Wednesday, March 31, 2010

The Final PT Universal Broker Indonesia Securities Daily Newsletter (TF) 31-03

Equity Strategist Rabu, 31 Maret 2010. Vol 416 Powered by Strategydesk

Market Review
Kinerja saham lapis kedua (DOID, DILD, SULI) dan sektor perkebunan (LSIP, AALI) menopang kinerja IHSG kemarin yang sempat mendapatkan tekanan berkat aksi profit taking oleh investor, dimana sebelumnya sempat mencapai level tertinggi 2.818, meski akhirnya ditutup diatas level 2.800. Sejumlah laporan keuangan dari saham lapis kedua yang solid, aksi korporasi dan rencana sejumlah emiten untuk membagikan dividen, masih menopang kinerja IHSG untuk ditutup menguat tipis kemarin. kondisi IHSG tersebut didukung oleh kinerja indeks saham regional Asia dan Wall Street di awal pekan ini, berkat lebih baik dari perkiraan sejumlah data ekonomi global pada awal pekan ini, mendorong perkiraan pemulihan ekonomi global berlanjut. Rupiah melemah tipis ke Rp 9.090 terhadap dolar, dimana sebelumnya sempat mencapai level tertinggi Rp 9.065 kemarin. kinerja saham di sekto perkebunan, property, aneka industry dan konsumsi memimpin kenaikan IHSG kemarin. Sementara saham yang mengalami penurunan di sektor industry dasar, infrastruktur, financial dan perdagangan, membatasi laju kenaikan IHSG kemarin. IHSG menguat tipis 3,497 poin (0,12%) ke level 2.798,268. Transaksi tercatat sebesar Rp 4,13 triliun. Investor kembali mencetak net buy sebesar Rp 273,719 miliar, dibandingkan net buy sebesar Rp 111,713 miliar (29/03), sehingga total net buy pekan ini menjadi Rp 385,432 miliar.

Mayoritas indeks saham di Asia menguat, mendorong indeks MSCI Asia Pasific ke level tertinggi 10 pekan, setelah laporan consumer spending AS meningkat untuk bulan ke-5 dan keyakinan Eropa mengenai pandangan ekonomi membaik. Indeks MSCI Asia Pasific menguat 0,9% menjadi 126,18 di Tokyo kemarin, level tertinggi sejak 18 Januari. Indeks telah menguat 11% ari level terendah pada 8 Februari. Indeks Nikkei 225 menguat 1% ke level penutupan tertinggi sejak Oktober 2008, berkat laporan tingkat pengangguran Jepang berada di level terendah tahun ini (4,9%). Hang Seng Hong Kong naik 0,7%, Kospi Korea Selatan naik 0,5%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,4%.

IHSG Outlook
Laju kenaikan IHSG diperkirakan akan berlanjut pada hari ini, setelah sejumlah laporan keuangan emiten tahun 2009 yng dirilis kemarin dan hari ini (BBRI, ADRO, BYAN, LPKR, GGRM, WIKA, GGYR dll) terlihat solid, didukung aksi korporasi dari sejumlah emiten di saham lapis kedua (DOID, SULI, ELTY, BUMI) dan rencana pembagian dividen, penguatan rupiah terhadap dolar mendekati level Rp 9.000 (target Rp 9.000/8.700 di Q2 2010) hingga imbas kenaikan harga komoditas logam dan minyak (target minyak $84/88 di Q2 2010), seharusnya menopang kinerja IHSG untuk menembus rekor tertinggi 2.838 (Januari 2008) dalam waktu dekat ini. Spekulasi penurunan inflasi RI bulan ini dirilis besok oleh BPS (prediksi -0,24% m/m), dapat menguntungkan saham perbankan, infrastruktur, properti dan consumer. IHSG juga akan ditopang kinerja saham komoditi (ANTM, ADRO, BUMI, PTBA, ITMG, INCO) dan kinerja saham rokok (GGRM, RMBA, HMSP), menjelang liburan Paskah dan ata tenaga kerja AS.

Stock Picks:Average last 37week +153.083%. Target 0-30%+, Risk < -10%
The Return of UBI Top 24 Pekan ini= +103.18%% = +4.3%/saham.
Closed on 01/04:BHIT 830/HMSP 14.000/ELTY 250/ELSA 385/UNTR 18.850/KLBF 1.870/BCIP 310. Buy: ADRO 1.890/ANTM 2.325 /INCO 4.700 / MPPA 1.280/BBTN 1.280/BBRI 8.300/BMRI 5.400/INDF 3.900/BIPI 260. BUY: DILD/DOID/BKSL/BKDP/GGRM/ASII/GJTL
Stock Picks:
#INDY                  #SGRO


Global Outlook
Momentum kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street di awal pekan ini masih akan berlanjut, berkat meningkatnya optimism investor terhadap proses pemulihan ekonomi global, setelah laporan consumer confidence AS bulan Maret tercatat 52.4 dan kenaikan revisi data GDP Q4 Inggris untuk pandangan ekonomi membaik, meredanya kekhawatiran terhadap krisis financial di Yunani setelah IMF berencana memberikan dana talangan dan Dubai World melanjutkan restrukrisasi utang di bulan ini untuk menghindari gagal bayar hingga kenaikan harga komoditas pertambangan, energy dan perkebunan, seharusnya meningkatkan daya tarik untuk saham dan komoditi di pekan ini, menjelang data manufacturing & tenaga kerja AS (ISM, Non Farm Payroll: rumor 200-300K, Unemployment) dan liburan Paskah di akhir pekan ini, yang dapat picu investor melakukan aksi profit-taking. Analis Birinyi Associates, meningkatkan prediksi indeks S&P 500 untuk akhir tahun menjadi 1.325, menunjukkan potensi kenaikan 14% dari penutupan di akhir pekan lalu. Sementara kinerja indeks saham di Asia masih ditopang oleh pelemahan mata uang yen terhadap dolar dan stimulus global masih dipertahankan hingga waktu yang lebih lama.

Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal netral dari pola long legged doji (momentum kenaikan melemah), berada di atas channel support di 2.711dan masih berada dalam uptrend channel, ditutup di diatas 2.779 (5-day MA), seharusnya membatasi potensi penurunan. Kondisi tersebut didukung ADX terkoreksi (momentum kenaikan melemah), stochastic crossover buy, MACD bullish, menunjukkan potensi kenaikan masih terbuka kendati terbatas. Hitungan EW: potensi kenaikan ke 2.820/2.838 masih terbuka karena IHSG masih berada dalam proses minuette iv/5 dalam 5 minor. Resistance di 2.820/2.838/2.854 (target triangle). Analisa W.Gann menunjukkan target 3.150 di Q2/Q3 2010, jika ditutup diatas 2.735 (FR 161.8%) di bulan ini. (+20p+45p+73p+53+60p). Revisi 01 Apr 2010: : closed Hold Buy 2.770 target 2.820/2.838 = 60 poin. Buy break 2.840 target 2885/2.900 stop 25 poin.
Resistance:2833.01/2824.32/2815.64/2808.60. PP 2801.57
Support : 2792.89/2784.20/2777.17/2770.14
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 31-03

 Adaro Resmi Miliki 25% Saham BHP Billiton
PT BHP Billiton akhirnya memilih PT Adaro sebagai mitra strategisnya di tambang batubara Meruwai. Adaro memiliki 25% saham BHP Billiton.

UNSP Cetak Laba Bersih Tumbuh 45,63%
UNSP mencatat pertumbuhan laba bersih konsolidasi sepanjang 2009 sekitar 45,63% menjadi Rp252,784 miliar dibandingkan sebelumnya hanya Rp173,569 miliar.

DEWA Merugi US$1,847 Jt
PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menderita rugi sepanjang 2009 sekitar US$1,847 juta, dimana tahun sebelumnya berhasil meraih laba sekitar US$10,581 juta.

Akuisisi 51% Saham Delta Dunia, Recapital Terbitkan Obligasi Konversi Rp 10 Triliun
Recapital akan menerbitkan obligasi konversi berjaminan 75% saham Berau Energy senilai Rp 10 triliun. Obligasi ini akan ditukar guling dengan 51% saham Delta Dunia (DOID) melalui penerbitan saham baru tanpa HMETD.

PGAS Cetak Laba Bersih Tembus Rp6,22 Triliun
PGAS berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih konsolidasi sepanjang 2009 sekitar 882,71% menjadi Rp6,229 triliun dibandingkan sebelumnya hanya Rp633,859 miliar.

Rugi Bersih Sumalindo Turun 60,45%
PT Sumalindo Sestari Jaya Tbk (SULI) mencatat penurunan rugi bersih sekitar 60,45% dari Rp265,542 miliar menjadi Rp103,814 miliar.

Laba Bersih Lautan Luas Tergerus 41,08%
PT Lautan Luas Tbk (LTLS.JK) membukukan penurunan laba bersih sekitar 41,08% menjadi Rp85,925 miliar dibandingkan perolehan sebelumnya Rp145,846 miliar.

Laba Bersih Lippo Insurance Naik 91,22%
Sepanjang 2009, laba bersih Lippo General Insurance Tbk (LPGI) meningkat 91,22% menjadi Rp23,127 miliar dibandingkan perolehan tahun sebelumnya Rp12,094 miliar.

Untung Kurs, Laba Bersih Charoen Pokphan Melejit 534,98%
Untung kurs sepanjang 2009 Rp229,435 miliar ketimbang sebelumnya rugi Rp372 miliar mendongkrak laba bersih CPIN 535,98% menjadi Rp1,612 triliun daripada Rp253,977 miliar.

Berdasarkan keterangan resmi Ciputra tercatat, Ciputra Property Tbk (CTRP) mengumumkan laba bersihnya anjlok 60,43% dari Rp187,538 miliar menjadi Rp74,200 miliar. Namun, perseroan berhasil meraih pendapatan usahanya naik 3,95% menjadi Rp337,414 miliar dari Rp324,579 miliar.Penurunan yang sama pun nampak pada laba bersih Ciputra Surya Tbk (CTRS) konsolidasi. Laba bersih CTRS anjlok 60,42% menjadi Rp57,118 miliar dari perolehan sebelumnya mencapai Rp144,326 miliar. Penurunan laba bersih ini lantaran pendapatan bersih yang ikut turun 32,64% menjadi Rp391,451 miliar dari sebelumnya Rp581,174 miliar.
CTRS pun berhasil meraih laba investasi sebesar Rp21,187 miliar dari sebelumnya rugi Rp10,746 miliar, namun perseroan menderita kerugian kurs sekitar Rp5,815 miliar dari sebelumnya berhasil meraih untung kurs sekitar Rp9,427 miliar.Ciputra Development Tbk (CTRA) pun menderita penurunan laba bersih 32,58% menjadi Rp136,327 miliar dari pencapaian sebelumnya sekitar Rp202,219 miliar. Penurunan ini lantaran perseroan menderita rugi kurs sekitar Rp102,394 miliar dari sebelumnya berhasil meraih untung Rp90,572 miliar.

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan laba bersih naik 77% dari Rp94,141 miliar pada 2008 menjadi Rp167,342 miliar pada 2009. 

Kabar PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK) segera merealisasikan akuisisi CV Bina Insan Lestari Mandiri akan dimanfaatkan para bandar untuk mengerek saham KARK ke level Rp150-200 untuk jangka pendek. Bina Insan akhir pekan lalu telah memenangi tender pengadaan batubara PLN Sumatera dan Kalimantan sebamyak 2,7 juta metrik ton dengan kontrak 20 tahun.

Satu sumber meyakini, saham PT Intraco Penta Tbk (INCA) akan menguat ke Rp800-1.000, seiring kinerja 2009 yang bagus dan rencana penerbitan saham baru (right issue). Rencana peningkatan peran anak usaha bisnis pembiayaan, langkah perseroan mengincar kontrak perawatan penuh di perusahaan tambang dan perkebunan di Kalinantan Timur juga akan memicu penguatan sahamnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menguat akhirnya terkulai lemas. Demikian pula nilai tukar rupiah yang kembali menembus level 9.100 per dolar AS, setelah sempat menembus titik tertingginya sejak tahun 2008. Mengawali perdagangan Rabu (31/3/2010), IHSG langsung menguat ke 2.798,268. IHSG terus menanjak hingga titik tertingginya di 2.809,473. Namun IHSG terus berbalik arah dan dalam 10 menit awal perdagangan tercatat turun hingga 3,010 poin (0,11%) ke level 2.795,258. Pelemahan IHSG terutama dipicu oleh melemahnya saham Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 150 menjadi Rp 5.350 dan Semen Gresik (SMGR) sebesar Rp 100 menjadi Rp 7.350. Sementara nilai tukar rupiah dibuka melorot ke level 9.115 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.090 per dolar AS. Harga minyak $ 82.29, emas $ 1.107. Pasar menanti pertemuan bank sentral Eropa dan Inggris dan data payroll AS (prediksi naik ke +190K dari -26K, unemployment tetap 9.7%) hari Kamis-Jumat. 

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mengalami lonjakan rugi bersih sepanjang 2009 sekitar 1.527% menjadi Rp160,105 miliar dari perolehan tahun sebelumnya hanya Rp9,838 miliar.

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) telah menandatangani term sheet yang tidak mengikat dengan Recapital Investment Group untuk memperoleh saham mayoritas atas PT Berau Coal Energy (sebelumnya dikenal sebagai PT Risco).

Laba Bersih SMART Anjlok 71,53%
SMART melaporkan penurunan laba bersih sepanjang 2009 sekitar 71,53% menjad iRp748,495 miliar dari perolehan tahun sebelumnya hanya Rp1,046 triliun.

BIPI Raih Laba Bersih Rp6,9 Miliar
PT Benakat Petroleum Energy Tbk(BIPI) mencatatkan laba bersih Rp6,9 miliar pada 2009. Sebelumnya perseroan mencatatkan rugi Rp8,1 miliar pada 2008 sebelum konsolidasi.

Laba Bersih Timah Tergerus 76,62%
PT Timah Tbk membukukan penurunan laba bersih konsolidasi sepanjang 2009 sekitar 76,62% menjadi Rp313,751 miliar dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp1,342 triliun.

Laba Bersih Bayan Resources Naik 279%
Laba Bersih PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik 279,04% menjadi Rp136,29 miliar di 2009 dari hanya Rp20,71 miliar di 2008. 

Lippo Karawaci Bukukan Laba Rp 388 Miliar
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatat laba bersih pada 2009 sebesar Rp 388 miliar atau naik tipis 5% dibanding 2008 sebesar Rp 370,86 miliar. Peningkatan laba bersih itu berkat pertumbuhan yang signifikan pada bisnis healthcare dan large scale integrated development.

Petrosea Cetak Laba Bersih Turun 15,49%
PT Petrosea Tbk (PTRO.JK) membukukan penurunan laba bersih sepanjang 2009 sekitar 15,49% menjadi US$1.500 juta dari perolehan sebelumnya sekitar US$1,775 juta.

Perusahaan pertambangan PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) melaporkan penurunan laba bersih konsolidasi per 31 Desember 2009 sekitar 39,93% menjadi Rp19,495 miliar.

Sepanjang 2009, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih konsolidasi signifikan 428,81% menjadi Rp211,986 miliar ketimbang perolehan sebelumnya hanya Rp40,087 miliar.

PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) mencatat penurunan laba bersih konsolidasi sepanjang 2009 sekitar 15,46% menjadi Rp3,122 miliar dibandingkan perolahan 2008 Rp3,693 miliar.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) berhasil meraih laba bersih sepanjang 2009 sekitar 53,14% menjadi Rp340,458 miliar dibandingkan perolahan 2008 sekitar Rp222,307 miliar.

Sepanjang 2009, PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) mencatat penurunan laba bersih konsolidasi 54,98% menjadi Rp1,444 miliar dibandingkan perolehan tahun sebelumnya Rp3,208 miliar.

PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) melaporkan mengalami kerugian bersih sepanjang 2009 sekitar Rp7,163 miliar padahal tahun sebelumnya meraih laba bersih Rp828 juta.

Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah melakukan kesepakatan dengan Asosiasi Industri tentang perjanjian jual beli gas.

Economic: Inflasi Semester I diprediksi stabil
Meskipun ada kecenderungan likuiditas meningkat, Bank Indonesia (BI) belum melihat ada persoalan pada tingkat inflasi. BI bahkan melihat tekanan inflasi cenderung stabil hingga turun di semester I 2010. Kenaikan diperkirakan baru akan dimulai pada Juli, dengan puncak pada Agustus, saat memasuki Ramadhan dan Idul Fitri. Kenaikan suplai terjadi di bahan makan khususnya beras yang di Maret ini membukukan deflasi 0,02%. Alhasil, hasil pantauan harga BI memperlihatkan, inflasi Maret mencapai 0,07% (month on month) atau 1,21% (year to date/ytd), dan 3,65% (year on year/yoy).

Economic: 2010, Neraca Pembayaran Surplus US$12 Miliar
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan neraca pembayaran Indonesia (NPI) tahun ini mengalami surplus sebesar US$12,5 miliar, sama dengan surplus 2009. Hingga Maret 2010, cadangan devisa mencapai US$69,8 miliar atau sedikit menurun.

Energy: Industri Akhirnya Setuju Harga Gas Naik 15%
Kalangan industri pengguna gas di Jawa bagian barat akhirnya menyepakati kenaikan rata-rata harga gas sebesar 15% mulai 1 April 2010. Para pengusaha juga setuju membayar niaya tambahan sebesar 300% jika menggunakan gas melebihi kuota kontrak.

Economic: Per 30 Maret 2010, Ditjen Pajak Raup Setoran Rp 109 Triliun
Sampai hari ini, Direktorat Jenderal Pajak telah menerima setoran pajak dari para wajib pajak sebesar Rp 109 triliun atau 18,25% dari target penerimaan pajak dalam RAPBN-P 2010 yang sebesar Rp 597,4 triliun.

SMGR: Rajawali Lepas Saham SMGR US$1 Miliar
Grup Rajawali berencana melepas sebesar 17,4% sahamnya di PT Semen Gresik Tbk (SMGR). Nilai penjualan itu diperkirakan berkisar US$800 juta hingga US$1 miliar. Rajawali sudah menunjuk JP Morgan sebagai agen penjual saham itu. Rajawali siap melego saham SMGR di harga Rp7.000 per unit atau lebih rendah dari harga penutupan kemarin di BEI Rp7.450 per unit.

MLPL: First Media Rights Issue Rp 450 Miliar, Multipolar Siapkan Rp 233,7 Miliar
PT Multipolar Tbk (MLPL) siap menyuntikkan dana sebesar Rp 233,7 miliar kepada PT First Media Tbk (KBLV) melalui penerbitan saham baru anak usahanya itu senilai Rp 450 miliar. Dana diambil dari sebagian hasil penerbitan saham baru (right issue) MLPL dengan nilai total mencapai Rp 753,9 miliar.

BUMI: Tata Power Jajaki Lepas 10% Saham KPC-Arutmin
Tata Power Co Ltd, perusahaan pembangkit listrik terbesar di India, menjajaki pelepasan sekitar 8-10% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Nilai penjualan saham di kedua produsen tambang batubara itu mencapai US$300 juta.

BBRI: Terbitkan Subdebt Rp 2 Triliun di Medio 2010
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan segera menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) sebanyak-banyaknya Rp 2 triliun pada triwulan II atau III-2010. Tujuan penerbitan surat utang ini sebagai penyeimbang rasio kecukupan modal (CAR), dan tetap terjaga di level 12%.

PNBN: Laba Tumbuh 31%
PT Bank Panin Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp915 miliar pada 2009, tumbuh 31% dibanding pencapaian tahun sebelumnya Rp701 milliar. Pada 2009, aset perusahaan juga naik 21% dari Rp64,4 triliun tahun 2008 menjadi Rp77,8 triliun. Sedangkan total kredit yang diberikan mencapai Rp44,4 triliun dan perolehan dana pihak ketiga (DPK) menembus Rp56,2 triliun.

CPRO: Central Proteinaprima Tbk belum bisa balikkan kinerja
PT Central Proteinaprima Tbk pada 2009 belum dapat membalikkan kinerja perusahaan dan tetap menangguk kerugian. Kendati belum mencetak laba, perusahaan mampu memperkecil kerugian yang diderita sebesar 46,66% dari Rp407,18 miliar pada 2008 menjadi Rp217,17 miliar. Rugi per saham pada 2009 menjadi Rp5,4 dari Rp19,4 pada 2008. Penjualan juga merosot sebesar 16,29% dari Rp8,16 triliun pada 2008 menjadi Rp6,8 triliun pada 2009, sedangkan beban pokok penjualan berkurang 9,51% dari Rp6,62 triliun menjadi Rp5,99 triliun.

MPPA: Laba Melonjak 2.758%, Jadi Rp300 Miliar
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mencatatkan lonjakan laba bersih selama 2009 mencapai 2.758,2% menjadi Rp300,035 miliar, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp10,497 miliar. Peningkatan laba bersih perseroan yang meningkat tajam tersebut, dipicu oleh pos penjualan dari beli putus dan pendapatan usaha lainnya menjadi Rp8,758 triliun, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,738 triliun. Selain itu, pos penjualan konsinyasi perseroan selama 2009 menjadi Rp5,027 triliun, bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,238 triliun.

ADRO: Laba Bersih 2009 Rp 4,37 Triliun VS Rp 887,20 Miliar
Perusahaan tambang batubara PT Adaro Energy (ADRO) membukukan kenaikan laba bersih hingga mendekati 5 kali lipat pada 2009, yang mayoritas disebabkan kenaikan tajam pada pendapatan. Laba bersih untuk periode Januari-Desember naik menjadi Rp 4,37 triliun dari Rp 887,20 miliar pada tahun sebelumnya. Sementara, pendapatan naik 49% menjadi Rp 26,94 triliun dari Rp 18,09 triliun pada akhir tahun 2008.

BBRI: Laba Bersih 2009 Naik 23%
PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencatatkan kenaikan laba bersih 2009 sebesar 23% didorong oleh kenaikan net interest income dan operating income. Laba bersih periode Januari-Desember naik menjadi Rp 7,31 triliun dari Rp 5,96 triliun pada tahun sebelumnya. Pada akhir 2009, NII naik 17% menjadi Rp 23,05 triliun dari Rp 19,65 triliun pada akhir 2008. Pendapatan dari operasional bank naik 32% menjadi Rp 3,27 triliun dari Rp 2,48 triliun pada tahun sebelumnya

TINS: Laba Bersih 2009 Rp 313,75 Miliar VS Rp 1,34 Triliun
PT Timah (TINS) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 77% pada 2009 dikarenakan merosotnya penjualan menyusul turunnya harga-harga komoditas. Laba bersih untuk periode Januari-Desember 2009 turun menjadi Rp 313,75 miliar dari Rp 1,34 triliun pada tahun sebelumnya. Penjualan turun 15% menjadi Rp 7,71 triliun dari Rp 9,05 triliun pada akhir tahun 2008.

BISI: Laba bersih 2009 BISI merosot 80,97%
PT BISI International Tbk mencatatkan penurunan laba bersih signifikan sebesar 80,97% pada 2009 dari Rp398,40 miliar (2008) menjadi Rp75,78 miliar. Penurunan tajam tersebut dikarenakan terjadi penurunan penjualan perseroan tahun lalu. Direktur Utama PT BISI international Tbk Jemmy Eka Putra menjelaskan nilai penjualan bersih perseroan tahun lalu sebesar Rp782,12 miliar. Padahal pada periode sebelumnya BISI mengantongi nilai penjualan hingga Rp1,67 triliun. Tak pelak penurunan tersebut menyebabkan anjloknya nilai laba bersih BISI.

Sepanjang 2009, PT Bursa Efek Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih melonjak 102,89% menjadi Rp58,306 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang merugi Rp2,013 triliun.

PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengalami penurunan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang cukup besar selama 2009. Perseroan juga mencatatkan kerugian selama periode tersebut. Selama 2009, EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp 107,3 miliar atau turun 88 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, kerugian bersih tercatat Rp 1,73 triliun dibanding periode sama 2008 dengan rugi Rp 35 miliar.

Radiant Utama Ikut Tender PLTP US$ 500 Juta
PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) mengikuti tender proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 4,55 triliun. PLTP dengan kapasitas 400 megawatt (MW) tersebut berlokasi di Sumatera.

Sumber: Bloomberg, Reuters, inilah.com, kontan, investordaily, detikfinance.com, vivanews 
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com

The Final PT Harumdana Berjangka Daily Newsletter

EUR-USD
(-30p) Euro menunjukkan signal negatif dari pola candle bearish engulfing, masih bertahan diatas double bottom 1.3435, 5 & 10 MA cross down, volume naik, didukung ADX terkoreksi (momentum penurunan melemah), stochastic golden cross, MACD mendekati teritory netral, seharusnya dukung potensi penurunan terbatas. Trend Euro bearish jangka pendek dan jangka menengah. Hitungan EW menunjukkan formasi bullish reversal dalam koreksi E/V dalam (4) terancam berubah setelah ditutup dibawah 1.3685 menggagalkan target ke 1.3843 (138.2 FR) untuk ke low $ 1.3443. Sell 1.3530 target 1.3400 stop 30p, buy break 1.3580 target 1.3720 stop 30p, buy break 1.3730 target 1.3850, hold sell 1.3400 target 1.3250 stop 50p, buy 1.3250 target 1.3500 stop 50p.    
USD-JPY
(-50p) USDJPY memberikan signal positif dari pola hanging man (momentum kenaikan terbatas) setelah breakout pola bull flag, ditutup diatas 5 & 10-day MA (92.70/91.71) mendukung range 91-93.70. Indikator ADX meningkat (momentum kenaikan menguat), MACD bullish, stochastic crossing up di teritory bullish, mendukung perkiraan potensi kenaikan lebih lanjut Hitungan EW menunjukkan USDJPY berada dalam wave (C) telah berakhir, saat ini berada dalam proses iii/3 dalam B target 93.00/93.80. Resistance 93.50/93.80, support 92.70/91.70. Buy break 93.85 target 95.00 stop 50p, sell break 92.10 target 90.70 stop 50p, buy 89.50 target 90.00 stop 50p. sell 93.50 target 91.00 stop 50p, Sell 94.50/95.00 target 91.00 stop 50p.
GBP-USD
GBP menunjukkan pola three white soldier setelah sebelumnya menunjukkan pola bottoming, gagal menembus low 1.4794, berada di atas 1.5053 (5-day MA), didukung indikator ADX flat (momentum kenaikan menguat), stochastic crossover buy, MACD bullish, menunjukkan potensi penurunan terbatas dan mendukung strategy buy on weakness di 1.49-1.50. Hitungan EW menunjukkan penutupan diatas 1.5000, menunjukkan koreksi 5 telah berakhir, untuk proses koreksi ABC dalam B. Sell break 1.5000 target 1.4850 stop 50p, hold buy 1.5080 target 1.5220 stop 50p, sell break 1.4950 target 1.4850 stop 30p, sell break 1.4760 target 1.4510 stop 50p, sell 1.5200/1.5250 target 1.4950 stop 30p.   
AUD-USD
AUD menunjukkan signal positif dari indikasi pola candle hanging man (momentum kenaikan mereda) dan breakout pola bull flag trendline resistance di 0.9160, ADX terkoreksi (momentum penurunan & kenaikan imbang), MACD mendekati teritory netral & stochastic crossover buy mendukung potensi technical rebound. Hitungan EW menunjukkan proses wave koreksi 4 mungkin telah selesai dalam B/Y untuk koreksi, untuk proses wave 5 target 0.9327/0.9405. Resistance 0.9220/0.9260. Support 0.9120/0.9070. Hold buy 0.9150 & buy 0.9070 target 0.9300 stop 50p, sell break 0.9050 target 0.9000 stop 30p, Buy 0.9000 target 0.9150 stop 30p, sell 0.9250 & 0.9330 target 0.9150 stop 30p.

Update Daily Investment News

0938 GMT [Dow Jones] Indonesia shares end down 0.8% at 2777.301 in moderate volume as losses in most Asian markets trigger profit-taking in most blue chips. "There were fears that the correction may continue tomorrow, so most investors prefer to take cash to prepare for the worst," says trader at Valbury Securities; tips support tomorrow at 2750. Among decliners, coal miner Bumi (BUMI.JK) down 4.3% at IDR2,250, Bank Danamon (BDMN.JK) down 4.6% at IDR5,200, Bank Mandiri (BMRI.JK) down 2.7% at IDR5,350. (edhi.pranasidhi@dowjones.com)

0921 GMT [Dow Jones] USD/IDR steady late Wednesday at 9,090, off intraday high of 9,115, vs late yesterday at 9,090. "Mild dollar selling by several state-owned banks, which could be on behalf of the central bank, lifted the rupiah from its low," says trader at foreign bank; expects IDR to strengthen tomorrow and test 9,070 resistance due to healthy inflows. (edhi.pranasidhi@dowjones.com)

0803 GMT [Dow Jones] EUR/USD's recovery stalled between its one-year resistance line at 1.3513 and the 20 DMA at 1.3575 and the downside is once again favored, says Commerzbank analyst Axel Rudolph. Now at 1.3436, he is focusing on the 2010 low of 1.3265 with the 1.3095-80 support area exposed below. Topside, Rudolph says the 4-month channel resistance line at 1.3639 should cap any unexpected recovery. (gary.stride@dowjones.com)
0911 GMT [Dow Jones] EUR/USD adds some 10 ticks and hits the day's high at 1.3467 after the euro zone March inflation estimate comes in at 1.5% against 1.2% expected and euro zone February unemployment rate matches the forecast at 10%.

0734 GMT [Dow Jones] The USD/JPY has already risen over 93 as fiscal year-end flows in favor of the JPY come to an end, says RBS. Expect a rise towards the year's high at 93.77 before nonfarm payrolls data on Friday, the bank predicts. The pair is now at 93.29. (nick.hastings@dowjones.com)
0836 GMT [Dow Jones] USD/JPY's break and weekly close above its recent 92.15 high supports the view that the rate based at 88.14 says MIG Bank's Howard Friend. While 92.15 holds he says the immediate risk is for a move to the 93.77, the 2010 highs above which signals the next leg of a larger advance toward the August 2009 highs of 97.78 would be underway. USD/JPY now at 93.23. (gary.stride@dowjones.com)

0805 GMT [Dow Jones] GBP/USD continues to outperform, but also struggles above 1.51. The rate peaked at 1.5125 on Monday and then slipped to around 1.5060, so far Tuesday it has peaked at 1.5112 and now trades at 1.5095. Commerzbank pegs resistance levels at 1.5120, 1.5150 and 1.5197, with support at 1.50. (gary.stride@dowjones.com)
0843 GMT [Dow Jones] If GBP/USD's push higher can sustain a move above 1.5112 then the topside risk will be towards 1.5217 and 1.5382, says MIG Bank's Howard Friend. While the latter holds the overall bias remains lower, with any loss of 1.4955 signaling that the bears have regained control. GBP/USD now trades at the day's high of 1.5140, after spiking through stops between 1.5115-20. (gary.stride@dowjones.com)

0804 GMT [Dow Jones] Positioning ahead of ADP data Wednesday, US payrolls Friday and the long Easter holiday in Europe this weekend is depressing the USD but helping the EUR and the GBP higher. This helped the EUR to reverse some of the losses it made earlier as Greek yields rose back over levels seen before the IMF and EU came up with an emergency funding plan nearly a week ago. The EUR hadn't been helped by the IMF's insistence that it won't be giving Greece any special terms either. In the meantime, poor housing starts in Japan and weak retail sales in Australia was undermining confidence in the global recovery. The USD is up at Y93.27, while the EUR is up at $1.3433. The GBP is also higher, climbing to $1.5100. (nick.hastings@dowjones.com)


0233 GMT [Dow Jones] Nikkei ends morning session up 0.3% at 11,130.98, moving in relatively tight 50-point range (11,089.24 to 11,138.76). Solid USD/JPY (now 93.25), overnight DJIA, Nasdaq advances helping lift some high-tech, auto stocks, while recent laggards, including real estate shares, also gaining (+1.8%). But further upside for index may be limited; players watching currency levels keenly (especially USD/JPY) for further weakness for boost to exporter earnings. Comments by U.S. Dallas Federal Reserve Board President Fisher that it's still too early to raise key rates/rates will be raised "with meaning" when time due, etc probably aimed at calming impatient investors anticipating timing of actual hike, says sales manager at Japanese brokerage. 19/33 Topix subindexes higher; Honda (7267.TO) up 0.5% at Y3,310, Canon (7752.TO) 0.9% higher at Y4,365. Among real estate shares, Mitsubishi Estate (8802.TO) up 2.2% at Y1,551. (yoshio.takahashi@dowjones.com)

0440 GMT [Dow Jones] HSI down 0.2% at 21,339.94 midday, in line with mixed performance on Wall Street; modest profit-taking witnessed after its 3-session 2.9% rise, as further falls likely limited by window dressing activities ahead of end-1Q today. "We maintain our view that 20,700 would be a critical support for the HSI once a minor correction occurs, and investors are highly recommended to keep an eye on the job market data (to be announced later this week in the U.S)," says Phillip Securities. Tips support and resistance today at 21,150 and 21,560 respectively. Volume modest at HK$35.81 billion. Henderson Land (0012.HK) down 1.8% at HK$56.05 on profit-taking post-result announcement, while Bank of Communications (3328.HK) +4.3% at HK$9.24 after stronger-than-expected results. (susanna.tai@dowjones.com)

0240 GMT [Dow Jones] Kospi last flat at 1699.87 after lurching in, out of positive territory amid lack of strong, fresh momentum that could help benchmark index break above 52-week high around 1720, expected to fluctuate in tight band rest of today; foreigners net buyers for 14 successive days, cushioning profit-taking, fund redemption. Samsung Electronics (005930.SE) +1.8% at KRW829,000, Hynix (000660.SE) +2.1% at KRW26,950 on expectations for steady increase in DRAM chip shipments, sustainability of strong DRAM chip prices in 1H, says Park Hyun at Prudential Investment & Securities. LG Display (034220.SE) +1.3% at KRW40,400 on earnings expectations. But autos, selective banks weak on profit-taking after recent gains; Hyundai Motor (005380.SE) down 1.3% at KRW114,500, Woori Finance (053000.SE) down 3.0% at KRW16,300. Posco (005490.SE) down 1.1% at KRW532,000, Hyundai Steel (004020.SE) down 1.6% at KRW85,800 partly due to soaring raw material prices. (soo-kyung.seo@dowjones.com)

0445 GMT [Dow Jones] Appetite for Singapore shares generally still weak as investors content to stay on sidelines after booking recent gains in early trade. STI off 0.6% at 2915.65 midday, may hold above 2900 for rest of session. Market breadth at just under two decliners for every gainer. "Things in the market seem to be coming more or less to a head," says SIAS Research technical analyst Edmund Seow; "a good idea might be to hold back any heavy positions to enter for today, as tomorrow is the last trading day of the week." Penny stocks faring better as players seek out shares with potential for higher absolute returns; FTSE ST Catalist Index +2.8%. Overall volume tad higher than usual at 951.6 million shares, driven mostly by small caps. Among blue chips, key decliners include SingTel (Z74.SG), off 1.8% at S$3.20, UOB (U11.SG), off 1.5% at S$19.46, OCBC (O39.SG), off 1.6% at S$8.77, CapitaLand (C31.SG), off 1.5% at S$4.02. (frankie.ho@dowjones.com)

0329 GMT [Dow Jones] USD/JPY may rise toward 93.80 in global day, if level breached, then pair may climb above 94.30, says Shinkin Central Bank senior dealer Jun Kato; "today's rise is mostly due to aggressive buying from Japanese importers and institutional investors." Says trust funds especially bullish on pair since "U.S. shares and yields are recently firm, so they bet asset prices in the U.S. will keep rising for the time being." Pair last 93.24. EUR/JPY has upward bias as well, as Nikkei now above psychologically important 11,000 mark, prompting investors to seek high-yielding investments; EUR/JPY last 124.95, resistance 125.50. EUR/USD bias downward as concerns over Greece linger though nation likely to get a rescue package. "Default risk is gone, but we are still worried about whether the nation can raise necessary funds via bond selling in the near future." EUR/USD last 1.3400, tipped in 1.3350-1.3480 range for now. (takashi.mochizuki@dowjones.com)

0350 GMT [Dow Jones] PREVIEW: Malaysia February exports likely +24.7% on year, moderating from January's +37.0% on year due to short working month, Lunar New Year holidays, shows median forecast of 13 economists surveyed by Dow Jones. "While the positive base effect will ensure exports will expand again by double-digit growth rates in February, we expect some downside pressure in the month due to Lunar New Year, which typically means temporary plant closures for about one week," says Standard Chartered Bank economist Alvin Liew. Adds, import growth likely to accelerate on year on improvement in consumption, investment sentiment rebound. Median forecast is for imports to rise 34.8% on year vs 31.0% in January; February trade surplus at MYR11.9 billion vs MYR12.93 billion previous month. Trade data due at 1001 GMT Friday. (kwan-por.lee@dowjones.com)

0355 GMT [Dow Jones] Big AUD/USD sell-off today could reverse soon; Gareth Berry, director of FX strategy for UBS in Singapore says weak Aussie retail sales, building approvals haven't permanently changed bullish bias for AUD. "Although the data was poor, considering we've had so many (RBA rate) hikes, it's not that bad. This drop is a short-term affect and you'll see Aussie back to where it was in next 24 to 48 hours." AUD/USD last at 0.9154, down from 0.9204 just prior to data. (geoffrey.rogow@dowjones.com)

0329 GMT [Dow Jones] LME copper lower at $7,768/ton, down $81 vs PM kerb, after gaining up to 4% so far this week to hit highest level since August 2008. Barclays Capital analyst Yingxi Yu says copper prices likely to strengthen, forecasts average price of $7,900 for 2Q. "We expect copper to hit $8,000 in the next few months. Markets aren't yet pricing in a recovery in demand in the OECD countries, and remain skeptical and nervous about macro news," says Yu. Adds, European debt troubles, China monetary tightening to "continue to inject volatility, but commodity markets should start to take less notice. We're seeing more and more positive data from OECD countries." China to remain strong importer of refined metal during 2010. (elisabeth.behrmann@dowjones.com)

0303 GMT [Dow Jones] Spot gold at $1,107.15/oz, up $3.85 vs NY close; market quiet, looking to USD for direction, says Lee Cheong Gold Dealers director Ronald Leung. "The market is in pre-holiday mood, but it's also focusing on the Greek bond auctions." Interest at Monday's EUR5 billion, 7-year bond sale muted, capping investor risk appetite. Leung says gold to stay in $1,080-$1,130 range. (elisabeth.behrmann@dowjones.com)

0421 GMT [Dow Jones] Even with weak retail sales and building approvals data pushing Australian bond prices higher today, traders still have a bias RBA's move next week will be to hike cash rate 25 bps to 4.25%. "I think people are still pretty convinced they're going to go," says a senior Sydney-based IR trader, adding recent speeches from RBA board members still outweigh today's data. Market expectations currently pricing in 75% chance of a hike, even as weak data fuels move into short-dated bonds. 3-year futures recently up 2 ticks to 94.58. (geoffrey.rogow@dowjones.com)

S&P 500 to Rise 13% on ‘Confirmed Breakout’: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index, heading for its biggest first-quarter gain since 1998, will probably rise 13 percent in the next few months after staging a “confirmed breakout,” says Katie Stockton of MKM Partners.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=asmvHeRC_MA8

Ringgit May Gain 4.2% on Fibonacci Charts: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Malaysia’s ringgit may gain 4.2 percent against the dollar by early July after it rose through a key technical level yesterday, according to Sumitomo Mitsui Banking Corp.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ahxYmMq9mnSI

Bill Gross May Be Predicting Bull Run in Stocks: David Pauly
(Bloomberg) -- This may be the best news for stocks in a long time: Bill Gross, who manages the world’s biggest bond fund, says the 30-year bull market in fixed-income securities is ending.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aHwhhQIwHrO8

China Stocks May Break Out in Second Half, Morgan Stanley Says
(Bloomberg) -- China’s stocks may “break out” in the second half, buoyed by easing tightening concerns and a possible appreciation in the yuan, Morgan Stanley said.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aQNpPqk8yA8w

Stocks May Fall as Short Selling Slumps, Data Explorers Says
(Bloomberg) -- A 38 percent plunge in short selling of stocks in the past year may cause equities to fall as fewer investors can buy back the shares and cover these bearish bets, the research firm Data Explorers said.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a1yPCUYP5s5U

China May Shun Treasuries, Sending Yields to 4.5%, SocGen Says
(Bloomberg) -- China may curb purchases of U.S. Treasuries this year as its first trade deficit in 17 years leaves it with fewer dollars to invest, causing yields to climb, according to Societe Generale SA.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aGTmJsYQNxe8

OPEC, IEA, IEF to Unveil Measure to Combat Oil-Price Volatility
(Bloomberg) -- OPEC, the International Energy Agency and the International Energy Forum will announce a “joint action plan” this week to combat oil-market volatility, IEA Executive Director Nobuo Tanaka said.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=amQzcCkCvul4

Hedge-Fund Returns Dragged Down by ‘Hidden Bias’: Chart of Day
(Bloomberg) -- Hedge-fund returns are worse than industry figures would suggest because many funds on the brink of failure stop reporting on their performance, according to a new academic study
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a5kYmb.0qgfM

Could This Be Start of 'The Great Bear Market in Bonds'?
One firm calls it "The End of the Affair." A strategist says it's "the beginning of the end."  A trader asks, "Has the great bear market in bonds now started?"
http://www.cnbc.com/id/36099557

Brace For 5-10% Market Correction: Portfolio Manager
Markets climbed on Tuesday following some big news in the smartphone industry and on a strong consumer-confidence report. How long will stocks continue to rally? David Hefty, chief executive of Cornerstone Wealth Management, and Sarat Sethi, partner and portfolio manager at Douglas C. Lane & Associates, shared their insights.
http://www.cnbc.com/id/36097644

Halftime Report: Pullback Or Profit Taking?
A new all time high for a number of stocks couldn’t keep the S&P in the green on Tuesday.
Is the action just end of quarter profit taking or are we heading for a pullback?
http://www.cnbc.com/id/36100429

Art Cashin: Markets Still Fear Sovereign Risk
Stocks teetered in a narrow range on Tuesday. Analysts expect markets to be volatile the next two days as investors usually take part in "window dressing" — trades intended to boost returns on reports sent to shareholders — at the end of a quarter. Art Cashin, director of floor operations at UBS Financial Services, shared his market insights.
http://www.cnbc.com/id/36100105

Tuesday, March 30, 2010

Bull or Bear Trap: ASIA vs SULI

30/03 SULI (178) Buy (cicil beli) di 100 & 160 & 170-175 stop dibawah 10%, target 300-330, buy breakout 350 target 600/640, resiko dibawah 10%. Cautious Trade! Berada dalam down channel & wave v/A dalam 2. Disclaimer on.














30/03 ASIA (106) Buy C (cicil beli)di area 98-106 target 150/156 setelah breakout bull flag, resiko dibawah 10% atau dibawah 80 (segitiga bergaris). Disclaimer on.

PT Universal Broker Indonesia Securities (TF) Daily Report Vol 415

Equity Strategist Selasa, 30Maret 2010. Vol 415                                        Powered by Strategydesk 
   
Market Review
Aksi profit-taking yang dilakukan investor di saham-saham di sektor konsumsi, infrastruktur, perkebunan dan aneka industry, memberikan kontribusi terbesar kepada penurunan IHSG di awal pekan ini, meski laju penurunan dibatasi oleh kenaikan di sejumlah saham komoditas pertambangan batubara dan logam. Kenaikan yang signifikan dalam 2 pekan terakhir (5,6%) dan mendekati rekor tertinggi 2.838, mendorong investor enggan untuk memburu saham di saat IHSG berada di atas level 2.800. IHSG gagal memanfaatkan momentum kenaikan di sejumlah indeks saham regional Asia kemarin dan Wall Street di akhir pekan lalu, meski sempat ada gejolak dari laporan bom bunuh diri di Moskow yang memakan korban jiwa sebanyak lebih dari 37 orang. Sementara rupiah menguat ke level terkuat sejak Juni 2008, ditutup sejak Juni 2008, ikut memberikan support kepada IHSG. IHSG melemah 18,311 poin (0,66%) ke level 2.794,771. Transaksi tercatat sebesar Rp 10,377 triliun. Investor kembali mencetak net buy sebesar Rp 111,713 miliar, dibandingkan net buy sebesar Rp 112 miliar (26/03), sehingga total net buy pekan ini menjadi Rp 111,713 miliar.

Mayoritas indeks saham di Asia menguat, menorong indeks saham MSCI Asia Pasific ke level tertinggi 10-pekan, karena harga logam melonjak dan China Construction Bank Corp dan China Petroleum & Chemical Corp melaporkan keuntungan yang lebih tinggi. Saham Jiangxi Copper Co, melonjak 3,4% di Shanghai karena harga logam menguat untuk hari ke-3. China Construction Bank & China Petroleum & Chemical menguat kemarin. saham Takeda Pharmaceutical Co terkoreksi berkat ex dividen kemarin. Indeks MSCI Asia Pasific menguat 0,5% menjadi 125,08 di Tokyo kemarin. indeks komposit Shanghai menguat 2,1%, Hang Seng Hong Kong menguat 0,9%, Taiex Taiwan terkoreksi 0,9% berkat isu perdagangan China-Taiwan pada 31 Maret. 

IHSG Outlook
Laju kenaikan IHSG di awal pekan ini relative terbatas karena pasar masih menanti rilisan data inflasi bulan ini pada hari Kamis (01/04) yang diperkirakan mengalami deflasi (-0,24%: berdasarkan prediksi BPS) dan data tenaga kerja AS dan liburan Paskah di akhir pekan ini, dimana dapat memberikan petunjuk terhadap perkembangan ekonomi dalam dan luar negeri dapat mendukung suku bunga BI di 6,5% dan the Fed sebesar 0-0,25% dapat bertahan hingga akhir tahun ini. IHSG masih mendapatkan support dari potensi kenaikan harga saham komoditas logam (ANTM, INCO, TINS) berkat berkat harga nikel dan timah di pasar internasional, pertambangan batubara mengikuti kenaikan harga batubara dan minyak dunia, diikuti solidnya sejumlah laporan keuangan emiten di tahun 2009, aksi korporasi hingga rencana pembagian dividen, seharusnya dapat membatasi momentum koreksi IHSG di tengah kondisi yang overbought dan mahal. IHSG diperkirakan dapat menembus rekor 2.838 dalam 1-2 pekan ini.

Stock Picks:Average last 37week +153.083%. Target 0-30%+,  Risk < -10%
The Return of UBI Top 24 Pekan ini= +103.18%%  = +4.3%/saham.

Top 24: AGRO 130 (-9.9%)/BCIP 315 (-1.5%)/INDY 2.275 (0%)/BWPT 710 (+8.45%)/BSDE 620 (0%)/ASRI 142 (+19.0%)/DGIK 86 (+10.99%)/UNSP 520 (-1.9%)/TINS 2.175 (+4.59%)/INCO 3.975 (+11.9%)/ANTM 2.125 (+4.7%)/ASII 40.400 (+7.8%)/BHIT 780 (+10.2%)/BMRI 5.100 (+7.8%)/DGIK 92 (+3.2%)/DILD 1.280 (+3.1%)/DOID 1.260 (-9.5%)/BKSL 102 (+3.9%)/ITMG 36.100 (+6.9%)/INDF 4.100 (-3.0%)/TLKM 8.050 (+2.4%)/ MNCN 305 (+13.1%)/UNVR 12.000 (+3.75%)/BUMI 2.300 (+3.2%) /ELTY 240 (+4.0%). Hold Buy BHIT 830/HMSP 14.000/ELTY 250/ELSA 385/UNTR 18.850/KLBF 1.870/BCIP 310. Buy: ADRO/ANTM/INCO/MPPA/BBTN/BBRI/BMRI/INDF/BIPI 
Stock Picks:
#AGRO:  Buy                              #BTEL : Hold 

Global  Outlook
Momentum kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street di awal pekan ini masih akan berlanjut, berkat meningkatnya optimism investor terhadap proses pemulihan ekonomi global, setelah laporan tingkat daya beli konsumen AS meningkat untuk bulan ke-5 (+0,3% m/m) dan keyakinan di Eropa untuk pandangan ekonomi membaik, meredanya kekhawatiran terhadap krisis financial di Yunani setelah IMF berencana memberikan dana talangan dan Dubai World melanjutkan restrukrisasi utang di bulan ini untuk menghindari gagal bayar hingga kenaikan harga komoditas pertambangan, energy dan perkebunan, seharusnya meningkatkan daya tarik untuk saham dan komoditi di pekan ini, menjelang data manufacturing & tenaga kerja AS (ISM, Non Farm Payroll & Unemployment) dan liburan Paskah di akhir pekan ini, yang dapat picu investor melakukan aksi profit-taking. Analis Birinyi Associates, meningkatkan prediksi indeks S&P 500 untuk akhir tahun menjadi 1.325, menunjukkan potensi kenaikan 14% dari penutupan di akhir pekan lalu. Sementara kinerja indeks saham di Asia masih ditopang oleh pelemahan mata uang yen terhadap dolar dan stimulus global masih dipertahankan hingga waktu yang lebih lama.

Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal negatif dari pola hanging man (momentum kenaikan melemah),  berada di atas channel support di 2.694dan masih berada dalam uptrend channel, ditutup di diatas 2.778 (5-day MA), seharusnya membatasi potensi penurunan. Kondisi tersebut didukung ADX terkoreksi (momentum kenaikan melemah), stochastic crossover buy, MACD bullish, menunjukkan potensi kenaikan masih terbuka. Hitungan EW: potensi kenaikan ke 2.820/2.838 masih terbuka karena IHSG masih berada dalam proses minuette iv/5 dalam 5 minor. Resistance di 2.820/2.838. Analisa W.Gann menunjukkan target 3.150 di Q2/Q3 2010, jika ditutup diatas 2.735 (FR 161.8%) di bulan ini. (+20p+45p+73p). Buy 2.750 target 2.820/2.838 = 62 poin. Buy break 2.840 target 2885/2.900 stop 25 poin.
Resistance:2829.70/2820.97/2812.23/2804.28. PP  2796.33
Support    : 2778.87/2770.92/2762.97/2746.28
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com
 

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 30-03

Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan laba bersih naik 22,66% dari Rp5,96 triliun pada 2008 menjadi Rp7,31 triliun.

PT Petrosea Tbk (PTRO) membukukan penurunan laba bersih sepanjang 2009 sekitar 15,49% menjadi US$1.500 juta dari perolehan sebelumnya sekitar US$1,775 juta.

Perusahaan pertambangan PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) melaporkan penurunan laba bersih konsolidasi per 31 Desember 2009 sekitar 39,93% menjadi Rp19,495 miliar.

Sepanjang 2009, PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) mencatat penurunan laba bersih konsolidasi 54,98% menjadi Rp1,444 miliar dibandingkan perolehan tahun sebelumnya Rp3,208 miliar.

Laba Bersih DUTI Melejit 428,81%
PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih konsolidasi 428,81% menjadi Rp211,986 miliar ketimbang perolehan sebelumnya hanya Rp40,087 miliar.

Laba Bersih SIAP Turun 15,46%
Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) mencatat penurunan laba bersih konsolidasi sepanjang 2009 sekitar 15,46% menjadi Rp3,122 miliar dibandingkan perolahan 2008 Rp3,693 miliar.

Lippo Karawaci Raih Pendapatan Tembus Rp2,6 T
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berhasil mempertahankan kinerja 2009 dengan membukukan pendapatan Rp2,6 triliun, sehingga laba bersihnya puna naiki 5% menjadi Rp388 miliar.

Tempuran Emas Alami Rugi Bersih Rp178,950 Miliar
PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) mencetak kerugian bersih konsolidasi sepanjang 2009 lalu sekitar Rp178,950 miliar padahal sebelumnya meraih laba Rp155,190 miliar.

PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) melaporkan mengalami kerugian bersih sepanjang 2009 sekitar Rp7,163 miliar padahal tahun sebelumnya meraih laba bersih Rp828 juta.

Sepanjang 2009, PT Titan Kimia Nusantara Tbk (FPNI) berhasil meraih laba bersih sebesar Rp350,807 miliar dibandingkan tahun sebelumnya rugi sekitar Rp562,308 miliar.

 Setelah mengganti nama menjadi PT Asia Pasific Fibers Tbk (POLY), laba bersih sepajang 2009 berhasil menembus angka Rp1,182 triliun dari sebelumnya merugi sekitar Rp2,120 triliun.

Yulie Securindo Cetak Rugi Bersih Rp2,882 Miliar
PT Yulie Securindo Tbk melaporkan kerugian bersih sepanjang 2009 sebesar Rp2,882 miliar dibandingkan tahun sebelumnya meraih laba Rp954,086 juta.

Laba Bersih Ramayana Turun 22,10%
RALS melaporkan penurunan laba bersih konsolidasi sepanjang 2009 sekitar 22,10% menjadi Rp334,763 miliar dibandingkan perolehan 2008 sekitar Rp429,747 miliar.

PT BW Plantation Tbk (BWPT) akan membagikan dividen tunai Rp5 per lembar saham.

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dikabarkan bakal mengakuisisi saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA). Perseroan akan membeli 54% saham pengendali Pyridam, yaitu PT Pyridam International, guna ekspansi anorganik. Pemilik saham PYFA dikabarkan menawarkan pada harga buku (book value) 1,5 kali atau sekitar Rp250.

Saham PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) dikabarkan akan dibawa ke level Rp750-800 seiring rencana penseroan menerbitkan obligasi. Satu sumber menyebutkan, sudah ada pembeli siaga (standby buyer) asal Timur Tengah dan negara tetangga. Pembangunan Jaya juga berencana menambah wahana baru, produksi air bersih, serta ekspansi ke mancanegara.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tajam menembus kembali level 2.800 setelah mengalami koreksi cukup besar pada perdagangan kemarin. Penguatan saham-saham unggulan sektor perbankan, perkebunan, batubara dan konsumsi menjadi pendorong utamanya. Pada perdagangan Selasa (30/3/2010), IHSG dibuka naik tipis ke level 2.795,180 dibanding penutupan kemarin di level 2.794,771. IHSG langsung menguat tajam hingga sempat menyentuh level 2.816,549, naik 32 poin dari penutupan kemarin.Penguatan IHSG didorong oleh penguatan saham sektor batubara seperti Indo Tambang (ITMG), Bukit Asam (PTBA), diikuti penguatan saham-saham sektor konsumsi seperti Gudang Garam (GGRM), Unilever (UNVR), saham-saham sektor perkebunan seperti Lonsum (LSIP) dan Astra Agro (AALI) serta saham-saham sektor perbankan seperti Bank Mandiri (BMRI), BCA (BBCA), BRI (BBRI).Hingga pukul 09.38 JATS, IHSG telah bertengger di level 2.814,503 naik 19,732 poin (0,7%). Sementara nilai tukar rupiah menguat tipis ke level 9.065 dari penutupan sebelumnya 9.085. Harga minyak di $ 82.22/barel, emas di $ 1.110/troy ons, nikel $23.960, timah $ 17.942/mt.

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan laba bersih naik 21,26% dari Rp156,034 miliar pada 2008 menjadi Rp189,222 miliar pada 2009.

PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 9,7% menjadi Rp66,74 miliar di 2009 dari Rp60,835 miliar pada 2008.

Garda Tujuh Cetak Rugi Bersih 92,66%
Sepanjang 2009, PT Garda Tujuh Buana Tbk (GBTO) mencatat peningkatan rugi bersih sekitar 92,66% menjadi Rp9,312 miliar dibandingkan sebelumnya hanya Rp4,838 miliar.

Laba Bersih DLTA Tumbuh 51,04%
PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) melaporkan kenaikan laba bersih konsolidasi sebesar 51,04% menjadi Rp126,504 miliar dari perolehan sebelumnya sekitar Rp83,754 miliar.

Laba Bersih Bentoel International Anjlok 89,47%
RMBA mencatatkan penurunan siginifikan laba bersih konsolidasi sepanjang 2009 sekitar 89,47% menjadi Rp25,165 miliar ketimbang perolehan 2008 sekitar Rp239,137 miliar.

Laba Bersih Tunas Ridean Naik 26,53%
Sepanjang 2009, PT Tunas Ridean Tbk mencatat peningkatan laba bersih sepanjang 2009 sekitar 26,53% menjadi Rp310 miliar ketimbang perolehan 2008 sekitar Rp245 miliar.

Laba Bersih Indika Energi Anjlok 33,10%
PT Indika Energy Tbk (INDY) membukukan penurunan laba bersih konsolidasi sepanjang 2009 sekitar 33,10% menjadi Rp725,670 miliar dibandingkan 2008 sekitar Rp1,084 triliun.

PT Bank Mega TBk (MEGA) mengumumkan perolehan laba bersih sepanjang 2009 naik tipis 7,13% menjadi Rp537,460 miliar ketimbang perolehan 2008 skeitar Rp501,681 miliar

PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) mengumumkan kinerja sepanjang 2009 dengan penurunan laba bersih 33,14% menjadi Rp4,008 miliar ketimbang tahun lalu Rp5,995 miliar.


BWPT Bagi Dividen Rp5 per Saham
PT BW Plantation Tbk (BWPT) akan membagikan dividen tunai Rp5 per lembar saham.

Laba Bersih TRAM Melejit 128,78%
PT Trada Maritiem Tbk (TRAM) mencatat pertumbuhan laba bersih sepanjang 2009 128,78% menjadi Rp99,947 miliar dari perolehan sebelumnya sekitar Rp43,701 miliar.

Newmont Belum Tawarkan Saham 7% Divestasi 2010
Diretur Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi mengatakan sampai saat ini PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) belum menawarkan saham divestasi 7% jatah 2010 ke pemerintah. 

Energy: Harga gas industri tetap naik 1 April 2010
PT Perusahaan Gas Negara tetap akan menaikkan harga gas untuk industri sebesar 15 persen per 1 April 2010. Hal itu sesuai harga keekonomian gas yang dihasilkan produsen, Namun, kenaikan harga itu dikhawatirkan akan membebani pelaku industri pengguna gas. Untuk pelanggan industri di wilayah Jawa Barat, alokasi pasokan gas 329 juta standar metrik kaki kubik per hari (mmscfd). Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan PT PGN Wahid Sutopo menyatakan, saat ini harga jual gas 3,8 dollar AS per juta british thermal unit (MMBTU) ditambah biaya transportasi. Dalam sejumlah kontrak jual-beli gas antara PT PGN dan sejumlah produsen, harga gas telah naik, termasuk dari Medco dan PT Pertamina HE ONWJ.

Commodity: Hambatan Ekspor CPO ke Eropa coba diurai
Ultimatum boikot para eksportir minyak sawit mentah (crude palm oil) Indonesia akibat pemutusan kontrak yang dialami PT Sinar Mas, akhirnya diseriusi pemerintah Uni Eropa (UE). Working Group on Trade and Investment Indonesia European Union (WGTI) pada 25-26 Maret 2010 di Brussels, Belgia, menyepakati adanya penelitian bersama tentang kadar kandungan emisi pada produk kelapa sawit Indonesia dan kemungkinan pengakuan sertifikat RSPO sebagai syarat ekspor kelapa sawit Indonesia ke UE.Untuk diketahui, pemutusan kontrak CPO PT Sinar Mas dilakukan oleh PT Unilever dan PT Nestle karena isu lingkungan yang dilontarkan LSM Greenpeace. Selain ekspor CPO, delegasi Indonesia juga coba memecahkan hambatan ekpor yang dialami produk perikanan dan kakao ke UE. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mancatat penjualan CPO dan turunannya ke UE pada Februari 2010 sebesar 328.587 ton, atau lebih rendah daripada Januari 2010 yang menembus angka 1,2 juta ton.

Economic: Porsi Asing di SUN Tembus Rp 130,32 Triliun
Porsi kepemilikan investor asing pada surat utang negara (SUN) kembali menembus level tertinggi yakni sebesar 22,01% pada akhir pekan lalu, atau berada di level Rp130,32 triliun. Data kepemilikan SUN oleh bank berada pada level Rp239,28 triliun, atau sebesar 39,92%. Reksa dana berada pada level Rp46,65 triliun atau sebesar 7,78%, dan asuransi pada level Rp78,27 triliun atau sebesar 13,05%.

Economic: Sembilan Perusahaan Australia Investasi US$15 Juta
Sembilan perusahaan Australia berkomitmen masuk ke industri pembibitan sapi Indonesia dengan investasi awal US$10-15 juta. Enam perusahaan di antaranya aka masuk melalui lima perusahaan pembibitan dalam negeri. Keenam perusahaan Australia trsebut adalah North Australia Cattle Company, Wellard Exports, South East Asia Livestock, Consolidated Pastoral Company, Austrex, dan Landmark Global. Sedangkan 3 perusahaan lainnya hingga saat ini belum bisa diekspos.

TLKM: TelkomGroup Buka Outlet di Carrefour
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) serentak membuka outlet penjualan produk TelkomGroup di 23 lokasi store Carrefour di tujuh kota besar Indonesia, yakni Medan, Jabotabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Pembukaan outlet store TelkomGroup di jaringan hipermarket Carrefour itu akan memudahkan masyarakat memperoleh informasi maupun membeli berbagai produk TelkomGroup, seperti Flexi, Speedy, dan Yes TV.

MEDC: Anggarkan Capex US$ 215 Juta
PT Medco Energi International Tbk (MEDC) menyiapkan belanja modal (capex) sebesar US$ 215,3 juta atau sekitar Rp 1,95 triliun pada tahun ini. Capex tersebut akan digunakan untuk pendanaan berbagai kegiatan usaha, sehingga kinerja keuangan tahun ini diharapkan lebih baik dari tahun 2009. Perseroan juga akan membatasi pendanaan untuk kegiatan usaha baru seperti unit inkubator dan mengurangi biaya internal serta eksternal.

PGAS: Harga Gas Tetap Naik 15%
Meski kalangan industri menolak, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tetap akan menaikkan harga gas sebesar 15% per 1 April 2010. Alasannya, harga pembelian gas perusahaan itu rata-rata naik 50% menjadi US$ 5 per mmbtu.

EPMT: Cetak Penjualan Rp8,55 Triliun
PT Enseval Putera Megatrading Tbk membukukan total penjualan bersih Rp8,55 triliun pada tahun lalu, tumbuh 15,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp7,39 triliun. Laba perseroan meningkat 33,4% menjadi Rp484,4 miliar, sedangkan laba bersih Enseval tumbuh 23,3% menjadi Rp329 miliar pada tahun lalu.

BRPT: Raup Laba Rp 547,2 Miliar
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sepanjang 2009 mencatat laba bersih Rp 547,26 miliar atau naik 116% dibanding rugi bersih pada 2008 sebesar Rp 3,3 triliun. Kenaikan laba bersih disebabkan oleh turunnya beban pokok penjualan menjadi Rp 12,64 triliun dibanding periode sebelumnya sebesar Rp 19,38 triliun. Akibatnya, laba kotor perseroan naik menjadi Rp 1,75 triliun atau tumbuh sebesar 266,16% dari rugi kotor pada periode sama tahun lalu sebesar Rp 1,05 triliun. Hingga Desember 2009, perseroan memiliki kas dan setara kas Rp 1,86 triliun atau naik 19 persen dibanding 2008 sebesar Rp 1,57 triliun.

BBRI: KUR Tembus Rp 13,40 Triliun
Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencapai Rp 13,40 triliun hingga Februari 2010. KUR tersebut didominasi oleh usaha mikro sebesar Rp 9,9 triliun diikuti KUR ritel senilai Rp 3,4 triliun. Outstanding KUR BRI berpeluang melonjak dengan berlakunya aturan penyaluran tunggal KUR di bawah Rp 5 juta oleh BRI.

AKRA: Raih Laba Rp274,7 Miliar
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatat kenaikan laba bersih 31% menjadi Rp274,7 miliar pada 2009 dibandingkan 2008 sebesar Rp210 miliar. Pencapaian laba tertinggi dalam sejarah perseroan itu berasal dari peningkaran penjualan BBM. Laba kotor konsolidasi AKR tercatat Rp953,6 miliar, degan margin sebesar 10,6%. Pihaknya berhasil menjual 1,025 juta kl produk BBM pada 2009, meningkat 53% dibandingkan 2008.

JSMR: Proyek JORR II Peroleh Pendanaan
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) tengah memfinalisasi draf kesepakatan pendanaan dua tol lingkar luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR) II dari tiga bank BUMN, yakni BNI, BRI, dan Bank Mandiri. Diharapkan dalam waktu dekat draf tersebut dapat ditandatangani sehingga pembangunan dua proyek tol senilai Rp 4,35 triliun itu mulai dikerjakan.

GGRM: Laba Bersih 2009 Sebesar Rp 3,46 Triliun VS Rp 1,88 Triliun
Produsen rokok PT Gudang Garam (GGRM) mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 84% pada 2009 yang sebagian besar dikarenakan kenaikan penjualan. Laba bersih untuk periode Januari-Desember naik menjadi Rp 3,46 triliun dari Rp 1,88 triliun pada tahun sebelumnya. Penjualan naik 9% menjadi Rp 32,97 triliun dari Rp 30,25 triliun pada akhir 2008.

Millenium Ganti Nama Jadi Profindo Securities
PT Millenium Atlantic Securities telah berubah nama menjadi PT Profindo International Securities pada 29 Maret 2010 kemarin.

BEI Awasi Pergerakan Saham DOID
Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah mengawasi pergerakan saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)

BEI Cabut Suspensi Indospring
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencabut suspensi atas PT Indospring Tbk (INDS) pada perdagangan pasar tunai dan pasar reguler, Selasa (30/3).

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk  meluncurkan properti The Bukit, “Ancol Inspiring Green Beach.” The Bukit menawarkan nuansa alam perbukitan yang dipadu dengan keindahan pantai.

Sumber: Reuters, inilah.com, detikfinance.com, kontan, investordaily
gallery saham mania: globalmarketstrategist.blogspot.com

Update Daily Investment News

0933 GMT [Dow Jones] Indonesia shares end +0.1% at 2798.268 in moderate volume, off intraday high of 2817.708, tracking gains across Asian markets after stocks in U.S. ended higher Monday. "Overall sentiment, however, looked cautious as local funds took profit on any rebounds," says trader at Reliance Securities; expects shares to consolidate tomorrow ahead of March inflation data Thursday; tips index in 2790-2810 range. Among gainers: Bank Mandiri (BMRI.JK) up 1.9% at IDR5,500, Indosat (ISAT.JK) up 1.8% at IDR5,600 on bargain buying. Profit taking hits nickel miner Inco (INCO.JK) down 1.6% at IDR4,625. (edhi.pranasidhi@dowjones.com)

0923 GMT [Dow Jones] USD/IDR turns slightly higher late in session; at 9,090 vs 9,085 late Monday on buying by local names for month-end debt repayment. "At the current level, the dollar looks attractive which inspired local funds to buy the greenback," says trader at local bank; tips USD may continue to strengthen tomorrow, with resistance of 9,100 likely being tested. (edhi.pranasidhi@dowjones.com)

1009 GMT [Dow Jones] Following last week's Key Reversal Day in EUR/USD the outstanding short positions highlighted in the latest CFTC report are likely to get squeezed further says Barclays Capital. For the rest of this week, the bank looks for a 1.3350-1.3550 range to hold but says a weekly close above 1.3450 will be enough to turn its outlook bullish for 2Q with any break above 1.3570 triggering a run toward stops in the 1.3800-50 area. Now at 1.3475. (gary.stride@dowjones.com)

1025 GMT [Dow Jones] As with EUR/USD, Barclays Capital sees risk that the large short positions shown up in the latest CFTC Commitment of Traders report are likely to be squeezed into the long weekend. The bank says consolidation above 1.4950 implies a run toward 1.5115 or even 1.5220 as sentiment unwinds from implying the market is extremely oversold. GBP/USD now at 1.5080. (gary.stride@dowjones.com)

0746 GMT [Dow Jones] EUR/USD has seen a strong bounce from last week's 1.3265 low and breached its one year resistance line at 1.3510 Monday notes Commerzbank analyst Axel Rudolph. However it now faces the 20 DMA at 1.3587 and the 4 month channel resistance line at 1.3657 and either one should be enough to cap any further recovery this week says Rudolph. On the downside he looks for a revisit to the 1.3265 lows. EUR/USD now at 1.3515. (gary.stride@dowjones.com)

0717 GMT [Dow Jones] The JPY finally looks ripe for a breakout on the downside, according to Forex Focus by Nicholas Hastings. After being stuck in a narrow trading range against the dollar for most of this year, the Japanese currency appears ready to succumb to a steady increase in selling pressure. The rising risk of a credit downgrade combined with wider yields spreads in the USD's favor means that the start of a new Japanese financial year next month could bring a sharp sell off. (nick.hastings@dowjones.com)

0739 GMT [Dow Jones] EUR/JPY may rise to 125.60 vs last 125.26 as any further strength in global equities increases appetite for risk-sensitive cross, already higher after most Asian bourses rise, says Yuzo Sakai, manager of FX business promotion at Tokyo Forex & Ueda Harlow. Also says comment from Fitch Ratings' Asia sovereign ratings director Andrew Colquhon, reported by Reuters, calling EU/IMF aid for Greece "positive" prompted knee-jerk buying by some short-term players; but effect limited as Colquhon also says uncertainty remains over Greece's growth prospects, ability to adhere to austerity plan, says Sakai. Yuji Saito, director of FX department at Credit Agricole Corporate & Investment Bank echoes that, says bump in EUR also comes as common currency rides up on coattails of higher GBP following data showing UK March house prices up 0.7% on-month, beating expectations for 0.3% rise. (andrew.monahan@dowjones.com)

Daily Forex Technicals |    Written by FXtechtrade 
EUR/USD
Today's support: - 1.3390 and 1.3362(main), where correction is possible. Break would give 1.3331, where correction also may be. Then follows 1.3315. Break of the latter would result in 1.3283. If a strong impulse, we would see 1.3256. Continuation will give 1.3228.
Today's resistance: - 1.3522, 1.3567, 1.3590 and 1.3618(main). Break would give 1.3648, where a correction is possible. Then goes 1.3669. Break of the latter would result in 1.3686. If a strong impulse, we'd see 1.3741. Continuation will give 1.3787.
USD/JPY
Today's support: - 92.14 and 91.80(main). Break would bring 91.56, where correction is possible. Then 94.34, where a correction may also happen. Break of the latter will give 91.13. If a strong impulse, we would see 90.00. Continuation would give 89.78 and 89.60.
Today's resistance: - 92.84, 93.03 and 93.20(main), where a correction may happen. Break would bring 93.47, where also a correction may be. Then 93.66. If a strong impulse, we would see 93.87. Continuation will give 94.04.
DOW JONES INDEX
Today's support: - 10856.22, 10834.10, 10811.30 and 10796.38(main), where a delay and correction may happen. Break of the latter will give 10783.12, where correction also can be. Then follows 10752.40. Be there a strong impulse, we shall see 10721.27. Continuation will bring 10681.90.
Today's resistance: - 10912.60 and 10935.23(main), where a delay and correction may happen. Break would bring 10958.40, where a correction may happen. Then follows 10984.62, where a delay and correction could also be. Be there a strong impulse, we'd see 11008.13. Continuation would bring 11035.46

Daily Forex Technicals |    Written by India Forex 
The Rupee should be in a range of 44.85- 45.03 levels for the day. Technically strong support comes near 44.50 levels from where rupee can correct back to 45 levels. Importers cover near 44.65- 44.95 levels and exporters cover at every spike (USDINR 44.92). INR Bullish. Target 44.50 intact.
The EURUSD is currently trading at 1.3488 levels. It has made an immediate bottom close to 1.3270 levels 2-3 sessions back. The medium term view remains bearish for the pair targeting 1.30 levels. As expected we have witnessed an upmove towards 1.35-1.36 levels. Look at the opportunities to go shorts near 1.3590-1.3650 levels on the pair or cover for exports till April end atleast. We do not see further bearishness below 1.29 - 1.30 levels. Incase 1.3640 breaks and holds then we should hold on for further export covers.(EURUSD - 1.3488). Bearish below 1.3650 levels.
GBPUSD is currently trading at 1.5020 levels after making a low at 1.4794 levels. The medium term (1-3 months) view on Sterling remains bearish. We might get retracements above 1.52 -53 levels again but overall target remains bearish till 1.45 -1.46 levels where it looks to bottom out. Look at opportunities to go shorts on upmoves or cover exports till April end around 1.52-1.55 levels. (GBPUSD 1.5020). Bearish below 1.5370 levels
USDJPY is currently trading at 92.30 levels. Weekly close above 92 levels has increased chances for a move towards a 96-98 levels. Importers hold for covers till 95 levels atleast. Buys could be initiated at 92 levels stoploss at 89 levels. Target 96-98 levels and higher. Exporters book for 2-3 months at current levels.(USDJPY- 92.30). Bearish heading towards a 96-98 levels by April end.
AUDUSD is currently trading at 0.9190 levels. It is almost holding in a range of 0.9000-9200 levels. We could see some correction signs in Australian dollars incase gold is unable to stay above $1100 dollars for long. Exporters in Aud may start booking from 0.91 -0.93 levels or traders might cautiously enter short positions close to 0.92-0.93 levels with a stoploss above 0.94 levels for 300 pips and importers wait for correction and book close to 0.88-.8850 levels by April End. (AUDUSD - 0.9190). Topping out.
Gold is currently trading at $1112 levels and the bias is slightly unclear till it is in the range of 1080-1130 dollars. Stay away till direction is clear. (Gold- $1112) Neutral
Dollar index's strong break of 81.34 resistance confirms that whole medium term rise from 74.19 has resumed and should now be targeting 61.8% projection of 76.60 to 81.34 from 79.51 at 82.43 next. Meanwhile, in case of retreat, dollar index should be contained by 80.55 support and bring rally resumption. (Dollar Index – 81.25). Overall Bullish

Monday, March 29, 2010

Revisi:Corrective Wave ABC: DOID (Will be DOInk or DOeit)/GGRM?

 29/03 GGRM (25.500) Trend berbalik menjadi bearish short-term karena kondisi MACD, overbought & wave koreksi abc (iii/a) dalam 2) setelah final impulse 5/1) berakhir (diikuti divergence di MACD) di high 28.000. Potensi penurunan berlanjut selama tidak dapat bertahan diatas 26.350-27.400 untuk target 23.500 (38.2% FR)/22.300 dan bahkan 20.650 (coming soon). Cicil jual (kerucut terbalik) di kisaran 26.300 - 27.000 untuk buy back lagi di 20.700/21.500 target 26.450 (ex support), stop di area kotak bergaris.
 
29/03 DOID (980) Trend weekly bearish dilihat dari daily & weekly chart, diikuti wave koreksi iii/3 or iii/5??? dalam C/4, untuk target 843 (161.8 FR) setelah tembus dan ditutup dibawah 1.035 (138.2 FR), stop loss di area (kotak bergaris). Akumulasi BUY (cicil beli) 830/880 (wide circle) untuk target breakout bearish channel top di 1.350/1.1570/1.600. buy breakout 1.760 target 1.850-1.890 (buy breakout) & buy breakout 2.200 target 2.370 (0.618 projection) untuk proses impulse wave 5.
31.03 Buy 980-1.050 target 1.300 stop dibawah 960, short dibawah 970 target 850 stop Rp 50. 
30.03 Daily long marubozu, bullish engulfing, vol meningkat. Chart hourly. Buy 1.150-1.200 area (cicil beli) target 1.300/1.340 stop 1.080, buy breakout 1360 (lihat trendline di segitiga mengerucut keatas; chart hourly) stop 1.290 target 1.700/1.740. Disclaimer on
.

Track Record Saham IHSG PT Universal Broker Indonesia Securities (TF): Periode 17 Juni 2009 - 26 Maret 2010 = 37 Pekan

Stock Picks: Average  last 37 week +153.083%. Target: >30%-100%,  Risk: < -10%
IHSG +149 poin (+5.59%) 2 pekan terakhir: (+13 poin, 2.813.082 / 26-03).
The Return of UBI Top 24 Pekan ini= +103.18%%  = +4.3%/saham.
Average 148.783% (35 Pekan) + 4.3%% (total +103.18% dari 24 Saham Pilihan Pekan ini: 15-26 2010) = Total +153.083% (Profit: 36 Pekan / Loss: 1 Pekan; Profit dalam 19 Pekan terakhir; sebelumnya 19 pekan berturut-turut Positive Return) = Average 4.130%/Week. Outperform IHSG ditutup di 2.813.082 (+149 poin = +5.59%) pekan ini dalam 37 pekan = +4.130%/week; IHSG (Range 1.063 poin: 1,750-2,813 : 37 pekan = 60.74%) = Average 1.694%/week.

Top 24: AGRO 130 (-9.9%)/BCIP 315 (-1.5%)/INDY 2.275 (0%)/BWPT 710 (+8.45%)/BSDE 620 (0%)/ASRI 142 (+19.0%)/DGIK 86 (+10.99%)/UNSP 520 (-1.9%)/TINS 2.175 (+4.59%)/INCO 3.975 (+11.9%)/ANTM 2.125 (+4.7%)/ASII 40.400 (+7.8%)/BHIT 780 (+10.2%)/BMRI 5.100 (+7.8%)/DGIK 92 (+3.2%)/DILD 1.280 (+3.1%)/DOID 1.260 (-9.5%)/BKSL 102 (+3.9%)/ITMG 36.100 (+6.9%)/INDF 4.100 (-3.0%)/TLKM 8.050 (+2.4%)/ MNCN 305 (+13.1%)/UNVR 12.000 (+3.75%)/BUMI 2.300 (+3.2%) /ELTY 240 (+4.0%). Profit: 18 saham; Loss 4; Break Even: 2 saham

Top Pick 20 (periode 07-12 Maret 2010): SULI 149 (+118.12%) / TOWR 1.150 (+113.1%) / SDRA 220 (+36.36%) / BMTR 275 (+25.45%) / ADRO 1.860 (+1.61%) / BMRI 4.500 (+6.66%) / BBRI 7.300 (+3.42%) / BIPI 245 (+7.54%) / BISI 1.410 (+2.8%) / BUMI 2.425 (+5.15%) / ELSA 340 (+2.94%) / ITMG 32.400 (+2.0%) / KLBF 1.680 (+2.97%) / MPPA 1.160 (+2.58%) / SMCB 1.830 (+9.28%) / SGRO 2.650 (+2.83%) / UNTR 16.900 (+2.95%) / PGAS 3.750 (+8.0%) / DOID 1.500 (-2.64%) / ENRG 159 (+7.54%). Profit: 19 saham; Loss 1; Break Even: 0 saham

Track Record (16 - 24 Feb) = +63.33% (232 saham pilihan) = 1.979%/saham Total Trading (16-24/02): Profit: 15 saham; Loss 11; Break Even: 6 saham Return UBI Top 32 = +63.33% = +1.979%/saham.
Track Record (16 - 24 Feb) = +63.33% (232 saham pilihan) = 1.979%/saham Total Trading (16-24/02): Profit: 15 saham; Loss 11; Break Even: 6 saham
Posisi 32 saham (16-24 Feb 2010): DOID 1.730 (-5.7%)/ADRO 1.830 (+1.09%)/BKSL 90 (0)/ELTY 230 (0)/PGAS 3.725 (0)/MEDC 2.500 (0)/BBCA 4.725 (+6.8%)/INCO 3.825 (0)/ANTM 2.150 (-2.3%)/UNTR 16.800 (+2.9%)/ITMG 31.500 (0)/ASII 35.750 (+3.07%)/SGRO 2.750 (0.9%)/BBNI 1.920 (0)/SMCB 1.680 (+7.1%)/BBTN 1.090 (-0.9%)/BUMI 2.375 (-3.1%)/TINS 2.250 (-1.1%)/COWL 345 (-1,44%)/ASRI 133 (+1.5%)/BSDE 810 (-2.4%)/CNKO 73 (-5.4%)/BWPT 570 (+17.5%)/BCIP 340 (-4.4%)/AGRO 148 (-4.05%)/CPIN 2.125 (-3.5%)/BIPI 200 (+5.0%)/DILD 1.040 (+1.9%)/GGRM 23.900 (+7.11%)/BTEL 135 (+5.18%)/BMTR 260 (+34.6%)/MPPA 1.010 (2.97%).

Track Record Periode 17 Juni - 12 Februari 2010 lainnya bisa dilihat di blog Gallery Saham Mania (globalmarketstrategist.blogspot.com).

PT Universal Broker Indonesia Securities (TF) Weekly Report Vol 414

Equity Strategist Senin, 29Maret 2010. Vol 414                                        Powered by Strategydesk 
Weekly Report
 
IHSG & Asia-Pasific Review
Kuatnya aliran dana masuk dan hasil laporan keuangan emiten di tahun 2009 yang dirilis pekan lalu yang mayoritas lebih baik dari ekspektasi pasar, terutama di sektor finansial, diikuti factor eksternal yang positif dari hasil kemenangan Presiden AS Barack Obama untuk paket jaminan kesehatan yang disetujui Kongress hari Senin lalu (22.03), pernyataan Chairman Fed Bernanke di akhir pekan lalu bahwa the Fed masih akan mempertahankan suku bunga rendah dalam jangka waktu yang lebih lama, hasil pertemuan pemimpin negara Uni Eropa mengenai bantuan kepada Yunani untuk meminta bantuan financial kepada International Monetary Fund (IMF) hingga lebih baik dari perkiraan sejumlah data ekonomi global. (AS, Jepang, Inggris, Euro). Isu laporan keuangan yang solid didukung oleh rencana pembagian dividen oleh sejumlah BUMN dan saham domestik (grup Astra, BWPT, INCO, NIKL) dan imbas kenaikan harga komoditas minyak dan logam, ikut dongkak kinerja IHSG di pekan lalu. Penguatan rupiah terhadap dolar ke level Rp 9.100, ikut topang kinerja IHSG. Kinerja indeks saham global, terutama indeks saham S&P & DJIA AS yang baru saja mencapai level tertinggi 2-tahun di pekan lalu, membantu momentum kenaikan IHSG.  IHSG melonjak 70,11poin(+2,55%), di level 2.813.08. Investor asing bukukan net buy Rp 660 miliar pekan lalu, net buy Rp 1,93 triliun  (15-19 Maret) dan net buy net buy Rp 1,777 triliun pekan sebelumnya.

Mayoritas indeks saham Asia pekan terkoreksi turun di pekan lalu, untuk pertama kali dalam 5 pekan terakhir di tengah kekhawatiran bank sentral di regional akan meningkatkan usaha untuk membatasi inflasi dan pemimpin Uni Eropa akan gagal menyetujui paket bantuan kepada Yunani. Indeks saham MSCI Asia Pasific melemah 0,4% di pekan lalu setelah India secara mengejutkan menaikkan suku bunga pada 19 Maret dank arena pemimpin di Uni Eropa tidak menyetujui bagaimana cara menyelamatkan pembatasan hutang YUnani, meski indeks mengalami rebound di akhir pekan berkat spekulasi Eropa akan menyetujui sebuah dana talangan. Indeks saham Nikkei 225 meningkat 1,6% di pekan lalu ke level tertinggi sejak Oktober 2008, berkat pelemahan yen. Indeks saham Hang Seng Hong Kong terkoreksi 1,5%, komposit Shanghai melemah 0,3% berkat kekhawatiran ketegangan perdagangan akan memukul pandangan untuk ekspor dan pemerintah mungkin akan mengetatkan kebijakan moneter lebih lanjut., S&P/ASX 200 Australia menguat 0,5%, Kospi Korea Selatan menguat 0,7%.   

IHSG Outlook
IHSG diperkirakan dapat mempertahankan momentum bullish di pekan ini, untuk menembus rekor tertinggi 2.838 yang terjadi di bulan Januari 2008, berkat sejumlah katalis positif dari dalam dan luar negeri kendati IHSG berada dalam valuasi yang mahal dan kondisi teknikal yang overbought. IHSG masih mendapatkan keuntungan dari berbagai ekspektasi yang positif dari kinerja fundamental emiten domestic dimana musim laporan pendapatan tahun 2009 tercatat diatas prediksi pasar dan pandangan pemberian dividen tahun 2009 hingga kinerja emiten domestic yang lebih baik di kuartal 1 2010, didukung solidnya fundamental ekonomi nasional, dimana pemerintah maupun Bank Indonesia menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2010/2011, ekspektasi deflasi (perkiraan -0,24% m/m) di bulan Maret, meningkatnya keyakinan investor setelah kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Standard & Poors memicu spekulasi lembaga pemeringkat Moody’s  akan kembali menaikkan peringkat hutang Indonesia di bulan mendatang, The Fed masih pertahankan kebijakan suku bunga 0% dan krisis di Eropa yang dapat mendorong capital inflow ke BEI dan berpotensi menguatkan rupiah terhadap dolar AS. 

Stock Picks:Average last 35week +148.783%. Target 0-30%+,  Risk < -10%
Periode 22-26 Maret:
AGRO 130 (-9.9%)/BCIP 315 (-1.5%)/INDY 2.275 (0%)/BWPT 710 (+8.45%)/BSDE 620 (0%)/ASRI 142 (+19.0%)/DGIK 86 (+10.99%)/UNSP 520 (-1.9%)/TINS 2.175 (+4.59%)/INCO 3.975 (+11.9%)/ANTM 2.125 (+4.7%)/ASII 40.400 (+7.8%)/BHIT 780 (+10.2%)/BMRI 5.100 (+7.8%)/DGIK 92 (+3.2%)/DILD 1.280 (+3.1%)/DOID 1.260 (-9.5%)/BKSL 102 (+3.9%)/ITMG 36.100 (+6.9%)/INDF 4.100 (-3.0%)/TLKM 8.050 (+2.4%)/ MNCN 305 (+13.1%)/UNVR 12.000 (+3.75%)/BUMI 2.300 (+3.2%) /ELTY 240 (+4.0%). Hold Buy: BBRI 8.350/BBCA 5.700/TLKM 8.250/PLAS 1.250/PGAS 4.325/BCIP 295/ASII 43.000/ITMG 37.400/BIPI 250/INDF 3.900/BBNI 2.250/PTBA 17.300. Buy (29/03):BHIT/HMSP/ELTY/ELSA/UNTR/KLBF/BCIP
Stock Picks:
# HMSP:Buy                                  #: UNVR: Hold   

Global  Outlook
Momentum indeks saham regional Asia dan global diperkirakan akan meningkat pada pekan ini, kendati terbatas berkat kekhawatiran terhadap mahalnya valuasi saham (MSCI Asia Pasific), penurunan peringkat utang I sejumlah negara di Eropa (S&P pangkas peringkat utang Portugal) dan spekulasi kenaikan suku bunga di sejumlah negara di Asia yang dapat menurunkan daya tarik untuk saham di regional Asia hingga meningkatnya kembali ketegangan di semenanjung Korea di akhir pekan lalu. Sementara indeks saham regional Asia dan Wall Street masih mendapatkan keuntungan dari ekspektasi suku bunga AS akan dipertahankan hingga jangka waktu yang lebih lama untuk menjaga pertumbuhan ekonomi AS di tahun ini, lebih baik dari perkiraan sejumlah data ekonomi global di pekan lalu (jobless claims, university of Michigan sentiment AS, Retail Sales Inggris, IFO Jerman), spekulasi Yunani akan mendapatkan dana talangan dari International Monetary Fund (IMF) dan Uni Eropa untuk mengatasi krisis anggaran, proses restrukturisasi utang Dubai World di akhir pekan lalu, hingga ekspektasi sejumlah data pada pekan ini akan mendukung solidnya pemulihan ekonomi global (ISM Manufacturing AS, Non Farm Payroll diprediksi melonjak 190K, Unemployment tetap 9,7%, Consumer confidence AS meningkat ke 50,2, Retail Sales, Tankan BOJ & PMI Jepang, revisi GDP Q4 2009 Inggris), menjelang liburan Paskah di akhir pekan.   

Technical Analysis:
IHSG mendapatkan signal positif dari pola bullish 4 white candle  (momentum kenaikan berlanjut), bertahan diatas 5 & 10-week MA (2.605/2.538), stochastic crossup buy, MACD bullish, ADX rebound (momentum kenaikan menguat), dan ditutup dalam uptrend channel, seharusnya menunjukkan potensi kenaikan lebih lanjut dan membatasi potensi penurunan. IHSG mendapatkan support di 2.716 (channel support), dapat mengarahkan IHSG ke 2.838/2885 (target triangle).  Hitungan EW: IHSG saat ini berada dalam wave impulse 3 dalam 5 minor untuk target 2.838/2.885, selama support 2.605 tidak tembus. Buy 2.720 & buy break 2.840 target 2.880/2.900 stop 25 poin. (TR 4 pekan :+20p+45p+73p+62p).
Resistance: 2950.30/2892.00/2872.27/2852.54. PP  2775.40
Support    : 2755.67/2735.94/2697.37/2658.80

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 29-03

Saham PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) berpeluang dikerek ke level Rp150 jangka pendek dan menembus Rp200 pada 2Q10. Satu sumber menyebutkan, sebuah perusahaan asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, menjajaki kerja sama penggabungan teknologi bioetanol yang disebit green diesel. Mereka juga berminat masuk ke dalam manajemen perseroan. Sementara itu, laporan keuangan perseroan 2009 juga naik 273,4%.

Dengan keluarnya laporan keuangan PT Bank Agroniaga Tbk (AGRO) tahun 2009 yang naik 157%, harga akusisi saham perseroan oleh institusi keuangan miliki negara diperkirakan naik ke 150-220. BRI menghendaki harga kauisisi pada price to book value 1,5 kali atau sekitar Rp150, dengan asumsi book value Rp102. Institusi finansial asing juga dikabarkan berminat menawar harga tinggi terhadap saham AGRO.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan ini melemah tipis, sementara nilai tukar rupiah menguat tipis pada perdagangan pagi ini.

Pada perdagangan Senin (29/3/2010), IHSG dibuka naik tipis ke level 2.813,491 dibanding penutupan akhir pekan kemarin di level 2.813,082. Sesaat setelah dibuka, IHSG sempat turun ke level 2.807,635. Namun perlahan koreksi mulai menipis seiring dengan penguatan tajam indeks saham sektor pertambangan dan perkebunan.Pelemahan IHSG terutama disebabkan koreksi sejumlah saham unggulan yang selama pekan kemarin telah mengalami penguatan cukup besar seperti BRI (BBRI), Astra International (ASII), Gudang Garam (GGRM) dan Bank Mandiri (BMRI) serta saham Telkom (TLKM) yang terus menerus dalam tekanan jual dalam beberapa pekan terakhir.Untungnya, saham-saham raksasa sektor pertambangan dan perkebunan masih menjadi buruan investor, sehingga mengalami kenaikan harga cukup tinggi seperti saham Indo Tambang (ITMG) yang naik Rp 1.150 (2,98%), Lonsum (LSIP) naik 2,09%, Astra Agro (AALI), Indocement (INTP) dan sebagainya.Nilai transaksi juga membengkak lantaran adanya transaksi tutup sendiri (crossing) saham XL Axiata (EXCL) terkait penjualan 18% saham perseroan oleh induknya Axiata Group Berhad.

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan penjualan bersih tahun buku 2009, sebesar Rp 9,09 triliun atau tumbuh 15,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 7,9 triliun. Menurut publikasi laporan keuangan perseroan hari ini, peningkatan tersebut juga diikuti laba bersih KLBF yang naik 31,43 persen menjadi Rp 929 miliar dari tahun sebelumnya Rp 707 miliar.

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menargetkan penjualan komoditi batubara mencapai 23 juta ton di 2010. Dari semuanya, perseroan memperoleh kontrak sebanyak 86% atau setara dengan 19,78 juta ton.

Pada dasarnya saham Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) tidaklah terlalu menarik untuk dikoleksi. Aksi korporasi yang membuat menarik hanya saat mengakuisi BUMA.

RUPS Setujui Dividen ITMG Rp1.964/Saham
PT Indo Tambang Raya Megah dalam RUPS-nya hari ini telah menetapkan pembagian dividen sebesar Rp1.964 per lembar saham.

Lokal Jual, IHSG Sesi I Ditutup Turun 20,81 Poin
Pergerakkan IHSG perdagangan Sesi I Senin (24/3) ditutup turun 20,81 poin (0,74%) ke level 2.792,27 karena aksi jual yang dilakukan investor lokal.

Total Bangun Persada Jual Saham 'Buyback'
PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) telah menjual 850 ribu saham hasil buyback pada 26 Maret 2010 lalu.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) kembali mengucurkan kredit usaha mikro sebesar Rp 300 miliar ke PT Permodalan Madani Nasional (PMN).

SCTV Raup Laba Naik 27,16%
SCTV membukukan peningkatan laba bersih konsolidasi sepanjang 2009 sekitar 27,16% menjadi Rp328,884 miliar dari perolehan 2008 sekitar Rp258,626 miliar.

Laba Bersih Trimegah Anjlok 32,27%
PT Trimegah Securities Tbk (TRIM.JK) melaporkan laba bersih sepanjang 2009 turun 32,27% menjadi Rp21,186 miliar dari perolehan 2008 sekitar Rp31,282 miliar.

BEI Suspen Saham Indospring
Setelah saham PT Indospring Tbk (INDS) masuk UMA pada 23 Maret kemairn, kini BEI melakukan suspensi atas saham ini pada perdagangan Senin (29/3).

BEI Cabut Suspensi Saham Mobile-8
BEI telah mencabut suspensi perdagangan atas saham PT Mobile-8 Telecom Tbk (FREN.JK) hari ini baik diperdagangan reguler maupun non reguler.

PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) mencatat pertumbuhan laba bersih konsolidasi tumbuh 55,94% menjadi Rp161,760 miliar ketimbang perolehan 2008 hanya Rp103,727 miliar.

PT Truba Jaya Engineering (TRJE) berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 3,7% pada 2009 menjadi Rp53,14 miliar dari periode yang sama 2008 yang mencapai Rp51,24 miliar.

Menuju Indeks 3.000
Euforia para pelaku pasar modal Indonesia beberapa pekan terakhir membawa indeks harga saham gabungan menembus 2.800. Pada perdagangan hari terakhir pekan silam, indeks ditutup menguat pada level 2.813. Sebuah rekor tertinggi yang dicapai setelah krisis finansial 2008.  Dibanding posisi terendah, 1.111, pada 28 Oktober 2008, indeks melesat 153%. Tahun ini, IHSG naik 11%, tertinggi di antara bursa dunia.

Laba bersih PT Adhi Karya Tbk (ADHI) di akhir tahun 2009 meningkat dua kali lipat menjadi Rp 165 miliar. Tahun 2008 lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya itu sudah mencatat laba sebanyak Rp 81 miliar.

PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) telah melakukan aksi buyback (pembelian kembali saham) di lantai bursa sebanyak 120,75 juta saham. Eksekusi dilakukan pada kisaran harga Rp 230 - 250 per saham.

Economic: Porsi Utang Rumah Tangga ke Bank Hanya 7%
Bank Indonesia (BI) mencatat utang rumah tangga ke bank masih sangat rendah yakni hanya mencapai 7% dari seluruh total utang-utang industri perbankan di Indonesia. Hal tersebut mencerminkan akses masyarakat khususnya bagi rumah tangga masih sedikit dalam artian banyak masyarakat yang tidak memanfaatkan perbankan untuk konsumsi rumah tangga. Demikian hasil survei Bank Indonesia (BI) selama tahun 2009 yang disampaikan oleh Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia Halim Alamsyah.

Economic : Asing Pegang 20% Dana SUN dan SBI
Dana asing terus membanjiri Indonesia. Porsi dana asing di Surat Utang Negara (SUN) dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) mencapai 20% lebih. Namun Bank Indonesia (BI) tidak mengkhawatirkan hal ini. Saat ini total dana di SUN mencapai Rp 128,8 triliun dan asing memegang 22,6%. Sementara di SBI dari total Rp 69,5 triliun, asing memegang 22,8%.

Economic : Keterlibatan IMF Bisa Picu Spekulasi Pasar
Spekulasi di pasar keuangan berpotensi meningkat setelah Dana Moneter Internasional (IMF) terlibat dalam mekanisme bantuan Uni Eropa terhadap Yunani. anyak pihak menilai keterlibatan IMF dalam pemberian bantuan kepada Yunani menunjukkan kerapuhan Euro.

Economic : China Eksportir Terbesar Dunia
China melampaui Jerman sebagai eksportir terbesar pada tahun lalu dengan nilai mencapai US$ 1,20 triliun atau mencapai 10% dari total ekspor dunia. Menurut laporan dari situs Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yagn dirilis akhir pekan lalu, posisi kedua diduduki oleh Jerman untuk menjadi eksportir barang terbesar dunia. Amerika menduduki posisi ketiga dengan nilai ekspor sebesar US$ 1,06 triliun.

Economic: Eropa akan tahan tingkat bunga acuan
Bank sentral eropa (ECB) menilai tingkat bunga acuan Unieropa masih berada di level yang tepat. Pernyataan itu membuat pelaku pasar yakin, ECB masih akan menahan tingkat suku bunga acuan di level saat ini yakni sebesar 1%.

MPPA: Penjualan Meningkat 15%
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) memperkirakan peningkatan penjualan sekitar 15% pada 1Q10. Penjualan tersebut masih mengkonsolidasi kinerja PT Matahari Departement Store (MDS) yang baru akan didivestasi pada 2Q10. Penjualan di sektor makanan dalam 3 bulan pertama tahun ini meningkat 10-15%. Sedangkan penjualan MDS naik mendekati 20%.

MPPA: Akuisisi Matahari Dept Store oleh CVC Dapat Restu Penuh
Pemegang saham independen PT Matahari Dept Store Tbk (LPPF) menyetujui agenda penjualan 90,76% saham perseroan yang dimiliki oleh PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) kepada CVC Partners senilai Rp 7,164 triliun. Direktur Utama LPPF Benjamin J. Mailool menyatakan dari seluruh pemegang saham independen yang hadir, seluruhnya atau 100% menyetujui agenda penjualan saham LPPF.

BCIP: Laba bersih meningkat 290%
Perseroan mencatatkan kinerja yang baik pada tahun 2009 dimana penjualan perseroan meningkat 110% menjadi Rp. 74 milyar, sedangkan laba kotor meningkat 96% menjadi Rp. 26 milyar, laba usaha perseroan meningkat 289% menjadi Rp. 14,7 milyar dan laba bersih perseroan meningkat 290% menjadi Rp. 8,6 milyar dengan laba bersih persaham 11,84.

BABP: Laba Bersih Naik 162%
Laba bersih Bank ICB Bumiputera naik 162% pada 2009 menjadi Rp5,04 miliar. Kenaikan itu terutama ditopang oleh peningkatan net interest margi (NIM) menjadi 5,83% dari 5,17% pada 2008. Sumber dana murah yang berasal dari giro meningkat 21%, sementara tabungan meningkat 42% menjadi Rp948 miliar dari 669 miliar pada akhir 2008. Peningkatan profit perseroan juga ditunjang oleh keberhasilan strategi pengawasan kredit yang membuahkan hasil gross NPL dan Net NPL turun menjadi 5,63% dan 3,89% pada 2009 dibandingkan tahun sebelumnya masing-masing sebesar 5,64% dan 4,25%.

EXCL: Harga Saham Dipatok Rp3.300
Axiata Group Berhad akhirnya melepas 18% saham (1,531,440,000 lembar) PT XL Axiata Tbk (EXCL) ke pasar di harga Rp 3.300 per saham. Total dana yang akan diperoleh Axiata Berhad sekitar Rp 5 triliun. Pelepasan saham ini juga mengalami kelebihan permintaan (oversubsribe ) 3-4 kali. Axiata Group juga mempunyai kemungkinan untuk upsized dalam bentuk green shoe sebesar 153 juta saham atau setara dengan 1,8% dari total saham. Axiata Group Bhd menetapkan harga penjualan saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) sebesar Rp3.300 per unit. Total permintaan saham XL mencapai Rp22 triliun atau kelebihan permintaan hingga 4 kali dari target divestasi sebesar Rp5,56 triliun. Axiata Group melepas 1,53 miliar saham XL atau setara 18% kepada investor dalam dan luar negeri.

SMGR: Incar Semen Baturaja
PT Semen Gresik Tbk (SMGR) mengkaji akusisi PT Semen Baturaja dan pengembangan sistem distribusi semen di Papua. Perseroan menganggarkan capex tahun ini sebesar Rp3-4 triliun untuk ekspansi usaha. Pada 2009, dana yang terpakai untuk modal kerja mencapai Rp1,5 triliun. Sedangakan 2010-2011 masing-masing dialokasikan sekitar Rp3-4 triliun, dan pada 2012 sebesar Rp1,5 triliun.

PGAS: Menperin minta PGAS tak naikan harga gas
Walaupun pemerintah sudah membatalkan rencana pengurangan pasokan gas sebesar 20% dari PGAS untuk undustri dalam negeri namun pemerintah belum membatalkan rencana PGAS untuk menaikan harga jual gas sebesar 15%. Sambil menunggu pemerintah membuat keputusan, kementrian perindustrian akan memfasilitasi pertemuan antara pelaku industri pengguna gas dan PGN yang dijadwalkan berlangsung hari ini, kalo tidak ada harapan satu-satunya harapan ada di tangan rapat kordinator menteri ekonomi.

ELTY: akan bangun Disneyland di Sukabumi
Setelah memiliki The Jungle Water Park, ELTY akan membangun Disneyland Park di kawasan wisata Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pengembangan Disneyland ini sejalan dengan rencana ELTY membangun jalan tol Ciawi-Sukabumi. Jalan tol ini juga akan menghubungkan proyek ELTY lainnya yakni Bogor Nirwana Residance yang terletak di Kotamadya Bogor, ELTY sudah membebaskan lahan untuk proyek jalan tol sepanjang 54 Km.

BDMN: DSP Targetkan Kredit Rp14,8 Triliun
PT Bank Danamon Tbk menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) sebesar 20% tahun ini menjadi Rp14,8 triliun, dibanding tahun lalu Rp12,3 triliun. Dua bulan pertama 2010 kredit mikro DSP bertambah DSP Rp10 triliun menjadi Rp13,3 triliun.

PTBA: Tuntaskan Akuisisi 1 Tambang Batubara Semester I-2010
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan rampung 1 akuisisi tambang batubara di Kalimantan pada semester I tahun ini. Tambang barunya itu akan menambah kapasitas produksi perseroan sebanyak 10%.

TLKM: Telkom Siapkan Hingga US$ 170 Juta untuk Kabel Bawah Laut
PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) anggarkan dana sebanyak US$ 160-170 juta untuk pembangunan kabel bawah laut yang menghubungkan Jawa-Kalimantan-Sulawesi-Denpasar-Mataram. Menurut Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah, perseroan mentargetkan proyek kabel bawah laut yang menghubungkan Jawa hingga Mataram itu bisa rampung tahun ini. Sementara kabel bawah laut dari Mataram-Kupang ditargetkan rampung tahun 2011.

IPO: Garuda Catatkan 40% Saham September 2010
PT Garuda Indonesia Airlines memastikan akan melangsungkan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sebesar 40% di Bursa Efek Indonesia (BEI) September 2010. Rencana ini molor dari semula yang rencananya digelar pertengahan 2010, atau sekitar bulan Juni.

ELSA: Laba Melonjak 249%
PT Elnusa Tbk (ELSA) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp466,2 miliar, melonjak 249% dibandingkan 2008 senilai Rp133,6 miliar. Peningkatan laba bersig didorong oleh kuatnya kinerja operasional dan laba hasil divestasi anak usaha, PT Infomedia Nusantara. Hulu migas menyumbang pendapatan Rp2,26 triliun atau sekitar 62%. Segmen jasa hilir migas mengontribusi Rp1,09 triliun, supporting dan competency based menyumbang Rp281 miliar, dan jasa penunjang hulu migas Rp90,74 miliar. Tahun ini Elnusa menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 29% menjadi Rp4,46 triliun. Dukungan utama diharapkan dari segmen hulu migas terintegrasi yaitu sebesar Rp2,79 triliun.

Kinerja PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) sepanjang tahun 2009 kurang menggembirakan. Laba bersih Betonjaya anjlok hingga 121,72% dari laba bersih 2008 sebesar Rp 20,82 miliar menjadi Rp 9,39 miliar pada tahun 2009. Penurunan ini dipicu oleh rugi kurs yang cukup besar.

Sumber: Reuters, inilah.com, detikfinance.com, kontan, investordaily
gallery saham mania: globalmarketstrategist.blogspot.com