Indeks saham regional Asia terkoreksi tajam mengikuti kenaikan suku bunga discount (the Fed ke antar bank) setelah penutupan pasar NY sebesar 25 bsp menjadi 0,75%. DJI ditutup +83.66 di 10.392,90. Harga minyak $ 78.13/barel, emas $ 1.107.5/troy ons. Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melemah mengikuti pergerakan bursa-bursa regional yang lesu setelah Bank Sentral AS menaikkan suku bunga pinjaman antar bank.Pada perdagangan Jumat (19/2/2010), rupiah dibuka langsung melemah 15,512 poin (0,61%) ke level 2.544,522.Sementara nilai tukar rupiah dibuka langsung melemah ke level 9.360 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.320 per dolar AS. Rupiah mengikuti tren pergerakan mata uang regional lainnya yang juga melemah atas dolar AS setelah keputusan The Fed tersebut.Bursa-bursa Jepang juga bergerak melemah dengan Indeks Nikkei-225 menutup sesi I dengan penurunan 76,26 poin (0,74%) ke level 10.259,43. Indeks Hang Seng juga dibuka melemah 318,39 poin (1,56%) ke level 20.103,76.
Harga saham Bhakti Investama Tbk (BHI) berpeluang menembus Rp350 dalam wkatu dekat.Perseroan disebut-sebut sejumlah pelaku pasar segera menandatangani perjanjian jual beli saham perusahaan tambang batubara nasional. Akuisisi akan diumumkan dalam waktu dekat.Pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham BHIT ditutup naik Rp60 ke Rp305.
Saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) dikabarkan sedang diakumulasi sejumlah broker.
Ada pihak-pihak yang memborong saham perseroan karena harganya sangat murah. Pembelian saham itu dimungkinkan hingga harga saham perseroan mencapai Rp150 per saham.Sementara itu, pada penutupan perdagangan kemarin harga saham GDST ditutup naik Rp6 ke Rp88.
KUPON 8,47-10,9%, Astra Sedaya Naikkan Obligasi Jadi Rp 1,5 T
PT Astra Sedaya Finance (ASF) menaikkan nilai emisi obligasi XI menjadi Rp 1,5 triliun dari rencana semula Rp 1 triliun. Total permintaan surat utang anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) itu mencapai 1,5 kali.
Wika Rampungkan Konstruksi JORR W1
PT Wijaya Karya Tbk (Wika) telah merampungkan proyek pembangunan konstruksi Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) seksi W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan) milik PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB).
Menakar Panasnya Nikel INCO
Analis memprediksi volume penjualan dan harga nikel PT International Nickel Indonesia Tbk akan meningkat tahun ini.
Cita Mineral Berencana Rights Issue Rp 224,7 Miliar
Harga saham baru CITA sebesar Rp 100 per saham lebih murah ketimbang harga saham CITA di pasar yang mencapai Rp 750 per saham.
CPIN Sedia Capex US$ 70 Juta
Keseluruhan dana capex diambil dari kas internal perusahaan.
Kupon Obligasi Multifinance 8%-11%
Idealnya, kupon obligasi multifinance 200 basis poin di atas yield SUN acuan.
Revisi RUU Pasar Modal Terbentur Beleid Jasa Keuangan
Penggodokan RUU Pasar Modal bisa dilakukan setelah UU OJK rampung di tingkat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dollar Amerika Makin Berjaya
Pada kuartal pertama 2010, dollar AS bisa naik ke US$ 1,33 per euro.
BII Gelar Rigths Issue Rp1,4 T
BII akan melakukan penawaran umum terbatas V dalam rangka penerbitan HMETD senilai Rp1,407 triliun dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 6.253.554.529.
Pabrik Baru, Penjualan Arwana Bakal Tumbuh 26%
Pada Januari 2010, Arwana mulai mengoperasikan pabrik III C dengan tambahan kapasitas produksi 4 juta m2. Jika dihitung, penjualan Arwana akan tumbuh 26%.
Sugi Samapersada Rencana Akuisisi Elnusa
PT Sugi Samapersada Tbk (SUGI) berencana untuk mengakuisisi 37,5% saham Elnusa Tristar Ramba Energy Limited (ETRL).
MIRA Batal Akuisisi RJM & MAR
PT Mitra International Resources Tbk batal melakukan akuisisi atas PT Realitas Jaya Mandiri dan PT Masindo Artha Reosurces karena kesepakatan keduanya belum tercapai.
Encore Energy (General) tercatat melepas kepemilikannya dari PT PT Medco Energi International (MEDC).
Dari laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia mengenai data kepemilikan efek 5% atau lebih kepada BEI, Kamis (18/2) dijelaskan Encore memiliki 45,96% saham di Medco atau setara dengan 1,53 miliar saham. Namun, dari data KSEI tersebut tercatat pada 17 Februari 2010, Encore tidak memiliki saham lagi di Medco.
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ikut terlibat dalam pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) seksi W1 (Kebon Jeruk - Penjaringan) sebagai kontraktor utama untuk pekerjaan paket 4 dan 5.
Nilai Transaksi Marjin Bursa Januari Naik 90,75%
Total transaksi marjin di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang Januari 2010 tercatat naik 90,75 persen dibanding Desember 2009
Economic: Target Pertumbuhan Tetap
Pemerintah tetap akan memakai angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5% untuk APBN-P 2010 yang akan diajukan ke DPR, meskipun Indonesia memiliki potensial pertumbuhan lebih tinggi. Menkeu menuturkan berdasarkan pencapaian laju produk domestik bruto (PDB) 4Q09, komponen pertumbuhan yang berasal dari faktor eksternal yaitu ekspor dan impor tidak separah sperti yang dibayangkan.
Banking: DPR Minta Nama Calon Gubernur BI
Permintaan resmi DPR untuk mempercepat pengajuan calon Gubernur BI belum mendapatkan tanggapan dari presiden. Diperkirakan pemerintah masih menanti penyelesaian Pansus Bank Century sampai awal Maret. Wakil Ketua Komisi XI DPR menuturkan pihaknya pada akhir Januari lalu telah mengirimkan surat kepada permerintah agar menyerahkan nama-nama calon Gubernur BI secepatnya. Hal itu ditempuh, supaya proses uji kelayakan (fit and proper test) bisa segera dilakukan oleh parlemen.
Energy: Direksi Baru Pertamina Dilantik Hari Ini
Kementerian BUMN memastikan jajaran direksi baru PT Pertamina (Persero) akan dilantik hari ini menyusul perombakan itu telah mendapatkan restu dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut informasi yang diperoleh bisnis, Dirut Pertamina saat ini, Karen Agustiawan masih tetap menduduki posisi tersebut. Namun, wakil dirut, Omar S.Anwar tidak masuk dalam jajaran direksi baru.
Automotive: Toyota Corolla di duga bermasalah
Belum habis masalah dengan pedal gas dan rem, Toyota menuai masalah lagi karena keluhan atas setir sedan Corolla. Padahal Toyota sedang bersusah payah meraih kembali kepercayaan konsumen terhadap produk-produk mereka. Manajemen Toyota sedang mengkaji issue tersebut dan mungkin akan menarik sedan Corolla kebengkel untuk diperbaiki bila memang ditemukan kesalah yang membahayakan. Harga saham Toyota melemah 0.59% menjadi 3.360 Yen, saham Toyota terus merosot sekitar 20% sejak 21 Januari lalu sehubungan dengan penarikan besar-besaran produknya.
UNTR: Penjualan alan Berat di Awal Tahun Naik 56,94%
Selama Januari 2010, penjualan alat berat UNTR yang bermerek Komatsu mencapai 339 unit.
Jumlah ini melonjak 56,94% dari torehan Januari 2009 yang sebanyak 216 unit. UNTR tetap mengincar penjualan alat berat 3.500 unit atau naik sekitar 15% dari tahun lalu. Saat ini manajemen UNTR mengaku mampu mneguasai 45% pangsa pasar penjualan alat berat di Indonesia. UNTR juga berhasil menjual batubara sebanyak 232.000 ton selama Januari 2010. Jumlah ini lebih tinggi 10,48% dari perolehan Jnauari 2009 sebesar 210.000 ton.
BNII: Catat Rugi Bersih Rp40,97 Miliar di 2009
Bani International Indonesia (BII) mencatat rugi bersih sebesar Rp40,97 miliar sepanjang 2009. Padahal di tahun 2008 BII masih mampu mencetak laba bersih sebesar Rp468,697 miliar. Pendapatan operasionalnya tahun lalu turun 90,63% menjadi Rp37,03 miliar dari Rp395,311 miliar di 2008. BII merencanakan pembuakaan sekitar 70-80 kantor cabang baru. BII juga berniat menambah sekitar 300 ATM baru.
PTBA: Ajukan harga akuisisi tambang
PT. Tambang Batubara Bukit Asam TBk mengajukan harga penawaran akusisi seluruh saham perusahaan pertambangan baubara di Kalimantan TImur, perusahaan ini diperkirakan mempunyai cadangan baubara sebanyak 50 juta ton. PTBA memiliki anggaran akuisisi pada tahun ini sebesar Rp. 1,5 trilliun dan saat ini sedang mengadakan due diligance untuk akuisisi 6 tambang batubara di Kalimantan.
BBNI: BNI Sulit Rights Issue
Manajemen PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengaku tidak mudah mendapat izin rights issue. Dalam catatan Kementerian BUMN, kebutuhan modal BNI sebesar Rp 6-7 triliun akan dicari dengan dua tahap. Tahap awal dilakukan Rp 3 triliun pada pertengahan tahun ini.
MIRA: Batal akuisisi perusahaan batubara
PT. Mitra Internasional Resources Tbk (MIRA) membatalkan akuisisi PT. Realita Jaya Mandiri dan PT Masindo Artha Resources. MIRA awalnya telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengambil alih 100% kedua perusahaan batubara tersebut, nilai akuisisi diperkirakan mencapai US$ 40 juta. Pembatalan ini dikarenakan tidak tercapainya kesepakatan lebih lanjut mengenai syarat-sayarat pelaksanaan transaksi.
WIKA: Rampungkan Konstruksi JORR W1
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah merampungkan proyek pembangunan konstruksi Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) seksi W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan) milik PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) yang menelan dana Rp 360 miliar dan dikerjakan dalam waktu dua tahun. Rencananya, tol JORR W1 itu akan diuji coba secara gratis selama 2 hari sejak Jumat (19/2) sebelum diresmikan beroperasi penuh pada 22 Februari mendatang.
BBKP: Bukopin Salurkan Kredit Rp100 M untuk JORR
PT Bank Bukopin Tbk menyalurkan kredit senilai Rp100 M untuk mendanai salah satu ruas di Jakarta Outer Ring Road (JORR) W1. Direktur Bisnis Komersial Bank Bukopin menuturkan pembiayaan komersial oleh perseroan masih disalurkan ke infrastruktur di antaranya sejumlah proyek jalan tol seperti di Surabaya-Mojokerto sekitar Rp150 M.
BUDI: Targetkan Pendapatan Tumbuh 11% Jadi Rp2 Triliun
PT Budi Acid Jaya Tbk (BUDI) memproyeksikan pendapatan sekitar Rp2 triliun. BUDI akan menggenjot produksi tepung tapioka, gula putih, dan glukosa. Untuk tahun 2009, pendapatan perseroan hampir sebesar Rp1,8 triliun. Di sepanjang tahun ini, minimal BUDI akan mempertahankan pasar ekspornya di level 10%.
CPIN: Sedia belanja Modal US$70 Juta
CPIN akan menggenjot kapasitas produksi dengan mengembangkan aset anak usaha. CPIN menganggarkan capex US$70 juta (Rp665 miliar) pada tahun ini. Per September 2009 kas CPIN sebesar Rp244,34 miliar.
ELSA: Jajaki Opsi Pendanaan US$49 Juta
ELSA berencana menggelar ekspansi tahun ini. Anak usaha PT Pertamina ini bakal memperkuat bisnisnya di sektor hulu minyak bumi. Elnusa mematok capex sebesar US$70 juta. Sebanyak 30%-40% total kebutuhan belanja modal tersebut akan ditutup dari kas internal. ELSA saat ini masih mencari pendanaan sekitar US$42 juta-US$49 juta. Melalui ekspansi usaha tersebut, ELSA berharap bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp4,46 triliun pada tahun ini. Jumlah ini naik 29%ketibang target pendapatan tahun lalu.
DILD: Rights Issue 3:2
Perusahaan properti PT Intiland Development Tbk (DILD) kemarin sore menyampaikan dokumen rencana melaksanakan penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) sekitar Rp2 triliun kepada Bapepam-LK. Berdasarkan dokumen itu, Intiland berencana rights issue dengan rasio tiga saham lama mendapat hak untuk membeli dua saham baru yang akan diterbitkan emiten itu.
BEKS: Sedang diincar untuk akuisisi oleh Recapital group
Kelompok usaha Recapital Group, serta beberapa investor lokal mengincar PT. Bank Eksekutif Tbk (BEKS) untuk diakuisisi menyusul desakan Bank Indonesia (BI) agar bank tersebut mencari investor strategis, saat ini status BEKS sedang diawasi intensif oleh BI karena tingginya angka kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL), yang per September 2009 mencapai 15,56% net dan 16,35% bruto diatas ketentuan BI sebesar 5% Namun rasio kecukupan modal (CAR) diposisi 9.23% masih diatas ketentuan BI yakni 8%.
Sumber: Bloomberg, Reuters, Inilah.com, investordaily, detikfinance.com, kontan
globalmarketstrategist.blogspot.com
Blog milik Andri Zakarias Siregar, Analis, Trader, Investor & Trainer (Fundamental/Technical/Flowtist/Bandarmologi: Saham/FX/Commodity), berpengalaman 14 tahun. Narasumber: Berita 1 First Media, Channel 95 MNC(Indovision), MetroTV, ANTV, Bloomberg BusinessWeek, Investor Today, Tempo, Trust, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, Seputar Indonesia, Kontan, Harian Jakarta, PasFM, Inilah.com, AATI-IFTA *** Semoga analisa CTA & informasi bermanfaat. Happy Zhuan & Success Trading. Good Luck.
Friday, February 19, 2010
Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 19-02
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kalender Ekonomi & Event
Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal
No comments:
Post a Comment