Tuesday, May 19, 2009

Daily Technical Analysis & Elliot Wave Forex/Cross/Gold/Oil/CFD

By Ahmad Mudjo

Download article

Elliott Wave Cheat Sheet 3: Best Trades To Make

By Corey Rosenbloom on May 18, 2009

Continuing my series of brief educational posts on “Elliott Wave Cheat Sheet” facts, the third installment describes the “best trades” theoretically you can take within a developing Elliott Wave structure. Refer back to the First Elliott Wave Cheat Sheet: Introduction and then the Second Cheat Sheet: Wave Labeling.

While these might seem counter-intuitive, look really closely at these low risk, high probability opportunities as they develop. Many people who use Elliott Wave do so for key “Sweet Spots” rather than count endless waves incessantly. They’re just looking for a “Third of a Third” or to get short after they think they see a complete 5-wave structure. Use Elliott Wave however you see fit and however it works for you - just like any of the hundreds of technical indicators out there.

The following chart shows the “ideal” trades one can take from a developing Elliott Wave structure:
First, let’s assume that we’re coming off a downtrend, or that the first green arrow up begins after a C wave down has completed. For quick reference, in order from left to right, Wave 1 is up; Wave 2 is down; Wave 3 is large up; Wave 4 is down; Wave 5 is up; Wave A is down; Wave B is up; Wave C is down - I didn’t label them in the chart to keep it from being cluttered.


















Many proficient Elliotticians may disagree with me, but I believe it is either impossible or very, very difficult to ‘predict’ or label a first and second wave in real-time - especially for beginners. Elliott Wave becomes much easier once you see a large impulse - which is most likely Wave 3 - and then look backwards and see “Ok, I think I see Waves 1 and 2.” Once Wave 3 is in place, the rest of the ‘map’ is easier. There’s no guarantees, but it’s helpful for anticipating.

Wave 3’s power comes from shorts covering and longs getting aggressive - a ‘point of realization’ occurs… also known as a “Sweet Spot.” Aggressive traders can jump on board there as a trend changes from down to up. Though profitable, this is very difficult in real time.

The way I use Elliott Wave intraday and on shorter time frames is to recognize a large impulse and then wait to buy the first pullback into support. Maybe there will be divergences or price will pullback to a key Fibonacci ratio or a moving average. I don’t yet have a name for it but you’re trying to “Buy at the Bottom of Wave 4 and Trade Wave 5.”

This is a “Pro-Trend” trade and often subdivides into five fractal waves.

The top of the 5th wave often forms a momentum (or volume) or TICK (intraday) divergence into the highs, so it’s often low risk just because of that formation. Once you believe the “5th wave” has completed itself - it takes experience - then exit your long and flip short for an aggressive counter-trend trade.

If you miss the first opportunity, wait for Wave B to rise up and fail to make a new high and then enter short on that pullback. Often, the top of Wave B will form a Cradle Sell Trade and lead to a powerful Wave C trend reversal back down.

Without getting too detailed, here are the key trades to take as you perceive a possible 5-wave structure forming on any timeframe:

Buy as price crests above Wave 1 (this is during wave 3)
Buy as price comes into support after a large impulse Wave 3
Sell Short as price crests with divergences into the peak of Wave 5
Sell Short as price rises but fails to make a new high at the Peak of Counter-Wave B

Investor Kembali Memburu Aset Beresiko

USD Index 52-weeks High 52-Weeks Low EUR-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
82.55 (0) 89.62 (04/03) 79.63 (02/01) 1.3572 1.4055 (02/01) 1.2459 (04/03)


Dolar AS mendapatkan tekanan terhadap mata uang Eropa, meski menguat terhadap yen Jepang, karena spekulasi penguatan saham global dan signal meredanya resesi global akan mendorong investor meningkatkan pembelian aset yang memiliki suku bunga yang lebih tinggi. Indeks saham Asia hari ini menguat tajam, mengikuti kenaikan saham Wall Street semalam, berkat lebih baiknya earnings korporat di AS dan analis meng-upgrade saham Bank of America semalam. Indeks US Dollar diperdagangkan di 82.559 dari 82.529 kemarin, melemah 0.6%. Indeks dolar telah melemah 7.9% dari level tertinggi 89.62 pada 4 Maret lalu. Tekanan terhadap dolar muncul dari laporan perumahan AS yang menunjukkan kondisi yang lebih baik di masa mendatang. Indeks keyakinan pembangun National Association of Home Builders / Wells Fargo meningkat ke 16 di bulan Mei, level tertinggi sejak September 2008. Penguatan harga komoditi global kemarin (minyak $ 59/barel), meningkatkan permintaan untuk mata uang euro dan mata uang komoditi lainnya (Aussie, kiwi, loonie). Meski dolar menguat terhadap yen berkat kekhawatiran Jepang akan melakukan intervensi untuk mencegah penguatan yen lebih lanjut. Tetapi potensi pelemahan dolar akan berlanjut jika rilisan Housing Starts AS bulan April nanti malam, diperkirakan meningkat 520,000 dari 510,000 di bulan sebelumnya, dapat menurunkan daya tarik untuk memegang dolar AS dibandingkan mata uang lainnya.

Euro masih mempertahankan penguatan terhadap dolar di sesi Asia hari ini, setelah saham global masih melanjutkan kenaikan hingga hari ini, berperan menurunkan daya tarik untuk memegang dolar yang memiliki status safe haven di saat terjadi kekhawatiran di pasar, mendorong inevstor memburu aset yang memiliki tingkat suku bunga lebih tinggi seperti euro dan aset yang beresiko seperti saham dan komoditi. Euro menguat kemarin dari level terendah lebih dari satu pekan terhadap dolar berkat spekulasi laporan ekonomi Jerman hari ini akan menunjukkan keyakinan investor meningkat. Indeks perkiraan investor dan analis ZEW Center for European Economic Research meningkat ke 20 dari 13 di bulan April, berdasarkan survei Bloomberg. Euro juga mendapatkan sentimen positif dari meningkatnya haraoan pemulihan di aktifitas ekonomi di zona euro, dimana ekspor meningkat 1.4% bulan-bulan di bulan Maret, menandakan kenaikan untuk kedua bulan berturut-turut di ekspor dan memangkas defisit perdagangan menjadi 2.1 miliar euro dari 2.9 miliar euro di bulan sebelumnya. Euro akhirnya ditutup di 1.3534 di sesi New York . Potensi penguatan euro masih berlanjut jika data Housing Starts AS tercatat diatas perkiraan pasar, karena investor masih memiliki toleransi resiko terhadap aset yang memiliki suku bunga yang lebih tinggi.

USD-JPY 52-weeks High 52-Weeks Low GBP-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
96.42 101.45 (06/04) 87.15 (21/01) 1.5337 1.5372 (08/01) 1.3502 (23/01)


Yen mungkin melemah untuk hari ke-2 terhadap euro dan dolar berkat spekulasi penguatan saham global dan signal meredanya resesi global akan mendorong investor untuk membeli aset yang memiliki suku bunga yang lebih tingg dani yang beresiko. Yen juga melemah terhadap dolar Australia, sebelum laporan pemerintah AS yang mungkin menunjukkan laporan perumahan AS (Housing Starts) meningkat di bulan April, meningkatkan permintaan untuk investasi yang lebih beresiko. Yen telah menguat 8.5% sejak kejatuhan Lehman Brothers Holdings pada 15 September karena investor mencari pelarian disaat krisis global. Yen juga melemah berkat munculnya intervensi verbal dari vice MOF Kazuyuki Sugimoto, yang memperingatkan penguatan yen terhadap dolar. Rating hutang dalam bentuk mata uang asing diturunkan oleh Moody's Investor Services, ikut memberikan tekanan kepada yen. Meski potensi pelemahan yen tergantung data Housing Starts AS nanti malam, bilamana tercatat diatas perkiraan dapat mendorong aksi penjualan yen terhadap dolar.

Pound sterling masih melanjutkan penguatan terhadap dolar dan yen di sesi Asia hari ini, berkat kenaikan harga saham dan komoditi global, karena sentimen investor yang meningkat dengan memburu aset yang beresiko dan memiliki suku bunga yang lebih tinggi. Pound menguat ke level tertinggi 1.5355 dari 1.5348 kemarin. Meredanya kekhawatiran terhadap resesi global dan membaiknya sejumlah data ekonomi dari AS (NAHB) dan Euro (Trade Balance), memberikan keyakinan kepada investor untuk memburu pound, terutama berkat kenaikan harga minyak yang kembali mendekati level tertinggi $ 60/barel. Rekomendasi pembelian “screaming buy”) pound sterling terhadap dolar dari Milllenium Asset Management hingga Mellon Financial Group AS, yang merupakan rekomendasi kedua setelah Schroeder menyarankan pembelian property di Inggris bulan lalu, meningkatkan daya tarik untuk memegang pound, terutama jika data CPI Inggris dan Housing Starts AS tercatat diatas perkiraan pasar.

USD-CHF 52-weeks High 52-Weeks Low AUD-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
1.1141 1.1965 (12/03) 1.0617 (02/01) 0.7661 0.7713 (11/05) 0.6248 (02/02)


Swiss franc mengalami penguatan terhadap dolar hingga mencapai level tertinggi 1.1138 di sesi Asia hari ini, berkat meningkatnya keyakinan investor global terhadap pemulihan ekonomi global, setelah data perumahan AS (NAHB) tercatat diatas perkiraan pasar, diikuti sentimen positif dari pasar saham AS yang meningkatkan daya tarik untuk memegang mata uang Eropa khususnya Swiss franc, karena menurunnya daya tarik untuk memegang dolar yang pada pekan lalu menguat setelah mendapatkan status safe haven. Meski penguatan Swiss franc terhadap dolar terbatas, karena spekulasi bank sentral akan membatasi penguatan mata uang Swiss franc karena mereka berkeinginan memerangi deflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sementara pasar telah mengantisipasi kenaikan data Housing Starts AS yang dirilis nanti malam (perkiraan 520,000 dari 510,000), dimana dapat meningkatkan permintaan untuk CHF jika data tercatat diatas perkiraan pasar.

Dolar Australia (Aussie) dan dolar Selandia Baru (kiwi) mencapai level tertinggi 1-pekan terhadap dolar setelah pasar saham dan harga komoditi global menguat tajam dan komentar Gubernur Bank Sentral Australia Glenn Stevens bahwa pemulihan ekonomi global mungkin dimulai di akhir tahun ini. Aussie telah mencatat penguatan yang terbesar di bulan ini terhadap dolar dan yen kemarin karena indeks Standard & Poors 500 melonjak 3 persen dn indek harga komoditi menguat. Dolar Selandia Baru ikut menguat setelah indeks saham NZX 50 menguat 0.6 persen. RBA Stevens juga mengatakan kebalnya sistem perbankan Australia, rendahnya tingkat gagal bayar mortgage dan permintaan China untuk ekspor akan membantu ekonomi sebagaimana pemulihan ekonomi global akan dimulai akhir tahun ini. Bank sentral menilai ekonomi Australia sepertinya mencatat hasil yang lebih baik ketimbang ekonomi negara maju lainnya di tahun 2009 dan 2010. Kondisi tersebut masih meningkatkan permintaan untuk aussie dan kiwi, menjelang rilisan Housing Starts AS nanti malam.

Technical Analysis

(Hold sell 1.3550 target 1.3450, stop diatas 1.3600). EUR-USD menunjukkan signal bullish dari pola daily candle piercing bullish, penutupan di atas trendline support di 1.3540 dalam pola symetrical triangle, didukung oleh indikator MACD dan stochastic yang uptrend, dan penutupan diatas 200-day MA di 1.3412 yang juga merupakan 38.2% Fibonacci retracement. Euro harus ditutup diatas 1.3573 untuk melanjutkan laju kenaikan pada hari ini, untuk mengarah ke double top 1.3721 dalam waktu dekat ini. Sell di 1.3680 target di 1.3500 stop di atas 1.3740, buy break 1.3740 target 1.3850/1.4000 stop 60p, buy 1.3470 target 1.3590, stop dibawah 1.3420.

(+120p; 18/05) USDJPY masih menunjukkan pola bearish dari formasi downtrend channel, meski mulai mendpatkan signal positif dari pola candle bullish engulfing di daily chart, meski laju kenaikan usdjpy terbatas karena indikator ADX & stochastic flat, MACD downtrend, seharusnya membatasi potensi rebound untuk target support line di 94.28 dan bahkan 91.53 (downtrend channel line) jika ditutup harian dibawah 96.56 (resistance line) hari ini. Jika ditutup diatas level 96.53, maka USDJPY kembali masuk dalam pola triangle. Buy 95.70 target 97.80 reverse sell target 95.70, buy break 94.30 target 93.50 stop 60p.

(-60p; 18/05). GBP-USD menunjukkan konsolidasi karena masih berada dalam pola ascending triangle dalam uptrend channel, yang seharusnya masih membatasi potensi penurunan selama ditutup harian diatas 1.5153 (support line) hari ini untuk mengarahkan GBPUSD ke resistance di 1.5355 (100.0 FE). Kegagalan membentuk Head & shoulder, mendorong perkiraan kenaikan masih dapat berlanjut, karena didukung oleh indikator ADX, stochastic, MACD yang uptrend dan pola candle daily long bullish. Jika hari ini GBPUSD dapat ditutup diatas double top 1.5352, target 1.5447 (trendline)/1.5497 (100.0 FE). Sell 1.5440 target 1.5160 stop 65p, Sell break 1.5290 target 1.5200 stop di 1.5350. buy 1.5200 target 1.5350 stop 60p (Hold buy 1.1160 target 1.285 stop 60p). USDCHF masih berada dalam trend bearish (downtrend channel), karena masih berada di bawah trendline resistance di 1.1235, bilamana ditutup diatas level tersebut akan mengarahkan USDCHF ke target 1.1465 (resistance line)/1.1562 (23.6% Fibo retracement). Meski potensi kenaikan masih terbatas berkat signal negatif dari candle bearish harami meski crossing di stochastic, MACD oversold dan ADX menunjukkan koreksi penurunan, seharusnya mendukung potensi konsolidasi dalam 1-2 hari ini. Sementara support berada di 1.1100. Buy 1.1100 target 1.1385 stop 60p, Sell 1.1310 target 1.270 (closing) stop 50p, buy 1.1020 target 1.1380 stop 60p.

Monday, May 18, 2009

IHSG Masih Melanjutkan Potensi Uptrend

Market Review

Efek di upgradenya saham Indonesia oleh JP Morgan Chase & Co menjadi overweight (membaiknya pandangan rupiah dan komoditi) dan kenaikan saham grup Bakrie, mendorong IHSG mengalami technical rebound kemarin, setelah Jumat lalu (15/05) terkoreksi akibat panik penjualan & short selling di sejumlah saham grup Bakrie. IHSG sempat terkoreksi di awal sesi perdagangan ke level terendah 1,712.63 (dibandingkan 1,708; 15/05) dari imbas lemahnya penutupan saham Wall Street Jumat lalu. Tetapi melesatnya indeks saham Sensex India (+17%), akibat kemenangan partai berkuasa di India, dapat memulihkan keyakinan investor lokal. IHSG melejit 52.654 poin (3.01%), ditutup di 1,803.56, total nilai transaksi Rp 5.82 triliun. Investor asing mencatat net sell sebesar Rp 308 miliar.

Indeks saham MSCI Asia-Pacific ditutup mix pada hari Kamis, dimana saham Nikkei 225 anjlok berkat laporan kerugian Panasonic Corp Jepang dan rencana penjualan saham Mizuho Financial Group Jepang, meski di sesi siang Indeks Hang Seng, Sensex, Strait Times mengalami kenaikan tajam.

IHSG Outlook

IHSG mendapatkan katalis positif dari reboundnya saham grup Bakrie dan sejumlah saham unggulan yang sebelumnya tertekan pekan lalu, berkat sentimen positif dari investor asing melirik kembali investasi di Indonesia, dimana Goldman Sachs menaikkan prediksi pertumbuhan RI tahun 2009 menjadi 3.5% dari 2.5%, JP Morgan menaikkan rating saham Indonesia dari neutral menjadi overweight, prediksi pemerintah inflasi menuju 5% di bulan Juni, meningkatkan daya tarik berinvestasi saham di Indonesia. Pemulihan harga komoditi minyak (uptrend selama bertahan diatas support $ 51.5/barel) dan komoditi lainnya, diikuti spekulasi penurunan inflasi RI bulan Mei (dirilis 1 Juni) dan penurunan suku bunga BI (RDG 3 Juni) dan agenda pemberian dividen, seharusnya menopang IHSG hari ini. Meski menghangatnya isu politik menjelang pilpres 8 Juli dan ketidakpastian mengenai pemulihan ekonomi Eropa dan AS, masih membatasi kenaikan IHSG. Saham grup Bakrie, komoditi, perbankan, infrastruktur dapat melanjutkan penguatan hari ini.

Stock Picks:

* KIJA
* TBLA

Global Outlook

Euphoria paska pemilu di India yang mendorong indeks Sensex meroket kemarin, diugradenya saham emerging market (indonesia dan Rusia) oleh JP Morgan Chase & Co dan lebih baik dari perkiraan earnings korporat di AS (Lowe’s Cos), diikuti analis yang meng-upgrade saham Bank of America, mendorong perkiraan indeks saham regional Asia dapat melanjutkan laju kenaikan hari Senin (18/05). Meski potensi laju kenaikan indeks regional terbatas setelah JP Morgan Chase & Co juga mendowngrade saham China dan Malaysia kemarin, diikuti sejumlah data ekonomi dan potensi profit-taking menjelang FOMC Minutes hari Rabu.

Technical Analysis:

Dalam chart daily, IHSG menunjukkan potensi kenaikan hari ini, berkat signal candle daily menunjukkan bullish engulfing, masih bertahan diatas trendline support 1,710 (low 18/05 di 1,812) dalam pola diagonal triangle, penurunan 2 candle sebelumnya terlihat lemah karena indikator ADX terkoreksi turun, MACD masih uptrend, dan masih bertahan diatas 61.8% fibonacci retracement di 1,768. Meski potensi kenaikan terbatas berkat penutupan kemarin masih berada di bawah 5-day MA di 1,804/10-day MA di 1,811 dan resistance line di 1,843. Sementara IHSG masih berada dalam pola bullish continuation selama ditutup diatas 1,725 (support line) untuk target 1,898 (61.8 FE)/1,960 (uptrend line). Elliot wave menunjukkan, koreksi minor wave 4 dalam siklus wave primary C selama di bawah 2,158 (61.8% Fibonacci retracement).
Resistance: 1912.05/1865.93/1850.34/1834.74. PP 1773.69
Support : 1758.10/1742.50/1711.98/1681.45
(Perkiraan Range hari Ini 1,780-1,860)

Pola Bullish Continuation Masih Dialami Regional

SSIM9 Buy Target Stop Loss Sell Target Stop Loss S3 S2 S1 R1 R2 R3
9200 9020 9290 8920 9375 9140 9475 8825 8900 9005 9185 9260 9365
Commentary

Secara teknikal, SSIM9 berada dalam pola uptrend channel dalam formasi uptrend channel menunjukkan pola continuation bullish, menunjukkan signal positif dari candle bullish hammer dan harga berada di atas 8955 (100.0 FE) dan 8961 (trendline support), seharusnya membatasi potensi penurunan. Indikator teknikal ADX masih terkoreksi menurun, stochastic flat & MACD bullish, seharusnya masih mendukung perkiraan konsolidasi, karena volume menunjukkan penurunan disaat indeks menurun menunjukkan laju rebound terlihat lemah, meski trend jangka pendek masih bulish selama berada diatas 8,8961 (trendine) target 9,320/9645 (uptrend line). Potensi penurunan terbatas di support line 20-day MA & 35-day MA di 9204/8867 di daily chart. Perkiraan range hari ini: 9100-9500.

Rekomendasi : Buy break 9285 & 9410 target 9510, stop 100p, ,Sell 96000 target 9400 stop 100p, sell break 8950.

KSM9 Buy Target Stop Loss Sell Target Stop Loss S3 S2 S1 R1 R2 R3
177.05 175.0 178.1 174.0 178.9 176.5 179.9 172.6 173.7 175.3 178.0 179.1 180.7
Commentary

Secara teknikal, KSM9 masih berada dalam kondisi uptrend, karena indeks berada dalam ascending triangle, meski gagal ditutup diatas trendline 177.30 (61.8 FE) yang menunjukkan signal negatif, meski pola candle dragonfly doji, seharusnya membatasi potensi kenaikan hari ini, sementara potensi penurunanpun terbatas karena kondisi teknikal stochastic dead cross, MACD bullish dan ADX terkoreksi turun, seharusnya masih mendukung range trading dalam beberapa hari mendatang. Trend dapat berbalik bearish jika indeks ditutup dibawah 177.30 (trendline support) untuk target 174.50 (downtrend line), menggagalkan skenario bullish di bulan ini untuk target 186.85 (161.8 FE). Perkiraan range hari ini: 175-181.00

Rekomendasi : Buy break 179.20 target 182.00 stop 100p (buy break 182.20 target 184.40 stop 100p), sell 181.30 target 177.00 stop 100p. (-20-100p)

HSIK9 Buy Target Stop Loss Sell Target Stop Loss S3 S2 S1 R1 R2 R3
16850 16406 16719 16306 16875 16563 16985 15611 15907 16378 17145 17441 17912
Commentary

Secara teknikal, HSIK9 masih berada dalam trend bullish, karena indeks berada dalam formasi small downtrend channel dalam uptrend channel, mendukung potensi kenaikan berkat pola candle stick sandwich kemarin (18/05), seharusnya membatasi potensi penurunan hari ini, menunjukkan pola konsolidasi dalam pola MACD uptrend, stochastic bullish, ADX yang terkoreksi turun yang mendukung perkiraan kenaikan indeks terlihat lemah. Indeks selama ditutup dibawah resistance line di downtrend channel di 16,980, potensi kenaikan terbatas, target 16,375 (20-day MA) dan 200-day MA di 16,100 merupakan support long term. Potensi bullis continuation dapat terjadi jika indeks menembus resistance di 17,030 (61.8 FE), untuk target 17,550 (100.0 FE). Perkiraan range hari ini : 16,800-17,400. Rekomendasi : Buy break 17,040 & 17,290 target 17,500 (or closing) stop 100 p. sell 17,550 target 17300, stop 100 poin. Sell break 16,7000 target 16300 stop 100p. (-100-100p).

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal