Tuesday, December 22, 2009

Santa Out of Puff for DJIA: Technical Charts

By: Daryl Guppy CNBC Contributor
Investors who hope for a Santa Claus Rally in stock markets this year are still waiting. This is a typical annual occurrence when equities post modest, but reliable, gains in late December into the beginning of early January. But so far, Santa's cheer has eluded Wall Street - the Dow Jones Industrial has traded flat for most part of December. Investors should be mindful, however, that there has already been a rally, pre-Santa; one that's been in place earlier on this year - March to be exact. Since then, the Dow has risen from 6,500 to the current 10,500 level. Even investors who hopped on in July at 8,000 have had a good sleigh ride.The question remains: where will the blue-chip index head from here? Will Santa continue to scale higher or will this sleigh ride come to a slow, or perhaps sudden, end in 2010?



















http://www.cnbc.com/id/34517443

Best and Worst Stocks of the Decade

By: Ariel Nelson Director of Market Data & Content Services
Best & Worst of the Decade
As the decade moves towards its close, here is a look back at the biggest gainers and losers over the past ten years. For the next few days, we will highlight the best and worst in stocks, commodities and more as you reflect and plan for 2010.
To start off, let's take a look at stocks in the current S&P 500 [.SPX ]. Using data from Capital IQ, we looked at total return over the past decade, assuming any dividends were reinvested to buy more shares. Three energy stocks lead the top 10 performers with Southwestern Energy [SWN ] providing a whopping total return of 5782%. At the same time, only one tech stock managed to reach the top 10 - thermal imaging systems maker, FLIR Systems [FLIR).

Top 10 S&P 500 Performers over the Past Decade:









On the downside, there are many companies that did not make it through the decade due to financial collapse (e.g., Bear Stearns) or mergers. That being said, there are 8 companies that are still on the S&P 500 that have yielded their investors losses of 90% or more in total return. Topping the list of losers is JDS Uniphase [JDSU, one of the stars of the tech bubble, which is down nearly 99% since December 1999. In addition to the 5 tech stocks that made the bottom 10, are bailed out financials AIG [AIG] and Citigroup [C].

Bottom 10 S&P 500 Performers over the Past Decade:









http://www.cnbc.com/id/34512439

Daily Market Outlook of IHSG (JSX)

Market Review
Peran isu negatif yang melanda sejumlah saham unggulan seperti isu TLKM sempat menempatkan dana di Bank Century, isu desakan kepada Aburizal Bakrie untuk mundur sebagai Ketua Umum Golkar berkat isu tunggakan pajak, telah merontokkan harga saham TLKM dan BUMI, diikuti terkoreksinya sejumlah indeks saham regional Asia dan aksi profit-taking oleh investor menjelang liburan panjang di akhir pekan (BEI tutup 24-25/12) dan tutup akhir tahun. Memanasnya isu politik saat ini dari kasus Bank Century, setelah Pansus Angket memanggil sejumlah mantan pejabat BI hari ini dan berencana memanggil Wakil Presiden Boediono besok, meski Presiden SBY akhir pekan lalu mendukung aktifnya kembali Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani, meredam desakan penon-aktifan kedua pejabat teras pemerintah tersebut. IHSG terpuruk 78,187 poin (-3,12%), di 2.431,389, transaksi tercatat Rp 4,36 triliun, penurunan terbesar diantara bursa dunia. Investor asing membukukan net sell sebesar Rp 401 miliar kemarin.

Indeks saham MSCI Asia Pasific menguat untuk pertama kali dalam 3 hari terakhir, karena saham produsen komoditi menguat mengikuti kenaikan harga minyak, tembaga dan emas dan prediksi keuangan Qantas Airways Ltd. Saham Qantas Airlines Ltd, BHP Billiton Ltd, Nippon Oil Corp, AU Optronics Corp Jepang melejit kemarin. Membaiknya ekspor Jepang di bulan November (-6.2% y/y) dan imbas pelemahan yen Jepang, ikut menopang kinerja saham Nikkei 225 Jepang dan Asia secara keseluruhan.

IHSG Outlook
Memburuknya prospek IHSG jangka pendek didukung oleh memanasnya situasi politik dalam negeri akibat kekhawatiran kasus Bank Century yang berlarut-larut (Pansus Angket memangggil sejumlah pejabat BI hari kemarin dan Wapres Presiden Boediono hari ini) sehingga dapat mengganggu kinerja Kabinet Indonesia Bersatu II dan mengganggu perekonomian nasional, meski imbauan untuk menon-aktifkan Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani tidak disetujui oleh Presiden SBY. Isu negatif dari kasus Bank Century meluas ke PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang diisukan sempat menempatkan dana di Bank Century, merontokkan harga saham TLKM (-5,94%) setelah investor melakukan aksi profit-taking. Sejumlah isu negatif dari saham grup Bakrie yang kian terpuruk seperti isu penunggakan pajak PT Bumi Resources Tbk (BUMI), right issue PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), ikut bebani kinerja IHSG. Imbas pelemahan rupiah terhadap dolar, berkat meningkatnya permintaan dolar di akhir tahun, pelemahan mata uang regional Asia dari ekspektasi pemulihan ekonomi AS yang kuat dapat mendorong spekulasi kenaikan suku bunga di semester 1 2010, telah menurunkan daya tarik untuk saham dan komoditi sejak akhir pekan lalu.

Stock Picks: Average last 25 week +110,75%. Target 10 - 30%, Risk < -10%
Hold Buy: BMRI 4.525/ASII 34.050/UNVR 11.100/MNCN 215/BSDE 870 /ANTM 2.150/INDF 3.300/GGRM 20.050/UNTR 15.200/HEXA 3.050/ PGAS 3.875/SMGR 7.300/INTP 12.800 /SMCB 1.530/LSIP8.500/INKP 1.740/ BBTN 810/BUMI 2.300/TLKM 9.950/ ADRO 1.750/ASRI 109/SGRO 2.675/ BKDP 135. Buy on weakness (Sesi 1): BTEL/BNBR/BBRI/INDY/SGRO/INCO

Stock Picks:
# AALI: Hold target Rp 24.350 # BRNA: Hold target Rp 700

Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan akan mendapatkan momentum technical rebound hari ini, setelah kekhawatiran terhadap sejumlah isu negatif seperti spekulasi kenaikan suku bunga AS di pertengahan tahun depan, mahalnya valuasi saham global di tengah krisis fiskal dan prediksi bank sentral Eropa bahwa kerugian akibat kredit macet di tahun 2010 akan meningkat 256 miliar euro, dapat diredam oleh kenaikan harga komoditi (minyak mencapai tertinggi $ 74,20, emas $ 1.109.60) dan Morgan Stanley meningkatkan rating Alcoa Inc menjadi “overweight”, Barclays Plc menyatakan saham Intel Corp relatif murah hingga rekomendasi Goldman Sachs Group Inc untuk membeli saham Mosaic Co dan Potash Corp. Meski penguatan dolar AS yang mendekati level tertinggi 3-bulan terhadap euro di tengah percepatan pemulihan ekonomi dan kekhawatiran sejumlah negara di Eropa mungkin kesulitan untuk membayar hutang mereka, dapat membatasi momentum reboundnya saham global. Perkiraan sejumlah data ekonomi AS pekan ini, akan menunjukkan kenaikan dari periode sebelumnya (GDP Q3 revisi, Existing Home Sales, Personal Spending, Jobless Claims, U Michigan sentiment) dan prediksi Confederation of British Industry bahwa pertumbuhan ekonomi Inggris akan meningkat 1,2% di tahun depan, dapat menopang kinerja indeks saham global di awal pekan ini.

Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal negatif dari pola two crows (indikasi bearish continuation), ditutup dibawah di atas trendline support di 2.431 dan dibawah 5/10/20 day MA, diikuti indikator ADX terkoreksi (indikasi momentum penurunan yang lemah) MACD bullish, stochastic crossing down meski masih di teritorial bullish, seharusnya menunjukkan potensi technical rebound hari ini. Trend bullish dapat berlanjut jika IHSG ditutup harian diatas 2.431 (channel support), masih berpeluang ke target 2.452 /2.472 (38.2% FR 2542-2370). Hitungan EW: formasi diagonal triangle telah menunjukkan wave koreksi B telah selesai, saat ini berada dalam proses wave koreksi C dalam subwave i, mendorong perkiraan potensi penurunan lebih lanjut selama berada di bawah 2.547 (diagonal resistance)/2.500 (61.8 FR). Hold sell on rally 2.491-2.530, target 2.370/2.250 stop diatas 2.560, buy break 2.560 target 2.575/2.620. Perkiraan Range: 2400-2475.
Resistance : 2546.07/2517.40/2488.73/2470.38. PP 2452.04
Support : 2423.37/2394.70/2376.35/2358.01
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (PT. Universal Broker Indonesia Tbk: TF)

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 22-12

Research Danareksa Sec: Buy ELSA target Rp 480

Research Danareksa Sec: Buy DOID target Rp 2.350

Research Danareksa Sec: Buy INCO target Rp 5.000

Cermati Saham Dayaindo
HARGA saham PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK) berpotensi menuju level Rp 150 dalam jangka pendek maupun menengah. Sumber Investor Daily mengungkapkan, adanya kabar bahwa India's National Thermal Power Corp yang ingin masuk menjadi pemegang saham perseroan akan dijadikan momentum kenaikan harga KARK. Selain itu, kata dia, ekspor batubara perseroan ke Tiongkok yang naik tajam juga bakal memicu penguatan harga. Pada perdagangan kemarin, KARK ditutup terkoreksi Rp 5 (4,5%) ke posisi Rp 106.

RNI Bidik Indo Acid
HARGA saham PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) berpeluang mencapai level Rp 80-100 dalam jangka pendek maupun menengah. Menurut sumber Investor Daily, ada broker-broker tertentu yang akan mengakumulasi SRSN terkait kabar mengenai PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang berminat memiliki saham perseroan, selain masuknya dana asing untuk ekspansi di bidang agrokimia dan bioetanol. Pada perdagangan kemarin, SRSN ditutup melemah Rp 4 (5,7%) ke level Rp 65.

Nilai tukar rupiah bergerak stabil setelah kemarin akhirnya menembus level psikologis 9.500 per dolar AS. Bank Indonesia (BI) diduga sudah masuk ke pasar untuk menjaga stabilitas rupiah, di tengah trend dolar AS yang sedang menguat.Pada perdagangan Selasa (22/12/2009), rupiah stabil di level 9.510 per dolar AS. Rupiah kemarin akhirnya menembus level 9.500 per dolar AS, meski sudah dijaga ketat oleh BI.Di pasar global, dolar AS kembali melanjutkan penguatannya dengan harapan pemulihan ekonomi AS terus berjalan. Euro juga terkena pukulan setelah pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan tidak akan ada bailout untuk Yunani.Mata uang tunggal euro melemah ke 1,4281 dolar, dibandingkan sebelumnya di level 1,4343 dolar. Dolar AS juga menguat atas yen ke 91,15 yen, dibandingkan sebelumnya di 90.40 yen.

Semarak di bursa-bursa utama dunia diharapkan bisa mengerek IHSG ke teritori positif kembali. Analis meyakini IHSG bisa bertahan di level 2.500 hingga akhir tahun ini. IHSG pada perdagangan Selasa (22/12/2009) diprediksi bergerak menguat.Sentimen positif datang dari bursa Wall Street yang meriah menyambut libur panjang natal. Aksi window dressing, dimana para manajer investasi berupaya mempercantik portofolionya turut menggerakkan pasar.
Pada perdagangan Senin (21/12/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup menguat 85,25 poin (0,83%) ke level 10.414,14. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 11,58 poin (1,05%) ke level 1.114,05 dan Nasdaq menguat 25,97 poin (1,17%) ke level 2.237,66. Bursa Tokyo juga mengawali perdagangan di Hari Ibu ini dengan penguatan. Indeks Nikkei-225 dibuka naik hingga 72,53 poin (0,71%) ke level 10.256.

BUMI Investasi Dana ke Recapital Advisor
BUMI masih bernegosiasi dengan Recapital Advisor untuk investasi sektor batubara. BUMI juga membuka kemungkinan untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan sepanjang 2010.

Multipolar Beli 250 Rb Saham MPPA
PT Multipolar Tbk (MLPL) telah mengeksekusi 250.000 saham PT Matahari Putra Proma Tbk (MPPA) pada 11-16 Desember 2009.

PT CIMB Securities mempertahankan rating Coal Sector pada Overweight.CIMB Securities melihat potensi upside bagi produsen batubara dengan top pick di Adaro Energy (ADRO), dimana ekspektasi cukup rendah. Adaro menargetkan peningkatan produksi batubara 10% pada 2010 menjadi 45-50MT, dari pencapaian 2009 sebesar 41 MT.CIMB juga respek United Tractors (UNTR) pasca rencana akuisisi 2 tambang baru tahun depan. UNTR menargetkan kenaikan produksi 10% di 2010, sedang overburden removalnya 10-15 persen. Laba bersih Perseroan per September pun mencapai Rp2,96 triliun atau naik 29,39% dibanding periode serupa 2008 sebesar Rp2,09 triliun.

BLTA Cetak Laba Bersih Turun 39,78%
BLTA mencetak penurunan laba bersih pada kuartal III-2009 sebesar 39,78% menjadi US$9,70 miliar dibandingk an periode yang sama 2008 US$161,1 miliar.

BURSA SAHAM JATUH, BEI Pertanyakan Tunggakan Pajak Bumi Resources
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meminta penjelasan kepada PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terkait dugaan tunggakan pajak senilai Rp 2,1 triliun. Rencananya, BEI dan manajemen Bumi menggelar pertemuan bilateral hari ini (22/12).

Yuh Fong Lepas Saham Fortune ke Surya Mega
Yuh Fong Industrial Co Ltd dan PT Surya Mega Investindo menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) terkait pengalihan pemilikan pemegang saham PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII).

PENAWARAN JADI US$ 128 JUTA, Camillo Eitzen akan Miliki 25% Saham Berlian Tanker
PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) akan mengonversi 20-25% sahamnya untuk melunasi pembelian 100% saham Camillo Eitzen Co & ASA (CECO).

Radiant Incar Kontrak Baru Rp 1,4 Triliun
PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) mengincar perolehan kontrak baru senilai Rp 1,3-1,4 triliun pada 2010. Target tersebut tumbuh 30-40% dibandingkan pencapaian tahun ini yang diperkirakan sekitar Rp 1 triliun.

Laba Bersih AKR Corporindo Naik 22%
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mencatat kenaikan laba bersih 22% pada kuartal III-2009 menjadi Rp 81,39 miliar dibanding periode sama tahun lalu Rp 66,74 miliar.

Penjualan Tri Polyta Bakal Capai Rp 4,5 Triliun
PT Tri Polyta Indonesia Tbk (TPIA) kemungkinan menaikkan target penjualan bersih akhir 2009 menjadi Rp 4,5 triliun atau naik 11,3% dari estimasi awal tahun Rp 3,99 triliun.

XL Akan Buyback Obligasi US$ 59,43 Juta
PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan membeli kembali (buyback) sisa obligasi global senilai US$ 59,43 juta atau sekitar Rp 590 miliar pada 18 Januari 2010. Perseroan akan agresif mengurangi jumlah utang dalam mata uang dolar AS.

Bakrie Sumatera Siapkan Capex Rp 1,2 Triliun
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan sebesar Rp 1,2 triliun, naik 300% dibanding tahun ini sekitar Rp 300 miliar.

KAEF Pilih Holding
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) lebih menyukai pembentukan induk perusahaan atau holding untuk penggabungan BUMN-BUMN farmasi.

BUMI Investasi Dana ke Recapital Advisor
BUMI masih bernegosiasi dengan Recapital Advisor untuk investasi sektor batubara. BUMI juga membuka kemungkinan untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan sepanjang 2010.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id

Daily Technical Analysis Global Forex

EUR-USD
(-60p) Euro menunjukkan signal positif dari pola inverted hammer (indikasi bullish reversal) kendati masih berada di dalam down channel, seharusnya meredam potensi penurunan meski masih gagal ditutup diatas 1.4351 hari ini. Indikator ADX meningkat, stochastic very oversold, MACD berada di teritorial bearish, dukung potensi penurunan terbatas dan dapat picu potensi technical rebound. Support 1.4250/1.4120. Resistance di 1.4410/1.4500. Euro saat ini berada dalam wave koreksi III/5 dalam C/X, menunjukkan potensi penurunan ke target extend ke 1.4250/1.4120 setelah gagal bertahan diatas 1.4350. Buy break 1.4510 target 150p stop 30p, sell 1.4500 target 1.4280 stop 50p, hold buy 1.4280 & 1.4350 target 1.4500 stop 60p, buy 1.4150 target 1.4410 stop 50p.
USD-JPY
(-50P) USDJPY memberikan signal positif dari pola candle long bullish yang menunjukkan bullish continuation dan setelah breakout pola bull flag, berada diatas channel support di 90.41 dan menunjukkan potensi buy on weakness setelah ditutup diatas 89.60. Indikator ADX meningkat, MACD di teritorial positif & stochastic trending up mendorong potensi kenaikan lebih lanjut dalam trend masih bullish. Hitungan EW menunjukkan USDJPY berada dalam wave koreksi v/b dalam C, seharusnya dapat memicu kenaikan ke 91.50/92.40 selama berada di atas 89.60. Resistance berada di 91.50/92.50, support 90.40/89.60. Buy 88.20 target 90.50 stop 87.00, buy 89.60 target 90.80 stop 89.00, Sell 92.00 target 89.50 stop 50p. Sell break 90.40 target 89.40.
GBP-USD
GBP menunjukkan signal netral dari pola candle bearish with long uptail (indikasi momentum penurunan mereda) meski masih gagal ditutup diatas 1.6171 (resistance channel) dan berada dalam downchannel channel minor, didukung indikator ADX meningkat, stochastic oversold dan bearish, MACD di teritorial bearish, seharusnya menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut dan membatasi potensi technical rebound. GBP juga masih berada dalam pola descending triangle. Hitungan EW menunjukkan GBP di wave v extended dalam 3/C. Buy 1.6000 target 1.6400 stop 60p, buy break 1.6180 target 1.6400 stop 50p, buy break 1.6420 target 1.6600 stop 50p, sell 1.6150 target 1.6000 stop 50p, buy 1.5870 target 1.6250 stop 60p.
AUD-USD
AUD mendapatkan signal negatif dari indikasi pola candle bearish engulfing (indikasi bearish continuation) & bertahan dibawah channel resistance di 0.8900, didukung ADX rebound (momentum penurunan yang kuat), MACD bearish & stochastic crossover sell mendukung perkiraan kenaikan terbatas dan berpotensi mengalami penurunan lebih lanjut. Hitungan EW menunjukkan AUD saat ini menunjukkan wave koreksi v/3 extended dalam B. Resistance 0.8900/0.9040, support di 0.8740/0.8650. Buy break 0.8910 & buy break 0.9050 target 0.9200 stop 60p, sell 0.9200 target 0.9000 stop 60p. Buy 0.8680 & Hold buy 0.8800 target 0.9030 stop 60p, buy 0.8600 target 0.9000 stop 60p, sell break 0.8560 target 0.8160 stop 60p.
www.strategydesk.co.id
www.harumdanaberjangka.co.id

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal