10/03 ASRI (142) Buy on circles area (138-142), risk is on the box, is in wave impulse iii/3 for target 195/245, use trailing stops to protect your profit in med-term.
10/03 APOL (153) Buy on circles area, risk is on the box, is in long wave correction 4, after finished 3 in 135. Short-term term is bearish, limited gain except trendline is breakout.
10/03 DGIK (86) Buy on circles (1,2,3) area, risk on the box, using trailing stop +10% (protect your profit). Trend is bearish.
10/03 INDY (2.275) Accumulation Buying (Average Buy) on the circles area, risk is on the box (2.050-2.150), for target 2.850, please use tight stop & trailing stop when the price move higher. INDY is in wave c/2, if breakout 2.325 it should be confirm to make impulse 3 on the higher.
10/03 SULI (200) Auto Reject. Buy Area 190-205, risk is on the box, to fill the runaway gaps above 205 & 345. Area above 260-345 are the area for profit takers. SULI is in corective wave iv / X, that should finished at around 265/340 before moving lower again.
By Ezydeal
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com
Blog milik Andri Zakarias Siregar, Analis, Trader, Investor & Trainer (Fundamental/Technical/Flowtist/Bandarmologi: Saham/FX/Commodity), berpengalaman 14 tahun. Narasumber: Berita 1 First Media, Channel 95 MNC(Indovision), MetroTV, ANTV, Bloomberg BusinessWeek, Investor Today, Tempo, Trust, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, Seputar Indonesia, Kontan, Harian Jakarta, PasFM, Inilah.com, AATI-IFTA *** Semoga analisa CTA & informasi bermanfaat. Happy Zhuan & Success Trading. Good Luck.
Wednesday, March 10, 2010
Universal Broker Indonesia Securities Daily Newsletter Vol 402
PELATIHAN ANALISA TEKNIKAL II. PT UBI Securities & PT Harumdana Berjangka
Sabtu, 20 Maret 2010: 09.30 WIB. Menara BCA lt. 49 Jln. MH. Thamrin No. 1 Jakpus
Market Review
Aliran dan masuk yang kuat dari investor asing di awal pekan ini, berkat ekspektasi musim earning emiten domestik per tahun 2009 yang solid (grup Astra, SMGR, ITMG, EXCL, PTBA, BBTN, MPPA) dan isu pemberian dividen oleh sejumlah saham unggulan (ASII, INCO, SMGR, MPPA, UNTR), berperan melanjutan kenaikan IHSG hingga kemarin. Meredanya ketegangan situasi politik dalam negeri, kenaikan harga komoditasminyak dan logam, hingga trend kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street di awal pekan ini, membantu IHSG terangkat diatas 2,650, mendekati level tertinggi tahun lalu di 2,689. Penguatan rupiah yang menembus level Rp 9.200 terhadap dolar, ikut menopang kinerja IHSG di pekan ini. IHSG melejit 30,716poin(+1,16%), di 2.657,167,transaksi sebesar Rp 3,905triliun. Investor asing membukukan net Buy sebesar Rp 548,442 miliar dibandingkan net buyRp540,708 miliar(08/03), sehingga total net buy Rp 1,089 triliun pekan ini.
Mayoritas indeks saham di regional Asia mengalami koreksi penurunan, dipimpin oleh saham material di tengah kekhawatiran permintaan China untuk komoditas logam akan stagnan. Sementara perusahaan financial menguat setelah China Life Insurance Co mengatakan keuntungan melonjak lebih dari 200%. Saham Rio Tinto Group melemah 1%, karena penurunan harga logam kemarin. Jiangxi Copper Co melemah 0,9%. Fujitsu melemah untuk hari kedua. China Life naik 3,8%. Indeks MSCI Asia Pasific ditutup tidak berubah di 122,69. Indeks Nikkei 225 tidak berubah di 10,567,65. S&P/AS 200 naik 0,3% berkat data business Confidence naik di bulan lalu.
IHSG Outlook
Potensi kenaikan IHSG hari ini diperkirakan terbatas, meski trend kenaikan masih bullish untuk mencapai level tertinggi 1-tahun di 2,689, karena koreksi penurunan harga komoditas energy dan logam hingga mulai tertatih-tatihnya kinerja indeks saham regional Asia dan Wall Street di awal pekan ini. Sementara kinerja IHSG terlihat lebih baik dari indeks saham MSCI Asia Pacific dan MSCI World Index, berkat kuatnya aliran dana masuk dari luar negeri, sehingga menguatkan rupiah ke level tertinggi Rp 9.170 di pekan ini, ekspektasi pemberian dividen oleh sejumlah saham unggulan (ASII, INCO, SMGR, MPPA, UNTR) hingga rilisan earning emiten domestik per tahun 2009 yang solid (grup Astra, SMGR, ITMG, EXCL, PTBA, BBTN, MPPA), diikuti ekspektasi solidnya pertumbuhan ekonomi (pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2010 dapat diatas 5%), ekspektasi inflasi yang tetap rendah di bulan ini, UBS Securities Indonesia memprediksi IHSG bias menembus 3.025 di akhir tahun ini (saham pilihan: PGAS, ASII, BBRI, SMRA, BMRI, SMCB, ADRO) hingga meredanya ketegangan situasi politik paska rapat Paripurna DPR mengenai Angket Bank Century, meningkatkan daya tarik untuk saham lokal. Meredanya kekhawatiran terhadap isu Yunani hingga aksi M&A dan solidnya earning dari AIG-Prudential, Nextel Corp AS, China Life Insurance, topang kinerja indeks Asia yang berimbas ke IHSG.
Stock Picks:Average last 34 week +130.95%. Target 10 - 30%+, Risk < -10%
Hold Buy:ADRO 1.860/AGRO 130/BMRI 4.500/BBRI 7.300/BCIP 315/BIPI 245/BISI 1.410/BMTR 275/BUMI 2.425/ELSA 340/ITMG 32.400/KLBF 1.680/ MPPA 1.160/SMCB 1.830/SGRO 2.650/SDRA 220/UNTR 16.900/PGAS 3.750/ TINS 2.175/INCO 3.975. Sell on rally TOWR 1.150/ASII/AALI. Buy On Weakness (Sesi 1): ASRI/BSDE/DOID/ENRG/HEXA/INDF/SULI/INDY/SMGR
Stock Picks:
# BBTN: Outperform #SULI : Underperform
Global Outlook
Indeks saham regional Asia, Eropa hingga Wall Street diperkirakan masih dapat melanjutkan trend kenaikan di pekan ini, meski laju kenaikan pada hari ini relatif terbatas karena minimnya rilisan data ekonomi ekonomi global menjelang data inflasi China besok (prediksi 2,6% dari 1,5% di bulan sebelumnya) dapat memicu spekulasi kenaikan suku bunga China di pekan mendatang, jobless Claims AS dan Retail Sales AS hari Jumat, di tengah kenaikan tipis saham Wall Street semalam, mengikuti peringatan 1 tahun untuk level terendah indeks S&P 500 di tahun lalu berkat spekulasi ekonomi akan berlanjut pulih dari kontraksi terburuk sejak Great Depression. Sejumlah isu positif dari korporasi di AS, AIG Inc, Boeing Co, Nextel Corp, ikut topang kinerja Indeks saham global pekan ini. Membaiknya keuntungan yang telah mengurangi valuasi indeks S&P 500 terhadap laba operasional menjadi 18,3 kali, dibandingkan 22,9 kali di bulan Desember, ikut meningkatkan daya tarik untuk saham
AS. Tren kenaikan harga komoditi memberikan support kepada saham komoditas.
Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal positif dari pola candle three white soldier(momentum kenaikan terbatas), berada di atas trendline di 2.575dan breakout downtrend channel, ditutup di atas 2.600 (5-day MA), seharusnya mendukung potensi kenaikan terbatas. Kondisi tersebut didukung ADX flat (momentum kenaikan melemah), stochastic crossing up mendekati overbought, MACD bullish, menunjukkan potensi kenaikan terbatas. Hitungan EW: tembusnya high 2.619 menunjukkan konfirmasi wave iii/3 dalam 5 untuk high 2.689/2.725. Support di 2.639/2..620. Analisa W.Gann menunjukkan target 3.150 jika Q2, jika ditutup diatas 2.730 (FR 161.8%) di bulan ini. Buy break 2.586 is closed (+50 poin), sell 2.350 is closed (-15 poin). Sell 2.670/2.689 target 2.600 stop 2.691 (buy break target 2.730).
Resistance: 2696.12/2679.49/2673.91/2668.33. PP 2646.22
Support : 2640.64/2635.06/2624.01/2612.95
Sabtu, 20 Maret 2010: 09.30 WIB. Menara BCA lt. 49 Jln. MH. Thamrin No. 1 Jakpus
Market Review
Aliran dan masuk yang kuat dari investor asing di awal pekan ini, berkat ekspektasi musim earning emiten domestik per tahun 2009 yang solid (grup Astra, SMGR, ITMG, EXCL, PTBA, BBTN, MPPA) dan isu pemberian dividen oleh sejumlah saham unggulan (ASII, INCO, SMGR, MPPA, UNTR), berperan melanjutan kenaikan IHSG hingga kemarin. Meredanya ketegangan situasi politik dalam negeri, kenaikan harga komoditasminyak dan logam, hingga trend kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street di awal pekan ini, membantu IHSG terangkat diatas 2,650, mendekati level tertinggi tahun lalu di 2,689. Penguatan rupiah yang menembus level Rp 9.200 terhadap dolar, ikut menopang kinerja IHSG di pekan ini. IHSG melejit 30,716poin(+1,16%), di 2.657,167,transaksi sebesar Rp 3,905triliun. Investor asing membukukan net Buy sebesar Rp 548,442 miliar dibandingkan net buyRp540,708 miliar(08/03), sehingga total net buy Rp 1,089 triliun pekan ini.
Mayoritas indeks saham di regional Asia mengalami koreksi penurunan, dipimpin oleh saham material di tengah kekhawatiran permintaan China untuk komoditas logam akan stagnan. Sementara perusahaan financial menguat setelah China Life Insurance Co mengatakan keuntungan melonjak lebih dari 200%. Saham Rio Tinto Group melemah 1%, karena penurunan harga logam kemarin. Jiangxi Copper Co melemah 0,9%. Fujitsu melemah untuk hari kedua. China Life naik 3,8%. Indeks MSCI Asia Pasific ditutup tidak berubah di 122,69. Indeks Nikkei 225 tidak berubah di 10,567,65. S&P/AS 200 naik 0,3% berkat data business Confidence naik di bulan lalu.
IHSG Outlook
Potensi kenaikan IHSG hari ini diperkirakan terbatas, meski trend kenaikan masih bullish untuk mencapai level tertinggi 1-tahun di 2,689, karena koreksi penurunan harga komoditas energy dan logam hingga mulai tertatih-tatihnya kinerja indeks saham regional Asia dan Wall Street di awal pekan ini. Sementara kinerja IHSG terlihat lebih baik dari indeks saham MSCI Asia Pacific dan MSCI World Index, berkat kuatnya aliran dana masuk dari luar negeri, sehingga menguatkan rupiah ke level tertinggi Rp 9.170 di pekan ini, ekspektasi pemberian dividen oleh sejumlah saham unggulan (ASII, INCO, SMGR, MPPA, UNTR) hingga rilisan earning emiten domestik per tahun 2009 yang solid (grup Astra, SMGR, ITMG, EXCL, PTBA, BBTN, MPPA), diikuti ekspektasi solidnya pertumbuhan ekonomi (pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2010 dapat diatas 5%), ekspektasi inflasi yang tetap rendah di bulan ini, UBS Securities Indonesia memprediksi IHSG bias menembus 3.025 di akhir tahun ini (saham pilihan: PGAS, ASII, BBRI, SMRA, BMRI, SMCB, ADRO) hingga meredanya ketegangan situasi politik paska rapat Paripurna DPR mengenai Angket Bank Century, meningkatkan daya tarik untuk saham lokal. Meredanya kekhawatiran terhadap isu Yunani hingga aksi M&A dan solidnya earning dari AIG-Prudential, Nextel Corp AS, China Life Insurance, topang kinerja indeks Asia yang berimbas ke IHSG.
Stock Picks:Average last 34 week +130.95%. Target 10 - 30%+, Risk < -10%
Hold Buy:ADRO 1.860/AGRO 130/BMRI 4.500/BBRI 7.300/BCIP 315/BIPI 245/BISI 1.410/BMTR 275/BUMI 2.425/ELSA 340/ITMG 32.400/KLBF 1.680/ MPPA 1.160/SMCB 1.830/SGRO 2.650/SDRA 220/UNTR 16.900/PGAS 3.750/ TINS 2.175/INCO 3.975. Sell on rally TOWR 1.150/ASII/AALI. Buy On Weakness (Sesi 1): ASRI/BSDE/DOID/ENRG/HEXA/INDF/SULI/INDY/SMGR
Stock Picks:
# BBTN: Outperform #SULI : Underperform
Global Outlook
Indeks saham regional Asia, Eropa hingga Wall Street diperkirakan masih dapat melanjutkan trend kenaikan di pekan ini, meski laju kenaikan pada hari ini relatif terbatas karena minimnya rilisan data ekonomi ekonomi global menjelang data inflasi China besok (prediksi 2,6% dari 1,5% di bulan sebelumnya) dapat memicu spekulasi kenaikan suku bunga China di pekan mendatang, jobless Claims AS dan Retail Sales AS hari Jumat, di tengah kenaikan tipis saham Wall Street semalam, mengikuti peringatan 1 tahun untuk level terendah indeks S&P 500 di tahun lalu berkat spekulasi ekonomi akan berlanjut pulih dari kontraksi terburuk sejak Great Depression. Sejumlah isu positif dari korporasi di AS, AIG Inc, Boeing Co, Nextel Corp, ikut topang kinerja Indeks saham global pekan ini. Membaiknya keuntungan yang telah mengurangi valuasi indeks S&P 500 terhadap laba operasional menjadi 18,3 kali, dibandingkan 22,9 kali di bulan Desember, ikut meningkatkan daya tarik untuk saham
AS. Tren kenaikan harga komoditi memberikan support kepada saham komoditas.
Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal positif dari pola candle three white soldier(momentum kenaikan terbatas), berada di atas trendline di 2.575dan breakout downtrend channel, ditutup di atas 2.600 (5-day MA), seharusnya mendukung potensi kenaikan terbatas. Kondisi tersebut didukung ADX flat (momentum kenaikan melemah), stochastic crossing up mendekati overbought, MACD bullish, menunjukkan potensi kenaikan terbatas. Hitungan EW: tembusnya high 2.619 menunjukkan konfirmasi wave iii/3 dalam 5 untuk high 2.689/2.725. Support di 2.639/2..620. Analisa W.Gann menunjukkan target 3.150 jika Q2, jika ditutup diatas 2.730 (FR 161.8%) di bulan ini. Buy break 2.586 is closed (+50 poin), sell 2.350 is closed (-15 poin). Sell 2.670/2.689 target 2.600 stop 2.691 (buy break target 2.730).
Resistance: 2696.12/2679.49/2673.91/2668.33. PP 2646.22
Support : 2640.64/2635.06/2624.01/2612.95
Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 10-03
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) siap membanjiri pasar obat-obatan dengan rencana meluncurkan sekitar 10-15 produk baru.Perseroan juga tengah membidik satu atau dua perusahaan sejenis untuk diakuisisi. Kalbe juga menganggarkan capex sekitar Rp300-500 miliar, termasuk capex anak usaha, PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EMPT).Rencana tersebut akan menggerek saham Kalbe. Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham KLBF ditutup turun Rp10 ke RP1.680.
Kabar di pasar menyebutkan, penguatan harga saham Bakrie Telecom masih dinilai cukup lebar dengan nilai ideal Rp185.Harga saham BTEL masih cukup murah dan pergerakannya jauh tertinggi dibandingkan saham satu sektor dan Grup Bakrie lainnya. Kinerja keuangan tahun 2009 diperkirakan cukup bagus seiring dengan kemajuan bisnis seluler.Pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham BTEL ditutup stagnan di level Rp144 per saham.
IHSG pada perdagangan Rabu (10/3/2010) diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah tipis. Apalagi sebagian besar bursa-bursa utama dunia juga sudah mengalami koreksi.
Bursa Wall Street kemarin juga ditutup menguat tipis saja. Melorotnya saham-saham komoditas seiring melemahnya harga komoditas menutup kenaikan yang dicetak saham-saham sektor telekomunikasi dan industri. Pada perdagangan Selasa (9/3/2010), indeks Dow Jones ditutup menguat tipis 11,86 poin (0,11%) ke level 10.564,38. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 1,95 poin (0,17%) ke level 1.140,45 dan Nasdaq menguat tipis 8,47 poin (0,36%) ke level 2.340,68. Harga emas di $ 1.121/troy ons, minyak di $ 80.61/barel. Rupiah berada di Rp 9.185 di sesi Jakarta hari ini. Bursa Tokyo mengawali perdagangan Rabu dengan koreksi. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah tipis 11,80 poin (0,11%) ke level 10.555,85.
Bhakti Investama Akan Lepas 10% Saham
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) berencana menambah modal perusahaan dengan melepas 10% saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
BANGUN 250 KM JALAN TOL DI PULAU JAWA, Jasa Marga Cari Dana Rp 25 T
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membutuhkan dana hingga empat tahun ke depan sedikitnya Rp 25 triliun untuk membangun 250 kilometer (km) jalan tol di Pulau Jawa. Sekitar 150 km di antaranya merupakan jalan tol Trans-Jawa.
Laba Bersih Lonsum Turun 23,7%
PT London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum) mencatatkan laba bersih sebesar Rp707,49 miliar di 2009 atau turun 23,72% dibanding perolehan 2008 senilai Rp927,55 miliar.
Laba Bersih Fajar Surya Wisesa Naik 675%
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp276,73 miliar pada 2009 atau naik 675,13% dibanding perolehan 2008 sebesar Rp36,55 miliar.
Timah Targetkan Produksi 50 Rb Ton di 2010
PT Timah Tbk (TINS) merencanakan kapasitas produksi 2010 mencapai 50 ribu ton, sedikit lebih tinggi dari produksi 2009 sebanyak 49 ribu ton.
Sentul Tambah Modal Jadi Rp 13,5 T
Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sentul City Tbk (BKSL) menyetujui rencana perseroan meningkatkan modal menjadi Rp 13,5 triliun dari sebelumnya Rp 4,25 triliun.
DPR Bahas Rencana Kenaikan TDL April
Komisi VII DPR-RI akan membahas rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dengan pemerintah sekitar April 2010 mendatang.
CIMB Hitung TP PTBA Rp20.200
CIMB Securities Indonesia mempertahankan rating outperform untuk PT Perusahaan Bukit Asam (PTBA) dengan target harga Rp20.200 yang diperkoleh dari projek railway.
Imaculata Jual 160.000 Saham MIRA
Direktur PT Mitra International Resources Tbk (MIRA0 Imaculata Tri Marianti telah menjual 160.000 lembar pada 8 Maret 2010 kemarin.
Harga Tetap Tinggi Akibat Pasar Tak Likuid
Harga obligasi swasta di pasar sekunder bertahan di harga tinggi
Jaminan Obligasi APOL Sudah Tuntas
Oentoro Surya selaku pemegang saham utama Ayrus Prima dan Mandira Sanni Pratama memberikan jaminan pribadi atas fasilitas pinjaman APOL.
PTBA Berminat Membeli Saham Freeport
Bukit Asam memiliki dana internal yang cukup besar setelah mencetak laba bersih Rp 2,73 triliun pada tahun lalu.
ELTY Tawarkan 30% Proyek ke Investor Jepang
ELTY menawarkan kepada investor Jepang agar berinvestasi di proyek-proyek yang digarapnya.
UBS: Rupiah Tak Akan Tembus 9.000
Penguatan rupiah tak akan berlangsung lama. UBS Investment memperkirakan rupiah tak akan menyentuh level dibawah Rp 9.000 per dollar AS.
ANTAM Belum Melirik Saham Divestasi Freeport
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih belum tertarik membeli saham divestasi PT Freeport Indonesia. Alasannya, karena ANTM sedang banyak kerjaan.
AALI Meremajakan Tanaman Kelapa Sawit
Selain peremajaan, pemupukan menjadi prioritas bagi AALI.
Bayan Resources Jamin Utang Anak usaha
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) akan menjamin utang anak usahanya PT Wahana Baratama Mining (WBM) kepada J. Aron & Company.
Tambah Modal, Bhakti Investama RUPSLB 12 April
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) berencana mengadakan RUPSLB pada 12 April 2010, salam satunya membahas penambahan modal Perseroan.
Economic: Dalam Sebulan Utang RI Tambah Rp 27,58 Triliun
Dalam 1 bulan pertama di 2010, jumlah utang pemerintah bertambah Rp 27,58 triliun, dari Rp 1.590,66 triliun di akhir 2009 menjadi Rp 1.618,24 triliun di akhir Januari 2010. Dalam denominasi dolar AS jumlah utang pemerintah sampai akhir Januari 2010 mencapai US$ 172,8 miliar, naik dibandingkan posisi akhir 2009 yang besarnya US$ 169,22 miliar. Utang tersebut terdiri dari pinjaman US$ 65,36 miliar dan surat berharga US$ 107,44 miliar. Dengan menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 5.981,37 triliun, maka rasio utang Indonesia hingga Januari 2010 mencapai 27%.
Economic: Cadangan Fiskal Turun
Pemerintah menurunkan alokasi anggaran cadangan risiko fiskal menjadi Rp2 T dalam RAPBN-P 2010 yang penggunannya dikhususkan untuk cadangan stabilisasi harga pangan dan risiko kenaikan harga tanah (land capping). Dalam dokumen Nota Keuangan dan RAPBN-P 2010 disebutkan dana cadangan risiko fiskal turun dari Rp8,62 T dalam APBN 2010 menjadi Rp2 T. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menyebutkan pemerintah telah melakukan kajian terkait potensi risiko dari deviasi asumsi makro terhadap defisit anggaran negara.
Economic: Target PPN Impor Turun Rp19,71 T
Pemerintah menurunkan target penerimaan pajak PPN impor dalam RAPBN-P 2010, padahal sebelumnya pos penerimaan itu diharapkan dapat mengompensasi turunnya pemasukan dari pos bea masuk. Pendapatan dari pos bea masuk dipastikan turun akibat dari pemberlakuan ACFTA mulai tahun ini. Dari dokumen Nota Keuangan dan RAPBN-P 2010 yang diperoleh Bisnis beberapa waktu lalu, diketahui pemerintah menurunkan target setoran pajak pertambahan nilai (PPN) impor sebesar Rp19,71 T menjadi Rp82,45 T dari Rp102,17 T dalam APBN 2010.
Economic: Pemerintah Naikkan Target Dividen dari BUMN
Pemerintah menaikkan target penerimaan yang berasal dari bagian pemerintah atas laba BUMN (dividen) dalam RAPBN-P 2010 sebesar 16,7% atau naik Rp4 T menjadi Rp28 T dari target Rp24 T dalam APBN 2010. Dalam dokumen Nota Keuangan dan RAPBN-P 2010 dijelaskan kenaikan target setoran dividen BUMN itu disebabkan oleh adanya tambahan penerimaan dari kebijakan penetapan payout ratio PT PLN sebesar 53,3% dari total perkiraan laba bersih 2009 sebesar Rp7,5 T.
Mining: Harga baja diprediksi melonjak 50%
Harga produk berbasis baja, seperti elektronik, otomotif, peralatan rumah tangga, dan tabung elpiji diperkirakan naik mulai Mei, seiring dengan kenaikan harga baja canai panas (hot-rolled-coils/HRC) pada April. Berdasarkan proyeksi IISIA ( Iron and Steel Industry Association), harga baja HRC di dalam negeri akan menyentuh US$900 per ton pada Juni. Artinya, harga tersebut melonjak 50% dibandingkan dengan harga pada Januari sebesar US$600 per ton.
ASII: Kapitalisasi Grup Astra Geser Grup Bakrie
Kapitalisasi grup Astra telah mencapai Rp 265,72 trilliun atau 12,22% dari kapitalisasi BEI, mengalahkan kapitalisasi Grup bakrie yang hanya mencapai Rp Rp 80,41 triliun. Kaptalisasi grup Astra dipimpin oleh ASII, berikut adalah kapitalisasi pasar grup Astra:
1. ASII: Rp 162,95 Triliun
2. UNTR: Rp 57,2 Triliun
3. AALI: Rp 39,9 Triliun
4. AUTO: Rp 5,16 Triliun
5. ASGR: Rp 465,3 Triliun.
SMGR: Laba Bersih 2009 Rp 3,2 Triliun dan Ditargetkan Tumbuh 10% pada Tahun Ini
Pada 2009, PT Semen Gresik Tbk (SMGR) membukukan laba bersih sebesar Rp 3,2 triliun, dan pendapatan senilai Rp 14 triliun. Kenaikan didorong oleh peningkatan efisiensi perseroan serta kenaikan volume penjualan yang mencapai 18,2 juta ton. Dan, untuk tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan laba sebesar 10% dan penjualan naik 19%. Laba bersih tahun ini diperkirakan akan mengalami tekanan akibat ketatnya persaingan usaha.
JSMR: Laba 2009 Tumbuh 27,15%
JSMR memperkirakan realisasi laba bersih 2009 mencapai Rp900 miliar atau naik 27,15% dari laba bersih 2008 sebesar Rp707,79 miliar. Untuk 2010, pendapatan perusahaan pembangunan dan pengoperasian jalan tol ini ditargetkan mencapai Rp4,2 triliun. Direktur Utama Jasa Marga Frans Sunito mengatakan kenaikan realisasi laba bersih di 2009 ini didorong oleh mulai beroperasinya sejumlah tol baru.
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membutuhkan dana hingga empat tahun ke depan sedikitnya Rp25 triliun untuk membangun 250 km jalan tol di Pulau Jawa. Sekitar 150 km diantaranya merupakan jalan tol Trans-Jawa. Dengan ekuitas perseroan sekitar Rp6 triliun, porsi pinjaman perusahaan masih cukup besar. Sebagian proyek yang digarap perseroan menurut rencana dibiayai dari kas internal. Laba bersih perseroan sebelum di audit pada 2009 sekitar Rp900 miliar atau naik 27% dibanding 2008 sebesar Rp707,8 miliar. Angka itu melampaui target yang dipatok perseroan sebesar Rp750 miliar.
LPKR: Grup Lippo Akan Garap Taman Ria Senayan
Taman Ria Senayan, pusta hiburan yang dulu di tangani PT Ariobimi Laguna, namun sejak tahun 1998 terbengkalai akan segera dikelola oleh Grup Lippo. Theme Parke seluas 11 Ha ini akan dijadikan pusat bowling International dan perhotelan.
TLKM: Butuh Pinjaman Rp6-7 Triliun
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tahun ini membutuhkan pinjaman sekitar Rp6-7 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja dan menyelesaikan utang yang jatuh tempo. Dirut Telkom Rinaldi Fimansyah mengatakan, dana pinjaman sebnayak Rp4 triliun siap dipenuhi oleh 4 bank lokal dan Rp2 triliun dari penebitan obligasi. Keempat bank tersebut adalah BRI, BNI, Bank Mandiri dan Bank Jabar Banten.
PTBA: Berminat Akuisisi Freeport Indonesia
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menyatakan minatnya dalam mengakuisisi 9,36% saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Hal ini sehubungan dengan rencana Kementerian BUMN. Di sisi lain, perseroan menargetkan penjualan di 2010 naik sebesar 25-30%, karena anak usaha di Kalimantan sudah mulai berproduksi. Sementara untuk produksi naiknya sebesar 25%. Sebelumnya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih belum mau memberikan tanggapannya mengenai rencana Kementerian BUMN yang mendorong perseroan untuk mengakuisisi saham di PT Freeport Indonesia (PTFI).
TINS: PT Timah minta penurunan setoran dividen 2009
PT Timah Tbk meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menurunkan besaran angka setoran dividen mereka kepada pemerintah tahun 2009. Alasannya, sisa dividen yang harusnya disetor ke negara, bisa untuk modal pengembangan usaha mereka. Direktur Utama PT Timah Tbk Wahid Usman meminta kementrian BUMN menurunkan setoran dividen 2009 menjadi 30% dari sebelumnya dipatok 50% dari total laba bersih timah.
BBNI: Akan Rights Issue 13% Saham
BNI siap menerbitkan 13% saham baru (rights issue) pada 3Q-4Q10 guna memperkuat rasio modal (CAR). Untuk mendukung pelaksanaan rights issue, manajemen bank meminta pemerintah untuk menunda pelepasan 3% saham ke investor private.
BKSL: Tambah Modal Jadi Rp13,5 Triliun
RUPSLB PT Sentul City Tbk (BKSL) menyetujui rencana perseroan meningkatkan modal menjadi Rp13,5 triliun dari sebelumnya Rp4,25 triliun. Peningkatan modal merupakan salah satu agenda RUPSLB. Agenda rapat lainnya adalah meminta persetujuan mengenai maksud dan tujuan perusahaan, serta kewenangan redaksi. Sebelumnya, Sentul City berhasil mendapat persetujuan dari pemegang saham terkait akusisi 88,56% sahamBukit Jonggol Asri senilai Rp1,45 triliun. Dana akuisisi berasal dari hasil right issue sebesar Rp1,5 triliun.
EXCL: Lindungi Utang US$ 514 Juta
PT XL Axiata Tbk (EXCL) melakukan lindung nilai (hedging) utang asing senilai US$ 514,07 juta (Rp 4,83 triliun), atau setara dengan 80% total utang dalam dolar yang per Desember 2009 mencapai US$ 642,59 juta. Lindung nilai dilakukan untuk meminimalkan risiko kurs, karena perseroan menanggung beban utang asing besar sedangkan pendapatan sepenuhnya dalam rupiah.
PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usahanya PT Cirebon Electric Power (CEP) menandatangani perjanjian pinjaman yang dipimpin oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC) senilai US$ 595 juta. Dananya akan digunakan untuk membangun PLTU berkapasitas 660 MW.
Sumber: Reuters/inilah.com/investordaily/detikfinance.com/kontan
gallery saham mania: globalmarketstrategist.blogspot.com
Kabar di pasar menyebutkan, penguatan harga saham Bakrie Telecom masih dinilai cukup lebar dengan nilai ideal Rp185.Harga saham BTEL masih cukup murah dan pergerakannya jauh tertinggi dibandingkan saham satu sektor dan Grup Bakrie lainnya. Kinerja keuangan tahun 2009 diperkirakan cukup bagus seiring dengan kemajuan bisnis seluler.Pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham BTEL ditutup stagnan di level Rp144 per saham.
IHSG pada perdagangan Rabu (10/3/2010) diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah tipis. Apalagi sebagian besar bursa-bursa utama dunia juga sudah mengalami koreksi.
Bursa Wall Street kemarin juga ditutup menguat tipis saja. Melorotnya saham-saham komoditas seiring melemahnya harga komoditas menutup kenaikan yang dicetak saham-saham sektor telekomunikasi dan industri. Pada perdagangan Selasa (9/3/2010), indeks Dow Jones ditutup menguat tipis 11,86 poin (0,11%) ke level 10.564,38. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 1,95 poin (0,17%) ke level 1.140,45 dan Nasdaq menguat tipis 8,47 poin (0,36%) ke level 2.340,68. Harga emas di $ 1.121/troy ons, minyak di $ 80.61/barel. Rupiah berada di Rp 9.185 di sesi Jakarta hari ini. Bursa Tokyo mengawali perdagangan Rabu dengan koreksi. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah tipis 11,80 poin (0,11%) ke level 10.555,85.
Bhakti Investama Akan Lepas 10% Saham
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) berencana menambah modal perusahaan dengan melepas 10% saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
BANGUN 250 KM JALAN TOL DI PULAU JAWA, Jasa Marga Cari Dana Rp 25 T
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membutuhkan dana hingga empat tahun ke depan sedikitnya Rp 25 triliun untuk membangun 250 kilometer (km) jalan tol di Pulau Jawa. Sekitar 150 km di antaranya merupakan jalan tol Trans-Jawa.
Laba Bersih Lonsum Turun 23,7%
PT London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum) mencatatkan laba bersih sebesar Rp707,49 miliar di 2009 atau turun 23,72% dibanding perolehan 2008 senilai Rp927,55 miliar.
Laba Bersih Fajar Surya Wisesa Naik 675%
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp276,73 miliar pada 2009 atau naik 675,13% dibanding perolehan 2008 sebesar Rp36,55 miliar.
Timah Targetkan Produksi 50 Rb Ton di 2010
PT Timah Tbk (TINS) merencanakan kapasitas produksi 2010 mencapai 50 ribu ton, sedikit lebih tinggi dari produksi 2009 sebanyak 49 ribu ton.
Sentul Tambah Modal Jadi Rp 13,5 T
Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sentul City Tbk (BKSL) menyetujui rencana perseroan meningkatkan modal menjadi Rp 13,5 triliun dari sebelumnya Rp 4,25 triliun.
DPR Bahas Rencana Kenaikan TDL April
Komisi VII DPR-RI akan membahas rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dengan pemerintah sekitar April 2010 mendatang.
CIMB Hitung TP PTBA Rp20.200
CIMB Securities Indonesia mempertahankan rating outperform untuk PT Perusahaan Bukit Asam (PTBA) dengan target harga Rp20.200 yang diperkoleh dari projek railway.
Imaculata Jual 160.000 Saham MIRA
Direktur PT Mitra International Resources Tbk (MIRA0 Imaculata Tri Marianti telah menjual 160.000 lembar pada 8 Maret 2010 kemarin.
Harga Tetap Tinggi Akibat Pasar Tak Likuid
Harga obligasi swasta di pasar sekunder bertahan di harga tinggi
Jaminan Obligasi APOL Sudah Tuntas
Oentoro Surya selaku pemegang saham utama Ayrus Prima dan Mandira Sanni Pratama memberikan jaminan pribadi atas fasilitas pinjaman APOL.
PTBA Berminat Membeli Saham Freeport
Bukit Asam memiliki dana internal yang cukup besar setelah mencetak laba bersih Rp 2,73 triliun pada tahun lalu.
ELTY Tawarkan 30% Proyek ke Investor Jepang
ELTY menawarkan kepada investor Jepang agar berinvestasi di proyek-proyek yang digarapnya.
UBS: Rupiah Tak Akan Tembus 9.000
Penguatan rupiah tak akan berlangsung lama. UBS Investment memperkirakan rupiah tak akan menyentuh level dibawah Rp 9.000 per dollar AS.
ANTAM Belum Melirik Saham Divestasi Freeport
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih belum tertarik membeli saham divestasi PT Freeport Indonesia. Alasannya, karena ANTM sedang banyak kerjaan.
AALI Meremajakan Tanaman Kelapa Sawit
Selain peremajaan, pemupukan menjadi prioritas bagi AALI.
Bayan Resources Jamin Utang Anak usaha
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) akan menjamin utang anak usahanya PT Wahana Baratama Mining (WBM) kepada J. Aron & Company.
Tambah Modal, Bhakti Investama RUPSLB 12 April
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) berencana mengadakan RUPSLB pada 12 April 2010, salam satunya membahas penambahan modal Perseroan.
Economic: Dalam Sebulan Utang RI Tambah Rp 27,58 Triliun
Dalam 1 bulan pertama di 2010, jumlah utang pemerintah bertambah Rp 27,58 triliun, dari Rp 1.590,66 triliun di akhir 2009 menjadi Rp 1.618,24 triliun di akhir Januari 2010. Dalam denominasi dolar AS jumlah utang pemerintah sampai akhir Januari 2010 mencapai US$ 172,8 miliar, naik dibandingkan posisi akhir 2009 yang besarnya US$ 169,22 miliar. Utang tersebut terdiri dari pinjaman US$ 65,36 miliar dan surat berharga US$ 107,44 miliar. Dengan menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 5.981,37 triliun, maka rasio utang Indonesia hingga Januari 2010 mencapai 27%.
Economic: Cadangan Fiskal Turun
Pemerintah menurunkan alokasi anggaran cadangan risiko fiskal menjadi Rp2 T dalam RAPBN-P 2010 yang penggunannya dikhususkan untuk cadangan stabilisasi harga pangan dan risiko kenaikan harga tanah (land capping). Dalam dokumen Nota Keuangan dan RAPBN-P 2010 disebutkan dana cadangan risiko fiskal turun dari Rp8,62 T dalam APBN 2010 menjadi Rp2 T. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menyebutkan pemerintah telah melakukan kajian terkait potensi risiko dari deviasi asumsi makro terhadap defisit anggaran negara.
Economic: Target PPN Impor Turun Rp19,71 T
Pemerintah menurunkan target penerimaan pajak PPN impor dalam RAPBN-P 2010, padahal sebelumnya pos penerimaan itu diharapkan dapat mengompensasi turunnya pemasukan dari pos bea masuk. Pendapatan dari pos bea masuk dipastikan turun akibat dari pemberlakuan ACFTA mulai tahun ini. Dari dokumen Nota Keuangan dan RAPBN-P 2010 yang diperoleh Bisnis beberapa waktu lalu, diketahui pemerintah menurunkan target setoran pajak pertambahan nilai (PPN) impor sebesar Rp19,71 T menjadi Rp82,45 T dari Rp102,17 T dalam APBN 2010.
Economic: Pemerintah Naikkan Target Dividen dari BUMN
Pemerintah menaikkan target penerimaan yang berasal dari bagian pemerintah atas laba BUMN (dividen) dalam RAPBN-P 2010 sebesar 16,7% atau naik Rp4 T menjadi Rp28 T dari target Rp24 T dalam APBN 2010. Dalam dokumen Nota Keuangan dan RAPBN-P 2010 dijelaskan kenaikan target setoran dividen BUMN itu disebabkan oleh adanya tambahan penerimaan dari kebijakan penetapan payout ratio PT PLN sebesar 53,3% dari total perkiraan laba bersih 2009 sebesar Rp7,5 T.
Mining: Harga baja diprediksi melonjak 50%
Harga produk berbasis baja, seperti elektronik, otomotif, peralatan rumah tangga, dan tabung elpiji diperkirakan naik mulai Mei, seiring dengan kenaikan harga baja canai panas (hot-rolled-coils/HRC) pada April. Berdasarkan proyeksi IISIA ( Iron and Steel Industry Association), harga baja HRC di dalam negeri akan menyentuh US$900 per ton pada Juni. Artinya, harga tersebut melonjak 50% dibandingkan dengan harga pada Januari sebesar US$600 per ton.
ASII: Kapitalisasi Grup Astra Geser Grup Bakrie
Kapitalisasi grup Astra telah mencapai Rp 265,72 trilliun atau 12,22% dari kapitalisasi BEI, mengalahkan kapitalisasi Grup bakrie yang hanya mencapai Rp Rp 80,41 triliun. Kaptalisasi grup Astra dipimpin oleh ASII, berikut adalah kapitalisasi pasar grup Astra:
1. ASII: Rp 162,95 Triliun
2. UNTR: Rp 57,2 Triliun
3. AALI: Rp 39,9 Triliun
4. AUTO: Rp 5,16 Triliun
5. ASGR: Rp 465,3 Triliun.
SMGR: Laba Bersih 2009 Rp 3,2 Triliun dan Ditargetkan Tumbuh 10% pada Tahun Ini
Pada 2009, PT Semen Gresik Tbk (SMGR) membukukan laba bersih sebesar Rp 3,2 triliun, dan pendapatan senilai Rp 14 triliun. Kenaikan didorong oleh peningkatan efisiensi perseroan serta kenaikan volume penjualan yang mencapai 18,2 juta ton. Dan, untuk tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan laba sebesar 10% dan penjualan naik 19%. Laba bersih tahun ini diperkirakan akan mengalami tekanan akibat ketatnya persaingan usaha.
JSMR: Laba 2009 Tumbuh 27,15%
JSMR memperkirakan realisasi laba bersih 2009 mencapai Rp900 miliar atau naik 27,15% dari laba bersih 2008 sebesar Rp707,79 miliar. Untuk 2010, pendapatan perusahaan pembangunan dan pengoperasian jalan tol ini ditargetkan mencapai Rp4,2 triliun. Direktur Utama Jasa Marga Frans Sunito mengatakan kenaikan realisasi laba bersih di 2009 ini didorong oleh mulai beroperasinya sejumlah tol baru.
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membutuhkan dana hingga empat tahun ke depan sedikitnya Rp25 triliun untuk membangun 250 km jalan tol di Pulau Jawa. Sekitar 150 km diantaranya merupakan jalan tol Trans-Jawa. Dengan ekuitas perseroan sekitar Rp6 triliun, porsi pinjaman perusahaan masih cukup besar. Sebagian proyek yang digarap perseroan menurut rencana dibiayai dari kas internal. Laba bersih perseroan sebelum di audit pada 2009 sekitar Rp900 miliar atau naik 27% dibanding 2008 sebesar Rp707,8 miliar. Angka itu melampaui target yang dipatok perseroan sebesar Rp750 miliar.
LPKR: Grup Lippo Akan Garap Taman Ria Senayan
Taman Ria Senayan, pusta hiburan yang dulu di tangani PT Ariobimi Laguna, namun sejak tahun 1998 terbengkalai akan segera dikelola oleh Grup Lippo. Theme Parke seluas 11 Ha ini akan dijadikan pusat bowling International dan perhotelan.
TLKM: Butuh Pinjaman Rp6-7 Triliun
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tahun ini membutuhkan pinjaman sekitar Rp6-7 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja dan menyelesaikan utang yang jatuh tempo. Dirut Telkom Rinaldi Fimansyah mengatakan, dana pinjaman sebnayak Rp4 triliun siap dipenuhi oleh 4 bank lokal dan Rp2 triliun dari penebitan obligasi. Keempat bank tersebut adalah BRI, BNI, Bank Mandiri dan Bank Jabar Banten.
PTBA: Berminat Akuisisi Freeport Indonesia
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menyatakan minatnya dalam mengakuisisi 9,36% saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Hal ini sehubungan dengan rencana Kementerian BUMN. Di sisi lain, perseroan menargetkan penjualan di 2010 naik sebesar 25-30%, karena anak usaha di Kalimantan sudah mulai berproduksi. Sementara untuk produksi naiknya sebesar 25%. Sebelumnya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih belum mau memberikan tanggapannya mengenai rencana Kementerian BUMN yang mendorong perseroan untuk mengakuisisi saham di PT Freeport Indonesia (PTFI).
TINS: PT Timah minta penurunan setoran dividen 2009
PT Timah Tbk meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menurunkan besaran angka setoran dividen mereka kepada pemerintah tahun 2009. Alasannya, sisa dividen yang harusnya disetor ke negara, bisa untuk modal pengembangan usaha mereka. Direktur Utama PT Timah Tbk Wahid Usman meminta kementrian BUMN menurunkan setoran dividen 2009 menjadi 30% dari sebelumnya dipatok 50% dari total laba bersih timah.
BBNI: Akan Rights Issue 13% Saham
BNI siap menerbitkan 13% saham baru (rights issue) pada 3Q-4Q10 guna memperkuat rasio modal (CAR). Untuk mendukung pelaksanaan rights issue, manajemen bank meminta pemerintah untuk menunda pelepasan 3% saham ke investor private.
BKSL: Tambah Modal Jadi Rp13,5 Triliun
RUPSLB PT Sentul City Tbk (BKSL) menyetujui rencana perseroan meningkatkan modal menjadi Rp13,5 triliun dari sebelumnya Rp4,25 triliun. Peningkatan modal merupakan salah satu agenda RUPSLB. Agenda rapat lainnya adalah meminta persetujuan mengenai maksud dan tujuan perusahaan, serta kewenangan redaksi. Sebelumnya, Sentul City berhasil mendapat persetujuan dari pemegang saham terkait akusisi 88,56% sahamBukit Jonggol Asri senilai Rp1,45 triliun. Dana akuisisi berasal dari hasil right issue sebesar Rp1,5 triliun.
EXCL: Lindungi Utang US$ 514 Juta
PT XL Axiata Tbk (EXCL) melakukan lindung nilai (hedging) utang asing senilai US$ 514,07 juta (Rp 4,83 triliun), atau setara dengan 80% total utang dalam dolar yang per Desember 2009 mencapai US$ 642,59 juta. Lindung nilai dilakukan untuk meminimalkan risiko kurs, karena perseroan menanggung beban utang asing besar sedangkan pendapatan sepenuhnya dalam rupiah.
PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usahanya PT Cirebon Electric Power (CEP) menandatangani perjanjian pinjaman yang dipimpin oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC) senilai US$ 595 juta. Dananya akan digunakan untuk membangun PLTU berkapasitas 660 MW.
Sumber: Reuters/inilah.com/investordaily/detikfinance.com/kontan
gallery saham mania: globalmarketstrategist.blogspot.com
Update Daily Investment News
0517 GMT [Dow Jones] Indonesia shares by midday up 0.6% at 2672.203 in moderate volume, led by foreign buying in most resources- and consumer-related stocks amid hopes for higher 2009 dividend and strong 1Q earnings; resistance at 2680. "Overall sentiment, however, looks cautious because of falls in several Asian markets," says trader at Reliance Securities. Among gainers, consumer goods producer Unilever (UNVR.JK) +8.4% at IDR12,900, gas distributor Gas Negara (PGAS.JK) +3.3% at IDR3,925. Profit taking weighs bellwether Telkom (TLKM.JK) down 1.1% at IDR8,650.
0424 GMT [Dow Jones] Nikkei stays in tight range in early afternoon, now off 0.10% at 10557.58. Traders generally don't expect to see much selling pressure related to March futures settlement Friday morning; Mizuho Investors Securities trading information manager Teruhisa Ishikawa says good strategy is to buy on dips and take profits in 10,600-10,700 band before market has better chance for sustainable rebound with possible improvement in economic, corporate earnings outlooks. "The basic trend of rangebound trading around the 10,500 level is unlikely to change through late April so all one can do for now is bargain-hunt and take profits at 10,600 to 10,700," Ishikawa says. 24/33 Topix subindexes remain lower, with shippers (down 1.3%), oil & coal producers (down 1.2%) underperforming. Nisshin Steel (5407.TO) trims morning gains on news of Nikkei 225 inclusion; now up 6.3% at Y185. Fujitsu (6702.TO) up 1.1% after 2 days of heavy selling, following TSE's verbal warning in relation to its disclosure policy.
0446 GMT [Dow Jones] HSI's intraday band 177 points Monday, 149 point yesterday, 137 points so far today, largely in consolidation mode but once such narrow band breached, could be big rally or fall ahead, but bias appears on upside with HSI +0.04% at 21,215.50 midday, extending winning steak to 4th session. SHK Financial says technically, HSI stayed above 50-day moving average (currently 20,940) for 3rd straight day; if ends today above this level, "could confirm a breakthrough and a further rise." Adds, HKD remains strong, indicating funds inflow, positive for market also. Despite HSI near flat, China plays strong: Citic Pacific (0267.HK) +4.1% at HK$18.38, best performing index member, ahead of FY results expected lunch time; Tencent (0700.HK), Cnooc (0883.HK), China Resources Land (1109.HK), Ping An (2318.HK) each up at least 1% - all outperforming. Market volume unexciting at HK$30.66 billion.
0501 GMT [Dow Jones] Kospi flat at 1660.07 in light volume as investors sidelined before release of inflation data from China, expiration of options, futures tomorrow, says Lee Kyoung-min at Woori Investment & Securities; Still, "foreigners maintain their buying spree for seven straight days and are buying broadly across the market, indicating their positive view for Korean stocks amid easing concerns over various external risks." Expects Kospi to sustain resilient moves by rising step-by-step before new cycle of uptrend sets in. Kospi likely to drift around current level rest today. Recent gainers, steelmakers, telecom stocks, weak on profit taking; Posco (005490.SE) down 1.6% at KRW556,000, SK Telecom (017670.SE) down 1.4% at KRW178,500. But shipyards still up on turnaround hopes with Daewoo Shipbuilding (042660.SE) +1.9% at KRW21,800. SK Energy (096770.SE) +2.2% at KRW118,000 on expectations for refining margin recovery this year, say analysts.
0524 GMT [Dow Jones] Spot gold at $1,124.10/oz, up $1.90 vs NY close. Gold drifting higher in thin liquidity, continues bounce higher from overnight selloff on knee-jerk reaction to China official comments that gold has limited benefits as a forex diversifier for China. Gold briefly fall below $1,110, before bouncing back to little changed levels overnight. "Gold was tested on the downside but showed resilience," says RBS head of precious metal Charles Dowsett. Sovereign debt issues in euro zone to remain focus for coming months, to produce volatile trading patterns in gold while trading interest in Asia limited for now. "We need to break the resistance at $1,150 to really get going again," he says.
0222 GMT [Dow Jones] Expectations for Fed rate hike this year are "delusional," says Standard Chartered; "our base case remains that the Fed will not hike its Fed Funds Target Rate - whatever it does on the emergency discount rate - until 3Q 2011." Though market still expecting total of 64.6 bps of Fed rate hikes over next 12 months, house says such expectations are "overdone and will decline."
0439 GMT [Dow Jones] China February iron ore, copper import trade data surprises on the upside, imports rise on the month on both counts; this surprising given February's week-long Lunar New Year holiday, February shorter month than others. "This is going to create further tailwind for iron ore price talks," says ANZ senior commodity strategist Mark Pervan, who forecasts iron ore prices to rise 70% on year. Copper imports up 10% on month at 322,282 tons, iron ore imports up 5.9% on month at 49.38 million tons. "For copper, this data highlights the underswell of stimulus spending that is continuing to roll out," says Pervan. LME 3-month copper up $44 vs PM kerb at $7,554/ton.
0358 GMT [Dow Jones] International Rubber Consortium, cartel of world's three largest natural rubber exporters -- Thailand, Indonesia, and Malaysia -- has asked Vietnam to join their club. IRCo already produces 75% of the world's natural rubber, but without Vietnam's rubber plantations the group lacks clout. This became evident as rubber prices plunged to five year low in 2008. IRCo's response, to reduce exports by 700,000 metric tons was undercut by Vietnam's producers, which actually boosted output last year. Soon, it may surpass India, Malaysia to become the world's No. 3 producer. Better coordination with Vietnam to turn the rubber tap off means cheap natural rubber may become a thing of the past.
Nickel’s ‘Roll Over’ Signals More Declines: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Nickel’s “momentum roll over” after prices fell from a 20-month high last week signals further declines, according to technical analysis by Barclays Capital.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aHCOc6WxAOOA
SMI to Continue Climb Above 200-Day Average: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Swiss Market Index, which has outperformed most developed markets this year, may continue to rise as it holds above its 200-day moving average, according to Zuercher Kantonalbank.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=akejs4T6Rsrg
S&P 500 May Extend Gain, Sentiment Shows: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index may surpass this year’s January high because market momentum picked up without turning investors overly bullish, according to Robert W. Baird & Co.’s chief investment strategist Bruce Bittles.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aTBuReLRcgz0
Dollar May Rally to 95 Yen on Yield Advance: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The dollar may rally to 95 yen, a level last reached in August, if the U.S. two-year yield rises beyond the high end of its range since the middle of January, according to Citigroup Inc.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ahYYFMLbjGj0
Emerging-Market Stocks May Retreat 15%, Aberdeen Says
(Bloomberg) -- Emerging-market stocks will drop as much as 15 percent this year as earnings miss estimates and global growth slows, said Devan Kaloo, who oversees $22 billion at Aberdeen Asset Management Plc.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aREdmNp.l8sM
Banks Show ‘Solid Support’ for Equity Gains: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The KBW Bank Index’s rally last week to its highest closing level in 2010 removed a “major psychological barrier” which may pave the way for further stock gains, according to a Mint Equities Ltd. technical strategist.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ar8dxuW9eiUA
Biggs Says U.S. Stocks May Rise 10% in Next Few Months: Video
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=amiI2cdfx784
S&P 500 May Extend Gain, Sentiment Shows: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index may surpass this year’s January high because market momentum picked up without turning investors overly bullish, according to Robert W. Baird & Co.’s chief investment strategist Bruce Bittles.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aTBuReLRcgz0
Palm Oil May Surge on El Nino, Mistry, Prudential Say
(Bloomberg) -- Palm oil may surge this year as drier-than-usual weather caused by El Nino curbs yields in the biggest producers, according to forecasts from Godrej International Ltd. and Prudential Bache Commodities LLC. http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=agb89SIOFL9c
Hedge-Fund Losses Show Euro’s Drop Fails to Benefit All Traders (Bloomberg) -- Hedge funds that trade currencies are taking hits from politicians casting them as speculators out to sink the euro and push Greece into insolvency. They are also losing money.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=a0bgog9.3rQU&pos=7
0424 GMT [Dow Jones] Nikkei stays in tight range in early afternoon, now off 0.10% at 10557.58. Traders generally don't expect to see much selling pressure related to March futures settlement Friday morning; Mizuho Investors Securities trading information manager Teruhisa Ishikawa says good strategy is to buy on dips and take profits in 10,600-10,700 band before market has better chance for sustainable rebound with possible improvement in economic, corporate earnings outlooks. "The basic trend of rangebound trading around the 10,500 level is unlikely to change through late April so all one can do for now is bargain-hunt and take profits at 10,600 to 10,700," Ishikawa says. 24/33 Topix subindexes remain lower, with shippers (down 1.3%), oil & coal producers (down 1.2%) underperforming. Nisshin Steel (5407.TO) trims morning gains on news of Nikkei 225 inclusion; now up 6.3% at Y185. Fujitsu (6702.TO) up 1.1% after 2 days of heavy selling, following TSE's verbal warning in relation to its disclosure policy.
0446 GMT [Dow Jones] HSI's intraday band 177 points Monday, 149 point yesterday, 137 points so far today, largely in consolidation mode but once such narrow band breached, could be big rally or fall ahead, but bias appears on upside with HSI +0.04% at 21,215.50 midday, extending winning steak to 4th session. SHK Financial says technically, HSI stayed above 50-day moving average (currently 20,940) for 3rd straight day; if ends today above this level, "could confirm a breakthrough and a further rise." Adds, HKD remains strong, indicating funds inflow, positive for market also. Despite HSI near flat, China plays strong: Citic Pacific (0267.HK) +4.1% at HK$18.38, best performing index member, ahead of FY results expected lunch time; Tencent (0700.HK), Cnooc (0883.HK), China Resources Land (1109.HK), Ping An (2318.HK) each up at least 1% - all outperforming. Market volume unexciting at HK$30.66 billion.
0501 GMT [Dow Jones] Kospi flat at 1660.07 in light volume as investors sidelined before release of inflation data from China, expiration of options, futures tomorrow, says Lee Kyoung-min at Woori Investment & Securities; Still, "foreigners maintain their buying spree for seven straight days and are buying broadly across the market, indicating their positive view for Korean stocks amid easing concerns over various external risks." Expects Kospi to sustain resilient moves by rising step-by-step before new cycle of uptrend sets in. Kospi likely to drift around current level rest today. Recent gainers, steelmakers, telecom stocks, weak on profit taking; Posco (005490.SE) down 1.6% at KRW556,000, SK Telecom (017670.SE) down 1.4% at KRW178,500. But shipyards still up on turnaround hopes with Daewoo Shipbuilding (042660.SE) +1.9% at KRW21,800. SK Energy (096770.SE) +2.2% at KRW118,000 on expectations for refining margin recovery this year, say analysts.
0524 GMT [Dow Jones] Spot gold at $1,124.10/oz, up $1.90 vs NY close. Gold drifting higher in thin liquidity, continues bounce higher from overnight selloff on knee-jerk reaction to China official comments that gold has limited benefits as a forex diversifier for China. Gold briefly fall below $1,110, before bouncing back to little changed levels overnight. "Gold was tested on the downside but showed resilience," says RBS head of precious metal Charles Dowsett. Sovereign debt issues in euro zone to remain focus for coming months, to produce volatile trading patterns in gold while trading interest in Asia limited for now. "We need to break the resistance at $1,150 to really get going again," he says.
0222 GMT [Dow Jones] Expectations for Fed rate hike this year are "delusional," says Standard Chartered; "our base case remains that the Fed will not hike its Fed Funds Target Rate - whatever it does on the emergency discount rate - until 3Q 2011." Though market still expecting total of 64.6 bps of Fed rate hikes over next 12 months, house says such expectations are "overdone and will decline."
0439 GMT [Dow Jones] China February iron ore, copper import trade data surprises on the upside, imports rise on the month on both counts; this surprising given February's week-long Lunar New Year holiday, February shorter month than others. "This is going to create further tailwind for iron ore price talks," says ANZ senior commodity strategist Mark Pervan, who forecasts iron ore prices to rise 70% on year. Copper imports up 10% on month at 322,282 tons, iron ore imports up 5.9% on month at 49.38 million tons. "For copper, this data highlights the underswell of stimulus spending that is continuing to roll out," says Pervan. LME 3-month copper up $44 vs PM kerb at $7,554/ton.
0358 GMT [Dow Jones] International Rubber Consortium, cartel of world's three largest natural rubber exporters -- Thailand, Indonesia, and Malaysia -- has asked Vietnam to join their club. IRCo already produces 75% of the world's natural rubber, but without Vietnam's rubber plantations the group lacks clout. This became evident as rubber prices plunged to five year low in 2008. IRCo's response, to reduce exports by 700,000 metric tons was undercut by Vietnam's producers, which actually boosted output last year. Soon, it may surpass India, Malaysia to become the world's No. 3 producer. Better coordination with Vietnam to turn the rubber tap off means cheap natural rubber may become a thing of the past.
Nickel’s ‘Roll Over’ Signals More Declines: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Nickel’s “momentum roll over” after prices fell from a 20-month high last week signals further declines, according to technical analysis by Barclays Capital.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aHCOc6WxAOOA
SMI to Continue Climb Above 200-Day Average: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Swiss Market Index, which has outperformed most developed markets this year, may continue to rise as it holds above its 200-day moving average, according to Zuercher Kantonalbank.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=akejs4T6Rsrg
S&P 500 May Extend Gain, Sentiment Shows: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index may surpass this year’s January high because market momentum picked up without turning investors overly bullish, according to Robert W. Baird & Co.’s chief investment strategist Bruce Bittles.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aTBuReLRcgz0
Dollar May Rally to 95 Yen on Yield Advance: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The dollar may rally to 95 yen, a level last reached in August, if the U.S. two-year yield rises beyond the high end of its range since the middle of January, according to Citigroup Inc.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ahYYFMLbjGj0
Emerging-Market Stocks May Retreat 15%, Aberdeen Says
(Bloomberg) -- Emerging-market stocks will drop as much as 15 percent this year as earnings miss estimates and global growth slows, said Devan Kaloo, who oversees $22 billion at Aberdeen Asset Management Plc.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aREdmNp.l8sM
Banks Show ‘Solid Support’ for Equity Gains: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The KBW Bank Index’s rally last week to its highest closing level in 2010 removed a “major psychological barrier” which may pave the way for further stock gains, according to a Mint Equities Ltd. technical strategist.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ar8dxuW9eiUA
Biggs Says U.S. Stocks May Rise 10% in Next Few Months: Video
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=amiI2cdfx784
S&P 500 May Extend Gain, Sentiment Shows: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index may surpass this year’s January high because market momentum picked up without turning investors overly bullish, according to Robert W. Baird & Co.’s chief investment strategist Bruce Bittles.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aTBuReLRcgz0
Palm Oil May Surge on El Nino, Mistry, Prudential Say
(Bloomberg) -- Palm oil may surge this year as drier-than-usual weather caused by El Nino curbs yields in the biggest producers, according to forecasts from Godrej International Ltd. and Prudential Bache Commodities LLC. http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=agb89SIOFL9c
Hedge-Fund Losses Show Euro’s Drop Fails to Benefit All Traders (Bloomberg) -- Hedge funds that trade currencies are taking hits from politicians casting them as speculators out to sink the euro and push Greece into insolvency. They are also losing money.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=a0bgog9.3rQU&pos=7
Monday, March 8, 2010
Universal Broker Indonesia Securities: Weekly Report Vol 400
Weekly Market Review
IHSG
berhasil menguat pada pekan lalu, mengacuhkan suhu politik dalam negeri yang memanas paska Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang memutuskan hasil akhir Hak Angket Bank Century,
menunjukkan mayoritas voting untuk Opsi C (berisi kesimpulan bahwa terdapat pelanggaran dalam kebijakan bail out Bank Century) telah diantisipasi pelaku pasar sebelumnya dan Presiden SBY pada hari Kamis
(04/03) menyatakan Presiden menyatakan bertanggung jawab atas kebijakan bail out Bank Century yang dikatakannya sebagai upaya menyelamatkan Indonesia dari krisis dan kerja Panitia Khusus Angket
Kasus Bank Century membuktikan tuduhan macam itu tak terbukti. yang meredakan situasi politik di tanah air, meredakan situasi politik di tanah air, dapat angkat IHSG di akhir pekan. Imbas kenaikan harga
komoditas minyak ke level $ 80/barel, nikel ke $ 22.850/mt, emas ke $1.147/troy ons, berkat meningkatnya optimisme terhadap pemulihan ekonomi global dan bencana gempa di Chile pekan lalu, berperan
memberikan support kepada saham komoditas domestik. Kondisi tersebut didukung oleh fundamental ekonomi yang solid, dimana inflasi tercatat dibawah prediksi pasar (0,3% m/m, 3,81% y/y) di bulan lalu, mendorongBank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga 6,5%, memberikan sentimen positif kepada saham perbankan dan konsumer. Penguatan IHSG pekan lalu juga didukung oleh penguatan rupiah terhadap dolar hingga mencapai level Rp 9,260, mengikuti pelemahan dolar AS terhadap mata uang Eropa dan regional Asia. Sementara dari luar negeri, meredanya kekhawatiran terhadap krisis finansial di Yunani (mendapatkan bantuan 34 miliar euro) dan membaiknya sejumlah data ekonomi India, AS hingga kenaikan suku bunga RBA Australia sebesar 25 bsp menjadi 4,0%, ikut memberikan momentum kenaikan kepada IHSG. IHSG menguat 29,74poin (+1,16%), di posisi 2578,77. Investor asing bukukan net buy Rp 405,53 miliar pekan lalu, net sell Rp 1,3944 triliun (22-26 Feb) dan net sell Rp 2,418 triliun pekan sebelumnya.
Indekssaham MSCI Asia Pasific meningkat untuk pekan kedua di pekan lalu, hampir menghapus penurunan indeks di tahun inui berkat laporan dari penjualan semikonduktor global, manufakturing India dan Jobless Claims AS meningkatkan optimisme untuk pemulihan ekonomi global.Saham Rio Tinto Group, menguat 6,4% di Sidney karena harga logammelonjak berkat spekulasi pemulihan ekonomi akan meningkatkan permintaan untuk logam. Saham Sumco Corp, Li & Fung Ltd, Canon Inc Jepang hingga Tata Motors Ltd India menguat tajam pekan lalu. Indeks MSCI Asia pasific menguat 1,9% di pekan lalu, mengikis penurunan di tahun ini menjadi 0,1%. Indeks Nikkei 225 meningkat 2,4%, Sensex India menguat 3,4%, komposit Shanghai melemah 0,7%, Hang Seng HK menguat 0,9%, S&P/ASX 200 naik 2,8%.
IHSG Outlook
Potensi kenaikan IHSG pada pekan ini maish terbuka dari faktor fundamental ekonomi yang solid sehingga dapat meningkatkan rating kredit oleh lembaga pemeringkat internasional Standard & Poors paska votingdari rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mnegenai hak angket Bank Century yang menunjukkan mayoritas voting C dan Pidato Presiden SBY yang meredam situasi politik yang tengah memanas di akhir pekan lalu, diikuti masih kuatnya aliran dana masuk ke pasar modal domestik (Asing masuk ke instrumen Surat Utang Negara (SUN) dengan nilai Rp 2,46 triliun, investor asing juga mencetak net buy sebesar Rp 405 miliar (pertama kali dalam 4 pekan terakhir) dan hasil laporan keuangan emiten per Desember 2009 yang positif (ASII, UNTR, ITMG, JIHD, BNLI), merger dan akuisisi (TLKM, BBRI-AGRO), isu inflasi dan suku bunga (KLBF, HEXA, BMRI, BBCA, BDMN, JSMR, BNGA, ASRI, grup Ciputra, BKDP, DGIK, BKSL, DILD) hingga kenaikan harga energi (PGAS,MEDC, BIPI, ELSA), pertambangan baru bara (ADRO, BUMI, ITMG, PTBA, BYAN, UNTR) dan logam (ANTM, INCO, TINS) yang seharusnya dapat menopang kinerja IHSG. Sementara faktor eksternal dari meredanya krisis di Yunani dan suku bunga AS, China memberikan support kepada indeks saham global pekan ini.
Stock Picks:Averagelast 34 week +130.95%. Target 10 - 30%, Risk < -10%
Track Record (16 - 24 Feb) = +63.33% (32 saham pilihan) = 1.979%/saham
Buy (08/03): ADRO/AGRO/BMRI/BBRI/BCIP/BIPI/BISI/BMTR/BUMI/ELSA/ITMG/KLBF/MPPA/SMCB/ISGRO/IPO TOWR/SDRA/UNTR/PGAS/TINS/INCO
Stock Picks:
#ELSA #MPPA
Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan dapat melanjutkan trend kenaikan pada pekan ini, setelah data tenaga kerja AS bulan lalu yang dirilis Jumat (payroll -36K, unemployment 9,7%) meredakan kekhawatiran terhadap double dip di ekonomi AS, didukung oleh meredanya kekhawatiran terhadap krisis finansial di Yunani setelahpada pekan lalu sejumlah negra di Eropa memberikan bantuan sebesar 34 miliar euro dan Eropa siap membantu Yunani dan negara lainya dan siap melawan spekulan, diikuti meredanya kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga AS setelah data inflasi bulan lalu tercatat dibawah perkiraan dan kebijakan moneter China menjelang Kongress People of Republic of China pada pekan ini, seharusnya masih menopang kinerja Indeks saham global pada pekan ini. Trend kenaikan harga komoditi (emas target $ 1.162/1.200 troy ons, minyak 84/90, nikel $ 24k, timah $ 19.5K, CPO Myr 2.800) dapat memberikan support kepada harga saham komoditi energi, pertambangan, perkebunan dan logam Meski potensi kenaikan indeks saham global dapat dibatasi oleh sejumlah dataekonomi global: International Trade AS (Kamis) diprediksi - $41K Retail Sales AS (Jumat) bulan lalu diprediksi menurun 0,2%, machinery orders Jepang (Rabu) diprediksi turun 3,6%, data inflasi China(Kamis) diprediksi naik +2,6%.
Coal Weekly:
Trend bullish, Ascending Triangle, target $110-115
IHSG
mendapatkan signal positifdari pola candle high wave (momentum kenaikan terbatas),bertahan diatas % & 10-week MA (2.546/2516), stochastic crossingdown, MACD bullish, ADX terkoreksi (signal konsolidasi), dan ditutup diatas trendline resistance di 2.569, seharusnya menunjukkan potensi penurunan terbatas. IHSG mendapatkan support di 2.490 (channel support), jika kembali ditutup diatas 2.574 (fibo 76.3%) & 2.569 (channel top) dapat mengarahkan IHSG ke menguat ke 2.619/2.637. Hitungan EW: pola kenaikan IHSG ini merupakan pola wave impulse minor iii dalam 3/5,untuk target 2.585/2.619, selama support 2431 tidak tembus.Buy break 2.586. Sell on rally 2.620/2.637 target 2.540 stop 2.651.
Resistance: 2630.07/2610.10/2602.27/2582.30. PP 2570.17
Support : 2562.33/2542.36/2530.23/2510.26
IHSG
berhasil menguat pada pekan lalu, mengacuhkan suhu politik dalam negeri yang memanas paska Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang memutuskan hasil akhir Hak Angket Bank Century,
menunjukkan mayoritas voting untuk Opsi C (berisi kesimpulan bahwa terdapat pelanggaran dalam kebijakan bail out Bank Century) telah diantisipasi pelaku pasar sebelumnya dan Presiden SBY pada hari Kamis
(04/03) menyatakan Presiden menyatakan bertanggung jawab atas kebijakan bail out Bank Century yang dikatakannya sebagai upaya menyelamatkan Indonesia dari krisis dan kerja Panitia Khusus Angket
Kasus Bank Century membuktikan tuduhan macam itu tak terbukti. yang meredakan situasi politik di tanah air, meredakan situasi politik di tanah air, dapat angkat IHSG di akhir pekan. Imbas kenaikan harga
komoditas minyak ke level $ 80/barel, nikel ke $ 22.850/mt, emas ke $1.147/troy ons, berkat meningkatnya optimisme terhadap pemulihan ekonomi global dan bencana gempa di Chile pekan lalu, berperan
memberikan support kepada saham komoditas domestik. Kondisi tersebut didukung oleh fundamental ekonomi yang solid, dimana inflasi tercatat dibawah prediksi pasar (0,3% m/m, 3,81% y/y) di bulan lalu, mendorongBank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga 6,5%, memberikan sentimen positif kepada saham perbankan dan konsumer. Penguatan IHSG pekan lalu juga didukung oleh penguatan rupiah terhadap dolar hingga mencapai level Rp 9,260, mengikuti pelemahan dolar AS terhadap mata uang Eropa dan regional Asia. Sementara dari luar negeri, meredanya kekhawatiran terhadap krisis finansial di Yunani (mendapatkan bantuan 34 miliar euro) dan membaiknya sejumlah data ekonomi India, AS hingga kenaikan suku bunga RBA Australia sebesar 25 bsp menjadi 4,0%, ikut memberikan momentum kenaikan kepada IHSG. IHSG menguat 29,74poin (+1,16%), di posisi 2578,77. Investor asing bukukan net buy Rp 405,53 miliar pekan lalu, net sell Rp 1,3944 triliun (22-26 Feb) dan net sell Rp 2,418 triliun pekan sebelumnya.
Indekssaham MSCI Asia Pasific meningkat untuk pekan kedua di pekan lalu, hampir menghapus penurunan indeks di tahun inui berkat laporan dari penjualan semikonduktor global, manufakturing India dan Jobless Claims AS meningkatkan optimisme untuk pemulihan ekonomi global.Saham Rio Tinto Group, menguat 6,4% di Sidney karena harga logammelonjak berkat spekulasi pemulihan ekonomi akan meningkatkan permintaan untuk logam. Saham Sumco Corp, Li & Fung Ltd, Canon Inc Jepang hingga Tata Motors Ltd India menguat tajam pekan lalu. Indeks MSCI Asia pasific menguat 1,9% di pekan lalu, mengikis penurunan di tahun ini menjadi 0,1%. Indeks Nikkei 225 meningkat 2,4%, Sensex India menguat 3,4%, komposit Shanghai melemah 0,7%, Hang Seng HK menguat 0,9%, S&P/ASX 200 naik 2,8%.
IHSG Outlook
Potensi kenaikan IHSG pada pekan ini maish terbuka dari faktor fundamental ekonomi yang solid sehingga dapat meningkatkan rating kredit oleh lembaga pemeringkat internasional Standard & Poors paska votingdari rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mnegenai hak angket Bank Century yang menunjukkan mayoritas voting C dan Pidato Presiden SBY yang meredam situasi politik yang tengah memanas di akhir pekan lalu, diikuti masih kuatnya aliran dana masuk ke pasar modal domestik (Asing masuk ke instrumen Surat Utang Negara (SUN) dengan nilai Rp 2,46 triliun, investor asing juga mencetak net buy sebesar Rp 405 miliar (pertama kali dalam 4 pekan terakhir) dan hasil laporan keuangan emiten per Desember 2009 yang positif (ASII, UNTR, ITMG, JIHD, BNLI), merger dan akuisisi (TLKM, BBRI-AGRO), isu inflasi dan suku bunga (KLBF, HEXA, BMRI, BBCA, BDMN, JSMR, BNGA, ASRI, grup Ciputra, BKDP, DGIK, BKSL, DILD) hingga kenaikan harga energi (PGAS,MEDC, BIPI, ELSA), pertambangan baru bara (ADRO, BUMI, ITMG, PTBA, BYAN, UNTR) dan logam (ANTM, INCO, TINS) yang seharusnya dapat menopang kinerja IHSG. Sementara faktor eksternal dari meredanya krisis di Yunani dan suku bunga AS, China memberikan support kepada indeks saham global pekan ini.
Stock Picks:Averagelast 34 week +130.95%. Target 10 - 30%, Risk < -10%
Track Record (16 - 24 Feb) = +63.33% (32 saham pilihan) = 1.979%/saham
Buy (08/03): ADRO/AGRO/BMRI/BBRI/BCIP/BIPI/BISI/BMTR/BUMI/ELSA/ITMG/KLBF/MPPA/SMCB/ISGRO/IPO TOWR/SDRA/UNTR/PGAS/TINS/INCO
Stock Picks:
#ELSA #MPPA
Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan dapat melanjutkan trend kenaikan pada pekan ini, setelah data tenaga kerja AS bulan lalu yang dirilis Jumat (payroll -36K, unemployment 9,7%) meredakan kekhawatiran terhadap double dip di ekonomi AS, didukung oleh meredanya kekhawatiran terhadap krisis finansial di Yunani setelahpada pekan lalu sejumlah negra di Eropa memberikan bantuan sebesar 34 miliar euro dan Eropa siap membantu Yunani dan negara lainya dan siap melawan spekulan, diikuti meredanya kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga AS setelah data inflasi bulan lalu tercatat dibawah perkiraan dan kebijakan moneter China menjelang Kongress People of Republic of China pada pekan ini, seharusnya masih menopang kinerja Indeks saham global pada pekan ini. Trend kenaikan harga komoditi (emas target $ 1.162/1.200 troy ons, minyak 84/90, nikel $ 24k, timah $ 19.5K, CPO Myr 2.800) dapat memberikan support kepada harga saham komoditi energi, pertambangan, perkebunan dan logam Meski potensi kenaikan indeks saham global dapat dibatasi oleh sejumlah dataekonomi global: International Trade AS (Kamis) diprediksi - $41K Retail Sales AS (Jumat) bulan lalu diprediksi menurun 0,2%, machinery orders Jepang (Rabu) diprediksi turun 3,6%, data inflasi China(Kamis) diprediksi naik +2,6%.
Coal Weekly:
Trend bullish, Ascending Triangle, target $110-115
IHSG
mendapatkan signal positifdari pola candle high wave (momentum kenaikan terbatas),bertahan diatas % & 10-week MA (2.546/2516), stochastic crossingdown, MACD bullish, ADX terkoreksi (signal konsolidasi), dan ditutup diatas trendline resistance di 2.569, seharusnya menunjukkan potensi penurunan terbatas. IHSG mendapatkan support di 2.490 (channel support), jika kembali ditutup diatas 2.574 (fibo 76.3%) & 2.569 (channel top) dapat mengarahkan IHSG ke menguat ke 2.619/2.637. Hitungan EW: pola kenaikan IHSG ini merupakan pola wave impulse minor iii dalam 3/5,untuk target 2.585/2.619, selama support 2431 tidak tembus.Buy break 2.586. Sell on rally 2.620/2.637 target 2.540 stop 2.651.
Resistance: 2630.07/2610.10/2602.27/2582.30. PP 2570.17
Support : 2562.33/2542.36/2530.23/2510.26
Subscribe to:
Comments (Atom)
Kalender Ekonomi & Event
Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal