Weekly Market Report & Outlook
Market Review
Trend kenaikan harga komoditas global (harga minyak capai level tertinggi US$ 78/barel; emas capai rekor tertinggi US$ 1.072/troy ons) dan rilisan earning triwulan 3 korporat AS yang positif (JP Morgan, Goldman Sachs, Citigroup, Intel Corp), membantu angkat sentimen diantara investor domestik dan asing di pasar saham Indonesia pekan lalu. Diikuti trend penguatan rupiah terhadap dolar ke level tertinggi sejak Maret 2008 hingga menyentuh level Rp 9.290 pada pekan lalu, ikut meningkatkan aliran dana masuk ke BEI. Sementara aksi korporasi ITMG yang akan membagikan dividen interim sebesar Rp 678/saham (Cum Date 21 Oktober), langkah PTBA yang menandatangani MoU dengan PT KAI untuk pengangkutan batubara tahun depan, serta pemerintah menurunkan royalti batubara kualitas rendah dari 13,5% menjadi 7,5%-9%, turut topang kinerja saham komoditas. Antisipasi pembentukan kabinet baru di akhir pekan dan pelantikan Presiden & Wapres pada 21 Oktober ikut support IHSG.
IHSG menguat 41.405 poin (+1.67%) pekan lalu, ditutup di 2,515.806. Hari Jumat (16/10) IHSG 0.423 poin (+0.02%) menjadi 2,515.806. Investor asing bukukan net buy Rp 1.253 triliun, dibandingkan net sell Rp 1.53 triliun di pekan (09/10).
Indeks saham Asia mengalami kenaikan untuk pekan ke-2, dipimpin oleh saham perusahaan minyak dan industri baja, karena harga minyak mencapai level tertinggi 14 bulan, brokerage meningkatkan rating investasi mereka dan laporan ekonomi menunjukkan kepada sebuah pemulihan. Indeks MSCI Asia Pasific menguat 0.7% menjadi 119.60 di pekan ini, dimana telah menguat 69% dari level terendah 5-tahun pada 9 Maret. Indeks Shanghai melonjak setelah laporan ekspor China membaik di bulan Agustus, Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 1.8% karena indeks sentimen konsumen meningkat, indeks Nikkei 225 Jepang menguat berkat penurunan harga produsen, indeks HSI naik 2%.
IHSG Outlook
IHSG diperkirakan masih dapat melanjutkan trend kenaikan jangka pendek dan jangka menengah, berkat isu positif dari perkiraan komposisi kabinet Indonesia Bersatu 2 yang diumumkan di akhir pekan, menunjukkan posisi menteri strategis masih diisi orang-orang lama (Menkeu; Sri Mulyani; Menperindag: Mari Pangestu), sesuai dengan prediksi pasar, diikuti kejutan Menko Perekonomian akan diisi Hatta Rajasa, seharusnya dapat meningkatkan sentimen positif diantara investor saham. Sementara trend kenaikan harga komoditas, dimana harga minyak telah capai tertinggi 14 bulan di $ 78.55/barel (berkat anjloknya inventory gasolin AS -5.43 juta barel pekan lalu; target US$ 80 jika breakout target akhir tahun di US$ 90/barel), emas capai rekor tertinggi US$ 1.072/troy ons di pekan lalu (spekulasi inflasi global; target US$ 1.113/1.200 di akhir tahun), nikel meningkat hingga US$ 18.750/ton (target US$ 21.500/ton), CPO meningkat ke Myr 2.200 (target Myr 2.400 di akhir tahun),
diikuti aksi korporasi ITMG yang akan membagikan dividen interim sebesar Rp 678/saham (Cum Date 21 Oktober), langkah PTBA yang menandatangani MoU dengan PT KAI untuk pengangkutan batubara tahun depan, serta pemerintah menurunkan royalti batubara kualitas rendah dari 13,5% menjadi 7,5%-9% da membatasi ekspor menjadi sebesar 150juta ton/tahun, seharusnya masih dapat angkat harga saham komoditas domestik pekan ini.
Perkiraan solidnya kinerja ekonomi RI di kuartal 3 2009 sebesar 4.3% (pemerintah) dan peningkatan prediksi pertumbuhan ekonomi menjadi 5.5% di tahun 2010 (BI), diikuti spekulasi solidnya kinerja emiten domestik di Q3 (IHSG telah menguat 124% di tahun ini, tertinggi di Asia dan no. 4 di dunia), penguatan rupiah terhadap dolar AS level tertinggi Rp 9.290 pekan lalu (target Rp 8.950 di akhir tahun) yang positif untuk saham perbankan, konsumsi dan aneka industri, diikuti positifnya hasil earning Q3 emiten di AS (80.2% tercatat diatas prediksi analis), seharusnya dapat topang kinerja IHSG pada pekan ini.
Stock Picks:Average last 16 week +89.12%. Target 10-30%, Risk < -10%
BUY: BUMI/JSMR/INCO/PGAS/PTBA/ANTM/SMGR/UNTR/SMCB/KLBF
HEXA/SGRO. Buy On Weakness: BMRI, BBRI, AALI, TLKM, UNVR. Global Outlook
Indeks saham DJIA yang telah mencapai tertinggi 10.087 pekan lalu, berkat positifnya hasil earning emiten di triwulan 3 2009 (80.2% earning emiten di indeks S&P 500 tercatat lebih baik dari prediksi pasar) dan membaiknya sektor manufakturing dan tenaga kerja AS (Jobless Claims), diikuti trend kenaikan harga komoditi (liat prediksi di bagian IHSG Outlook; indeks Reuters/Jeffrey Commodity CRB menguat 5.2% pekan lalu) dan spekulasi pertumbuhan ekonomi AS akan tumbuh untuk pertama kali di triwulan 3 2009 (survei Bloomberg: 3.2% q/q), diikuti sejumlah earning emiten di AS pada pekan ini yang diprediksi positif (Senin: Apple Inc, Texas Instrument; Selasa: Caterpillar, Coca Cola, Dupont, UT, Pfizer, Yahoo; Rabu: Boeing, Wells Fargo, Morgan Stanley, Ebay; Kamis: Amex, AT&T, Merck, MC Donald, 3M; Jumat: Microsoft, Honeywell, diikuti Fed Beige Book yang diprediksi akan menunjukkan the Fed masih berkeinginan meningkatkan pembelian mortgage securities, pidato Fed
Bernanke (Senin, Jumat), serta data perumahan AS, PMI Eropa dan GDP Inggris yang diprediksi meningkat dari periode sebelumnya, dapat picu spekulasi pemulihan ekonomi global, seharusnya masih memberikan support dan menopang kinerja trend bullish saham AS (Indeks DJIA target 10,500 dalam 1-2 pekan ini). Meski laju kenaikan di awal pekan dapat dibatasi oleh data ekonomi AS yang mengalami penurunan (Phily Fed, U Michigan sentiment), earning (Bank of America, General Electric) yang terlihat mengecewakan pasar, mendorong koreksi penurunan saham Wall Street hari Jumat (16/10). Mahalnya valuasi indeks saham S&P 500 (P/E 23x) dan jika harga minyak melampaui US$ 80/barel dapat picu kekhawatiran inflasi global, dapat batasi momentum bullish indeks global pekan ini.
Technical Analysis:
Potensi kenaikan IHSG pekan ini masih terbuka berkat sejumlah pola dan indikator teknikal yang positif, seharusnya masih topang kinerja trend bullish IIHSG. Pola candle bullish continuation di weekly chart, masih berada dalam uptrend channel, kondisi 5/10/20 week MA uptrend, ditutup diatas channel line di 2.491, diikuti indikator ADX masih menunjukkan signal BUY, stochastic dan MACD masih uptrend kendati menunjukkan divergence, seharusnya mendorong perkiraan kenaikan IHSG target 2.565/2602 (Projection FE 100.0%) pekan ini. Kendati signal divergence di indikator stochastic, MACD, Volume, serta rally 124% di tahun ini, dapat membatasi laju kenaikan IHSG. IHSG masih positif uptrend selama ditutup diatas 2.420 dan mendukung potensi kenaikan ke target 3 bulan di 2,760 (setelah Q3 di tutup diatas 76.4% FR 2838-1089; selama double bottom 2,271 bertahan). Hitungan EW menunjukkan IHSG saat ini berada dalam proses wave 4 (koreksi abc: liat analisa Daily UBI
Newsletter) dalam sebuah minor wave extended 1-5 dalam intermediate wave IV/B.
Resistance: 2636.73/2591.15/2572.31/2553.48. PP 2499.97
Support : 2481.14/2462.30/2435.55/2408.80
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id
Blog milik Andri Zakarias Siregar, Analis, Trader, Investor & Trainer (Fundamental/Technical/Flowtist/Bandarmologi: Saham/FX/Commodity), berpengalaman 14 tahun. Narasumber: Berita 1 First Media, Channel 95 MNC(Indovision), MetroTV, ANTV, Bloomberg BusinessWeek, Investor Today, Tempo, Trust, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, Seputar Indonesia, Kontan, Harian Jakarta, PasFM, Inilah.com, AATI-IFTA *** Semoga analisa CTA & informasi bermanfaat. Happy Zhuan & Success Trading. Good Luck.
Monday, October 19, 2009
IHSG Mulai Memasuki Fase Konsolidasi Sebelum Lanjutkan Uptrend
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kalender Ekonomi & Event
Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal
No comments:
Post a Comment