Saham unggulan dari grup ASII dan Bakrie terus melemah. IHSG pun terpuruk, bahkan cukup parah ketimbang bursa regional. Sektor tambang pimpin koreksi bursa kali ini.Pada perdagangan Rabu (28/10), IHSG ditutup turun 69,887 poin (2,88%) ke level 2.355,314, setelah sempat menyentuh level terendah di 2.336. Indeks saham unggulan LQ 45 melemah 14,234 poin (2,99%) ke level 461,799 dan indeks JII turun 3,43% ke level 381.25. IHSG menyentuh level terendah 2.235.697 di awal sesi perdagangan hari ini, berkat isu forced sell & short selling masih berlanjut hingga hari ini, terutama di tengah ketidakpastian mengenai kemampuan tim ekonomi KBI 2 dan situasi politik dalam negeri, meningkatnya sentimen negatif dari regional dan Wall Street dari kekhawatiran kenaikan suku bunga global setelah bank sentral Norwegia kemarin menaikkan suku bunga dan imbas penguatan dolar AS, menurunkan daya tarik untuk saham dan komoditi. SPekulasi kuatnya data GDP Q3 AS hari ini, ikut membebani kinerja IHSG dan regional. penurunan harga komoditi global ikut meningkatkan momentum penurunan kepada IHSG. Isu repo saham BUMI yang dihargai di Rp 1.700/2.400.
Setelah 'mengamuk' nilai tukar rupiah mulai bergerak tenang. Bank Indonesia (BI) diduga akan terus masuk ke pasar untuk mencegah volatilitas rupiah yang berlebih. Pada perdagangan Kamis (29/10/2009), nilai tukar rupiah dibuka stabil di level 9.690 per dolar AS.Pelemahan rupiah terjadi bersamaan dengan trend penguatan dolar AS di pasar. Investor kembali merengkuh mata uang yang aman di tengah-tengah kondisi pasar finansial yang kembali merosot.Di pasar New York tadi malam, euro melemah ke 1,4714 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,4810 dolar. Namun dolar AS melemah atas yen ke 90,63 yen, dibandingkan sebelumnya di 91,77 yen. Kekecewaan terhadap data perumahan AS semalam (new Home Sales) dan mengecewakannya hasil earning emiten di Asia Pasific kemarin, ikut menekan mata uang regional dan Eropa, meningkatkan daya tarik untuk risk aversion untuk dolar dan yen.
SAHAM PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) dikabarkan bakal diburu oleh sejumlah investor asing dalam waktu dekat. Sumber Investor Daily mengungkapkan, adanya isu mengenai rencana pelepasan sebagian saham Ancora Group kepada institusi asing bakal memicu kenaikan harga OKAS menuju level Rp 900-1.000.Selain itu, kata dia, setelah merampungkan akuisisi PT Bormindo Nusantara, perseroan disebut-sebut berniat membeli satu perusahaan kontraktor pertambangan migas lokal. Pada perdagangan kemarin, OKAS ditutup terkoreksi Rp 20 (2,7%) ke level Rp 720.
Perusahaan Italia Gandeng Citatah
PT CITATAH Industri Marmer Tbk (CTTH) dikabarkan bakal digandeng oleh perusahaan keramik asal Italia untuk mengakuisisi tambang batu keramik di Sulawesi. Terkait itu, kata sumber Investor Daily, harga CTTH akan kembali diangkat menuju level Rp 90 dalam jangka pendek maupun menengah.Kerja sama dengan perusahaan asing itu juga bakal membuka peluang bagi perseroan untuk memperluas pemasaran produknya ke Eropa. Sementara itu, pada perdagangan kemarin, CTTH ditutup melemah Rp 1 (1,5%) ke posisi Rp 65.
Ancora Indonesia Raup Laba Bersih Rp29,67 M
Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) berhasil meraup laba bersih Rp29,67 miliar per September 2009 setelah merugi Rp2,48 miliar pada periode yang sama 2008.
INDY Tawarkan Kupon 9,75%
Masa penawaran obligasi terbitan Indo Integrated Energy II B.V, yang merupakan anak usaha PT Indika Energy Tbk akan rampung Kamis (28/10) ini.
UNTR Mungkin Menunda Akuisisi Dua Penambang
PT United Tractors Tbk (UNTR) mungkin akan menunda rencana pembelian dua perusahaan tambang batubara tahun ini.
Laba Bersih Astra Agro Anjlok 1,31%
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan laba bersih Rp1,25 triliun per September 2009 atau turun 1,31% dibanding periode yang sama 2008 Rp2,13 triliun.
Fortune Indonesia Raup Laba Bersih Rp5,11 M
PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) berhasil mencatatkan laba bersih Rp5,11 miliar atau naik 3,2% dibanding periode yang sama 2008 Rp4,95 miliar.
Laba Bersih ICB Bumiputera Naik 19%
PT Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP) mencatatkan laba bersih Rp5,48 miliar per September 2009 atau naik 19,13% dibanding perolehan periode yang sama 2008 Rp4,6 miliar.
Kertas Basuki Rachmat Raup Laba Bersih Rp23,59 M
PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) mencatatkan laba bersih Rp23,59 miliar per September 2009 setelah dalam periode yang sama 2008 merugi Rp18,44 miliar.
Hingga Juni, outstanding repo Grup Bakrie mencapai Rp582 miliar sedangkan cadangan kas BNBR mencapai Rp743,7 miliar. Grup Bakrie menggadaikan saham dari perusahaan-perusahaan sebagai jaminan atas pembelian kembali. Jika harga saham jatuh, dimungkinkan adanya tambahan jaminan penggadaian sahamnya. Dileep Srivastava mengatakan repo tersebut masih dalam hal praktik bisnis yang masih wajar namun resikoanya saling mempengaruhi stau sama lain.
DOID akan menjual 2,58 miliar ( 38% )saham melalui private placement kepada pasar dengan opsi tambahan 980 juta (14,43%) saham jika oversubcribed. PT CLSA Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Deutsche Securities dan PT Macquarie ditunjuk mengelola penjualan tersebut. Disinyalir harga penawarannya Rp1.700-1.800/saham. Kabarnya, Northstar Pacific Partners Ltd berpotensi akuisisi 40% saham DOID.
Anak usaha INDF, Salim Ivomas akan menggelontorkan US$137,5-180 juta atau Rp1,8 triliun di 2010 guna membiayai penanaman lahan baru sawit seluas 25-30 ribu ha di Sumsel dan Kaltim. Pendanaan berasal dari EBITDA yang mencapai Rp1,24 triliun per 31 Mei09. Selain itu, Salim mematok capex FY10 sebesar Rp250 miliar. Sementara itu, INDF segera mengalihkan seluruh saham dan pinjaman tanpa bunga di lima anak usahanya ke PT Indofood Consumer Branded ProductsSukses Makmur serta merger lima anak usahanya tersebut jadi satu badan usaha.
UNTR kemungkinan akan menunda rencana akuisisi dua perusahaan tambang batubara tahun ini. Pasalnya, hingga saat ini perseroan belum menyelesaikan meneliti kandungan kalori batubara di areal pertambangan tersebut.
Negosiasi akuisisi 37,15% saham ELSA antara PT Tridaya dan Konsorsium Saratoga mengalami deadlock. Recapital Advisor belum memastikan target penyelesaian akuisisi serta kesepakatan harganya.
Pendapatan bunga BNGA 9M09 naik 23,3% yoy dari Rp6,9 triliun jadi Rp8,7 triliun sedangkan pendapatan bunga bersih +31,3% yoy dari Rp3,4 triliun jadi Rp4,5 triliun. EBIT +45,5% yoy dari Rp1,16 triliun jadi RpRp1,69 triliun dan laba bersih +41,3% yoy dari Rp2,3 triliun jadi Rp3,25 triliun.
Pada 3Q09, PNBN mencatat penurunan laba bersih 6,99% menjadi Rp 625 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 672 miliar.
Selamat Sempurna Siapkan Capex Rp 95 M
PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2010 senilai Rp 95 miliar. Dana dimanfaatkan untuk peremajaan mesin produksi.
EMISI OBLIGASI RP 32 TRILIUN, 2010, BEI Incar 25 Emiten Baru
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan penambahan 25 emiten melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada 2010. Sedangkan nilai penerbitan obligasi diproyeksikan mencapai Rp 32 triliun.
Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com
Blog milik Andri Zakarias Siregar, Analis, Trader, Investor & Trainer (Fundamental/Technical/Flowtist/Bandarmologi: Saham/FX/Commodity), berpengalaman 14 tahun. Narasumber: Berita 1 First Media, Channel 95 MNC(Indovision), MetroTV, ANTV, Bloomberg BusinessWeek, Investor Today, Tempo, Trust, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, Seputar Indonesia, Kontan, Harian Jakarta, PasFM, Inilah.com, AATI-IFTA *** Semoga analisa CTA & informasi bermanfaat. Happy Zhuan & Success Trading. Good Luck.
Thursday, October 29, 2009
Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 29-10
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kalender Ekonomi & Event
Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal
No comments:
Post a Comment