Market Review
Faktor sentimen dan teknikal yang negatif mendorong investor melanjutkan aksi profit-taking saham unggulan terutama di sektor perbankan, grup Bakrie, aneka industri dan pertambangan, mengikuti kinerja indeks saham regional Asia yang mayoritas terkoreksi kemarin dan mengacuhkan kenaikan indeks saham DJIA AS akhir pekan lalu. Imbas penurunan harga logam (nikel, timah dan emas) ikut membebani kinerja IHSG. Sementara rupiah yang terkoreksi terhadap dolar AS (penutupan Rp 9,480) hingga mencapai level terendah Rp 9,500, yang mengikuti pelemahan mata uang regional Asia, ikut memberikan sentimen negatif kepada saham unggulan. IHSG kembali anjlok 17.712 poin (-0.72%) ditutup di 2,456.689, transaksi tercatat Rp 3.256 triliun, Investor asing kembali membukukan net sell sebesar Rp 229 miliar, dibandingkan net sell sebesar Rp 230 miliar (09/10).
Indeks saham di Asia anjlok untuk pertama kali dalam 5 hari terakhir, dipimpin oleh perusahaan penyaringan minyak Korea Selatan dan perusahaan baja China di tengah kekhawatiran mereka akan melaporkan pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan di bulan mendatang. Woori Investment & Sec mengatakan perusahaan sejenis mungkin akan kejutan penurunan pendapatan di kuartal ketiga. Bank of America downgrade saham National Australia Bank, mengacuhkan laporan pertumbuhan ekonomi Singapura yang tumbuh 0.8% di Q3 2009.
IHSG Outlook
Trend bullish jangka pendek IHSG kembali terancam setelah breakout trendline support (tahanan bawah dalam sebuah garis trend bullish) di tengah kondisi pasr yang overbought, diikuti valuasi saham IHSG yang relatif mahal (PER 31.6x) dalam trend penguatan rupiah yang menurunkan nilai daya tarik untuk saham domestik di mata investor asing, serta investor asing masih membukukan net selling hingga kemarin sejak 2 pekan lalu, ikut membebani kinerja IHSG di awal pekan ini. Kondisi indeks saham regional Asia masih berada dalam fase konsolidasi karena kondisi teknikal yang overbought, valuasi saham yang relatif mahal setelah rally secara signifikan dalam 6 bulan terakhir, ikut membatasi momentum kenaikan IHSG pada awal pekan ini.
Meski IHSG masih mendapatkan support dari perkiraan aksi profit-taking di IHSG akan mereda, menjelang pembentukan kabinet Presiden SBY yang baru (Presiden SBY akan memanggil para calon menteri pada Jumat; 16/10), pinjaman ADB sebesar US$ 500 juta kepada pemerintah Indonesia dan pinjaman CIC China kepada PT Bumi Resources sebesar US$ 1.9 miliar dapat meningkatkan aliran dana masuk dalam jumlah besar dari perkiraan konversi pinjaman tersebut ke rupiah, banjirnya likuiditas dan spekulasi hasil earning Q3 di AS yang positif di pekan ini, dapat meningkatkan daya tarik untuk saham domestik pada hari ini.
Stock Picks:Average last 16 week +89.12%. Target 10-30%, Risk < -10%
HOLD BUY : BUMI, INDF, JSMR, ASII, ANTM, TLKM, UNVR, UNTR, SMCB, KLBF, BMRI, BBRI, SMGR, BSDE, PGAS, MEDC. (09/10): INCO, TINS, SDRA
Stock Picks:
•IITG : Hold target Rp 1,150
•TSPC : Hold target Rp 7,200
Global Outlook
Indeks saham global diperkirakan mengalami penguatan hari ini, berkat spekulasi membaiknya hasil laporan pendapatan akan melanjutkan penguatan saham dalam 7 bulan terakhir, mendorong indeks saham MSCI World Index mendekati level tertinggi 1-tahun, mengantisipasi lebih baik dari perkiraan sejumlah laporan earnings perusahaan teknologi dan perbankan AS pada pekan ini, setelah UBS AG merekomendasikan saham Advanced Micro Devices Inc AS dan Royal Phillips Electronics NV Belanda secara mengejutkan mencatat keuntungan. Kenaikan harga komoditi, dipimpin oleh minyak yang mencapai tertinggi US$ 73.81 dan emas ke US$ 1,058 memberikan imbas positif kepada saham komoditi logam dan cpo, dapat angkat harga saham komoditi global hari ini. Sebelumnya Singapura hari ini meningkatkan prediksi ekonomi tahun 209 menjadi -2.0% dari perkiraan sebelumnya -2.4%, diikuti pernyataan President Fed Bank of Dallas James Bullard bahwa pertumbuhan tenaga kerja AS akan muncul di tahun
ini atau berikutnya. Trend pelemahan dolar AS terhadap global yang mendorong murahnya valuasi saham AS di mata investor asing, seharusnya masih mendorong perkiraan kenaikan indeks DJIA ke target 10k-10-5K.
Technical Analysis:
IHSG masih mendapatkan signal negatif dari pola bearish continuation, setelah pola candle high wave, ditutup dibawah trendline support daily di 2,460 (konfirmasi penutupan 2 hari berturut-turut untuk trend reversal), indikator stochastic menunjukkan criossing down di teritorial netral, meski ADX mengalami penurunan dan MACD masih bulish, seharusnya mendukung perkiraan potensi penurunan terbatas dan berpotensi mengalami technical rebound dalam 1-2 hari ini, selama IHSG tidak ditutup dibawah 50.0 Fibonacci Retracement 2559-2271 di 2,415 hari ini. Hitungan EW menunjukkan IHSG masih berada di wave koreksi 3/a dalam 4 karena menembus support 2460 kemarin dalam intermediate wave IV/B.
Resistance : 2495.59/2485.87/2476.14/2468.72. PP 2461.31
Support : 2451.58/2441.85/2427.02/2409.87
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (Code TF)
Blog milik Andri Zakarias Siregar, Analis, Trader, Investor & Trainer (Fundamental/Technical/Flowtist/Bandarmologi: Saham/FX/Commodity), berpengalaman 14 tahun. Narasumber: Berita 1 First Media, Channel 95 MNC(Indovision), MetroTV, ANTV, Bloomberg BusinessWeek, Investor Today, Tempo, Trust, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, Seputar Indonesia, Kontan, Harian Jakarta, PasFM, Inilah.com, AATI-IFTA *** Semoga analisa CTA & informasi bermanfaat. Happy Zhuan & Success Trading. Good Luck.
Tuesday, October 13, 2009
Potensi Technical Rebound di IHSG Akan Berlanjut
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kalender Ekonomi & Event
Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal
No comments:
Post a Comment