laba Bersih 2009 Naik 38% YoY
Sepanjang tahun 2009, Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memcatatkan kenaikan laba bersih sebesar 38% yoy. Hal tersebut menunjukkan kian membaiknya tingkat efisiensi dan produktivitas perusahaan. Dana masyarakat meningkat 11% yoy, dengan komposisi giro dan tabungan terhadap total DPK menjadi 56% yang menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat. NPL masih di posisi rendah yaitu 1,39%, menunjukkan kehati-hatian bank dalam memberikan kredit tengah kondisi perekonomian yang belum pulih seutuhnya.
ANTM: Proyeksikan Laba Di Atas Rp 400 Miliar
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memproyeksikan dapat mencatat laba bersih di atas Rp 400 miliar, lebih tinggi dari angka yang dirilis kementerian BUMN yaitu Rp 371 miliar. Saat ini perseroan masih merampungkan audit terhadap kinerja tahun lalu. Untuk tahun ini, perseroan akan fokus pada proyek-proyek yang sudah dijalankan sebelumnya, dan Antam telah menyediakan dana untuk belanja modal sebesar US$ 180 juta.
BNBR: Incar Dana US$ 150 Juta
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengincar dana US$ 100 juta- US$ 150 juta dari dua pemodal institusi di Dubai dan Abu Dhabi. Satu manajer investasi yang terlibat dalam penjajakan dana tersebut mengatakan kedua pemodal asing itu telah merespon penawaran investasi khususnya pada beberapa proyek infrastruktur Grup Bakrie.
CTRA: Beli Saham Rp371,2 Miliar
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menggelontorkan dana Rp371,25 miliar untuk membeli 22,74% saham PT Ciputra Surya Tbk (CTRS). Perseroan telah meningkatkan kepemilikan sahamnya pada Ciputra Surya menjadi 62,7% dari sebelumnya 39,9%.
PTPP: Bidik Kontrak Rp 2,4 Triliun pada 1Q10
PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) menargetkan dapat memperoleh kontrak proyek hinggaRp 2,4 triliun pada akhir 1Q10, atau 18,46% dari target kontrak sepanjang tahun 2010 yaitu Rp 13 triliun. Adapun kontrak yang diincar berupa proyek infrastruktur dan konstruksi gedung. Selain itu, pada tahun ini perusahaan akan menjadi pemodal di pembangkit listrik Cilegon.
BCIP: Bumi Citra Siapkan Investasi Rp 150 Miliar
PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) menyiapkan dana investasi Rp 150 miliar secara bertahap untuk membangun fasilitas infrastruktur seperti pembangkit listrik, instansi pengolahan air, dan infrastruktur jalan di kawasan Industri Millenium, Cikupa.
BBNI: Cari Rp7 T
PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk pada tahun ini akan mencari dana Rp7 T untuk meningkatkan struktur permodalan melalui penawaran saham terbatas (right issue) dan penerbitan obligasi subordinasi. BNI juga menggelar divestasi sebagian saham anak usaha untuk konsolidasi dan menyehatkan kinerja seiring dengan rencana membentuk BNI Incorporate.
Perseroan juga berencana mengakuisisi bank pada 2011. Bank yang akan dibidiknya akan dikembangkan sebagai bank spesialisasi kredit mikro mengingat segmentasi bisnis BNI masih terfokus di kelas menengah besar. Pihaknya ingin mengoptimalkan ekspansi ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini karena pertumbuhan sektor tersebut sepanjang 2009 mampu berkontribusi besar. Jika pertumbuhan kredit secara total hanya 8%, sektor UMKM dapat tumbuh 44% disusul kredit korporasi 34%. (bisnis/yc)
BNGA: Jajaki Akuisisi Multifinance
PT Bank CIMB Niaga Tbk mulai mengarahkan lini bisnis menjadi universal banking dengan membeli perusahaan multifinance, meskipun saat ini memiliki perusahaan serupa. Rencana itu seiring dengan target perseroan untuk meningkatkan kontribusi pendapatan ke induk perusahaan CIMB Group dari tahun ini 20% menjadi 40% pada 2015. Kontribusi pendapatan itu meningkat dalam 2 tahun terakhir dari semula 14%.
AKRA: 59,65% Saham Dimilki Arthakencana
PT Arthakencana Rayatama masih menjadi pemegang saham mayoritas PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) setelah perseroan melangsungkan penawaran umum terbatas dengan hak memesan terlebih dahulu (HMTED). Arthakencana memiliki 59,65% saham dari sebelumnya 71,11% saham perseroan.
IPO: Garuda Pastikan IPO Saham 3Q10
PT Garuda Indonesia memastikan IPO saham perseroan terealisasi pada 3Q10. Garuda menargetkan dana hasil IPO sebesar US$300-400 juta. Garuda menargetkan pertumbuhan laba bersih tahun ini sebesar 20% menjadi Rp1,2 triliun. Pendpaatan ditargetkan naik menjadi Rp21,6 triliun dibandingkan ekspektasi 2009 sebesar Rp18 triliun.
IPO: IPO Sarana Menara Ditargetkan Efektif 25 Februari
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (SMN) berharap Bapepam-LK dapat mengeluarkan pernyataan efektif IPO saham perseroan pada 25 Februari 2010. SMN menargetkan pencatatan saham (listing) di BEI pada Maret 2010, dengan melepas 11% saham ke publik.
Laba Bank Melonjak, Tapi Kredit Melambat
Secara bersamaan sejumlah bank papan atas mengumumkan kinerja keuangan sepanjang 2009 yang mengagumkan, Selasa (16/2). Bank BNI dan CIMB Niaga, misalnya, tahun lalu mencatat kenaikan laba bersih lebih dari 100% dibanding perolehan tahun 2008.
BAHANA SECURITIES DIDORONG GO PUBLIC, Saham BNI Securities
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berencana menjual hingga 30% saham PT BNI Securities pada semester II-2010. Perseroan menargetkan perolehan dana sekitar Rp 300 miliar.
Garuda Pastikan IPO Saham Kuartal III-2010
PT Garuda Indonesia (Garuda) memastikan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) terealisasi pada kuartal III-2010. Garuda akan menggelar penawaran perdana saham kepada publik untuk meraup dana berkisar US$ 300-400 juta.
Merger Semen Gresik dan Kupang Masih Dikaji
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih melakukan kajian terhadap kemungkinan merger atau penggabungan PT Semen Gresik Tbk dengan PT Semen Kupang, untuk menyelamatkan perusahaan semen tersebut.
BEI Cabut Suspend Saham Empat Emiten
Keempat emiten itu adalah BATA, MLIA, ZBRA, dan AISA.
MPAA Ajukan Proposal ke Wali Amanat Obligasi
Matahari Putra Prima mempertimbangkan opsi restrukturisasi keuangan dan ekspansi usaha.
Pemerintah Batal Lelang Sukuk Rp 1 T
Investor meminta yield di atas imbal hasil acuan
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menunjuk PT Samuel Sekuritas untuk membeli 22,74% saham PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) seharga Rp825 per saham. Pembelian ini dilakukan dalam 4 bulan.
PT Centrin Online Tbk (CENT) telah menjual 11.500.000 saham PT Centrin Multi Media ke PT Eksadata Multi Media pada 12 Februari 2010 dengan nilai Rp100 per saham.
CTRA Membeli CTRS Seharga Rp 825 per Saham
CTRA menilai, harga beli ini lebih rendah daripada nilai aset bersih CTRS, yaitu Rp 2.200 per saham.
Kepemilikan Saham Danatama dan Madani di ENRG Melonjak
Rights issue ENRG tak laris dan pemegang saham tak eksekusi haknya.
Sumber: Investorindonesia, kontan, inilah.com, detikfinance.com (Market flash), Bloomberg
globalmarketstrategist.blogspot.com
Harga saham PT Sentul City Tbk (BKSL) berpotensi naik menuju Rp110-120 dalam jangka pendek. Salah satu pengusaha besar Indonesia dikabarkan bakal masuk ke dalam struktur pemegang saham perseroan setelah right issue. Pasalnya, dana hasil penerbitan saham baru tersebut digunakan untuk akuisisi PT Bukit Jonggol Asri senilai Rp1,45 triliun. Selain itu, perseroan bakal bekerja sama dengan pengembang mal dan hotel ternama untuk membangun properti di pusat kota Jakarta.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah dibuka langsung menguat. Membaiknya kondisi bursa regional membuat investor kembali atraktif memburu portofolio.
Pada perdagangan Rabu (17/2/2010), IHSG dibuka langsung menguat 18,296 poin (0,72%) ke level 2.576,801. Saham-saham pertambangan bergerak menguat seiring naiknya harga komoditas di pasar internasional.Sementara nilai tukar rupiah juga langsung menguat ke level 9.280 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.320 per dolar AS.Bursa-bursa regional juga bergerak menguat, dengan indeks Nikkei-225 menutup sesi I dengan kenaikan 210,37 poin (2,10%) ke level 10.244,62. Indeks Hang Seng juga dibuka langsung menguat 365,25 poin (1,80%) ke level 20.63,94.
Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menilai rumor yang berkembang di masyarakat terkait tudingan nunggak pajak telah tumbuh terlalu liar. Perseroan tetap membantah telah lalai membayarkan pajaknya. "Rumor pajak ini tumbuh terlalu liar. Kita perlu fokus pada fakta, buka rumor atau gosip dalam rangka menjamin lingkungan bisnis yang kondusif bagi semua orang," ujar SVP Investor Relations BUMI, Dileep Srivastava kepada detikFinance, Rabu (17/2/2010).
Kabar rencana penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memang sempat menghilang. Namun, belakangan kabar itu muncul lagi.Sumber KONTAN membisikkan, saat ini BUMI tengah bernegosiasi dengan Texas Pacific Group (TPG). Tujuannya, menawarkan kepada perusahaan pengelola dana internasional itu untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan BUMI.
Harga emas kembali melesat menembus titik tertingginya lagi, setelah euro mulai pulih dari kemerosotannya. Investor memburu dolar untuk berlindung dari risiko gagal bayar di Eropa.
Pada perdagangan di New York, Selasa (16/2/2010), harga emas di pasar spot sempat menembus US$ 1.120,80 per ounce sebelum akhirnya ditutup pada US$ 1.118,80 per ounce. Harga itu lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya US$ 1.100,50 per ounce.Harga emas berjangka untuk pengiriman April tercatat naik US$ 29,80 atau 2,73% menjadi US$ 1.119,80 per ounce, tertinggi sejak 19 Januari.
Bapepam Periksa Saham Danatama di Benakat
Danatama yang seharusnya menjadi standby buyer apabila saham BIPI tak laku, malah bisa memiliki saham BIPI hingga 25,01%.
Mitra Radjasa Ganti Direksi
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Mitra International Resources Tbk (MIRA) memutuskan perubahan susunan direksi dan komisaris pada Senin (15/2).
Bakrie Sumatera Fokus Existing & Diversifikasi
UNSP akan menempuh dua bisnis yang dapat menggenjot pendapatannya, yakni fokus pada existing business (sawit dan karet) dan juga diversifikasi bisnis.
PT Candra Asri, anak usaha PT Tri Polyta Indonesia Tbk (TPIA), tengah menjajaki sejumlah proyek senilai US$270 juta. Namun, realisasinya masih dalam pembicaraan.
PT CIMB Securities mempertahankan rating Sektor Plantation pada overweight setelah meneliti data CPO dalam 10 tahun terakhir, yang menunjukan pentingnya sektor ini terhadap ekonomi.
Sektor ini merupakan kontributor besar terhadap ekspor, sekitar 11% pada FY09, dan menciptakan lapangan kerja dan memberi insentif bagi industri hilir. Pentingnya sektor ini akan menurunkan resiko regulasi menurut kami. Secara valuasi, saham-saham CPO menunjukan fundamental yang baik, dan big caps sekitar 10-20% premium to market.Pertumbuhan mayoritas secara organik dan harga CPO menjadi katalis. Top pick CIMB tetap pada Astra Agro Lestari (AALI) untuk big cap dengan target harga Rp30.300, dan Sampoerna Agro (SGRO) untuk small cap dengan target harga Rp3.700.
Economic: Rupiah Berpeluang Terbaik di Asia
Rupiah kembali berpeluang menempati urutan teratas dalam daftar 10 mata uang Asia yang paling banyak diperdagangkan pada tahun ini. Hal tersebut didukung oleh laju pertumbuhan PDB Indonesia yang mencapai 5,4% pada 4Q09 serta perbaikan lingkungan eksternal. Sejak BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi tersebut pada 10 Februari lalu, nilai tukar rupiah tercatat meningkat 0,5%. Hingga bulan kedua tahun ini, rupiah menempati urutan ketiga dalam daftar kinerja mata uang Asia, dengan peringkat pertama diduduki oleh won Korea Selatan disusul oleh rupee India.
Economic: Surplus Neraca Pembayaran 4Q Naik Jadi $ 4 Miliar – BI
Indonesia mencatat surplus neraca pembayaran sebesar $ 4 miliar selama 4Q09, naik dari $ 3,5 miliar pada periode Juli hingga September, ungkap Bank Indonesia. Tingginya surplus disebabkan oleh pulihnya ekspor, yang membantu mendorong surplus current account menjadi $ 3,4 miliar pada kuartal tersebut dari $ 2,2 miliar pada tahun sebelumnya. Sepanjang 2009, surplus neraca pembayaran naik menjadi $ 10,6 miliar dari $ 0,1 miliar pada 2008.
Economic: Minat Investor Jepang Terhadap RI Meningkat
Kondisi perekonomian nasional yang stabil meningkatkan kepercayaan investor Jepang untuk berinvestasi di Indonesia. Japan Bank for International Cooperation (JBIC) menyebutkan peringkat Indonesia sebagai tujuan investasi Jepang akan menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asean. Namun, Indonesia masih akan sulit menggeser posisi China dan India.
Economic: Penyerapan Tenaga Kerja Diprediksi Tumbuh 3,7%
ADB memperkirakan pemulihan ekonomi dunia, yang berdampak positif bagi ekspor nasional, akan membuat penyerapan tenaga kerja di Indonesia tumbuh 3,7% pada tahun ini. Laporan terbaru Bank Pembangunan Asia (ADB) menyebutkan pertumbuhan lapangan pekerjaan di Tanah Air diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan China, Hong Kong, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Thailand dan Sri Lanka.
BBNI: Laba Bersih 2009 Rp 2,48 Triliun VS Rp 1,22 Triliun
PT Bank Negara Indonesia (BBNI) membukukan kenaikan laba bersih pada 2009 menjadi Rp 2,48 triliun ($ 266 juta), dari Rp 1,22 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara itu, net interest income naik 14% menjadi Rp 11,13 triliun, dari Rp 9,91 triliun seiring meningkatnya kredit. Per 31 Desember 2009, total outstanding kredit BNI naik menjadi Rp 120,84 triliun, dari Rp 111,99 triliun pada tahun 2008. Dan untuk tahun ini, perusahaan mengekspektasikan kenaikan total pinjaman sebesar 14% hingga 17%.
BNGA: Laba CIMB Niaga Melonjak pada 2009
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) berhasil mencetak laba bersih bersih per saham juga mengalami kenaikan dari Rp 28,14 pada tahun 2008 menjadi Rp 65,52 pada tahun 2009. Menurut laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Selasa (16/2/2010), kenaikan laba bersih itu terutama didorong oleh kenaikan laba operasional dari Rp 1,287 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 2,178 triliun pada tahun 2009.
NISP: Laba Bersih 2009 Naik 38% YoY
Sepanjang tahun 2009, Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memcatatkan kenaikan laba bersih sebesar 38% yoy. Hal tersebut menunjukkan kian membaiknya tingkat efisiensi dan produktivitas perusahaan. Dana masyarakat meningkat 11% yoy, dengan komposisi giro dan tabungan terhadap total DPK menjadi 56% yang menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat. NPL masih di posisi rendah yaitu 1,39%, menunjukkan kehati-hatian bank dalam memberikan kredit tengah kondisi perekonomian yang belum pulih seutuhnya.
ANTM: Proyeksikan Laba Di Atas Rp 400 Miliar
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memproyeksikan dapat mencatat laba bersih di atas Rp 400 miliar, lebih tinggi dari angka yang dirilis kementerian BUMN yaitu Rp 371 miliar. Saat ini perseroan masih merampungkan audit terhadap kinerja tahun lalu. Untuk tahun ini, perseroan akan fokus pada proyek-proyek yang sudah dijalankan sebelumnya, dan Antam telah menyediakan dana untuk belanja modal sebesar US$ 180 juta.
BNBR: Incar Dana US$ 150 Juta
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mengincar dana US$ 100 juta- US$ 150 juta dari dua pemodal institusi di Dubai dan Abu Dhabi. Satu manajer investasi yang terlibat dalam penjajakan dana tersebut mengatakan kedua pemodal asing itu telah merespon penawaran investasi khususnya pada beberapa proyek infrastruktur Grup Bakrie.
CTRA: Beli Saham Rp371,2 Miliar
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menggelontorkan dana Rp371,25 miliar untuk membeli 22,74% saham PT Ciputra Surya Tbk (CTRS). Perseroan telah meningkatkan kepemilikan sahamnya pada Ciputra Surya menjadi 62,7% dari sebelumnya 39,9%.
PTPP: Bidik Kontrak Rp 2,4 Triliun pada 1Q10
PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) menargetkan dapat memperoleh kontrak proyek hinggaRp 2,4 triliun pada akhir 1Q10, atau 18,46% dari target kontrak sepanjang tahun 2010 yaitu Rp 13 triliun. Adapun kontrak yang diincar berupa proyek infrastruktur dan konstruksi gedung. Selain itu, pada tahun ini perusahaan akan menjadi pemodal di pembangkit listrik Cilegon.
BCIP: Bumi Citra Siapkan Investasi Rp 150 Miliar
PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) menyiapkan dana investasi Rp 150 miliar secara bertahap untuk membangun fasilitas infrastruktur seperti pembangkit listrik, instansi pengolahan air, dan infrastruktur jalan di kawasan Industri Millenium, Cikupa.
BBNI: Cari Rp7 T
PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk pada tahun ini akan mencari dana Rp7 T untuk meningkatkan struktur permodalan melalui penawaran saham terbatas (right issue) dan penerbitan obligasi subordinasi. BNI juga menggelar divestasi sebagian saham anak usaha untuk konsolidasi dan menyehatkan kinerja seiring dengan rencana membentuk BNI Incorporate.
Perseroan juga berencana mengakuisisi bank pada 2011. Bank yang akan dibidiknya akan dikembangkan sebagai bank spesialisasi kredit mikro mengingat segmentasi bisnis BNI masih terfokus di kelas menengah besar. Pihaknya ingin mengoptimalkan ekspansi ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini karena pertumbuhan sektor tersebut sepanjang 2009 mampu berkontribusi besar. Jika pertumbuhan kredit secara total hanya 8%, sektor UMKM dapat tumbuh 44% disusul kredit korporasi 34%. (bisnis/yc)
BNGA: Jajaki Akuisisi Multifinance
PT Bank CIMB Niaga Tbk mulai mengarahkan lini bisnis menjadi universal banking dengan membeli perusahaan multifinance, meskipun saat ini memiliki perusahaan serupa. Rencana itu seiring dengan target perseroan untuk meningkatkan kontribusi pendapatan ke induk perusahaan CIMB Group dari tahun ini 20% menjadi 40% pada 2015. Kontribusi pendapatan itu meningkat dalam 2 tahun terakhir dari semula 14%.
AKRA: 59,65% Saham Dimilki Arthakencana
PT Arthakencana Rayatama masih menjadi pemegang saham mayoritas PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) setelah perseroan melangsungkan penawaran umum terbatas dengan hak memesan terlebih dahulu (HMTED). Arthakencana memiliki 59,65% saham dari sebelumnya 71,11% saham perseroan.
IPO: Garuda Pastikan IPO Saham 3Q10
PT Garuda Indonesia memastikan IPO saham perseroan terealisasi pada 3Q10. Garuda menargetkan dana hasil IPO sebesar US$300-400 juta. Garuda menargetkan pertumbuhan laba bersih tahun ini sebesar 20% menjadi Rp1,2 triliun. Pendpaatan ditargetkan naik menjadi Rp21,6 triliun dibandingkan ekspektasi 2009 sebesar Rp18 triliun.
IPO: IPO Sarana Menara Ditargetkan Efektif 25 Februari
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (SMN) berharap Bapepam-LK dapat mengeluarkan pernyataan efektif IPO saham perseroan pada 25 Februari 2010. SMN menargetkan pencatatan saham (listing) di BEI pada Maret 2010, dengan melepas 11% saham ke publik.
Laba Bank Melonjak, Tapi Kredit Melambat
Secara bersamaan sejumlah bank papan atas mengumumkan kinerja keuangan sepanjang 2009 yang mengagumkan, Selasa (16/2). Bank BNI dan CIMB Niaga, misalnya, tahun lalu mencatat kenaikan laba bersih lebih dari 100% dibanding perolehan tahun 2008.
BAHANA SECURITIES DIDORONG GO PUBLIC, Saham BNI Securities
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berencana menjual hingga 30% saham PT BNI Securities pada semester II-2010. Perseroan menargetkan perolehan dana sekitar Rp 300 miliar.
Garuda Pastikan IPO Saham Kuartal III-2010
PT Garuda Indonesia (Garuda) memastikan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) terealisasi pada kuartal III-2010. Garuda akan menggelar penawaran perdana saham kepada publik untuk meraup dana berkisar US$ 300-400 juta.
Merger Semen Gresik dan Kupang Masih Dikaji
Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih melakukan kajian terhadap kemungkinan merger atau penggabungan PT Semen Gresik Tbk dengan PT Semen Kupang, untuk menyelamatkan perusahaan semen tersebut.
BEI Cabut Suspend Saham Empat Emiten
Keempat emiten itu adalah BATA, MLIA, ZBRA, dan AISA.
MPAA Ajukan Proposal ke Wali Amanat Obligasi
Matahari Putra Prima mempertimbangkan opsi restrukturisasi keuangan dan ekspansi usaha.
Pemerintah Batal Lelang Sukuk Rp 1 T
Investor meminta yield di atas imbal hasil acuan
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menunjuk PT Samuel Sekuritas untuk membeli 22,74% saham PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) seharga Rp825 per saham. Pembelian ini dilakukan dalam 4 bulan.
PT Centrin Online Tbk (CENT) telah menjual 11.500.000 saham PT Centrin Multi Media ke PT Eksadata Multi Media pada 12 Februari 2010 dengan nilai Rp100 per saham.
CTRA Membeli CTRS Seharga Rp 825 per Saham
CTRA menilai, harga beli ini lebih rendah daripada nilai aset bersih CTRS, yaitu Rp 2.200 per saham.
Kepemilikan Saham Danatama dan Madani di ENRG Melonjak
Rights issue ENRG tak laris dan pemegang saham tak eksekusi haknya.
Sumber: Investorindonesia, kontan, inilah.com, detikfinance.com (Market flash), Bloomberg
globalmarketstrategist.blogspot.com
Update Daily Investment News
Investors Trim Stocks Bets, Pile Into Cash: Merrill
(Bloomberg) -- Investors turned the most pessimistic on global equities in five months, as concerns about European sovereign debt prompted money managers to sell bank stocks and build up levels of cash, a BofA Merrill Lynch Global Research report showed. Respondents, who together manage $502 billion, scaled back their outlook for economic growth and moved to an underweight stance in European stocks for the first time since September. A separate regional survey for Europe showed fund managers were the most bearish on banks stocks since March.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=axcGBe0k18a0
Palm Oil Stocks Drop is ‘Buying Opportunity’: Standard Chartered
(Bloomberg) -- A recent decline in shares of palm oil producers is an “excellent buying opportunity” given the outlook for prices of the commodity, according to Standard Chartered Bank, which initiated coverage on seven stocks. The brokerage rated PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia, Indofood Agri Resources Ltd., Golden Agri-Resources Ltd., PT Astra Agro Lestari and Kuala Lumpur Kepong Bhd. “outperform” in new coverage. Sime Darby Bhd. and IOI Corp. were also rated “in line” in new coverage, according to a report by Standard Chartered analyst Adrian Foulger today.
S&P 500 May Retreat Below 200-Day Average: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Declines by other countries’ stock markets and by individual companies suggest that U.S. equity benchmarks are likely to extend the past month’s retreat into a bear market, according to John Murphy, chief technical analyst at StockCharts.com Inc.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aUrdckz297bU
0350 GMT [Dow Jones] Standard Bank report says jump in canceled warrants at LME warehouses is positive sign for metals demand. "With anecdotal evidence suggesting that stocks of copper in bonded warehouse in China have fallen sharply over the past few weeks, all the signs point to a period of strong Chinese demand after the Chinese New Year," says note. Adds, premiums for copper in Singapore and South Korea doubled over past week to $50-$80/ton vs material in European locations which static at $30-40/ton. LME copper warehouse stocks rose 775 tons to 549,900 tons Tuesday but canceled warrants now total 16,400 tons indicating the inventory trend could be about to turn. LME 3-month copper at $7,130/ton, down $14 with a slim 154 lots done.
0319 GMT [Dow Jones] Don't let overnight rally in AUD/USD fool you, local currency is still range bound, says Darrel Forrest, head of institutional sales for OANDA Asia-Pacific. AUD/USD last 0.9006 after pushing above 0.9000 for first time in weeks in overnight rally for riskier currencies that also included euro. "We need a good strong close above 0.9000 to confirm this rally, but I'm not looking for that. I'm looking for volatility around 0.8800 to 0.9100," says Forrest. (GER)
0308 GMT [Dow Jones] Indonesia shares +0.6% at 2573.369 in moderate volume, helped by overnight gains on Wall Street, firmer IDR, while investors expect more companies to report strong 4Q earnings later this month, say dealers; resistance eyed at 2590. "Continued foreign buying in most blue chips has driven the main index higher despite sporadic profit-taking by local funds," says trader at Valbury Securities. Foreigners net buyers in local stock market so far, picking up IDR224 billion worth of shares. Among gainers: coal miner Bumi (BUMI.JK) +3.2% at IDR2,400, nickel miner Inco (INCO.JK) +3.3% at IDR3,875 on higher commodity prices, while food maker Indofood (INDF.JK) +2.0% at IDR3,800 on bargain buying.
0250 GMT [Dow Jones] Gold's February revival could stall around current levels, says Phillip Futures report; "markets remain uncertain and the release of central banks meeting minutes by the Bank of England and the Fed on Wednesday and Thursday respectively will likely impact currencies and gold prices. The recent surge in gold prices may prompt profit taking as well and resistance levels of $1,125 are unlikely to be breached," says broker. Spot gold at $1,115.90/oz, down $1.90 since New York close.
0231 GMT [Dow Jones] Nikkei ends morning session up 2.1% at 10,244.62, near intraday high of 10,257.74, on Wall Street's overnight rally and Hong Kong market strength after Lunar New Year holiday. "All external factors are looking positive and relieved investors are covering short positions," says Daiwa Securities Capital Markets deputy general manager Yumi Nishimura. Adds, buying of Toshiba (6502.TO) and other nuclear plant-related stocks on U.S. government's plan to back new plant construction also lifting broader market. Still, buying cues now mostly priced in and further rise may be limited, with index resistance around 10,300 for rest of session today. 32/33 Topix subindexes higher, with shippers (+3.4%), steel makers (+3.6%) leading market. Toshiba up 4.9% at Y448. Trading house Mitsui & Co. (8031.TO) up 4.4% at Y1,397. TSE 1st section volume still lacking robust volume, however, at under 830 million shares traded.
0223 GMT [Dow Jones] Deutsche Bank tips China to hike reserve requirement ratio by another 100 bps over coming 4-5 months, in order to control M2 growth at 17% this year (target recently unveiled by PBOC). "But the exact timing of the first rate hike (ahead) remains quite uncertain...due to the weaker-than-expected January CPI, (also) given the volatility of food prices and the changing behavior of depositors." PBOC says Friday it will raise reserve requirement ratio for banks by 50 bps, move to take effect February 25. Deutsche says move largely expected, thus less significant than first move a month ago.(
Stocks Will Ride Ongoing Cyclical Bull: Chief Strategist
By: JeeYeon Park CNBC News Associate
Stocks rallied on Tuesday after the Empire State Manufacturing Index rose past expectations, and on some positive earnings reports. How should investors be positioned going forward? Rod Smyth, chief investment strategist at Riverfront Investment Group, shared his investment strategies.
http://www.cnbc.com/id/35421574
Halftime Report: Europe Stabilizing Or Getting Worse?
By: Lee Brodie Producer
The Dow [.DJIA Loading... () ] jumped more than 100 points on Tuesday as regional manufacturing data and solid earnings from Merck [MRK Loading... () ] and Abercrombie [ANF Loading... () ] fueled investor optimism. However it's the action in the currency markets that has really captured the attention of the Fast Money traders.
http://www.cnbc.com/id/35409337
How Greece is Affecting Dollar, Oil & Gold: Experts
By: JeeYeon Park CNBC News Associate
How will the European debt crisis affect the currency and commodities markets this week? Adam Cole, director and global head of FX strategy at RBC Capital Markets, Tom Pawlicki, precious metals analyst at MF Global and Stephen Schork, editor of The Schork Report, shared their views.
http://www.cnbc.com/id/35370271
US 'Creative Accounting’ Could Repeat Greek Tragedy: CEO
By: Brooke Sopelsa Writer/Producer, CNBC.com
The US could end up with the same problems as debt-laden Greece if it does not get its spending under control and deal with its structural deficit, David Walker, president and CEO of the Peter G. Peterson Foundation, told CNBC.
http://www.cnbc.com/id/35422136
China May Raise Reserve Requirement Further, Credit Suisse Says
(Bloomberg) -- China, which ordered banks to set aside more deposits as reserves for a second time in a month, will probably raise the requirement further and boost interest rates by the end of 2010, Credit Suisse Group AG said.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a9J0knTde7a8
International Demand for U.S. Financial Assets Slowed
(Bloomberg) -- International demand for long-term U.S. financial assets grew in December at a slower pace than a month earlier, as China sold U.S. government securities, a U.S. Treasury Department report showed. Net buying of long-term equities, notes and bonds totaled $63.3 billion for the month, compared with net purchases of $126.4 billion in November, the Treasury said in Washington. Including short-term securities such as bills and stock swaps, foreigners purchased a net $60.9 billion in December, compared with net buying of $30.7 billion the previous month.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a1mKfP3W.Ang
globalmarketstrategist.blogspot.com
(Bloomberg) -- Investors turned the most pessimistic on global equities in five months, as concerns about European sovereign debt prompted money managers to sell bank stocks and build up levels of cash, a BofA Merrill Lynch Global Research report showed. Respondents, who together manage $502 billion, scaled back their outlook for economic growth and moved to an underweight stance in European stocks for the first time since September. A separate regional survey for Europe showed fund managers were the most bearish on banks stocks since March.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=axcGBe0k18a0
Palm Oil Stocks Drop is ‘Buying Opportunity’: Standard Chartered
(Bloomberg) -- A recent decline in shares of palm oil producers is an “excellent buying opportunity” given the outlook for prices of the commodity, according to Standard Chartered Bank, which initiated coverage on seven stocks. The brokerage rated PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia, Indofood Agri Resources Ltd., Golden Agri-Resources Ltd., PT Astra Agro Lestari and Kuala Lumpur Kepong Bhd. “outperform” in new coverage. Sime Darby Bhd. and IOI Corp. were also rated “in line” in new coverage, according to a report by Standard Chartered analyst Adrian Foulger today.
S&P 500 May Retreat Below 200-Day Average: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Declines by other countries’ stock markets and by individual companies suggest that U.S. equity benchmarks are likely to extend the past month’s retreat into a bear market, according to John Murphy, chief technical analyst at StockCharts.com Inc.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aUrdckz297bU
0350 GMT [Dow Jones] Standard Bank report says jump in canceled warrants at LME warehouses is positive sign for metals demand. "With anecdotal evidence suggesting that stocks of copper in bonded warehouse in China have fallen sharply over the past few weeks, all the signs point to a period of strong Chinese demand after the Chinese New Year," says note. Adds, premiums for copper in Singapore and South Korea doubled over past week to $50-$80/ton vs material in European locations which static at $30-40/ton. LME copper warehouse stocks rose 775 tons to 549,900 tons Tuesday but canceled warrants now total 16,400 tons indicating the inventory trend could be about to turn. LME 3-month copper at $7,130/ton, down $14 with a slim 154 lots done.
0319 GMT [Dow Jones] Don't let overnight rally in AUD/USD fool you, local currency is still range bound, says Darrel Forrest, head of institutional sales for OANDA Asia-Pacific. AUD/USD last 0.9006 after pushing above 0.9000 for first time in weeks in overnight rally for riskier currencies that also included euro. "We need a good strong close above 0.9000 to confirm this rally, but I'm not looking for that. I'm looking for volatility around 0.8800 to 0.9100," says Forrest. (GER)
0308 GMT [Dow Jones] Indonesia shares +0.6% at 2573.369 in moderate volume, helped by overnight gains on Wall Street, firmer IDR, while investors expect more companies to report strong 4Q earnings later this month, say dealers; resistance eyed at 2590. "Continued foreign buying in most blue chips has driven the main index higher despite sporadic profit-taking by local funds," says trader at Valbury Securities. Foreigners net buyers in local stock market so far, picking up IDR224 billion worth of shares. Among gainers: coal miner Bumi (BUMI.JK) +3.2% at IDR2,400, nickel miner Inco (INCO.JK) +3.3% at IDR3,875 on higher commodity prices, while food maker Indofood (INDF.JK) +2.0% at IDR3,800 on bargain buying.
0250 GMT [Dow Jones] Gold's February revival could stall around current levels, says Phillip Futures report; "markets remain uncertain and the release of central banks meeting minutes by the Bank of England and the Fed on Wednesday and Thursday respectively will likely impact currencies and gold prices. The recent surge in gold prices may prompt profit taking as well and resistance levels of $1,125 are unlikely to be breached," says broker. Spot gold at $1,115.90/oz, down $1.90 since New York close.
0231 GMT [Dow Jones] Nikkei ends morning session up 2.1% at 10,244.62, near intraday high of 10,257.74, on Wall Street's overnight rally and Hong Kong market strength after Lunar New Year holiday. "All external factors are looking positive and relieved investors are covering short positions," says Daiwa Securities Capital Markets deputy general manager Yumi Nishimura. Adds, buying of Toshiba (6502.TO) and other nuclear plant-related stocks on U.S. government's plan to back new plant construction also lifting broader market. Still, buying cues now mostly priced in and further rise may be limited, with index resistance around 10,300 for rest of session today. 32/33 Topix subindexes higher, with shippers (+3.4%), steel makers (+3.6%) leading market. Toshiba up 4.9% at Y448. Trading house Mitsui & Co. (8031.TO) up 4.4% at Y1,397. TSE 1st section volume still lacking robust volume, however, at under 830 million shares traded.
0223 GMT [Dow Jones] Deutsche Bank tips China to hike reserve requirement ratio by another 100 bps over coming 4-5 months, in order to control M2 growth at 17% this year (target recently unveiled by PBOC). "But the exact timing of the first rate hike (ahead) remains quite uncertain...due to the weaker-than-expected January CPI, (also) given the volatility of food prices and the changing behavior of depositors." PBOC says Friday it will raise reserve requirement ratio for banks by 50 bps, move to take effect February 25. Deutsche says move largely expected, thus less significant than first move a month ago.(
Stocks Will Ride Ongoing Cyclical Bull: Chief Strategist
By: JeeYeon Park CNBC News Associate
Stocks rallied on Tuesday after the Empire State Manufacturing Index rose past expectations, and on some positive earnings reports. How should investors be positioned going forward? Rod Smyth, chief investment strategist at Riverfront Investment Group, shared his investment strategies.
http://www.cnbc.com/id/35421574
Halftime Report: Europe Stabilizing Or Getting Worse?
By: Lee Brodie Producer
The Dow [.DJIA Loading... () ] jumped more than 100 points on Tuesday as regional manufacturing data and solid earnings from Merck [MRK Loading... () ] and Abercrombie [ANF Loading... () ] fueled investor optimism. However it's the action in the currency markets that has really captured the attention of the Fast Money traders.
http://www.cnbc.com/id/35409337
How Greece is Affecting Dollar, Oil & Gold: Experts
By: JeeYeon Park CNBC News Associate
How will the European debt crisis affect the currency and commodities markets this week? Adam Cole, director and global head of FX strategy at RBC Capital Markets, Tom Pawlicki, precious metals analyst at MF Global and Stephen Schork, editor of The Schork Report, shared their views.
http://www.cnbc.com/id/35370271
US 'Creative Accounting’ Could Repeat Greek Tragedy: CEO
By: Brooke Sopelsa Writer/Producer, CNBC.com
The US could end up with the same problems as debt-laden Greece if it does not get its spending under control and deal with its structural deficit, David Walker, president and CEO of the Peter G. Peterson Foundation, told CNBC.
http://www.cnbc.com/id/35422136
China May Raise Reserve Requirement Further, Credit Suisse Says
(Bloomberg) -- China, which ordered banks to set aside more deposits as reserves for a second time in a month, will probably raise the requirement further and boost interest rates by the end of 2010, Credit Suisse Group AG said.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a9J0knTde7a8
International Demand for U.S. Financial Assets Slowed
(Bloomberg) -- International demand for long-term U.S. financial assets grew in December at a slower pace than a month earlier, as China sold U.S. government securities, a U.S. Treasury Department report showed. Net buying of long-term equities, notes and bonds totaled $63.3 billion for the month, compared with net purchases of $126.4 billion in November, the Treasury said in Washington. Including short-term securities such as bills and stock swaps, foreigners purchased a net $60.9 billion in December, compared with net buying of $30.7 billion the previous month.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a1mKfP3W.Ang
globalmarketstrategist.blogspot.com
Tuesday, February 16, 2010
Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 16-02
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berhasil mencapai peningkatan laba bersi sebesar 103% di 2009 menjadi Rp 2,48 triliun, dari Rp 1,22 triliun pada tahun 2008. Demikian disampaikan oleh Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo dalam siaran pers, Selasa (16/2/2010).Kenaikan laba bersih ini didukung oleh pendapatan bunga bersih di 2009 yang naik 12% menjadi Rp 11,13 triliun dibandingkan 2008 yang sebesar Rp 9,91 triliun. Selain itu, kenaikan pencapaian laba ini juga dikarenakan peningkatan fee income sebesar 21% dari Rp 3,55 triliun di 2008 menjadi Rp 4,3 triliun di 2009.
PT Bank CIMB Niaga Tbk berhasil mencetak laba bersih hingga Rp 1,568 triliun pada tahun 2009, naik 131% dibandingkan laba bersih tahun 2008 yang sebesar Rp 678,189 triliun. Saldo laba pada tahun 2009 mencapai Rp 3,672 triliun atau berarti naik hingga 44% dibandingkan saldo laba tahun 2008 yang sebesar Rp 2,544 triliun.Laba bersih per saham juga mengalami kenaikan dari Rp 28,14 pada tahun 2008 menjadi Rp 65,52 pada tahun 2009.
Harga saham PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) berpotensi menguat menuju Rp140-150 dalam jangka pendek. Negosiasi pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 130 MW oleh perseroan bakal menjadi momentum kenaikan harga KIJA. Selain itu, rencana pembanguan terminal peti kemas di kawasan industri Cikarang tahap III juga bakal memicu potensi kenaikan harga saham.
Harga saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) dikabarkan bakal diangkat menuju Rp70-75 dalam jangka pendek. Disebut-sebut ada investor asing yang siap mendanai perseroan untuk mengakuisisi perusahaan batubara sekitar US$50-70 juta. Keberhasilan perseroan meraih pesanan batu granit dari Singapura juga bakal berdampak positif.
Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak perlahan-lahan di awal perdagangan hari ini. Suasana libur yang masih menyambangi sebagian bursa regional membuat investor belum semangat untuk kembali. Pada perdagangan Selasa (16/2/2010), IHSG dibuka menguat tipis 3.416 poin (0,14%) ke level 2.530,072. Pergerakan IHSG sangat lambat, dengan transaksi yang sangat seret.Saham-saham unggulan juga nyaris belum bergerak dari posisinya. Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang biasanya langsung aktif bergerak juga masih malas-malasan. Dalam 15 menit awal perdagangan, nilai transaksi saham BUMI bahkan hanya Rp 10,5 miliar.Sementara nilai tukar rupiah dibuka menguat ke level 9.335 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.355 per dolar AS.Selain sebagian bursa regional yang masih libur, bursa Wall Street pada Senin juga libur memperingati President Day. Bursa Asia yang masih libur adalah di China, Hong Kong, Malaysia, Singapura dan Taiwan. Bursa China dan Taiwan bahkan libur sepanjang pekan ini.Bursa Jepang yang tetap bertransaksi juga masih mampu menguat meski perlahan. Indeks Nikkei-225 menutup sesi I dengan kenaikan 47,04 poin (0,47%) ke level 10.060,34. Pasar menunggu hasil pertemuan menteri keuangan Uni Eropa hari ini dan kelanjutan restrukturisasi hutang DUbai World.
Dihitung Rata-Rata 20 Hari
Nilai Transaksi Asing Turun 9,5%
Nilai transaksi asing dalam 20 hari terhitung 19 Januari-15 Februari 2010 kian menipis. Buktinya, perata asing malah turun 9,5% menjadi Rp2.258,3 triliun.
Investor Nantikan Reaksi Dow Jones
Dow Jones libur karena President Day dan investor pun tengah menantikan reaksi Dow Jones nanti malam atas likuiditas China serta data GDP kuartal IV Jepang.
Harga Jual CPO AALI Januari Tumbuh 32,1%
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan peningkatan harga jual rata-rata CPO 32,1% menjadi Rp6.408 per kg sepanjang Januari 2010 dibandingkan periode yang sama.
BEI Buka Perdagangan Saham 3 Emiten
Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka perdagangan efek PT Sepatu Bata Tbk (BATA), PT Mulia industrindo Tbk (MLIA), dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA).
Megapolitan dan Sarana Menara Segera IPO Saham
PT Megapolitan Developments dan PT Sarana Menara Nusantara segera mendapatkan pernyataan efektif penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membantah terkait pinjaman dana sekitar US$500 juta. Bahkan, kabar itu hanya sebuah spekulasi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Economic: Rasio Utang RI di Atas Rata-rata
Rasio utang Indonesia terhadap pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI) lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata rasio utang terhadap GNI negara-negara berkembang selama periode krisis. Laporan bank dunia bertajuk Global Development Finance: external debt of developing countries yang dikutip dari situs resmi Bank Dunia kemarin menunjukkan rasio utang Indonesia terhadap GNI hingga akhir 2008 mencapai 35%. Rasio tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata rasio utang terhadap GNI di 128 negara berkembang yang hanya sebesar 22,1%.
Economic: Pasar SUN Bakal Diguyur Dana Asing US$3 Miliar
Psar Surat Utang Negara (SUN) berpotensi terguyur dana berkisar US$2-3 miliar atau Rp20-30 triliun tahun ini. Dana tersebut merupakan bagian dari US$3-5 miliar dana asing yang diperkirakan masuk investasi portofolio domestik selama 2010.
Banking: BI Siapkan Bahan Revisi UU Perbankan
BI menyiapkan bahan revisi UU No.10/1998 tentang Perbankan untuk memperkuat peran pengawasan dan memperluas pengaturan yang sesuai dengan kompleksitas industri keuangan dan mengurangi wilayah yang belum terawasi. Deputi Gubernur BI menjelaskan saat ini ada keperluan merevisi UU perbankan karena menegakkan stabilitas di industri keuangan itu tidak cukup hanya dengan mengatur perbankan sehingga perlu diperluas.
ASRI: Sedia Dana Akuisisi Rp 1 Triliun
Tahun ini, PT Alam Sutera Realty (ASRI) siap mendorong rencana ekspansinya, dengan menganggarkan dana hingga Rp 1 triliun untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang perkantoran dan perhotelan. Terkait hal tersebut, perusahaan menyatakan telah mendapat tawaran dari beberapa perusahaan untuk mereka akuisisi.
ANTM: SiapAmbil Alih 40% Saham Inalum
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berminat untuk mengambil alih 40% saham milik Pemerintah Indonesia pada PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Antam tertarik menyinergikan bisnis perseroan dengan Inalum ke depan. Pemerintah Indonesia memiliki 41,12% saham Inalum dan sisanya 58,88% dimiliki Nippon Asahan.
BNBR: Cari Dana ke Timur Tengah
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) tengah mencari dana ke sejumlah investor di Timur Tengah. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur. BNBR juga berencana menerbitkan equity linked notes senilai US$200-250 juta. Surat utang bertenor pendek yang bisa dikonversi ke saham itu bakal diterbitkan tahun ini. Sebesar 30-40% dana hasil emisi surta utang tersebut akan digunakan untuk melunasi utang jangka pendek.
BMRI: Garuda Diminta IPO 3Q10
PT Bank Mandiri Tbk mengusulkan agar IPO saham PT Garuda Indonesia dilaksanakan pada 3Q10. Saat ini, Bank Mandiri menguasai sekitar 10% saham Garuda, menyusul dicapainya kesepakatan penyelesaian mandatory convirtible bond senilai hampir Rp1 triliun.
BNGA: Emisi Bond US$300 Juta
PT Bank CIMB Niaga Tbk pada 1Q10 akan menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) sebesar
US$300 juta untuk menutupi utang jatuh tempo pada tahun ini dan tahun depan. Presdir CIMB Niaga mengatakan pada tahun ini utang jatuh tempo berupa subdebt sebesar US$100 juta, sehingga diperlukan tambahan dana dari pasar untuk menutupi kebutuhan tersebut.
ENRG: Danatama Crossing Saham Rp1,3 Triliun
PT Danatama Makmur memfasilitasi transaksi tutup sendiri (crossing) saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) senilai Rp1,36 triliun di pasar negosiasi BEI. Transaksi itu diduga terkait penerbitan saham baru (right issue) perusahaan migas milik keluarga Bakrie tersebut. Hingga akhir transaski kemarin, volume saham Energi yang di-crossing mencapai 7,39 miliar saham.
INTA: Targetkan Pendapatan 2010 Naik Hingga 20%
PT Intraco Penta Tbk (INTA) menargetkan pendapatan untuk tahun 2010 naik antara 15% hingga 20% menjadi sekitar Rp 1,15 triliun hingga Rp 1,2 triliun. Perusahaan memperkirakan dapat menjual sebanyak 500 unit alat berat, sama dengan tahun lalu. Sementara, laporan keuangan INTA yang belum diaudit menunjukkan bahwa pendapatan perusahaan alat berat itu mencapai Rp 1 triliun pada 2009.
BKSL: Akhirnya Dapat Restu Akuisisi Bukit Jonggol
Akhirnya, PT Sentul City Tbk (BKSL) mendapat restu untuk mengakuisisi Bukit Jonggol. Dalam RUPSLB yang digelar kemarin, pemegang saham yang hadir mencapai 79,1%, atau telah memenuhi kuorum. Dan dari, jumlah yang hadir tersebut, sekitar 99% menyetujui aksi korporasi tersebut karena dinilai dapat mengembangkan kinerja perusahaan.
IPO: Megapolitan dan Sarana Menara Segera IPO Saham
PT Megapolitan Development dan PT Sarana Menara Nusantara segera mendapatkan pernyataan efektif IPO saham. Megapolitan berniat melepas sekitar 25% saham kepada publik untuk meraup dana sekitar Rp300-400 miliar. Sedangkan Sarana Menara menargetkan perolehan dana sekitar Rp500 miliar melalui penawaran saham sekiatr 11%.
IPO: Megapolitan Developments Investasi Rp2 T di Bogor Dari Dana Hasil IPO
Perusahaan properti, PT Megapolitan Developments, akan menggarap proyek Cimandala City, Bogor, Jawa Barat, dengan investasi Rp2 triliun tahun ini. Dananya dari kas, hasil penawaran saham perdana (IPO), dan perbankan. Komisaris Grup Megapolitan Developments Sudjono Barak Rimba mengatakan perseroan berencana menggunakan sebagian dari dana IPO yang direncanakan terealisasi pada kuartal II-2010 itu untuk menggarap proyek Cimandala City seluas 17 hektare.
Selama tiga pekan terakhir, harga batubara terus turun. Merujuk indeks harga spot batubara mingguan GlobalCoal di Newcastle, pada Jumat (12/2) lalu, harga komoditas ini turun 1,2% menjadi US$ 90,75 per ton. Jika menghitung sejak awal bulan ini, harga batubara sudah merosot 8%. Di sisi lain, harga kontrak batubara untuk pengiriman April 2010 di Intercontinental Exchange (ICE), Jumat lalu, malah naik 1,6% menjadi US$ 89 per ton. Harga minyak di sesi Tokyo hari ini $ 74.35/barel, emas $ 1.107/troy ons.
Pemulihan Ekonomi Tak Pasti, Harga Emas Menggeliat Lagi
Keraguan pasar akan pemulihan ekonomi global bisa mendorong kembali harga emas sepanjang pekan ini.
INTA Targetkan Pendapatan 2010 Tumbuh Hingga 20%
Perusahaan memperkirakan bisa menjual 500 unit alat berat di tahun 2010.
Akhirnya, BKSL Dapat Restu Akuisisi Bukit Jonggol
BKSL membutuhkan dana besar untuk bangun Jonggol.
Menimbang Nasib ITMG Pasca Tambang Ditutup
Analis berpendapat, jika izin tambang Jorong tidak segera terbit, target produksi dan penjualan batubara ITMG sulit terpenuhi.
Sumber: Bloomberg, Reuters, Inilah.com, kontan, investorindonesia, detikfinance.com (Market flash)
globalmarketstrategist.blogspot.com
PT Bank CIMB Niaga Tbk berhasil mencetak laba bersih hingga Rp 1,568 triliun pada tahun 2009, naik 131% dibandingkan laba bersih tahun 2008 yang sebesar Rp 678,189 triliun. Saldo laba pada tahun 2009 mencapai Rp 3,672 triliun atau berarti naik hingga 44% dibandingkan saldo laba tahun 2008 yang sebesar Rp 2,544 triliun.Laba bersih per saham juga mengalami kenaikan dari Rp 28,14 pada tahun 2008 menjadi Rp 65,52 pada tahun 2009.
Harga saham PT Kawasan Industri Jababeka (KIJA) berpotensi menguat menuju Rp140-150 dalam jangka pendek. Negosiasi pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 130 MW oleh perseroan bakal menjadi momentum kenaikan harga KIJA. Selain itu, rencana pembanguan terminal peti kemas di kawasan industri Cikarang tahap III juga bakal memicu potensi kenaikan harga saham.
Harga saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) dikabarkan bakal diangkat menuju Rp70-75 dalam jangka pendek. Disebut-sebut ada investor asing yang siap mendanai perseroan untuk mengakuisisi perusahaan batubara sekitar US$50-70 juta. Keberhasilan perseroan meraih pesanan batu granit dari Singapura juga bakal berdampak positif.
Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak perlahan-lahan di awal perdagangan hari ini. Suasana libur yang masih menyambangi sebagian bursa regional membuat investor belum semangat untuk kembali. Pada perdagangan Selasa (16/2/2010), IHSG dibuka menguat tipis 3.416 poin (0,14%) ke level 2.530,072. Pergerakan IHSG sangat lambat, dengan transaksi yang sangat seret.Saham-saham unggulan juga nyaris belum bergerak dari posisinya. Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang biasanya langsung aktif bergerak juga masih malas-malasan. Dalam 15 menit awal perdagangan, nilai transaksi saham BUMI bahkan hanya Rp 10,5 miliar.Sementara nilai tukar rupiah dibuka menguat ke level 9.335 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.355 per dolar AS.Selain sebagian bursa regional yang masih libur, bursa Wall Street pada Senin juga libur memperingati President Day. Bursa Asia yang masih libur adalah di China, Hong Kong, Malaysia, Singapura dan Taiwan. Bursa China dan Taiwan bahkan libur sepanjang pekan ini.Bursa Jepang yang tetap bertransaksi juga masih mampu menguat meski perlahan. Indeks Nikkei-225 menutup sesi I dengan kenaikan 47,04 poin (0,47%) ke level 10.060,34. Pasar menunggu hasil pertemuan menteri keuangan Uni Eropa hari ini dan kelanjutan restrukturisasi hutang DUbai World.
Dihitung Rata-Rata 20 Hari
Nilai Transaksi Asing Turun 9,5%
Nilai transaksi asing dalam 20 hari terhitung 19 Januari-15 Februari 2010 kian menipis. Buktinya, perata asing malah turun 9,5% menjadi Rp2.258,3 triliun.
Investor Nantikan Reaksi Dow Jones
Dow Jones libur karena President Day dan investor pun tengah menantikan reaksi Dow Jones nanti malam atas likuiditas China serta data GDP kuartal IV Jepang.
Harga Jual CPO AALI Januari Tumbuh 32,1%
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan peningkatan harga jual rata-rata CPO 32,1% menjadi Rp6.408 per kg sepanjang Januari 2010 dibandingkan periode yang sama.
BEI Buka Perdagangan Saham 3 Emiten
Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka perdagangan efek PT Sepatu Bata Tbk (BATA), PT Mulia industrindo Tbk (MLIA), dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA).
Megapolitan dan Sarana Menara Segera IPO Saham
PT Megapolitan Developments dan PT Sarana Menara Nusantara segera mendapatkan pernyataan efektif penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membantah terkait pinjaman dana sekitar US$500 juta. Bahkan, kabar itu hanya sebuah spekulasi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Economic: Rasio Utang RI di Atas Rata-rata
Rasio utang Indonesia terhadap pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI) lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata rasio utang terhadap GNI negara-negara berkembang selama periode krisis. Laporan bank dunia bertajuk Global Development Finance: external debt of developing countries yang dikutip dari situs resmi Bank Dunia kemarin menunjukkan rasio utang Indonesia terhadap GNI hingga akhir 2008 mencapai 35%. Rasio tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata rasio utang terhadap GNI di 128 negara berkembang yang hanya sebesar 22,1%.
Economic: Pasar SUN Bakal Diguyur Dana Asing US$3 Miliar
Psar Surat Utang Negara (SUN) berpotensi terguyur dana berkisar US$2-3 miliar atau Rp20-30 triliun tahun ini. Dana tersebut merupakan bagian dari US$3-5 miliar dana asing yang diperkirakan masuk investasi portofolio domestik selama 2010.
Banking: BI Siapkan Bahan Revisi UU Perbankan
BI menyiapkan bahan revisi UU No.10/1998 tentang Perbankan untuk memperkuat peran pengawasan dan memperluas pengaturan yang sesuai dengan kompleksitas industri keuangan dan mengurangi wilayah yang belum terawasi. Deputi Gubernur BI menjelaskan saat ini ada keperluan merevisi UU perbankan karena menegakkan stabilitas di industri keuangan itu tidak cukup hanya dengan mengatur perbankan sehingga perlu diperluas.
ASRI: Sedia Dana Akuisisi Rp 1 Triliun
Tahun ini, PT Alam Sutera Realty (ASRI) siap mendorong rencana ekspansinya, dengan menganggarkan dana hingga Rp 1 triliun untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang perkantoran dan perhotelan. Terkait hal tersebut, perusahaan menyatakan telah mendapat tawaran dari beberapa perusahaan untuk mereka akuisisi.
ANTM: SiapAmbil Alih 40% Saham Inalum
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berminat untuk mengambil alih 40% saham milik Pemerintah Indonesia pada PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Antam tertarik menyinergikan bisnis perseroan dengan Inalum ke depan. Pemerintah Indonesia memiliki 41,12% saham Inalum dan sisanya 58,88% dimiliki Nippon Asahan.
BNBR: Cari Dana ke Timur Tengah
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) tengah mencari dana ke sejumlah investor di Timur Tengah. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur. BNBR juga berencana menerbitkan equity linked notes senilai US$200-250 juta. Surat utang bertenor pendek yang bisa dikonversi ke saham itu bakal diterbitkan tahun ini. Sebesar 30-40% dana hasil emisi surta utang tersebut akan digunakan untuk melunasi utang jangka pendek.
BMRI: Garuda Diminta IPO 3Q10
PT Bank Mandiri Tbk mengusulkan agar IPO saham PT Garuda Indonesia dilaksanakan pada 3Q10. Saat ini, Bank Mandiri menguasai sekitar 10% saham Garuda, menyusul dicapainya kesepakatan penyelesaian mandatory convirtible bond senilai hampir Rp1 triliun.
BNGA: Emisi Bond US$300 Juta
PT Bank CIMB Niaga Tbk pada 1Q10 akan menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) sebesar
US$300 juta untuk menutupi utang jatuh tempo pada tahun ini dan tahun depan. Presdir CIMB Niaga mengatakan pada tahun ini utang jatuh tempo berupa subdebt sebesar US$100 juta, sehingga diperlukan tambahan dana dari pasar untuk menutupi kebutuhan tersebut.
ENRG: Danatama Crossing Saham Rp1,3 Triliun
PT Danatama Makmur memfasilitasi transaksi tutup sendiri (crossing) saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) senilai Rp1,36 triliun di pasar negosiasi BEI. Transaksi itu diduga terkait penerbitan saham baru (right issue) perusahaan migas milik keluarga Bakrie tersebut. Hingga akhir transaski kemarin, volume saham Energi yang di-crossing mencapai 7,39 miliar saham.
INTA: Targetkan Pendapatan 2010 Naik Hingga 20%
PT Intraco Penta Tbk (INTA) menargetkan pendapatan untuk tahun 2010 naik antara 15% hingga 20% menjadi sekitar Rp 1,15 triliun hingga Rp 1,2 triliun. Perusahaan memperkirakan dapat menjual sebanyak 500 unit alat berat, sama dengan tahun lalu. Sementara, laporan keuangan INTA yang belum diaudit menunjukkan bahwa pendapatan perusahaan alat berat itu mencapai Rp 1 triliun pada 2009.
BKSL: Akhirnya Dapat Restu Akuisisi Bukit Jonggol
Akhirnya, PT Sentul City Tbk (BKSL) mendapat restu untuk mengakuisisi Bukit Jonggol. Dalam RUPSLB yang digelar kemarin, pemegang saham yang hadir mencapai 79,1%, atau telah memenuhi kuorum. Dan dari, jumlah yang hadir tersebut, sekitar 99% menyetujui aksi korporasi tersebut karena dinilai dapat mengembangkan kinerja perusahaan.
IPO: Megapolitan dan Sarana Menara Segera IPO Saham
PT Megapolitan Development dan PT Sarana Menara Nusantara segera mendapatkan pernyataan efektif IPO saham. Megapolitan berniat melepas sekitar 25% saham kepada publik untuk meraup dana sekitar Rp300-400 miliar. Sedangkan Sarana Menara menargetkan perolehan dana sekitar Rp500 miliar melalui penawaran saham sekiatr 11%.
IPO: Megapolitan Developments Investasi Rp2 T di Bogor Dari Dana Hasil IPO
Perusahaan properti, PT Megapolitan Developments, akan menggarap proyek Cimandala City, Bogor, Jawa Barat, dengan investasi Rp2 triliun tahun ini. Dananya dari kas, hasil penawaran saham perdana (IPO), dan perbankan. Komisaris Grup Megapolitan Developments Sudjono Barak Rimba mengatakan perseroan berencana menggunakan sebagian dari dana IPO yang direncanakan terealisasi pada kuartal II-2010 itu untuk menggarap proyek Cimandala City seluas 17 hektare.
Selama tiga pekan terakhir, harga batubara terus turun. Merujuk indeks harga spot batubara mingguan GlobalCoal di Newcastle, pada Jumat (12/2) lalu, harga komoditas ini turun 1,2% menjadi US$ 90,75 per ton. Jika menghitung sejak awal bulan ini, harga batubara sudah merosot 8%. Di sisi lain, harga kontrak batubara untuk pengiriman April 2010 di Intercontinental Exchange (ICE), Jumat lalu, malah naik 1,6% menjadi US$ 89 per ton. Harga minyak di sesi Tokyo hari ini $ 74.35/barel, emas $ 1.107/troy ons.
Pemulihan Ekonomi Tak Pasti, Harga Emas Menggeliat Lagi
Keraguan pasar akan pemulihan ekonomi global bisa mendorong kembali harga emas sepanjang pekan ini.
INTA Targetkan Pendapatan 2010 Tumbuh Hingga 20%
Perusahaan memperkirakan bisa menjual 500 unit alat berat di tahun 2010.
Akhirnya, BKSL Dapat Restu Akuisisi Bukit Jonggol
BKSL membutuhkan dana besar untuk bangun Jonggol.
Menimbang Nasib ITMG Pasca Tambang Ditutup
Analis berpendapat, jika izin tambang Jorong tidak segera terbit, target produksi dan penjualan batubara ITMG sulit terpenuhi.
Sumber: Bloomberg, Reuters, Inilah.com, kontan, investorindonesia, detikfinance.com (Market flash)
globalmarketstrategist.blogspot.com
Update Daily Investment News
0330 GMT [Dow Jones] Indonesia shares higher as consumer, banks, resources names lead gains after overnight strength in European markets gives sentiment a lift, while local banks expected to report strong 4Q earnings. Main index +0.3% at 2524.014; 2490-2545 band eyed. Gainers lead decliners 53 to 29, 61 unchanged. Carmaker Astra International (ASII.JK) +0.7% at IDR35,200; Bank Central Asia (BBCA.JK) +1.1% at IDR4,600; coal miner Bumi Resources (BUMI.JK) +1.1% at IDR2,250; nickel miner Aneka Tambang (ANTM.JK) +1.3% at IDR2,025. Bank Negara (BBNI.JK) steady at IDR1,890 but likely to gain after posting FY09 net profit of IDR2.48 trillion vs IDR1.22 trillion year earlier.
0423 GMT [Dow Jones] Indonesian government likely to give around 8.71% yield for 5-year sukuk; 9.12% for 7-year sukuk, 9.97% for 11-year sukuk; 10.59% for 15-year sukuk in auction today, dealers say; government aims to raise IDR1 trillion, a relatively small amount that may reflect fact it's unwilling to give high yields; meanwhile regular auction of government sukuk expected to increase sukuk liquidity in secondary market, hence less premium warranted over conventional bonds; auction results likely out around 0800 GMT.
Economists see slower growth toward year-end
(Reuters) - Private-sector economists see the economy growing more quickly than previously forecast in the first three quarters of 2010, but growth would be slower than expected toward the end of the year, a Federal Reserve Bank of Philadelphia survey said on Friday.
http://www.reuters.com/article/idUSTRE61B2YP20100212
Goldman Sachs Says Buy Rupee, Rupiah, Ringgit Basket Versus Yen
(Bloomberg) -- Goldman Sachs Group Inc. said investors should buy a basket of the Indian rupee, Indonesian rupiah and Malaysian ringgit against the yen as the three Asian economies will grow at a faster pace than Japan.Currencies in Asia outside Japan are likely to strengthen this year, especially those with sound domestic demand, according to a team of Goldman analysts including Michael Buchanan, chief Asia-Pacific economist in Hong Kong. The currencies of India, Indonesia and Malaysia will also benefit as overseas investors buy those nations’ stocks, the analysts wrote.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aM.YoBgFY8Uw
Dow May Drop on Trend Below 25-Day Average: Technical Analysis
Bloomberg) -- The Dow Jones Industrial Average could fall a further 5.9 percent should the gauge continue to “trend” below its 25-day moving average, according to a technical analyst at Mizuho Financial Group Inc. The Dow average last week closed at 10,099.14, 5.8 percent below this year’s high on Jan. 19 and 2 percent lower than the 25-day average of 10,305.32.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ammtfvK6.Pl8
Dollar Index May Climb to Nine-Month High: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Dollar Index may advance to its highest level in nine months as two moving averages cross, ANZ National Bank Ltd. said, citing trading patterns. The index, which IntercontinentalExchange Inc. uses to track the greenback against the currencies of six major U.S. trading partners including the euro and yen, may rise to 82.66, the highest since May 19, as its 55-day moving average climbs toward the 200-day mean, the bank said. The index gained about 14 percent to a three-year high the last time the shorter-term average surpassed the longer one in September 2008. It traded at 80.272 as of 10:43 a.m. in Tokyo.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aeoB1zkHSIgs
Gold May Rebound, Advance Toward $1,161: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Gold’s drop from its December record may precede a rebound toward $1,161 an ounce, according to technical analysis by Citigroup Inc. The attached chart shows gold is nearing trend resistance at $1,104 an ounce. Gains above that level would constitute a “bullish break” and might signal a further climb toward the January high of $1,161, according to Citigroup.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aaoeSpTdc3Is
Euro Risks Falling Further, Says SocGen: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The euro may fall by 1.6 percent in the near term before gaining ground again, according to Societe Generale SA, citing trading patterns. The euro, which has lost 5.2 percent against the dollar this year, may drop to $1.3485 initially or to the “lower end of the tentative declining channel” at $1.3390, said Hugues Naka, a technical analyst at SocGen in Paris.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aT2GtlX6ckCs
Euro May Fall Versus Yen, Commerzbank Says: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The euro may extend its declines against the Japanese yen, according to technical indicators, Commerzbank said. The euro remains within the confines of a so-called downchannel, which leaves the immediate outlook negative, Karen Jones, head of fixed-income, commodity and currency technical analysis in London, wrote in a research report today.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ajiMFJ2LYL2k
Currency Trading Is Place to Make Your Fortune: Matthew Lynn
(Bloomberg) -- This columnist is usually reluctant to respond to requests for career advice that occasionally find their way into my e-mail box. Yet from time to time, there is a move so obvious for anyone finishing college or university this year, or contemplating their next step up the career ladder, that it is worth pointing out.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aXOz8SejRo0w
Mining M&A May Double This Year, Ernst & Young Says
(Bloomberg) -- The value of mining mergers and acquisitions may more than double this year, snapping a two-year decline, as China and India seek to secure supplies of raw materials, Ernst & Young LLP said. The value may rebound to 2006’s levels when $175 billion of deals were done, after halving to $60 billion last year, Ernst & Young’s Global Mining & Metals Leader Mike Elliot said in an interview. Deals peaked at $210 billion in 2007, according to a report by the consulting firm.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aSTQJ2A336X4
0228 GMT [Dow Jones] Nikkei up 0.5% at 10,060.34 midday, as investors engage in buying back from yesterday's losses, says Yumi Nishimura, market analyst at Daiwa Securities Capital Markets. "But investors may not chase the market higher due to lack of cues and low volume today," she says, with some Asian markets closed for Lunar New Year holiday. TSE 1st tier morning trading volume total just 745 million shares. Nikkei may continue to find resistance at 10,100, Nishimura adds. 24/33 subindexes higher. Jupiter Telecommunications (4817.JA), "J-Com", bid-only from opening bell on Sumitomo Corp's (8053.TO) tender offer. Exporters with high exposure to European market lower on ongoing worries about Greek debt problems. Mazda (7261.TO) down 1.4% at Y217.
0400 GMT [Dow Jones] EUR/USD unlikely to get any help from German ZEW business sentiment survey for February due at 1000 GMT, outcome of EU finance minister meeting later, says Mizuho Securities global economist Hideki Hayashi. These events "are unlikely to yield any new, euro-positive trading cues," Hayashi says, "judging from the euro-zone GDP released last week and the contents of the euro-zone finance ministers' meeting." Economists surveyed by Dow Jones Newswires on average expect business expectations index of ZEW survey to drop back to 41.5 in February from 47.2 in January; many market participants expect no major details on any fiscal support for Greece to emerge from meeting of euro-zone finance ministers concluding later. EUR/USD last 1.3624.(ATM)
0244 GMT [Dow Jones] Kospi +0.6% at 1602.03 in thin volume, led by steelmakers, auto plays; but declines in banks likely to cap further gains. Posco (005490.SE) +2.6% at KRW548,000, Hyundai Steel (004020.SE) +2.8% at KRW85,000; "Steel market prices stopped declining last week," says Moon Jeong-up at Daishin Securities, adding "There are expectations for a rise in steel prices after the Lunar New Year holidays...as the steel industry is about to enter its seasonally strong March. There's also more of upward momentum for steel prices as China's demand for steel is expected to remain strong on expected strong economic growth there this year, although the prices can fluctuate whenever there's any further tightening move in China." Hyundai Motor (005380.SE) +1.7% at KRW118,000, Kia Motors (000270.SE) +3.1% at KRW21,700 on ongoing expectations their U.S. market share to increase as Toyota saga continues. But KB Financial (105560.SE) down 1.4% at KRW50,300 on lingering uncertainties over debt issues in Greece. Kospi pegged tipped in 1680-1610 band today.
0225 GMT [Dow Jones] Indonesia shares likely rangebound but biased up following gains on European markets overnight. Index tipped in 2490-2545 band after closing down 0.7% Monday at 2517.456; volume likely thin as U.S. markets closed overnight, many Asian indexes remain shut today for Lunar New Year. Bank Mandiri (BMRI.JK), Bank Negara (BBNI.JK) may rise on expectations of strong 4Q earnings; Adaro Energy (ADRO.JK) also expected to rise due to strong coal sector outlook, traders say. Trader at Lautandhana Securindo says investors likely look to accumulate banks on dips after recent weakness.
1233 GMT [Dow Jones] The euro remains a clear sell says Standard Bank's Steve Barrow, with EUR/USD likely to have a rapid fall to the 1.30 region over the next month or two. Barrow says euro zone officials are trying to argue the current mess is a Greek problem and if this can be corrected then the whole system will be safe. Barrow argues instead that the fault lines are in the construction of EMU itself and not in Greece's abdication of the rules, and so pressure on the system and the euro is likely to intensify, rather than diminish. EUR/USD trades at 1.3620.
1211 GMT [Dow Jones] GBP/USD rises to the day's high of 1.5720 on stop hunting says a trader. He adds the holiday thinned market is perfect for one or two large bank's to try and find where the weak stops are. The spot has now slipped back to 1.57 and the trader says any further upside move will likely struggle in the 1.5770 area, which has capped for the past week.
0449 GMT [Dow Jones] EUR/USD rises as non-Japanese hedge funds, Japanese short-term players cover shorts on view that with market heavily EUR-short, any short-covering by other players could push EUR up amid thin market due to Lunar New Year holiday elsewhere in Asia, says senior FX dealer at major Japan bank. "There's no news behind this, just the desire of these players not to be behind the curve in case of any bigger short covering elsewhere." Says EUR/USD likely capped at 1.3700 vs last 1.3641; rise also pushes EUR/JPY higher, last 122.72, tips resistance at 123.00.(ATM)
0447 GMT [Dow Jones] AUD strength Tuesday could be trend for week, says RBC Capital Markets' Strategist Sue Trinh. Says Greece debt developments won't be as market moving as they have been in past month, taking weight off AUD, with RBA testimony before parliament a possible catalyst. "The real key for Aussie domestic market is (RBA Governor Glenn) Stevens' testimony on Friday and he is very hawkish. Very rarely does he say anything dovish and that should support the Aussie into the end of the week," says Trinh. AUD/USD recently at 0.8928 up from 0.8887 late Monday, surging past prior resistance of 0.8925, with Trinh saying next test for pair is 0.9050. (GER)
Stocks Will Hit New Highs by Summer: Trader
By: Robin Knight CNBC Assistant Web Producer
The economic recovery and improving employment picture in the U.S. will help to boost stocks and the market will push to new highs by the summer, Piers Curran, head of trading at Amplify Trading, told CNBC Monday.
http://www.cnbc.com/id/35363180
Charts: China Stocks to Fall for Several Months
By: CNBC.com
Now is not the time to put money into the Shanghai Composite Index as the Chinese stock market looks set to fall for the next several months, Robin Griffiths, technical strategist from Cazenove Capital, told CNBC Monday.
http://www.cnbc.com/id/35404152
What Could Push Sterling Down After Elections
By: Guy Johnson CNBC Anchor
The prospect of a hung parliament later this year is worrying the markets. The question is – why? The UK faces a number of possible outcomes at the next election but the two most likely ones, according to the latest polling, are either a clear win for the Conservative party or a dreaded hung parliament.
http://www.cnbc.com/id/35403681
0423 GMT [Dow Jones] Indonesian government likely to give around 8.71% yield for 5-year sukuk; 9.12% for 7-year sukuk, 9.97% for 11-year sukuk; 10.59% for 15-year sukuk in auction today, dealers say; government aims to raise IDR1 trillion, a relatively small amount that may reflect fact it's unwilling to give high yields; meanwhile regular auction of government sukuk expected to increase sukuk liquidity in secondary market, hence less premium warranted over conventional bonds; auction results likely out around 0800 GMT.
Economists see slower growth toward year-end
(Reuters) - Private-sector economists see the economy growing more quickly than previously forecast in the first three quarters of 2010, but growth would be slower than expected toward the end of the year, a Federal Reserve Bank of Philadelphia survey said on Friday.
http://www.reuters.com/article/idUSTRE61B2YP20100212
Goldman Sachs Says Buy Rupee, Rupiah, Ringgit Basket Versus Yen
(Bloomberg) -- Goldman Sachs Group Inc. said investors should buy a basket of the Indian rupee, Indonesian rupiah and Malaysian ringgit against the yen as the three Asian economies will grow at a faster pace than Japan.Currencies in Asia outside Japan are likely to strengthen this year, especially those with sound domestic demand, according to a team of Goldman analysts including Michael Buchanan, chief Asia-Pacific economist in Hong Kong. The currencies of India, Indonesia and Malaysia will also benefit as overseas investors buy those nations’ stocks, the analysts wrote.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aM.YoBgFY8Uw
Dow May Drop on Trend Below 25-Day Average: Technical Analysis
Bloomberg) -- The Dow Jones Industrial Average could fall a further 5.9 percent should the gauge continue to “trend” below its 25-day moving average, according to a technical analyst at Mizuho Financial Group Inc. The Dow average last week closed at 10,099.14, 5.8 percent below this year’s high on Jan. 19 and 2 percent lower than the 25-day average of 10,305.32.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ammtfvK6.Pl8
Dollar Index May Climb to Nine-Month High: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Dollar Index may advance to its highest level in nine months as two moving averages cross, ANZ National Bank Ltd. said, citing trading patterns. The index, which IntercontinentalExchange Inc. uses to track the greenback against the currencies of six major U.S. trading partners including the euro and yen, may rise to 82.66, the highest since May 19, as its 55-day moving average climbs toward the 200-day mean, the bank said. The index gained about 14 percent to a three-year high the last time the shorter-term average surpassed the longer one in September 2008. It traded at 80.272 as of 10:43 a.m. in Tokyo.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aeoB1zkHSIgs
Gold May Rebound, Advance Toward $1,161: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Gold’s drop from its December record may precede a rebound toward $1,161 an ounce, according to technical analysis by Citigroup Inc. The attached chart shows gold is nearing trend resistance at $1,104 an ounce. Gains above that level would constitute a “bullish break” and might signal a further climb toward the January high of $1,161, according to Citigroup.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aaoeSpTdc3Is
Euro Risks Falling Further, Says SocGen: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The euro may fall by 1.6 percent in the near term before gaining ground again, according to Societe Generale SA, citing trading patterns. The euro, which has lost 5.2 percent against the dollar this year, may drop to $1.3485 initially or to the “lower end of the tentative declining channel” at $1.3390, said Hugues Naka, a technical analyst at SocGen in Paris.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aT2GtlX6ckCs
Euro May Fall Versus Yen, Commerzbank Says: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The euro may extend its declines against the Japanese yen, according to technical indicators, Commerzbank said. The euro remains within the confines of a so-called downchannel, which leaves the immediate outlook negative, Karen Jones, head of fixed-income, commodity and currency technical analysis in London, wrote in a research report today.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ajiMFJ2LYL2k
Currency Trading Is Place to Make Your Fortune: Matthew Lynn
(Bloomberg) -- This columnist is usually reluctant to respond to requests for career advice that occasionally find their way into my e-mail box. Yet from time to time, there is a move so obvious for anyone finishing college or university this year, or contemplating their next step up the career ladder, that it is worth pointing out.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aXOz8SejRo0w
Mining M&A May Double This Year, Ernst & Young Says
(Bloomberg) -- The value of mining mergers and acquisitions may more than double this year, snapping a two-year decline, as China and India seek to secure supplies of raw materials, Ernst & Young LLP said. The value may rebound to 2006’s levels when $175 billion of deals were done, after halving to $60 billion last year, Ernst & Young’s Global Mining & Metals Leader Mike Elliot said in an interview. Deals peaked at $210 billion in 2007, according to a report by the consulting firm.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aSTQJ2A336X4
0228 GMT [Dow Jones] Nikkei up 0.5% at 10,060.34 midday, as investors engage in buying back from yesterday's losses, says Yumi Nishimura, market analyst at Daiwa Securities Capital Markets. "But investors may not chase the market higher due to lack of cues and low volume today," she says, with some Asian markets closed for Lunar New Year holiday. TSE 1st tier morning trading volume total just 745 million shares. Nikkei may continue to find resistance at 10,100, Nishimura adds. 24/33 subindexes higher. Jupiter Telecommunications (4817.JA), "J-Com", bid-only from opening bell on Sumitomo Corp's (8053.TO) tender offer. Exporters with high exposure to European market lower on ongoing worries about Greek debt problems. Mazda (7261.TO) down 1.4% at Y217.
0400 GMT [Dow Jones] EUR/USD unlikely to get any help from German ZEW business sentiment survey for February due at 1000 GMT, outcome of EU finance minister meeting later, says Mizuho Securities global economist Hideki Hayashi. These events "are unlikely to yield any new, euro-positive trading cues," Hayashi says, "judging from the euro-zone GDP released last week and the contents of the euro-zone finance ministers' meeting." Economists surveyed by Dow Jones Newswires on average expect business expectations index of ZEW survey to drop back to 41.5 in February from 47.2 in January; many market participants expect no major details on any fiscal support for Greece to emerge from meeting of euro-zone finance ministers concluding later. EUR/USD last 1.3624.(ATM)
0244 GMT [Dow Jones] Kospi +0.6% at 1602.03 in thin volume, led by steelmakers, auto plays; but declines in banks likely to cap further gains. Posco (005490.SE) +2.6% at KRW548,000, Hyundai Steel (004020.SE) +2.8% at KRW85,000; "Steel market prices stopped declining last week," says Moon Jeong-up at Daishin Securities, adding "There are expectations for a rise in steel prices after the Lunar New Year holidays...as the steel industry is about to enter its seasonally strong March. There's also more of upward momentum for steel prices as China's demand for steel is expected to remain strong on expected strong economic growth there this year, although the prices can fluctuate whenever there's any further tightening move in China." Hyundai Motor (005380.SE) +1.7% at KRW118,000, Kia Motors (000270.SE) +3.1% at KRW21,700 on ongoing expectations their U.S. market share to increase as Toyota saga continues. But KB Financial (105560.SE) down 1.4% at KRW50,300 on lingering uncertainties over debt issues in Greece. Kospi pegged tipped in 1680-1610 band today.
0225 GMT [Dow Jones] Indonesia shares likely rangebound but biased up following gains on European markets overnight. Index tipped in 2490-2545 band after closing down 0.7% Monday at 2517.456; volume likely thin as U.S. markets closed overnight, many Asian indexes remain shut today for Lunar New Year. Bank Mandiri (BMRI.JK), Bank Negara (BBNI.JK) may rise on expectations of strong 4Q earnings; Adaro Energy (ADRO.JK) also expected to rise due to strong coal sector outlook, traders say. Trader at Lautandhana Securindo says investors likely look to accumulate banks on dips after recent weakness.
1233 GMT [Dow Jones] The euro remains a clear sell says Standard Bank's Steve Barrow, with EUR/USD likely to have a rapid fall to the 1.30 region over the next month or two. Barrow says euro zone officials are trying to argue the current mess is a Greek problem and if this can be corrected then the whole system will be safe. Barrow argues instead that the fault lines are in the construction of EMU itself and not in Greece's abdication of the rules, and so pressure on the system and the euro is likely to intensify, rather than diminish. EUR/USD trades at 1.3620.
1211 GMT [Dow Jones] GBP/USD rises to the day's high of 1.5720 on stop hunting says a trader. He adds the holiday thinned market is perfect for one or two large bank's to try and find where the weak stops are. The spot has now slipped back to 1.57 and the trader says any further upside move will likely struggle in the 1.5770 area, which has capped for the past week.
0449 GMT [Dow Jones] EUR/USD rises as non-Japanese hedge funds, Japanese short-term players cover shorts on view that with market heavily EUR-short, any short-covering by other players could push EUR up amid thin market due to Lunar New Year holiday elsewhere in Asia, says senior FX dealer at major Japan bank. "There's no news behind this, just the desire of these players not to be behind the curve in case of any bigger short covering elsewhere." Says EUR/USD likely capped at 1.3700 vs last 1.3641; rise also pushes EUR/JPY higher, last 122.72, tips resistance at 123.00.(ATM)
0447 GMT [Dow Jones] AUD strength Tuesday could be trend for week, says RBC Capital Markets' Strategist Sue Trinh. Says Greece debt developments won't be as market moving as they have been in past month, taking weight off AUD, with RBA testimony before parliament a possible catalyst. "The real key for Aussie domestic market is (RBA Governor Glenn) Stevens' testimony on Friday and he is very hawkish. Very rarely does he say anything dovish and that should support the Aussie into the end of the week," says Trinh. AUD/USD recently at 0.8928 up from 0.8887 late Monday, surging past prior resistance of 0.8925, with Trinh saying next test for pair is 0.9050. (GER)
Stocks Will Hit New Highs by Summer: Trader
By: Robin Knight CNBC Assistant Web Producer
The economic recovery and improving employment picture in the U.S. will help to boost stocks and the market will push to new highs by the summer, Piers Curran, head of trading at Amplify Trading, told CNBC Monday.
http://www.cnbc.com/id/35363180
Charts: China Stocks to Fall for Several Months
By: CNBC.com
Now is not the time to put money into the Shanghai Composite Index as the Chinese stock market looks set to fall for the next several months, Robin Griffiths, technical strategist from Cazenove Capital, told CNBC Monday.
http://www.cnbc.com/id/35404152
What Could Push Sterling Down After Elections
By: Guy Johnson CNBC Anchor
The prospect of a hung parliament later this year is worrying the markets. The question is – why? The UK faces a number of possible outcomes at the next election but the two most likely ones, according to the latest polling, are either a clear win for the Conservative party or a dreaded hung parliament.
http://www.cnbc.com/id/35403681
Euro FX: Potensi Technical Rebound Di Tengah Trend Bearish
EUR-USD
Euro menunjukkan signal negatif dari indikasi pola candle advanced block (momentum penurunan terbatas), masih berada di bawah 1.3815 (channel top) dan 5 & 20 MA menunjukkan crossing down, volume meningkat, breakout support line pennant didukung indikator ADX meningkat (momentum penurunan menguat), stochastic oversold, MACD bearish, seharusnya membatasi potensi kenaikan. Trend Euro bearish jangka pendek dan jangka menengah. Hitungan EW menunjukkan formasi bulish reversal dalam koreksi a/4- C/X selama tidak menembus 1.3818 target extend ke 1.3580 (138.2 FR)/1.3425 (161.8 FR). Buy 1.3530 & buy break 1.3720 target 1.3850 stop 50p, hold buy 1.3580 target 1.3750 stop 50p, buy 1.3450 target 1.3750, sell 1.3820 target 1.3700 stop 30p. USD-JPY
USDJPY memberikan signal positif dari pola candle bullish with long uptail (momentum kenaikan terbatas) dan ditutup di atas 5 & 10-day MA (89.60/89.88) menunjukkan pola konsolidasi. Indikator ADX meningkat (momentum kenaikan meningkat) MACD bearish, stochastic crossing up, mendukung perkiraan potensi penurunan terbatas. Hitungan EW menunjukkan USDJPY berada dalam wave impulse v/3 dalam C, seharusnya mengarah penurunan ke target 88.50/87.50 selama gagal ditutup diatas 90.55. Resistance 90.60/91.20, support 89.60/89.20. buy 89.60 target 90.60 stop 50p, buy 89.10 target 91.00 stop 30p, sell 91.00 target 90.00 stop 50p, sell 92.00 target 91.00 stop 50p. Buy 88.60 target 90.00 stop 30p. buy 88.00 target 90.00.
GBP-USD
GBP menunjukkan pola candle two crows (momentum penurunan lebih lanjut), berada di bawah channel top 1.5785, 10 & 20 MA menunjukkan crossing down, didukung indikator ADX terkoreksi (momentum jual mereda), stochastic crossing up & oversold, MACD bearish, menunjukkan potensi kenaikan terbatas dan mendukung strategy sell on rally dikisaran 1.57-1.58. Hitungan EW menunjukkan kegagalan mencapai 100.0% FR di 1.5846 mendorong berakhirnya v/c dalam B untuk proses 5/3 dalam koreksi C untuk target 1.5580/1.5475. Sell 1.5760 target 1.5600 stop 30p, sell 1.5900 target 1.5700 stop 30p, buy break 1.5785 target 1.5900 stop 30p. Buy 1.5480 target 1.5750 stop 50p, sell 1.5880 target 1.5600 stop 50p, buy 1.5550/1.5600 target 1.5750 stop 50p. AUD-USD
AUD menunjukkan signal netral dari indikasi pola candle harami cross (momentum kenaikan terbatas) dan ditutup diatas channel support 0.8870, didukung ADX terkoreksi (momentum kenaikan melemah), MACD bearish & stochastic crossing up mendukung perkiraan penurunan terbatas dan mendukung strategy buy on weakness. Pola head & shoulder & triple top daily membebani kinerja AUD. Hitungan EW menunjukkan wave koreksi 4 dalam C untuk target 0.8910 (76.4% FR)/0.8990. Resistance 0.8920/0.8990, support di 0.8569 (FR 138.2)/0.8770. sell 0.8920 target 0.8820 stop 50p. Buy 0.8830 target 0.9030 stop 40p, sell 0.9030 target 0.8800 stop 30p, buy 0.8740 target 0.9000 stop 30p, buy break 0.8950 target 0.9050 stop 50p, sell break 0.8700 target 0.8600.
PT. Harumdana Berjangka Jakarta, Indonesia
Euro menunjukkan signal negatif dari indikasi pola candle advanced block (momentum penurunan terbatas), masih berada di bawah 1.3815 (channel top) dan 5 & 20 MA menunjukkan crossing down, volume meningkat, breakout support line pennant didukung indikator ADX meningkat (momentum penurunan menguat), stochastic oversold, MACD bearish, seharusnya membatasi potensi kenaikan. Trend Euro bearish jangka pendek dan jangka menengah. Hitungan EW menunjukkan formasi bulish reversal dalam koreksi a/4- C/X selama tidak menembus 1.3818 target extend ke 1.3580 (138.2 FR)/1.3425 (161.8 FR). Buy 1.3530 & buy break 1.3720 target 1.3850 stop 50p, hold buy 1.3580 target 1.3750 stop 50p, buy 1.3450 target 1.3750, sell 1.3820 target 1.3700 stop 30p. USD-JPY
USDJPY memberikan signal positif dari pola candle bullish with long uptail (momentum kenaikan terbatas) dan ditutup di atas 5 & 10-day MA (89.60/89.88) menunjukkan pola konsolidasi. Indikator ADX meningkat (momentum kenaikan meningkat) MACD bearish, stochastic crossing up, mendukung perkiraan potensi penurunan terbatas. Hitungan EW menunjukkan USDJPY berada dalam wave impulse v/3 dalam C, seharusnya mengarah penurunan ke target 88.50/87.50 selama gagal ditutup diatas 90.55. Resistance 90.60/91.20, support 89.60/89.20. buy 89.60 target 90.60 stop 50p, buy 89.10 target 91.00 stop 30p, sell 91.00 target 90.00 stop 50p, sell 92.00 target 91.00 stop 50p. Buy 88.60 target 90.00 stop 30p. buy 88.00 target 90.00.
GBP-USD
GBP menunjukkan pola candle two crows (momentum penurunan lebih lanjut), berada di bawah channel top 1.5785, 10 & 20 MA menunjukkan crossing down, didukung indikator ADX terkoreksi (momentum jual mereda), stochastic crossing up & oversold, MACD bearish, menunjukkan potensi kenaikan terbatas dan mendukung strategy sell on rally dikisaran 1.57-1.58. Hitungan EW menunjukkan kegagalan mencapai 100.0% FR di 1.5846 mendorong berakhirnya v/c dalam B untuk proses 5/3 dalam koreksi C untuk target 1.5580/1.5475. Sell 1.5760 target 1.5600 stop 30p, sell 1.5900 target 1.5700 stop 30p, buy break 1.5785 target 1.5900 stop 30p. Buy 1.5480 target 1.5750 stop 50p, sell 1.5880 target 1.5600 stop 50p, buy 1.5550/1.5600 target 1.5750 stop 50p. AUD-USD
AUD menunjukkan signal netral dari indikasi pola candle harami cross (momentum kenaikan terbatas) dan ditutup diatas channel support 0.8870, didukung ADX terkoreksi (momentum kenaikan melemah), MACD bearish & stochastic crossing up mendukung perkiraan penurunan terbatas dan mendukung strategy buy on weakness. Pola head & shoulder & triple top daily membebani kinerja AUD. Hitungan EW menunjukkan wave koreksi 4 dalam C untuk target 0.8910 (76.4% FR)/0.8990. Resistance 0.8920/0.8990, support di 0.8569 (FR 138.2)/0.8770. sell 0.8920 target 0.8820 stop 50p. Buy 0.8830 target 0.9030 stop 40p, sell 0.9030 target 0.8800 stop 30p, buy 0.8740 target 0.9000 stop 30p, buy break 0.8950 target 0.9050 stop 50p, sell break 0.8700 target 0.8600.
PT. Harumdana Berjangka Jakarta, Indonesia
Prospek Saham Indonesia & Investasi Global 2010 (Equity Outlook & Global Investment 2010)
Prospek Saham Indonesia & Investasi Global 2010 (Equity Outlook & Global Investment 2010.
PT UBI Securities Indonesia Tbk (TF)23 Januari 2010
Download File
Workshop Technical Analysis Stock & Futures The 1st Half 2010 (IHSG, DJIA, EUR-USD, GBP-USD, HSI)
Download File
Global Market Outlook 2009
Download File
Workshop Saham IHSG & Global Market Outlook 2nd Half 2009
Download file
PT UBI Securities Indonesia Tbk (TF)23 Januari 2010
Download File
Workshop Technical Analysis Stock & Futures The 1st Half 2010 (IHSG, DJIA, EUR-USD, GBP-USD, HSI)
Download File
Global Market Outlook 2009
Download File
Workshop Saham IHSG & Global Market Outlook 2nd Half 2009
Download file
Monday, February 15, 2010
Update Market Report & Rumors
1056 GMT [Dow Jones] EUR/USD posted a fresh low last week but its failure to close below the previous week's low highlights the over-extended nature of the move and warns of a short-squeeze ahead says MIG Bank's Howard Friend. This squeeze could extend to the 1.39 area before exhaustion, but then be followed by a slide toward 1.30 and 1.2885 over coming weeks and months. Friend says only a daily close above 1.4217 negates this scenario. EUR/USD now at 1.3629.
1011 GMT [Dow Jones] Dubai's woes are back in the headlines, with 5-year CDS rising to their highest since March 2009. That is not good news for UK banks and in turn sterling, as the former have a high exposure to that part of the world says a trader. GBP/USD now at 1.5673.
0957 GMT [Dow Jones] GBP/USD has been locked in a contracting range since February 5th and given the preceding downtrend this range is likely to resolve on the downside says Barclays Capital. The near-term range is between 1.5750 and 1.5550 but below the matter opens risk for a test of 50% retracement support at near 1.5275. GBP/USD now at 1.5670.
0928 GMT [Dow Jones] The USD is mostly higher and the EUR is mostly lower as the market waits to see if the meeting of Europe's finance ministers produces any more details of Greek package. News that Dubai World is still battling to reschedule about $22bn of debts is only helping a general rise in risk aversion. Japanese 4Q growth of 1.1% is better than expected but deflation remains a problem. The dollar is up at Y90.06 while the EUR sinks to $1.3595. GBP is down at $1.5669.
0927 GMT [Dow Jones] It's a big week for UK data notes Barclays Capital with Tuesday's CPI likely to trigger an exchange of letters between BOE governor King and the Chancellor. Wednesday's MPC minutes should give more insight into the surprisingly dovish Inflation Report with labor market data also on the menu. Thursday brings public sector finances for January which are likely to be key to the full year borrowing requirement since this month is a particularly important one for receipts. Friday brings retail sales which are likely to be distorted by bad weather.
0922 GMT [Dow Jones] Indonesia shares end down 0.7% at 2517.456 in light volume, led by local funds' selloff in most blue chips after Friday's gain. "I think the market will continue to consolidate tomorrow as many investors will likely still stay on the sidelines for Lunar New Year holidays," says trader at First Asia Capital; tips index in 2500-2530 range. Among decliners: car maker Astra (ASII.JK) down 1.0% at IDR34,950, coal miner Indika (Indy.JK) down 3.3% at IDR2,225, while rival Bumi (BUMI.JK) down 2.2% at IDR2,225.
0907 GMT [Dow Jones] USD/IDR higher late in thin trade, last at 9,355 vs 9,335 late Friday; pair biased tad higher on short-covering after IDR gained last week but trade muted as many Asian markets closed for Lunar New Year, dealers say; "there's not much movement," one says; dealers tip market to trade in range Tuesday, 9,335-9,365 band eyed.
0854 GMT [Dow Jones] There is the risk of a EUR rally, warns Credit Agricole. The bank reckons that those running short EUR positions could be in trouble if details of a Greek package are now released. This, the bank says would foster "a substantial narrowing of Greek spreads and an associated rally in the EUR."
0838 GMT [Dow Jones] EUR/GBP is trading lower and GBP/USD ticking higher as sterling garners support from the strong February Rightmove housing price data, which showed asking prices have jumped by 3.2%, the biggest monthly move in almost three years. However, BNP Paribas notes viewer traffic declined, suggesting that higher asking prices are unlikely to translate into a lasting stabilization of the housing market. For GBP/USD the bank sees support at 1.5550, but says once this gives way then risk is toward 1.5220. GBP/USD now trades at 1.5686. EUR/GBP at 0.8681.
0836 GMT [Dow Jones] The IMM data showing net EUR shorts at a new record high is bad news for the single currency in more ways than one, says UBS. First, the bank notes, changes in positioning have preceded EUR moves over the last six months. So even if shorts fall now, the EUR has further to decline. Second, the growth in short EUR positions has accelerated over the last three weeks, suggesting that the market is content with the positions accumulated. And third, this new data were taken last Tuesday, before the disappointing results of the EU Council meeting was known. "It is likely that short positioning has deepened further still (since then)," the bank adds.
0832 GMT [Dow Jones] Japanese 4Q growth at 1.1% may have come in stronger than expected but the JPY is hardly getting any support. Danske Bank says "The GDP deflator showed bigger deflationary pressures than expected, which might explain why the JPY has seen pressure overnight," the bank says, noting that it is still too early to rule out more QE in Japan.
0812 GMT [Dow Jones] The euro is likely to stay under siege regardless of the results of the Ecofin meeting says UniCredit. EUR/USD may have survived another test of 1.3583 support Monday but unless it can get back above 1.3840 the risk is toward 1.3440 says the bank. EUR/USD now at 1.3610.
0755 GMT [Dow Jones] iTraxx Japan Series 12 traded at 153 bps vs Friday's 145 bps due to demand for protection against bankruptcy as concerns grow that China's monetary tightening could slow economic growth, weighing on Japan's exports. "Investors have become worried about whether Tokyo shares will fall further. Under such circumstances, they will likely continue buying CDS," pushing iTraxx higher, says Akira Nomura, credit analyst at Mizuho Securities. Adds, focus also on how global stock markets will develop after meetings of Europe finance ministers on Greece's debt problem, which slated to be held Monday, Tuesday. Among single-name CDS deals earlier in day, Obayashi Corp. (1802.TO) at 255 bps vs 240 bps on Feb. 10.
0336 GMT [Dow Jones] USD/JPY last at 90.17, tad stronger than 89.98 level in New York Friday; Mizuho Corporate Bank senior dealer Satoshi Tate says Japanese speculators supporting pair around 90.00, though reasons not clear; "There was some (dollar/yen) selling right after the stronger-than-expected Japan GDP, but the pair was well supported at 90.00," with USD/JPY off intraday low of 89.98. Adds calm trade expected ahead as U.S. markets closed for holiday; focus on meeting of European Finance Ministers to discuss Greece debt issue.
0239 GMT [Dow Jones] Brown Brothers Harriman reckons multi-year bear market for USD has ended and bull market has begun, with USD set to rise in medium, long term. Tips EUR/USD to drop at least to 1.20 "though a move to parity cannot be ruled out," with GBP hobbled by "ruinous crisis" in UK finances; expects USD/JPY to rise toward 120 due to Japan's poor productivity growth and aging population. Reckons USD demand will be boosted by relatively cheap valuation, faster U.S. economic bounce resulting in quicker rate hikes than other developed economies, and bigger productivity gains; may trigger more U.S. stock buys by Americans, now keeping as much as 20%-25% of their equity investments in other markets.
1011 GMT [Dow Jones] Dubai's woes are back in the headlines, with 5-year CDS rising to their highest since March 2009. That is not good news for UK banks and in turn sterling, as the former have a high exposure to that part of the world says a trader. GBP/USD now at 1.5673.
0957 GMT [Dow Jones] GBP/USD has been locked in a contracting range since February 5th and given the preceding downtrend this range is likely to resolve on the downside says Barclays Capital. The near-term range is between 1.5750 and 1.5550 but below the matter opens risk for a test of 50% retracement support at near 1.5275. GBP/USD now at 1.5670.
0928 GMT [Dow Jones] The USD is mostly higher and the EUR is mostly lower as the market waits to see if the meeting of Europe's finance ministers produces any more details of Greek package. News that Dubai World is still battling to reschedule about $22bn of debts is only helping a general rise in risk aversion. Japanese 4Q growth of 1.1% is better than expected but deflation remains a problem. The dollar is up at Y90.06 while the EUR sinks to $1.3595. GBP is down at $1.5669.
0927 GMT [Dow Jones] It's a big week for UK data notes Barclays Capital with Tuesday's CPI likely to trigger an exchange of letters between BOE governor King and the Chancellor. Wednesday's MPC minutes should give more insight into the surprisingly dovish Inflation Report with labor market data also on the menu. Thursday brings public sector finances for January which are likely to be key to the full year borrowing requirement since this month is a particularly important one for receipts. Friday brings retail sales which are likely to be distorted by bad weather.
0922 GMT [Dow Jones] Indonesia shares end down 0.7% at 2517.456 in light volume, led by local funds' selloff in most blue chips after Friday's gain. "I think the market will continue to consolidate tomorrow as many investors will likely still stay on the sidelines for Lunar New Year holidays," says trader at First Asia Capital; tips index in 2500-2530 range. Among decliners: car maker Astra (ASII.JK) down 1.0% at IDR34,950, coal miner Indika (Indy.JK) down 3.3% at IDR2,225, while rival Bumi (BUMI.JK) down 2.2% at IDR2,225.
0907 GMT [Dow Jones] USD/IDR higher late in thin trade, last at 9,355 vs 9,335 late Friday; pair biased tad higher on short-covering after IDR gained last week but trade muted as many Asian markets closed for Lunar New Year, dealers say; "there's not much movement," one says; dealers tip market to trade in range Tuesday, 9,335-9,365 band eyed.
0854 GMT [Dow Jones] There is the risk of a EUR rally, warns Credit Agricole. The bank reckons that those running short EUR positions could be in trouble if details of a Greek package are now released. This, the bank says would foster "a substantial narrowing of Greek spreads and an associated rally in the EUR."
0838 GMT [Dow Jones] EUR/GBP is trading lower and GBP/USD ticking higher as sterling garners support from the strong February Rightmove housing price data, which showed asking prices have jumped by 3.2%, the biggest monthly move in almost three years. However, BNP Paribas notes viewer traffic declined, suggesting that higher asking prices are unlikely to translate into a lasting stabilization of the housing market. For GBP/USD the bank sees support at 1.5550, but says once this gives way then risk is toward 1.5220. GBP/USD now trades at 1.5686. EUR/GBP at 0.8681.
0836 GMT [Dow Jones] The IMM data showing net EUR shorts at a new record high is bad news for the single currency in more ways than one, says UBS. First, the bank notes, changes in positioning have preceded EUR moves over the last six months. So even if shorts fall now, the EUR has further to decline. Second, the growth in short EUR positions has accelerated over the last three weeks, suggesting that the market is content with the positions accumulated. And third, this new data were taken last Tuesday, before the disappointing results of the EU Council meeting was known. "It is likely that short positioning has deepened further still (since then)," the bank adds.
0832 GMT [Dow Jones] Japanese 4Q growth at 1.1% may have come in stronger than expected but the JPY is hardly getting any support. Danske Bank says "The GDP deflator showed bigger deflationary pressures than expected, which might explain why the JPY has seen pressure overnight," the bank says, noting that it is still too early to rule out more QE in Japan.
0812 GMT [Dow Jones] The euro is likely to stay under siege regardless of the results of the Ecofin meeting says UniCredit. EUR/USD may have survived another test of 1.3583 support Monday but unless it can get back above 1.3840 the risk is toward 1.3440 says the bank. EUR/USD now at 1.3610.
0755 GMT [Dow Jones] iTraxx Japan Series 12 traded at 153 bps vs Friday's 145 bps due to demand for protection against bankruptcy as concerns grow that China's monetary tightening could slow economic growth, weighing on Japan's exports. "Investors have become worried about whether Tokyo shares will fall further. Under such circumstances, they will likely continue buying CDS," pushing iTraxx higher, says Akira Nomura, credit analyst at Mizuho Securities. Adds, focus also on how global stock markets will develop after meetings of Europe finance ministers on Greece's debt problem, which slated to be held Monday, Tuesday. Among single-name CDS deals earlier in day, Obayashi Corp. (1802.TO) at 255 bps vs 240 bps on Feb. 10.
0336 GMT [Dow Jones] USD/JPY last at 90.17, tad stronger than 89.98 level in New York Friday; Mizuho Corporate Bank senior dealer Satoshi Tate says Japanese speculators supporting pair around 90.00, though reasons not clear; "There was some (dollar/yen) selling right after the stronger-than-expected Japan GDP, but the pair was well supported at 90.00," with USD/JPY off intraday low of 89.98. Adds calm trade expected ahead as U.S. markets closed for holiday; focus on meeting of European Finance Ministers to discuss Greece debt issue.
0239 GMT [Dow Jones] Brown Brothers Harriman reckons multi-year bear market for USD has ended and bull market has begun, with USD set to rise in medium, long term. Tips EUR/USD to drop at least to 1.20 "though a move to parity cannot be ruled out," with GBP hobbled by "ruinous crisis" in UK finances; expects USD/JPY to rise toward 120 due to Japan's poor productivity growth and aging population. Reckons USD demand will be boosted by relatively cheap valuation, faster U.S. economic bounce resulting in quicker rate hikes than other developed economies, and bigger productivity gains; may trigger more U.S. stock buys by Americans, now keeping as much as 20%-25% of their equity investments in other markets.
UBI Weekly Newsletter Senin, 15-02-2010
PT Universal Broker Indonesia Securities
Equity Strategist
Senin, 15 Februari 2010. Vol 386 Powered by Strategydesk
Weekly Report
Market Review
Dominannya isu negatif dari faktor eksternal, mendorong IHSG mengalami kenaikan tipis di pekan lalu, meski sebelumnya sempat tertekan ke level terendah 2.431 di awal pekan lalu dari kekhawatiran meluasnya krisis di Eropa dari isu gagal bayar utang Yunani dan imbas penurunan harga saham regional dan komoditas global (harga minyak capai $70/barel) dari spekulasi pemulihan ekonomi global tidak sekuat perkiraan pasar. Penguatan dolar AS terhadap mata uang regional Asia dan Eropa, ikut menurunkan daya tarik untuk aset beresiko seperti saham dan komoditi. Sementara isu negatif dari perpecahan koalisi partai Demokrat-Golkar dan isu penunggakan pajak PT Bumi Resources Tbk (BUMI), membebani kinerja IHSG. Meski akhirnya indeks global berhasil rebound di akhir pekan, dari ekspektasi Uni Eropa akan membantu memberikan dana talangan kepada Yunani. Kondisi tersebut dukung IHSG rebound di atas 2.500, ditopang kinerja saham komoditas dan 2 saham listing di pekan lalu
(IPO PT. PP dan PT. Benakat). IHSG menguat 15,161poin (+0,60%), di posisi 2534.137. Investor asing bukukan net sell Rp 1,594 triliun miliar pekan lalu, net sell Rp 999,8 triliun (01-05 Feb) dan net sell Rp 1,180 triliun pekan sebelumnya.
Indeks saham MSCI Asia Pasific menguat untuk pertama kali dalam 4 pekan terakhir, dipimpin oleh produsen komoditas dan perbankan, karena optimisme untuk ekonomi global berhasil mengatasi kekhawatiran krisis keuangan Yunani. Saham Cnooc Ltd China menguat berkat kenaikan harga minyk ke$75. Rio Tinto Group menguat berkat isu pembayaran dividen. Westpac Banking Corp Australia menguat berkat data tenaga kerja Australia. Toyota Motor Corp menguat berkat perseroan akan mengambil langkah untuk memperbaiki image mengikuti recall 8 juta kendaraan. Indeks MSCI Asia Pasific menguat 1,5% menjadi 116,39 pekan lalu, berkat lebih rendah dari perkiraan inflasi China dan anjloknya Jobless Claims AS.
IHSG Outlook
Investor akan mengamati perkembangan lebih lanjut dari krisis financial di Eropa setelah isu gagal bayar utang Yunani (dapat meluas ke Spanyol dan Portugal) di pertemuan Uni Eropa awal pekan ini (Uni Eropa akhir pekan lalu gagal memberikan detail bantuan kepada Yunani) hingga isu pengetatan kebijakan moneter setelah China di akhir pekan lalu menaikkan cash reserve ratio sebesar 50 bsp menjadi 16,5% untuk membatasi laju pertumbuhan ekonomi (GDP China Q4 2009 tercatat 10,7%) menjadi overheating dan menyebabkan aset bubble, rencana The Fed menaikkan discount rate dan potensi perang dagang AS-China setelah AS berencana menjual senjata senilai $ 6,4 miliar, dimana dapat membebani kinerja indeks saham global hingga IHSG di pekan ini. Kondisi tersebut dapat menurunkan daya tarik untuk saham global yang pekan lalu mengalami net outflow pekan ke-4 dan komoditi (harga minyak sempat mencapai $70/barel), karena investor memilih investasi safe haven seperti dolar AS
dan yen Jepang. Sementara dari dalam negeri, isu negatif dari perpecahan koalisi Partai Demokrat – Golkar, ketidakpastian mengenai kasus Bank Century dan pemilihan Gubernur Bank Indonesia, hingga isu penunggakan pajak PT Bumi Resources Tbk dan 2 anak usaha (BUMI), investor asing masih mencatat net sell sebesar Rp 3,773,8 triliun dalam 3 pekan terakhir di bulan ini, diperkirakan membatasi momentum kenaikan IHSG di pekan ini. Sementara IHSG diperkirakan memiliki potensi kenaikan yang terbatas yang ditopang oleh solidnya pertumbuhan ekonomi domestic tercatat di atas prediksi ekonom (GDP Q4 4,5% q/q, 5,4% y/y, cadangan devisa meningkat ke $ 69,6 miliar, inflasi 0,84% m/m 3,84 y/y, suku bunga BI 6,5%), lembaga pemeringkat Fitch IBA menaikkan rating utang RI menjadi BB+ (meski S&P menolak menaikkan rating utang RI, berkat politisasi kasus bailout Bank Century), prospek kenaikan harga komoditi (minyak berpotensi ke $ 78/80) yang seharusnya positif untuk
saham komoditi (pertambangan dan perkebunan) hingga kinerja emiten domestik di kuartal 4 dan tahun 2009 yang solid, seharusnya masih menopang IHSG untuk ditutup diatas 2,500 untuk pekan kedua di pertengahan bulan ini.
Stock Picks:
#INCO: Buy target Rp 4.400 #LTLS: Hold target Rp 800
Check out our UBI daily recommendations.
Global Outlook
Potensi kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street masih terbuka pada pekan ini, meski memiliki potensi kenaikan yang terbatas, karena isu pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat dari perkiraan pasar dan meredanya kekhawatiran terhadap krisis finansial di Eropa, setelah Uni Eropa berkomitmen untuk membantu Yunani di akhir pekan lalu (meski pasar kembali menunggu pertemuan kedua Uni Eropa hari Selasa ini mengenai detail bantuan yang akan diberikan kepada Yunani), dapat meredam isu negatif dari pengetatan kebijakan moneter China di akhir pekan lalu dengan menaikkan reserve ratio sebesar 50 bsp menjadi 16,50% dan isu perdagangan AS-China yang memanas setelah AS berencana menjual senjata ke Taiwan senilai US$ 6,4 miliar, dapat membenai kinerja indeks saham regional Asia dan Wall Street di pekan ini. Pasar akan mendapatkan liburan pasar saham hari Senin di AS (President Day), China, Hong Kong, Malaysia, Taiwan, Korsel (hari raya imlek), menjelang
sejumlah data ekonomi global: Senin (GDP Q4 Jepang), Selasa (TICS, Empire State AS, BOE Inflation), Rabu (FOMC Minutes AS, MPC Minutes BOE, Claimant Count Inggris), Kamis (BOJ Meeting, PPI, Jobless Claims, Phily Fed, LEI AS), Jumat (PMI Euro, CPI AS), hingga earning di AS (Merck, HP, Wal-Mart, JC Penney, Dell), dapat support kinerja indeks saham global
Technical Analysis:
IHSG mendapatkan signal positif dari pola candle bullish hammer(indikasi bullish reversal), didukung oleh stochastic crossingdown, meski MACD bullish, ADX flat(momentum kenaikan menguat), seharusnya menopang IHSG dan membatasi potensi penurunan. IHSG ditutup dibawah 10/20week MA(2557/2575), berada di dalam downtrend channel, meski bertahan diatas 2.449 (channel support), seharusnya membatasi potensi kenaikan d. Hitungan EW: pola kenaikan IHSGini merupakan pola wave koreksi b/Cdalam iv/5,untuk target 2.575/.623.Analisa Gann Square, IHSG dapat capai target 3.150 selama bertahan di atas support 2.120 hingga akhir Maret, target 3.450 di Juni jika bertahan diatas 2.370. Bila gagal ditutup di atas support target 1.500/1.800 di H2 2010. Strategi IHSG 3 pekan lalu (+100p - 55p – 15 p + 60p). Sell on rally 2.580/2.620 target 2.450.
Resistance: 2657.94/2605.58/2587.72/2569.86. PP 2500.85
Support : 2482.99/2465.13/2430.62/2396.12
UB - Fundamental Analysis
Price
-Rp 0 52-weeks High 52-Weeks Low EPS P/E PBV Rekomendasi : Buy
Rp 3.650 Rp 5.100 Rp 1.950 Rp 94.92 38.45 2.37 Chart Valuasi & Konsensus
INCO
Harga saham PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) layak untuk investasi jangka menengah hingga jangka panjang, karena lebih baik dari perkiraan penurunan laba bersih perseroan per Desember 2009, permintaan iron ore dari PT Aneka Tambang sebesar 1 juta ton ore (biji nikel), telah beroperasinya pabrik FeNI III, hingga rencana lahan INCO di Sulawesi Selatan akan dirasionalisasi. Dalam laporan keuangan per kuartal 4 2009, INCO memperoleh laba bersih yang lebih rendah di banding kuartal sebelumnya sebesar US$ 75,9 juta. Sementara itu, selama 2009, perseroan mencatat laba bersih US$ 170,4 juta atau turun 52,5% dibanding 2008 sebesar US$ 359,3 juta. Penjualan bersih merosot turun menjadi US$ 761 juta dibanding 2008 sebesar US$ 1.312,1 juta. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) pada triwulan IV-2009 tercatat US$ 106,1 juta, dibanding triwulan III-2009 sebesar US$ 128,3 juta. Perseroan mencatat produksi nikel dalam matte di tahun
lalu turun 7% menjadi 67.329 ton dari sebelumnya 72.400 ton. Penjualan nikel perseroan juga turun dari 74.000 ton menjadi 67.782 ton, dengan harga realisasi rata-rata sebesar US$11.227 per ton, turun dari sebelumnya US$17.724 per ton. INCO saat ini tengah menggarap 2 proyek, yaitu proyek Petea dan Sorowako. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menegaskan pihaknya tetap menginginkan supali 1 juta ton ore (biji nikel) per tahun dari PT International Nickel Indonesia. Sekalipun Presdir INCO Arief Siregar mengundurkan diri, tetapi Antam tetap inginkan suplai ore dari Inco. Sementara pengundurdirian Arief Siregar akan ditentukan dalam RUPS di bulan Maret mendatang. Prospek kenaikan volume penjualan dan produksi nikel tahun ini dari pemulihan harga nikel ke $ 21K di tahun ini, mendorong rekomendasi Buy target Rp 4.400.
Consensus Recommendation (Reuters)
Recomendation Next Earnings (approx) Company Fiscal Year
End Month Last Updated
Hol September 12 Februari 2010
1-5 Linear Scale Current 1 Month Ago 2 Month Ago 3 Month Ago
1) BUY 5 5 5 4
2) OUTPERFORM 2 2 2 1
3) HOLD 5 2 2 5
4) UNDERPERFORM 2 2 2 3
5) SELL 3 3 3 3
6) No Opinion 0 0 0 0
Name 1-Pekan 1-Bulan 6-Bulan 1-Tahun 5-Tahun
INCO +5.04% -7.59% -25.89% +64.04% +211.97%
IHSG +0.60% -4.72% +6.17% +91.19% +142.30%
Price +Rp 10 52-weeks High 52-Weeks Low EPS P/E PBV Rekomendasi : Hold
Rp 720 Rp 1.060 Rp 520 Rp-84.06 - 0.30 Chart Valuasi & Konsensus
LTLS
Harga saham PT Lautan Luas Tbk (LTLS) layak untuk investasi jangka menengah hingga jangka panjang, berkat sejumlah isu positif yang dapat angkat harga LTLS lebih lanjut, seperti perseroan meningkatkan permodalan terhadap anak usahanya PT. Cipta Mapan LOgistik dan cucu usaha PT Bahana Prestasi, penjualan saham melalui anak usaha PT Taruna Bina Sarana kepada Concord Energy Pte Ltd, hingga perolehan peringkat Id A- untuk obligasi LTLS III yang diterbitkan pada tahun 2008. LTLS akan merilis laporan keuangan per Desember 2009 pada pekan 22 Maret mendatang. PT Lautan Luas Tbk (LTLS) meningkatkan permodalan terhadap anak usahanya PT Cipta Mapan Logistik dan cucu usaha PT Bahana Prestasi. Adapun modal PT Cipta Mapan Logistik menjadi Rp92,29 miliar setelah mendapat dana segar dari LTLS dari sebelumnya Rp58,19 miliar. Dengan demikian, kepemilikan LTLS di anak usahanya ini menjadi 99,998% atau setara dengan 92.299 lembar saham. Sementara untuk PT Bahana Prestasi modalnya bertambah menjadi Rp54,49 miliar dari sebelumnya Rp12,49 miliar setelah mendapat suntikan dana segar dari LTLS. Dengan demikian saham LTLS di cucu usahanya ini menjadi 99.998% atau setara dengan 54.499 lembar saham. LTLS melalui anak usahanya, PT Taruna Bina Sarana, telah menjual 1,6 juta saham kepada COncord Energy Pte Ltd. Pemegang saham Taruna Bina, yakni PT Cipta Mapan Logistik memiliki 10,4 juta lembar saham, kini menjadi 8,8 juta sedangkan PT Bintang Erlindo semula memiliki 5,6 juta lembar saham, kini 3,2 juta lembar saham. Sedangkan Concord Energy pun telah memiliki 4 juta lembar saham. Produsen bahan kimia ini menyelesaikan berbagai proyek di tahun 2009. Misalnya, LTLS menyelesaikan pabrik pengolahan air bersih dan pabrik kimia di Vietnam. Kedua proyek ini memakan biaya US$ 10 juta. Kondisi tersebut mendukung rekomendasi Hold target Rp 800.
Consensus Recommendation (Reuters)
Consensus
Recomendation Next Earnings (approx) Company Fiscal Year
End Month Last Updated
Buy September 12Februari 2010
1-5 Linear Scale Current 1 Month Ago 2 Month Ago 3 Month Ago
1) BUY 1 1 1 1
2) OUTPERFORM 0 0 0 0
3) HOLD 0 0 0 0
4) UNDERPERFORM 0 0 0 0
5) SELL 0 0 0 0
Name 1-Pekan 1-Bulan 6-Bulan 1-Tahun 5-Tahun
LTLS +1.41% -2.70% +17.24% +38.46% +75.61%
IHSG +0.60% -4.72% +6.17% +91.19% +142.30%
Equity Strategist
Senin, 15 Februari 2010. Vol 386 Powered by Strategydesk
Weekly Report
Market Review
Dominannya isu negatif dari faktor eksternal, mendorong IHSG mengalami kenaikan tipis di pekan lalu, meski sebelumnya sempat tertekan ke level terendah 2.431 di awal pekan lalu dari kekhawatiran meluasnya krisis di Eropa dari isu gagal bayar utang Yunani dan imbas penurunan harga saham regional dan komoditas global (harga minyak capai $70/barel) dari spekulasi pemulihan ekonomi global tidak sekuat perkiraan pasar. Penguatan dolar AS terhadap mata uang regional Asia dan Eropa, ikut menurunkan daya tarik untuk aset beresiko seperti saham dan komoditi. Sementara isu negatif dari perpecahan koalisi partai Demokrat-Golkar dan isu penunggakan pajak PT Bumi Resources Tbk (BUMI), membebani kinerja IHSG. Meski akhirnya indeks global berhasil rebound di akhir pekan, dari ekspektasi Uni Eropa akan membantu memberikan dana talangan kepada Yunani. Kondisi tersebut dukung IHSG rebound di atas 2.500, ditopang kinerja saham komoditas dan 2 saham listing di pekan lalu
(IPO PT. PP dan PT. Benakat). IHSG menguat 15,161poin (+0,60%), di posisi 2534.137. Investor asing bukukan net sell Rp 1,594 triliun miliar pekan lalu, net sell Rp 999,8 triliun (01-05 Feb) dan net sell Rp 1,180 triliun pekan sebelumnya.
Indeks saham MSCI Asia Pasific menguat untuk pertama kali dalam 4 pekan terakhir, dipimpin oleh produsen komoditas dan perbankan, karena optimisme untuk ekonomi global berhasil mengatasi kekhawatiran krisis keuangan Yunani. Saham Cnooc Ltd China menguat berkat kenaikan harga minyk ke$75. Rio Tinto Group menguat berkat isu pembayaran dividen. Westpac Banking Corp Australia menguat berkat data tenaga kerja Australia. Toyota Motor Corp menguat berkat perseroan akan mengambil langkah untuk memperbaiki image mengikuti recall 8 juta kendaraan. Indeks MSCI Asia Pasific menguat 1,5% menjadi 116,39 pekan lalu, berkat lebih rendah dari perkiraan inflasi China dan anjloknya Jobless Claims AS.
IHSG Outlook
Investor akan mengamati perkembangan lebih lanjut dari krisis financial di Eropa setelah isu gagal bayar utang Yunani (dapat meluas ke Spanyol dan Portugal) di pertemuan Uni Eropa awal pekan ini (Uni Eropa akhir pekan lalu gagal memberikan detail bantuan kepada Yunani) hingga isu pengetatan kebijakan moneter setelah China di akhir pekan lalu menaikkan cash reserve ratio sebesar 50 bsp menjadi 16,5% untuk membatasi laju pertumbuhan ekonomi (GDP China Q4 2009 tercatat 10,7%) menjadi overheating dan menyebabkan aset bubble, rencana The Fed menaikkan discount rate dan potensi perang dagang AS-China setelah AS berencana menjual senjata senilai $ 6,4 miliar, dimana dapat membebani kinerja indeks saham global hingga IHSG di pekan ini. Kondisi tersebut dapat menurunkan daya tarik untuk saham global yang pekan lalu mengalami net outflow pekan ke-4 dan komoditi (harga minyak sempat mencapai $70/barel), karena investor memilih investasi safe haven seperti dolar AS
dan yen Jepang. Sementara dari dalam negeri, isu negatif dari perpecahan koalisi Partai Demokrat – Golkar, ketidakpastian mengenai kasus Bank Century dan pemilihan Gubernur Bank Indonesia, hingga isu penunggakan pajak PT Bumi Resources Tbk dan 2 anak usaha (BUMI), investor asing masih mencatat net sell sebesar Rp 3,773,8 triliun dalam 3 pekan terakhir di bulan ini, diperkirakan membatasi momentum kenaikan IHSG di pekan ini. Sementara IHSG diperkirakan memiliki potensi kenaikan yang terbatas yang ditopang oleh solidnya pertumbuhan ekonomi domestic tercatat di atas prediksi ekonom (GDP Q4 4,5% q/q, 5,4% y/y, cadangan devisa meningkat ke $ 69,6 miliar, inflasi 0,84% m/m 3,84 y/y, suku bunga BI 6,5%), lembaga pemeringkat Fitch IBA menaikkan rating utang RI menjadi BB+ (meski S&P menolak menaikkan rating utang RI, berkat politisasi kasus bailout Bank Century), prospek kenaikan harga komoditi (minyak berpotensi ke $ 78/80) yang seharusnya positif untuk
saham komoditi (pertambangan dan perkebunan) hingga kinerja emiten domestik di kuartal 4 dan tahun 2009 yang solid, seharusnya masih menopang IHSG untuk ditutup diatas 2,500 untuk pekan kedua di pertengahan bulan ini.
Stock Picks:
#INCO: Buy target Rp 4.400 #LTLS: Hold target Rp 800
Check out our UBI daily recommendations.
Global Outlook
Potensi kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street masih terbuka pada pekan ini, meski memiliki potensi kenaikan yang terbatas, karena isu pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat dari perkiraan pasar dan meredanya kekhawatiran terhadap krisis finansial di Eropa, setelah Uni Eropa berkomitmen untuk membantu Yunani di akhir pekan lalu (meski pasar kembali menunggu pertemuan kedua Uni Eropa hari Selasa ini mengenai detail bantuan yang akan diberikan kepada Yunani), dapat meredam isu negatif dari pengetatan kebijakan moneter China di akhir pekan lalu dengan menaikkan reserve ratio sebesar 50 bsp menjadi 16,50% dan isu perdagangan AS-China yang memanas setelah AS berencana menjual senjata ke Taiwan senilai US$ 6,4 miliar, dapat membenai kinerja indeks saham regional Asia dan Wall Street di pekan ini. Pasar akan mendapatkan liburan pasar saham hari Senin di AS (President Day), China, Hong Kong, Malaysia, Taiwan, Korsel (hari raya imlek), menjelang
sejumlah data ekonomi global: Senin (GDP Q4 Jepang), Selasa (TICS, Empire State AS, BOE Inflation), Rabu (FOMC Minutes AS, MPC Minutes BOE, Claimant Count Inggris), Kamis (BOJ Meeting, PPI, Jobless Claims, Phily Fed, LEI AS), Jumat (PMI Euro, CPI AS), hingga earning di AS (Merck, HP, Wal-Mart, JC Penney, Dell), dapat support kinerja indeks saham global
Technical Analysis:
IHSG mendapatkan signal positif dari pola candle bullish hammer(indikasi bullish reversal), didukung oleh stochastic crossingdown, meski MACD bullish, ADX flat(momentum kenaikan menguat), seharusnya menopang IHSG dan membatasi potensi penurunan. IHSG ditutup dibawah 10/20week MA(2557/2575), berada di dalam downtrend channel, meski bertahan diatas 2.449 (channel support), seharusnya membatasi potensi kenaikan d. Hitungan EW: pola kenaikan IHSGini merupakan pola wave koreksi b/Cdalam iv/5,untuk target 2.575/.623.Analisa Gann Square, IHSG dapat capai target 3.150 selama bertahan di atas support 2.120 hingga akhir Maret, target 3.450 di Juni jika bertahan diatas 2.370. Bila gagal ditutup di atas support target 1.500/1.800 di H2 2010. Strategi IHSG 3 pekan lalu (+100p - 55p – 15 p + 60p). Sell on rally 2.580/2.620 target 2.450.
Resistance: 2657.94/2605.58/2587.72/2569.86. PP 2500.85
Support : 2482.99/2465.13/2430.62/2396.12
UB - Fundamental Analysis
Price
-Rp 0 52-weeks High 52-Weeks Low EPS P/E PBV Rekomendasi : Buy
Rp 3.650 Rp 5.100 Rp 1.950 Rp 94.92 38.45 2.37 Chart Valuasi & Konsensus
INCO
Harga saham PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) layak untuk investasi jangka menengah hingga jangka panjang, karena lebih baik dari perkiraan penurunan laba bersih perseroan per Desember 2009, permintaan iron ore dari PT Aneka Tambang sebesar 1 juta ton ore (biji nikel), telah beroperasinya pabrik FeNI III, hingga rencana lahan INCO di Sulawesi Selatan akan dirasionalisasi. Dalam laporan keuangan per kuartal 4 2009, INCO memperoleh laba bersih yang lebih rendah di banding kuartal sebelumnya sebesar US$ 75,9 juta. Sementara itu, selama 2009, perseroan mencatat laba bersih US$ 170,4 juta atau turun 52,5% dibanding 2008 sebesar US$ 359,3 juta. Penjualan bersih merosot turun menjadi US$ 761 juta dibanding 2008 sebesar US$ 1.312,1 juta. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) pada triwulan IV-2009 tercatat US$ 106,1 juta, dibanding triwulan III-2009 sebesar US$ 128,3 juta. Perseroan mencatat produksi nikel dalam matte di tahun
lalu turun 7% menjadi 67.329 ton dari sebelumnya 72.400 ton. Penjualan nikel perseroan juga turun dari 74.000 ton menjadi 67.782 ton, dengan harga realisasi rata-rata sebesar US$11.227 per ton, turun dari sebelumnya US$17.724 per ton. INCO saat ini tengah menggarap 2 proyek, yaitu proyek Petea dan Sorowako. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menegaskan pihaknya tetap menginginkan supali 1 juta ton ore (biji nikel) per tahun dari PT International Nickel Indonesia. Sekalipun Presdir INCO Arief Siregar mengundurkan diri, tetapi Antam tetap inginkan suplai ore dari Inco. Sementara pengundurdirian Arief Siregar akan ditentukan dalam RUPS di bulan Maret mendatang. Prospek kenaikan volume penjualan dan produksi nikel tahun ini dari pemulihan harga nikel ke $ 21K di tahun ini, mendorong rekomendasi Buy target Rp 4.400.
Consensus Recommendation (Reuters)
Recomendation Next Earnings (approx) Company Fiscal Year
End Month Last Updated
Hol September 12 Februari 2010
1-5 Linear Scale Current 1 Month Ago 2 Month Ago 3 Month Ago
1) BUY 5 5 5 4
2) OUTPERFORM 2 2 2 1
3) HOLD 5 2 2 5
4) UNDERPERFORM 2 2 2 3
5) SELL 3 3 3 3
6) No Opinion 0 0 0 0
Name 1-Pekan 1-Bulan 6-Bulan 1-Tahun 5-Tahun
INCO +5.04% -7.59% -25.89% +64.04% +211.97%
IHSG +0.60% -4.72% +6.17% +91.19% +142.30%
Price +Rp 10 52-weeks High 52-Weeks Low EPS P/E PBV Rekomendasi : Hold
Rp 720 Rp 1.060 Rp 520 Rp-84.06 - 0.30 Chart Valuasi & Konsensus
LTLS
Harga saham PT Lautan Luas Tbk (LTLS) layak untuk investasi jangka menengah hingga jangka panjang, berkat sejumlah isu positif yang dapat angkat harga LTLS lebih lanjut, seperti perseroan meningkatkan permodalan terhadap anak usahanya PT. Cipta Mapan LOgistik dan cucu usaha PT Bahana Prestasi, penjualan saham melalui anak usaha PT Taruna Bina Sarana kepada Concord Energy Pte Ltd, hingga perolehan peringkat Id A- untuk obligasi LTLS III yang diterbitkan pada tahun 2008. LTLS akan merilis laporan keuangan per Desember 2009 pada pekan 22 Maret mendatang. PT Lautan Luas Tbk (LTLS) meningkatkan permodalan terhadap anak usahanya PT Cipta Mapan Logistik dan cucu usaha PT Bahana Prestasi. Adapun modal PT Cipta Mapan Logistik menjadi Rp92,29 miliar setelah mendapat dana segar dari LTLS dari sebelumnya Rp58,19 miliar. Dengan demikian, kepemilikan LTLS di anak usahanya ini menjadi 99,998% atau setara dengan 92.299 lembar saham. Sementara untuk PT Bahana Prestasi modalnya bertambah menjadi Rp54,49 miliar dari sebelumnya Rp12,49 miliar setelah mendapat suntikan dana segar dari LTLS. Dengan demikian saham LTLS di cucu usahanya ini menjadi 99.998% atau setara dengan 54.499 lembar saham. LTLS melalui anak usahanya, PT Taruna Bina Sarana, telah menjual 1,6 juta saham kepada COncord Energy Pte Ltd. Pemegang saham Taruna Bina, yakni PT Cipta Mapan Logistik memiliki 10,4 juta lembar saham, kini menjadi 8,8 juta sedangkan PT Bintang Erlindo semula memiliki 5,6 juta lembar saham, kini 3,2 juta lembar saham. Sedangkan Concord Energy pun telah memiliki 4 juta lembar saham. Produsen bahan kimia ini menyelesaikan berbagai proyek di tahun 2009. Misalnya, LTLS menyelesaikan pabrik pengolahan air bersih dan pabrik kimia di Vietnam. Kedua proyek ini memakan biaya US$ 10 juta. Kondisi tersebut mendukung rekomendasi Hold target Rp 800.
Consensus Recommendation (Reuters)
Consensus
Recomendation Next Earnings (approx) Company Fiscal Year
End Month Last Updated
Buy September 12Februari 2010
1-5 Linear Scale Current 1 Month Ago 2 Month Ago 3 Month Ago
1) BUY 1 1 1 1
2) OUTPERFORM 0 0 0 0
3) HOLD 0 0 0 0
4) UNDERPERFORM 0 0 0 0
5) SELL 0 0 0 0
Name 1-Pekan 1-Bulan 6-Bulan 1-Tahun 5-Tahun
LTLS +1.41% -2.70% +17.24% +38.46% +75.61%
IHSG +0.60% -4.72% +6.17% +91.19% +142.30%