Friday, January 29, 2010

Track Record Saham IHSG PT Universal Broker Indonesia Securities (TF): Periode 17 Juni 2009 - 29 Januari 2010 = 30 Pekan

Track Record (14 - 22 Januari 2010):
Average 121,32% (29 Pekan) + 2.28% (total +36.6% dari 16 Saham Pilihan Pekan ini: 25 - 29 Jan 10) = Total 123.60% (Profit: 29 Pekan / Loss: 1 Pekan; Profit dalam 12 Pekan terakhir; sebelumnya 12 pekan lalu 18 pekan berturut-turut Positive Return) = Average 4.12%/Week. Outperform IHSG ditutup di 2.610,796 (-0,818 poin = -0.03%) & dalam 30 pekan = +28,666% (IHSG Range 860 poin: 1,750-2,610); Average 0.95%/week.

PGAS +2.7%/BBTN +8.0%/BMTR +4.1%/BUMI +1.0%/BISI -0.6%/CTRA 0%/DOID +4.6%/UNTR +3.0% /DILD -1.1%/BKSL -3.2%/ MPPA 6.0%/KLBF +8.4%/ASII +7.4%/MAPI +4.2%/ELTY 8.1%/BHIT -10%.

*** Hold until 03 Feb 2010: BUMI/BSDE/BMRI/ADRO/SDRA/DEWA/BTEL ***

Track Record (14 - 22 Januari 2010):
BNBR -6,4%/TLKM -0,53%/BSDE +4,76%/ELTY +2%/UNTR -0,57%/INKP 0%/HMSP +13,8%/CTRP -3,44%/SMCB +4,24%/DOID +12,5%/BUMI -3,60%/SMRA +6,25%/ASRI -2,54%/SDRA -5,7%/TRUB -9,7%/INDY 2,91%/MAPI +4,76%/RALS +8,0%/ASGR +7,5%/BCIP -9.5%.2

Track Record (05 - 12 Januari 2010)
BUMI +17,2%/BBCA +1,9%/BMRI -1,5%/BBRI 0%/SGRO 7,0%/ ASII -0,14%/AALI 5,0%/INKP +19,8%/JSMR +1,6%/INDF +3,33%/HMSP 13,3%/HEXA +19,2%/TLKM -1,04%/CSAP -9.5%/TINS +6,8%/ANTM +2,15%/INCO +1,9%/UNTR +12,5%/PTBA 1,1%/ADRO +12,5%/DOID -2,3%/CTRA +24,5%/BSDE -1,1%/TBLA 5,33%

Track Record ( 28 Des - 30 Des 09) = +3,40%
BUMI +8,6%/PTBA +2,36%/ DOID +13,5%/ASII +1,7%/BRPT +3,8%/SGRO +2,8%
/HEXA +5,0%/ADRO 0% /ITMG +0,6%/BBRI 0%/BMRI +2.3%/INCO +2.0%/ TINS
+5,8%/ ANTM +1,1%/TLKM 0%/ELTY -1,0%/DEWA +9.3%

Track Record (16 Des - 23 Des 09)
BMRI +1.1%/ASII +0.58%/UNVR +0.44%/MNCN -4.6%/BSDE 0%/ANTM -1.1%/INDF +3.78%/GGRM +1.5%/UNTR +0.9%/HEXA -2.4%/PGAS -1.3%/SMGR +4.7%/INTP +3.9%/SMCB -1.3%/LSIP -4.1%/INKP +1.1%/BBTN +3.7%/BUMI 0%/TLKM -2.2%/ADRO -1.7%/ASRI -4.5%/SGRO 0%/BKDP +8.1%/INDY +3.7%/INCO +1.5%/DOID 1.3%/GDST -9.9%.

Track Record (09 Des - 14 Des 09)
BUMI 2.450 +3.9%/BMRI +2.7%/BBRI +1.9%/ASII +2.8%/UNVR +1.35%/TLKM +4.8%/BSDE +10%/JSMR +1.06%/ANTM +2.2%/INDF 0%/GGRM +15.5%/UNTR +10.9%/HEXA +6.8%/INCO 0%/BKSL 0%/PGAS +4.5% /SMGR 3.44%/INTP 4.09%

Track Record (25 Nov - 03 Des 09)

BUMI 2.575 (0%)/PTBA 15.750 (+17.7%)/ADRO 1.710 (+3.5%)/BMRI 4.600 (+1.08%)/ BBRI 7.600 (+5.9%)/ BKSL 101 (-4.9%)/RAJA 215 (-2.3%)/CTRA 550 (-1.8%)/BSDE 820 (+3.65%)/BTEL 155 (+1.29%)/INDF 3.175 (0%)/ BNBR 100 (+1.0%)/ KLBF 1.270 (+0.78%)/BRPT 1.330 (+2.2%)/ELTY 23 0 (+4.3%).

Track Record (19 - 23 November 2009)

BUMI +11.7%/DEWA +3.7%/PGAS +1.9%/DOID -0.6%/ASII +0.9%/MEDC 3.7%/ANTM 4.2%/SMGR 0%/HEXA -0.84%/TRUB +4.8%/BKSL +10.1%/PTBA 6.7%/ENRG +5.2%/BMRI +1.06%/TLKM 1.1%

Track Record Periode 09 Nov - 17 Nov: (24 Posisi)
PTBA 5.4%/DOID 10.0%/BBRI 3.3%/BBCA 0.5%/BMRI 0%/ MEDC 2.8%/PGAS 3.4%/JSMR 2.7%/SMRA 0%/CTRS -5.8%/SGRO 3.0%/ INDF 3.2%/KLBF 2.2%/GGRM 1.7%/SMCB 4.9%/SMGR 0%/ANTM 11.2%/MYOR 14.2%/UNVR 7.8%/ITMG 17.9%/BUMI 12.6%/ENRG 1.7%/ TRUB 9.7%/ASII 3.9%/FREN 3.7%

Track Record Periode 26 Okt - 06 Nov: (29 Posisi):
BBRI +2.7/BMRI 0%/PTBA -0.67%/ADRO 0%/PGAS +0.68%/SDRA 0%/AKRA +6.8%/BSDE +12.6%/SMGR 11.1%/SMRA +13.0%/BUMI +11.36%/ENRG +30%/HEXA 4.4%/MEDC 4.8%/BBCA +2.7%/INCO 0%/PGAS +2.7%/SMCB -1.2%/ASII -1.2%/INDF +2.4%/GGRM +12.2%/TRUB 0%/ANTM 3.2%/INKP -9.5%/BUMI -2.04%/SMCB 2.5%/ENRG 9.2%/ASII -0.6%/INDF 5.08%. Total Profit +122.21% untuk 29 posisi.

Track Record Periode 19 - 23 Okt:
BUMI (3.000) -9.16%, JSMR (1.860) -1.07%, INCO (4.225) +1.18%, PGAS (3.750) 0%, PTBA (14.650) +2.39%, ANTM (2.625) -0.95%, SMGR 6.950 -2.1%, UNTR (16.500) -3.03%, SMCB (1.640) -1.8%, KLBF (1.340) -2.2%/HEXA 3.075 -0.8%, SGRO (2.400) 2.08%,BMRI (4.775) -1.04%, BBRI (7.850) -3.18%, AALI (22.200) -0.45%, TLKM (8.650) +0.57%, UNVR (10.850) -3.38%, ADRO (1.510) +7.94%, BBCA (4.775) 0%, ITMG (24.450) 0% (+Dividen Rp 648).

Track Record Periode 12 - 16 Okt:
BUMI (2900) +4.3%, INDF (3100) +3.2%, JSMR (1800) +3.9%, ASII (33500)-0.6%, ANTM (2600) +1.9%, TLKM (8650) +0.6%, UNVR (11000) 0%, UNTR (15500) +7.7%, SMCB (1550) +7.1%, KLBF (1320) +2.3%, BMRI (4875) +1.03%, BBRI (8050) -0.62%, SMGR (6700) +5.2%, BSDE (640) +12.5%, PGAS (3575) +4.9%, MEDC (3175) 0%, INCO (4150) +2.4%, TINS (2200) +1.1%, SDRA (320) 1.5%.

Track Record Periode 17 Juni - 09 Okt 2009 lainnya bisa dilihat di blog (globalmarketstrategist.blogspot.com).
Disclaimer On.

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 29-01

Harga saham PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) dikabarkan bakal diangkat menuju Rp350-Rp400 dalam jangka pendek. Perseroan disebut-sebut bakal ekspansi ke bisnis pembangkit listrik dengan membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan investor asing.

Investor asal India dikabarkan tengah mengincar mayoritas saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), seiring ekspansi global perusahaan asing itu ke wilayah Asia Tenggara. Terkait itu, harga PYFA akan dikerek oleh pihak-pihak tertentu ke kisaran Rp150-200 dalam jangka pendek. Tahun ini, kinerja perseroan diproyeksikan meningkat, seiring penguatan rupiah

Pelemahan bursa-bursa utama dunia langsung berimbas ke bursa Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah dibuka langsung melemah. Pada perdagangan Jumat (29/1/2010), IHSG dibuka langsung melemah 18,526 poin (0,71%) ke leval 2.601,039. Sementara nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis ke level 9.370 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.355 per dolar AS.Pelaku pasar memilih untuk melepas saham-saham sejenak merespons pelemahan bursa-bursa regional mengikuti bursa Wall Street.Pada perdagangan Kamis (28/1/2010), indeks Dow Jones merosot 115,70 poin (1,13%) ke level 10.120,46. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 12,97 poin (1,18%) ke level 1.084,53 dan Nasdaq melemah 42,41 poin (1,91%) ke level 2.179,00.

Pemerintah merencanakan tetap akan menaikkan tarif dasar listrik (TDL) sebagai upaya mengurangi subsidi pada 2010.Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Kementerian ESDM J Purwono saat paparan program 100 hari sektor ESDM di Jakarta, Kamis mengatakan, waktu kenaikan masih menunggu saat yang tepat.

BW Plantation Bakal Berkilau?
Pamor PT BW Plantation Tbk tahun ini bakal lebih berkilau. Dengan sejumlah keunggulan yang dimilikinya, produsen minyak sawit mentah (CPO) yang satu ini diperkirakan mampu mencetak keuntungan besar. Tak mengherankan jika sejumlah analis merekomendasikan buy saham emiten bersandi BWPT itu.

Bakrie & Brothers Jaminkan Anak Usaha
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) bakal menjaminkan saham anak usaha terkait emisi obligasi tukar (exchangeable bond/XB) senilai US$ 200 juta. Surat utang tersebut akan diterbitkan pada kuartal I-2010.

INVESTOR ASING MINATI 80% SAHAM, IPO Saham Benakat Oversubscribed 5 Kali
PT Benakat Petroleum Energy Tbk mencetak kelebihan permintaan (oversubscribed) saham perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 5,13 kali menjadi Rp 8,20 triliun. Perseroan kemungkinan tetapkan harga perdana Rp 140 per saham.

Jangka Panjang, Saham Semen Prospektif
Saham sektor semen dalam jangka panjang cukup prospektif. Hal ini didorong mulainya pembangunan infrastruktur untuk tahun 2010 yang akan meningkatkan permintaan semen.

Realisasi IPO Alfamart Rp121 M
PT Sumber Alfaria telah merealisasikan penggunaan dana hasil penawaran umum sekitar Rp121,788 miliar dari total dana penawaran umum sekitar Rp131,569 miliar.

Economic: Cadangan Devisa Bisa Lampaui US$100 M
Pemerintah menargetkan cadangan devisa Indonesia dalam 5 tahun ke depan bisa menembus level US$101 M seiring dengan prospek perekonomian yang lebih stabil terakselerasi pascakrisis. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, mengungkapkan pencapaian cadangan devisa itu telah menjadi target resmi pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.

PT Mitra International Resources Tbk (MIRA) mencatat rugi bersih sebesar Rp 641,045 miliar lantaran tergerus beban utang sebesar Rp 1,193 triliun hingga triwulan III-2009.

Jakarta setiabudi Raih Pinjaman Bank ICBC
Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) mendapat pinjaman dari PT Bank ICBC Indonesia sebesar US$5 juta.

ISAT : Indosat Akan Restrukturisasi Hutang Rp 4.5 T
Indosat berencana merestrukturisasi hutang yang akan jatuh tempo tahun ini sebesar Rp 4.5 triliun. Saat ini perseroan telah memiliki 33.1 juta pelanggan.

INDY: Indika Energy Seleksi 5 KP
PT Indika Energy Tbk menyeleksi sekitar tiga hingga lima kuasa pertambangan (KP) batu bara untuk diakuisisi guna meningkatkan segmen bisnis pertambangan komoditas itu. Untuk membiayai aksi korporasi tersebut, perseroan akan menggunakan dana internal atau dari obligasi global yang diterbitkan beberapa waktu lalu.

KLBF: Penjualan tembus Rp9 Triliun
PT Kalbe Farma Tbk memperkirakan penjualan per kahir 2009 sekitar Rp9 triliun atau tumbuh 14,3% dibanding 2008 sebesar Rp7,87 triliun. Laba operasi perseroan diperkirakan naik 31,3% menjadi Rp1,5 triliun. Hingga 3Q09, Kalbe membukukan pertumbuhan penjualan bersih 13,57% dari Rp5,72 triliun menjadi Rp6,49 triliun. Laba bersih naik 22,27% menjadi Rp615,7 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp503,91 miliar.

BTEL: Bond Bakrie Telecom US$ 200 Juta
PT Bakrie Telecom Tbk menjajaki penerbitan obligasi global senilai US$ 200 juta. Jumlah tersebut berpotensi meningkat jika pricing obligasi dinilai menguntungkan. Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan unruk memenuhi belanja modal.

BNBR: Jaminkan Anak Usaha
BNBR bakal menjaminkan anak usaha terkait emisi obligasi tukar (exchangeable/XB) senilai US$200 juta. Surat utang tersebut akan diterbitkan pada 1Q10. Saat ini, pihaknya masih memproses penerbitan exchangable bond, sehingga sehingga pihanya masih belum bisa menyebutkan nama anak usaha yang akan dijaminkan.

SIIP: Suryainti Usul Pemotongan 40% Utang Pokok
PT Suryainti Permata Tbk (SIIP) masih berupaya untuk menyelesaikan kewajiban utangnya sebesar US$ 70,71 juta kepada Oversign B.V. SIIP telah membentuk Komite Restrukturisasi yang bertugas menegosiasikan skema restrukturisasi utangnya. SIIP menyampaikan beberapa poin usulan restrukturisasi, salah satunya meminta pengurangan nilai pokok utang hingga 40%.

BKSL: Tetap Berencana Akusisi Bukit Jonggol
PT Sentul City Tbk (BKSL) kembali berencana menggelar RUPSLB ketiga untuk meminta izin terkait rencana akuisisi PT Bukit Jonggol Asri.

WOMF: Siap Lunasi Obligasi Rp385 Miliar
PT WOM Finance Tbk (WOMF) siapkan dana senilai Rp385 miliar untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo tahun ini. Dua seri obligasi perseroan jatuh tempo pada 29 Mei 2010 an 7 Juni 2010. Pihaknya akan menggunakan dana kas internal untuk melunasi obligasi jatuh tempo tahun ini.

BMRI: Sindikasi US$865 Juta untuk PKT
Sejumlah bank dipimpin PT Bank Mandiri Tbk akan membiayai revitalisasi pabik pupuk milik PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) senilai US$865 juta. Peserta sindikasi adalah BNI, BCA, dan Bank Kaltim.

BNII: Proses Rights Issue Rp1,5 Triliun
PT Bank International Indonesia Tbk (BII) segera mendapatkan suntikan modal minimal Rp1,5 triliun pada 1H10. Maybank Indocorp, sebagai pemegang saham mayoritas, menyatakan kesiapannya untuk memperkuat modal BII melalui rights issue.

APEX: Lunasi Utang Obligasi
Perusahaan jasa pengeboran minyak dan gas (migas), APEX, akan menggunakan sebagian kas internalnya untuk melunasi utang obligasi senilai 750 miliar rupiah yang jatuh tempo pada April 2010. Sekretaris Perusahaan APEX Ade R Satari mengatakan pihaknya memiliki utang obligasi Rp750 miliar. Obligasi tersebut terdiri dari obligasi konvensional Apexindo Pratama Duta I tahun 2005 sebesar Rp510 miliar dan obligasi syariah ijarah Pratama Duta I tahun 2005 senilai Rp240 miliar. Kedua obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 8 April 2010.

IPO: IPO Saham Benakat Oversubscribed 5 Kali
IPO saham PT Benakay Petroleum Energy Tbk kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 5,13 kali menjadi Rp8,2 triliun dari Rp1,6 triliun. Perseroan kemungkinan menetapkan harga perdana Rp140 per saham. Secara bersamaan,perusahaan juga menerbitkan sebanyak 6,5 miliar unit waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma. Setiap pemegang saham akan mendapat 13 waran.

Harga SUN Turun, Asing Terus Memborong
Kepemilikan asing di SUN terus meningkat. Per 25 Januari 2010, dana asing di SUN mencapai Rp 114,39 triliun.

Sumber: Investordaily, kontan, detikfinance.com, inilah.com

Update Daily Investment News

India Raises Bank Reserves More Than Estimates; Interest Rates Unchanged

Indonesia in Place Among BRIC Nations, Templeton Says
(Bloomberg) -- Indonesia, Asia’s second-best performing stock market last year, may be ready to join the so- called BRIC group of major emerging nations, according to Templeton Asset Management Ltd. “Indonesia’s political and economic outlook has improved tremendously in recent years,” Templeton portfolio manager Dennis Lim wrote in a note yesterday on Chairman Mark Mobius’s blog. “So clearly, it would not look out of place beside the BRIC countries.”

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a00wHutwcnho

Top Traders: New Catalyst Could Soon Jolt Market
By: Lee Brodie Producer
Think the TARP tax rocked the market? That doesn’t compare to the next possible jolt it may get.But don’t panic -- this jolt should be bullish and take the market higher. Now make no mistake – this is strictly chatter from the forex markets and they’re “the Wild West,” explains top trader Brian Kelly of Kanundrum. A lot of currency traders talk their books all day long.”

http://www.cnbc.com/id/35129399

Soros Says Chinese Stocks Are ‘Overheating,’ Should Be Slowed
(Bloomberg) -- Billionaire investor George Soros said China’s stock market is “overheating” and policy makers should seek to temper its gains. “Right now, the Chinese market is overheating and they have to slow it down,” Soros said in an interview with Bloomberg Television today at the World Economic Forum’s annual meeting in Davos, Switzerland. “It remains to be seen how successful they are.”

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aO_v0XAyZffg

Halftime Report: The Road To Correction
By: Lee Brodie Producer
Jittery investors struggled with another dramatic sell-off on Thursday; this time tech [XLK Loading... () ] dragged down the broad market, hurt by outlooks from Motorola [MOT Loading... () ] and Qualcomm [QCOM Loading... () ].Considering the action, what should you be watching as a signal that we're heading down the road to a correction?

http://www.cnbc.com/id/35125697

Gold Still in an ‘Uptrend,’ Superfund Says: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Gold, which has fallen about 11 percent from its record last month, is still in a long-term “uptrend,” according to technical analysis by Aaron Smith, a managing director at Superfund Financial Singapore Pte. The attached chart shows gold is trading above its one-year trend line and the metal’s 14-day relative strength index is at about 40. To some technical analysts, a reading below 30 signals prices may rise. The second chart shows bullion, at $1,090.30 an ounce at 6:13 a.m. in London, above its 150-day moving average.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=amt9gNimgDvE

Crude Oil Set to Rebound to $79.50 a Barrel: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Oil may rise to $79.50 a barrel after holding above its 200-day moving average, according to a technical analysis by Lind-Waldock & Co. in Chicago. Prices will probably “bounce” next week after March oil futures dropped for 10 of the past 12 sessions without sliding below support at the 200-day level, said Richard Ilczyszyn, a senior market strategist with Lind-Waldock, a division of MF Global Ltd. Oil dropped $1.04, or 1.4 percent, to $73.67 yesterday, the lowest settlement since Dec. 21.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aRrkDn7W9EoM

S&P 500 May Fall 25%, Volume Surge Shows: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index may have peaked for the year and begun a 25 percent sell-off, Bay Crest Partners LLC said, citing a surge in trading volume as the U.S. market dropped last week. The plunge was “much more impulsive, much more powerful on the downside,” compared with dips during last year’s rally, said Christian Bendixen, director of technical research at New York-based Bay Crest. “High volume on down days and low volume on up days is a sign of distribution that we’re going to head significantly lower.”

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=afpT8M.sL8mE

Euro May Slide Against Pound, MIG Says: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The euro may weaken more than 7 percent against the pound to 80.10 pence by mid-May, MIG Bank SA said, citing technical indicators. The single European currency might initially depreciate to 81.70 pence, the 50 percent Fibonacci retracement of the 2007- 2008 euro “bull market,” said Paul Day, chief market analyst at MIG in Neuchatel, Switzerland. A “potential ABC Elliott Wave correction” from the 98.03 pence peak of December 2008 signals an extension of the trend, he said. The euro was at 86.28 pence as of 12:48 p.m. in London, down 0.6 percent from yesterday.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aiK0w3_RIJm4

Dollar to Reach Six-Month High Versus Franc: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The U.S. dollar is poised to gain toward a six-month high against the Swiss franc, Ueda Harlow Ltd. said, citing trading patterns.The greenback breached a 200-day moving average line against the franc, signaling the U.S. currency’s advance may accelerate in the near term, Toshiya Yamauchi, manager of foreign-exchange margin trading at Ueda Harlow in Tokyo, said in an interview with Bloomberg News. The dollar may climb to 1.08 francs before reaching the 50 percent retracement level of 1.09 on the Fibonacci chart, Yamauchi said.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=azMlORLlOk1s

Emerging Stock Funds Post First Outflows in 12 Weeks
(Bloomberg) -- Emerging market equity funds posted the first net outflows in 12 weeks on concern that China will take further steps to curb inflation and the global economic recovery will slow, according to EPFR Global.Funds investing in developing-nation equities lost $608.5 million overall in the week ended Jan. 27, EPFR Managing Director Brad Durham said. Those focused on Asian stocks outside Japan had the only inflows, with China posting its first gain since mid-December, the fund tracking company said. BRIC funds investing in Brazil, Russia, India and China posted outflows for first time since early September.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aEJmjJY3IPTo

Thai Stocks Set to Rebound on RSI Signal: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Thailand’s stocks are poised to rebound from the longest losing streak in more than five years as a momentum indicator signals that equities have been “oversold,” according to Tisco Securities Co. The benchmark SET Index’s 14-day relative strength index, or RSI, sank to 27.77 yesterday, the lowest since Oct. 29, 2008, according to a data compiled by Bloomberg. A drop in the RSI, a moving average based on how rapidly prices gain or retreat, below 30 indicates to analysts that prices are set to rebound.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a5i7wZqrYpTU

Corporate Bonds Beat Stocks Most Since February: Credit Markets

(Bloomberg) -- Corporate bonds are beating stocks by the biggest margin since February as investors seek the shelter of fixed income amid concern the global recovery is flagging. While the MSCI World Index of stocks in 23 developed countries has lost 3.36 percent including reinvested dividends this month, the Bank of America Merrill Lynch Global Broad Market Corporate index gained 1.64 percentage points. Last month, stocks outperformed bonds by 2.4 percentage points.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a2gFj54nR8QA

Thursday, January 28, 2010

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 28-01

Harga saham PT Bank Agroniaga Tbk (AGRO) berpeluang menuju Rp200 dalam jangka pendek maupun menengah. Saham perseroan sedang diincar oleh beberapa mitra strategis

PT Apac Citra Centertex Tbk (MYTX) dikabarkan bakal mendiversifikasi usahanya ke sektor perkebunan kelapa sawit tahun ini. Perseroan disebut-sebut tengah menyiapkan sumber daya manusia dan rencana akuisisi lahan sawit di Sumatera Selatan. Rencana tersebut akan dijadikan momentum oleh beberapa pihak untuk mengerek MYTX menuju kisaran Rp80-100.

Penguatan IHSG diprediksi akan kembali terjadi pada perdagangan Kamis (28/1/2010). Menghijaunya bursa-bursa utama dunia diharapkan bisa menjadi sentimen positif untuk mendorong investor kembali mengkoleksi saham-saham. Namun investor juga akan terus mencermati perkembangan aksi demo 28 Januari yang kabarnya dilakukan besar-besaran.Sentimen positif datang dari bursa Wall Street yang kemarin berakhir di teritori positif setelah Bank Sentral AS (The Fed) memutuskan mempertahankan suku bunga rendahnya untuk waktu yang lebih lama. Pada perdagangan Rabu (27/1/2010), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) menguat 41,87 poin (0,41%) ke level 10.236,16. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 5,33 poin (0,49%) ke levle 1.097,50 dan Nasdaq menguat 17,68 poin (0,80%) ke level 2.221,41.Bursa Jepang juga mengawali perdagangan hari ini di teritori positif. Indeks Nikkei-225 dibuka naik 57,65 poin (0,56%) ke level 10.309,73.

Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stabil di tengah kabar aksi demonstrasi yang kabarnya akan besar-besaran memperingati 100 hari kabinet Presiden SBY. Pada perdagangan Kamis (28/1/2010), rupiah dibuka melemah tipis di level 9.425 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.420 per dolar AS.


ADARO Siapkan 11 Jt Ton Batubara di 2010
Sebagian besar produksi batubara Adaro diperuntukan bagi pasar ekspor sekitar 60-70%, dan hanya 25-30% disediakan untuk pasar domestik.

Produksi Batubara Termal BUMI 60 m/Ton di 2009
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menergetkan produksi batubara termal 2009 diharapkan melebihi 60 m/ton dibandingkan produksi 2008 hanya 53 m/ton.

BUMI Bisa Turun ke Rp1.700
Saham PT Bumi Resources (BUMI), pada Kamis (28/1) diprediksikan melanjutkan pelemahan seiring negatifnya sentimen market dan soal reklamasi lahan bekas tambang.

Fitch Ratings hari ini telah menaikkan peringkat jangka panjang Issuer Default Rating (IDR) dalam mata uang asing dari PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Indosat Tbk (Indosat) ke BBB- dari BB+. Selain itu, menaikkan peringkat jangka panjang IDR dalam mata uang asing dan mata uang lokal dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) ke BB+ dari BB. Pada saat yang sama Fitch juga menaikkan peringkat jangka panjang IDR dalam mata uang lokal dari Telkomsel ke BBB dari BBB-.

INCAR LABA RP 225 MILIAR, Benakat Berpotensi Raup Dana IPO Rp 1,6 Triliun
PT Benakat Petroleum Energy Tbk berpotensi meraup dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sekitar Rp 1,4–1,6 triliun. Target dana ini berdasarkan harga saham perdana perseroan pada kisaran Rp 120-140 per unit.

NILAI TRANSAKSI RP 2,23 TRILIUN, Heineken Segera Lepas 65% Saham Multi Bintang
Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) menyetujui Asia Pacific Breweries Ltd (APB) untuk mengakuisisi 65% saham perseroan yang dimiliki Heineken International BV.

Telkomsel Raih Pinjaman US$ 300 Juta
PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), meraih fasilitas pinjaman senilai US$ 300 juta dari Export Kredit Namden (EKN), lembaga pembiayaan ekspor milik Pemerintah Swedia.

Direksi Indosat Bakal Dirombak
Susunan direksi PT Indosat Tbk (Indosat) diisyaratkan bakal mengalami perubahan menyusul kinerja manajemen yang kurang menggembirakan pemegang saham.

Economic: IMF Naikkan Prediksi Laju Ekonomi RI
Dana Moneter Internasional (IMF) menilai kasus Bank Century tidak akan memiliki dampak buruk terhadap perekonomian Indonesia pada tahun ini yang diproyeksikan 5,5% atau naik dari prediksi sebelumnya 4,8% PDB. Menurut Division Chief IMF untuk Asia Pasifik, dampak politis seperti kasus Bank Century tidak perlu dispekulasikan secara berlebihan karena faktor itu diyakini tidak akan mengganggu prospek perekonomian Indonesia.

Economic: Penjualan Sukuk Ritel Capai Rp2 T
Penjualan surat berharga syariah negara (SBSN/sukuk) ritel hingga hari ketiga telah mencapai Rp2,05 T, mendekati target indikatif yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp3 T. Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu menyatakan optimistis penjualan surat berharga syariah negara ritel seri 02 (SR-002) melebihi target indikatif.

Property: Asing boleh memiliki properti 70 tahun
Tak lama lagi permintaan hunian dari warga negara asing boleh jadi akan naik karena salah satu poin yang direvisi dari PP No.41 Tahun 1996 tentang Pemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian oleh Orang Asing adalah mengenai pemerintah yang akan memperpanjang masa hak pakai rumah atau hunian oleh asing dari sebelumnya hanya 25 tahun menjadi 70 tahun.

Banking: Fitch Naikkan Peringkat 8 Bank
Fitch Ratings menaikkan peringkat 8 bank nasional Indonesia dari BB ke BB+. Kenaikan peringkat tersebut membuat perbankan optimistis untuk menerbitkan obligasi dengan kupon bunga yang lebih baik dari peringkat sebelumnya. Delapan bank tersebut yaitu:
1. PT Bank Mandiri Tbk
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI)
3. PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
4. PT Bank International Indonesia Tbk (BII)
5. PT Bank CIMB Niaga Tbk
6. PT Bank Danamon Indonesia Tbk
7. PT Bank OCBC NISP Tbk
8. PT Bank UOB Buana.

TLKM: Raih Pinjaman US$300 Juta
PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), meraih fasilitas pinjaman senilai US$300 juta dari Export Kredit Namden (EKN), lembaga pembiayaan ekspor dari pemerintah Swedia. Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai pengadaan perangkat telekomunikasi dari Ericsson Swedia.

MPPA: Siap Lunasi Obligasi US$200 Juta
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) siap mempercepat pelunasan obligasi US$200 Juta yang jatuh tempo pada 2012 setelah menjual mayoritas sahamnya di PT Matahari Department Store Tbk (MDS). Perusahaan pemeringkat Standard & Poor's (S&P) dan Moody's Investors Service berencana menurunkan peringkat Matahari Putra dan surat utangnya dari posisi sekarang masing-masing B1 dan B+.

ADHI: Adhi Karya Rights Issue 4Q
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menargetkan pelaksanaan rights issue Rp 600 miliar pada 4Q. Rencana tersebut merupakan kelanjutan dari proses yang telah tertunda 3 tahun lalu, yang disebabkan krisis finansial 2008 yang menekan harga saham perseroan.

ADHI: Incar Kontrak Rp 14,8 Triliun
ADHI mengincar total kontrak hingga Rp 14,8 triliun sepanjang 2010. Sebesar Rp 9 triliun merupakan kontrak baru, dan sisanya kontrak bawaan (carry over) 2009. Direktur Utama Adhi Karya Bambang Triwibowo mengatakan, ADHI akan menggenjot kontrak melalui pengerjaan pembangkit listrik (power plant), rekayasa engineering (electrical procurement construction/EPC), bangunan bertingkat (high rise building), jalan tol, dermaga, dan pelabuhan.

BBTN: Optimistis Laba Tumbuh 50%
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimistis laba perusahaan tumbuh sebesar 50% tahun ini. Untuk itu, perseroan akan mengoptimalkan penyaluran kredit yang diharapkan naik 22%. Per September 2009, laba bersih perusahaan mencapai Rp319 miliar. Perusahaan menargetkan laba bersih dapat mencapai Rp485 miliar pada 2009. BTN memperkirakan akselerasi penyaluran kredit pemilikan rumah bersubsidi akan terus meningkat pascapelepasan saham perdana ke publik pada Desember 2009.

ADRO: Targetkan Produksi Batubara 45 Juta Ton
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berencana meningkatkan produksinya. Perseroan menargetkan
produksi batubara tahun ini bisa mencapai 45 juta ton. Kenaikan produksi tersebut bakal mengerek pendapatan emiten ini sekitar 10%-15% pada tahun ini.

MEDC: Gas Donggi-Senoro Tetap Untuk Ekspor
Kesepakatan Gas Sales Agreement (GSA) antara PT Pertamina dan MEDC dengan PT Donggi Senoro LNG yang telah diteken pada 22 Januari 2009 telah mengunci komitmen ekspor gas. Sebagian besar gas Donggi-Senoro yaitu sebesar 335 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) tetap akan diperuntukkan bagi pasar ekspor.

IPO: Benakat Energy Tawarkan Harga Saham Rp 120-140
Harga saham perdana PT Benakat Petroleum Energy Tbk dipatok pada level Rp 120-140 per saham. Adapun target dana yang diincar sebesar Rp 1,38 triliun hingga Rp 1,61 triliun. Dana hasil IPO akan digunakan untuk menambah penyertaan kepemilikan kepada anak usaha.

Moody's Akan Review Peringkat MPPA Setelah Pengumuman Penjualan Department Store
Moody's menilai penjualan Matahari Department Store akan meningkatkan likuiditas MPPA dalam jangka pendek.

CPRO Renegosiasi, Notes Dibayar 6 Bln Lagi
CP Prima telah melakukan pembiacaraan untuk kondisi perpanjanga atau standstill selama 6 bulan atau mundur dari sebelumnya 28 Januari 2010.

Frontline Beli Saham Metrodata Com
PT Frontline Pte. Ltd akan membeli seluruh saham Metrodata Electrinics Tbk (MTDL) yang ada didalam E Metrodata Com.

Sumber: Investordaily, Kontan, Detik.com (Market Flash), Inilah.com

Update Daily Investment News

Elliott Wave: Correction Signs of 2000, 2007 Happening Now: Robert Prechter
By: CNBC.com staff
Robert Prechter, president of Elliot Wave International, reportedly predicted the 1987 stock market meltdown.Now he's warning that we're in a new bear market — and this might be investors' last chance to get out while the Dow is in quadruple digits. Prechter explained his thinking to CNBC.

http://www.cnbc.com/id/35086130

Asia Stocks Rally Will Resume, Goldman Sachs, Credit Suisse Say
(Bloomberg) -- Asia’s stock market rally will resume after a “correction,” offering investors opportunities to increase holdings, Goldman Sachs Group Inc. and Credit Suisse Group AG said. Goldman Sachs will start “extending a toe into markets” and Credit Suisse advised investors to start buying shares when the MSCI Asia excluding Japan Index falls to about 420, or 7.2 percent below yesterday’s close. The gauge has lost 9.5 percent from an 18-month high on Jan. 11.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=apeDdwZoGvsI

S&P 500 Is on ‘Precipice,’ May Extend Drop: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index may extend its decline from the peak of the rally to 9.6 percent if a key support level is breached, according to the head of technical analysis at Mint Equities Ltd. The S&P 500 closed at 1,092.17 yesterday, 5 percent below the 15-month high of 1,150.23 on Jan. 19. If the benchmark gauge for U.S. equities breaches the level at 1,087 to 1,091, the next support is at 1,040, 4.8 percent below yesterday’s close, according to Mint’s Geoff Wilkinson.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aulBQGy08VKs

Emerging-Market RSI Says Buy as Stocks Drop: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Developing-nation stocks are poised to rally from the longest losing streak in a year as a momentum indicator signals gains for the first time since October 2008, said Johannesburg-based Imara S.P. Reid. The MSCI Emerging Markets Index’s 14-day relative strength index, or RSI, sank to 27.05 today, the lowest level since a reading of 22.3 on Oct. 27, 2008, when the steepest bear market in the index’s history ended. The RSI identifies possible turning points in indexes or securities by measuring the degree that gains and losses outpace each other in a given time period. A reading below 30 signals a possible rally, according to technical analysts.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=apjupe7i5UG8

Pound May Puncture Range, Rally Versus Yen: Technical Analysis

(Bloomberg) -- Sterling may appreciate at least 15 percent against the yen after trading in a range since the end of August following a rally from a record low, according to Citigroup Inc., citing historical patterns. Over the past five months, the pound has formed descending peaks in the range of 139.32 yen to 153.26. An increase beyond the upper end would indicate “a push towards at least 167 is in the cards,” Citigroup technical analysts led by Tom Fitzpatrick in New York wrote today in a note to clients.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a2.8rNmTP6yY

The Bull Market has Turned, Take Profits: Investor
By: Robin Knight CNBC Assistant Web Producer
After correctly calling the stock market rebound after the lows of March 2009, Michael Browne, portfolio manager from Sofaer Global Research, is changing his bullish stance and selling stocks.

http://www.cnbc.com/id/35095722

Roubini: Asset Bubble Is Beginning Now
By: Antonia Oprita Associate Web Producer, CNBC.com
Withdrawing economic stimuli and tightening monetary policy are very difficult future policy choices, but something has to be done because asset bubbles have started to take shape, Nouriel Roubini, chairman of Roubini Global Economics, told CNBC Wednesday.

http://www.cnbc.com/id/35078010

Market Trend has Turned Negative: Stock Picker
By: JeeYeon Park CNBC News Associate
"We are market trend followers" and "we’re 100 percent in cash at the moment" because the trend has turned negative, said Graham Bibby, CEO and CIO of Richmond Asset Management. He shared his investment strategy.

http://www.cnbc.com/id/35098862

Wednesday, January 27, 2010

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 27-01

PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) disebut-sebut mendapat kepastian mengenai suntikan dana dari mitra strategis untuk membiayai rencana perseroan membangun proyek super blok berupa apartment, hotel, dan mal di dekat kawasan Suramadu, Surabaya. Rencana tersebut akan dijadikan momentum kenaikan harga BKDP menuju Rp200.

Harga saham PT Catur Sentosa Adoprana Tbk (CSAP) dikabarkan bakal diangkat menuju Rp125 dalam jangka pendek. Perusahaan ritel asal Malaysia akan membeli sebagian saham perseroan melalui mekanisme private placement pada kisaran harga Rp100-150 per unit.

Pasar diperkirakan cenderung wait and see hari ini, menjelang unjuk rasa pada Kamis (28/1) memperingkat 100 kerja program Kabinet Bersatu Jilid II. Samuel Sekuritas dalam risetnya Edisi 27 Januari 2010 melihat, mayoritas pelaku pasar tambaknya memilih risk averse terlihat dengan penguatan safeheaven investment seperti dolar dan treasury. Sementara harga saham dan sebagian besar komoditas mengalami pelemahan.

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ternyata tidak gentar dengan sentimen negatif yang beredar di bursa global. Sesaat setelah dibuka, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,22% ke level 2.584,04.

Pendorong laju indeks yang berada di urutan paling atas saham-saham top gainers adalah PT Pacific Utama Tbk (LPPF). Rencana tender offer (penawaran tender) dari Meadow Asia Company Ltd membuat saham peritel ini terus diburu oleh investor. Alhasil, harga saham LPPF melejit 25% menjadi Rp 2.625. Di urutan berikutnya, terdapat saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang naik 2,43% menjadi Rp 31.650, PT Astra International Tbk (ASII) naik 1,03% menjadi Rp 34.200, PT United Tractor Tbk (UNTR) naik 1,20% menjadi Rp 16.900, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 0,89% menjadi Rp 17.050. jajaran saham-saham top losers ditempati oleh PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang melorot 1,86% menjadi Rp 23.800 dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang tergelincir 0,86% menjadi Rp 23.100. Kemudian, ada saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 0,75% menjadi Rp 13.200, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang longsor 5,06% menjadi Rp 750, dan PT Bank Danamon Tbk (BDMN) yang turun 0,51% menjadi Rp 4.925.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat setelah kemarin terpuruk menembus level 9.400-an per dolar AS. Rupiah diprediksi hanya akan bergerak tipis di tengah sentimen yang cukup netral. Pada perdagangan Rabu (27/1/2010), rupiah dibuka menguat tipis ke 9.400 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.430 per dolar AS.Di pasar global, kemarin dolar AS bergerak tipis saja menantikan hasil dari pertemuan Bank Sentral AS. Euro melemah ke 1,4073 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,4149 dolar. Namun dolar AS melemah atas yen ke posisi 89,62 yen, dibandingkan sebelumnya di 90,22 yen.Investor masih merasa tidak nyaman dengan upaya China memperketat kebijakan moneternya.

Fitch Naikkan Rating 2 Operator Telekomunikasi
Fitch Ratings hari ini telah menaikkan peringkat jangka panjang Issuer Default Rating (IDR) dalam mata uang asing dari Telkomsel dan Indosat ke BBB- dari BB+.

LPS: Jumlah Simpanan Bank naik 4.29%
Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) mengatakan, dana nasabah di bank umum per Desember 2009 mencapai Rp1.995,79 triliun atau naik 4,29% dari November Rp1.913,79 triliun.

CIMB Securities Ramal TP BBTN Rp1.300
CIMB Securities Indonesia memberikan rating outperform untuk BTN dengan target harga Rp1.300 berdasarkan metode Gordon Growth discount rate 16%.


Pundi-pundi Baru Bakrieland
Pundi-pundi PT Bakrieland Development Tbk bakal semakin gendut. Maklum, Bakrieland kini punya sumber penghasilan baru, menyusul pengoperasian tol Kanci-Pejagan oleh anak usaha perseroan, PT Bakrie Toll Road. Itukah yang mendorong analis merekomendasikan buy saham emiten bersandi ELTY tersebut?

PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk (SQBB) berhasil meraup laba bersih pada kuartal III 2009 tumbuh 33% sekitar Rp111 miliar ketimbang periode yang sama sebelumnya Rp76 miliar.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menunjuk komitmennya dalam kegiatan CSR dengan melakukan program bedah rumah di daerah Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.

PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) hari ini mengadakan RUPSLB dengan agenda persetujuan atas akuisisi saham perseroan oleh Asia Pacific Brewery Ltd dan perubahan susunan dewan komisaris.

Mastel Prediksi Belanja Sektor Telekomunikasi Naik 20%
Belanja sektor telekomunikasi khususnya peralatan ICT operator telekomunikasi diprediksi naik tipis tidak lebih dari 20% pada 2010.

Ciputra Bidik Pendapatan Rp 1,8 T
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menargetkan pendapatan tahun ini sekitar Rp 1,6-1,8 triliun, tumbuh 30-40% dibandingkan perkiraan tahun lalu sebesar Rp 1,3 triliun.

First Media Raih Pinjaman US$ 32 juta
PT First Media Tbk (KBLV) mendapat fasilitas pinjaman dengan nilai maksimum sebesar US$ 32 juta dari Falcon Private Bank Ltd cabang Singapura. Kedua pihak telah menandatangani credit facility agreement pada 22 Januari 2010.

Economic : Pemerintah Serap Utang Baru Rp 5.45 T
Pemerintah mengantongi Rp 5.45 triliun utang baru dari lelang SUN dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp 10.88 triliun. Dari SPN20110113 yang akan jatuh tempo 13 Januari 2011, pemerintah mengantongi Rp 1.05 triliun dengan yield rata-rata 6.86%. SUN seri FR0031 bertenor 10 tahun pemerintah mendapatkan Rp 1.9 triliun dengan yield rata-rata 9.76%, seri FR0040 dengan tenor 15 tahun pemerintah mengambil Rp 1.05 triliun dengan yield 10.5% dan SUN FR0050 sebesar Rp 1.45 triliun dengan yield 10.87%.

Commodity : Nilai Ekspor CPO RI di 2009 Turun, Tapi Volume Naik
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) mencatat total volume perdagangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan produk turunannya sepanjang tahun 2009 mencapai 15,5 juta ton, atau mengalami kenaikan 1,7 juta ton dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya sebesar 13,8 juta ton. Pada tahun 2009 angka perdagangan ekspor CPO terus meningkat dari kuartal I hingga kuartal IV di 2009. Di kuartal I-2009, ekspor CPO sebesar 3,38 juta ton lalu bertambah menjadi 3,91 juta ton di kuartal II-2009. Selanjutnya terus meningkat menjadi 4,07 juta ton di kuartal III-2009.

Cement: 4 Produsen Semen Ekspansi US$490 Juta
Empat produsen semen di dalam negeri akan merealisasikan perluasan usaha (ekspansi) senilai US$490 juta pada tahun ini. Dengan ekspansi itu, total kapasitas terpasang industri semen nasional akan meningkat sekitar 4,6 juta ton menjadi 48,6 juta ton pada tahun ini.

Mining: Investasi Tambang US$ 10 M Batal Masuk RI Gara-gara Hukum
Tidak adanya kepastian hukum di sektor pertambangan telah menyebabkan investasi sebesar US$ 10 miliar yang akan masuk ke Indonesia menjadi tertunda. Ketua Umum Indonesia Minning Association (IMA), Arief S Siregar menyatakan ada beberapa industri pertambangan yang tadinya mau bermodal ke Indonesia, tapi karena tdak ada kepastian hukum, mereka menunda. Proyek senilai US$ 10 miliar tersebut antara lain:
* Proyek FeNi-4 Antam dengan nilai investasi US$ 320 juta
* Proyek Chemical Grade Alumina Tayan-Antam US$ 220 juta,
* Proyek Hydromet Antam senilai US$ 1 miliar,
* Rencana tambang seng dan timah hitam Dairi Prima US$ 500 juta,
* Tambang nickel Rio Tinto US$ 4 miliar,
* Tambang Nickel Weda Bay-Eramet senilai US$ 2 miliar,
* Tambang emas Mearest Soputan US$ 500 juta. (detik/gps).

CTRA: Bidik Pendapatan Rp1,8 Triliun
CTRA menargetkan pendapatan tahun ini sekitar Rp1,6-1,8 triliun, tumbuh 30%-40% dibanding perkiraan tahun lalu sebesar Rp1,3 triliun. Bisnis penjualan rumah akan mengkontribusi 70% terhadap total pendapatan perusahaan,sedangkan bisnis komersial sekitar 30%. Perseroan membidik sejumlah daerah potensial di luar Pulau Jawa, yakni Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Proyek perumahan itu ditujukan untuk segmen menengah atas.

BSDE: Bumi Serpong Cari Dana US$ 500 Juta
BSDE berencana menerbitkan obligasi global senilai US$ 500 juta. Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk mendukung ekspansi ke wilayah barat BSD.

TLKM: Telkom Akuisisi 75% Saham AdMedika
TLKM mengakuisisi 75% saham PT Administrasi Medika (AdMedika) senilai sekitar Rp 150 miliar. Langkah tersebut dilakukan untuk memperkuat transformasi bisnisnya. AdMedika merupakan perusahaan pengelola administrasi layanan kesehatan terbesar di Indonesia.

INCO: Presdir Inco Mengundurkan Diri
Arief Siregar telah mengajukan surat pengunduran diri dari posisinya sebagai Presiden Direktur PT International Nickel Tbk (INCO) sejak Januari 2010. Arief mengakui, hingga kini pihak INCO masih belum menyetujui pengunduran dirinya karena masih harus menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan dilaksanakan pada bulan Maret mendatang.

BMTR: Hary Tanoe Siapkan Akusisi US$ 300 Juta
Hary Tanoe akan mengakuisisi tambang emas, migas, batu bara, asuransi hingga perusahaan konten media dengan total hingga US$ 300 juta pada 1H10. Aksi korporasi tersebut dilaksanakan melalui induk perusahaan investasinya, yaitu PT Bhakti Investama Tbk dan induk perusahaan media yakni PT Global Mediacom Tbk. Hary berencana mencari pinjaman bilateral sekitar US$ 150 juta.

BYAN: Targetkan Omzet Rp9 Triliun
BYAN tahun ini menargetkan pendapatan US$900 juta atau sekitar Rp9 triliun, naik 38% dari prediksiperolehan pendapatan tahun 2009 sebesar Rp6,5 triliun. Kenaikan pendapatan itu didukung oleh kenaikan volume produksi batu bara.

SCTV Dirikan 15 Anak Usaha untuk TV Berjaringan
Anak perusahaan tersebut akan siaran di 26 provinsi untuk mengakomodasi penerapan sistem jaringan di SCTV.

BEI Panggil Manajemen MPPA
BEI akan meminta keterangan mengenai dana hasil penjualan LPPF dan mengorek informasi mengenai Meadow.

Harga Saham Perdana PP adalah Rp 560 per Saham
Harga saham IPO PP tersebut lebih rendah dari target semula yang sebesar Rp 530 - Rp 900 per saham.

Asing Incar IPO Benakat
Minat investor asing terhadap perusahaan energi dan jasa pertambangan ini cukup tinggi. Ada 11-12 institusi asing yang tertarik.

Imbal Hasil Obligasi Star Energy Mungkin Bisa di Atas 9,5%
Star Energy telah menunjuk Barclays Capital, Nomura Holdings Inc, dan Standard Chartered Plc untuk menjual obligasinya.

sumber: Investordaily, detik.com (market flash), inilah.com, kontan.

Update Daily Investment News

JPMorgan Turns ‘Less Bullish’ on Emerging Stocks on Inflation
(Bloomberg) -- JPMorgan Chase & Co. is turning “less bullish” on emerging-market stocks in the first half of 2010 amid concern central banks will tighten monetary policy to combat accelerating inflation. Investors should be “underweight” in shares that benefit from rising asset prices and domestic consumption, JPMorgan analysts led by Adrian Mowat wrote in a report dated yesterday. They advised investors with “unprotected portfolios” to consider buying put options, or bets that prices will fall below a certain level.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aknZixyEhBr4

ONG Focus - Technical Written by Oil N' Gold
Comex Gold (GC)

Gold is still bounded in tight range above 1081.9 as consolidations continues and intraday bias remains neutral. However, another fall is still expected as long as 1117.8 resistance holds. Current fall from 1163 is expected to continue to resume whole correction form 1227.5 and should target 100% projection of 1227.5 to 1075.2 from 1163 at 1010.7 next. On the upside, above 1117.8 will bring stronger rebound and put 1163 resistance back into focus. In the bigger picture, gold has made a medium term top at 1227.5 and correction from there is likely still in progress to 100% projection of 1227.2 to 1075.2 from 1163 at 1010.7, which is close to 1000 psychological level. However, we'd expect such correction to be contained there at around 1000 psychological level and bring resumption of the whole up trend from 2008 low of 681. A break above 1163 will indicate that such correction has completed and will turn outlook bullish for another high above 1227.5.



















Nymex Crude Oil (CL)
With 4 hours MACD crossed above signal line, some more sideway trading could be seen in crude oil and another recovery might be seen to 4 hours 55 EMA (now at 76.52). Nevertheless, fall fro 83.95 is still in favor to continue as long as 79.16 resistance holds. Sustained break of 61.8% retracement of 68.59 to 83.95 at 74.46 will target a retest on 68.59 support. However, note that break of 79.16 will indicate that fall from 83.95 has completed and will flip intraday bias back to the upside for retesting this resistance. In the bigger picture, upside momentum is clearly diminishing as seen in bearish divergence condition in daily MACD. However, there is no confirmation that medium term rise has topped out yet as long as 68.59 support holds. Such medium term rise could still continue and above 83.95 will target 50% retracement of 147.27 to 33.2 at 90.24, which is close to 90 psychological level. Nevertheless, even in such case, we'll continue to look for reversal signal and expect crude oil to top out finally as it approaches 90 level. On the downside, break of 68.59 support will confirm that a medium term top is in place and will turn outlook bearish for a retest on 33.2 low as correction from 147.27 resumes.



















Daily Forex Technicals | Written by FXtechtrade |
EUR/USD

Today's support: - 1.4017, 1.3988 and 1.3961(main), where correction is possible. Break would give 1.3944, where correction also may be. Then follows 1.3920. Break of the latter would result in 1.3903. If a strong impulse, we would see 1.3892. Continuation will give 1.3866.Today's resistance: - 1.4133, 1.4176 and 1.4223(main). Break would give 1.4254, where a correction is possible. Then goes 1.4276. Break of the latter would result in 1.4299. If a strong impulse, we'd see 1.4331. Continuation will give 1.4356 and 1.4400.
USD/JPY
Today's support: - 89.10, 88.66 and 88.22(main). Break would bring 88.07, where correction is possible. Then 87.76, where a correction may also happen. Break of the latter will give 87.53. If a strong impulse, we would see 87.31. Continuation would give 87.08.
Today's resistance: - 90.23, 90.47 and 90.81(main), where a correction may happen. Break would bring 90.90, where also a correction may be. Then 91.18. If a strong impulse, we would see 91.34. Continuation will give 91.78.
DOW JONES INDEX
Today's support: - 10209.37, 10190.57 and 10168,24(main), where a delay and correction may happen. Break of the latter will give 10155.70, where correction also can be. Then follows 10140.87. Be there a strong impulse, we would see 10119.30. Continuation will bring 10092.25 and 10068.76.Today's resistance: - 10308.22, 10336.60 and 10350.24(main), where a delay and correction may happen. Break would bring 10374.40, where a correction may happen. Then follows 10728.70, where a delay and correction could also be. Be there a strong impulse, we'd see 10470.94. Continuation would bring 10496.30 and 10527.12.

Correction Has Already Begun: Portfolio Manager
By: JeeYeon Park CNBC News Associate
Stocks opened lower on Tuesday on China's bank-loan tightening, but a report of rising confidence helped take the edge off. Are the markets already in a correction? David Goerz, chief investment officer at Highmark Capital, and Sarat Sethi, partner and portfolio manager at Douglas C. Lane & Associates, shared their market outlooks.

http://www.cnbc.com/id/35077335

Halftime Report: Bullish Tone Cause For Concern?
By: Lee Brodie Producer
On Tuesday, stocks made gains after a handful of earnings ’beats’ and surging consumer confidence gave the bulls a leg up. Although that might seem like two good reasons to buy, at least one trader suggests caution.She finds the bullish tone of the market a cause for concern.

http://www.cnbc.com/id/35081788

Oil Could Sink to $40 on Stronger Supply: Economist
By: Robin Knight CNBC Assistant Web Producer
The price of oil could be set to catch investors by surprise and slump to $40 a barrel in 2010 as crude supply outstrips demand, Chris Watling, CEO of Longview Economics, told CNBC late Monday.

http://www.cnbc.com/id/35077194

Central Banks May Face Race To Hike Interest Rates
Published: Tuesday, 26 Jan 2010 | 7:24 AM ET
As the global economy climbs out of the crater left behind by the financial system's collapse, central banks in 2010 could end up in a horse race to see who is first to start tightening the reins on growth.In the US, the Federal Reserve is not expected to raise rates until summer at the earliest. Yet the Fed already has begun pulling away the punch bowl of quantitative easing, and could have its interest-rate posture influenced should its global counterparts start tightening ahead of schedule.

http://www.cnbc.com/id/34844548

China 200-Day Moving Average Drop ‘Ominous:’ Technical Analysis
(Bloomberg) -- China’s Shanghai Composite Index fell below its 200-day moving average for the first time in two years, signaling further declines for the benchmark measure, according to Schaeffer’s Investment Research.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a7zqZi5gbGJU

U.S. Treasury Yields in ‘Bullish Trend’: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Treasury 10-year yields are likely to fall to the lowest level in a month as a “triple top” formation signals further declines, Royal Bank of Canada said, citing trading patterns. Yields have dropped since rising above 3.85 percent three times last year, and if they fail to hold above so-called support at 3.59 percent are poised to slide to 3.50 percent, said George Davis, chief technical analyst at Canada’s biggest lender in Toronto.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a.12LUJDgJK0

Oil Poised to Bounce to $90 by End of June: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Crude oil may bounce to near $90 a barrel by the end of the second quarter, according to a technical analysis by Auerbach Grayson, a brokerage in New York. Futures are set to reach $89.84, which corresponds to the 50 percent Fibonacci retracement of the range generated by the record high of $147.27 on July 11, 2008, and the low of $32.40 touched on Dec. 19, 2008, according to Richard Ross, an analyst at Auerbach Grayson.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=anE6E.ePAQlg

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 26-01

Harga saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) disebut-sebut bakal diangkat menuju Rp500-600 dalam waktu dekat. IPO saham PP dengan harga Rp560 per unit menuju menjadi momentum penguatan harga ADHI. Selain itu, kenaikan laba bersih 47,2% dari Rp81,48 miliar menjadi Rp120 miliar sepanjang 2009 bakal berdampak positif.

Harga saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) berpeluang menuju Rp200 dalam jangka pendek maupun menengah. Kabar yang beredar di pasar menyebutkan bahwa China Invetsment Corporation (CIC) berminat membeli saham perseroan. Rencana tersebut sebagai upaya CIC memperkuat ekspansinya ke sektor pertambangan di Indonesia.

Saham PT Matahari Dept Store Tbk (LPPF) langsung mendapat tawaran harga tinggi di lantai bursa menyusul rencana pembelian oleh Meadows Asia Capital di harga Rp 2.705,33 per saham. Peminat saham LPPF memasang harga Rp 2.100 yang merupakan harga penawaran tertinggi untuk hari ini.

BUMI dan ADRO bawa IHSG Turun
Koreksi bursa Asia membawa sentimen negatif pada IHSG siang ini. Sektor tambang memimpin pelemahan, dengan kejatuhan saham primadona BUMI dan ADRO.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat hingga 50 poin. Rupiah diprediksi terus menguat menembus lagi level 9.300-an per dolar AS. Pada perdagangan Selasa (26/1/2010), rupiah dibuka menguat ke level 9.300 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.350 per dolar AS.Sentimen kenaikan peringkat Indonesia oleh Fitch Ratings terus memberikan sentimen positif ke pasar. Investor kembali memburu aset-aset lokal karena peringkat Indonesia kini tinggal selangkah menuju 'investment grade'.

IHSG Sesi 1 Loyo Lagi 17,86 Poin
Nilai transaksi bursa sesi 1 ini kecil hanya Rp1,96 triliun. IHSG pun kembali loyo turun 17,86 poin (0,69%) ke level 2.580. Indeks pun masih wara-wiri di 2.

PT Bakrie & Brothers Tbk bersiap menerbitkan obligasi terkait saham senlai US$150-200 juta atau senilai Rp1,86 triliun dengan menunjuk Credit Suisse (CS) dan Nomura Securities sebagai penjamin emisi.

Benaket Raih Penghargaan Global
PT Benakat melalui anak usahanya yang bergerak pada bidang rekayasa, pengadaan, dan konstruksi meraih sertifikasi ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, dan OHSAS 18001:2007.

Tol Kanji Pejagan Resmi, Saham ELTY Malah Seok
Diresmikannya tol Kanji Pejagan milik Bakrie Toll Road, anak usaha Bakrieland Development Tbk (ELTY) hari ini, malah membuat saham ELTY terseok hingga 5,55%.

KLBV Gaet Pinjaman US$32 Jt dari Falcon Private
Falcon Private Bank Ltd., Singapore Branch mengucurkan fasilitas kredit sekitar US$32 juta kepada PT First Media Tbk (KBLV) pada 22 Januari 2010

Economic
Dirjen Pajak optimistis kontribusi penerimaan pajak dari wajib pajak (WP) besar, baik badan maupun perorangan akan meningkat pesat pada tahun ini seiring pemulihan kondisi ekonomi. Kepala Kanwil Ditjen Pajak WP Besar mengungkapkan tahun ini institusinya diberikan target setoran Rp241 T atau naik 1,7%dibandingkan dengan target tahun lalu Rp237 T.

Economic: Fitch Naikkan Peringkat RI ke 'BB+'
Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings menaikkan peringkat utang Indonesia dari 'BB' ke 'BB+'. Outlook untuk peringkat ini tetap 'stabil'. Kenaikan peringkat Indonesia itu adalah untuk peringkat utang jangka penjang dalam mata uang asing dan rupiah. Fitch juga menaikkan peringkat Country Ceiling Indonesia dari 'BB+' menjadi 'BBB' dan mempertahankan peringkat utang jangka pendek pada 'B'.

Economic: Cadangan Denyumbang cadangan devisa terbesar masih didominasi aliran dana dari utang luar negeri pemerintah.

Economic : Inflasi Januari Diprediksi Capai 0,6%
Inflasi Januari 2010 diprediksi akan mencapai 0,6 persen. Tingginya angka inflasi bulan ini dibandingkan sebelumnya lebih disebabkan karena naiknya harga beras. Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan bahwa fluktuasi harga sejumlah bahan kebutuhan pokok dalam tiga minggu pertama Januari 2010 tidaklah perlu terlalu dikhawatirkan akan berpengaruh banyak terhadap inflasi. Sebab, kenaikan beberapa bahan pokok yang cenderung naik tajam, diimbangi dengan penurunan beberapa bahan pokok lainnya. Menurutnya jika pemerintah melakukan operasi pasar untuk beras mungkin akan sedikit meredam. Sedangkan mengenai impor gula yang telah masuk pasar juga akan meredam lonjakan harga.

AALI: Penjualan CPO Naik 8,8%
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) tahun lalu mencetak volume penjualan minayk sawit mentah (CPO) sebanyak 1,056 juta ton, naik 8,8% dibandingkan 2008 sebanayak 970 ribu ton. Perseroan mengungkapkan, meski volume penjualan naik, harga jual rata-rata CPO Astra Agro turun 15,7% dari 7.221 per kg. Harga jual kernel perseroan juga turun menjadi Rp2.586 per kg dengan volume penjualan menurun 8% menjadi 151 ribu ton dibandingkan 2008 sebanyak 164 ribu ton.

BBNI: Lunasi Pinjaman US$ 200 Juta
BNI melunasi utang valasnya pada akhir tahun lalu sebesar US$ 200 juta yang dipinjamnya dari Wachovia Bank dan Standard Chartered Bank. Pelunasan disebabkan posisi dana valas perseroan saat ini yang mencapai angka tertinggi yakni US$ 2,1 miliar.

SMGR: Penjualan Naik Tipis
Penjualan konsolidasi SMGR sepanjang 2009 hanya naik 0,6% dari 17,65 juta ton menjadi 17,76 juta ton. Tipisnya kenaikan penjualan terjadi akibat volume ekspor perseroan merosot 38,6% dari 1 juta ton menjadi 616,46 ribu ton. Volume ekpsor turun akibat pelemahan permintaan semen di pasar internasional serta terganggunya produksi anak usahanya, yaitu PT Semen Padang. Sedangkan penjualan semen perseroan untuk pasar domestik tumbuh 2,9% dari 16,65 juta ton menajdi 17,14 juta ton.

BNBR: Tunjuk CS dan Nomura
BNBR telah menunjuk Credit Suisse (CS) dan Nomura Securities untuk menjadi pengatur dan penjamin emisi surat utang yang terkait dengan saham US$ 150-200 juta. Rencananya, surat utang itu akan digunakan untuk membiayai kembali utang dan investasi, dan diterbitkan pada Februari hingga Maret tahun ini.

ANTM: Produksi Feronikel Antam Naik 30%
ANTM menargetkan volume produksi feronikel tahun ini meningkat dari prediksi 14.000 ton tahun 2009 menjadi 19.000 ton atau naik 30%. Kenaikan produksi itu disebabkan BUMN tambang ter sebut telah melakukan optimalisasi pabrik pengolahan feronikel unit III (FeNI III) di Pomala, Sulawesi Tenggara.

MPPA: Tambah 150 Gerai dalam 15 Tahun
MPPA menargetkan penambahan jumlah gerai Matahari Department Store sebanyak 150 gerai dalam 15 tahun ke depan. Perseroan mengincar pendapatan Rp 15,5 triliun di 2010.

IPO: Benakat Raih Sertifikasi Global
PT Benakat Petroleum Energy Tbk melalui anak usahanya yang bergerak pada bidang rekayasa, pengadaan, dan konstruksi meraih sertifikasi ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, dan OHSAS 18001:2007. Penghargaan ini sebagai bentuk kepedulian dan komitmen perseroan terhadap karyawan, masyarakat, lingkungan dan segenap pemangku kepentingan. Perseroan berencana melangsungkan IPO saham dengan target dana Rp800 miliar-Rp1 triliun. Benakat akan melepas 11,5 miliar unit saham kepada publik.

BSDE: Laba Bersih Naik 38%
Hingga akhir 2009, laba bersih BSDE mencapai Rp 309 miliar, naik 38% dibandingkan tahun 2008 yang sebesar Rp 223 miliar. Kenaikan ditopang oleh penjualan produk bermargin tinggi dan efisiensi beban usaha.

CVC Capital Beli Matahari Departemen Store Rp7,2 T
Grup Matahari membentuk aliansi dengan CVC Capital, yang akan membeli 90,76% kepemilikan saham pada PT Matahari Department Store dengan nilai Rp7,2 triliun.

Saham SMCB Direkomendasikan Beli
Pergerakan saham Holcim, Indonesia (SMCB) direkomendasikan Danareksa beli dengan target harga di Rp2.050 dari penutupan kemarin di Rp1.700. Sahamnya terdorong kenaikan harga semen.

Perdana Karya Bidik Laba Bersih Naik 10,90% di 2010
Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) membidik pertumbuhan laba bersih pada 2010 naik sekitar 10,90% menjadi Rp72,089 miliar ketimbang estimasi pada 2009 hanya Rp9,80 miliar.

BEI & APEI Ketemu Lagi di Februari
Bursa Efek Indonesia (BEI) akan bertemu dengan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) dan anggota bursa yang menggunakan transaksi marjin pada Februari 2010.

Peringkat Utang RI Naik ke BB+
‘Invesment Grade’ di Depan Mata
Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings menaikkan peringkat utang RI menjadi 'BB+'. Peringkat ini dinilai sebagai jalan lempang menuju invesment grade di 2011.

PT PLN (Persero) akan mendapatkan tambahan pasokan gas sebesar 5 MMSCFD untuk pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Semberah, Kalimantan Timur dari blok Semberah TAC milik PT Energy Mega Persada Tbk (ENRG).

Harga Jual CPO AALI Turun 12,5% di 2009
Meski harga CPO AALI merosot, volume penjualan CPO justru naik 8,83% menjadi 1,06 juta ton.

SUN Bangkit, Pasar Saham Masih Terpuruk
Kenaikan peringkat utang Indonesia membuat harga sejumlah seri SUN acuan naik.

BNI Terus Tingkatkan Kredit Jalan Tol
Bank Nasional Indonesia Tbk., (BNI) akan terus meningkatkan pembiayaan kredit di sektor jalan tol pasca beroperasinya Tol Kanci - Pejagan sepanjang 35 kilometer.

Penjualan Semen Gresik Naik Tipis
JAKARTA, INVESTOR DAILY
Penjualan konsolidasi PT Semen Gresik Tbk (SMGR) sepanjang 2009 hanya naik 0,6% dari 17,65 juta ton menjadi 17,76 juta ton. Tipisnya kenaikan penjuakan akibat volume ekspor perseroan merosot 38,6% dari 1 juta ton menjadi 616,46 ribu ton.

Global Land Targetkan Kenaikan Pendapatan 40%
PT Global Land Development Tbk (KPIG) menargetkan kenaikan pendapatan tahun ini sebesar 40% menjadi Rp 81,64 miliar dibandingkan 2009. Tahun lalu, pendapatan perseroan diperkirakan sekitar Rp 58,32 miliar, tumbuh 25% dibandingkan 2008.

Update Daily Investment News

Daily Forex Technicals | Written by FXtechtrade
EUR/USD

Today's support: - 1.4017, 1.3988 and 1.3961(main), where correction is possible. Break would give 1.3944, where correction also may be. Then follows 1.3920. Break of the latter would result in 1.3903. If a strong impulse, we would see 1.3892. Continuation will give 1.3866.Today's resistance: - 1.4180 and 1.4223(main). Break would give 1.4254, where a correction is possible. Then goes 1.4276. Break of the latter would result in 1.4299. If a strong impulse, we'd see 1.4331. Continuation will give 1.4356 and 1.4400.
USD/JPY
Today's support: - 89.10, 88.66 and 88.22(main). Break would bring 88.07, where correction is possible. Then 87.76, where a correction may also happen. Break of the latter will give 87.53. If a strong impulse, we would see 87.31. Continuation would give 87.08. Today's resistance: - 90.47 and 90.81(main), where a correction may happen. Break would bring 90.90, where also a correction may be. Then 91.18. If a strong impulse, we would see 91.34. Continuation will give 91.78.
DOW JONES INDEX
Today's support: - 10209.37, 10190.57 and 10168,24(main), where a delay and correction may happen. Break of the latter will give 10155.70, where correction also can be. Then follows 10140.87. Be there a strong impulse, we would see 10119.30. Continuation will bring 10092.25 and 10068.76.Today's resistance: - 10350.24(main), where a delay and correction may happen. Break would bring 10374.40, where a correction may happen. Then follows 10728.70, where a delay and correction could also be. Be there a strong impulse, we'd see 10470.94. Continuation would bring 10496.30 and 10527.12.

20% to 25% Correction by May: Market Analyst
By: JeeYeon Park CNBC News A
ssociate
Investors await the slew of corporate earnings results this week. What should they be expecting? Dan Cook, senior market analyst at IG Markets, shared his market insights.“There’s still a lot of confusion in the market. We’re looking at a pretty positive earnings season overall, but as we saw last week, it was basically ignored due to political conflicts and we’re likely to see more of that,” Cook told CNBC.

http://www.cnbc.com/id/35062099

Market Crash if US Policies Continue: Dick Bove
By: CNBC.com staff Some worry Washington actions may create a new bear market. But Dick Bove, financial strategist at Rochdale Securities, fears the worst: He warns that America's government may instigate a full-fledged market crash. Bove offered CNBC his insights — and named bank stocks that are still strong investments. "We all agree the market is driven by money. If the money supply increases, the money gets into the market and stock prices go up," Bove noted.

http://www.cnbc.com/id/35065219

Extra Reserves for China Banks Take Effect, Markets Hit
By: CNBC.com With Wires
China's central bank has told the banks that need to raise their reserve ratios to implement the change on Tuesday, banking sources said.As reported last week, the central bank told some banks to increase their reserve ratios by 0.5 percentage point. That comes into effect on Tuesday.No new banks have been slapped with fresh higher reserve requirement ratios, the sources said.Reuters reported last week that CITIC Bank, the country's seventh-largest bank, and Industrial and Commercial Bank of China, the top lender, had been instructed to raise their reserve ratios after excessive lending.

http://www.cnbc.com/id/35070681

Korea, Taiwan Stocks May Reverse Uptrend: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Stock benchmarks in South Korea, Taiwan and Indonesia fell last week after rallying to new highs from their 2009 lows, a pattern that may signal a trend reversal for share prices, CLSA Asia-Pacific Markets said. The Kospi and Taiex indexes rose to their highs from the 2009 low on Jan. 19, before ending the week lower by 1 percent and 5.1 percent, respectively. The Jakarta Composite Index, which reached an intraday high on Jan. 20, also declined 1.4 percent last week.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=adGeDBASemAU

Euro May Fall to 7-Month Low Against Dollar: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The euro may fall to a seven-month low of $1.38 should it close below so-called support at $1.4118, said Pak Lai Ng, a technical analyst at Forecast Pte in Singapore, citing trading patterns. Europe’s currency is likely to test the $1.4118 level in coming days because daily momentum charts such as the moving average convergence/divergence, or MACD, show a sell signal for the euro versus the dollar, Ng said. The support is a 38.2 percent retracement of the euro’s rise from its March low of $1.2457 to the November high of $1.5144, based on a series of numbers known as the Fibonacci sequence.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ah0tfmR.Gsqg

Dollar May Resume Fall, JPM Says: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The dollar may resume its long-term decline because it failed to break through key resistance levels even after a two-month rally, JPMorgan Chase & Co. said.
The Dollar Index, which InterContinental Exchange Inc. uses to gauge the strength of the greenback against a basket of six currencies, needs to break through 79.02, a 38.2 percent retracement of its decline to a 15-month low of 74.17 in November from 86.871 in April, to “seriously question” the currency’s long-term slide, wrote Niall O’Connor, a technical strategist in New York.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aWLqkWakOgFA

Hang Seng Falling 10% Shows China Risks to Banks
(Bloomberg) -- The 10 percent drop in Hong Kong equities since November underscores the increasing threat to valuations as China curbs growth and the U.S. proposes limits on the banking industry. Financial firms and property developers led the Hang Seng Index down from a peak on Nov. 16 after China mandated higher loan reserves and U.S. President Barack Obama sought to bar banks from proprietary trading. The Hang Seng fell nine of the last 10 days into the first so-called correction among developed markets in 2010, after a 128 percent gain in lenders last year spurred the biggest advance in a decade. It decreased 0.9 percent to 20,416.13 as of 11:02 a.m. in Hong Kong today.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aRCLJIpY19XI

MSCI China Falls 10% From High, Enters Correction
(Bloomberg) -- The MSCI China Index fell more than 10 percent from last year’s high in November, dragging the country’s stocks into a so-called correction, on concern government measures to curb lending will derail growth. The MSCI China, which tracks 118 mostly Hong Kong-traded Chinese companies, declined 1.6 percent to 60.49 at 11:06 a.m. New York time. The measure has fallen 10 percent from the Nov. 17 peak of 67.26, the threshold that defines a so-called correction. The index gained 59 percent last year.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a1PZ2fZqd4jQ

Legg Mason’s Bill Miller Says 2010 Will Be Good Year for Stocks
(Bloomberg) -- Legg Mason Inc.’s Bill Miller said 2010 will be a good year for stocks and a “challenging” one for bonds. “After spending 10 years in the wilderness, high-quality U.S. large-capitalization stocks are cheap compared to bonds,” Miller said today in his quarterly letter to investors.Miller, known for beating the S&P 500 Index a record 15 straight years through 2005, trailed the U.S. market benchmark for the next three years. His Legg Mason Capital Management Value Trust fell 55 percent in 2008, while his Opportunity Trust fund dropped 65 percent. Both rebounded last year after Miller’s bet on an improving economy paid off.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aH9_M1BmyRWQ

Global Stocks ‘Vulnerable to Correction,’ Rogers Says
(Bloomberg) -- Global equities are “vulnerable to correction” after rallying from their March lows and as governments around the world withdraw stimulus measures, said investor Jim Rogers, author of “A Bull in China.” The MSCI World Index climbed 67 percent from a more than 13-year low on March 9 as governments boosted spending and central banks cut borrowing costs to pull the global economy out of its worst recession since World War II. The gauge has fallen 4.9 percent from a 16-month high on Jan. 14.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aIslcLyrGHUA

U.K. Stocks Not Overvalued in Spite of Rally, PwC Study Says
(Bloomberg) -- The U.K. stock market isn’t overvalued, although the FTSE 100 index gained more than 22 percent in 2009, according to research by PricewaterhouseCoopers LLP released today. Of the nine stock markets surveyed by Yael Selfin, PwC’s head of macro consulting, the German and Dutch markets were the most overvalued and Britain’s and Sweden’s the least, according to the study. That means Britain and Sweden are best placed of the world’s leading equity markets to cope with global market corrections, since they are trading close to “fair value,” the study said.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aykUnciy0v18

Monday, January 25, 2010

Track Record Saham IHSG/JKSE (17 Juni 2009 - 22 Januari 2010 = 29 Pekan)

Track Record Saham IHSG PT Universal Broker Indonesia Securities (TF): Periode 17 Juni 2009 - 22 Januari 2010 = 29 Pekan

Track Record (14 - 22 Januari 2010):
Average +120,09% (28 Pekan) + 1,23% (total +24,7% dari 24 Saham Pilihan Pekan ini: 05 - 12 Jan 10) = Total 121,32% (Profit: 28 Pekan / Loss: 1 Pekan; Profit dalam 11 Pekan terakhir; sebelumnya 11 pekan lalu 17 pekan berturut-turut Positive Return) = Average 4.183%/Week. Outperform IHSG dalam 29 pekan = +29,655% (IHSG Range 9 poin: 1,750-2,610); Average 1.022%/week.

BNBR -6,4%/TLKM -0,53%/BSDE +4,76%/ELTY +2%/UNTR -0,57%/INKP 0%/HMSP +13,8%/CTRP -3,44%/SMCB +4,24%/DOID +12,5%/BUMI -3,60%/SMRA +6,25%/ASRI -2,54%/SDRA -5,7%/TRUB -9,7%/INDY 2,91%/MAPI +4,76%/RALS +8,0%/ASGR +7,5%/BCIP -9.5%.2

Track Record (05 - 12 Januari 2010)
BUMI +17,2%/BBCA +1,9%/BMRI -1,5%/BBRI 0%/SGRO 7,0%/ ASII -0,14%/AALI 5,0%/INKP +19,8%/JSMR +1,6%/INDF +3,33%/HMSP 13,3%/HEXA +19,2%/TLKM -1,04%/CSAP -9.5%/TINS +6,8%/ANTM +2,15%/INCO +1,9%/UNTR +12,5%/PTBA 1,1%/ADRO +12,5%/DOID -2,3%/CTRA +24,5%/BSDE -1,1%/TBLA 5,33%

Track Record (17 Juni - 30 Desember 2009)
Average +110.88% (25 Pekan) + 3.40% (total +57.86% dari 17 Saham Pilihan Pekan ini: 28 Des - 30 Des 09) = Total 114.28% (Profit: 26 Pekan / Loss: 1 Pekan; Profit dalam 7 Pekan terakhir; sebelumnya 7 pekan lalu 17 pekan berturut-turut Positive Return) = Average 4.235%/Week. Outperform IHSG dalam 27 pekan = +30.46% (IHSG Range 1,750-2,542); Average 1.12%/week.

Track Record ( 28 Des - 30 Des 09) = +3,40%
BUMI +8,6%/PTBA +2,36%/ DOID +13,5%/ASII +1,7%/BRPT +3,8%/SGRO +2,8%
/HEXA +5,0%/ADRO 0% /ITMG +0,6%/BBRI 0%/BMRI +2.3%/INCO +2.0%/ TINS
+5,8%/ ANTM +1,1%/TLKM 0%/ELTY -1,0%/DEWA +9.3%

Track Record (16 Des - 23 Des 09)
BMRI +1.1%/ASII +0.58%/UNVR +0.44%/MNCN -4.6%/BSDE 0%/ANTM -1.1%/INDF +3.78%/GGRM +1.5%/UNTR +0.9%/HEXA -2.4%/PGAS -1.3%/SMGR +4.7%/INTP +3.9%/SMCB -1.3%/LSIP -4.1%/INKP +1.1%/BBTN +3.7%/BUMI 0%/TLKM -2.2%/ADRO -1.7%/ASRI -4.5%/SGRO 0%/BKDP +8.1%/INDY +3.7%/INCO +1.5%/DOID 1.3%/GDST -9.9%.

Track Record (09 Des - 14 Des 09)
BUMI 2.450 +3.9%/BMRI +2.7%/BBRI +1.9%/ASII +2.8%/UNVR +1.35%/TLKM +4.8%/BSDE +10%/JSMR +1.06%/ANTM +2.2%/INDF 0%/GGRM +15.5%/UNTR +10.9%/HEXA +6.8%/INCO 0%/BKSL 0%/PGAS +4.5% /SMGR 3.44%/INTP 4.09%

Track Record (25 Nov - 03 Des 09)
BUMI 2.575 (0%)/PTBA 15.750 (+17.7%)/ADRO 1.710 (+3.5%)/BMRI 4.600 (+1.08%)/ BBRI 7.600 (+5.9%)/ BKSL 101 (-4.9%)/RAJA 215 (-2.3%)/CTRA 550 (-1.8%)/BSDE 820 (+3.65%)/BTEL 155 (+1.29%)/INDF 3.175 (0%)/ BNBR 100 (+1.0%)/ KLBF 1.270 (+0.78%)/BRPT 1.330 (+2.2%)/ELTY 23 0 (+4.3%).

Track Record (19 - 23 November 2009)
BUMI +11.7%/DEWA +3.7%/PGAS +1.9%/DOID -0.6%/ASII +0.9%/MEDC 3.7%/ANTM 4.2%/SMGR 0%/HEXA -0.84%/TRUB +4.8%/BKSL +10.1%/PTBA 6.7%/ENRG +5.2%/BMRI +1.06%/TLKM 1.1%

Track Record Periode 09 Nov - 17 Nov: (24 Posisi)
PTBA 5.4%/DOID 10.0%/BBRI 3.3%/BBCA 0.5%/BMRI 0%/ MEDC 2.8%/PGAS 3.4%/JSMR 2.7%/SMRA 0%/CTRS -5.8%/SGRO 3.0%/ INDF 3.2%/KLBF 2.2%/GGRM 1.7%/SMCB 4.9%/SMGR 0%/ANTM 11.2%/MYOR 14.2%/UNVR 7.8%/ITMG 17.9%/BUMI 12.6%/ENRG 1.7%/ TRUB 9.7%/ASII 3.9%/FREN 3.7%

Track Record Periode 26 Okt - 06 Nov: (29 Posisi):
BBRI +2.7/BMRI 0%/PTBA -0.67%/ADRO 0%/PGAS +0.68%/SDRA 0%/AKRA +6.8%/BSDE +12.6%/SMGR 11.1%/SMRA +13.0%/BUMI +11.36%/ENRG +30%/HEXA 4.4%/MEDC 4.8%/BBCA +2.7%/INCO 0%/PGAS +2.7%/SMCB -1.2%/ASII -1.2%/INDF +2.4%/GGRM +12.2%/TRUB 0%/ANTM 3.2%/INKP -9.5%/BUMI -2.04%/SMCB 2.5%/ENRG 9.2%/ASII -0.6%/INDF 5.08%. Total Profit +122.21% untuk 29 posisi.

Track Record Periode 19 - 23 Okt:
BUMI (3.000) -9.16%, JSMR (1.860) -1.07%, INCO (4.225) +1.18%, PGAS (3.750) 0%, PTBA (14.650) +2.39%, ANTM (2.625) -0.95%, SMGR 6.950 -2.1%, UNTR (16.500) -3.03%, SMCB (1.640) -1.8%, KLBF (1.340) -2.2%/HEXA 3.075 -0.8%, SGRO (2.400) 2.08%,BMRI (4.775) -1.04%, BBRI (7.850) -3.18%, AALI (22.200) -0.45%, TLKM (8.650) +0.57%, UNVR (10.850) -3.38%, ADRO (1.510) +7.94%, BBCA (4.775) 0%, ITMG (24.450) 0% (+Dividen Rp 648).

Track Record Periode 12 - 16 Okt:
BUMI (2900) +4.3%, INDF (3100) +3.2%, JSMR (1800) +3.9%, ASII (33500)-0.6%, ANTM (2600) +1.9%, TLKM (8650) +0.6%, UNVR (11000) 0%, UNTR (15500) +7.7%, SMCB (1550) +7.1%, KLBF (1320) +2.3%, BMRI (4875) +1.03%, BBRI (8050) -0.62%, SMGR (6700) +5.2%, BSDE (640) +12.5%, PGAS (3575) +4.9%, MEDC (3175) 0%, INCO (4150) +2.4%, TINS (2200) +1.1%, SDRA (320) 1.5%.

Track Record Periode 17 Juni - 09 Okt 2009 lainnya bisa dilihat di blog (globalmarketstrategist.blogspot.com).

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 25-01-2010

Harga saham PT Pan Brothers Tex Tbk (PBRX) dikabarkan bakal diangkat menuju Rp200 dalam waktu dekat. Adanya kabar mengenai rencana pembelian saham (buyback) saham dan pemecahan nilai saham dengan rasio 1:2 atau 1:3 akan menjadi momentum kenaikan harga.

Harga saham PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) berpeluang menuju Rp85-90 dalam jangka pendek. Perseroan disebut-sebut menjadi target akuisisi oleh invetor Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Investor asing itu tertarik karena perseroan adalah produsen ethanol terbesar di Indonesia.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melorot tajam 35 poin (1,31%) ke level 2.575,963 mengikuti koreksi tajam bursa-bursa utama di kawasan Asia. Tekanan jual masih mewarnai transaksi.IHSG dibuka turun tipis ke level 2.609,731. Namun tekanan jual tampak masih mendominasi pergerakan pasar awal perdagangan pekan ini, IHSG pun langsung melorot tajam ke level 2.575,963.Sebanyak 19 saham naik, 82 saham turun dan 45 saham stagnan.
Bursa-bursa regional Asia tak ada yang luput dari koreksi.
* Indeks Shanghai turun 5,71 poin (0,18%) ke level 3.122,88.
* Indeks Hang Seng turun 187,62 poin (0,91%) ke level 20.538,56.
* Indeks Nikkei 225 turun 127,43 poin (1,2%) ke level 10.463,12.
* Indeks Strait Times turun 9,52 poin (0,34%) ke level 2.810,19.

Nilai tukar rupiah mengawali perdagangan awal pekan ini dengan melemah tipis. Rupiah diprediksi akan terus mengalami tekanan di tengah pasar finansial global yang sedang 'batuk-batuk' Pada perdagangan Senin (25/1/2010), rupiah dibuka melemah tipis ke level 9.370 per dolar AS, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di level 9.340 per dolar AS.
Pelemahan rupiah sudah terjadi sejak pekan lalu dan untuk pertama kalinya kembali menembus level 9.300 per dolar AS. Sejumlah sentimen negatif termasuk kebijakan dari China untuk memperketat kredit membuat mata uang regional lainnya juga bertumbangan.Investor kini cenderung memilih mata uang yang aman meski berimbal hasil rendah, dan menghindari mata uang yang lebih berisiko.

Dirut Danamon Mundur, Saham Anjlok 100 Poin
Dirut Bank Danamon, Sebastian Paredes menyatakan mengundurkan diri dari Bank Danamon.

Volume Penjualan CPO AALI Naik 8,8%
Volume penjualan CPO AALI sampai dengan Desember 2009 mengalami kenaikan sebesar 8,8% dari 970.568 ton menjadi 1.056.235 ton, di mana sekitar 86,1% atau 909.670 ton.

HARGA SAHAM PP SEKITAR RP 550-600, Laba Adhi Karya Naik 47%
Pendapatan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) hingga akhir Desember 2009 mencapai Rp 7,6 triliun, tumbuh 15% dibanding 2008 sebesar Rp 6,63 triliun. Adapun laba bersih naik 47,2% dari Rp 81,48 miliar menjadi Rp 120 miliar.

Indonesia Punya Opsi Tak Ikut Bursa Asean
Indonesia memiliki opsi tidak mengikuti sistem perdagangan saham secara elektronik antarbursa negara Asean (Asean Linkage) yang dilaksanakan mulai 2013. Alasannya, Indonesia yang berpenduduk sekitar 230 juta jiwa berpotensi memiliki investor yang jauh lebih besar dibanding negara lain seperti Singapura dan Malaysia.

2012, Ekonomi Dipatok Tumbuh 7%
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2010-2014, pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5% pada 2010, 7% pada 2012, dan di atas 7% pada 2014. Sedangkan tingkat inflasi ditetapkan 5 plus minus 1% (2010), angka kemiskinan 8-10% (2014),dan penangguran 5-6%.

Economic: Realisasi Program 100 Hari Capai 92%
Tim Ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu II mengklaim berhasil menuntaskan 92,16% program kerja 100 harinya,sementara DPR dan kalangan usaha mempertanyakan dasar penilainnya. Menko Perekonomian dalam dokumen tertulis menyebut tingkat kemajuan pencapaian target program 100 hari pemerintah di bidang ekonomi hingga hari ke-75 sudah 92,16%. Dari 19 program kerja dan 53 rencana aksi, sebanyak 12 rencana aksi (23,53%) sudah dituntaskan, sedangkan 35 rencana aksi (68,63%) masih sekitar 75%-100%, dan empat rencana aksi masih di bawah 75%

Agri: Pemerintah Dorong Industri Hilir Kelapa Sawit
Pemerintah berencana mendorong industri hilir kelapa sawit. Indonesia merupakan penyumbang terbesar kebutuhan CPO dengan persentase 50,2% dari total produksi sawit dunia dengan penyumbang devisa bagi negara sebesar US$ 13,79 miliar. Menteri Perindustrian MS. Hidayat mengatakan, pada beberapa tahun ke depan Indonesia akan mengurangi volume ekspor CPO secara bertahap seperti pada tahun 2015 volume yang diekspor hanya sekitar 50% dari total produksi dan pada 2020 menjadi 30% dan sebagaian besar CPO itu dikembangkan menjadi industri hilir.

AKRA: Dapat Utang US$70 Juta
AKRA telah mendapat fasilitas pinjaman senilai US$70 juta dari BMRI pada akhir 2009. BMRI telah setuju untuk mem berikan tiga jenis fasilitas pinjaman, yakni fasilitas LC sebesar US$ 50 juta, fasilitas bank garansi Rp32 miliar, dan treasury line (fasilitas untuk transaksi valas dan derivatif) senilai US$20 juta. Dana tersebut akan gunakan untuk belanja modal di 2010. Sebagian besar dana tersebut digunakan untuk kebutuhan pembiayaan pembangunan tangki penampungan di PT Jakarta Tank Terminal (JTT) serta peningkatan kapasitas sejumlah tangki penampungan milik perseroan.

PTBA: Gagal Peroleh Tambang Maruwai
PTBA dipastikan gagal memperoleh sebagian saham tambang batubara Maruwai milik BHP Billiton, sebabBHP menyisihkan PTBA dari daftar calon pembeli.

ISAT: Siapkan Obligasi Dolar
Manajemen PT Indosat Tbk menyiapkan rencana penerbitan obligasi sebagai salah satu sumber pembiayaan untuk belanja modal dan utang yang jatuh tempo pada Oktober dan November tahun ini. Beberapa eksekutif yang medengar informasi itu mengatakan operator GSM yang dikendalikan oleh Qatar Telecom itu tengah berupaya mempertahankan posisi terbesar kedua di pasar seluler di Indonesia.

HEXA: Capex FY10 US$40 Juta
HEXA menganggarkan belanja modal (capex) sekitar US$35 juta-40 juta. Dana tersebut sebagiam besar akan digunakan untuk membeli alat-alat dan buka cabang.

WIKA: Mulai Garap Bisnis Manufaktur
WIKA berencana membangun dua pabrik mini untuk pengolahan aspal dan bijih besi. Untuk mendukung rencana ekspansi ke bisnis manufaktur tersebut, Wika telah menganggarkan dana investasi di 2010 hingga Rp230 miliar. Rencananya, pabrik pengolahan aspal itu akan dibangun di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Sedangkan pabrik pengolahan bijih besi akan dibangun di wilayah Tasikmalaya Selatan, Jawa Barat.

FREN: Saham Grup Sinar Mas Terdilusi
Sebanyak 19% saham FREN yang dimiliki oleh unit usaha Grup Sinar Mas, yaitu PT Gerbangmas Tunggal Sejahtera dan pemodal lainnya terdilusi hingga di bawah 5%. Dilusi tersebut terjadi pada pelaksanaan konversi utang menjadi saham yang digelar pada akhir Desember 2009.

BBCA: Dirikan Multifinance, Siapkan Modal Rp100 Miliar
BCA akan mendirikan perusahaan pembiayaan (multifinace) dengan modal awal sebesar Rp100 miliar. Multifinance tersebut didirikan khusus untuk membiayai sepeda motor. Anak perusahaan baru itu didirikan bukan melalui akusisi perusahaan pembiayaan yang sudah ada.

BMRI: Subdebt Mandiri US$ 300 Juta Masuk RKAP 2010
BMRI memastikan rencana penerbitan subdebt senilai US$ 200-300 juta sudah tercatat dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2010. Mandiri mengharapkan subdebt tersebut bisa diterbitkan dengan tenor di atas tujuh tahun. Namun hingga kini, Bank Mandiri belum menunjuk underwriter untuk penerbitan subdebt tersebut.

IPO: Harga Perdana Saham PP Rp 560
Harga perdana saham PP dipatok di level Rp 560 per saham, 5,67% di atas batas terbawah kisaran harga IPO Rp 530-Rp 900 per saham. Jika harga saham perdana ditetapkan Rp 560 per saham, berarti jumlah dana yang diperoleh BUMN itu mencapai Rp 582,4 miliar.

Laba Bersih BSDE Naik 38,16%
Bumi Serpong Damai Tbk mencatatkan laba bersih sekitar Rp308.738 miliar per 31 Desember 2009 atau naik 38,16% dibanding periode sama sebelumnya sekitar Rp223.461 miliar.

MPPA Dirikan Meadow Asia Company
MPPA melakukan aliansi strategis dengan CVC Capital, sebuah global private equity fund dengan mendirikan perusahaan joint venture yaitu Meadow Asia Company Limited.

Indosat Siapkan Obligasi Dolar
PT Indosat Tbk rencananya akan menerbitkan obligasi untuk belanja modal dan membayar utang yang jatuh tempo pada Oktober dan November tahun ini.

BNBR Perkokoh Fundamental biar Tangguh
Membaiknya kondisi perekonomian nasional dan global membuat manajemen PT Bakrie&Brothers Tbk (BNBR) optimis memenuhi segala kewajiban finansialnya secara tepat waktu.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Suryainti Permata Tbk. di seluruh pasar sejak sesi I hari ini lantaran terancam gagal bayar bunga obligasi senilai Rp 50 miliar.

Kementerian Perdagangan menetapkan bea keluar untuk produk Crude Palm Oil (CPO) sebesar 3% per 1 Februari 2010. Bea keluar 3% ini berarti masih sama dengan bea keluar CPO per Januari yang juga sebesar 3%.Menurut keputusan dari Menteri Perdagangan yang dikutip Senin (25/1/2010), penetapan bea keluar 3% ini didasarkan ada Harga Patokan Ekspor yang ditetapkan sebesar US$ 795,84/MT.

Dirut Mandiri: Subdebt Masuk RKAP 2010
PT Bank Mandiri Tbk menyatakan, rencana penerbitan subdebt senilai US$200-300 juta telah dimasukkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2010.

Sumber: InvestorDaily, Kontan, Detik.com + Market Flash, Inilah.com

Weekly Global Stock Index Analysis

Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan mengalami volatilitas yang tinggi pada pekan ini, mengikuti sejumlah isu politik di AS (pidato Presiden Obama di State of Union, pertemuan the Fed, konfirmasi pemberian suara untuk pemilihan kembali Chairman Fed Bernanke) kekhawatiran terhadap prospek kenaikan suku bunga di China dan India di bulan mendatang dan rilisan sejumlah laporan pendapatan emiten dan ekonomi di AS pekan ini. Kondisi tersebut dapat meningkatkan resiko untuk saham dan komoditas global, berpotensi menguatkan mata uang dolar dan yen hingga Treasury AS sebagai safe haven. Meningkatnya kekhawatiran terhadap isu serangan teroris di Inggris (menaikkan alert hingga severe di akhir pekan lalu) dan pernyataan Osama Bin Laden mengenai rencana terorisme di Detroit, dapat mendorong investor melakukan risk aversion dan menurunkan daya tarik untuk saham dan komoditas global pada awal pekan ini. Harga komoditas global yang terkoreksi di pekan lalu, diperkirakan mengalami technical rebound berkat perkiraan data GDP Q4 AS (prediksi 4,6% dari Q3 sebesar 2,2%) mengalami kenaikan tertinggi dalam 4 tahun, dimana harga minyak dapat rebound ke $80 ($74 hari Jumat)/emas ke $ 1.130 dan batubara ke $110 ($ 99 di akhir pekan ini). Sementara perkiraan bank sentral AS dan Jepang akan menahan laju suku bunga di level terendah dan mempertahankan pembelian surat berharga dan mortgage pekan ini, diperkirakan masih memberikan daya tarik kepada saham dan komoditas hingga akhir bulan ini. Rilisan earning di AS pecan ini: Amgen, Texas Instruments (Senin); Johnson & Johnson, DuPont, Travelers,Verizon, Yahoo (Tuesday); Boeing, Caterpillar, United Technologies, General Dynamics, Qualcomm (Rabu); 3M, Procter & Gamble, Ford, Nokia, Motorola (Kamis); Microsoft, Amazon.com (Jumat). Data ekonomi: Existing Home Sales, Consumer Confidence, FOMC Meeting (26-27 Januari), GDP Q4 AS, U Michigan.
Universal Broker Indonesia Newsletter Vol 371; 25-01

Update Daily Investment News

Wall Street Week Ahead: Politics Overshadow Profits
By: Patti Domm CNBC Executive Editor
Stocks could be in for a rough ride in the week ahead as a focus on political risk overshadows what is clearly an improving profit picture. About a quarter of the S&P 500 companies report, but the emphasis will be on what goes on in Washington. Fed Chairman Ben Bernanke faces a very tight confirmation vote later in the week, and President Obama delivers his State of the Union address Wednesday night. There is also a Fed meeting and several major economic reports, including fresh housing data and fourth quarter GDP.
So far, nearly 20 percent of the S&P 500 has reported and 78 percent of those companies have beaten estimates, according to Thomson Reuters. Yet, stocks ignored the positives and sold off in the worst selling spree since the market bottomed in early March.

http://www.cnbc.com/id/35022639

China Stocks’ Decline Signals Sell to DMG: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Investors should “cash out” of China’s stocks after the Shanghai Composite Index dipped below its 100-day moving average, Singapore-based DMG & Partners Securities Pte. said. The measure is in a “corrective” fourth leg of a five- wave cycle, and traders should “cash out from their respective portfolios before the ship sinks even deeper,” DMG analyst James Lim wrote in a report.The benchmark index declined to as low as 3,062.63 on Jan. 22, below its 100-day moving average, before closing at 3,128.59. The gauge has lost 4.6 percent this year on concern the government will withdraw stimulus to prevent the world’s fastest-growing major economy from overheating. The gauge traded 0.1 percent lower at 3,126.28 at 10:31 a.m. local time.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a540PCkhiLrI

Hang Seng Index May Post Deeper Decline: Technical Analysis

correction” if it falls below its 200-day moving average, according to analysts.The gauge, which surged 52 percent in 2009, has fallen 7.2 percent since China’s central bank unexpectedly raised banks’ reserve ratio by 50 basis points on Jan. 12. The index has slumped through its 50-day and 100-day moving averages, closing at 20,726.18 on Jan. 22, some 810 points from the 200-day average of 19,915.59. The measure fell 1.4 percent to 20,454.79 as of 10:11 a.m. local time today.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a3HXAkgfoYbU

Euro May Rebound 3% on Support, Momentum: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The euro may rebound more than 3 percent from an almost six-month low after finding support near $1.40, JPMorgan Chase & Co. said, citing trading patterns.Europe’s single currency may climb to $1.4550 over the next few weeks after yesterday falling as low as $1.4029, the least since July 30, the bank said. The $1.40 level is also near the 38.2 percent Fibonacci retracement of the euro’s rise from its 2008 low of $1.2330 to last year’s high of $1.5144.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a9E7ksoe6Wec

Franc to Drop on Trend Stall, Intervention: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Swiss franc will fall versus the euro once it gets to the “low 1.46s” on signs the strengthening trend is ending and as the risk rises that the central bank may intervene to curb the currency’s advance, according to MIG Bank SA. The TD Sequential, which seeks to anticipate “trend exhaustion,” and the TD Combo indicator, which traces a security’s price movements, have given a so-called 13 count buy countdown, suggesting the strengthening move is overextended, said Paul Day, an analyst at MIG Bank in Neuchatel, Switzerland. The franc may weaken to 1.5138 per euro once the Swiss National Bank steps in to limit its strength, Day said.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aCbEVeVLOPko

Commodity Price Index May Drop 9% by March: Technical Analysis

(Bloomberg) -- A measure of commodity prices slipped below its 40-day moving average yesterday, which may signal a decline of as much as 9 percent by March, said Paul Hare, a technical analyst with the Linn Group Inc. The Continuous Commodity Futures Price Index of 17 raw materials including oil, gold and corn dropped below its moving average of about 484 yesterday for the first time in six weeks, before settling at 486.56. If the index closes below its 40-day average this week, it will slip further to 443 by late February or early March, Hare said.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aUitLaKdcRPY

Why a Company's Stock Falls Even After Positive Earnings

By: Reuters
While a majority of companies have reported better-than-expected profits in the current earnings season, a few key firms have missed their "whisper number," a metric that is similar but considerably tougher to beat.Missing the whisper number has been a factor in the market's inability to maintain its recent positive momentum, analysts say.Whisper numbers, according to www.WhisperNumber.com, the financial research firm that publishes the data, are unofficial estimates for corporate earnings. They are based on such metrics as fundamental research, past performance and "gut feel," and the numbers are often higher than analyst consensus estimates, making them harder to surpass.

http://www.cnbc.com/id/35017793

Halftime Report: Signs Of A Top?
By: Lee Brodie Producer Halftime Report
The Fast Money traders are closely watching the action in the S&P 500 after the major market index turned negative for the first time this year.How should you be trading? The short-term momentum has flipped from bullish to bearish and that’s the first sign of a top, explains Bill Strazzullo of Bell Curve. Now I’d be watching for a second sign.If you go back to the March lows the biggest accumulation of long positions takes place around 1090. If we close below 1080 take it as another signal that we’ve put in a top, Strazzullo says.

http://www.cnbc.com/id/35010941

Correction This Week — If Dow Breaks This Number: Strategist
By: JeeYeon Park CNBC News Associate
The CBOE Volatility Index (VIX), widely considered the best gauge of fear in the market, jumped on Friday. What does the rise mean for the markets going forward? Brent Wilsey, president of Wilsey Asset Management, and Alan Valdes, vice president of Kabrik Trading, shared their best investment ideas.“We’ve had a major run-up, it’s about time to have some pullback,” Wilsey told CNBC.“But I love this volatility because we sold some companies in December when they were higher, now we’re seeing things come down a little bit.”Wilsey said he hopes for a buying opportunity based on volatility levels.

http://www.cnbc.com/id/35011548

ONG Focus - Technical Written by Oil N' Gold
Comex Gold (GC)

Gold's fall from 1163 extended further to as low as 1083 last week and the development suggests that whole decline from 1127.5 is resuming. Initial bias remains on the downside this week for 1075.2 support first. Break will confirm the bearish view and target 100% projection of 1227.5 to 1075.2 from 1163 at 1010.7 next. On the upside, above 1117.8 will turn intraday bias neutral and bring recovery. But upside should be limited below 1163 resistance and bring fall resumption.In the bigger picture, gold has made a medium term top at 1227.5 and correction from there is likely still in progress to 100% projection of 1227.2 to 1075.2 from 1163 at 1010.7, which is close to 1000 psychological level. However, we'd expect such correction to be contained there at around 1000 psychological level and bring resumption of the whole up trend from 2008 low of 681. A break above 1163 will indicate that such correction has completed and will turn outlook bullish for another high above 1227.5.In the long term picture, rise from 681 is treated as resumption of the long term up trend from 1999 low of 253 after interim consolidation from 1033.9 has completed in form of an expanding triangle. Next long term target is 100% projection of 253 to 1033.9 from 681 at 1460 level. We'll hold on to the bullish view as long as 931.3 structural support holds.

Nymex Crude Oil (CL)
Crude oil's fall from 83.95 extended further to as low as 74.01 last week. The break of 61.8% retracement of 68.59 to 83.95 at 74.46 argues that whole rise from 68.59 is completed. Initial bias remains on the downside this week and further fall should be seen to retest 68.59 support next. On the upside, above 76.68 resistance will turn intraday bias neutral and bring consolidations. But break of 79.16 resistance is needed to indicate that fall from 83.95 has completed. Otherwise, short term risk will remain on the downside. In the bigger picture, upside momentum is clearly diminishing as seen in bearish divergence condition in daily MACD. However, there is no confirmation that medium term rise has topped out yet as long as 68.59 support holds. Such medium term rise could still continue and above 83.95 will target 50% retracement of 147.27 to 33.2 at 90.24, which is close to 90 psychological level. Nevertheless, even in such case, we'll continue to look for reversal signal and expect crude oil to top out finally as it approaches 90 level. ON the downside, break of 68.59 support will confirm that a medium term top is in place and will turn outlook bearish for a retest on 33.2 low as correction from 147.27 resumes. In the long term picture, there is no change in the view that fall from 147.27 is part of the correction to the five wave sequence from 98 low of 10.65. While the rebound from 33.2 is strong and might continue, there is no solid evidence that suggest fall 147.27 is completed and we're still preferring the case that rebound from 33.2 is merely a corrective rise only. Having said that, strong resistance should be seen between 76.77/90.24 fibo resistance zone and bring reversal for another low below 33.2 before completing the whole correction from 147.27.