Monday, February 22, 2010

BHIT & CNKO : Higher Risk Than Rewards???

22/02: BHIT Weekly (405). Impulse Formation, cautious of potential correction













22/02: CNKO Weekly (70). Bull Flag warning

TLKM/UNSP/ADRO/BSDE/BUMI/DOID: Higher Reward Than Risk???

22/02: TLKM (8.500).  Correction (c/A) is going to over, ready to attack higher

















22/02: UNSP (520) Potential Downside is limited (watch the lines)














19/02: ADRO (1.800) Potential downside is limited














19/02: BSDE (810) Oversold & ready to rebound














17/02 DOID (1.720) Last Update: 17/02 Still on the way up














BUMI Last update: 10/02/2010: Still on the way up













globalmarketstrategist.blogspot.com
By: Ezydeal

Potensi Kenaikan IHSG Pekan Ini Terbatas

Weekly Market Review
Beruntunnya sentimen negatif melanda pasar saham global di pekan lalu memberikan tekanan dan membatasi momentum kenaikan kepada IHSG di pekan lalu. Imbas dari kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) China sebesar 50 bsp di akhir pekan sebelumnya, kekhawatiran terhadap kisis finansial di Yunani terutama setelah lembaga pemeringkat Moody’s pangkas rating sejumlah bank di Yunani meski Uni Eropa memberikan komitmen untuk mengatasi defisit anggaran di Yunani dan Negara lainnya di Eropa, hingga kejutan kenaikan suku bunga diskonto the Fed sebesar 25 bsp menjadi 0,75%, sempat memicu aksi penjualan saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meski sejumlah katalis negatif tersebut tidak mampu mengoyahkan IHSG untuk ditutup menguat pada pekan lalu. Pengaruh kenaikan harga komoditas di pekan lalu (minyak $79, emas $ 1.123/troy ons, nikel $ 20,350/mt) dan penguatan rupiah ke level Rp 9.275/dolar ikut menopang kinerja saham domestik. Antisipasi rilisan laporan pendapatan kuartal 4 2009 pada pekan ini, terutama dari sektor perbankan, Presiden SBY meresminkan peluncuran program Tabunganku dari sejumlah bank nasional hingga laporan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan akuisisi Bank Agro (AGRO) dan Bank Bukopin (BBKP) mendorong aksi pembelian saham di Saham perbankan. IHSG menguat 20,239 poin (+0,79%), di posisi 2554,376. Investor asing bukukan net sell Rp 2,418 triliun miliar pekan lalu, net sell Rp 1,594 triliun (07-12 Feb) dan net sell Rp 999,8 miliar pekan sebelumnya.

Indeks saham MSCI Asia Pasific mengalami penurunan terbesar dalam 2 pekan setelah Federal Reserve menaikkan China menaikkan GWM sebesar 50 bsp, krisis anggaran di Yunani hingga suku bunga diskonto untuk pertama kali dalam 3 tahun terakhir, memicu kekhawatiran program stimulus akan dihentikan. Indeks melemah 2,1% menjadi 115,37 pada hari Jumat (19/02), mengalami penurunan terbesar. Indeks Nikkei 225 Jepang, Kospi Korsel, Hang Seng mengalami penurunan terbesar di pekan lalu. Sementara indeks saham Shanghai baru akan dibuka awal pekan ini (Lunar Golden week holiday di pekan lalu). Laju penurunan indeks MSCI dibatasi oleh kenaikan harga komoditas yang menopang kinerja saham komoditi regional Asia.

IHSG Outlook
Pergerakan IHSG pada pekan ini diperkirakan masih dipengaruhi oleh faktor eksternal yang dapat memicu volatilitas yang tinggi, dimana belum berakhirnya kekhawatiran terhadap krisis anggaran di Eropa (Yunani, Spanyol, Portugal) meski mendapatkan komitmen bantuan dari pemerintahan zona euro, restrukturisasi hutang Dubai World yang tidak kunjung selesai, hingga kekhawatiran terhadap pengetatan kebijakan moneter dari China hingga India dan spekulasi the Fed AS akan menarik program stimulus dalam waktu dekat setelah kejutan kenaikan suku bunga diskonto sebesar 25 bsp menjadi 0,75% yang telah merontokkan harga saham di Asia dan Eropa akhir pekan lalu, membebani potensi kenaikan IHSG pekan ini. Meski IHSG masih mendapatkan support dari sejumlah katalis positif di dalam negeri, dimana fundamental ekonomi nasional masih solid (GDP, cadangan devisa, inflasi, ekspor, rupiah), fundamental emiten domestik yang diperkirakan dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik dari kuartal 4 2009 dan tahun 2008 (sejumlah emiten unggulan akan merilis laporan pendapatan pekan ini), aliran dana asing masuk ke bursa saham mencapai Rp 4,599 triliun (meski investor asing masih cetak net sell untuk 4 pekan terakhir: total Rp 4.953 triliun), aksi korporasi (PT Benakat akuisisi saham PT Elnusa, BBRI akan akuisisi Bank Agro & Bank Bukopin; Recapital beli saham Bank Ekonomi) hingga lebih baiknya performance IHSG dibandingkan regional dalam kondisi teknikal masih dalam trend bullish.

Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan dapat mengalami penguatan yang terbatas pekan ini, berkat ekspektasi imbas kenaikan suku bunga diskonto the Fed sebesar 25 bsp pekan lalu dan antisipasi testimony Chairman Fed Bernanke (Rabu-Kamis) di hadapan Senate & House Committee, spekulasi kenaikan suku bunga dari China hingga India dan kekhawatiran krisis anggaran Yunani akan meluas ke sejumlah negara lainnya di zona euro dapat memukul kinerja ekonomi regional, masih membebani kinerja indeks saham regional dan Wall Street pekan ini. Penguatan dolar AS ikut menurunkan daya tarik untuk saham dan komoditi global. Meski indeks saham global masih mendapatkan support dari laporan EPFR Global menunjukkan investasi di saham global pada pekan lalu sebesar US$ 3,69 miliar (pertama kali inflow dalam 4 pekan terakhir), lebih baik dari perkiraan data global pekan ini (Consumer Confindence, New & Existing Home sales, Durable goods, revisi GDP Q4 AS, U Michigan AS, IFO Jerman) hingga solidnya earning emiten AS, diikuti kenaikan harga komoditas global dapat mendorong investor masih memburu aset beresiko.













Technical Analysis:
IHSG mendapatkan signal positif dari pola candle three inside out (indikasi bullish continuation), diatas 20-week MA (5 & 10-week MA menunjukkan flat) meski didukung oleh stochastic crossing down, MACD bullish, ADX terkoreksi (momentum kenaikan melemah), dan berada dalam downtrend channel, seharusnya menunjukkan potensi kenaikan terbatas. IHSG mendapatkan support di 2.478 (channel support), jika ditutup diatas 2.574 (fibo 76.3%) & 2.565 (channel top) dapat mengarahkan IHSG ke menguat ke 2.619/2.6 Hitungan EW: pola kenaikan IHSG ini merupakan pola wave koreksi minor iii dalam 3/5, untuk target 2.575/.623. Hold sell 2.580 stop 2.580 target 2.480, Sell on rally 2.600/2.620 target 2.480.
Resistance: 2654.94/2619.62/2603.31/2587.00. PP 2548.98
Support : 2532.67/2516.36/2497.35/2478.34
PT Universal Broker Indonesia securities (TF)
globalmarketstrategist.blogspot.com

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 22-02

Harga saham PT KErtas basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) dikabarkan bakal diangkat menuju Rp300 dalam waktu dekat. Perseroan tengah bekerja sama dengan investor strategis asal Eropa dan akan menjadi momentum kenaikan harga saham KBRI. Selain itu, dukungan dana dari perusahaan finansial lokal dan asing untuk membiayai ekspansi usaha akan berdampak positif. Pada penutupan perdagangan bursa akhir pekan lalu, harga shaam KBRI ditutup stagnan diposisi Rp235.

Harga saham PT Selamat Sampurna Tbk (SMSM) berpeluang menuju Rp1.500 dalam waktu pendek. Salah satu perusahaan otomotif nasional yang tercatat di BEI tengah mengincar saham perseroan. Rencana ekspansi perusahaan ke Rusia juga menjadi momentum penguatan harga saham perseroan. Sementara itu, pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, harga saham SMSM ditutup koreksi Rp10 ke Rp1.040.

Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG) dan nilai tukar rupiah mengawali perdagangan awal pekan ini dengan penguatan yang cukup besar. IHSG mendapat semangat dari bursa Tokyo yang menguat lebih dari 3%.Pada perdagangan Senin (22/2/2010), IHSG dibuka langsung menguat 12,553 poin (0,49%) ke level 2.566,929.Sementara nilai tukar rupiah dibuka menguat ke level 9.290 per dolar AS, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di level 9.348 per dolar AS.Bursa Asia pagi ini cukup meriah, dengan Indeks Nikkei-225 melonjak hingga lebih dari 3% setelah pekan lalu terperosok akibat kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga pinjaman bank-nya.Indeks Nikkei-225 menutup sesi I perdagangan Senin ini dengan lonjakan hingga 320,01 poin (3,16%) ke level 10.443,59.Bursa Hong Kong juga mengawali perdagangan awal pekan ini dengan kenaikan hingga 440,87 poin (2,22%0 ke level 20.334,89. Harga minyak mencapai $ 80,40/barel, emas di $ 1.128/troy ons di sesi Asia.

BW Plantation Incar Lima Perusahaan Sawit
PT BW Plantation Tbk (BWPT) sedang menjajaki akuisisi lima perusahaan perkebunan kelapa sawit di Sumatera dan Kalimantan. Akuisisi itu diharapkan dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan dan pemegang saham.

Matahari Bukukan Penjualan Rp 13,8 T
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) tahun lalu membukukan total penjualan Rp 13,8 triliun, naik 15% dibandingkan 2008 sebesar Rp 12 triliun.

XL Axiata Patok Pendapatan Rp 16 Triliun
PT XL Axiata Tbk (EXCL) berambisi meraih pendapatan sekitar Rp 16 triliun tahun ini, naik minimal 15% dari pencapaian 2009 sebesar Rp 13,9 triliun. Optimisme ini dilatari pertumbuhan pelanggan yang masih potensial dan berbagai strategi korporasi yang akan digelar operator telekomunikasi tersebut.

Sierad Cari Utang Bank Minimal Rp 100 M
SIPD butuh dana lebih dari Rp 140 miliar untuk ekspansi ke bisnis penyedia bahan baku pakan ternak.

Fitch Kerek Naik Peringkat Utang CPRO ke C
Fitch menaikkan peringkat obligasi CPRO karena kreditur menyetujui penundaan pembayaran cicilan obligasi global hingga 28 Juni 2010.

Apexindo akan Bayar Obligasi dengan Pinjaman Bank
Pokok utang Apexindo yang bakal jatuh tempo April nanti sebesar Rp 735 miliar.

TRIO Sapih OkeShop agar Kian Oke
TRIO membentuk anak usaha demi mengejar target pembangunan gerai mencapai 1.000 unit pada akhir semester pertama 2011.

CSAP Targetkan Penjualan Rp 3,3 Triliun di 2010
CSAP berani mematok target pertumbuhan 15% karena indikator ekonomi makro menunjukkan perbaikan dan segmen properti mulai pulih.

ETF Indonesia di AS Beri Untung Terbesar
Market Vectors Indonesia Index ETF dalam setahun terakhir memberikan return 146,34%.

SMGR Siap Naikkan Kapasitas Produksi
SMGR siap naikkan kapasitas produksi dari target 19 juta ton menjadi 19,5 juta ton pada 2010.

Intiland Segera Rights Issue
DILD masih enggan membeberkan berapa target dana yang akan diperoleh dari penawaran umum terbatas dengan HMETD tersebut.

Investor Asing Bidik Saham Lapis Kedua
Investor asing yang semula mengincar saham emiten bursa Vietnam mulai melirik saham lapis kedua dan ketiga di BEI.

Rating Apexindo 'A+'
Pefindo menetapkan kembali peringkat A+ dan A+(sy) dengan outlook stabil untuk obligasi 1/2005 Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) dan obligasi syariah Ijarah 1/2005.

ELSA Garap Proyek Senilai US$33,7 Jt
PT Elnusa Tbk (ELSA) sedang menggarap beberapa proyek transition zone 3D seismic di wilayah Kalimantan dan Papua senilai US$33.7juta.

PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) berhasil mencetak pertumbuhan penjualan hingga Rp13,8 triliun sepanjang 2009 atau naik 15,96% dibanding tahun sebelumnya hanya Rp11,9 triliun. Keberhasilan ini didukung oleh perutmbuhan kinerja anak perusahaan MDS dan MFB.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku telah menyelesaikan masalah tunggakan pajak dengan Direktorat Jenderal Pajak. Hasilnya, tidak ada lagi istilah tunggakan pajak di seluruh perusahaan plat merah.

"Persoalan pajak antara BUMN dengan Ditjen Pajak sudah tidak ada lagi. Pajak yang selama ini dibilang menunggak sudah masuk dalam proses penyelesaian," ujar Sekretaris Kementerian BUMN M Said Didu ketika dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (21/2/2010).

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 15%-20% pada 2010.

Berikut rekomendasi para analis terhadap empat waran: ELTY-W, BIPI-W, ENRG-W serta MPPA-W.
Waran Bakrieland (ELTY-W)
Beroperasinya jalan tol milik ELTY akan menggenjot kinerja emiten ini. Sayangnya, harga waran ELTY sudah terbilang mahal. Apalagi, harga eksekusinya jauh lebih tinggi dari harga saham ELTY saat ini.
Rekomendasi: Tahan Target harga: Rp 35
Aditiawarman, Kresna Graha Sekurindo

Waran Benakat Energy (BIPI-W)
Rencana BIPI mengakuisisi saham PT Elnusa Tbk membuat harga saham emiten ini menanjak. Analis melihat harga saham BIPI masih terus naik dan diikuti harga warannya. Apalagi, masa eksekusi waran BIPI masih lama.
Rekomendasi: Beli Target harga: Rp 145
Arga Paradita Sutiono, Asia Kapitalindo Securities

Waran Energi Mega (ENRG-W)
Laju saham ENRG tak lepas dari aksi korporasi kelompok usaha Bakrie. Tapi, analis melihat waran ENRG tetap menarik untuk diperdagangkan. Apalagi, masa eksekusi instrumen ini masih lama, yaitu pada 14 Januari 2013.
Rekomendasi: Beli Target harga: Rp 100
Isfhan Helmy Arsad, E-Trading Securities

Waran Matahari Putra (MPPA-W)
Aksi MPPA melego mayoritas saham PT Matahari Department Store Tbk sempat melejitkan harga saham MPPA. Namun, analis melihat tren peningkatan harga saham emiten ini sudah mulai berakhir sehingga berimbas ke transaksi warannya.
Rekomendasi: Tahan Target harga: Rp 230
Alwi Assegaf, Universal Broker Indonesia

Economic: Target Penerimaan Negara Turun
Target penerimaan pemerintah selama APBN-P 2010, yang sebelumnya sempat diperkirakan naik karena ditopang oleh harga minyak dunia, dipastikan akan mengalami koreksi Rp9 T. Menkeu mengatakan asumsi harga minyak yang sebelumnya diperkirakan bisa direvisi naik menjadi US$80 per barel akhirnya harus diturunkan menjadi US$77 per barel, mengikuti perkembangan harga minyak dunia.

Economic: Dapen Garuda Incar Aktiva Rp1 T
Dana Pensiun Garuda (Dapen Garuda) mengincar nilai aktiva pada tahun ini mencapai Rp1 T dengan mengandalkan investasi yang berhorizon jangka panjang melalui obligasi, surat utang negara dan saham. Dirut Dapen Garuda mengatakan data resmi aktiva pada tahun lalu masih dalam audit tetapi pihaknya memperkirakan nilai asset kelolaan pada tahun lalu meningkat dari tahun sebelumnya.

Telco: Penjualan Elektronik Januari 2010 Naik 4%
Data Electronic Marketer Club (EMC) menyebutkan, penjualan barang elektronika selama Januari 2010 mencapai Rp 1,946 triliun, naik 4% dibanding realisasi Desember 2009 sebesar Rp 1,873 triliun. Meski krisis mendera Indonesia, statistik menunjukkan permintaan masyarakat terhadap barang elektronika tetap tinggi. Kenaikan penjualan terjadi sejak paruh kedua tahun lalu. Dan terus berlanjut hingga awal tahun ini.

Economic: Omzet Ritel Modern Bertumbuh 5%
Pertumbuhan omzet sektor ritel modern sepanjang tahn ini ditaksir tak lebih dari 9%, dibandingkan 2009. Hal itu bisa dilihat dari pertumbuhan Janusri 2010 yang berkisar 5%. Akibat krisis ekonomi 2008, penjualan ritel pada 2010 diperkirakan belum dapat menayaingi pencpaaian 2008. Sementara itu, rencana ekspansi pengusaha ritel modern di Indonesia juga masih tergantung pada kondisi perekonomian nasional.

Energy: Cadangan Gas RI Cukup untuk 59 Tahun
Indonesia ditaksi memiliki potensi cadangan gas bumi yang bisa diproduksi mencapai 170 triliun standar kaki kubik. Jika diproduksi rata-rata sebesar 2,87 tscf per tahun, cadangan gas bumi tersebut akan habis dieksploitasi selama 59 tahun.

BBTN: Turunkan Suku Bunga KPR
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan menurunkan tingkat suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) mulai 1 Maret 2010. Penurunan suku bunga KPR berkisar 0,25%-0,5% dari suku bunga kredit yang berlaku saat ini. Kebijakan penurunan suku bunga kredit merupakan komitmen BTN untuk terus menyesuaikan dengan kondisi bank dan perkembangan pasar.

BBNI: Bentuk Sindikasi Pembangkit Listrik
PT Bank Negara Indonesia Tbk tengah memproses pembentukan sindikasi untuk pembiayaan pembangkit listrik berkapasitas 150 MW dengan nilai proyek Rp 1 triliun. BNI berencana menggandeng sejumlah bank, termasuk bank pembangunan daerah, dalam proyek yang diharapkan dapat terealisasi pada 1Q10 itu.

BMRI: Obligasi Mandiri Pengganti Right Issue
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyiapkan sejumlah opsi jika rencana rights issue tidak dapat dilaksanakan pada tahun ini. Perusahaan juga akan tetap meyakinkan pemerintah dan DPR bahwa penambahan saham ke publik sangat dibutuhkan. Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo mengatakan langkah yang akan ditempuh adalah menerbitkan obligasi subordinasi berdenominasi dolar AS pada 2H10.

SMGR: Semen Gresik Pimipn Induk BUMN Semen
Kementerian BUMN menjajaki PT Semen Gresik Tbk (SMGR) untuk menjadi lead holding BUMN semen yang keputusan dan implementasinya diproyeksikan mulai tahun depan. Jika Semen Gresik menjadi lead holding, perusahaan ini akan focus pada pengembangan bisnis dan investasi perusahaan yang berada di bawahnya.

ASII: Penjualan Mobil Capai 31.074 Unit VS 18.136 Unit pada Januari
Pada Januari, penjualan mobil PT Astra International naik 70% menjadi 31.074 unit dari 18.136 unit pada tahun sebelumnya dan naik 61% mom dari 19.350 unit pada Desember 2009.

BBRI: BRI Segera Kuasai Bukopin dan Agroniaga
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk akan mengakuisisi dua bank milik dana pensiun BUMN, yaitu PT Bank Bukopin Tbk dan PT Bank Agroniaga Tbk. Menteri BUMN menyatakan BRI telah menyampaikan rencana tersebut dan pihaknya mempersilakan bagi bank BUMN itu untuk melanjutkan aksi korporasinya. Bank Bukopin sejauh ini dikuasai oleh dana pensiun PT Perum Bulog, sedangkan Bank Agro dimiliki oleh dana pensiun PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I-XIV.

SMCB: Laba Bersih Melonjak 217,39% pada 2009
Sepanjang 2009, PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 895,75 miliar, melonjak hingga 217,39% dibandingkan tahun sebelumnya yang hnya sebesar Rp 282,22 miliar. Dari sisi kinerja operasional, Holcim mencatatkan pertumbuhan penjualan 2009 sebesar 11,24%, dari Rp 5,34 triliun pada 2008 menjadi Rp 5,94 triliun.

CIMB Turunkan TP Mayora Jadi Rp4.200
CIMB Securities Indonesia mempertahankan rating Mayora Indah (MYOR) pada outperform dengan target harga Rp4.900 dari sebelumnya Rp5.200.

ARAH INVESTASI SEPEKAN: Indeks Konsolidasi, SUN Tertekan
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini diperkirakan bergerak dalam tren konsolidasi. Sedangkan rata-rata harga surat utang negara (SUN) kemungkinan tertekan.

Sumber: Bloomberg, Inilah.com, detikfinance.com, kontan, investordaily
globalmarketstrategist.blogspot.com

Update Daily Investment News

0311 GMT [Dow Jones] Indonesia shares +0.6% at 2569.391 in light volume, tracking gains in most Asian markets with foreigners net buyers of IDR12 billion worth of shares so far; resistance eyed at 2580. Still, "local institutional funds are selling their shares on any rebounds, limiting gains of the main index," says trader at First Asia Capital. Among gainers: car maker Astra (ASII.JK) +1.0% at IDR36,600 on strong January car sales, cement maker Holcim Indonesia (SMCB.JK) +3.1% at IDR1,690 after reporting strong 2009 earnings, while coal miner Indika (INDY.JK) +3.2% at IDR2,450 on bargain-buying.

0231 GMT [Dow Jones] HSI +2.2% at 20,339.71, on rebound after 2.6% fall Friday, though sharp rise in short-selling volume (+104.4% Friday) likely to limit further gains (off intraday high of 20,427.09). "While a near-term rebound is possible given that many securities have already been oversold, continued volatility is likely as market nervousness over exit strategies in the US and China prevails," says Taifook; adds investors with courage to buy on dips will be amply rewarded when these fears subside. HK property stocks higher ahead of land sales later today, with Sino Land (0083.HK) +2.0% at HK$13.26, Henderson Land (0012.HK) +2.9% at HK$50.00, Hang Lung Properties (0101.HK) +2.7% at HK$28.95. Volume modest at HK$6.11 billion; immeidate resistance eyed at psychological 20,500.

0254 GMT [Dow Jones] EUR/USD will likely remain top-heavy due to views "the Fed is standing on surer footing compared to the ECB," says OCBC Bank strategist Emmanuel Ng. Tips in 1.3550-1.3650 range for today vs last 1.3638. Says investors will pay attention to quarterly figures from U.S. retailers this week, such as Nordstrom Monday, Target Tuesday as well as Gap Wednesday, as they "may give further insight into the state of the U.S. consumer." On European front, awaited items include German February Ifo Tuesday as well as German 4Q GDP Wednesday. Adds GBP/USD bias weak, tips in 1.5400-1.5500 band vs last 1.5474. "From our perspective, further failure to hold above 1.5500 on a sustained basis opens the way for another leg lower toward 1.5000.

0240 GMT [Dow Jones] Nikkei 225 futures up 3.0% at 10,440, rebounding on gains in U.S. stocks, investors eyeing other Asian markets, says Tamotsu Numazaki, manager at Traders Securities. "Investors may take cues from markets in Asia as they (all) reopen this week after the Lunar New Year holiday," he says. If Asian markets stay higher, Nikkei may reach 10,500. Adds investors, relieved as Nikkei futures' intraday low is being supported at 25-day moving average (10,320).

0245 GMT [Dow Jones] NZD/USD remains a buy on dips and should test 0.7100 this week while retaining good support at 0.6980, says RBC Capital Markets currency strategist Sue Trinh. Adds Kiwi still swaying to USD moves, overall global risk appetite with local data thin this week. Says house anticipates USD selling given month-end rebalancing flows expected from global portfolio managers; also tips heavy supply of funds out of Japan to be invested in high yielding, non-yen assets including NZD. "Net on net, buying dips in Kiwi on the week recommended." Pair last 0.7026.(

0212 GMT [Dow Jones] China shares a tad down early, following week-long holiday, with Wall Street's recent rally apparently offsetting impact of PBOC's credit tightening move after market close on final day of trading before Lunar New Year break. Shanghai Composite Index now down 0.1% at 3013.87, likely to hover around key 3000 level for now. Upside may be limited due to lingering concerns over possible further economy-cooling measures in near future. "The liquidity controls in China especially are making investors cautious about business prospects and economic growth," says Xu Yinhui from Guotai Junan Securities. Metal producers leading gains on rises in global commodity prices during holiday period. Zijin Mining (601899.SH) +1.1% at CNY8.69, Shandong Gold Mining (600547.SH) +0.9% at CNY70.71. Some banks weak, ICBC (601398.SH) off 0.4% at CNY4.89, Bank of China (601988.SH) flat at CNY4.13%.Shenzhen Index +0.2% at 1132.69.(

0210 GMT [Dow Jones] USD/JPY on rising channel, may rise above 92.00 soon as non-Japanese speculators pricing in a bit more JPY-weakness on improving risk appetite, says senior sales dealer at major bank in Tokyo. But pair may not be able to rise above 92.50 as "there's no reason to buy the pair much from a technical mark of 92.50," he says. Adds, pair rising due to last week's Fed discount rate hike, but the move's impact on FX now gone; "it's dangerous to join a bandwagon now." Adds "the Fed's move was normalizing, not tightening of monetary policy," indicating Fed won't hike its key policy rate for time being. Also bolstering expectations Fed on hold for now, U.S. January CPI below view, +0.2% on-month, core inflation down 0.1%, falling for first time since 1982. Pair last 91.67, tips in 91.20-92.20 range.

Week Ahead: Fed Sets Path for Markets
The Fed laid the first stone on the path to higher rates with its discount rate hike, giving the markets a new way to gauge the economic recovery. As a result, there will be heightened focus on interest rates around the Treasury's auction of $118 billion in notes in the coming week, as well as on two days of Congressional testimony from the Fed chairman himself.
http://www.cnbc.com/id/35488530

Euro May Drop to 10-Month Low on Fibonacci: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The euro may fall to a 10-month low of $1.3091 after dropping below a key support level, according to Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd. The 16-nation currency slid to as low as $1.3444 today, dropping through support at $1.3483, said Sumino Kamei, a Tokyo- based senior analyst at Mitsubishi UFJ. That level represents a 61.8 percent Fibonacci retracement of the currency’s gain from $1.2457 on March 4 to $1.5144 on Nov. 25.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aOYrbi8oZvXk

S&P 500 May Revisit January High: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index may revisit its January high after a trend measure showed a pattern similar to one that last heralded a 27 percent gain in the benchmark, according to Janney Montgomery Scott LLC. The Moving Average Convergence/Divergence chart, based on the index’s average level during the past 9, 12 and 26 days, showed the MACD line rose above the signal line this week while both stayed below zero. That suggests the S&P 500 is likely to keep rising at least until its MACD line, at -4.16 at the close of trading today, advances to the zero average, said Dan Wantrobski, director of technical research at Janney Montgomery.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=arELmKYbFXQI

Oil May Breach 200-Week Average, Test Highs: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Crude oil is poised to settle above its 200-week moving average today, positioning it to test new highs at $84 to $86 a barrel. It would be the third time in six months that the most- active oil futures price has breached the technical-resistance level on its way up. Oil rose to a one-year high of $82 a barrel on Oct. 21 after breaching the average in the week ended Oct. 16. It rose to a 15-month high of $83.95 on Jan. 11 after breaking through in the week ended Dec. 25.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aHeAFf89wgOo

Euro Worst to Come as Greece Hammerlocks ECB on Interest Rates
(Bloomberg) -- Derivative traders are signaling that the euro’s slump to a nine-month low will continue even if European Union leaders bail out Greece. Short-term rates for borrowing in euros in the forwards market are the cheapest relative to loans in dollars since September. The 50 percent collapse in that spread this month signals investors are betting the European Central Bank will keep its benchmark at a record low, sacrificing euro strength to prevent deficit-cutting by debt-laden economies in the region from stymieing growth.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=acOoDNFwLiAs

China Still Set for Asset Bubble After Reserve Rise, CLSA Says
(Bloomberg) -- China is still bound for an asset bubble after policy makers ordered banks last week to set aside more deposits as reserves for a second time in a month, CLSA Asia-Pacific Markets said. Investors are increasingly discounting the risks of tightening in China, where efforts to curb credit growth haven’t led to a “total collapse” in property demand, CLSA strategist Christopher Wood said. He intends to retain his holdings of Chinese real estate, banks and insurance in his so-called long- only thematic portfolio.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aUqeM.6O1XWI

Who's Afraid of the Fed? Market Actually Wants Rate Hikes
By: Jeff Cox CNBC.com
Forget the cosmetic move of raising the discount rate—the day the Federal Reserve really decides to start putting the brakes on growth could actually be a happy occasion for the stock market.
http://www.cnbc.com/id/35462014

ONG Focus - Technical Written by Oil N' Gold
Nymex Crude Oil (CL)

Crude oil's rise from 69.50 extended further to as high as 80.10 last week and closed strongly at 79.81. The stronger than expected rebound and break of 78.04 resistance suggests that fall from 83.95 has finished with three waves down to 69.50 already. This in turn argues that 83.95 might not be the top yet. Initial bias remains on the upside this week and further rise could be seen to retest 83.95 first. On the downside, below 77.76 minor support will turn intraday bias neutral and bring retreat towards 4 hours 55 EMA (now at 76.24). However, note that break of 72.66 support is needed to indicate that rise from 69.50 has completed. Otherwise, another rise would be in favor. In the bigger picture, crude oil was supported above mentioned 68.59 key support and thus, there was no confirmation of medium term reversal. The stronger rebound from 72.43 dampened our bearish view and argue that medium term rise from 33.2 might not be over yet. Nevertheless, as such rise from 33.2 is treated as a correction to whole decline from 147.27 only, even in case of another high above 83.95, we'd continue to expect strong resistance near to 50% retracement of 147.27 to 33.2 at 90.24 to bring reversal. On the downside, though, break of 72.43 support is now needed to indicate that crude oil has topped out.In the long term picture, there is no change in the view that fall from 147.27 is part of the correction to the five wave sequence from 98 low of 10.65. While the rebound from 33.2 is strong and might continue, there is no solid evidence that suggest fall 147.27 is completed and we're still preferring the case that rebound from 33.2 is merely a corrective rise only. Having said that, strong resistance should be seen between 76.77/90.24 fibo resistance zone and bring reversal for another low below 33.2 before completing the whole correction from 147.27.

Comex Gold (GC)
Gold's rally from 1044.5 extended further to as high as 1128.7 last week before turning sideway. The lack of momentum to sustain above 1126.4 resistance so far makes the picture quite unclear. But after all, from a near term point of view, another rise would be in favor as long as 1099.1 minor support holds. Sustained trading above 1126.4 will indicate that whole corrective fall from 1227.5 high might have already completed with three waves down to 1044.5 already. In such case, stronger rally should be seen to 1163 resistance for confirmation. On the downside, though, a break of 1099.1 support will argue that rebound from 1044.5 has completed and correction from 1227.5 is still in progress for another low before conclusion.In the bigger picture, outlook remains broadly unchanged. Price actions from 1227.5 are treated as corrections to rise from 931.3 only. Hence, even in case of another fall, downside is expected to be contained by 100% projection of 1227.2 to 1075.2 from 1163 at 1010.7, which is close to 1000 psychological level and bring long term up trend resumption. Decisive break of 1163 resistance will indicate that such correction has already completed and the long term up trend is set to resume for another high above 1227.5. In the long term picture, rise from 681 is treated as resumption of the long term up trend from 1999 low of 253 after interim consolidation from 1033.9 has completed in form of an expanding triangle. Next long term target is 100% projection of 253 to 1033.9 from 681 at 1460 level. We'll hold on to the bullish view as long as 931.3 structural support holds.

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal