Equity Strategist Senin, 22Maret 2010. Vol 410 Powered by Strategydesk
Weekly Report
IHSG & Asia-Pasific Review
IHSG masih mempertahankan momentum kenaikan yang signifikan dalam 2 pekan terakhir, dimana sejumlah sentimen positif dari dalam negeri dan luar negeri, turut menopang kinerja IHSG pekan lalu. Isu positif dari kenaikan peringkat utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional Standard & Poors (S&P) menjadi BB dari BB- picu spekulasi kenaikan peringkat lebih lanjjut di bulan mendatang, musim laporan pendapatan emiten domestik per 2009 yang solid dan sejumlah emiten unggulan berencana membagikan dividen tahun 2009, pemerintah menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi RI tahun 2010, penguatan rupiah ke Rp 9,090 per dolar AS hingga rencana kedatangan Presiden AS Barack Obama (23-25 Maret 2010: meski akhirnya dibatalkan), berperan angkat IHSG cpai level tertinggi sejak Februari 2008. Sementara kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street di pekan lalu, dari imbas kenaikan harga komoditi (harga minyak mendekati level$ 83/barel), keputusan the Fed mempertahankan suku bunga rendah hingga akhir tahun hingga membaiknya sejumlah data ekonomi global, ikut topang kinerja IHSG di pekan lalu. IHSG melonjak 76,463poin(+2,86%), di level 2.742,97. Investor asing bukukan net buy Rp 1,93 triliun pekan lalu, net buy Rp 1,777 triliun (08-12 Maret) dan net buy Rp 405,53 miliar pekan sebelumnya.
Mayoritas indeks saham di regional Asia mengalami kenaikan pada pekan lalu, untuk kenaikan ke-4 pekan berturut-turut di pekan lalu, berkat keputusan suku bunga bank sentral AS dan Jepang untuk menahan laju suku bunga, data ekonomi AS membaik (inflasi, Phily Fed, LEI, jobless Claims), meningkatkan keyakinan diantara investor untuk sebuah pemulihan global. Saham Sony Corp Jepang menguat 2,6% di Tokyo. Honda Motor Co menguat 1,9%, Advantech Co menguat 4,6% di Taipei dan Kia Motors Corp Korea Selatan menguat 4,2% setelah perusahaan mengatakan akan meningkatkan kapasitas produksi di Eropa. Indeks MSCI Asia Pasific menguat 1,5% di pekan lalu dan menguat 9,5% sejak level terendah di 8 Februari berkat lebih baik dari perkiraan data tenaga kerja AS dan support dari Presiden Prancis Nicolas Sarkozy untuk bantuan kepada Yunani guna mengatasi deficit anggaran meningkatkan keyakinan di pemulihan ekonomi global. Harga rata-rata saham di indeks telah meningkat menjadi 18.9 kali perkiraan rata-rata pendapatan dari 18 pada level terendah di bulan Februari lalu.
IHSG Outlook
Momentum kenaikan IHSG masih terbuka di pekan ini, berkat sejumlah katalis positif dari dalam dan luar negeri masih meningkatkan daya tarik untuk saham domestik, meski munculnya kekhawatiran dari kondisi teknikal IHSG (overbought) dan kenaikan suku bunga India sebesar 25 bsp (reverse repurchase rate menjadi 3,50%) dapat membatasi potensi kenaikan IHSG pekan ini. IHSG masih mendapatkan support dari soldinya fundamental ekonomi RI (pemerintah menaikkan prediksi pertumbuhan menjadi 6% di 2011 dan 6,0-6,3% di tahun 2011), musim laporan emiten domestik per Desember 2009 yang solid didukung rencana pembagian dividen oleh saham perusahaan BUMN dan perusahaan unggulan, penguatan rupiah terhadap dolar AS (capai level tertinggi Rp 9.090) di pekan lalu dari kuatnya aliran dana masuk ke pasar modal Indonesia (dalam 3 pekan terakhir, IHSG meningkat 193,941 poin/7,6%; investor asing mencatat net buy Rp 4,5 triliun; di pasar Surat Utang Negara, investor asing tercatat net buy Rp 8,07 triliun dalam 3 pekan terakhir dan total dana asing di SUN mencapai Rp 128,88 triliun), Free Trade Asia Asia-China (FTA) dan kisruhnya situasi politik di Thailand memberikan keuntungan kepada iklim investasi di tanah air, serta trend bullish jangka pendek di IHSG, dapat membatasi potensi penurunan di awal pekan ini. Sedangkan katalis positif dari rencana bantuan kepada Yunani dari Uni Eropa dan IMF, ekspektasi data ekonomi global pekan ini yang lebih baik dari perkiraan hingga kebijakan suku bunga rendah dari Jepang dan AS, seharusnya topang kinerja IHSG pekan ini.
Stock Picks:Average last 35week +148.783%. Target 0-30%+, Risk < -10%
Hold Buy : AGRO 130/BCIP 315/INDY 2.275/BWPT 710/BSDE 620/ASRI 142/ DGIK 86/UNSP 520/TINS 2.175/INCO 3.975. Top Pick saham pekan ini bisa dilihat di UBI Weekly Newsletter Vol 410
Stock Picks:
# BFIN:Buy #: BYAN: Hold
Global Outlook
Potensi kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan terbatas pada pekan ini, berkat kemungkinan kemenangan paket jaminan kesehatan Presiden AS Barack Obama (diperkirakan ditentukan hari Senin 22/03) yang menurunkan daya tarik untuk saham farmasi AS yang berimbas kepada indeks saham AS (S&P 500 & DJIA), kondisi teknikal harian yang overbought, ketidakpastian mengenai rencana bantuan kepada Yunani setelah Yunani dilaporkan mencari bantuan ke IMF setelah dalam pertemuan Uni Eropa terjadi perpecahan mengenai bentuk bantuan kepada Yunani, laporan kenaikan suku bunga India di akhir pekan sebesar 25 bsp dapat mendorong spekulasi kenaikan suku bunga China di bulan depan hingga IMF memperingkatkan beban hutang negara kaya, seharusnya membebani kinerja indeks saham global pekan ini. Meski indeks saham global masih mendapatkan support dari kebijakan suku bunga rendah oleh the Fed dan BOJ Jepang (suntik ke pasar kredit $ 222 miliar di pekan lalu), laporan EPFR global bahwa stock fund di pasar emerging mendapatkan net inflow $ 730 juta di pekan lalu (Asia diluar Jepang) stimulus global masih dipertahankan dan sejumlah data ekonomi global pekan ini (Existing Home Sales, New Home Sales, Durable Goods, Jobless Claims, revisi GDP Q4, U Michigan sentiment), IFO Jerman, PMI Euro, SNB & BOE Bulletin), testimony Fed Bernanke (Kamis) hingga kenaikan harga komoditi.
Daily Indeks HSI Hong Kong:Trend bullish short-term, bottoming
Technical Analysis:
IHSG mendapatkan signal positif dari pola candle three white soldier (momentum kenaikan berlanjut), bertahan diatas 5 & 10-week MA (2.600/2.599), stochastic crossup buy, MACD bullish, ADX rebound (momentum kenaikan menguat), dan ditutup dalam uptrend channel, seharusnya menunjukkan potensi kenaikan lebih lanjut dan membatasi potensi penurunan. IHSG mendapatkan support di 2.680 (channel support), dapat mengarahkan IHSG ke 2.795/2.855 (channel top). Hitungan EW: pola kenaikan IHSG ini merupakan wave impulse minuette dalam koreksi minor 4/5 untuk target 2.779/2.820, selama support 2.600 tidak tembus. Hold sell 2.773/2.800 target 2.720/2.700 stop diatas 2.820. (+40p + 25p)
Resistance: 2847.76/2821.57/2795.37/2761.17. PP 2726.96
Support : 2700.76/2674.57/2640.36/2606.16
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com
Blog milik Andri Zakarias Siregar, Analis, Trader, Investor & Trainer (Fundamental/Technical/Flowtist/Bandarmologi: Saham/FX/Commodity), berpengalaman 14 tahun. Narasumber: Berita 1 First Media, Channel 95 MNC(Indovision), MetroTV, ANTV, Bloomberg BusinessWeek, Investor Today, Tempo, Trust, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, Seputar Indonesia, Kontan, Harian Jakarta, PasFM, Inilah.com, AATI-IFTA *** Semoga analisa CTA & informasi bermanfaat. Happy Zhuan & Success Trading. Good Luck.
Monday, March 22, 2010
PT Harumdana Berjangka Daily Forex TA Newsletter
EUR-USD
(-20p) Euro menunjukkan signal negatif dari pola candle three black crows, berada di bawah 1.3674 (ex support), 5 & 10 MA dead cross, volume menurun, meski membentuk pola bottoming, didukung ADX terkoreksi (momentum penurunan terbatas), stochastic dead cross, MACD netral, seharusnya dukung potensi kenaikan terbatas. Trend Euro bearish jangka pendek dan jangka menengah. Hitungan EW menunjukkan formasi bullish reversal dalam koreksi E/V dalam (4) terancam berubah setelah ditutup dibawah 1.3685 menggagalkan target ke 1.3843 (138.2 FR) untuk ke low $ 1.3443. Sell 1.3550/1.3570 target 1.3450 stop 50p, sell 1.3660 target 1.3450 stop 50p, buy break 1.3720 target 1.3850 stop 30p, sell break 1.3420 target 1.3250 stop 50p, buy 1.3450 tgt 1.3600 stop 30p.
USD-JPY
USDJPY memberikan signal netral dari pola high wave (momentum penurunan terbatas), ditutup diatas 5 & 10-day MA (90.43/90.42) mendukung konsolidasi 88-91. Indikator ADX rebound (momentum kenaikan menguat), MACD netral, stochastic crossing down, mendukung perkiraan potensi rebound terbatas. Hitungan EW menunjukkan USDJPY berada dalam wave (C) telah berakhir, saat ini berada dalam proses c dalam B/2 target 91.50/92.15. Resistance 90.75/91.20, support 90.00/89.30. Buy 89.50 & 89.00 target 90.50 stop 50p, sell break 90.10 target 89.30 stop 30p, buy 89.50 target 90.00 stop 50p. sell 90.75 target 89.50 stop 50p, Sell 91.70 & 93.00 target 90.00 stop 50p.
GBP-USD
(+170p+200p: sell 1.5270 & 1.5200) GBP menunjukkan pola two crows (momentum penurunan menguat), breakout channel support 1.5170, berada di bawah 5 & 10-day MA (1.5060; 1.5099) crossing down, didukung indikator ADX terkoreksi (momentum penurunan mereda), stochastic dead cross, MACD bulllish, menunjukkan potensi kenaikan terbatas dan mendukung strategy sell on rally dikisaran 1.51-1.52. Hitungan EW menunjukkan wave koreksi WXY telah berakhir dalam 4, saat ini untuk proses wave koreksi 5 turun. Buy break 1.5100 target 1.5250 stop 30p, sell 1.5060 target 1.4850 stop 30p, hold buy 1.5050 target 1.5300 stop 90p, sell break 1.4950 target 1.4800 stop 50p, Buy 1.4850 target 1.5050.
AUD-USD
AUD menunjukkan signal negatif dari indikasi pola two crows (momentum penurunan menguat) dan breakout channel support di 0.9165 didukung ADX terkoreksi (momentum kenaikan terbatas), MACD bearish & stochastic di teritorial overbought mendukung potensi kenaikan terbatas. Hitungan EW menunjukkan proses wave koreksi 3 mungkin telah selesai dalam B/Y untuk koreksi, selama berada di bawah 0.9327 target 0.8975/0.8870. Resistance 0.9180/0.9260. Support 0.9120/0.9050. hold Sell 0.9150 & sell kembali di 0.9250 target 0.9050 stop 0.9250, sell break 0.9100 target 0.9000 stop 30p, sell 0.9350 target 0.9150 stop 50p, buy 0.8970 & 0.8870 target 0.9100 stop 30p.
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com
(-20p) Euro menunjukkan signal negatif dari pola candle three black crows, berada di bawah 1.3674 (ex support), 5 & 10 MA dead cross, volume menurun, meski membentuk pola bottoming, didukung ADX terkoreksi (momentum penurunan terbatas), stochastic dead cross, MACD netral, seharusnya dukung potensi kenaikan terbatas. Trend Euro bearish jangka pendek dan jangka menengah. Hitungan EW menunjukkan formasi bullish reversal dalam koreksi E/V dalam (4) terancam berubah setelah ditutup dibawah 1.3685 menggagalkan target ke 1.3843 (138.2 FR) untuk ke low $ 1.3443. Sell 1.3550/1.3570 target 1.3450 stop 50p, sell 1.3660 target 1.3450 stop 50p, buy break 1.3720 target 1.3850 stop 30p, sell break 1.3420 target 1.3250 stop 50p, buy 1.3450 tgt 1.3600 stop 30p.
USD-JPY
USDJPY memberikan signal netral dari pola high wave (momentum penurunan terbatas), ditutup diatas 5 & 10-day MA (90.43/90.42) mendukung konsolidasi 88-91. Indikator ADX rebound (momentum kenaikan menguat), MACD netral, stochastic crossing down, mendukung perkiraan potensi rebound terbatas. Hitungan EW menunjukkan USDJPY berada dalam wave (C) telah berakhir, saat ini berada dalam proses c dalam B/2 target 91.50/92.15. Resistance 90.75/91.20, support 90.00/89.30. Buy 89.50 & 89.00 target 90.50 stop 50p, sell break 90.10 target 89.30 stop 30p, buy 89.50 target 90.00 stop 50p. sell 90.75 target 89.50 stop 50p, Sell 91.70 & 93.00 target 90.00 stop 50p.
GBP-USD
(+170p+200p: sell 1.5270 & 1.5200) GBP menunjukkan pola two crows (momentum penurunan menguat), breakout channel support 1.5170, berada di bawah 5 & 10-day MA (1.5060; 1.5099) crossing down, didukung indikator ADX terkoreksi (momentum penurunan mereda), stochastic dead cross, MACD bulllish, menunjukkan potensi kenaikan terbatas dan mendukung strategy sell on rally dikisaran 1.51-1.52. Hitungan EW menunjukkan wave koreksi WXY telah berakhir dalam 4, saat ini untuk proses wave koreksi 5 turun. Buy break 1.5100 target 1.5250 stop 30p, sell 1.5060 target 1.4850 stop 30p, hold buy 1.5050 target 1.5300 stop 90p, sell break 1.4950 target 1.4800 stop 50p, Buy 1.4850 target 1.5050.
AUD-USD
AUD menunjukkan signal negatif dari indikasi pola two crows (momentum penurunan menguat) dan breakout channel support di 0.9165 didukung ADX terkoreksi (momentum kenaikan terbatas), MACD bearish & stochastic di teritorial overbought mendukung potensi kenaikan terbatas. Hitungan EW menunjukkan proses wave koreksi 3 mungkin telah selesai dalam B/Y untuk koreksi, selama berada di bawah 0.9327 target 0.8975/0.8870. Resistance 0.9180/0.9260. Support 0.9120/0.9050. hold Sell 0.9150 & sell kembali di 0.9250 target 0.9050 stop 0.9250, sell break 0.9100 target 0.9000 stop 30p, sell 0.9350 target 0.9150 stop 50p, buy 0.8970 & 0.8870 target 0.9100 stop 30p.
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com
Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 22-03
BUMI Tergelincir Kasus Pidana Pajak
Terpuruknya bursa awal pekan ini dimotori koreksi saham unggulan BUMI. Salah satu penyebabnya adalah kabar penetapan petinggi BUMI sebagai tersangka kasus pidana pajak.
Konsorsium Pemda NTB dengan anak usaha Bakrie Group, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) bisa batal memiliki saham PT Newmont Nusa Tenggara. Hal itu terjadi jika pengadilan memutuskan PT Pukuafu Indah sebagai pemilik sah 31% saham Newmont
Research JP Morgan Sec: Buy CTRA target Rp 1.050
PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK) dikabarkan akan menggandeng investor asing untuk mendukung rencana perseroan mengakusisi beberapa perusahaan pertambangan. Hal itu akan diumumkan awal April 2010. Sementara itu, investor institusi asal India juga tertarik menjadi pemegang saham perseroan melalui private placement.
Saham PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) dikabarkan sedang diburu para bandar, terkait dengan isu restrukturisasi perseroan. Sementara itu, pemerintah juga berniat menjual aset Asia Pacific yang dikuasai PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Kabarnya ada investor asing yang siap membeli aset perseroan.
Untuk pekan ini, IHSG diprediksi akan mulai dibayangi tekanan jual. Saham-saham unggulan sudah mulai mengalami jenuh beli sehingga akan mengalami koreksi. IHSG pada perdagangan Senin (22/3/2010) diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Bursa Wall Street di akhir pekan lalu mengalami koreksi setelah 8 hari perdagangan sebelumnya terus menerus menguat. Investor kembali mencemaskan masalah keuangan Yunani yang kini sedang mengancam akan meminta pertolongan IMF namun mendapat penolakan dari kalangan Uni Eropa. Masalah Yunani itu juga telah membuat nilai tukar dolar AS terus membubung tinggi.Pada perdagangan Jumat (18/3/2010), indeks Dow Jones melemah 37,19 poin (0,35%) ke level 10.741,98. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 5,93 poin (0,51%) ke level 1.159,90 dan Nasdaq melemah 16,87 poin (0,71%) ke level 2.374,41. Sementara Bursa Tokyo pada Senin ini libur untuk memperingati hari libur nasional. Kenaikan suku bunga India sebesar 25 bsp pada akhir pekan lalu dan paket jaminan kesehatan Presiden Obama yang akan ditentukan hari ini, masih membebani kinerja indeks saham ASia dan AS.
Harga emas $ 1.106/troy ons, minyak $ 80.10/barel, CPO $ 830, COal $ 95.0/mt, nickel $ 22.450/mt, timah $ 17.650/ton.
ANTM: Laba Bersih 2009 Sebesar Rp 604,31 Miliar VS Rp 1,37 Triliun
PT Aneka Tambang (ANTM) membukukan penurunan laba bersih hingga 56% pada 2009 yang disebabkan oleh merosotnya penjualan. Laba bersih turun menjadi Rp 604,31 miliar dari Rp 1,37 triliun pada tahun sebelumnya. Penjualan turun 9,2% menjadi Rp 8.71 triliun dari Rp 9.59 triliun pada 2008.
MERK: Tumbuhkan Laba 48,75%
PT Merck Tbk (MERK) mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 48,75% di 2009. Peningkatan terutama dipicu kenaikan pendapatan sebesar 17,93%. Hingga akhir 2009, MERK mencatat pendapatan sebesar Rp 751,403 miliar, naik 17,93% dari tahun 2008 sebesar Rp 637,134 miliar. Beban pokok pendapatan sebesar Rp 313,771 miliar, naik 13,82% dari tahun sebelumnya Rp 275,656 miliar. Rasio peningkatan beban yang lebih kecil dari pertumbuhan pendapatan mendorong laba kotor tumbuh 21,06% menjadi Rp 437,631 miliar dari sebelumnya Rp 361,477 miliar.
PTPP Raih Kontrak Rp 3 Triliun Per Maret
Tahun ini PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) melaju kencang. Hingga 3 Maret 2009 lalu, PTPP sudah meraih kontrak Rp 3 triliun.
PT Kageo Igar Jaya Tbk (IGAR) sukses mencetak kenaikan laba 236,69% di 2009. Kenaikan laba telah membuat harga saham cukup tinggi sempat mencapai 17,85% pada perdagangan hari ini.
‘Operating Cost’ Bank Halangi Penurunan Bunga Kredit
Rata-rata suku bunga kredit bank 11-13% saat ini adalah level terendah dalam sejarah. Tapi, borosnya biaya operasional menghambat penurunan suku bunga jauh lebih rendah.
INVS Cetak Laba Bersih Tumbuh 1.300%
Sepanjang 2009, PT Inovisi Infracom tbk (INVS) berhasil membukukan laba bersih tumbuh 1.300% menjadi Rp28,1 miliar ketimbang 2008 hanya Rp2,8 miliar.
BEI Suspensi Saham RAJA
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) pada Senin (22/3).
Lippo Cikarang Cetak Laba Bersih Melejit 81,19%
PT Loppo Cikarang Tbk mencetak pertumbuhan laba bersih konsolidasi sepanjang 2009 melejit 81,19 % dari Rp14,73 miliar pada 2008 menjadi Rp25,681 miliar.
Revisi aturan hak pakai properti bagi Warga Negara Asing (WNA) selama 95 tahun di sektor properti berdampak positif bagi saham sektor ini. Salah satunya BKSL.
Memburu Saham BUMN
Saham BUMN berkinerja bagus sudah dikuasai asing. Ke depan, pemodal asing akan terus mengoleksi saham BUMN yang dinilai prospektif. Para pemodal lokal biasanya mengikuti gerak asing. Namun, mereka lupa bahwa ketika mereka masuk, saham BUMN berkinerja bagus sudah dikuasai asing. Kalau pun dilepas asing, harga saham BUMN sudah cukup tinggi dan berpotensi untuk kembali turun.
Nippon Indosari Targetkan IPO Rp 250 M
PT Nippon Indosari Corpindo berencana mengadakan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) saham senilai Rp 200-250 miliar. Nilai nominal per saham ditetapkan sekitar Rp 100.
Saat yang ditunggu-tunggu para investor sukuk dan obligasi ritel segera tiba. Pada semester II nanti, pemerintah akan menerbitkan sukuk valuta asing (valas) dan Obligasi Negara Ritel Seri 006 (ORI 006). Para analis memperkirakan, nilai sukuk valas dan ORI 006 itu lebih besar daripada para pendahulunya.
Aturan Baru KPD Terbit Akhir Maret 2010
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berencana menerbitkan peraturan baru tentang kontrak pengelolaan dana (KPD) pada akhir Maret 2010. Namun, otoritas pasar modal itu juga masih bersedia menerima masukan penetapan atas nilai minimal KPD hingga diterbitkan peraturan tersebut.
MNC Akuisisi Innoform Media
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) bersama Linktone Ltd mengakuisisi 75% saham Innoform Media, perusahaan multimedia berbasis di Uni Emirat Arab (UEA). Nilai akuisisi itu sebesar Sin$ 9,75 juta atau sekitar Rp 63,75 miliar.
Berlian Tanker-Eitzen Gagal Sepakati Akuisisi
PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) membatalkan penawaran akuisisi Camillo Eitzen & Co ASA (CECO) senilai US$ 128 juta. Pasalnya, negosiasi pengambilalihan perusahaan pelayaran asal Norwegia itu tidak berhasil mencapai kesepakatan yang mengikat.
Duta Graha Meraih Kontrak Senilai Rp 200 Miliar
Duta Graha meraih kontrak perdana tahun ini senilai Rp 200 miliar. Kontrak ini berupa pembangunan jalan di Pulau Sumatra.
KLBF Telah Membeli Kembali 7,7% Saham
Kalbe Farma berhasil membeli kembali 7,7% sahamnya. Perusahaan farmasi ini menargetkan bisa membeli kembali 10% sahamnya.
Economic: Target PDB 2011 Dipacu Hingga 6,3%
Pemerintah menjanjikan akselerasi ekonomi yang lebih optimal pada 2011 dengan menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 6,3% yang ditopang oleh investasi dan konsumsi pemerintah. Menteri Perencanaan Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, menuturkan pemerintah telah bertekad untuk melakukan akselerasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang ditargetkan sekitar 6%-6,3%.
Economic: 2011, Ekspansi perekonomian
Pemerintah menetapkan target anggaran belanja kementerian dan non-kementerian 2011 sebanyak Rp 419,3 trilliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding 2010 yang hanya Rp 340,1 triliun. Peningkatan itu menandai dimulainya kembali expansi pemerintah ke perekonomian. Meningkatnya anggaran belanja kementerian sebesar Rp 79,2 triliun dimaksudkan untuk menopang keinginan pemerintah mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, yakni dari 5,5% pada tahun 2010 menjadi 6-6,3% pada tahun 2011.Bagian terbesar dari anggaran belanja kementerian dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, yakni Rp 133,9 triliun atau 31,9% dari total anggaran belanja kementerian dan lembaga nonkementerian. Anggaran terbesar kedua ditargetkan untuk peningkatan sumber daya manusia atau pendidikan yang direncanakan mencapai Rp 121,7 triliun atau 29% dari total anggaran belanaja kementerian dan lembaga nonkementerian pada 2011.
Property: Asing mulai incar apartemen
Para investor luar negeri dan warga asing mulai mengincar sejumlah apartemen di Indonesia sejak awal tahun ini, menyusul rencana perubahan regulasi mengenai kepemilikan properti bagi asing yakni revisi PP No.41/1996 tentang pemilikan rumah tinggal atau hak hunia bagi asing yang berkududukan di Indonesia. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan kemenpera, potensi dana yang diperoleh negara dari investasi langsung pembelian properti oleh warga asing di Indonesia bisa mencapai US$2 miliar hingga US$3 miliar. Riset konsultan properti Jones Lang LaSalle Indonesia menunjukkan potensi pasar properti bagi konsumen asing saat ini diperkirakan mencapai 83.000 orang yang berasal dari ekspatriat yang tercatat bekerja di Indonesia.
Economic: BUMN Publik Setor Rp17 T
Sedikitnya 13 dari 16 emiten BUMN diperkirakan menyetorkan dividen 2009 hingga Rp17,07 T, naik dibandingkan dengan 2008, tetapi peningkatannya tidak sebesar kenaikan laba bersih yang dinikmati perusahaan negara tersebut. Jumlah setoran dividen BUMN dari laba bersih 2009 mengalami kenaikan sebesar 47% jika dibandingkan dengan pembagian dividen tahun sebelumnya yang sebesar Rp11,5 T.
Energy: PLN masih kekurangan gas
PLN masih kekurangan pasokan gas untuk pembangkit listrik, kendati pemerintah telah menunjuk PT Pertamina Hulu Energi Off-shore North West Java, Medco EP, dan ConocoPhilips untuk memasok gas kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
FREN: Tawarkan Konversi Saham Ke Pemegang Saham
FREN kembali akan menawarkan konversi utang menjadi kepemilikan saham FREN. Menurut Sekretaris Perusahaan FREN, Chris Taufik, semua utang yang berupa utang usaha dan obligasi akan coba dikonversikan menjadi saham. Sementara, Group Sinarmas mengkaji ulang rencana menaikkan kepemilikan saham menjadi mayoritas di FREN, menyusul gagal bayar (default) bunga obligasi operator Fren tersebut. SMAR ini belum meminati langkah strategis tertentu untuk mengatasi persoalan gagal bayar tersebut, seperti melalui restrukturisasi pemegang saham. Managing Director SMAR Gandhi Sulistiyanto mengatakan pihaknya tidak berencana melakukan restrukturisasi keuangan untuk menyelesaikan persoalan gagal bayar kupon surat utang tersebut, kendati telah menjadi salah satu pemegang saham.
EXCL: Axiata Tawarkan Saham XL Rp 3000-3300
Axiata Group Bhd menawarkan 20% saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada harga Rp 3.000-3.300 per saham. Perusahaan telekomunikasi asal Malaysia itu akan meraup dana segar sekitar Rp 5,1-5,6 triliun. Axiata akan melepas 1,7 miliar saham XL kepada sejumlah investor institusi. Untuk membantu penjualan tersebut, Axiata telah menunjuk Goldman Sachs, CIMB Investment Bank, dan PT Mandiri Sekuritas.
INTP: Siapkan Dana Rp2 T
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menyiapkan dana US$275 juta atau setara dengan Rp2,59 T dalam 3 tahun ke depan guna membangun pengolah semen dam pembangkit listrik. Aksi korporasi lainnya, yaitu perseroan telah membeli 100% saham PT Bahana Indonor, sebuah perusahaan pengangkutan laut, untuk memperkuat jaringan distribusi dan terminal semen terapung.
ELTY: Laba Bakrieland pada 2009 anjlok
Laba bersih ELTY pada 2009 diperkirakan anjlok hingga 54,04% menjadi Rp125 miliar dibandingkan dengan perolehan pada 2008 yang mencapai Rp272,09 miliar, padahal perolehan laba operasional perusahaan properti itu masih tumbuh sekitar 5%. Presiden Direktur Bakrieland Hiramsyah Sambudhy Thaib mengemukakan perolehan laba yang tinggi pada 2008 itu disebabkan perusahaan memperoleh keuntungan forex yang cukup besar dari investasi Limitless sebesar US$120 juta. Pendapatan lain-lain ini tidak diperoleh pada tahun lalu, sehingga perolehan laba bersih Bakrieland tahun lalu menjadi anjlok.
INDF: Alihkan Aset Rp 3,931 Triliun
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) telah melakukan pengalihan sebagian aset-asetnya di PT Indofood Fritolay Makmur dan Drayton Pte Ltd kepada PT Indofood CBP Sukses Makmur senilai Rp 3,931 triliun.
BUMI: Incar Penjualan 1Q10 Sebesar 16 Juta Ton
BUMI menargetkan penjualan batubara di 1Q10 sebanyak 16 juta ton. Target ini lebih tinggi 23% daripada realisasi produksi di 1Q09, yaitu 12,5 juta ton.
PTPP: Hingga Maret, Raih Kontrak Rp3 T
Dirut PTPP, Musyanif, mengungkapkan, total nilai proyek yang akan diraih PTPP hingga Maret tahun ini bernilai lebih dari Rp3 triliun. Tahun ini, PTPP menargetkan menggaet konrak senilai Rp16,2 triliun.
BLTA: Gagal Sepakati Akusisi dengan Eitzen
PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) membatalkan penawaran akuisisi Camilo Eitzen & Co ASA (CECO) seniliaI US$128 juta. Pasalnya negosiasi pengambilalihan perusahaan pelayaran Norwegia itu tidak berhasil mencapai kesepakatan yang mengikat. Meski demikian, BLTA tetap terbuka untuk melanjutkan diskusi dengan Camilo Eitzen mmengenai transaksi potensial yang dapat terjadi di masa mendatang.
BNII: Program Tabungan Behadiah Naikkan DPK
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) PT Bank International Indonesia Tbk (BII) meningkat 12% dari akhir Juni hingga Desember 2009, menjadi Rp47,3 triliun. Hal itu ditunjang program " Bingkisan Beruntun" yang menaikan jumlah tabungan secara signifikan.
BEKS: Pilih Rights Issue Rp500 M
PT Bank Eksekutif Internasional Tbk akhirnya memilih penerbitan saham baru (rights issue) hingga Rp500 M guna memperbaiki struktur permodalan perseroan. Aksi korporasi itu meraih komitmen dari Grup Recapital sebagai pembeli siaga. Dirut Bank Eksekutif mengatakan keputusan itu diambil dalam rapat umum pemegang saham luar biasa yang juga menyetujui perombakan jajaran komisaris dan direksi, serta rencana bisnis untuk membenahi kinerja selama tahun ini.
RIGS: Beli dua kapal senilai Rp400 M
Perusahaan jasa penyewaan kapal lepas pantai untuk industri minyak dan gas (migas), RIGS, berencana membeli dua kapal senilai US$30-40 juta atau sekitar Rp300-400 miliar untuk mengejar target pertumbuhan pendapatan 10% tahun ini.
MERK: Tumbuhkan Laba 48,75%
PT Merck Tbk (MERK) mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 48,75% di 2009. Peningkatan terutama dipicu kenaikan pendapatan sebesar 17,93%. Hingga akhir 2009, MERK mencatat pendapatan sebesar Rp 751,403 miliar, naik 17,93% dari tahun 2008 sebesar Rp 637,134 miliar. Beban pokok pendapatan sebesar Rp 313,771 miliar, naik 13,82% dari tahun sebelumnya Rp 275,656 miliar. Rasio peningkatan beban yang lebih kecil dari pertumbuhan pendapatan mendorong laba kotor tumbuh 21,06% menjadi Rp 437,631 miliar dari sebelumnya Rp 361,477 miliar.
JSMR: Cari Kredit Bank Rp1,5 Triliun
Sedikitnya 50% kebutuhan belanja modal PT Jasa Marga Tbk yang dianggarkan sebesar Rp3 triliun pada tahun ini akan dipenuhi dari pinjaman bank. Direktur Utama Jasa Marga Frans S. Sunito menuturkan perseroan hanya akan mencari pinjaman dari bank sebesar 50% atau sekitar Rp1,5 triliun. Total dana investasi yang dibutuhkan Jasa Marga bersama anak usaha pada tahun ini sebanyak Rp5,6 triliun. Dana ersebut digunakan untuk mengakuisisi ruas tol serta menambah ruas jalan eksisting.
KLBF: Telah Membeli Kembali 7,7% Saham
Periode kedua program pembelian kembali (buy back) saham KLBF telah berakhir 16 Maret 2010. Dalam surat keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, KLBF menyatakan telah membeli kembali 285,23 juta saham. Jumlah saham itu setara dengan 2,8% total modal disetor KLBF. Jika ditotal, KLBF telah membeli kembali 782,49 juta saham, atau 7,7% dari total modal disetor. Dari awal program buy back ini bergulir, KLBF menargetkan bisa membeli kembali maksimal 10% sahamnya.
Fitch Ratings menegaskan peringkat nasional jangka panjang A-(idn) untuk PT Semen Baturaja (Baturaja). Prospek (outlook) peringkat tersebut adalah Stabil.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) akan membangun pembangkit listrik 2x50 MW bertenaga batubara, dengan investasi sekitar US$100-150 juta dalam waktu tiga tahun.
Sumber: Bloomberg, inilah.com, detikfinance.com, kontan, investordaily
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com
Terpuruknya bursa awal pekan ini dimotori koreksi saham unggulan BUMI. Salah satu penyebabnya adalah kabar penetapan petinggi BUMI sebagai tersangka kasus pidana pajak.
Konsorsium Pemda NTB dengan anak usaha Bakrie Group, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) bisa batal memiliki saham PT Newmont Nusa Tenggara. Hal itu terjadi jika pengadilan memutuskan PT Pukuafu Indah sebagai pemilik sah 31% saham Newmont
Research JP Morgan Sec: Buy CTRA target Rp 1.050
PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK) dikabarkan akan menggandeng investor asing untuk mendukung rencana perseroan mengakusisi beberapa perusahaan pertambangan. Hal itu akan diumumkan awal April 2010. Sementara itu, investor institusi asal India juga tertarik menjadi pemegang saham perseroan melalui private placement.
Saham PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) dikabarkan sedang diburu para bandar, terkait dengan isu restrukturisasi perseroan. Sementara itu, pemerintah juga berniat menjual aset Asia Pacific yang dikuasai PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Kabarnya ada investor asing yang siap membeli aset perseroan.
Untuk pekan ini, IHSG diprediksi akan mulai dibayangi tekanan jual. Saham-saham unggulan sudah mulai mengalami jenuh beli sehingga akan mengalami koreksi. IHSG pada perdagangan Senin (22/3/2010) diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Bursa Wall Street di akhir pekan lalu mengalami koreksi setelah 8 hari perdagangan sebelumnya terus menerus menguat. Investor kembali mencemaskan masalah keuangan Yunani yang kini sedang mengancam akan meminta pertolongan IMF namun mendapat penolakan dari kalangan Uni Eropa. Masalah Yunani itu juga telah membuat nilai tukar dolar AS terus membubung tinggi.Pada perdagangan Jumat (18/3/2010), indeks Dow Jones melemah 37,19 poin (0,35%) ke level 10.741,98. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 5,93 poin (0,51%) ke level 1.159,90 dan Nasdaq melemah 16,87 poin (0,71%) ke level 2.374,41. Sementara Bursa Tokyo pada Senin ini libur untuk memperingati hari libur nasional. Kenaikan suku bunga India sebesar 25 bsp pada akhir pekan lalu dan paket jaminan kesehatan Presiden Obama yang akan ditentukan hari ini, masih membebani kinerja indeks saham ASia dan AS.
Harga emas $ 1.106/troy ons, minyak $ 80.10/barel, CPO $ 830, COal $ 95.0/mt, nickel $ 22.450/mt, timah $ 17.650/ton.
ANTM: Laba Bersih 2009 Sebesar Rp 604,31 Miliar VS Rp 1,37 Triliun
PT Aneka Tambang (ANTM) membukukan penurunan laba bersih hingga 56% pada 2009 yang disebabkan oleh merosotnya penjualan. Laba bersih turun menjadi Rp 604,31 miliar dari Rp 1,37 triliun pada tahun sebelumnya. Penjualan turun 9,2% menjadi Rp 8.71 triliun dari Rp 9.59 triliun pada 2008.
MERK: Tumbuhkan Laba 48,75%
PT Merck Tbk (MERK) mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 48,75% di 2009. Peningkatan terutama dipicu kenaikan pendapatan sebesar 17,93%. Hingga akhir 2009, MERK mencatat pendapatan sebesar Rp 751,403 miliar, naik 17,93% dari tahun 2008 sebesar Rp 637,134 miliar. Beban pokok pendapatan sebesar Rp 313,771 miliar, naik 13,82% dari tahun sebelumnya Rp 275,656 miliar. Rasio peningkatan beban yang lebih kecil dari pertumbuhan pendapatan mendorong laba kotor tumbuh 21,06% menjadi Rp 437,631 miliar dari sebelumnya Rp 361,477 miliar.
PTPP Raih Kontrak Rp 3 Triliun Per Maret
Tahun ini PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) melaju kencang. Hingga 3 Maret 2009 lalu, PTPP sudah meraih kontrak Rp 3 triliun.
PT Kageo Igar Jaya Tbk (IGAR) sukses mencetak kenaikan laba 236,69% di 2009. Kenaikan laba telah membuat harga saham cukup tinggi sempat mencapai 17,85% pada perdagangan hari ini.
‘Operating Cost’ Bank Halangi Penurunan Bunga Kredit
Rata-rata suku bunga kredit bank 11-13% saat ini adalah level terendah dalam sejarah. Tapi, borosnya biaya operasional menghambat penurunan suku bunga jauh lebih rendah.
INVS Cetak Laba Bersih Tumbuh 1.300%
Sepanjang 2009, PT Inovisi Infracom tbk (INVS) berhasil membukukan laba bersih tumbuh 1.300% menjadi Rp28,1 miliar ketimbang 2008 hanya Rp2,8 miliar.
BEI Suspensi Saham RAJA
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) pada Senin (22/3).
Lippo Cikarang Cetak Laba Bersih Melejit 81,19%
PT Loppo Cikarang Tbk mencetak pertumbuhan laba bersih konsolidasi sepanjang 2009 melejit 81,19 % dari Rp14,73 miliar pada 2008 menjadi Rp25,681 miliar.
Revisi aturan hak pakai properti bagi Warga Negara Asing (WNA) selama 95 tahun di sektor properti berdampak positif bagi saham sektor ini. Salah satunya BKSL.
Memburu Saham BUMN
Saham BUMN berkinerja bagus sudah dikuasai asing. Ke depan, pemodal asing akan terus mengoleksi saham BUMN yang dinilai prospektif. Para pemodal lokal biasanya mengikuti gerak asing. Namun, mereka lupa bahwa ketika mereka masuk, saham BUMN berkinerja bagus sudah dikuasai asing. Kalau pun dilepas asing, harga saham BUMN sudah cukup tinggi dan berpotensi untuk kembali turun.
Nippon Indosari Targetkan IPO Rp 250 M
PT Nippon Indosari Corpindo berencana mengadakan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) saham senilai Rp 200-250 miliar. Nilai nominal per saham ditetapkan sekitar Rp 100.
Saat yang ditunggu-tunggu para investor sukuk dan obligasi ritel segera tiba. Pada semester II nanti, pemerintah akan menerbitkan sukuk valuta asing (valas) dan Obligasi Negara Ritel Seri 006 (ORI 006). Para analis memperkirakan, nilai sukuk valas dan ORI 006 itu lebih besar daripada para pendahulunya.
Aturan Baru KPD Terbit Akhir Maret 2010
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berencana menerbitkan peraturan baru tentang kontrak pengelolaan dana (KPD) pada akhir Maret 2010. Namun, otoritas pasar modal itu juga masih bersedia menerima masukan penetapan atas nilai minimal KPD hingga diterbitkan peraturan tersebut.
MNC Akuisisi Innoform Media
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) bersama Linktone Ltd mengakuisisi 75% saham Innoform Media, perusahaan multimedia berbasis di Uni Emirat Arab (UEA). Nilai akuisisi itu sebesar Sin$ 9,75 juta atau sekitar Rp 63,75 miliar.
Berlian Tanker-Eitzen Gagal Sepakati Akuisisi
PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) membatalkan penawaran akuisisi Camillo Eitzen & Co ASA (CECO) senilai US$ 128 juta. Pasalnya, negosiasi pengambilalihan perusahaan pelayaran asal Norwegia itu tidak berhasil mencapai kesepakatan yang mengikat.
Duta Graha Meraih Kontrak Senilai Rp 200 Miliar
Duta Graha meraih kontrak perdana tahun ini senilai Rp 200 miliar. Kontrak ini berupa pembangunan jalan di Pulau Sumatra.
KLBF Telah Membeli Kembali 7,7% Saham
Kalbe Farma berhasil membeli kembali 7,7% sahamnya. Perusahaan farmasi ini menargetkan bisa membeli kembali 10% sahamnya.
Economic: Target PDB 2011 Dipacu Hingga 6,3%
Pemerintah menjanjikan akselerasi ekonomi yang lebih optimal pada 2011 dengan menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 6,3% yang ditopang oleh investasi dan konsumsi pemerintah. Menteri Perencanaan Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, menuturkan pemerintah telah bertekad untuk melakukan akselerasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang ditargetkan sekitar 6%-6,3%.
Economic: 2011, Ekspansi perekonomian
Pemerintah menetapkan target anggaran belanja kementerian dan non-kementerian 2011 sebanyak Rp 419,3 trilliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding 2010 yang hanya Rp 340,1 triliun. Peningkatan itu menandai dimulainya kembali expansi pemerintah ke perekonomian. Meningkatnya anggaran belanja kementerian sebesar Rp 79,2 triliun dimaksudkan untuk menopang keinginan pemerintah mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, yakni dari 5,5% pada tahun 2010 menjadi 6-6,3% pada tahun 2011.Bagian terbesar dari anggaran belanja kementerian dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, yakni Rp 133,9 triliun atau 31,9% dari total anggaran belanja kementerian dan lembaga nonkementerian. Anggaran terbesar kedua ditargetkan untuk peningkatan sumber daya manusia atau pendidikan yang direncanakan mencapai Rp 121,7 triliun atau 29% dari total anggaran belanaja kementerian dan lembaga nonkementerian pada 2011.
Property: Asing mulai incar apartemen
Para investor luar negeri dan warga asing mulai mengincar sejumlah apartemen di Indonesia sejak awal tahun ini, menyusul rencana perubahan regulasi mengenai kepemilikan properti bagi asing yakni revisi PP No.41/1996 tentang pemilikan rumah tinggal atau hak hunia bagi asing yang berkududukan di Indonesia. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan kemenpera, potensi dana yang diperoleh negara dari investasi langsung pembelian properti oleh warga asing di Indonesia bisa mencapai US$2 miliar hingga US$3 miliar. Riset konsultan properti Jones Lang LaSalle Indonesia menunjukkan potensi pasar properti bagi konsumen asing saat ini diperkirakan mencapai 83.000 orang yang berasal dari ekspatriat yang tercatat bekerja di Indonesia.
Economic: BUMN Publik Setor Rp17 T
Sedikitnya 13 dari 16 emiten BUMN diperkirakan menyetorkan dividen 2009 hingga Rp17,07 T, naik dibandingkan dengan 2008, tetapi peningkatannya tidak sebesar kenaikan laba bersih yang dinikmati perusahaan negara tersebut. Jumlah setoran dividen BUMN dari laba bersih 2009 mengalami kenaikan sebesar 47% jika dibandingkan dengan pembagian dividen tahun sebelumnya yang sebesar Rp11,5 T.
Energy: PLN masih kekurangan gas
PLN masih kekurangan pasokan gas untuk pembangkit listrik, kendati pemerintah telah menunjuk PT Pertamina Hulu Energi Off-shore North West Java, Medco EP, dan ConocoPhilips untuk memasok gas kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
FREN: Tawarkan Konversi Saham Ke Pemegang Saham
FREN kembali akan menawarkan konversi utang menjadi kepemilikan saham FREN. Menurut Sekretaris Perusahaan FREN, Chris Taufik, semua utang yang berupa utang usaha dan obligasi akan coba dikonversikan menjadi saham. Sementara, Group Sinarmas mengkaji ulang rencana menaikkan kepemilikan saham menjadi mayoritas di FREN, menyusul gagal bayar (default) bunga obligasi operator Fren tersebut. SMAR ini belum meminati langkah strategis tertentu untuk mengatasi persoalan gagal bayar tersebut, seperti melalui restrukturisasi pemegang saham. Managing Director SMAR Gandhi Sulistiyanto mengatakan pihaknya tidak berencana melakukan restrukturisasi keuangan untuk menyelesaikan persoalan gagal bayar kupon surat utang tersebut, kendati telah menjadi salah satu pemegang saham.
EXCL: Axiata Tawarkan Saham XL Rp 3000-3300
Axiata Group Bhd menawarkan 20% saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada harga Rp 3.000-3.300 per saham. Perusahaan telekomunikasi asal Malaysia itu akan meraup dana segar sekitar Rp 5,1-5,6 triliun. Axiata akan melepas 1,7 miliar saham XL kepada sejumlah investor institusi. Untuk membantu penjualan tersebut, Axiata telah menunjuk Goldman Sachs, CIMB Investment Bank, dan PT Mandiri Sekuritas.
INTP: Siapkan Dana Rp2 T
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menyiapkan dana US$275 juta atau setara dengan Rp2,59 T dalam 3 tahun ke depan guna membangun pengolah semen dam pembangkit listrik. Aksi korporasi lainnya, yaitu perseroan telah membeli 100% saham PT Bahana Indonor, sebuah perusahaan pengangkutan laut, untuk memperkuat jaringan distribusi dan terminal semen terapung.
ELTY: Laba Bakrieland pada 2009 anjlok
Laba bersih ELTY pada 2009 diperkirakan anjlok hingga 54,04% menjadi Rp125 miliar dibandingkan dengan perolehan pada 2008 yang mencapai Rp272,09 miliar, padahal perolehan laba operasional perusahaan properti itu masih tumbuh sekitar 5%. Presiden Direktur Bakrieland Hiramsyah Sambudhy Thaib mengemukakan perolehan laba yang tinggi pada 2008 itu disebabkan perusahaan memperoleh keuntungan forex yang cukup besar dari investasi Limitless sebesar US$120 juta. Pendapatan lain-lain ini tidak diperoleh pada tahun lalu, sehingga perolehan laba bersih Bakrieland tahun lalu menjadi anjlok.
INDF: Alihkan Aset Rp 3,931 Triliun
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) telah melakukan pengalihan sebagian aset-asetnya di PT Indofood Fritolay Makmur dan Drayton Pte Ltd kepada PT Indofood CBP Sukses Makmur senilai Rp 3,931 triliun.
BUMI: Incar Penjualan 1Q10 Sebesar 16 Juta Ton
BUMI menargetkan penjualan batubara di 1Q10 sebanyak 16 juta ton. Target ini lebih tinggi 23% daripada realisasi produksi di 1Q09, yaitu 12,5 juta ton.
PTPP: Hingga Maret, Raih Kontrak Rp3 T
Dirut PTPP, Musyanif, mengungkapkan, total nilai proyek yang akan diraih PTPP hingga Maret tahun ini bernilai lebih dari Rp3 triliun. Tahun ini, PTPP menargetkan menggaet konrak senilai Rp16,2 triliun.
BLTA: Gagal Sepakati Akusisi dengan Eitzen
PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) membatalkan penawaran akuisisi Camilo Eitzen & Co ASA (CECO) seniliaI US$128 juta. Pasalnya negosiasi pengambilalihan perusahaan pelayaran Norwegia itu tidak berhasil mencapai kesepakatan yang mengikat. Meski demikian, BLTA tetap terbuka untuk melanjutkan diskusi dengan Camilo Eitzen mmengenai transaksi potensial yang dapat terjadi di masa mendatang.
BNII: Program Tabungan Behadiah Naikkan DPK
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) PT Bank International Indonesia Tbk (BII) meningkat 12% dari akhir Juni hingga Desember 2009, menjadi Rp47,3 triliun. Hal itu ditunjang program " Bingkisan Beruntun" yang menaikan jumlah tabungan secara signifikan.
BEKS: Pilih Rights Issue Rp500 M
PT Bank Eksekutif Internasional Tbk akhirnya memilih penerbitan saham baru (rights issue) hingga Rp500 M guna memperbaiki struktur permodalan perseroan. Aksi korporasi itu meraih komitmen dari Grup Recapital sebagai pembeli siaga. Dirut Bank Eksekutif mengatakan keputusan itu diambil dalam rapat umum pemegang saham luar biasa yang juga menyetujui perombakan jajaran komisaris dan direksi, serta rencana bisnis untuk membenahi kinerja selama tahun ini.
RIGS: Beli dua kapal senilai Rp400 M
Perusahaan jasa penyewaan kapal lepas pantai untuk industri minyak dan gas (migas), RIGS, berencana membeli dua kapal senilai US$30-40 juta atau sekitar Rp300-400 miliar untuk mengejar target pertumbuhan pendapatan 10% tahun ini.
MERK: Tumbuhkan Laba 48,75%
PT Merck Tbk (MERK) mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 48,75% di 2009. Peningkatan terutama dipicu kenaikan pendapatan sebesar 17,93%. Hingga akhir 2009, MERK mencatat pendapatan sebesar Rp 751,403 miliar, naik 17,93% dari tahun 2008 sebesar Rp 637,134 miliar. Beban pokok pendapatan sebesar Rp 313,771 miliar, naik 13,82% dari tahun sebelumnya Rp 275,656 miliar. Rasio peningkatan beban yang lebih kecil dari pertumbuhan pendapatan mendorong laba kotor tumbuh 21,06% menjadi Rp 437,631 miliar dari sebelumnya Rp 361,477 miliar.
JSMR: Cari Kredit Bank Rp1,5 Triliun
Sedikitnya 50% kebutuhan belanja modal PT Jasa Marga Tbk yang dianggarkan sebesar Rp3 triliun pada tahun ini akan dipenuhi dari pinjaman bank. Direktur Utama Jasa Marga Frans S. Sunito menuturkan perseroan hanya akan mencari pinjaman dari bank sebesar 50% atau sekitar Rp1,5 triliun. Total dana investasi yang dibutuhkan Jasa Marga bersama anak usaha pada tahun ini sebanyak Rp5,6 triliun. Dana ersebut digunakan untuk mengakuisisi ruas tol serta menambah ruas jalan eksisting.
KLBF: Telah Membeli Kembali 7,7% Saham
Periode kedua program pembelian kembali (buy back) saham KLBF telah berakhir 16 Maret 2010. Dalam surat keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, KLBF menyatakan telah membeli kembali 285,23 juta saham. Jumlah saham itu setara dengan 2,8% total modal disetor KLBF. Jika ditotal, KLBF telah membeli kembali 782,49 juta saham, atau 7,7% dari total modal disetor. Dari awal program buy back ini bergulir, KLBF menargetkan bisa membeli kembali maksimal 10% sahamnya.
Fitch Ratings menegaskan peringkat nasional jangka panjang A-(idn) untuk PT Semen Baturaja (Baturaja). Prospek (outlook) peringkat tersebut adalah Stabil.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) akan membangun pembangkit listrik 2x50 MW bertenaga batubara, dengan investasi sekitar US$100-150 juta dalam waktu tiga tahun.
Sumber: Bloomberg, inilah.com, detikfinance.com, kontan, investordaily
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com
Update Daily Investment News
0941 GMT [Dow Jones] Indonesia shares end down 1.5% at 2702.401 in moderate volume, led by foreign selling in most commodity-related, telecom, bank stocks on renewed risk aversion amid fears that global equity markets will continue to correct after recent rally amid lingering concerns over Europe debt woes. Foreigners net sellers of IDR355 billion worth of shares. "Selling occurred almost across the blue chip board on fears that shares will continue to correct tomorrow," says trader with First Asia Capital; tips support at 2680 Tuesday. Among decliners: gold, nickel miner Antam (ANTM.JK) down 3.4% at IDR2,125 after reporting weak 2009 earnings, coal miner Bumi (BUMI.JK) down 9.7% at IDR2,325, heavyweight Telkom (TLKM.JK) off 2.4% at IDR8,050 on profit taking. (edhi.pranasidhi@dowjones.com)
0914 GMT [Dow Jones] USD/IDR remains up late at 9,125 vs 9,105 late Friday, but fails to advance further ahead of Indonesian government's bond auction Tuesday, dealers say. "We still expect the government's bond auction tomorrow to attract fund inflows," a dealer says; government aims to raise IDR5 trillion from auction tomorrow; but others say it's unclear if foreign investors will flock to bond auction after India's surprise rate hike Friday raises risk for rate hikes in other Asian countries, including Indonesia; traders say bonds could selloff on these concerns. Two Indonesian central bankers, however, dismiss rate hike plan here, with one indicating to keep policy rate unchanged at 6.50% for rest of year; 9,120-9,140 tipped for USD/IDR tomorrow. (i-made.sentana@dowjones.com)
0828 GMT [Dow Jones] Indonesian government's rupiah bond prices softer on profit taking ahead of IDR5 trillion-bond auction Tuesday and after recent strong rally, dealers say. "I think profit taking will continue Tuesday and Wednesday as bond prices are already close to their highs since June 2007," dealer with state bank says; foreigners last week bought mostly long-term bonds after S&P upped Indonesia's ratings one notch; yield of FR27 (due 2015) up at 8.39% vs 8.37% Friday; FR28 (due 2017) up at 8.74% vs 8.72%; FR36 (due 2019) up at 9.03% vs 8.94%; (I-Made.Sentana@dowjones.com)
0937 GMT [Dow Jones] GBP/USD's 3 cent decline over the last 2 trading sessions hints of a widening short investor base ahead of this week's key events says Lloyds Banking Group. Tuesday's CPI number could give GBP/USD temporary relief above 1.50 if it comes in stronger than forecast, however selling rallies with a target of the recent 1.4784 low is the bank's favored near-term strategy. GBP/USD now at 1.4975 from the day's high of 1.5014. (gary.stride@dowjones.com)
0915 GMT [Dow Jones] EUR/USD may have missed printing an orthodox key-day reversal by just two pips, says SE Banken, however last week's price action clearly indicates that the last six weeks of congestion is over and fresh lows are on the way. Now at 1.3540, the bank has 1.31 and 1.29 as likely targets en route to 1.23. EUR/USD now at 1.3437. (gary.stride@dowjones.com)
0500 GMT [Dow Jones] HSI down 1.7% at 21,009.10 midday as RBI's rate hike Friday raises concerns other central banks in region may follow India's lead; interest rate sensitive property stocks underperforming broader market with Hang Seng Property Subindex last down 2.2%. On technical front, BGC's Jamie Coutts says HSI can only be defined as directionless, as it continues to oscillate above and below technically important 21,000 level whist pushing through mediocre volumes. Benchmark index touched intraday low at 20,899.69. "Today's price action has broken the rising trend line from the February low so we could be in for some further short term weakness." Volume modest at HK$31.39 billion. Bank of China (3988.HK) down 0.7% at HK$4.00 after shareholders approve its plan to issue convertible bonds, while Citic Pacific (0267.HK) down 2.2% at HK$18.32 as Shijiazhuang deal likely priced in. (susanna.tai@dowjones.com)
0403 GMT [Dow Jones] China shares lower midday, reverse earlier gains led by declines in property developers on skepticism over whether government's pledge to limit state-owned firms' participation in property development business would be effective in easing land costs. Shanghai Composite Index down 0.2% at 3062.60; immediate support at 3050. "This could be a technical correction, as trade volumes are improving to normal levels, so buying appetite is likely to recover soon," says Simon Wang from Guoyuan Securities. China Vanke (000002.SZ) off 1.0% at CNY9.52, China Merchants Property Development Co. (000024.SZ) off 0.9% at CNY24.23. Shenzhen Composite Index down 0.2% at 1178.97. (esther.fung@dowjones.com)
0429 GMT [Dow Jones] AUD/USD will look to RBA speech this week and U.S. data for guidance, but could end week a little higher, says CBA FX Strategist Joseph Capurso. "Any strength from local influences is likely to be supported by temporary softness in U.S. economic data. We see mild upside risks to AUD this week." AUD/USD last 0.9142. (enda.curran@dowjones.com)
0330 GMT [Dow Jones] NZX-50 likely to close broadly flat on low volume, lack of direction, says Macquarie Equities broker Brad Gordon; "We're not in reporting season and there isn't a lot of data coming out." Adds Fletcher Building (FBU.NZ) buoying market, +0.8% at NZ$8.42; "There is a general consensus out there that housing data can only improve and will improve over the next 12 months." Fellow bellwether Telecom (TEL.NZ) +1.4% at NZ$2.14 after opening at all time low; "I suspect there is some bargain hunting coming through." Companies Sky City (SKC.NZ) down 1.7% at NZ$3.36, Hallenstein Glasson (HLG.NZ) down 3.9% at NZ$3.46 after stocks went ex-dividend. NZX-50 last +0.1% at 3232.12. (lucy.craymer@dowjones.com)
0249 GMT [Dow Jones] Kospi down 1.2% at 1666.55 in light volume, extending losses on foreigners' selling of both stocks, futures on rise in risk aversion amid renewed concerns over Greek debt issues, global tightening. Most large-cap stocks weak on massive program selling; market remains muted to Vice Finance Minister Hur Kyung-wook's comments in NY Friday there's "good chance" MSCI could upgrade Korea to developed markets measure this year from emerging markets status as nothing official, say analysts. Kospi's next support pegged at 1660. Among large caps, KB Financial (105560.SE) down 1.1% at KRW52,300, Samsung Electronics (005930.SE) down 1.1% at KRW795,000, Posco (005490.SE) down 2.9% at KRW531,000. But Kia Motors (000270.SE) +0.8% at KRW24,150. Hynix (000660.SE) +0.2% at KRW24,400. (soo-kyung.seo@dowjones.com)
0409 GMT [Dow Jones] "The start of a new monetary tightening cycle in China poses the main risk to (base metals) price outlook heading into the second quarter," says Deutsche Bank. Tips policy tightening in China to include new loan quota of CNY7.5 trillion vs CNY9.6 trillion in 2009, two further reserve ratio hikes, an 81-bps increase in key rates, planned slowdown in central government capex growth from 120% last year to just 7% in 2010. Says these measures to cut fixed asset investment, industrial production growth by 5, 3 percentage points respectively. Adds, efforts by some local governments in China to engineer correction in property prices could also hurt sentiment for industrial commodities. LME metals steady in thin trade with LME 3-month copper at $7,445/ton, up $13 since Friday's kerb with 446 lots done. (james.campbell@dowjones.com)
0532 GMT [Dow Jones] Gold still rangebound with solid support says Phillip Futures. "Gold prices should remain supported above the psychological $1,100 level and we foresee some upside after the sell-off last Friday." MKS Finance says gold likely to trade within $1,100 to $1,130 range but intraday volatility likely; "With very little liquidity in the market, investors should expect more volatile moves in the week to come." Spot gold steady at $1,108.10, up 20 cents in quiet Asian trade with absence of Japan players a factor as Tocom closed for a holiday. (james.campbell@dowjones.com)
Crude Oil Likely to Extend Losses This Week: Survey
Benchmark crude oil futures will likely extend last week’s 0.7 percent slide after failing to make a convincing break above $83 a barrel to challenge the highs of 2010, according to a CNBC weekly market poll.
http://www.cnbc.com/id/35978924
Week Ahead: Health Care Could Bruise Stocks in Short Term
Health care reform could be a temporary dose of bad medicine for stocks, at least in the immediate term.As the House of Representatives moved toward a vote on a health care reform bill, Wall Street was gaming both the legislation's chance of success and its potential impact on markets.
http://www.cnbc.com/id/35956840
Prep Your Portfolio for Next Week: Stock Pickers
What should investors be buying for the week ahead? Charles Bobrinskoy, vice chairman and director of research at Ariel Investments, and Wayne Kaufman, chief market analyst at John Thomas Financial, shared their best plays.
http://www.cnbc.com/id/35948286
Hong Kong Stock Index May Test January High: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Hong Kong’s Hang Seng Index may rise toward its Jan. 11 intra-day high of 22,671.92 in coming weeks after breaking out of a so-called bearish descending triangle pattern, according to BGC Partners.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a_3zK70_VpuA
Asian Stock Gauge to Challenge January High: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Asian stocks may extend a rally to challenge 2010 highs after a benchmark index in the region broke out of its channel, according to CIMB Investment Bank Bhd.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aTC14RLRYnsw
Thai Stocks to Gain on ‘Ascending Triangle’: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Thai stocks are set to rally to their highest level since May 2008 after a chart of the benchmark index formed an “ascending triangle” pattern, according to Asia Plus Securities Pcl.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=anE9BXDq5d7g
S&P 500 in ‘Air Pocket,’ Could Reach 1,225: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 index has entered an “air pocket” of little resistance as it pushed to a 17-month high, according to analysts at Instinet, who say the benchmark could extend its rally.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a21gL2v78Xdg
China Bubble Anxiety Doesn’t Mean Shun Stocks: John Dorfman
(Bloomberg) -- In the 1980s, a crucial question for portfolio managers was what to do about Japan. Today, the parallel question is what to do about China.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=armqHLfXm_Es
India Rate Rise to Hurt Priciest BRIC Stocks, Boost Rupee
(Bloomberg) -- Indian stocks, the most expensive in the largest emerging markets, may fall as a surprise interest rate increase hurts financial and consumer shares, while the rupee is poised to extend gains, EM Capital Management LLC and Prudential Financial Inc. said.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aiflyTEbV2IY
0914 GMT [Dow Jones] USD/IDR remains up late at 9,125 vs 9,105 late Friday, but fails to advance further ahead of Indonesian government's bond auction Tuesday, dealers say. "We still expect the government's bond auction tomorrow to attract fund inflows," a dealer says; government aims to raise IDR5 trillion from auction tomorrow; but others say it's unclear if foreign investors will flock to bond auction after India's surprise rate hike Friday raises risk for rate hikes in other Asian countries, including Indonesia; traders say bonds could selloff on these concerns. Two Indonesian central bankers, however, dismiss rate hike plan here, with one indicating to keep policy rate unchanged at 6.50% for rest of year; 9,120-9,140 tipped for USD/IDR tomorrow. (i-made.sentana@dowjones.com)
0828 GMT [Dow Jones] Indonesian government's rupiah bond prices softer on profit taking ahead of IDR5 trillion-bond auction Tuesday and after recent strong rally, dealers say. "I think profit taking will continue Tuesday and Wednesday as bond prices are already close to their highs since June 2007," dealer with state bank says; foreigners last week bought mostly long-term bonds after S&P upped Indonesia's ratings one notch; yield of FR27 (due 2015) up at 8.39% vs 8.37% Friday; FR28 (due 2017) up at 8.74% vs 8.72%; FR36 (due 2019) up at 9.03% vs 8.94%; (I-Made.Sentana@dowjones.com)
0937 GMT [Dow Jones] GBP/USD's 3 cent decline over the last 2 trading sessions hints of a widening short investor base ahead of this week's key events says Lloyds Banking Group. Tuesday's CPI number could give GBP/USD temporary relief above 1.50 if it comes in stronger than forecast, however selling rallies with a target of the recent 1.4784 low is the bank's favored near-term strategy. GBP/USD now at 1.4975 from the day's high of 1.5014. (gary.stride@dowjones.com)
0915 GMT [Dow Jones] EUR/USD may have missed printing an orthodox key-day reversal by just two pips, says SE Banken, however last week's price action clearly indicates that the last six weeks of congestion is over and fresh lows are on the way. Now at 1.3540, the bank has 1.31 and 1.29 as likely targets en route to 1.23. EUR/USD now at 1.3437. (gary.stride@dowjones.com)
0500 GMT [Dow Jones] HSI down 1.7% at 21,009.10 midday as RBI's rate hike Friday raises concerns other central banks in region may follow India's lead; interest rate sensitive property stocks underperforming broader market with Hang Seng Property Subindex last down 2.2%. On technical front, BGC's Jamie Coutts says HSI can only be defined as directionless, as it continues to oscillate above and below technically important 21,000 level whist pushing through mediocre volumes. Benchmark index touched intraday low at 20,899.69. "Today's price action has broken the rising trend line from the February low so we could be in for some further short term weakness." Volume modest at HK$31.39 billion. Bank of China (3988.HK) down 0.7% at HK$4.00 after shareholders approve its plan to issue convertible bonds, while Citic Pacific (0267.HK) down 2.2% at HK$18.32 as Shijiazhuang deal likely priced in. (susanna.tai@dowjones.com)
0403 GMT [Dow Jones] China shares lower midday, reverse earlier gains led by declines in property developers on skepticism over whether government's pledge to limit state-owned firms' participation in property development business would be effective in easing land costs. Shanghai Composite Index down 0.2% at 3062.60; immediate support at 3050. "This could be a technical correction, as trade volumes are improving to normal levels, so buying appetite is likely to recover soon," says Simon Wang from Guoyuan Securities. China Vanke (000002.SZ) off 1.0% at CNY9.52, China Merchants Property Development Co. (000024.SZ) off 0.9% at CNY24.23. Shenzhen Composite Index down 0.2% at 1178.97. (esther.fung@dowjones.com)
0429 GMT [Dow Jones] AUD/USD will look to RBA speech this week and U.S. data for guidance, but could end week a little higher, says CBA FX Strategist Joseph Capurso. "Any strength from local influences is likely to be supported by temporary softness in U.S. economic data. We see mild upside risks to AUD this week." AUD/USD last 0.9142. (enda.curran@dowjones.com)
0330 GMT [Dow Jones] NZX-50 likely to close broadly flat on low volume, lack of direction, says Macquarie Equities broker Brad Gordon; "We're not in reporting season and there isn't a lot of data coming out." Adds Fletcher Building (FBU.NZ) buoying market, +0.8% at NZ$8.42; "There is a general consensus out there that housing data can only improve and will improve over the next 12 months." Fellow bellwether Telecom (TEL.NZ) +1.4% at NZ$2.14 after opening at all time low; "I suspect there is some bargain hunting coming through." Companies Sky City (SKC.NZ) down 1.7% at NZ$3.36, Hallenstein Glasson (HLG.NZ) down 3.9% at NZ$3.46 after stocks went ex-dividend. NZX-50 last +0.1% at 3232.12. (lucy.craymer@dowjones.com)
0249 GMT [Dow Jones] Kospi down 1.2% at 1666.55 in light volume, extending losses on foreigners' selling of both stocks, futures on rise in risk aversion amid renewed concerns over Greek debt issues, global tightening. Most large-cap stocks weak on massive program selling; market remains muted to Vice Finance Minister Hur Kyung-wook's comments in NY Friday there's "good chance" MSCI could upgrade Korea to developed markets measure this year from emerging markets status as nothing official, say analysts. Kospi's next support pegged at 1660. Among large caps, KB Financial (105560.SE) down 1.1% at KRW52,300, Samsung Electronics (005930.SE) down 1.1% at KRW795,000, Posco (005490.SE) down 2.9% at KRW531,000. But Kia Motors (000270.SE) +0.8% at KRW24,150. Hynix (000660.SE) +0.2% at KRW24,400. (soo-kyung.seo@dowjones.com)
0409 GMT [Dow Jones] "The start of a new monetary tightening cycle in China poses the main risk to (base metals) price outlook heading into the second quarter," says Deutsche Bank. Tips policy tightening in China to include new loan quota of CNY7.5 trillion vs CNY9.6 trillion in 2009, two further reserve ratio hikes, an 81-bps increase in key rates, planned slowdown in central government capex growth from 120% last year to just 7% in 2010. Says these measures to cut fixed asset investment, industrial production growth by 5, 3 percentage points respectively. Adds, efforts by some local governments in China to engineer correction in property prices could also hurt sentiment for industrial commodities. LME metals steady in thin trade with LME 3-month copper at $7,445/ton, up $13 since Friday's kerb with 446 lots done. (james.campbell@dowjones.com)
0532 GMT [Dow Jones] Gold still rangebound with solid support says Phillip Futures. "Gold prices should remain supported above the psychological $1,100 level and we foresee some upside after the sell-off last Friday." MKS Finance says gold likely to trade within $1,100 to $1,130 range but intraday volatility likely; "With very little liquidity in the market, investors should expect more volatile moves in the week to come." Spot gold steady at $1,108.10, up 20 cents in quiet Asian trade with absence of Japan players a factor as Tocom closed for a holiday. (james.campbell@dowjones.com)
Crude Oil Likely to Extend Losses This Week: Survey
Benchmark crude oil futures will likely extend last week’s 0.7 percent slide after failing to make a convincing break above $83 a barrel to challenge the highs of 2010, according to a CNBC weekly market poll.
http://www.cnbc.com/id/35978924
Week Ahead: Health Care Could Bruise Stocks in Short Term
Health care reform could be a temporary dose of bad medicine for stocks, at least in the immediate term.As the House of Representatives moved toward a vote on a health care reform bill, Wall Street was gaming both the legislation's chance of success and its potential impact on markets.
http://www.cnbc.com/id/35956840
Prep Your Portfolio for Next Week: Stock Pickers
What should investors be buying for the week ahead? Charles Bobrinskoy, vice chairman and director of research at Ariel Investments, and Wayne Kaufman, chief market analyst at John Thomas Financial, shared their best plays.
http://www.cnbc.com/id/35948286
Hong Kong Stock Index May Test January High: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Hong Kong’s Hang Seng Index may rise toward its Jan. 11 intra-day high of 22,671.92 in coming weeks after breaking out of a so-called bearish descending triangle pattern, according to BGC Partners.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a_3zK70_VpuA
Asian Stock Gauge to Challenge January High: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Asian stocks may extend a rally to challenge 2010 highs after a benchmark index in the region broke out of its channel, according to CIMB Investment Bank Bhd.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aTC14RLRYnsw
Thai Stocks to Gain on ‘Ascending Triangle’: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Thai stocks are set to rally to their highest level since May 2008 after a chart of the benchmark index formed an “ascending triangle” pattern, according to Asia Plus Securities Pcl.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=anE9BXDq5d7g
S&P 500 in ‘Air Pocket,’ Could Reach 1,225: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 index has entered an “air pocket” of little resistance as it pushed to a 17-month high, according to analysts at Instinet, who say the benchmark could extend its rally.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a21gL2v78Xdg
China Bubble Anxiety Doesn’t Mean Shun Stocks: John Dorfman
(Bloomberg) -- In the 1980s, a crucial question for portfolio managers was what to do about Japan. Today, the parallel question is what to do about China.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=armqHLfXm_Es
India Rate Rise to Hurt Priciest BRIC Stocks, Boost Rupee
(Bloomberg) -- Indian stocks, the most expensive in the largest emerging markets, may fall as a surprise interest rate increase hurts financial and consumer shares, while the rupee is poised to extend gains, EM Capital Management LLC and Prudential Financial Inc. said.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aiflyTEbV2IY
Sunday, March 21, 2010
Elliott Wave: Can You Use the Wave Principle to Trade Individual Stocks?
With the Dow rallying since February 8, 2010, more people have been willing to dip their toes back in the equities markets. We often get the question: "Do wave patterns work with individual stocks the same as they do in aggregated stock indexes?" The answer is "Yes, but less frequently and less clearly." After all, the Wave Principle is based on herding, so the larger the herd that trades, the easier it is to see the patterns. That means that the market averages, like the Dow, the Nasdaq and the S& P 500, have the clearest wave patterns. Remember, we see the recent market move as a bear-market rally, so you may want to think about doing something other than buying and holding. In this excerpt from Prechter's Perspective, Bob Prechter explains when it's worth acting on the wave pattern in an individual stock.
http://www.elliottwave.com/freeupdates/archives/2010/03/19/Can-You-Use-the-Wave-Principle-to-Trade-Individual-Stocks.aspx
Lessons in Technical Indicators: Part 2
The Shanghai Stock Exchange Composite is China's main stock index, and Elliott Wave International's Asian-Pacific Short Term Update gives you forecasts for this index three times a week. The index also provided editor Chris Carolan an opportunity to teach his subscribers about one of the three technical indicators he uses to confirm his Elliott wave analysis - the Relative Strength Index (RSI).
http://www.elliottwave.com/freeupdates/archives/2010/03/15/Lessons-in-Technical-Indicators-Part-2.aspx
http://www.elliottwave.com/freeupdates/archives/2010/03/19/Can-You-Use-the-Wave-Principle-to-Trade-Individual-Stocks.aspx
Lessons in Technical Indicators: Part 2
The Shanghai Stock Exchange Composite is China's main stock index, and Elliott Wave International's Asian-Pacific Short Term Update gives you forecasts for this index three times a week. The index also provided editor Chris Carolan an opportunity to teach his subscribers about one of the three technical indicators he uses to confirm his Elliott wave analysis - the Relative Strength Index (RSI).
http://www.elliottwave.com/freeupdates/archives/2010/03/15/Lessons-in-Technical-Indicators-Part-2.aspx
Subscribe to:
Comments (Atom)
Kalender Ekonomi & Event
Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal

