Friday, March 26, 2010

PT Universal Broker Indonesia Securities Daily Newsletter Vol 413

Equity Strategist Jumat, 26Maret 2010. Vol 413                                        Powered by Strategydesk 
Market Review
IHSG kembali mendekati level rekor tertinggi dalam sejarah di 2.838, setelah sempat menguat ke level tertinggi 2.814, meski akhirnya gagal ditutup diatas level 2.800, berkat ekspektasi pembagian dividen dan mayoritas laporan keuangan emiten tahun 2009 yang telah dirilis tercatat lebih baik dari perkiraan, mendorong investor masih memburu saham-saham dari grup Astra (ASII, AALI, UNTR), perbankan (BMRI, BBRI, PNBN, BBCA) hingga TLKM. Meski kenaikan sejumlah saham unggulan tersebut terbatas karena investor merasa valuasi saham menjadi relative mahal dan picu aksi profit-taking kemarin. Pengaruh dari mayoritas indeks saham regional Asia yang mengalami penguatan dan kuatnya inflow ke pasar modal Indonesia, masih topang kinerja IHSG kemarin. Semua sektor mengalami kenaikan, dimana sektor aneka industry menguat 2,5%, perdagangan naik 2,3%, manufaktur naik 1,4%, financial naik 0,9%, infrastruktur naik 0,7%. Sementara sentiment  didapatkan saham BUMI dari kasus pidana pajak dan potensi batalnya divestasi PT Newmont, membebani kinerja saham grup Bakrie yang berimbas menahan laju kenaikan IHSG. Investor kembali mencetak net buy sebesar Rp 495 miliar, dibandingkan net buy sebesar Rp 299 miliar (24/03), sehingga total net buy pekan ini menjadi Rp 548 miliar.

Mayoritas indeks saham di regional Asia terkoreksi, karena lebih rendah dari perkiraan pendapatan perusahaan Li & Fung Ltd dan China Unicom (Hong Kong) Ltd membayangi kenaikan saham eksportir di Jepang. Saham Li & Fung anjlok 11%, China Unicom terkoreksi 4,1%, Newcrest Mining Ltd anjlok 1,6% berkat anjloknya harga emas ke level terendah 5 pekan, Mazda Motor Corp menguat 1,3% setelah yen melemah ke level terendah 2 bulan terhadap dolar, meningkatkan pandangan untuk pandangan ekspor. Indeks MSCI tidak berubah di 123,73 di Tokyo kemarin. Indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 1,1%, Shanghai melemah 1,2%, Nikkei 225 Jepang menguat 0,1%, Indeks NZX 50 Index menguat 0,2% di Selandia Baru, dimana pemerintah melaporkan pertumbuhan GDP Q4 meningkat ke level tercepat dalam 2 tahun. Investor masih menanti testimony Bernanke dan Uni Eropa.

IHSG Outlook
Momentum kenaikan IHSG diperkirakan terbatas pada akhir pekan ini, karena sejumlah saham unggulan menjadi mahal valuasinya diikuti kondisi teknikal yang overbought, meski sejumlah katalis positif dari dalam negeri seperti hasil laporan keuangan sejumlah emiten tahun 20009 yang solid (ASRI, BMRI, BBCA) mendorong ekspektasi pembagian dividen tahun 2009 (INCO, ASII, NIKL, BWPT, BUMN lainnya), didukung solidnya fundamental ekonomi domestic dari ekspektasi kenaikan prediksi pertumbuhan hingga prediksi deflasi di bulan Maret masih mensupport suku bunga yang rendah dari BI hingga akhir semester 1 2010. IHSG diperkirakan akan menembus rekor tertinggi 2.838 dalam waktu dekat ini berdasarkan factor teknikal yang bullish, sentiment inflow yang kuat hingga kinerja indeks saham global yang menunjukkan trend extend bullish (indeks DJIA target 11.100), dapat batasi potensi penurunan, meki akan dibatasi isu negative dari saham BUMI kasus pidana pajak & potensi batalnya divestasi PT Newmont.

Stock Picks:Average last 35week +148.783%. Target 0-30%+,  Risk < -10%
Closed All: AGRO 130/BCIP 315/INDY 2.275/BWPT 710/BSDE 620/ASRI 142/ DGIK 86/UNSP 520/TINS 2.175/INCO 3.975/ANTM 2.125/ASII 40.400/BHIT 780/BMRI 5.100/DGIK 92/DILD 1.280/DOID 1.260/BKSL 102 /ITMG 36.100 /INDF 4.100/TLKM 8.050/MNCN 305/UNVR 12.000/BUMI 2.300I/ELTY 240. Buy: BBRI/BBCA/TLKM/PLAS/PGAS/BCIP/ASII/ITMG/BIPI/INDF/BBNI/PTBA


Stock Picks:
# BBNI:  Outperform                                #SRSN : Hold 

Global  Outlook
Momentum kenaikan indeks saham regional Asia pada hari ini diperkirakan terbatas di akhir pekan ini, setelah lelang Treasury AS yang mengecewakan dan belum adanya kesepakatan diantara para pemimpin Negara di Eropa mengenai bagaimana usaha penyelamatan Yunani telah mengikis kenaikan saham Wall Street di akhir sesi penutupan semalam. Dolar AS menguat ke level tertinggi sejak Mei (82,207) dan yield (imbal hasil) Treasury 10-tahun melonjak ke level tertinggi sejak bulan Juni 2009, menurunkan daya tarik untuk saham dan komoditi global. Saham Schlumberger Ltd dan Conoco Phillips terkoreksi berkat terkoreksinya harga minyak, diikuti penurunan saham Monsanto Co dan Dupont Co, membebani kinerja indeks saham Wall Street semalam. Meski kenaikan saham Citigroup Inc setelah pemerintah berencana menjual saham di bank tersebut, Qualcomm Inc dan Best Buy Co menguat berkat lebih baik dari perkiraan laporan keuntungan, memberikan support kepada Wall Street. Sementara laporan Jobless Claims AS merosot ke 442K, Retail Sales Inggris melonjak 2,1% dan Fed Bernanke mengatakan AS masih memerlukan suku bunga yang rendah, gagal dimanfaatkan pasar untuk melanjutkan momentum kenaikannya. Pasar masih menanti hasil pertemuan puncak Uni Eropa setelah Presiden ECB Trichet menentang permintaan bantuan IMF kepada Yunani, dimana dapat membebani kinerja indeks saham global.   

Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal positif dari pola three white soldier (momentum kenaikan menguat),  berada di atas channel support di 2.705dan masih berada dalam uptrend channel, ditutup di diatas 2.745 (5-day MA), seharusnya membatasi potensi penurunan. Kondisi tersebut didukung ADX rebound (momentum kenaikan menguat), stochastic berada di territorial netral, MACD bullish, menunjukkan potensi kenaikan kian terbatas. Hitungan EW: potensi kenaikan ke 2.820/2.838 masih terbuka karena IHSG masih berada dalam proses  minuette iii/5 dalam 5 minor. Resistance di 2.820/2.838. Analisa W.Gann menunjukkan target 3.150 di Q2/Q3 2010, jika ditutup diatas 2.735 (FR 161.8%) di bulan ini. (+20p+45p+73p). Hold buy 2.748 target 2.800/2.820 = 62 poin. Buy 2.770 target 2838 (buy break)
Resistance:2846.06/2834.34/2822.61/2807.01. PP  2791.40
Support    : 2779.68/2767.95/2752.35/2736.74
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com  

Analisa Saham: Seputar Indonesia & Inilah.com 25-26 Maret 2010

Bloomberg BusinessWeek Edisi April is Next

IHSG Diprediksi Terus Menguat
JAKARTA (SI) – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini.Analis Universal Broker Indonesia Securities Andri Zakarias Siregar menyatakan, IHSG menetap di zona hijau seiring sentimen positif dari regional.

Antisipasi pelaku pasar modal terhadap keluarnya laporan keuangan tutup buku tahun 2009 dilihatnya juga akan mendorong indeks. Selain itu derasnya dana asing yang masuk bursa bakal ikut membantu IHSG. Dia melihat pemodal asing tetap tertarik Indonesia karena opsi berinvestasi di Amerika Serikat dan Eropa tidak lagi menarik. Investor asing kini lebih berminat menuju bursa Asia,salah satunya Indonesia,yang memiliki potensi pertumbuhan ekonomi tinggi. Dengan dukungan pemodal asing tersebut,Andri pun menyatakan indeks memiliki kemungkinan memecahkan rekor tertinggi di level 2.838 bakal tercapai dalam waktu dekat.

“Kemarin indeks sempat melewati 2.800 meski akhirnya gagal bertahan.Namun, saya kira indeks hari ini bisa kembali menguat. Titik tertinggi sepanjang sejarah 2.838 tinggal menunggu waktu saja untuk dilewati,”papar Andri ketika dihubungi harian Seputar Indonesiakemarin. Menurut Andri, saham-saham sektor komoditas dan barang konsumsi bisa menjadi penentu bagi indeks untuk melanjutkan penguatannya.Dia melihat saham-saham tersebut akan dilirik investor seiring dengan kenaikan saham-saham unggulan lain yang sudah naik terlalu tinggi dalam beberapa hari terakhir,yakni PT Astra International Tbk (ASII) dan saham perbankan. “Kemungkinan terjadinya switching saham bagi investor untuk berinvestasi besar terjadi,”ujarnya.


Rekomendasi IHSG: 2.765-2.820
Beli: BMRI, BBCA, BBRI, TLKM, ADRO, PTBA, ITMG, INDF

Ayo! BoW ADRO, PTBA, INDF & UNVR  (inilah.com/Agung Rajasa) 
INILAH.COM, Jakarta - Pergerakkan IHSG pada perdagangan Jumat (26/3) diperkirakan akan bergerak di kisaran 2.763-2.838 dengan kecenderungan menguat terbatas. Saham pilihan ADRO, PTBA, INDF dan UNVR. Demikian dikatakan analis saham Universal Broker Indonesia Securities, Andri Zakarias Siregas kepada INILAH.COM kemarin. "Indeks diperkirakan masih akan menguat meskipun terbatas dan ada potensi koreksi," katanya.

Pasar saham masih memperhatikan kondisi eksternal dengan diadakannya pertemuan pemimpin Uni Eropa. Salah satu topik yang menarik adalah pembahasan penanganan utang pemerintah Yunani. Sentimen lain adalah menguatnya US$ karena kekhawatiran krisis di Yunani belum terselesaikan. Hal ini juga menekan harga minyak dunia yang turun di bawah US$80 per barel. Dengan rekor yagn sudah dicapai IHSG melewati 2.800 maka pergerakkan indeks berpotensi terkoreksi. Sebab beberapa saham sudah dalam posisi overbought. Kalau hari ini dorongan menguat dapat melewati level 2.820 maka indeks akan tetap terus menguat menuju resisten berikutnya di 2.838.

Namun dalam kondisi tersebut, investor harus tetap optimis dengan kondisi ekonomi Indonesia. Investor dapat mengoleksi saham dari emiten yang mengeluarkan laporan keuangan dengan kinerja bagus. "Selain itu cermati juga emiten yang akan membagikan dividen, sebagai salah satu sentimen positif saat ini," jelasnya. Beberapa saham yang direkomendasikan dengan strategi buy on weakness adalah saham Adaro Energy (ADRO), Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), Indofood Sukses Makmur (INDF) dan Unilever Indonesia (UNVR). [hid]

25/03/2010 - 16:20 Koreksi Tipis, IHSG Ditutup Naik 24,3 Poin (inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakkan IHSG pada sesi penutupan Kamis (25/3) indeks sudah tidak terlalu tinggi yang naik 24,3 poin (0.88%) ke level 2.799,15, karena bursa regional tidak terlalu kuat sehingga terjadi koreksi tipis. Hal itu dikatakan analis Universal Broker Indonesia Securities, Andri Zakarias Siregar kepada INILAH.COM, Kamis (25/3). "Kenaikkan indeks sudah cukup tinggi sehingga terjadi koreksi meski tipis. Apalagi bursa regional tidak terlalu kuat dengan bursa Hong Kong dan Hang Seng negatif," katanya.

Dengan pencapaian rekor tertinggi maka diperlukan koreksi tipis sehingga saham tidak terlalu kemahalan. Hal ini untuk mengerem kenaikan indeks secara drastis. Hal ini terjadi saat kondisi ekternal juga kurang mendukung. Pasar masih ada kekhawatiran krisis Yunani yang belum terselesaikan. Demikian juga dengan koreksi harga minyak yang dipengaruhi karena investor lebih memilih memegang US$. "Namun secara fundamental, saham kita masih tetap menarik sehingga masih berpotensi menguat besok walaupun ancaman koreksi," jelasnya. Dalam catatan, volume perdagangan mencapai 4,8 miliar unit saham dengan nilai transkasi Rp4,5 triliun yang didukung 114 saham menguat, 95 saham melemah dan ada 85 saham stagnan. Untuk indeks LQ45 naik 5,8 poin ke level 546,07 dan indeks JII naik 5,5 poin ke level 444,12.

Bursa Asia pada perdagangan Kamis cenderung mixed lantaran utang negara-negara Eropa dan tidak adanya sentimen positif penggerak pendapatan bagi perusahaan. Pada perdagangan Kamis (25/3), harga minyak Asia kembali melemah mendekat US$80 per barel setelah hilangnya perpanjangan kontrak beberapa hari lalu setelah persedian minyak AS meningkat.

Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 26-03

Saham PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) bakal dikerek bandar terkait adanya kabar perusahaan BUMN berminat kerja sama dengan perseroan, dalam pengadaan kertas untuk menopang produksi perusahaan pelat merah tersebut. Investor dan institusi asing juga siap menyuntikan dana ke Kertas Basuki guna memuluskan rencana ekspansi bisnis perseroan.

Satu sumber mengingatkan pemodal agar mencermati pergerakan saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) karena sahamnya berpotensi menguat hingga ke level Rp1.000. Perusahaan memiliki dua aksi korporasi, yakni berhasil mengonversi obligasi lama menjadi obligasi baru dan akan menjual Polychem Indonesia Tbk (ADMG) karena berkonsentrasi membesarkan perusahaan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meski sempat mencicipi teritori negatif akhirnya kembali berjalan di jalur hijau. Sementara rupiah bergerak stabil dalam perdagangan yang tipis.Pada perdagangan Jumat (26/3/2010), IHSG dibuka melemah 1,152 poin (0,04%) ke level 2.797,997. Namun sessat berikutnya IHSG langsung berbalik arah dan dalam 5 menit awal perdagangan tercatat menguat 7,283 poin (0,26%) ke level 2.806,432.Laju penguatan IHSG terutama ditopang oleh kenaikan harga saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) hingga Rp 500 (2,92%) ke level 17.600. Demikian pula saham Astra International (ASII) yang tercatat naik Rp 550 menjadi Rp 37.900."PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana membangun rel kereta baru yang akan meningkatkan volume produksi sampai dua kali lipat lebih. Proyek tersebut berdampak sangat besar terhadap valuasi saham PTBA," ulas Sucorinvest.Sementara nilai tukar rupiah dibuka stabil di level 9.137 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.138 per dolar AS. Rupiah diperdagangkan pada volume yang sangat tipis.

INVS Incar Pendapatan 2010 Tumbuh 60%
PT Invovisi Infracom Tbk (INVS) menargetkan pertumbuhan pendapatan sepanjang 2010 sekitar 60% menjadi Rp145 miliar dari Rp88,7 miliar di 2009.

Dua Aksi Korporasi Sekaligus
BNI Korban Defisit APBN 2010
PT Bank Negara Indonesia (BBNI) berencana melakukan rights issue dan green shoe bersamaan. Kedua aksi itu bakal menekan saham emiten pelat merah tersebut.

Laba Bersih HM Sampoerna Tumbuh 30%
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMPS) mencatatkan laba bersih Rp5,087 triliun atau naik 30% pada 2009 dibandingkan periode sama sebelumnya Rp3,895 triliun pada 2008.

BHIT Bakal 'Rights Issue' 3,21 Miliar Saham
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) akan melakukan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)3,21 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.

PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk (PSAB) mencatat penjualan bersih sepanjang 2009 turun 19,8% menjadi Rp14,01 miliar ketimbang periode yang sama tahun 2008 sejumlah Rp17,46 miliar.

Sepanjang 2009, PT Asiaplast Industries Tbk (APLI) membukukan pertumbuhan laba bersih sekitar 725,22% dari rugi Rp4,821 miliar pada 2008 berubah positif Rp30,142 miliar.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan laba bersih sepanjang 2009 tumbuh 26,46% sebesar Rp3,043 triliun ketimbang perolehan 2008 hanya Rp2,407 triliun.

Economic: Eropa Akhirnya Minta Bantuan IMF Atasi Krisis Utang Yunani
Uni Eropa akhirnya sepakat untuk meminta tolong IMF guna menyelamatkan perekonomian Yunani yang kini sedang dibelit krisis utang. Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan setelah sebelumnya Prancis menolak keras keterlibatan IMF di Yunani karena dianggap bisa mencoreng kawasan tersebut. Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel berhasil mencapai kesepakatan dari 16 negara anggota Uni Eropa dalam pertemuan pemimpin Uni Eropa untuk membawa IMF memberikan pinjaman bilateral ke Yunani. Perdana Menteri Yunani George Papandreou menyambut baik keputusan tersebut karena bisa membuat kawasan tersebut lebih kuat setelah melalui krisis.

Economic: Waspadai Aliran Uang Panas
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua jajaran kementerian mewaspadai derasnya laju investasi ke dalam negeri. Aliran dana ini mudah ditarik keluar dari Indonesia sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan guncangan ekonomi dan keuangan. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, arus modal dalam bentuk hot money itu sangat rentan untuk ditarik kembali akibat dari isu-isu tertentu dan dapat membuat guncangan-guncangan lain dalam perekonomian dan keuangan kita. Sri Mulyani mengatakan bahwa derasnya arus modal itu harus dimanfaatkan untuk sektor yang produktif dan permanen yang bersifat jangka panjang. Pemerintah juga menjamin tidak akan mengurangi tingkat kewaspadaan terhadap masuknya aliran modal dari luar negeri agar tepat sasaran pada sektor yang produktif.

Agri: Ekspor Kakao Bakal Kena Bea Keluar 10%
Pengapalan biji kakao untuk bulan depan diperkirakan dikenai tarif bea keluar sebesar 10%, menyusul penguatan harga rata-ratat komoditas tersebut di pasar dunia yang mencapai US$2.900 per ton. Berdasarkan peraturan Menteri Keuangan No.67/PMK.011/2010 tentang Penetapan Barang Ekspor yang dikenankan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar, disebutkan biji kakao dikenai bea keluar mulai April.

Energy: Memorandum Komisaris Bikin Pertamina Rugi US$ 1,5 Juta
Memorandum Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) mengenai perubahan aturan impor minyak , bisa menyebabkan Pertamina mengalami kerugian US$ 1,5 juta khususnya untuk pengadaan bulan Maret 2010. Romahurmuziy menuturkan memorandum Komisaris Pertamina itu membatasi peserta tender pengadaan impor minyak Pertamina. Padahal sebelumnya ada sekitar 32 perusahaan yang bisa melakukan tender pengadaan minyak Pertamina baik trader, major oil company (MOC), maupun national oil company (NOC) ikut tender dengan mengacu pada harga termurah.

BNGA: CIMB Niaga Terbitkan Obligasi Rp 3 Triliun
PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) akan menerbitkan surat berharga atau obligasi senilai Rp 3 triliun. Rencananya, obligasi itu akan diterbitkan pada semester ke dua. Hal tersebut sudah di laporkan ke Bapepam,ungkap Presiden Direktur CIMB Niaga. Sebelumnya, perseroan berencana mengeluarkan obligasi global sebanyak US$300 juta. Ia menuturkan, pertimbangan menerbitkan obligasi rupiah karena faktor bunga.

BBNI: Dapat Tambahan Pemulihan Aset Rp150 miliar
PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk mendapatkan tambahan dana dari hasil recovery asset pada awal tahun ini sebesar Rp150 miliar, di antaranya dari pengembalian dana penempatannya di Indover Rp120 miliar dan sisanya Rp30 miliar dari peningkatan kembali surat berharga yang dimiliki perseroan. Direktur Treasury dan International BNI Bien Subiantoro mengatakan pada bulan ini perseroan menerima pengembalian dana dari recovery aset Indover senilai 10,1 juta euro atau sekitar Rp120 miliar setelah proses lelang aset anak usaha Bank Indonesia itu diselesaikan.

PTBA: Teken Kontrak US$4,8 Miliar
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui anak usahanya, PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR), telah meneken kontrak desain, pengadaan barang, dan konstruksi (EPC) dan kontraktor perawatan dan operasional dengan China Railway Group Limited (CRGL) untuk pembangunan angkutan kereta api dan pelabuhan batubara senilai total US$4,8 miliar atau sekitar Rp43,6 triliun.

GZCO: Raih Pinjaman Rp75 Miliar
PT Gozco Plantations Tbk mendapatkan pinjaman sebesar Rp75 miliar dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk membiayai belanja modal tahun ini senilai total Rp300 miliar. Presdir Gozco Tjandra M. Gozali menuturkan sebagian dana belanja modal akan digunakan untuk membangun pabrik pengolahan CPO senilai Rp135 miliar serta pelabuhan sebesar Rp25 miliar. Perseroan selama 2009 membukukan laba bersih selama 2009 sebesar Rp204 miliar, atau naik 270,77% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp54,75 miliar. Tjandra Gozali menuturkan melonjaknya pendapatan itu salah satunya disumbang oleh PT Palmia Sejahtera yang diakuisisi tahun lalu. Perusahaan yang diakuisisi tersebut berkontribusi sebesar Rp50 miliar terhadap laba bersih.

TKLM: Berniat Akuisisi Perusahaan Tower
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tengah mengkaji rencana mengakuisisi perusahaan menara telekomunikasi. Akuisisi ini bertujuan memperkuat bisnis anak usahanya, PT Mitratel. Komisaris Utama TLKM Tanri Abeng mengungkapkan proses akusisi ini bisa dilakukan dari anak usaha, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) atau milik perusahaan lain.

BTEL: Terbitkan Obligasi US$ 250 Juta di 1H10
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) kian mematangkan rencana penerbitan obligasi berdenominasi dolar AS hingga senilai US$ 250 juta pada 1H10. Perusahaan telah menunjuk tiga penasihat keuangan, yaitu Merril Lynch, Morgan Stanley, dan Credit Suisse.

ELSA: Elnusa Digugat Soal Peralatan Bor Minyak
Sewa menyewa alat pengeboran minyak antara PT Saptawell Technicatama dan PT Elnusa Tbk akhirnya berujung ke pengadilan, setelah kedua pihak tidak berhasil menyelesaikan perselisihan mereka. Menurut pihak PT Saptawell, alat pengeboran yang disewa oleh PT Elnusa tersebut telah rusak karena tidak sesuai lagi dengan kondisi semula. PT Saptawell menginginkan PT Elnusa untuk mengembalikan alat pengeboran pada kondisi semula yaitu pada tekanan 15.000 Psi.

BBCA: Kredit Korporasi Diproyeksikan Rp50 Triliun
Kredit korporasi PT Bank Central Asia Tbk (BCA) diproyeksikan mencapai Rp50 triliun akhir tahun ini atau tumbuh 4,8% dari 2009. Pada pertengahan 2Q10, BCA menandatangani sekitar enam perjanjian kredit korporasi di bidang konstruksi, minyak, dan gas serta makanan dan minuman. Total nilai kredit mencapai Rp3-4 triliun.

BHIT: Bhakti Investama Rights Issue 3 Miliar Saham
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) berencana menggelar rights issue tanpa HMETD. Menurut direksi perseroan, penambahan modal tanpa HMETD itu dilakukan sebanyak-banyaknya 3.216.414.909 (3,22 miliar) saham, dengan nilai nominal Rp 100 atau 10% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah penambahan modal tanpa HMETD. Dana hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan keuangan perseroan dalam rangka mendukung ekspansi usaha.

TFCO: Konversi Utang Jadi Saham
PT Teijin Indonesia Fiber Tbk (TFCO) mengonversi utang Rp929,76 miliar menjadi 1,86 miliar saham baru dengan harga Rp500 per saham. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia sore ini disebutkan setelah peningkatan modal itu, modal dasar Teijin bertambah menjadi Rp2,41 triliun yang terbagi atas 4,82 miliar saham dengan nilai nominal Rp500 per saham. Setelah konversi utang tersebut, Teijin Limited memiliki 4,76 miliar saham senilai Rp2,38 triliun. Toyota Tsusho Corporation memiliki 30,60 juta saham senilai Rp15,30 miliar, dan publik memiliki 30,28 juta atau senilai Rp15,14 miliar.

SUGI: Akusisi 100% Storey's Gate
PT Sugi Samapersada Tbk (SUGI) mengakusisi 100% saham Storey's Gate Limited senilai US$1,2 juta dari Arelia Worldwide Limited. Akusisi tersebut telah disetujui dalam rapat pemegang saham (RUPS) perseroan. Storey's Gate memiliki 37,5% saham di Elnusa Tristar Ramba Limited (ETRL) yang memproduksi 4 ribu barel minyak.

Korporasi Panen Laba
Tahun 2009 merupakan musim panen laba bagi korporasi. Geliat pemulihan ekonomi global disertai penguatan kurs rupiah terhadap dolar AS membawa dampak positif bagi kinerja perusahaan-perusahaan di Indonesia, sehingga mereka mencatatkan prestasi yang gemilang.

Danatama Akui Belum Bahas 'Rights Issue' DOID
PT Danatama Makmur mengakui belum ada pembicaraan dengan manajemen PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mengenai underwriter rencana rights issue.

Kapitalisasi Saham Tembus Rp 2.250 T
Kapitalisasi saham pada pertengahan tahun ini diperkirakan mencapai Rp 2.250 triliun dari posisi akhir 2009 sebesar Rp 2.070 triliun. Pemicu kenaikan itu antara lain banyaknya perusahaan yang menawarkan saham umum perdana (initial public offering/IPO) dan harga-harga saham emiten yang terus melonjak.

Melonjaknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga mencetak rekor baru sejak awal tahun 2008, memberikan berkah bagi perusahaan sekuritas. Setidaknya dalam satu bulan terakhir, permintaan investor bertransaksi di bursa saham mengalami peningkatan. Sehingga, jasa brokerage yang diberikan perusahaan sekuritas ikut terkerek naik.

Indonesia menempatkan diri sebagai negara pengekspor batubara terbesar kedua di dunia setelah Australia.Demikian menurut data yang dikutip INILAH.COM, Jakarta, Kamis (25/3) dari makalah presentasi, Japan,s Director Coal Division Natural Resources and Fuel Department Agency for Natural Resources Resources and Energy, Hirotoshi Kunitomo.Hirotoshi mengatakan, dari total peredaran batubara di pasar dunia yang mencapai 917,30 juta tons ekspor batubara dari Indonesia per tahunnya mencapai 202 juta ton atau sekitar 22,0%. Sementara ekspor batubara dari negara eksportir terbesar pertama Australia sekitar 244 juta ton atau capai 26,6%.Selain kedua negara tersebut Rusia menjadi eksportir batubara terbesar ketiga mencapai 100 juta ton atau 10,9%. Disusul Colombia dan Afrika Selatan capai 67 juta ton atau 7,3%. Ekspor batubara dari China capai 54 juta ton. Amerika Serikat sekitar 53 juta ton. Canada 30 juta ton. Vietnam 30 juta ton. Kazakhstan 23 juta ton. Serta negara lainnya capai 48 juta ton.

Sumber: Reuters/Bloomberg/Inilah.com/Investordaily/Kontan/Detikfinance.com (Market Flash)
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com

Update Daily Investment News

0452 GMT [Dow Jones] Indonesia shares turn lower by midday, down 0.2% at 2792.933 in light volume, off earlier high of 2809.284, led by profit taking in most blue chips after recent rally; support at 2780. "It's a healthy correction after the main index rose almost 3% in the previous four sessions," says trader at Lautandhana Securities; expects bargain buying by foreign funds later in session to offset index losses. Among decliners, bellwether Telkom (TLKM.JK) down 2.4% at IDR8,100, consumer goods producer Unilever (UNVR.JK) down 0.8% at IDR12,350, while cigarette maker Gudang Garam (GGRM.JK) down 2.5% at IDR25,150. (edhi.pranasidhi@dowjones.com)

0554 GMT [Dow Jones] Nikkei up 1.6% at 10,999.50 after breaching 11,000-level for first time since Oct. 3, 2008 as investors chasing market higher on weaker yen, which is raising hopes for Japanese corporate earnings recoveries, says Kenichi Hirano, strategist at Tachibana Securities. As such, futures buying helping to lead cash market, he says. Adds gains in Asian markets also contributing to better sentiment; next resistance level pegged at 11,500. "Investors will likely gradually come to focus on this (11,500) target level," he says. Earnings recovery for next FY through March 2011 almost certain, he adds, but whether trend will continue following FY still uncertain under current deflationary conditions. Exporters remain higher, especially technology shares; Tokyo Electron (8035.TO) up 2.3% at Y6,180. (ayai.tomisawa@dowjones.com)

0507 GMT [Dow Jones] Spot gold higher at $1,094.30/oz, up $3.30 vs NY close, EUR/USD firms to $1.3336. Market remains in consolidation phase despite reaching six-week lows this week as EUR/USD falls, says Mitsui precious metals director Anderson Cheung. Some market participants tipping gold's uptrend to wane, predicting prices to sag toward $900 level but Cheung says gold set to stay supported as long as interest rates remain low, adds physical buying evident on price dips. "The Fed overnight came out to say that interest rates will stay at low levels for some time to come. As long as U.S. interest rates stay very low, gold will stay supported," says Cheung. Low U.S. interest rates expected to push investors to seek alternative assets to dollar such as gold, while gold's role as hedge against potential future inflation as liquidity measures remain in place also making it attractive. Pegs strong support at $1,050, with pent-up physical buying interest to shore up gold should fall through near-term support at $1,080. (elisabeth.behrmann@dowjones.com)

0753 GMT [Dow Jones] HSI +1.4% at 21,061.68, with index back above 21,000 level, supported by rise in China markets, with Shanghai Composite ending up 1.3%, Shenzhen Composite +0.9%, says Ernie Hon at ICBC International. "Hong Kong is catching up with recent rise in the U.S., as lingering rate hike concerns in China, especially after India's recent rate hike, have dampened interest in the local market." HSI nearly flat in a month (+0.8% month-to-yesterday). Tips 21,500 as near term cap. Says rotational interest in property stocks and China coal stocks supporting gains of HSI, with Hang Seng Property Subindex +1.9%, after falling 2.6% so far this week; while rise in coal stocks likely supported by attractive valuations, with Shenhua (1088.HK) +3.8% at HK$32.60, China Coal (1898.HK) +2.8% at HK$11.76. Volume modest at HK$54.44 billion.

0754 GMT [Dow Jones] March HSI futures +1.6% at 21,087, outpacing cash market's 1.3% gain. Contrary to futures recently alternating between premium, discount to cash, contract trading at consistently big (around 30 points now) premium to cash in afternoon, which coupled with futures volume a lot higher than recent average at 96,450 lots, indicating underlying bias taking turn for better. (robert.li@dowjones.com)

0753 GMT [Dow Jones] USD/JPY may rise to 93.50, highest since Jan. 8, next week vs last 92.54 amid potential for uptrend in U.S. Treasury yields, says Sumitomo Mitsui Banking Corp. chief economist Etsuko Yamashita; players' trading may "shift to dollar-buying on expectations for (rises in) U.S. Treasury yields," rather than recent euro-selling flows due to Greek fiscal issues. Says upcoming U.S. reports are key for direction of U.S. Treasurys, USD/JPY; Tuesday's March Conference Board Consumer Confidence Index, Thursday's ISM manufacturing index, Friday's non-farm payrolls. While Treasury yield gains partly caused by recent sluggish tender, attention may shift toward whether U.S. data shows economy well positioned to recovery, possibly pushing yields higher, she says. Non-farm payrolls may have 187,000 job increase in March vs February's 36,000 jobs losses, according to Mizuho Corporate Bank. USD/JPY support at 91.00.

0647 GMT [Dow Jones] Singapore stocks holding on to gains but overall market generally ho-hum with investors not having much to trade on. STI +0.5% at 2903.05; not expected to test last week's 2-month high of 2932. With no key drivers in sight, attention remains centered on lower liners, where players find more potential for higher absolute gains vs blue chips. "Trading interest appeared to be centered on small- and mid-cap stocks. Expect the local market to end the day in positive territory, taking the cue from gains across regional markets," says CIMB. FTSE ST Mid Cap Index +0.8%, FTSE ST Small Cap Index +0.6%, FTSE ST Catalist Index (which tracks penny stocks) +0.4%. Overall volume light at about 1 billion shares. Among blue chips, top performers include Jardine Cycle & Carriage (C07.SG), +3.2% at S$29.00, Fraser & Neave (F99.SG), +2.2% at S$4.64, CapitaLand (C09.SG), +2.0% at S$4.02.(frankie.ho@dowjones.com)

0255 GMT [Dow Jones] NZD/USD will be dragged down by EUR as disappointment about Greece bailout package weighs single currency down, taking risk-sensitive currencies with it, says RBC Capital Markets currency strategist Sue Trinh; "Kiwi is a victim of overall global sentiment. The euro remains in a world of pain with the bailout package for Greece very disappointing." Adds still unresolved conflict within EU about dealing with Greece, leaving EUR struggling to retain any gains, "and that's what's keeping the lid on the Kiwi." Notes "risk aversion remains the theme in that environment, so Kiwi dollar gains will be capped." NZD/USD has stubborn resistance at 0.7145, initial support at 0.7000, with a break below opening up 0.6850. Pair last 0.7052.

Friday Look Ahead: Markets Watching Greece, Obama Housing Plan, RatesMarket focus has spun back to Greece and EU politics, and developments there could be a driver for U.S. markets Friday.
http://www.cnbc.com/id/36045560

Stay in Market, but Watch Headwinds: Pros
Investors need to participate in this market because uncertainty has been largely removed and there are still some great opportunities, said Ray Harrison, founder of Harrison Financial Group and Alan Lancz, president of Alan B. Lancz & Associates.
http://www.cnbc.com/id/36033468

Dollar Rally Versus Yen May Be Near End: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The dollar’s rally against the yen may be approaching an end after the biggest two-day gain since December, a gauge of momentum indicates.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a64AGQHpEtpI

Treasury Yield ‘Breakout’ Will Boost Dollar: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Treasury 10-year notes have shattered a recent pennant pattern in a “bearish breakout” that indicates support for the dollar, according to Royal Bank of Canada, the nation’s biggest lender.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=atykgzPn2sOM

Indian Stimulus Exit Won’t ‘Kill’ Stocks Rally, Prudential Says
(Bloomberg) -- India’s stocks will withstand the withdrawal of stimulus measures and extend last year’s rally, the biggest in 18 years, as domestic spending strengthens, said Prudential Financial Inc.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=abFoL8Dd9MnE

China to Lead Emerging Stock Values Higher, Morgan Stanley Says
(Bloomberg) -- Developing nation stocks may see their market values rise more than fourfold in the next decade, propelled by the increasing significance of China, according to Morgan Stanley.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=av1XJ7OdE2Bw

Dollar May Reverse Yen Gain on Slow Fed, Nomura Securities Says
(Bloomberg) -- The dollar may reverse gains versus the yen made over the past three months as the Federal Reserve will limit increases in interest rates through to the end of 2011, according to Nomura Securities Co.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=at95_g_B_TwI

U.S. Equities Are Cheap in Minds of Fund Managers, Says Russell
(Bloomberg) -- More investors consider U.S. stocks to be cheap even as the country’s benchmark indexes outperformed developed markets since the start of the year, according to a survey by Russell Investments Ltd.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aqCcEDONo0w0

Thursday, March 25, 2010

What U See is What U Get: ASII vs BUMI or KLBF vs SMCB???

25/03 SMCB (2.175)













25/03 KLBF (1.820)


 
25/03 ASII (43.000)














25/03 BUMI (2.250)

The Stock Market Is Patterned -- Here's Proof

You don't have to sift through the latest economic data as if they were tea leaves.
This is an excerpt from Elliott Wave International's free Club EWI resource, "What Can a Fractal Teach Me About the Stock Market?" by EWI's president Robert Prechter.
http://www.elliottwave.com/freeupdates/archives/2010/03/23/The-Stock-Market-Is-Patterned----Here-s-Proof.aspx

Lessons in Technical Indicators: Part 3

How to use technical indicators to complement your wave analysis
The MSCI Asia Apex Index combines 50 of the largest stocks in Hong Kong, Taiwan and Korea. The index also provided Elliott Wave International's Asian-Pacific Short Term Update editor Chris Carolan an opportunity to teach his subscribers how to use three of his favorite technical indicators to anticipate and capitalize on trend changes.
http://www.elliottwave.com/freeupdates/archives/2010/03/23/Lessons-in-Technical-Indicators-Part-3.aspx

PT Universal Broker Indonesia Securities Daily Newsletter Vol 412

Equity Strategist Kamis, 25Maret 2010. Vol 412                                        Powered by Strategydesk 
Daily Report

Market Review
Aksi pemburuan saham grup Astra (ASII, UNTR, AALI), TLKM dan perbankan (BMRI, BBCA, BBRI, PNBN) dari ekspektasi kinerja perseroan yang lebih solid di tahun 2009 yang menghasilkan laba bersih (BBCA, BMRI) dan pembagian dividen (ASII), menopang kinerja IHSG kemarin. Kenaikan IHSG merupakan kenaikan tertinggi diantara indeks saham regional Asia kemarin. Pengaruh dari kenaikan saham Wall Street dan indeks saham regional Asia yang mendapatkan keuntungan dari lebih baik dari perkiraan kinerja ekspor Jepang dan ekspektasi suku bunga rendah di AS akan dipertahankan hingga akhir tahun ini, ikut topang kinerja IHSG. Semua sektor di IHSG mengalami kenaikan, dipimpin oleh sektor financial (3,3%), infrastuktur (+2,5%), perdagangan (2,1%), aneka industry (1,9%) dan property (1,5%). Rupiah ditutup menguat di Rp 9.120 terhadap dolar. IHSG melesat 53,988poin(+1,98%), di 2.774,850,transaksi sebesar Rp 4,187triliun. Investor kembali mencetak net buy sebesar Rp 299 miliar, dibandingkan net buy sebesar Rp 101,252  (23/03), sehingga total net buy pekan ini menjadi Rp 53,294 miliar.

Mayoritas indeks saham di regional Asia melejit, dipimpin oleh perusahaan teknologi dan komoditi, berkat signal meningkatnya permintaan untuk chip computer dan batu besi meningkatkan keyakinan investor dari kekuatan pemulihan ekonomi global. Saham Samsung Electronics Korea menguat setelah harga chip melonjak. Nintendo Co melonjak setelah perusahaan akan menjual versi 3D untuk produknya. Rio Tinto Group, menguat setelah Vale SA menaikkan harga jual batu besi. Indeks MSCI ditutup di 124,19 kemarin. Indeks Nikkei 225 menguat setelah ekspor Jepang naik ke level tercepat dalam 30 tahun. Hang Seng Hong Kong dan Komposit Shanghai menguat 0,1% setelah Bank of China Ltd melaporkan kenaikan keuntungan. Indeks S&P/ASX 200 menguat 0,3%.

IHSG Outlook
Seperti diperkirakan sebelumnya, IHSG diperkirakan masih dapat melanjutkan trend kenaikan berkat sejumlah katalis positif dari dalam negeri seperti hasil laporan keuangan sejumlah emiten per tahun 20009 menunjukkan kenaikan laba yang lebih baik dari periode sebelumnya (ASRI, BMRI, BBCA) mendorong ekspektasi pembagian dividen tahun 2009 (INCO, ASII, NIKL, BWPT dan BUMN lainnya), didukung oleh solidnya fundamental ekonomi domestic dari ekspektasi kenaikan prediksi pertumbuhan tahun 2010 & 2011 hingga prediksi deflasi di bulan Maret masih mensupport suku bunga yang rendah dari BI hingga akhir semester 1 2010. Prospek kenaikan peringkat utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat Moody’s Investor setelah sebelumnya S&P & Fitch IBCA menaikkan rating Indonesia di awal bulan ini, diikuti penurunan CDS (Credit Default Swap), meningkatkan keyakinan diantara investor asing untuk berinvestasi di pasar modal domestic. IHSG diperkirakan akan menembus level tertinggi 18 bulan di 2.779 dan mencoba mencapai rekor tertinggi IHSG di 2.834 dalam waktu dekat ini, berdasarkan factor teknikal yang bullish, sentiment inflow yang kuat hingga kinerja indeks saham global yang menunjukkan trend extend bullish (indeks DJIA target 11.100), dapat batasi potensi penurunan.

Stock Picks:Average last 35week +148.783%. Target 0-30%+,  Risk < -10%
Hold Buy : AGRO 130/BCIP 315/INDY 2.275/BWPT 710/BSDE 620/ASRI 142/ DGIK 86/UNSP 520/TINS 2.175/INCO 3.975. Hold ANTM 2.125/ASII 40.400/ BHIT 780/BMRI 5.100/DGIK 92/DILD 1.280 /DOID 1.260 /BKSL /ITMG 36.100 /INDF 4.100/TLKM 8.050/MNCN 305/UNVR 12.000/BUMI 2.300I/ELTY 240. Buy on weakness: BBCA/BBRI/PGAS/BCIP/BIPI/GJTL/SGRO/KLBF/SMRA

Stock Picks:
# ASRI:  Buy                                #BBCA : Hold 

Global  Outlook
Momentum kenaikan indeks saham regional Asia pada hari ini diperkirakan terbatas pada hari ini karena munculnya sejumlah sentiment negative yang dapat mengganggu proses pemulihan ekonomi global, seperti pemangkasan peringkat utang Portugal (menjadi AA- dari AA) oleh lembaga pemeringkat Fitch IBCA menjadi pandangan negative dan ekonom UBS AG mengatakan Yunani akan mengalami gagal bayar, diikuti oleh terkoreksinya harga saham Procter & Gambler Co, Chevron Corp, General Mills Inc, diikuti lelang Treasury 5-tahun diperdagangkan pada harga yang lebih rendah dari ekspektasi. Laporan data New Home Sales AS bulan Februari anjlok ke level 308.000 yang meerupakan level terendah dalam sejarah dan Durable Goods meningkat hanya sebesar 0,5% di bulan lalu. Indeks saham S&P 500 terkoreksi 0,6% menjadi 1.167.72, penurunan pertama dalam 3 hari. Indeks dolar AS melonjak 1,3% enjadi 81,98, level tertinggi 10-bulan, menurunkan daya tarik untuk saham dan komoditi global. Kondisi teknikal yang overbought saat ini dan kekhawatiran terhadap mahalnya valuasi saham Asia Pasific saat ini dan spekulasi kenaikan suku bunga di sejumlah negara Asia, masih membebani kinerja indeks saham regional Asia, menjelang testimony Fed Bernanke dan pertemuan Uni Eropa hari ini. 

Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal positif dari pola long bullish marubozu (momentum kenaikan menguat),  berada di atas channel support di 2.696dan masih berada dalam uptrend channel, ditutup di diatas 2.736 (5-day MA), seharusnya membatasi potensi penurunan. Kondisi tersebut didukung ADX terkoreksi (momentum kenaikan menguat), stochastic crossdown dari overbought, MACD bullish, menunjukkan potensi kenaikan kian terbatas. Hitungan EW: koreksi penurunan ke support 2.698 merupakan koreksi ABC dalam wave 4 telah berkhir, untuk proses final i/5 dalam 5 minor. Resistance di 2.801/2.843. Analisa W.Gann menunjukkan target 3.150 di Q2/Q3 2010, jika ditutup diatas 2.735 (FR 161.8%) di bulan ini. (+20p+45p+73p). Hold buy 2.748 target 2.800/2.820 stop 25 poin.
Resistance:2837.48/2810.64/2801.69/2792.75. PP        2756.95
Support    : 2748.01/2739.06/2721.16/2703.27
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com  

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 25-03

PTBA Stop Eksplorasi Hingga September 2010
PT Perusahaan Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menyatakan tidak akan melakukan eksplorasi pencarian sumber daya sampai dengan enam bulan ke depan.

Wahana Phonix Uleti Jual Beli Batu Mangan
PT Wahana Phonix Mandiri Tbk (WAPO) tengah giat-giatnya melakukan kegiatan usaha perdagangan batu mangaan sejak November 2009.

Telkom Timbang Akuisisi BTEL & Flexi
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) belum secara serius melakukan penjajakan terhadap berbagai isu akuisisi, mengakuisisi Bakri Telekom dan Flexi.

PT Indo Acidatama Tbk (SRNS) meraup laba bersih konsolidasi sepanjang 2009 meningkat 273,45% menjadi Rp25,380 miliar ketimbang perolehan 2008 hanya Rp6,796 miliar.

PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) sedang mengkaji penerbitan obligasi berdenominasi dolar AS senilai US$ 250 juta. Dananya akan digunakan untuk membiayai kembali (refinancing) utang dan pengembangan usaha perseroan.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berencana menggelar roadshow ke Singapura dan Hong Kong di April 2010 dalam rangka menaikkan harga sahamnya. Harga saham tersebut digenjot dalam menyambut rencana greenshoe di tahun ini.

Kabar dipasar menyebutkan, ada bandar yang akan menggerek saham PT Asiaplast Industries Tbk (APLI) menuju Rp100 dalam waktu dekat ini. Hal ini dilakukan lantaran perseroan tengah berencana menggelar hajatan rights issue. Perseroan pun memproyeksikan dinerja 2010 bisa meningkat tajam memicu sahamnya diburu bandar. Sementara itu, pada perdagangan bursa kemarin harga saham APLI ditutup naik Rp4 ke Rp78.

PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) dikabarkan tengah menjajaki kerjasama dengan investor asing atau institusi keuangan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat modal perseroan, setelah berhasil membeli perkebunan sawit di Kalimantan.Pada perdagangan bursa kemarin harga saham ETWA ditutup naik Rp10 ke Rp215.

Saham PNBN Didera Rumor, Dikerek ke Rp3000
Batas akhir penerapan aturan single presence policy (SPP) tahun ini, memicu rumor bahwa ANZ Panin dan Bank Panin akan merger. Saham PNBN pun melejit sejak awal pekan ini.

IHSG Tembus 2.800 Terbaik Sepanjang 5 Tahun
IHSG pada setengah perdagangan Kamis (25/3) berhasil menembus level 2.800. Pencapaian level ini merupakan titik terbaik sepanjang limat ahun terkakhir.

Masalah Kontrak, SMAR Masih Aman
Boikot perusahaan nasional dan internasional terhadap SMAR, diyakini akan menggerus pendapatan perseroan. Namun, saat ini, emiten perkebunan itu masih aman.

Akuisisi Ladang Migas, Saham BHIT Naik 5%
Adanya kesepakatan kerja sama Bhakti Investaia (BHIT) dengan BP Migas dalam proyek tambang migas di Sumsel langsung mendorong shammya naik 5% ke Rp840 dari Rp810.

LAMI Cetak Laba Bersih Naik 35,57%
Lamicitra Nusantara Tbk (LAMI) mencatatkan laba bersih sepanjang 2009 bertumbuh 35,57% menjadi Rp12,602 miliar dibandingkan pencapaian 2008 hanya Rp9,295 miliar.

Laba Bersih SMF Tumbuh 20,95%
PT Sarana Multigriya Finansial berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih sepanjang 2009 sekitar 20,95% menjadi Rp93,448 miliar dari perolehan 2008 Rp77,260 miliar.

Rencana penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Indonesia Power baru akan terealisasi tahun depan. Anak usaha PLN itu memilih untuk membenahi internalnya dulu.

Recapital Cari Mitra Strategis Garap Berau Coal
Recapital Advisors sedang mencari mitra strategis untuk diintegrasikan dalam penggarapan usahanya di sektor pertambangan batubara melalui PT Berau Coal.

Setelah lonjakan taham tersebut, kini posisi IHSG sudah berada di area overbought. Profit taking diprediksi akan mulai menggelayuti saham-saham. IHSG pada perdagangan Kamis (25/3/2010) diprediksi akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Bursa Wall Street kemarin ditutup melemah digelayuti sentimen negatif dari penurunan peringkat Portugal. Hal itu menambah kekhawatiran seputar masalah di Eropa yang juga belum menemukan jalan keluar untuk krisis utang Yunani.Pada perdagangan Rabu (24/3/2010), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup melemah 52,68 poin (0,48%) ke level 10.836,15. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 6,45 poin (0,55%) ke level 1.167,72 dan Nasdaq melemah 16,48 poin (0,68%) ke level 2.398,76.Namun Bursa Jepang dibuka masih menguat. Indeks Nikkei-225 dibuka naik 42,78 poin (0,4%) ke level 10.857,81. Pasar masih menunggu testimony Fed Bernanke dan pertemuan UNi Eropa untuk membahas Yunani.

Setelah mengalami penguatan hingga level Rp 9.100 per dolar AS, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pagi ini mengalami koreksi tipis. Seperti dikutip dari Bloomberg, perdagangan Kamis 25 Maret 2010 pukul 08.40, nilai tukar rupiah melemah 12 poin atau 0,13 persen ke Rp 9.140. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia hari ini berada pada 9.120 per dolar AS.

Pamor nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) semakin naik daun. Hingga pukul 15.30 WIB kemarin (24/3), mata uang berjuluk The Green Back itu menguat terhadap enam mata uang utama dunia. Melawan euro, misalnya, dollar AS naik 0,48% menuju US$ 1,3434 per euro. Ini adalah rekor tertinggi dollar AS terhadap euro sejak 7 Mei 2009. Di hadapan poundsterling, dollar AS juga naik 0,29% menjadi US$ 1,5004 per poundsterling.Dominasinya pun tergambar dalam pergerakan indeks dollar AS, yang mencerminkan nilai dollar terhadap enam mata uang utama dunia. Sampai pukul 19.45 WIB kemarin, indeks dollar AS mencapai 81,67, atau merupakan rekor tertingginya sejak 19 Mei 2009. Jika dihitung sejak awal tahun ini, indeks dollar sudah melompat 4,13%.

PT Intiland Development Tbk (DILD) berencana melakukan penawaran umum terbatas (rights issue) III, melalui mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) senilai Rp 2,07 triliun. Menurut manajemen Intiland dalam prospektus yang diterbitkan hari ini (Kamis, 25 Maret 2010), jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 2.073.170.722 (2,07 miliar) saham bernominal Rp 500 per helai yang akan ditawarkan dengan harga Rp 1.000 per saham, sehingga totalnya mencapai Rp 2,07 triliun.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sepanjang 2009, berhasil meningkatkan kinerja perseroan dari tahun sebelumnya. Terlihat, perseroan mencatakan laba bersih konsolidasi Rp 6,81 triliun atau naik 17,85 persen dari periode yang sama 2008, yang hanya Rp 5,78 triliun. Menurut laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan hari ini (24 Maret 2010), pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan naiknya pendapatan bunga bersih dari Rp 12,36 triliun menjadi Rp 14,90 triliun.

KLBV Cetak Laba Bersih Tumbuh 134,56%
PT Firts Media TBk (KLBV) berhasil memperoleh laba bersih sepanjang 2009 tumbuh 134,56% dari rugi Rp94,869 miliar berubah menjadi untung Rp32,791 miliar.

Laba Bersih Indosat Anjlok 20,23%
PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan penurunan laba bersih konsolidasi sepanjang 2009 sekitar 20,29% menjadi Rp1,4908 triliun dari Rp1,878 triliun.

Gelombang aksi jual menerpa PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID). Kemarin (24/3), harga saham DOID turun Rp 70 per saham atau 5,5% menjadi Rp 1.200 per saham. Rencana DOID menerbitkan saham baru (rights issue) diduga jadi biang kerok penurunan harga saham perusahaan ini.
Erry Firmansyah, Komisaris Utama DOID, mengakui bahwa pihak manajemen tengah mengkaji opsi rights issue. "Ini hanya salah satu kajian pendanaan," katanya kepada KONTAN, kemarin. DOID juga mengkaji sumber pendanaan lain, seperti pinjaman bank dan obligasi.Kajian tersebut untuk mendukung aksi korporasi yang akan dilangsungkan DOID. Sayang, Erry enggan membeberkannya. "Semua masih dikaji," imbuhnya.

Obligasi Ancol Peringkat A+
Pefindo menetapkan kembali peringkat A+ atas obligasi 1/2007 seri A PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) sebesar Rp80 miliar yang jatuh tempo pada 27 Juni 2010.

Kabar mengenai salah satu petinggi Grup Bakrie menjadi tersangka kasus pajak ditanggapi dingin oleh manajemen Bumi Resources Tbk (BUMI). "Sampai saat ini kami belum menerima pemberitahuan sesuai dengan peraturan yang berlaku atas hal informasi tersebut," tulis SVP Investor Relation BUMI Dileep Srivastava kepada bursa, Rabu (24/3).

Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) mencatat PT Adaro Tbk dan PT Kaltim Prima Coal (KPC) berada diurutan pertama dan kedua volume produksi batubara Februari 2010.

PT Adaro Tbk berada di posisi pertama dengan pencapaian produksi sekitar 7,305,000 ton. Target produksi (forecast) produksi total batubara Adaro 2010 mencapai 45,500,000 ton dari pencapaian produksi batubara selama 2009 sebanyak 38,195,000 ton. Tempat kedua di isi PT Kaltim Prima Coal (KPC), produksi Februari mencapai 6,500,388 ton. Forecast produksi selama 2010 mencapai 42,130,000 ton, dengan pencapaian produksi 2009 sebesar 35,629,612 ton.Tempat ke tiga diisi oleh PT Kideco dengan total produksi batubara selama bulan Februari mencapai 4,780,000 ton. Forecast produksi Kideco selama 2010 mencapai 29,000,000 ton, dari pencapaian total produksi 2009 sebanyak 24,220,000 ton.

Setelah pemegang saham PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menukarkan obligasinya ke Mulgrave Corporasion B.V, kini Mulgrave menguasai 94,28% saham HERO.

Latinusa Bagi Dividen Rp 6/Saham
PT Pelat Timah Nusantara Tbk atau Latinusa (NIKL) akan membagi dividen sebesar Rp 15,13 miliar atau setara Rp 6 per saham. Laba bersih tersebut sekitar 36,05% dari laba bersih perseroan tahun lalu Rp 41,99 miliar.

Kimia Farma Minta Dividen Turun
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) meminta penurunan dividen dari 30% menjadi 20% untuk tahun buku 2009. Penurunan dividen itu diperlukan untuk mendukung rencana perseroan mendirikan anak usaha dengan nilai investasi US$ 10-12 juta.

Bhakti Investama Akuisisi Blok Minyak di Sumsel
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) akan mengakuisisi blok minyak di Sumatera Selatan (Sumsel). Perseroan telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) dengan mitra lokal untuk mengelola tambang tersebut pada 19 Maret 2010.

Harga Konversi Obligasi Bakrieland Rp 310 Per Saham
PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) menetapkan harga konversi obligasi sebesar Rp 310 per saham. Harga tersebut premium 20% dari harga referensi ELTY selama lima hari perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga 23 Maret 2010.

Juni, Berau Energy IPO US$ 300 Juta
PT Berau Energy, induk usaha PT Berau Coal, berencana menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada Juni-Juli 2010. Perseroan menargetkan perolehan dana sekitar US$ 300 juta atau setara Rp 2,7 triliun.

Rencana ekspansi PT Humpuss Intermoda Tbk tak berjalan mulus. Emiten berkode saham HITS ini memundurkan jadwal pembangunan tujuh kapal tongkang, dari semula Maret menjadi April 2010. HITS melakukan ekspansi ini melalui anak usahanya, PT Humpuss Transportasi Curah (HTC). Menurut Direktur Utama HTC Budi Haryanto, sejatinya pembangunan tujuh kapal tongkang itu dilakukan pada akhir kuartal satu tahun ini. Tapi, karena pinjaman bank untuk membiayainya belum cair, maka HTC terpaksa menunda hajatan tersebut.

Batal Beli Camillo, BLTA Keluar dari Pantauan Fitch
Peringkat utang jangka panjang BLTA berubah menjadi B.

BBCA: BCA akan akuisisi satu perusahaan
PT Bank Central Asia Tbk, yang memiliki total aset Rp 289,392 triliun, akan mengakuisisi perusahaan pembiayaan khusus sepeda motor pada 2010. Ini dilakukan untuk memperkuat bisnis BCA dalam pembiayaan kendaraan bermotor dan semakin menajamkan fokus bisnisnya di retail banking. Sebelumnya, BCA telah memiliki BCA Finance yang bergerak di pembiayaan mobil. Sebagai bank terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset, BCA terus memacu kredit konsumsinya.Berdasarkan laporan keuangan tahun 2009, penyaluran kredit BCA secara total hanya tumbuh 9,9% menjadi Rp 123,9 triliun. Namun, khusus untuk kredit konsumsi pertumbuhannya mencapai 32% yang didominasi oleh kredit pemilikan rumah, kredit pemilikan kendaraan, dan kartu kredit. Sementara itu, kredit korporasidan komersial masing- masing hanya tumbuh 3,8% dan 5%. Tingginya pertumbuhan kredit konsumsi BCA membuat porsinya terhadap total kredit BCA naik dari 18,6% pada 2008 menjadi 22,4%. Adapun porsi kredit korporasi BCA turun dari 40,7% menjadi 38,6%.

ENRG: Lunasi Utang US$ 250 Juta
PT Energi Mega Persada Tbk (BBCA) melunasi sebagian utangnya kepada Credit Suisse senilai US$ 250 juta dari total US$ 450. VP Debt Capital Market perusahaan Herwin Hidayat menuturkan perseroan telah membayar sebagian kewajiban tersebut setelah dana dari rights issue diperoleh. Dengan pengurangan utang itu perseroan diproyeksikan dapat mencetak laba bersih pada tahun ini.

ANTM: Jajaki Pinjaman Bank US$ 325 Juta
PT Aneka Tambang Tbk tengah menyiapkan ekspansi besar-besaran. ANTM menjajaki pinjaman dari perbankan asal Jepang senilai US$ 325 juta, atau setara dengan Rp 2,95 triliun. Pinjaman itu akan dipakai perusahaan tambang ini untuk mendanai pengembangan proyek Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan. Maklum, realisasi proyek ini terus mundur dari jadwal semula. Sekretaris Perusahaan ANTM, Bimo Budi Satriyo, menambahkan, pihaknya berniat mengembangkan pabrik alumina di Tayan setelah realisasinya mundur selama beberapa tahun. Antam mengincar pinjaman bank asal Jepang lantaran proyek tersebut bersifat strategis.

INTP: Kas Indocement Naik Rp 1,8 Triliun
Per 2009 kas bersih PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melonjak 231,59% menjadi Rp 2,62 triliun, yang memperlonggar kemampuan ekspansi perseroan ke depan atau membagikan dividen. Lonjakan kas tersebut justri terjadi di tengah penurunan volume penjualan sebesar 8% dari 14,6 juta ton pada 2008 menjadi 13,4 juta ton pada 2009. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kinerja positif pada tahun lalu.

NISP: Obligasi Persreroan Bisa di atas Rp1 Triliun
PT Bank OCBC NISP Tbk membuka peluang menerbitkan obligasi subordinasi di atas Rp1 triliun. OCBC NISP mematok tingkat imbal hasil (yield) surat utang itu 2% di atas yield surat utang negara bertenor 5 tahun-7 tahun. Obligasi ini direncanakan terbit pada kuartal kedua tahun ini. Presiden Direktur OCBC NICP Parwati Surjaudaja menjelaskan penerbitan obligasi subordinasi diperkirakan di atas Rp500 miliar. Jumlahnya, sesuai dengan penetapan harga (pricing) dan kebutuhan ekspansi bisnis perseroan.

NIKL: Latinusa Bidik Penjualan Rp 1,6 Triliun dan Laba Naik 192%
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (Latinusa) menargetkan penjualan Rp 1,5 triliun hingga Rp 1,6 triliun pada akhir tahun ini, atau tumbuh 35,59% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 1,18 triliun. Perusahaan juga menargetkan laba bersih mencapai Rp 91 miliar, melonjak 192,06% dari tahun lalu Rp 31,5 miliar. Hal tersebut didorong oleh membaiknya kondisi perekonomian saat ini.

TMPI: Ekspansi Keluar Jawa
PT Agis Tbk mengantisipasi akta perdagangan bebas China-Asean (ACFTA) dengan mengembangkan jaringan distribusi di pasar luar Jawa, di samping fokus pada pasar Jawa dan Sumatra. Perseroan telah mengalokasikan modal kerja senilai Rp71,6 miliar dari penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), yang bisa digunakan membiayai rencana pengembangan tersebut. Sekretaris Perusahaan Agis Poernomo Adjie mengatakan perdagangan bebas tersebut menjadi peluang pertumbuhan penjualan mengingat perseroan menggarap sektor jasa perdagangan, dan bukannya produsen (manufaktur) barang elektronik.

Sumber: Bloomberg, inilah.com, investordaily, detikfinance.com (market flash), kontan
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com

Update Daily Investment News

0957 GMT [Dow Jones] Indonesia shares end +0.9% at fresh 2010 closing high of 2799.149 in moderate volume, led by foreign buying in most bank, automotive blue chips, traders say. Index off intraday high of 2813.694; "profit taking in select mining blue chips by some local institutional funds reduced gains of the main index and resulted in worries that the recent rally won't be sustained tomorrow," says trader at Valbury Securities; tips index in 2770-2820 range tomorrow. Among gainers: Bank Negara (BBNI.JK) ends up 4.7% at IDR2,250, Astra (ASII.JK) up 2.9% at IDR43,000. Profit taking hits nickel miner Inco (INCO.JK) down 1.7% at IDR4,250. (edhi.pranasidhi@dowjones.com)

0916 GMT [Dow Jones] USD/IDR higher at 9,138 late vs 9,125 late Wednesday in moderate volume on increased demand from local names for month-end debt repayment. "But, healthy inflows snapping up Indonesian high-yielding assets prevented the greenback from rising further," says dealer at foreign bank. Foreigners net buyers of IDR493 billion worth Indonesian shares which help main index close at fresh 2009 high. Dealer at Bank Danamon expects USD/IDR to correct Friday; tips range at 9,120-9,140. (edhi.pranasidhi@dowjones.com)

0658 GMT [Dow Jones] Indonesian government's IDR-bond prices slightly lower in quiet trade after recent prolonged rally, dealers say; "Our bond market is prone to correction as the prices are already expensive," a trader at a state bank says; recent rally has sent yields close to lowest level since mid-2007; yields of FR40 due 2025 up at 9.79% vs 9.77% yesterday; FR52 due 2030 up at 10.44% vs 10.35% whereas yield of FR28 due 2017 steady at 8.73%. (i-made.sentana@dowjones.com)

0939 GMT [Dow Jones] Sterling gains across the board after February's UK retail sales rebounded 2.1%. However January's -1.8% slump was revised down even further to -3% which might take some off the shine off February's print. GBP/USD spikes to the day's high of 1.4997 from 1.4944, it now trades at 1.4973. EUR/GBP dropped 40 ticks to a one month low of 0.8886, it now trades at 0.8905. (gary.stride@dowjones.com)

0832 GMT [Dow Jones] USD/JPY may be hitting some profit-taking after a sharp jump on surging US yields, record budget spending in Japan and bearish remarks by Japanese officials. But, says UniCredit, it still recommends buying the pair on dips below 91.60. USD/JPY is now at 91.85. (nick.hastings@dowjones.com)

0905 GMT [Dow Jones] There are 2 possible scenarios to come out of the EU summit that could potentially work in favor of the euro says BNP Paribas, however the bank place a low probability on seeing either. The first would be the IMF entirely running the rescue plan for Greece. The second would be European leaders giving a very strong signal of inner EMU solidarity, going beyond what has already been seen. Instead, the bank expects Germany to dominate the agenda, providing the market with a deflationary message and keeping EUR/USD offered with a short-term target of 1.3050.

0907 GMT [Dow Jones] The USD is mixed to higher as investors square up ahead of the EU summit starting in Brussels. As before, concern over Greece dominates, the market fearing that even if EU leaders come up with a rescue package the EUR will still sink. PBOC Vice-Governor Zhu Min didn't help by saying Greece is the beginning of a bigger sovereign debt crisis. Neither did the poor 5-year US Treasury auction, which drove yields sharply higher. Nevertheless, sentiment did get a little nudge higher from hawkish RBA comments and strong NZ growth. The USD is down at Y91.98, while the EUR is a little higher at $1.3333. The GBP is up at $1.4929. (nick.hastings@dowjones.com)

The People's Bank of China offered the first solid evidence that the Greek bailout fiasco is denting reserve managers' faith in the euro Thursday, as a top official expressed concern that the current rout reflects weak leadership and is just the "tip of the iceberg." Speaking in Hong Kong, the PBOC's Vice Governor Zhu Min said he doubts that debt-ridden Greece will go bankrupt, but he added that "the main concern today is obviously Spain and Italy."

0520 GMT [Dow Jones] Indonesia shares by midday up 1.1% at 2806.022 in moderate volume, off earlier high of 2813.694, led by foreign buying in most bank, automotive blue chips, traders say; tip resistance at 2820. "Mild profit taking by local retail investors slightly reduced gains of the main index, but overall sentiment looks very bullish," says trader at Reliance Securities. Among gainers, Bank Mandiri (BMRI.JK) up 3.7% at IDR5,600, car maker Astra (ASII.JK) up 4.7% at IDR43,750 on hopes lower interest rate to boost earnings, while gas distributor Gas Negara (PGAS.JK) up 1.8% at IDR4,350 on hopes for strong 1Q earnings. (edhi.pranasidhi@dowjones.com)

0415 GMT [Dow Jones] Nikkei futures +0.1% at 10,750, but activity cautious, traders say. Selling seen mostly from players wanting to cut positions after seeing cash market weakness in late morning, but sell volume limited, says Phoenix Securities operations general manager Mamoru Nakajo. Says most players want to start building long positions after market retreats, especially when views on economy, corporate earnings outlook are divided. But stronger USD/JPY (now 91.79) makes it difficult to push futures lower for now. "You don't want to buy at the current level, but the weak yen is practically forcing you to do so right now." (kazuhiro.shimamura@dowjones.com)

0445 GMT [Dow Jones] HSI down 1.2% at 20,750.12 midday, tracking losses on Wall Street, but magnitude of fall again more than U.S. stocks; volume remains sluggish at HK$30.61 billion. Taifook Securities notes HK underperformed Wall Street by about 9% so far this year, notably dragged by sluggish mainland bourses, but "we do not think this is justified," given resiliency of local economy, positive outlook for funds inflow ahead. Li & Fung (0494.HK) falls 9.9% to HK$37.60 as FY09 results fail to live up to lofty expectations; China Unicom (0762.HK) down 4.3% at HK$8.82 as FY09 results also disappoints - duo account for 20% of HSI's 259-point loss. HSI remains in less than 800-point range (20,659-21,440) held since March 8. (robert.li@dowjones.com)

0448 GMT [Dow Jones] Singapore stocks flat at midday after choppy morning performance as buying activity tempered by renewed concerns over sovereign debt woes in Europe. STI flat at 2886.04 (off 0.01%) after drifting in tight 2878-2897 band. Immediate resistance at 2900, support at 2850. Market breadth tad negative while volume lighter than yesterday's midday level of 1.0 billion shares at 678.2 million, still driven mainly by small caps. "There's not much to be made from the market these days. Technically, prices are also looking a bit toppish, so people are a bit cautious," says dealer at bank-backed brokerage. Among blue chips, banks and developers mixed, rig builders and dividend plays higher, Singapore Exchange (S68.SG) lower. Tech stocks remain strong, with FTSE ST Technology Index +2.0%. (frankie.ho@dowjones.com)

0442 GMT [Dow Jones] Kospi +0.3% at 1685.89 in light volume, turning higher after hitting day's low of 1677.05 on gains in some banks, techs, automakers on foreign buying, more than offset losses in resource-related stocks. KB Financial (105560.SE) +1.4% at KRW52,700, LG Electronics (066570.SE) +5.1% at KRW114,000, Kia Motors (000270.SE) +2.2% at KRW25,400 vs Posco (005490.SE) down 0.6% at KRW529,000, SK Energy (096770.SE) down 1.3% at KRW116,000 on weaker commodity prices. "Foreigners continued to buy our stocks....Negative news flow about Portugal was part of the euro zone sovereign debt issue that have been well covered, so its impact seems to be limited," says Hwang Bin-ah at Kyobo Securities; expects Kospi may end in black, but gains likely limited due to caution before EU meeting over Greece later. (soo-kyung.seo@dowjones.com)

0448 GMT [Dow Jones] Despite reassuring comments about Aussie economy, weight of surging USD is keeping any AUD gains muted, says Sue Trinh, currency strategist with RBC. "The Aussie tried to push higher on the initial headlines from (RBA Assistant Governor Philip) Lowe, as he was so upbeat, but Aussie hasn't been able to sustain those gains. On back of higher U.S. bond yields, the USD has just shot up," says Trinh. AUD/USD recently at 0.9114, up from overnight low of 0.9074 but below intraday high of 0.9120. Trinh sees firm resistance at 0.9235.(geoffrey.rogow@dowjones.com)

0335 GMT [Dow Jones] NZD/USD lifted tad by slight weakness in USD, euro steadying after sharp falls vs USD overnight, but likely to tread water ahead of EU leaders' summit starting later today, says ANZ Bank NZ Chief Dealer Murray Hindley. Adds although NZD picked up after NZ 4Q GDP came out on expectations at +0.8% on quarter, gain was more related to USD weakness, AUD strength as "GDP was right on expectations." Says most traders have pared back positions ahead of summit; any sign of EU consensus on Greek bailout would mean "risk back on, which would benefit everything. You would see Kiwi back retesting 0.7060-80. If not, you would see risk back off the table and Kiwi pushing down through 0.7000." Pair last 0.7031. (simon.louisson@dowjones.com)

0419 GMT [Dow Jones] Spot gold slightly higher at $1,089.70/oz, up $2.20 vs NY close. Markets up on "pockets of physical buying" but this likely won't be enough to negate market's downtrend after weak overnight performance, says Fortis Nederland executive director Wallace Ng. Gold likely to test support at $1,070 in short-term, could fall to February low of $1,045. (elisabeth.behrmann@dowjones.com)

0356 GMT [Dow Jones] China shares down midday as investors take profit on banks; "yesterday, Bank of China's (601988.SH) better-than-expected earnings prompted some buying interest, yet merely a day later, some investors become preoccupied with bad loan fears and are dumping the stock. This is how fragile and wimpy investors are right now," says Haitong Securities analyst Zhang Qi. Adds, "the longer (the A-share market) is in a consolidation mode, the less investors are willing to pour money in." Shanghai Composite Index down 1.2% at 3020.91, but expected to stay above 3000 today. Bank of China down 1.2% at CNY4.17, ICBC (601398.SH) down 1.0% at CNY4.83. Shenzhen Index off 0.9% at 1176.53. (michelle.ng@dowjones.com)

S&P 500 Diverges From China in Bullish Sign: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index has set new highs while China’s benchmark stock index failed to surpass its August peak, a divergence that makes U.S. equities more attractive, according to Janney Montgomery Scott LLC.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aKJxFmQYHym4

Euro May Fall 3.2% Versus Dollar on Charts: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The euro may fall about 3.2 percent against the dollar by the end of next week after the currency dropped through a so-called support level, according to Mitsubishi UFJ Securities Co. in Tokyo.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a2WChTRRKWkY

Stoxx 600 Meets Resistance at 2010 High: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Stoxx Europe 600 Index is facing “strong technical resistance” after rising to the highest level so far this year, making a further advance before April unlikely, according to technical analysts at UBS AG.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aP84bWMSCdIw

Gold May Fall to $1,074, Commerzbank Says: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Gold, trading near a three-week low, may drop toward $1,074 to $1,079 an ounce, according to technical analysis by Commerzbank AG.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ajQtASsLj8l8

Global Investors Cut China Stock Holdings, EPFR Says
(Bloomberg) -- Investors reduced their holdings of Chinese equities in January as the country’s government stepped up efforts to cool asset bubbles, according to EPFR Global.

Coffee May Gain 8% on Brazil Frosts, Roaster Says
(Bloomberg) -- Arabica coffee may advance as much as 8 percent as the first frost in a decade may threaten crops in Brazil, the world’s largest grower, according to Japanese roaster Key Coffee Inc.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a7Fib2UXSSPE

Sell U.K. Stocks to Buy Emerging Asia, Julius Baer’s Lee Says
(Bloomberg) -- Investors should get out of the U.K. as it tackles its fiscal deficit and buy stocks in Asia’s emerging markets on expectations China will allow the eventual appreciation of the yuan, Bank Julius Baer & Co. said.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=asi.Ufh0dsGI

Thai Stocks to Rally Up to 10% This Year, Analyst Survey Shows
(Bloomberg) -- Thai equity analysts expect the market to extend gains by as much as 10 percent this year as economic recovery bolsters corporate earnings and political instability wanes, a survey by a trade group showed.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=azh40SoP4B.4

Citigroup’s Buiter Warns China Facing ‘Boom, Bubble and Bust’
(Bloomberg) -- China appears on track for an “asset boom, bubble and bust” that may take three years to play out and probably won’t be thwarted by tighter economic policy, Citigroup Inc. economists said.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ad8Pq89Z_Z3A

Lack of Earnings Warnings Is Good Sign for Stocks: Hogan
Few companies are issuing earnings warnings as the first quarter comes to a close, which "means earnings are going to be much better" and will help lift stocks, Jefferies' chief market analyst Art Hogan told CNBC.com
http://www.cnbc.com/id/36019439

Earnings Will Continue to Be 'Very Robust' This Year
Markets remained lower on Wednesday after sales of newly built U.S. homes fell for a fourth straight month to a record low in February. What should investors expect going forward? Michael Jones, chief investment officer at Riverfront Investment Group, and Andrew Kanaly, chairman of Kanaly Trust Company, shared their insights.
http://www.cnbc.com/id/36018330

Why the Market Rallied—And Will Continue To
The closing bell rang on another strong day for the markets, Cramer said, thanks largely to short sellers. Billion-dollar hedge funds have been caught on the wrong side of their trades, and now they’re racing to cover their bets. That’s how the Dow was able to add another 103 points on Tuesday to the incredible run it’s already had.
http://www.cnbc.com/id/36002041

Halftime Report: Can Momentum Drive Stocks Even Higher?
Only two things seem able to shake this market: debt troubles abroad and housing troubles here at home. We got a double whammy Wednesday.
http://www.cnbc.com/id/36018942

Bond King Bill Gross: I Prefer Stocks Over Bonds Right Now
The bond king now likes stocks.Bill Gross, co-CIO at Pimco where he helps manage the world's largest bond fund, said in an interview with CNBC that all things considered, he prefers stocks over bonds in the current investing climate.
http://www.cnbc.com/id/36021165

Wednesday, March 24, 2010

Workshop Stock & Futures PT UBI Securities (TF) & PT Harumdana Berjangka

Dirilis Sabtu: 20 Maret 2010. (Chart E.W: IHSG/N225/HSI/DJIA/USD-IDR/EUR-USD/GBP-USD/Oil/Gold; Coal/Nickel; Chart Pattern/Dow Theory: 16 Stocks.
Oil Daily














Gold Daily













DJIA Weekly













EUR-USD Daily













USD-IDR Weekly













GBP-USD Daily













IHSG Weekly













HSI Daily 













N225 Daily













Download This Module: http://www.ziddu.com/download/9121209/WorkshopStockFutures20Maret2010.pdf.html

PT Universal Broker Indonesia Securities Daily Newsletter Vol 411

Equity Strategist Rabu, 24Maret 2010. Vol 411                                          Powered by Strategydesk     
Market Review
Aksi profit-taking saham oleh investor di sejumlah sektor kemarin, membatasi laju kenaikan IHSG yang sempat menguat ke level tertinggi 2.746 di awal sesi perdagangan, mengikuti kenaikan indeks saham regional Asia dan saham Wall Street di hari sebelumnya, karena meredanya kekhawatiran terhadap dampak dari disetujuinya paket jaminan kesehatan Presiden AS Barack Obama dan pelemahan dolar terhadap mata uang regional Asia kemarin. Kenaikan IHSG kemarin ditopang oleh saham di sektor perbankan (solidnya kinerja laporan keuangan perbankan di 2009: BMRI dan spekulasi tingginya laba BBCA & BBRI), sektor aneka industry (ASII berencana membagikan dividen Rp 850), perdagangan, manufaktur, industry dasar dan infrastruktur. Sementara penurunan saham di sekto perkebunan, konsumsi (meski laba INDF meningkat 100%), pertambangan (isu pajak dari PT Bumi Resources Tbk) dan property, menahan laju kenaikan IHSG.  Rupiah stabil di kisaran ke Rp 9.125 terhadap dolar. IHSG menguat 18,461poin(+0,687%), di 2.720862,transaksi sebesar Rp 3,845triliun. Investor kembali mencetak net buy sebesar Rp 101,252 miliar, dibandingkan net sell sebesar Rp 355,546 miliar (22/03), sehingga total net sell pekan ini menjadi Rp 254,294 miliar.

Mayoritas indeks saham di regional Asia mengalami kenaikan di Asia, dipimpin oleh perusahaan pertambangan dan financial, dan harga komoditi rebound berkat signal pertumbuhan ekonomi di regional  meningkat. Yen melemah karena investor mencari aset dengan yield yang lebih tinggi. Indeks MSCI Asia Pasific menguat 0,3% menjadi 124,63 di Tokyo kemarin. Imbas kenaikan saham Wall Street paska penyetujuan paket jaminan kesehatan Presiden Obama dan kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga India mereda, membaiknya ekonomi Jepang (BOJ Minutes) dan analis meningkatkan prediksi pendapatan per saham untuk perusahaan di MSCI Asia Pasific di tahun fiscal ini (Survey Bloomberg), ikut topang kinerja Indek MSCI Asia Pasific di awal pekan ini. 

IHSG Outlook
Potensi penurunan IHSG terbatas di pekan ini, karena sejumlah sentiment positif dari dalam negeri seperti kinerja emiten di 2009 dan rencana pembagian dividen 2009, kuatnya inflow ke pasar modal Indonesia (hari ini Indonesia akan melelang SUN sebesar Rp 5 triliun dan investor asing kembali mencetak net buy Rp 101 miliar kemarin) dan stabilnya situasi social politik di dalam negeri, hingga kenaikan saham Wall Street semalam berkat ekspektasi suku bunga rendah di AS akan dipertahankan hingga akhir tahun ini, meningkatkan daya tarik untuk saham domestic. Kinerja IHSG juga akan ditopang oleh musim earning yang mayoritas menunjukkan hasil yang solid, dimana spekulasi tingginya laba bersih yang akan dicetak PT Bank BCA Tbk (BBCA) dirilis hari ini, PT Bank BRI Tbk (BBRI) di pekan ini,  dapat angkat sektor financial, sebelumnya lapkeu INTP, ASRI, BMRI, MERK, INDF, GJTL cetak kenaikan laba bersih yang signifikan, akan diikuti oleh perkiraan earning PT Telkom Tbk (TLKM) dan sejumlah emiten dari sektor komoditi pertambangan (ADRO, PTBA, BUMI, INDY, DOID) akan support kinerja IHSG, meski dibatasi oleh isu pajak PT Bumi Resources Tbk (BUMI). 

Stock Picks:Average last 35week +148.783%. Target 0-30%+,  Risk < -10%
Hold Buy : AGRO 130/BCIP 315/INDY 2.275/BWPT 710/BSDE 620/ASRI 142/ DGIK 86/UNSP 520/TINS 2.175/INCO 3.975. Hold ANTM 2.125/ASII 40.400/ BHIT 780/BMRI 5.100/DGIK 92/DILD 1.280 /DOID 1.260 /BKSL 102 /ITMG 36.100 /INDF 4.100/TLKM 8.050/MNCN 305/UNVR 12.000/BUM 2.300I/ELTY 240. Trading Buy: BBCA/BBRI/PGAS/BCIP/GJTL/SGRO

Stock Picks:
# INDF:  Outperform                                  #KLBF : Hold 

Global  Outlook
Momentum kenaikan indeks saham regional Asia pada hari ini masih terbuka setelah investor telah mengantisipasi paket jaminan kesehatan Presiden Obama (sell on rumor, buy on the news), spekulasi The Fed masih akan mempertahankan suku bunga nol persen hingga akhir tahun dan laporan Jerman dan Prancis sepakat Yunani akan mendapatkan bantuan dari IMF untuk mengatasi deficit anggaran di tahun ini.  Meski kekhawatiran yang mereda terhadap kondisi teknikal harian yang overbought, ketidakpastian mengenai rencana bantuan kepada Yunani setelah Yunani dilaporkan mencari bantuan ke IMF setelah dalam pertemuan Uni Eropa terjadi perpecahan mengenai bentuk bantuan kepada Yunani, laporan kenaikan suku bunga India di akhir pekan sebesar 25 bsp dapat mendorong spekulasi kenaikan suku bunga China di bulan depan hingga IMF memperingkatkan beban hutang negara kaya, seharusnya membebani kinerja indeks saham global pekan ini. Meski indeks saham global masih mendapatkan support dari kebijakan suku bunga rendah oleh the Fed dan BOJ Jepang (suntik ke pasar kredit $ 222 miliar di pekan lalu), laporan EPFR global bahwa stock fund di pasar emerging mendapatkan net inflow $ 730 juta di pekan lalu (Asia diluar Jepang) stimulus global masih dipertahankan dan sejumlah data ekonomi global pekan ini menjelang testimony Fed Bernanke besok.

Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal positif dari pola bullish harami (momentum penurunan melemah),  berada di atas channel support di 2.696dan masih berada dalam uptrend channel, ditutup di bawah 2.729 (5-day MA), seharusnya membatasi potensi rebound. Kondisi tersebut didukung ADX terkoreksi (momentum kenaikan melemah), stochastic crossdown dari overbought, MACD bullish, menunjukkan potensi kenaikan kian terbatas. Hitungan EW: koreksi penurunan ke support 2.698 merupakan koreksi ABC dalam wave 4 untuk proses final 5/5 minor. Support di 2.696/2.680. Analisa W.Gann menunjukkan target 3.150 di Q2/Q3 2010, jika ditutup diatas 2.735 (FR 161.8%) di bulan ini. (+20p+45p+73p). Buy 2.700 & buy break 2.748 target 2.820 stop 25 poin.
Resistance:2766.73/2755.27/2743.80/2733.50 PP  2723.20
Support    : 2711.73/2700.26/2689.97/2679.67
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com  

 

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 24-03

 BUMI Stagnan Menyusul Batal Akuisisi Newmont
Sentimen negatif menghampiri BUMI. Kabar yang beredar kemungkinan batalnya transaksi akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara Tbk (NTT) akibt klaim pemegang saham.

Saham PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) akan diangkat ke level Rp225 dalam waktu dekat terkait rencana perusahaan asing asal Tiongkok dan Korea Selatan yang berminat terhadap saham perseroan. Sebelumnya, manajemen Total Bangun telah mengumumkan akan menjual saham hasil buyback.

Saham PT Titan Kimia Nusantara Tbk (FPNI) dikabarkan akan dikerek bandar ke Rp300-500 untuk jangka pendek maupun menengah. Broker asing dan lokal mulai mengumpulkan sahamnya. Hal itu terkait rencana perseroan menebitkan obligasi April 2010 sebesar Rp500 miliar untuk ekspansi.Pada perdagangan Rabu (24/3/2010), IHSG dibuka menguat 16,437 poin (0,60%) ke level 2.737,299. IHSG terus menanjak dan dalam 5 menit awal perdagangan tercatat naik 27,239 poin (1%) ke level 2.748,101.Penguatan IHSG ditopang oleh menguatnya saham Astra International (ASII), Telkom (TLKM) dan BRI (BBRI).Sementara nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis ke level 9.135 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.125 per dolar AS.Bursa Wall Street menguat berkat lonjakan saham-saham teknologi dan industri, berkat membaiknya prospek usaha sektor tersebut.Pada perdagangan Selasa (23/3/2010), indeks Dow Jones melesat 102,94 poin (0,95%) ke level 10.888,83. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 8,36 poin (0,72%) ke level 1.174,17 dan Nasdaq menguat 19,84 poin (0,83%) ke level 2.415,24.Bursa Jepang pun langsung ikut melesat. Indeks Nikkei-225 dibuka menguat 80,21 poin (0,74%) ke level 10.854,36.Harga minyak $ 81.25/barel, emas $ 1.103/troy ons di sesi Asia.

Berlarut-larutnya masalah krisis utang Yunani terus melambungkan nilai tukar dolar AS atas euro. Investor terus menunggu kepastian apakah Uni Eropa mengizinkan Yunani meminta pertolongan IMF untuk mengatasi masalah utangnya itu. Pada perdagangan Selasa (23/3/2010), euro melemah ke level 1,3482 dolar dibandingkan sebelumnya di level 1,3560 dolar. Dolar AS juga menguat atas yen ke posisi 90,41 yen, dibandingkan sebelumnya di 90,09 yen.Para pialang kini menunggu hasil dari pertemuan Uni Eropa pada pekan ini yang akan memutuskan apakah mereka akan memberikan bailout secara kolektif kepada Yunani, atau membiarkan Yunani meminta pertolongan saha ke IMF.

Laba Bersih Bukopin Turun 1,78 % di 2009
Bank Bukopin membukukan penurunan laba bersih di akhir tahun 2009 menjadi sebesar Rp 362,191 miliar atau turun 1,78 persen jika dibandingkan tahun 2008 sebanyak Rp 368,78 miliar pada periode yang sama.

Laba Bersih Bukopin Turun 1,78 % di 2009
Bank Bukopin membukukan penurunan laba bersih di akhir tahun 2009 menjadi sebesar Rp 362,191 miliar atau turun 1,78 persen jika dibandingkan tahun 2008 sebanyak Rp 368,78 miliar pada periode yang sama.

Rights Issue BII di Harga Rp 225
BII berencana menggelar penawaran umum terbatas V dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 6.253.554.529 lembar saham Seri D. Nilai nominalnya per saham sebesar Rp 22,5 per lembar.

Jual LPPF, MPPA Janjikan Dividen Plus
Dapen Telkom yang memegang 22,2% sukuk ijarah MPPA meminta wali amanat menggelar Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah.

Laba Bersih Jakarta Setiabudi Melesat 243%
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) mencetak laba bersih yang signifikan 243,46% menjadi Rp79,307 miliar dari sebelumnya merugi sekitar Rp55,279 miliar.

Alam Sutera Cetak Laba Bersih Melesat 56,12%
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mencatat pertumbuhan laba bersih sepanjang 2009 56,12% menjadi Rp91,8 miliar dari pencapaian 2008 hanya 58,8 miliar.

Energy: PLN Tetapkan Pemasok Batu Bara PLTU
Lima perusahaan ditetapkan sebagai pemenang tender batu bara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebanyak 2,7 juta ton senilai Rp1,1 T per tahun yang akan dijadikan bahan bakar PLTU megaproyek 10.000 MW tahap I. Kelima perusahaan itu adalah Konsorsium PT Bina Insan Sukses Mandiri dan PT Tiramana, konsorsium PT Energi Batu Bara Lestari dan PT Batara Batari Sinergi Nusantara, PT Anzawara Satria, konsorsium PT Selatan Selabara dan PT Fajar Visikalam, dan konsorsium CV Karya Utama Banua dan PT Daya Bambu Sejahtera.

Economic: RI-Hongkong HIndari Pajak Berganda
Dunia usaha diharapkan dapat memanfaatkan persetujuan penghindaran pajak berganda (P3B) antara Indonesia dan Hong Kong, yang dilakukan dengan menurunkan tarif sejumlah jenis pajak. Pemerintah Indonesia dan Hong Kong sepakat menurunkan tarif pajak atas dividen, royalti, dan bunga, rata-rata menjadi sebesar 5% khusus untuk wajib pajak dari kedua negara, menyusul ditandantanganinya klausul P3B tersebut.

Property: Kapitalisasi proyek properti capai Rp 65T
Kapitalisasi perumahan, apartemen, dan ritel ditaksir mencapai Rp 65,2 triliun pada 2010. Angka itu dengan asumsi sektor properti tumbuh 10% dibandingkan 2009. Namun, Real Estat Indonesia (REI) memprediksi bisa tumbuh 15%. Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Real Estat Indonesia (REI) Alwi Bagir Mulachela menuturkan, anggota REI menyiapkan dana ekspansi 2010 sekitar Rp 6,54 trilliun, dari nilai proyek sekitar Rp 61,2 triliun. Tahun ini, REI menargetkan pengembangan sekitar 110.000 rumah. Target tersebut terdiri atas pembangunan 100.000 RSh dan 10.000 rumah menengah.

Economic: Krisis Yunani Terus Lambungkan Dolar
Berlarut-larutnya masalah krisis utang Yunani terus melambungkan nilai tukar dolar AS atas euro. Investor terus menunggu kepastian apakah Uni Eropa mengizinkan Yunani meminta pertolongan IMF untuk mengatasi masalah utangnya itu.

FREN: April Perseroan Terbitkan Saham Baru
PT Mobile -8 Telecom Tbk (FREN) berencana mengonversi sebagian utang usaha dengan melepas maksimal 10% saham baru pada April 2010. Penerbitan saham itu dilakukan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Nilai utang usaha yang akan dikonversi menjadi saham baru kurang dari Rp300 miliar. Saat ini, jumlah utang usaha operator FREN itu mencapai Rp1,39 triliun, belum termasuk utang obligasi Rp606 miliar dan US$100 juta.

MPPA: Akan jual LPPF, dan janjikan bagi dividen plus
MPPA bertekat untuk buyback obligasi dan mempercepat pelunasan utangnya. MPPA menyiapkan dana Rp3,4 triliun untuk aksi tersebut. Dananya diambil dari hasil tunai penjualan anak usahanya, LPPF, senilai Rp5,3 triliun. MPPA juga berniat menambah pembagian dividen kepemegang sahamnya jika masih ada sisa dana dari hasil penjualan LPPF.

ANTM: Targetkan Produksi Emas Cibaliung 500 Kg
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memproyeksikan produksi emas dari Tambang Cibaliung di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten pada 2010 mencapai 500 kg atau setara 16 ribu troyounze. Tambang emas Antam di Cibaliung akan berproduksi penuh sekitar 2.000 kg atau setara dengan 64.300 troy oz mulai pada 2011. Tambang tersebut memilki usia sekitar 6 tahun dengan cadangan logam emas sekitar 12.800 kg atau setara dengan 411.500 troy oz.

INCO: Akan pasok nikel ke ANTM untuk FeNi 3
ANTM tengah menjajaki kemungkinan mendapatkan pasokan 1 juta ton nikel per tahun dari INCO. Jika 2 perusahaan ini sepakat, ANTM akan mengolah pasokan nikel dari INCO menjadi feronikel di pabrik Ferro Nickel 3 (FeNi3) yang berada di Pomalaa.

GTBO: Investasi Mesin Senilai US$35 Juta
Perusahaan tambang batu bara, GTBO, membangun instalasi mesin pengering dengan nilai investasi ditaksir US$35 juta di Kalimantan Timur. Dengan mesin pengering ini, harga jual batu bara diharapkan bisa lebih tinggi. Sekretaris Perusahaan GTBO, Wesly Ezra Parlindungan Situmeang mengatakan instalasi mesin pengering (dryer) ini diharapkan bisa selesai dalam beberapa pekan ke depan.

AGRO: Bank Agro Ditawar Rp110/saham
Negoisasi harga rencana aksi akuisisi PT Bank Agroniaga Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk masih berjalan alot. Pasalnya, bank BUMN itu masih bertahan pada nilai penawaran sebesar Rp110 per saham. Dalam aksi korporasi ini, sebagai penasihat keuangan, BRI dibantu oleh PT Bahana Securities, sedangkan Bank Agroniaga disokong oleh PT OSK Nusadana Securities Indonesia.

BBNI: Greenshoe Akan Raup Dana Rp971 Miliar
Pemerintah memperkirakan bisa meraup dana minimal Rp971 miliar dari penjualan saham tambahan (greeshoe) PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada 2H10. Itu dengan asumsi harga setiap saham dilepas Rp2.050. Pemerintah bahkan berpotensi memperoleh dana segar senilai Rp983 miliar, jika menjual Rp2.075 per saham.

BMRI: Incar Kapitalisasi Rp225 T
PT Bank Mandiri Tbk mengincar kapitalisasi pasar sebesar Rp225 T pada 2014. Langkah ini seiring dengan transformasi bisnis tahap kedua periode 2009-2014 untuk mengejar target masuk ke dalam lima besar bank papan atas Asia Tenggara. Bank BUMN itu memfokuskan tiga lini bisnis untuk mengejar target itu.

BUMI: Jajaki Akusisi Lintas Negara
Dalam konferensi di Singapura, Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Kennet P. Farrell menyatakan perseroan tengah menyiapkan akusisi perusahaan batubara lintas negara serta menambah produksi anak usahanya. Namun, pihaknya tidak menjelaskan perusahaan yang akan diakuisisi. Mereka juga tidak menyinggung perihal rumor pihaknya tengah melakukan penjajakan dengan BHP Billiton. Untuk produksi, BUMI menargetkan PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal menaikkan produksi batubara dari masing-masing 20 juta ton dan 45 juta ton pada tahun ini menjadi 30 juta ton dan 70 juta ton pada 2013.

Bisnis rokok masih tetap mengepul, meski berbagai hambatan datang dari berbagai penjuru mata angin. Mulai dari Peraturan Daerah Antirokok hingga fatwa haram merokok. Buktinya, tahun lalu, ada enam produsen rokok yang mengajukan izin investasi ke Badan Koordinasi Penanaman Modal Nasional. Total nilai investasinya mencapai Rp 2,49 triliun. Dua dari enam perusahaan tadi adalah produsen rokok yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia: PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA).

PTPP Bidik Proyek Senilai Rp 7 Triliun
PTPP membidik proyek perbaikan stasiun dan rel kereta api lingkar DKI Jakarta.

Kenaikan harga kontrak emas di pasar internasional ternyata tak mampu mengangkat harga emas batangan di pasar domestik. Kemarin (23/10), harga emas batangan di unit Logam Mulia, PT Aneka Tambang Tbk, turun 0,3% menuju Rp 335.000 per gram.

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tengah melakukan studi kelayakan untuk memdirikan pabrik di China dengan investasi antara US$10-12 juta.

PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) membukukan penurunan laba bersih sepanjang 2009 sekitar 42,24% dari Rp72,719 miliar pada 2008 menjadi Rp41,997 miliar.

Sumber: Bloomberg, inilah.com, kontan, investordaily, detikfinance (market flash)
Gallery Saham Mania: Globalmarketstrategist.blogspot.com