Monday, October 26, 2009

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 26-10

Research CIMB-GK Sec: Outperform TINS target Rp 3.100

Research CIMB-GK Sec: Underperform ISAT target Rp 4.000

Research Danareksa Sec: Buy ENRG target Rp 425

Harga saham KIJA berpeluang Rp178-180/saham. Kabarnya investor asal Taiwan tertarik dengan proyek terminal dan medical city perseroan di Cikarang. Sebelumnya, investor Jepang dan HongKong juga dikabarkan minati proyek tersebut.

Saham PT Intraco Penta Tbk (INTA) diperkirakan bisa terdongrak hingga mencapai level Rp1.000 per saham dalam jangka pendek dan menengah. Khabar di pasar menyebutkan Perseroan berencana menerbitkan saham baru (rights issue) untuk memperkuat modal Perserpan ke depan sehingga bisa melakukan ekspansi usahanya. Investor yakin aksi ini bisa memperbaiki kinerja Perseroan tahun ini.Rencana Perseroan ini akan dimanfaatkan sejumlah investor untuk mengakumulasi saham Intraco ini. Pada perdagangan akhir pekan lalu saham Intraco ini ditutup menguat Rp30 ke level Rp820 per saham.

Rencana PT Japfa Confeed Indonesia Tbk (JPFA) untuk melakukan ekspansi terhadap anak usahanya bakal dimanfaatkan sejumlah investor untuk mengoleksi saham ini.Diprediksi saham Japfa ini berpeluang untuk terangkat ke harga Rp1.000-1.200 per saham dalam jangka pendek dan menengah. Perseroan dikabarkan akan melakukan ekspansi terhadap salah satu anak usahanya PT Multibreeder Adirama Tbk. Selain itu berita mengenai akan adanya kerjasama dengan perusahaan asing juga sangat mendukung kenaikan harga saham Japfa ini.

Indeks Saham Bisa Naik berkat Kabar S&P
Pasar saham berpeluang naik pada pekan ini. Selain faktor pembalikan arah (rebound) atas penurunan indeks saham pada pekan lalu.

Angin Segar bagi Rupiah
Pekan ini rupiah boleh jadi akan kembali menguat setelah berakhir di harga Rp 9.488 per dollar AS pada pekan lalu. Pada perdagangan Senin (26/10/2009), rupiah dibuka menguat tipis ke 9.430 per dolar AS, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di level 9.435 per dolar AS. Rupiah pada akhir pekan lalu sempat melorot jauh hingga level 9.500-an per dolar AS akibat profit taking. Namun dukungan sentimen positif dari Standard & Poor's membuat posisi rupiah membaik pada akhir pekan. Sementara pada akhir pekan lalu, tekanan atas dolar AS sedikit mereda. Euro diperdagangkan di 1,5007 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,5027 dolar. Sementara dolar AS menguat atas yen ke 92,07 yen, dibandingkan sebelumnya di 91,28 yen.

Pekan ini agaknya menjadi waktu yang baik bagi sebagian besar bursa saham Asia untuk menguat lagi. Maklum, bursa di Asia masih memiliki sejumlah obat kuat untuk melanjutkan penguatannya.Satu contoh, laporan keuangan emiten di kawasan Asia mulai keluar, dan hasilnya lumayan. Harga minyak juga masih stabil di kisaran US$ 80 per barel. Dua hal ini akan menjadi sentimen bagus bagi bursa di Asia.Di antara sekian banyak modal, ekonomi negara Asia yang lebih mencorong ketimbang ekonomi Amerika Serikat dan Eropa menjadi modal fundamental utama bagi bursa di Asia untuk terus menguat pada pekan ini . GDP Q3 Korea Selatan tercatat diatas prediksi pasar 2.9% q/q, angkat indeks saham Kospi.

Pendapatan PJAA Kuartal III 2009 Tumbuh 14,95%
Pada kuartal ketiga tahun ini, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk mampu meraih pendapatan sebesar Rp 650 miliar, tumbuh 14,95% dari periode 2008.

Pefindo Tempatkan MNCN dalam Pengawasan
Pefindomulai menempatkan peringkat PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan MTN MNCN dalam pengawasan dengan implikasi negatif.

Tahun Depan, Capex EXCL US$ 500 Juta
PT Excelcomindo Pratama Tbk berencana menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 4,7 triliun di tahun 2010.

Latinusa Serahkan Dokumen Tambahan
Menjelang akhir tahun ini, beberapa calon emiten siap masuk pasar. Salah satunya adalah PT Pelat Timah Nusantara (Latinusa).

Dengan banyaknya pemain di sektor telekomunikasi dan perang tarif, diprediksikan ke depan hanya beberapa perusahaan telekomunikasi yang akan tetap bertahan.

Permintaan Saham BW Plantation Empat Kali Target
Harga rendah yang dipatok PT BW Plantation Tbk saat menjual saham perdana di pasar lewat Initial Public Offering (IPO) terbukti manjur.

Rating Utang PWON Turun
Selain Fitch Rating, Moody's Investor Services juga menurunkan peringkat utang Pakuwon Jati Finance BV, yang dijamin oleh PT Pakuwon Jati Tbk.

Laba BPFI Naik 48%
Hingga sembilan bulan pertama 2009, PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) membukukan pendapatan Rp 58,82 miliar, naik 7,73% dari periode 2008.

Elnusa Mengincar Proyek US$ 125 Juta
PT Elnusa Tbk (ELSA) tengah mengincar sejumlah kontrak, baik proyek milik Pertamina maupun kerjasama operasi (KSO) lain di dalam negeri.

Menu Hari Ini (INILAH.COM): Saham Tambang
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin (26/10), berpotensi menguat. Sederet saham terutama tambang mendapat rekomendasi positif seperti ANTM, INCO, PTBA, UNTR, & ITMG.

MEDC berencana emisi obligasi US$300 juta atau Rp2,82 triliun dan telah mengundang sejumlah underwriter serta mengirimkan quest for proposal kepada sejumlah bank investasi. Disinyalir, perolehan dana guna refinancing utang berjatuh tepmo pada 2010. Perseroan belum mau menjelaskan secara detail rencana tersebut.

TRAM mengindikasikan laba bersih 9M08 melejit 218% yoy dari Rp36,53 miliar jadi Rp80 miliar yang dikontribusi dari pendapatan kontrak kapal perseroan. Sementara, pendapatannya diprediksi naik 40% yoy jadi Rp443,9 miliar. Saat ini, perseroan tengah menjajaki pinjaman bank untuk capex FY10 yang akan diteken pekan depan.

DGIK jajaki tiga proyek pembangunan gedung dan jalan di Sumatera senilai Rp500 miliar. Pemenang tender akan diumumkan sebelum akhir 2009. Perseroan juga tengah negosiasi proyek pembangunan dan desain taman wisata di Timor Leste US$9 juta.

Untuk kelima kalinya, BMRI memangkas bunga kreditnya sebanyak 50 bps yang akan efektif 1 Nov09. Olehkarena itu, total pemangkasan bunga kreditnya sudah mencapai 2,25%.

Hingga September 2009, BBNI telah membiayai transaksi perdagangan internasional sebesar US$ 5,6 miliar. Dan dalam waktu dekat, BBNI juga akan membiayai ekspansi WIKA ke Timur Tengah yang diperkirakan mencapai US$ 5-10 miliar.

Pada 2010, EXCL berencana menganggarkan capex sekitar Rp 4,7 triliun (US$ 500 juta), naik dibanding tahun ini yang sebesar US$ 300 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas jaringan seluler.

BMTR mengundur jadwal dividen Rp3,5/saham, yakni jadi : Cum divide: 06 Nov09, Ex dividen: 09 Nov09, Recording date: 11 Nov09, Payment date: 25 Nov09.

BBKP mengumumkan penerbitan rights issue sebanyak 286.050.768 saham senilai Rp415/saham atau Rp118,7 miliar. Cum right: 4 Des09, Ex right: 7 Des09, Periode perdagangan: 11-17 Des09, Listing date: 11 Des09.

Asing Kuasai SUN Rp 101,87 Triliun
Kepemilikan dana asing pada Surat Utang Negara (SUN) mencapai Rp 101,87 triliun pada Kamis (22/10) dari jumlah total yang diterbitkan sebesar Rp 574,76 triliun.

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) mencatatkan laba bersih triwulan ketiga 2009 Rp 32,148 miliar naik 126,05% dibandingkan periode sebelumnya Rp 14,221 miliar.

BEI Menargetkan Riset 50 Saham Tidur
Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) ingin meningkatkan transaksi saham dengan cara menerbitkan riset saham-saham yang selama ini kurang likuid.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Potensi Penguatan Euro, Pound, JPY Terbatas Pekan Ini

EUR-USD
Euro menunjukkan signal negatif dari pola candle shooting star (indikasi reversal), meski masih berada dalam uptrend channel dan diatas trendline 1.4910, seharusnya batasi potensi kenaikan. Indikator ADX flat, stochastic overbought, MACD masih uptrend, dapat support potensi kenaikan. Support di 1.4960/1.4910 (former support). Resistance di 1.5075/1.5120. Euro menunjukkan wave koreksi 3 dalam B/X untuk target 1.5100-1.5200 selama tetap diatas 1.4910. Buy 1.4850 target 1.5100, buy 1.4480 target 1.4800, hold buy 1.4900 target 1.5100 stop 1.4930, sell break 1.4930 target 1.4850 & sell 1.5120 target 1.4900 stop 1.5150.
USD-JPY
(-60p) USDJPY memberikan signal positif dari pola candle bullish continuation meski masih berada di bawah 23.6% FR di 91.45, menunjukkan potensi kenaikan hari ini terbatas. Indikator ADX rebound, MACD di teritorial positif & stochastic crossing up mendukung potensi konsolidasi, mendorong perkiraan USD-JPY berada dalam range 90-92. Resistance berada di 91.90/92.50, support di 91.20/90.60. Saat ini berada di wave 5/C. Sell 92.50 target 90.50 stop 60p, sell break 91.00 target 90.00 stop 50p, buy 89.50 target 91.00 stop 50p. Buy 88.80 target 91.00, sell 93.80 target 91.00 stop 60p.
GBP-USD
(-60p+160p) GBP menunjukkan signal negatif dari pola candle bearish breakaway (indikasi reversal), meski tidak didukung indikator ADX yang terkoreksi, stochastic crossup buy, MACD rebound, seharusnya menunjukkan potensi penurunan terbatas selama masih bertahan diatas 1.6284 (55-day MA). GBP berada dalam trend bearish setelah ditutup dibawah 1.6450. Hitungan EW menunjukkan GBP di wave iv/5 dalam 4. Buy 1.6220 target 1.6450 stop 60p, sell 1.6600 target 1.6400 stop 60p, sell 1.6450 target 1.6200 stop 60p, Buy 1.6130 target 1.6450 stop 30p, sell break 1.6100 target 1.5900 stop 60p, buy 1.5850 target 1.6350.
AUD-USD
Potensi kenaikan AUD diperkirakan terbatas karena menunjukkan pola candle side by side (indikasi toppish), meski berada di uptrend channel, diikuti ADX meningkat, MACD & stochastic bullish, mendukung potensi kenaikan terbatas. Meski signal overbought di stochastic dan middle line channel dapat menahan laju kenaikan AUD-USD. Hitungan EW menunjukkan AUD berada di wave 5/3 dalam B. Resistance 0.9300/0.9420, support di 0.9190/0.9150. Buy 0.9160 target 0.9250, sell break 0.9120 target 0.9000 stop 70p, hold sell 0.9280 & 0.9400 target 0.9160 stop 60p, buy 0.9000 target 0.9400 stop 50p.
www.strategydesk.co.id
www.harumdanaberjangka.co.id

Isu Musim Earning Q3 & Trend Kenaikan Harga Komoditi Masih Topang Kinerja IHSG

Market Review
Aksi investor asing yang melakukan penjualan sejumlah saham unggulan berkat “Sell on The News” hasil pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II dan kekecewaan terhadap tim ekonomi yang dikepalai Hatta Rajasa, diikuti isu negatif dari perusahaan PT Bumi Resources TBK (BUMI) yang berencana menerbitkan obligasi dalam bentuk dolar AS, berperan tenggelamkan IHSG pada pekan lalu. Kondisi tersebut juga sempat melemahkan rupiah ke level terendah Rp 9.550 terhadap dolar, ikut membebani kinerja IHSG. Meski laju penurunan IHSG dibatasi oleh meningkatnya minat investor terhadap saham ADRO (penambahan obligasi senilai US$ 800 juta dengan bunga 7,625%, tercatat di Bursa Singapura, oversubscribed 11x) dan laporan rencana pemerintah menurunkan royalti batubara berkalori rendah, di tengah trend kenaikan harga batubara dan minyak yang sempat sentuh tertinggi US$ 81.50 di akhir pekan lalu. IHSG anjlok 47,856 poin (-1,90%) pekan lalu, ditutup di 2.467,95. Hari Jumat (23/10), IHSG naik 34,76 poin (+1,42%) menjadi 2.467,95. Investor asing bukukan net sell Rp 1.8 triliun, dibandingkan net buy Rp 1.253 triliun di pekan (16/10).

Indeks saham Asia mengalami penguatan di pekan lalu, setelah Kia Motor Corp melaporkan rekor keuntungan, Cnooc Ltd China yang mendapatkan keuntungan dari isu stimulus China dan Westfarmer Ltd Australia mengatakan penjualan meningkat, meningkatkan spekulasi laju pemulihan ekonomi global meningkat. Pelemahan yen terhadap dolar AS dan anjloknya harga Treasury, meningkatkan daya tarik untuk saham Asia. Euphoria musim earning Q3 di AS, terutama di sektor teknologi dan perbankan AS, menopang indeks saham MSCI Asia Pasific, meski sedikit tidak berubah di tengah mahalnya valuasi (PER 23x).

IHSG Outlook
Trend kenaikan IHSG jangka pendek terancam berbalik di pekan ini, jika investor asing kembali melepas kepemilikan saham mereka di sejumlah saham unggulan berkat kekecewaan dan sell on the news hasil Kabinet IB II dan isu negatif dari saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), valuasi IHSG yang relatif mahal (P/E 32x) dan faktor teknikal yang menunjukkan koreksi penurunan dan jika support kuat 2.421 ditembus kembali. Meski sejumlah sentimen dari dalam dan luar negeri dapat topang kinerja IHSG pekan ini, terutama imbas aksi Standard & Poors Rating Services (S&P) menaikkan rating utang Indonesia menjadi positif dari stabil (peringkat BB- untuk utang jangka panjang dalam bentuk mata uang asing, BB+ untuk peringkat utang jangka panjang dalam rupiah), dimana sebelumnya Moody’s Investors Services di bulan September menaikkan peringkat Indonesia menjadi Ba2. Antisipasi (buy on rumor) saham yang sensitif dengan isu inflasi dan suku bunga BI, berkat perkiraan inflasi RI bulan Oktober akan berada di kisaran 0,50% m/m (prediksi BPS) dari kisaran 1,05% m/m di September. Kenaikan harga elpiji 12kg, diperkirakan belum dapat angkat inflasi di bulan ini. Laporan pemerintah menilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2009 masih sanggup menahan laju harga minyak dunia yang telah capai US$ 80/barel, karena Indonesian Crude Price masih dibawah US$ 60/barel, meredakan kekhawatiran terhadap potensi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. PT Bank Mandiri turunkan suku bunga kredit sebesar 50 basis poin (efektif 1 November 2009), dapat angkat sentimen di saham perbankan. Diikuti perkiraan solidnya musim earning Q3 di AS di pekan ini, kenaikan harga logam, batubara, minyak (target US$ 90/barel) dan spekulasi data pertumbuhan ekonomi Q3 Korea Selatan dan AS dirilis pekan ini, serta potensi penguatan rupiah terhadap dolar (isu devaluasi dolar AS), dapat topang kinerja IHSG.

Meski isu negatif dari saham BUMI mengenai isu penjualan repo di harga Rp 2.400 dan obligasi dalam dolar AS, investor wait & see untuk kinerja tim ekonomi KBI II, di tengah penantian musim earning Q3 saham lokal dalam wakltu dekat ini, dapat batasi potensi kenaikan IHSG pekan ini.

Stock Picks:Average last 18 week +91.48%. Target 10-30%, Risk < -10%
Buy On Weakness (26/10): BBRI/BMRI/BUMI/PTBA/INCO/INDF/ADRO
Buy On Weakness (27/10): MEDC/SDRA/SMCB/INKP/AKRA/LSIP/CTRA


Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan masih dapat melanjutkan trend kenaikan pada pekan ini, mengikuti solidnya kinerja emiten di kuartal 3 2009 (80% earning emiten di AS tercatat diatas prediksi analis) dirilis baru-baru ini, diikuti spekulasi data pertumbuhan ekonomi Korea Selatan (dirilis 26/10, perkiraan 1.6% q/q) )dan AS (dirilis 29/10, perkiraan +3.2%) dan trend kenaikan harga komoditi global, seharusnya dapat topang indeks saham global. Meski indeks saham AS mengalami penurunan untuk pertama kali dalam 3 pekan terakhir di pekan lalu karena earning dari Boeing Co, Burlington Northern Santa Fe Corp dan Boston Scientific Corp tercatat dibawah prediksi analis. Isu pemulihan ekonomi global masih berlanjut, setelah data ekonomi China tercatat 8.9% (tertinggi di Asia dan negara G20), kenaikan harga minyak ke level tertinggi 14-bulan di US$ 81.50 di akhir pekan lalu (penurunan inventory gasolin AS dalam 2 pekan terakhir) dan data Existing Home Sales AS mengalami kenaikan terbesar dalam 2 tahun terakhir (+9.4%; 5,57 juta unit), serta perkiraan data ekonomi AS pekan ini (GDP AS akan tumbuh untuk pertama kali sejak pertengahan 2008 di kuartal 2 2009; Durable goods diprediksi naik 1.0%, consumer confidence diperkirakan naik ke 53.5; New Home Sales diprediksi naik ke 440k) dan 150 earning dari indeks S&P 500 akan dirilis pekan ini (Senin: Verizon; Selasa: British Petroleum, TD Ameritrade , U.S. Steel, Visa; Rabu: International Paper, Glaxo SmithKline, General Dynamics, Conoco Phillips; Kamis: ExxonMobil, Procter and Gamble, Aetna, Deutsche Bank, Royal Dutch Shell, and Office Depot; Jumat: Chevron, Cigna). Meski valuasi saham global yang mahal dan kondisi teknikal yang overbought, dapat hambat laju kenaikan.

Technical Analysis:
IHSG diperkirakan masih berada dalam fase konsolidasi dalam sebuah trend bullish jangka pendek, karena dampak dari pola candle yang netral (hanging man), signal divergence dan dead cross di stochastic, ADX menunjukkan penurunan (indikasi potensi penurunan terbatas), dapat dicounter oleh pola uptrend channel (support di 2.449/2.421 masih bertahan), MACD masih berada di teritorial bullish, penutupan diatas 5 & 10 wek MA (2.467 & 2.421), seharusnya masih topang kinerja uptrend dan membatasi potensi penurunan IHSG di pekan ini. Secara keseluruhan, trend uptrend IHSG masih utuh selama IHSG ditutup mingguan diatas 2.413 (channel support weekly; jika break target 2.360/2.271) target 2.565/2602 (Projection FE 100.0%) dalam beberapa pekan mendatang. Hitungan EW menunjukkan IHSG saat ini berada dalam proses minor wave 4, setelah menyelesaikan minuette wave koreksi 5/c dalam 1, mendukung range trading 2.350-2.550 dalam intermediate wave IV/B.
Resistance: 2584.03/2555.01/2525.99/2499.87. PP 2473.75
Support : 2444.73/2415.71/2389.59/2363.48
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (PT Universal Broker Indonesia Securities Vol 312; Code TF)
globalmarketstrategist.blogspot.com

Laju Kenaikan Indeks Saham Asia Akan Terbatas Pekan Ini

Laporan Pasar
Nikkei Futures Kontrak Desember (SSIZ9)
Indeks Nikkei ditutup menguat 0,15% dalam perdagangan akhir pekan lalu, dipimpin naiknya saham mesin konstruksi berkat harapan baiknya ekonomi Cina. Saham Kirin Holdings berhasil rebound setelah perusahaan pialang meng-upgrade-nya. Tapi Japan Airlines (JAL) ditutup anjlok hampir 7% setelah harian bisnis NIkkei melaporkan beberapa kreditor maskapai itu memintanya untuk mengurangi modal. Indeks Nikkei .N225 ditutup naik 15,82 poin, atau 0,15%, ke posisi 10.282,99.
Nikkei memberikan signal negatif dari pola meeting lines yang menunjukkan potensi reversal, meski berada dalam uptrend channel, seharusnya mendukung potensi kenaikan terbatas, meski secara keseluruhan trend bullish jangka pendek. Sementara indikator stochastic overbought dan MACD bullish, ADX menurun, dukung potensi kenaikan terbatas. Indeks masih berada diatas 10150 mendukung potensi kenaikan. Hitungan EW menunjukkan indeks berada di wave 4/c dalam wave 4. Resistance di 10385/10450. Support 10230 (low)/10140. Rekomendasi: Buy 10150 target 10450 stp 10.000, buy 9980 target 10450 stop 10080. Sell 10450 target 10150 stop 60p. (+170+100p) Chart SSIZ9 Daily
Kospi Futures Kontrak Desember (KSZ9)
Saham otomotif bawa indeks Kospi ditutup pada teritorial positif akhir pekan lalu, menyusul hasil laporan keuangan Kia Motor yang mengesankan. Namun, merosotnya saham konstruksi Daewoo Engineering membuat laju indeks tersendat. Indeks Kospi .KS11 ditutup menguat 9,84 poin, atau 0,6%, ke posisi 1.640,17 poin.
Indeks menunjukkan signal netral dari pola candle doji dan pola diamond setelah sebelumnya menunjukkan bearish candle (indikasi konsolidasi) dalam pola uptrend channel, dukung potensi kenaikan terbatas, meski indeks gagal ditutup diatas 50.0% di 217.00, stochastic flat, volume menunjukkan koreksi penurunan, Indikator ADX flat, MACD netral, ikut dukung potensi konsolidasi. Hitungan EW menunjukkan indeks di wave 2/a dalam 4. Resistance 216.30/219.50. Support 211.50/209.60. Rekomendasi: Buy 211.50 target 218.00 stop 100p, Sell 221.00 target 214.00, sell 216.00 target 211.50 stop 60p, sell break 213.70 target 211.50. (+80p) Chart KSZ9 4-Jam
Hang Seng Futures Kontrak Oktober (HSIV9)
Indeks Hang Seng berhasil menguat 1,71% Jumat lalu, sekaligus mencatat level penutupan tertinggi dalam 14 bulan terakhir. Rebound ini dipimpin saham keuangan, ditambah dengan likuiditas yang berlimpah membuat investor semakin yakin akan penguatan selanjutnya. Indeks Hang Seng .HSI ditutup melonjak 379,21 poin, atau 1,71%, ke posisi 22.589,73.
Indeks menunjukkan signal positif dari pola kicking bullish (indikasi bullish continuation) dan berada di dalam uptrend channel, seharusnya mendukung potensi kenaikan. Sementara indikator ADX koreksi, MACD bullish & stochastic overbought, seharusnya mendukung perkiraan kenaikan terbatas. Indeks mendapatkan resistance 22650/22860. Support di 22380/2210. Hitungan Elliot wave indeks menunjukkan koreksi wave c/B. Rekomendasi: Buy 22200 target 22600 stop 100p. Sell 22850 target 22200 stop 100p. Buy 21980 target 22200. stop 100p. Sell break 21850 target 21600 stop 100p, Sell break 21500 target 21000 stop 100p. (+50p) Chart HSIV9 Daily
www.strategydesk.co.id
www.harumdanaberjangka.co.id

Weekly Commodity Fundamental & Technical Outlook

ONG Focus - Insights Written by Oil N' Gold
Strong economic data from China thrilled the market and the biggest beneficiary was industrial metals. In the near-term, we believe the complex has limited downside as strong potential end-use demand from China together with supply disruption in come mines are going to push prices higher.USD's weakness continued to drive capitals to risky assets such as stocks and commodities. The dollar index plummeted to 14-month low of 74.97 Wednesday before recovering. However, the index stayed at low level of 75.46. Against the euro, USD breached 1.5 and this made the USD's outlook more bearish. Reuters/Jefferies CRB Index gained for the 4th week by rising +1.5% o 280.34.

http://www.oilngold.com/ong-focus/insights/weekly-fundamental-outlook-for-energies-and-metals-macro-environment-continued-to-be-the-major-price-driver-200910259441/

ONG Focus - Technical Written by Oil N' Gold Nymex Crude Oil (CL)
Crude oil's rally extended further to as high as 82.0 last week and met mentioned target of 100% projection of 58.32 to 75 from 65.05 at 81.72. With 4 hours MACD staying below signal line, an intraday top should be in place and some sideway should be seen. Nevertheless, as long as 77.61 minor support holds, consolidation should be relatively brief and a break of 82, will bring rally resumption towards 50% retracement of 147.27 to 33.2 at 90.24. However, note that a break of 77.61 will indicate that a short term top is at least formed and deeper decline should then be seen to 75 resistance turned support first.In the bigger picture, medium term rebound from 33.2, which is treated as a correction to whole decline from 147.27, might still be in progress. But after all, we expect such rebound to conclude inside resistance zone of 76.77/90.24 (38.2% and 50% retracement of 147.27 to 33.2). Hence, focus will remain on loss of momentum and reversal signal even in case of another rise. A break of trend line support (now at 69.14) will be the first signal of topping and further break of 65.05 will confirm and turn outlook bearish.

In the long term picture, there is no change in the view that fall from 147.27 is part of the correction to the five wave sequence from 98 low of 10.65. While there rebound from 33.2 is strong and might continue, there is no solid evidence that suggest fall 147.27 is completed and we're still preferring the case that rebound from 33.2 is merely a corrective rise only. Having said that strong resistance should be seen between 76.77/90.24 fibo resistance zone and bring reversal for another low below 33.2 before completing the whole correction from 147.27.




















ONG Focus - Technical Written by Oil N' Gold
Gold's sideway consolidation from 1072 continued last week and is possibly developing into triangle pattern. While deeper retreat cannot be ruled out, we'd continue to expect downside to be contained by 38.2% retracement of 931.3 to 1072 at 1018.3 and bring rally resumption. Break of 1072 high will target 1100 psychological resistance next. However, note that strong break of 1018.3 fibo level will argue dampen this bullish case and argue that deeper fall is in progress for 985.5 support instead.In the bigger picture, the long term up trend in Gold has resumed after taking out 1033.9 resistance firmly. Rise from 681 would likely develop into another set of five wave sequence with first wave completed at 1007.7, second wave triangle consolidation completed at 931.3. Rise from 931.3 is expected to extend to 61.8% projection of 681 to 1007.7 from 931.3 at 1133.2 first and then 100% projection at 1258 next. On the downside, though, break of 985.5 support will dampen this bullish view and will turn focus back to 931.3 support instead.

In the long term picture, as discussed before, rise form 681 is treated as resumption of the long term up trend from 1999 low of 253 after interim consolidation from 1033.9 has completed in form of an expanding triangle. The strong break of 1033.9 resistance affirms this case and should pave the way to 61.8% projection of 253 to 1033.9 from 681 at 1160 and then 100% projection at 1460 level. We'll maintain this bullish view as long as 931.3 support holds.

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal