Tuesday, September 15, 2009

IHSG Kembali Memasuki Fase Konsolidasi Dalam Trend Bullish

Market Review
Tekanan dari indeks saham regional Asia yang mengalami aksi profit-taking, imbas pelemahan rupiah terhadap dolar AS, penurunan harga komoditi energi dan logam dasar, serta aksi profit-taking investor lokal menjelang liburan panjang hari raya Idul Fitri di akhir pekan ini hingga awal pekan depan. Tekanan di hampir semua sektoral kemarin (kecuali industri dasar), mendorong IHSG terperosok ke level terendah 2,377.033 di sesi 2 perdagangan. Aksi profit-taking saham unggulan dari grup Bakrie dan Astra ikut membebani kinerja IHSG kemarin. Meski isu pembentukan kabinet baru Presiden SBY dan rapimnas Golkar di bulan Oktober, menahan laju penurunan IHSG. IHSG melemah 33.244 poin (-1.38%) ditutup di 2,382.702, dengan nilai transaksi Rp 3.090 triliun. Investor asing membukukan net selling Rp 2.7 miliar kemarin, dibandingkan net buying Rp 557.74 miliar (11/09).

Indeks saham MSCI Asia-Pacific anjlok dari level tertinggi 1-tahun, di tengah kekhawatiran rally selama 6 bulan terakhir telah melampaui prospek untuk pemulihan pendapatan di regional. Imbas penguatan yen terhadap dolar AS (Y 90.22) menyebabkan anjloknya saham Nikkei 225 Jepang, berimbas negatif kepada saham regional, meski indeks saham komposit Shanghai ditutup +1.2%, berkat kenaikan saham perternakan.

IHSG Outlook

Ind P/E (x)
EPS
Y/Y Y/Y Suku Bunga* Inflasi*
Y/Y GDP*
Y/Y
IHSG 30.4 8% +27% 6.50% 2.75% 4.0%
STI 22.00 16% +3.4% 0.69% -0.70% -10.1%
KLCI 15.0 10% -0.5% 2.0% 3.00% -3.9%
SET 29.05 4% -6.1% 1.25% -3.30% -7.10%
SSE 33.4 36% +28% 5.31% -1.40% 7.9%
N225 45.2 -1% -16.9% 0.10% -0.10% -9.7%
HSI 22.5 19% -8.0% 0.50% 0.60% -7.80%
DJIA 14.1 3% -17.0% 0.25% -1.4% -3.6%
* Negara Bersangkutan

IHSG diperkirakan masih dapat melanjutkan trend kenaikan di awal pekan ini, meski kemarin terkoreksi akibat imbas negatif dari kondisi indeks saham regional setelah mata uang yen menguat ke level Y 90.22 terhadap dolar AS, dimana dapat memberikan sentimen negatif kepada saham eksportir Jepang yang dapat membatasi prospek pemulihan ekonomi Jepang. Kuatnya fundamental ekonomi nasional dan prospek laporan keuangan Q3 emiten yang lebih solid dari kuartal sebelumnya, diikuti isu positif dari kabinet baru Presiden SBY di awal bulan Oktober kembali memasukkan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dan Darmin Nasution sebagai calon Gubernur BI yang baru, dianggap positif oleh investor domestik. Mendekatinya liburan hari raya Idul Fitri dapat meningkatkan prospek kenaikan pendapatan perusahaan konsumer, ritel dan perbankan (inflow dari TKI di luar negeri & saham BMRI diupgrade CLSA target Rp 5,800) dapat menopang IHSG. Sementara perkiraan sejumlah data ekonomi
global yang positif menjelang pidato Chairman Fed Bernanke, dapat meningkatkan daya tarik kepada IHSG.

Meski kekhawatiran mahalnya valuasi saham IHSG saat ini (PER 30.4x), laju penguatan rupiah yang mulai terbatas berkat permintaan untuk dolar AS masih tinggi (resistance kuat di Rp 9,850), penurunan harga komoditi global meski terbatas (target minyak US$ 75/77 selama bertahan diatas US$67), terkoreksinya Wall Street (hanya bersifat sementara; target DJIA 9,850 selama bertahan diatas 9,430), penguatan yen lebih lanjut terhadap dolar AS, dapat membebani kinerja IHSG.

Stock Picks:Average last 12 week +72.87%. Target 10-30%, Risk < -10%
Hold Buy: BUMI, KLBF, MNCN, UNVR, BRPT, BBRI, INTP, SMCB, INDF, JSMR, INCO, ANTM. (Profit-Taking 17/09). Trading Buy BTEL, DEWA

Stock Picks:
• CMNP : Hold target Rp 1,200
• OKAS : Buy target Rp 1,000

Global Outlook
Tekanan dari aksi profit-taking di indeks saham regional dan global kemarin, diperkirakan bersifat sementara berkat perkiraan sejumlah data ekonomi global (inflasi, perumahan & penjualan ritel AS, FDI China, inflasi dan tenaga kerja Eropa, BOJ meeting) dan testimony Chairman Fed Bernanke (tengah dicalonkan kembali untuk jabatan periode ke-2) yang diperkirakan akan memberikan signal positif terhadap pemulihan ekonomi global dan krisis berakhir di tahun ini. Terutama di tengah trend kenaikan indeks saham DJIA dan S&P 500 (target 9,850 & 1,100) yang mendapatkan keuntungan dari sektor industri AS (Goldman Sachs upgrade saham di sektor: GE), trend kenaikan harga komoditi (emas target US$ 1,033/1,134; minyak target US$ 75/77). Meski laju kenaikan indeks regional dan AS dapat dibatasi oleh kekhawatiran proteksionisme antara AS-China setelah AS mengenakan tarif impor ban China, yang dibalas oleh China dengan menyelidiki produk otomotif dan ayam AS. Mahalnya
valuasi indeks MSCI World Indeks (PER 27.3x), diikuti pernyataan pemegang nobel ekonomi, Joseph Stiglitz bahwa pemerintah di dunia gagal menangani indsutrri perbankan sejak 1 tahun kejatuhan Lehman Brothers. Presiden Obama menyatakan terlalu dini untuk meninggalkan paket stimulus, respon CHina terhadap kenaikan tarif ban impor tidak akan mengacu kepada perang dagang. Roubini mengatakan konsumen AS menghadapi masa sulit karena konsumen menghentikan belanja dan mengancam pasar perumahan komersil, memprediksi ekonomi AS akan mengalami double dip resesi dan mendukung pemulihan bentuk U.

Technical Analysis:
IHSG mendapatkan signal negatif dari pola candle evening star (high reliability reversal) dan kondisi divergence di MACD dan volume, seharusnya membatasi potensi kenaikan dari trend bullish jangka pendek. Sementara indikator ADX terkoreksi, stochastic uptrend, posisi 5 & 10 MA, masih berada dalam uptrend channel dengan support channel di 2,386 (jika ditutup dibawah level tersebut, potensi bearish continuation target 2,336: trendline), seharusnya membatasi potensi penurunan hari ini. Hitungan EW: IHSG saat ini masih berada dalam subwave 2/5 dalam wave impulse 3 untuk target 2,465 (projection 124.6)/2500 (projection 161.8).
Resistance: 2429.69/2417.94/2406.20/2398.91. PP 2391.61
Support : 2368.12/2353.54/2334.50/2315.46

www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (Code TF)

Isu Perdagangan AS-China Dapat Membatasi Perkiraan Technical Rebound

Nikkei Futures Kontrak Desember (SSIZ9)
Indeks Nikkei ditutup melemah 2,32% hari ini, dimana Toyota Motor Corp dan saham eksportir lainnya pimpin jatuhnya indeks menyusul dollar yang tertekan ke level terendahnya dalam 7 bulan terakhir terhadap yen. Namun, saham maskapai Japan Airlines (JAL) melonjak hampir 8%, karena kabar bahwa maskapai tersebut sedang melakukan pembicaraan kerjasama dengan American Airlines dan Delta Airlines. Indeks Nikkei .N225 ditutup jatuh 242,27 poin, atau 2,32%, ke posisi 10.202,06.
Nikkei menunjukkan signal negatif dari pola reversal setelah menunjukkan toppis dimana sebelumnya menunjukkan pola bearish engulfing di daily chart (11/09), didukung oleh indikator stochastic yang ovebought. Meski potensi penurunan terbatas berkat indikator ADX menunjukkan penurunan, MACD bullish. Hitungan EW menunjukkan indeks berada dalam wave koreksi 4/B dalam koreksi ABC dalam subwave (4). Resistance di 10255 (upper channel)/10440 (double top hourly). Support 10010 (channel support)/9870 (daily low). Perkiraan range hari ini 10000-10300. Rekomendasi Sell 10540 target 10200 stp 100p, Hold Buy 10150 target 10440 stop 100p, buy 10,000 target 10400, Sell 10,440 target 10,150. Chart SSIZ9 1-Jam

Kospi Futures Kontrak Desember (KSZ9)
Kemarin bursa Korsel terkoreksi dari level tertingginya, dipimpin saham Hankook Tire yang tertekan menyusul keputusan AS yang melarang impor ban dari Cina, yang dapat memicu kekhawatiran akan adanya persaingan pasar ekspor. Saham Hankook Tire Co Ltd, ditutup jatuh 8,8% menjadi 20.200 won.Indeks Kospi .KS11 ditutup jatuh 16,79 poin, atau 1,02%, ke posisi 1.634,91 poi, setelah membukukan level 1.634,91, tertingginya tahun ini Jumat lalu.

Indeks kembali menunjukkan signal negatif dari pola candle spinning top dibarengi signal divergence negatif (volume), seharusnya membatasi potensi kenaikan indeks. Kendati masih berada dalam pola downtrend channel, dengan Indikator ADX menurun, MACD masih bullish & divergence, seharusnya mendukung membatasi potensi penurunan. Hitungan EW menunjukkan indeks di wave 1/A. Resistance di 216.55 (high 11/09)/218.70 (trendline). Support 212.40/210.40. Rekomendasi Buy 212.50 & 206.00 target 216.50 stop 100p, Sell 216.40 & 218.70 target 210.50, Sell break 210.00 target 206.00 stop 60p. Buy 203.00 target 207.50 stop 50p. Chart KSZ9 1-Jam

Hang Seng Futures Kontrak September (HSIU9)
Indeks Hang Seng jatuh 1,08% hari ini, ke level terendah dalam 3 sesi terakhir karena aksi ambil untung di tengah koreksi yang melanda bursa global dan valuasi yang sudah dinilai terlalu tinggi. Indeks Hang Seng .HSI ditutup jatuh 229,22 poin, atau 1,08%, ke level 20.932,20.
Dalam chart daily, Indeks menunjukkan signal negatif dari pola candle dojis (indikasi reversal) meski masih berada dalam pola uptrend channel, di tengah kondisi stochastic crossing down, seharusnya dukung potensi penurunan. Indikator ADX terkoreksi, MACD bullish & divergence, seharusnya membatasi potensi penurunan. Indeks mendapatkan sejumlah resistance 21320/21425. Support di 20760/20530. Hitungan Elliot wave indeks menunjukkan koreksi 1/4. Rekomendasi: Buy 20550 target 21100 stop 100p. Sell 21200 & 21480 target 20,850 stop 100p. Buy break 20330 target 20500 stop 100p. Buy 20760 target 21250 stop 100p, Buy 20300 target 20750, sell break 20050 target 19750 stop 100p. (-100+100p) Chart HSIU9 1-Jam

www.strategydesk.com
www.harumdanaberjangka.co.id

Potensi Penurunan Euro & Pound Terbatas Hari Ini

Technical Analysis

EUR-USD
Euro masih menunjukkan pola bullish continuation dalam uptrend channel, kendati menunjukan pola candle stalled. Indikator ADX meningkat dan MACD bullish, seharusnya masih dukung potensi kenaikan terbatas. Support di 1.4480/1.4350. Resistance berada di 1.4655 (high 14/09)/1.4780. Euro menunjukkan impulse wave 5/3 untuk target 1.4635/1.4780, selama tidak menembus 1.4445. Buy 1.4450 target 1.4780, Buy 1.4260 target 1.4500 stop 1.4200, sell breakl 1.4370 target 1.4250 stop 60p. Hold sell 1.4635 & 1.4780 target 1.4400, buy 1.4120 trgt 1.4350. stop 160 poin, sell break 1.4200 tgt 1.4000.
USD-JPY
USDJPY menunjukkan pola candle long bearish dan berada dalam pola downtrend channel dengan resistance di 92.45. Penutupan dibawah channel di 92.00 akan mengarahkan USDJPY ke target low di 90.00/89.65 (former low). Indikator ADX meningkat, MACD bearish, seharusnya membatasi potensi kenaikan selama bertahan di dbawah 92.45. Resistance berada di 91.45/92.45, support di 90.20/89.65. Sell 91.40 target 90.00 stop 60p.buy break 92.50 target 94.60 stop 60p. Sell 94.60 stop 60p target 91.50 & sell 92.50 target 91.70 stop 92.00. Buy 90.40 target 92.40 stop 89.50. Buy 89.65.
GBP-USD
GBP menunjukkan pola bullish continuation diikuti signal breakout channel dan berada di atas middle channel di 1.6667, diikuti indikator ADX meningkat dan MACD di teritorial bullish, mendukung potensi penurunan terbatas selama ditutup diatas 1.6533. EW menunjukkan GBP berada dalam wave impulse a/4. Buy 1.6540 target 1.6750 stop 1.6470. sell break 1.6450 target 1.6200 stop 60p, buy 1.6200 target 1.6550. Sell break 1.5950 target 1.5800 stop 60p. Sell 1.6750 target 1.6550 stop 60p. Hold Buy 1.6620 target 1.6800 stop 1.6520.
AUD-USD
AUD masih berada dalam uptrend channel dan trend bullish jangka pendek, diikuti pola bullish continuation (long bullish candle) sementara indikator ADX lmenguat, MACD masih bullish, mendukung potensi kenaikan selama di tutup diatas downchannel 0.8605. Resistance di 0.86957/0.8750, support di 0.8580/0.8475. Hold Buy 0.8580 target 0.8690, sell 0.8690 target 0.8500 & sell 0.8800 stop 0.8620, buy 0.8400 target 0.8650.

www.strategydesk.co.id
www.harumdanaberjangka.co.id

Wall Street Taking Same Risks That Caused Crisis: Analysts

A year after the financial system nearly collapsed, the nation's biggest banks are bigger and regaining their appetite for risk. Goldman Sachs [GS 175.52 ​ +0.82 (+0.47%)] , JPMorgan Chase [JPM 43.07 ​ +0.57 (+1.34%)]and others, which have received tens of billions of dollars in federal aid, are once more betting big on bonds, commodities and exotic financial products, trading that nearly stopped during the financial crisis.

http://mobile.cnbc.com/inf/infomo?site=cnbcusa&view=us_newsd&feed:a=topstories&feed:c=topstories&feed:i=32842099&all=1

Gold May Reach Record in Next 6 Months on Inflation, GFMS Says

Gold may climb to a record in the next six months as potential inflation and a weaker dollar spur investment demand, researcher GFMS Ltd. said. Scrap supply might climb to an all-time high, it predicted.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aJiQlTvDvIhg

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal