Monday, February 22, 2010

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 22-02

Harga saham PT KErtas basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) dikabarkan bakal diangkat menuju Rp300 dalam waktu dekat. Perseroan tengah bekerja sama dengan investor strategis asal Eropa dan akan menjadi momentum kenaikan harga saham KBRI. Selain itu, dukungan dana dari perusahaan finansial lokal dan asing untuk membiayai ekspansi usaha akan berdampak positif. Pada penutupan perdagangan bursa akhir pekan lalu, harga shaam KBRI ditutup stagnan diposisi Rp235.

Harga saham PT Selamat Sampurna Tbk (SMSM) berpeluang menuju Rp1.500 dalam waktu pendek. Salah satu perusahaan otomotif nasional yang tercatat di BEI tengah mengincar saham perseroan. Rencana ekspansi perusahaan ke Rusia juga menjadi momentum penguatan harga saham perseroan. Sementara itu, pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, harga saham SMSM ditutup koreksi Rp10 ke Rp1.040.

Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG) dan nilai tukar rupiah mengawali perdagangan awal pekan ini dengan penguatan yang cukup besar. IHSG mendapat semangat dari bursa Tokyo yang menguat lebih dari 3%.Pada perdagangan Senin (22/2/2010), IHSG dibuka langsung menguat 12,553 poin (0,49%) ke level 2.566,929.Sementara nilai tukar rupiah dibuka menguat ke level 9.290 per dolar AS, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di level 9.348 per dolar AS.Bursa Asia pagi ini cukup meriah, dengan Indeks Nikkei-225 melonjak hingga lebih dari 3% setelah pekan lalu terperosok akibat kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga pinjaman bank-nya.Indeks Nikkei-225 menutup sesi I perdagangan Senin ini dengan lonjakan hingga 320,01 poin (3,16%) ke level 10.443,59.Bursa Hong Kong juga mengawali perdagangan awal pekan ini dengan kenaikan hingga 440,87 poin (2,22%0 ke level 20.334,89. Harga minyak mencapai $ 80,40/barel, emas di $ 1.128/troy ons di sesi Asia.

BW Plantation Incar Lima Perusahaan Sawit
PT BW Plantation Tbk (BWPT) sedang menjajaki akuisisi lima perusahaan perkebunan kelapa sawit di Sumatera dan Kalimantan. Akuisisi itu diharapkan dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan dan pemegang saham.

Matahari Bukukan Penjualan Rp 13,8 T
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) tahun lalu membukukan total penjualan Rp 13,8 triliun, naik 15% dibandingkan 2008 sebesar Rp 12 triliun.

XL Axiata Patok Pendapatan Rp 16 Triliun
PT XL Axiata Tbk (EXCL) berambisi meraih pendapatan sekitar Rp 16 triliun tahun ini, naik minimal 15% dari pencapaian 2009 sebesar Rp 13,9 triliun. Optimisme ini dilatari pertumbuhan pelanggan yang masih potensial dan berbagai strategi korporasi yang akan digelar operator telekomunikasi tersebut.

Sierad Cari Utang Bank Minimal Rp 100 M
SIPD butuh dana lebih dari Rp 140 miliar untuk ekspansi ke bisnis penyedia bahan baku pakan ternak.

Fitch Kerek Naik Peringkat Utang CPRO ke C
Fitch menaikkan peringkat obligasi CPRO karena kreditur menyetujui penundaan pembayaran cicilan obligasi global hingga 28 Juni 2010.

Apexindo akan Bayar Obligasi dengan Pinjaman Bank
Pokok utang Apexindo yang bakal jatuh tempo April nanti sebesar Rp 735 miliar.

TRIO Sapih OkeShop agar Kian Oke
TRIO membentuk anak usaha demi mengejar target pembangunan gerai mencapai 1.000 unit pada akhir semester pertama 2011.

CSAP Targetkan Penjualan Rp 3,3 Triliun di 2010
CSAP berani mematok target pertumbuhan 15% karena indikator ekonomi makro menunjukkan perbaikan dan segmen properti mulai pulih.

ETF Indonesia di AS Beri Untung Terbesar
Market Vectors Indonesia Index ETF dalam setahun terakhir memberikan return 146,34%.

SMGR Siap Naikkan Kapasitas Produksi
SMGR siap naikkan kapasitas produksi dari target 19 juta ton menjadi 19,5 juta ton pada 2010.

Intiland Segera Rights Issue
DILD masih enggan membeberkan berapa target dana yang akan diperoleh dari penawaran umum terbatas dengan HMETD tersebut.

Investor Asing Bidik Saham Lapis Kedua
Investor asing yang semula mengincar saham emiten bursa Vietnam mulai melirik saham lapis kedua dan ketiga di BEI.

Rating Apexindo 'A+'
Pefindo menetapkan kembali peringkat A+ dan A+(sy) dengan outlook stabil untuk obligasi 1/2005 Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) dan obligasi syariah Ijarah 1/2005.

ELSA Garap Proyek Senilai US$33,7 Jt
PT Elnusa Tbk (ELSA) sedang menggarap beberapa proyek transition zone 3D seismic di wilayah Kalimantan dan Papua senilai US$33.7juta.

PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) berhasil mencetak pertumbuhan penjualan hingga Rp13,8 triliun sepanjang 2009 atau naik 15,96% dibanding tahun sebelumnya hanya Rp11,9 triliun. Keberhasilan ini didukung oleh perutmbuhan kinerja anak perusahaan MDS dan MFB.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku telah menyelesaikan masalah tunggakan pajak dengan Direktorat Jenderal Pajak. Hasilnya, tidak ada lagi istilah tunggakan pajak di seluruh perusahaan plat merah.

"Persoalan pajak antara BUMN dengan Ditjen Pajak sudah tidak ada lagi. Pajak yang selama ini dibilang menunggak sudah masuk dalam proses penyelesaian," ujar Sekretaris Kementerian BUMN M Said Didu ketika dihubungi detikFinance, Jakarta, Minggu (21/2/2010).

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 15%-20% pada 2010.

Berikut rekomendasi para analis terhadap empat waran: ELTY-W, BIPI-W, ENRG-W serta MPPA-W.
Waran Bakrieland (ELTY-W)
Beroperasinya jalan tol milik ELTY akan menggenjot kinerja emiten ini. Sayangnya, harga waran ELTY sudah terbilang mahal. Apalagi, harga eksekusinya jauh lebih tinggi dari harga saham ELTY saat ini.
Rekomendasi: Tahan Target harga: Rp 35
Aditiawarman, Kresna Graha Sekurindo

Waran Benakat Energy (BIPI-W)
Rencana BIPI mengakuisisi saham PT Elnusa Tbk membuat harga saham emiten ini menanjak. Analis melihat harga saham BIPI masih terus naik dan diikuti harga warannya. Apalagi, masa eksekusi waran BIPI masih lama.
Rekomendasi: Beli Target harga: Rp 145
Arga Paradita Sutiono, Asia Kapitalindo Securities

Waran Energi Mega (ENRG-W)
Laju saham ENRG tak lepas dari aksi korporasi kelompok usaha Bakrie. Tapi, analis melihat waran ENRG tetap menarik untuk diperdagangkan. Apalagi, masa eksekusi instrumen ini masih lama, yaitu pada 14 Januari 2013.
Rekomendasi: Beli Target harga: Rp 100
Isfhan Helmy Arsad, E-Trading Securities

Waran Matahari Putra (MPPA-W)
Aksi MPPA melego mayoritas saham PT Matahari Department Store Tbk sempat melejitkan harga saham MPPA. Namun, analis melihat tren peningkatan harga saham emiten ini sudah mulai berakhir sehingga berimbas ke transaksi warannya.
Rekomendasi: Tahan Target harga: Rp 230
Alwi Assegaf, Universal Broker Indonesia

Economic: Target Penerimaan Negara Turun
Target penerimaan pemerintah selama APBN-P 2010, yang sebelumnya sempat diperkirakan naik karena ditopang oleh harga minyak dunia, dipastikan akan mengalami koreksi Rp9 T. Menkeu mengatakan asumsi harga minyak yang sebelumnya diperkirakan bisa direvisi naik menjadi US$80 per barel akhirnya harus diturunkan menjadi US$77 per barel, mengikuti perkembangan harga minyak dunia.

Economic: Dapen Garuda Incar Aktiva Rp1 T
Dana Pensiun Garuda (Dapen Garuda) mengincar nilai aktiva pada tahun ini mencapai Rp1 T dengan mengandalkan investasi yang berhorizon jangka panjang melalui obligasi, surat utang negara dan saham. Dirut Dapen Garuda mengatakan data resmi aktiva pada tahun lalu masih dalam audit tetapi pihaknya memperkirakan nilai asset kelolaan pada tahun lalu meningkat dari tahun sebelumnya.

Telco: Penjualan Elektronik Januari 2010 Naik 4%
Data Electronic Marketer Club (EMC) menyebutkan, penjualan barang elektronika selama Januari 2010 mencapai Rp 1,946 triliun, naik 4% dibanding realisasi Desember 2009 sebesar Rp 1,873 triliun. Meski krisis mendera Indonesia, statistik menunjukkan permintaan masyarakat terhadap barang elektronika tetap tinggi. Kenaikan penjualan terjadi sejak paruh kedua tahun lalu. Dan terus berlanjut hingga awal tahun ini.

Economic: Omzet Ritel Modern Bertumbuh 5%
Pertumbuhan omzet sektor ritel modern sepanjang tahn ini ditaksir tak lebih dari 9%, dibandingkan 2009. Hal itu bisa dilihat dari pertumbuhan Janusri 2010 yang berkisar 5%. Akibat krisis ekonomi 2008, penjualan ritel pada 2010 diperkirakan belum dapat menayaingi pencpaaian 2008. Sementara itu, rencana ekspansi pengusaha ritel modern di Indonesia juga masih tergantung pada kondisi perekonomian nasional.

Energy: Cadangan Gas RI Cukup untuk 59 Tahun
Indonesia ditaksi memiliki potensi cadangan gas bumi yang bisa diproduksi mencapai 170 triliun standar kaki kubik. Jika diproduksi rata-rata sebesar 2,87 tscf per tahun, cadangan gas bumi tersebut akan habis dieksploitasi selama 59 tahun.

BBTN: Turunkan Suku Bunga KPR
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan menurunkan tingkat suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) mulai 1 Maret 2010. Penurunan suku bunga KPR berkisar 0,25%-0,5% dari suku bunga kredit yang berlaku saat ini. Kebijakan penurunan suku bunga kredit merupakan komitmen BTN untuk terus menyesuaikan dengan kondisi bank dan perkembangan pasar.

BBNI: Bentuk Sindikasi Pembangkit Listrik
PT Bank Negara Indonesia Tbk tengah memproses pembentukan sindikasi untuk pembiayaan pembangkit listrik berkapasitas 150 MW dengan nilai proyek Rp 1 triliun. BNI berencana menggandeng sejumlah bank, termasuk bank pembangunan daerah, dalam proyek yang diharapkan dapat terealisasi pada 1Q10 itu.

BMRI: Obligasi Mandiri Pengganti Right Issue
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyiapkan sejumlah opsi jika rencana rights issue tidak dapat dilaksanakan pada tahun ini. Perusahaan juga akan tetap meyakinkan pemerintah dan DPR bahwa penambahan saham ke publik sangat dibutuhkan. Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo mengatakan langkah yang akan ditempuh adalah menerbitkan obligasi subordinasi berdenominasi dolar AS pada 2H10.

SMGR: Semen Gresik Pimipn Induk BUMN Semen
Kementerian BUMN menjajaki PT Semen Gresik Tbk (SMGR) untuk menjadi lead holding BUMN semen yang keputusan dan implementasinya diproyeksikan mulai tahun depan. Jika Semen Gresik menjadi lead holding, perusahaan ini akan focus pada pengembangan bisnis dan investasi perusahaan yang berada di bawahnya.

ASII: Penjualan Mobil Capai 31.074 Unit VS 18.136 Unit pada Januari
Pada Januari, penjualan mobil PT Astra International naik 70% menjadi 31.074 unit dari 18.136 unit pada tahun sebelumnya dan naik 61% mom dari 19.350 unit pada Desember 2009.

BBRI: BRI Segera Kuasai Bukopin dan Agroniaga
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk akan mengakuisisi dua bank milik dana pensiun BUMN, yaitu PT Bank Bukopin Tbk dan PT Bank Agroniaga Tbk. Menteri BUMN menyatakan BRI telah menyampaikan rencana tersebut dan pihaknya mempersilakan bagi bank BUMN itu untuk melanjutkan aksi korporasinya. Bank Bukopin sejauh ini dikuasai oleh dana pensiun PT Perum Bulog, sedangkan Bank Agro dimiliki oleh dana pensiun PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I-XIV.

SMCB: Laba Bersih Melonjak 217,39% pada 2009
Sepanjang 2009, PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 895,75 miliar, melonjak hingga 217,39% dibandingkan tahun sebelumnya yang hnya sebesar Rp 282,22 miliar. Dari sisi kinerja operasional, Holcim mencatatkan pertumbuhan penjualan 2009 sebesar 11,24%, dari Rp 5,34 triliun pada 2008 menjadi Rp 5,94 triliun.

CIMB Turunkan TP Mayora Jadi Rp4.200
CIMB Securities Indonesia mempertahankan rating Mayora Indah (MYOR) pada outperform dengan target harga Rp4.900 dari sebelumnya Rp5.200.

ARAH INVESTASI SEPEKAN: Indeks Konsolidasi, SUN Tertekan
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini diperkirakan bergerak dalam tren konsolidasi. Sedangkan rata-rata harga surat utang negara (SUN) kemungkinan tertekan.

Sumber: Bloomberg, Inilah.com, detikfinance.com, kontan, investordaily
globalmarketstrategist.blogspot.com

Update Daily Investment News

0311 GMT [Dow Jones] Indonesia shares +0.6% at 2569.391 in light volume, tracking gains in most Asian markets with foreigners net buyers of IDR12 billion worth of shares so far; resistance eyed at 2580. Still, "local institutional funds are selling their shares on any rebounds, limiting gains of the main index," says trader at First Asia Capital. Among gainers: car maker Astra (ASII.JK) +1.0% at IDR36,600 on strong January car sales, cement maker Holcim Indonesia (SMCB.JK) +3.1% at IDR1,690 after reporting strong 2009 earnings, while coal miner Indika (INDY.JK) +3.2% at IDR2,450 on bargain-buying.

0231 GMT [Dow Jones] HSI +2.2% at 20,339.71, on rebound after 2.6% fall Friday, though sharp rise in short-selling volume (+104.4% Friday) likely to limit further gains (off intraday high of 20,427.09). "While a near-term rebound is possible given that many securities have already been oversold, continued volatility is likely as market nervousness over exit strategies in the US and China prevails," says Taifook; adds investors with courage to buy on dips will be amply rewarded when these fears subside. HK property stocks higher ahead of land sales later today, with Sino Land (0083.HK) +2.0% at HK$13.26, Henderson Land (0012.HK) +2.9% at HK$50.00, Hang Lung Properties (0101.HK) +2.7% at HK$28.95. Volume modest at HK$6.11 billion; immeidate resistance eyed at psychological 20,500.

0254 GMT [Dow Jones] EUR/USD will likely remain top-heavy due to views "the Fed is standing on surer footing compared to the ECB," says OCBC Bank strategist Emmanuel Ng. Tips in 1.3550-1.3650 range for today vs last 1.3638. Says investors will pay attention to quarterly figures from U.S. retailers this week, such as Nordstrom Monday, Target Tuesday as well as Gap Wednesday, as they "may give further insight into the state of the U.S. consumer." On European front, awaited items include German February Ifo Tuesday as well as German 4Q GDP Wednesday. Adds GBP/USD bias weak, tips in 1.5400-1.5500 band vs last 1.5474. "From our perspective, further failure to hold above 1.5500 on a sustained basis opens the way for another leg lower toward 1.5000.

0240 GMT [Dow Jones] Nikkei 225 futures up 3.0% at 10,440, rebounding on gains in U.S. stocks, investors eyeing other Asian markets, says Tamotsu Numazaki, manager at Traders Securities. "Investors may take cues from markets in Asia as they (all) reopen this week after the Lunar New Year holiday," he says. If Asian markets stay higher, Nikkei may reach 10,500. Adds investors, relieved as Nikkei futures' intraday low is being supported at 25-day moving average (10,320).

0245 GMT [Dow Jones] NZD/USD remains a buy on dips and should test 0.7100 this week while retaining good support at 0.6980, says RBC Capital Markets currency strategist Sue Trinh. Adds Kiwi still swaying to USD moves, overall global risk appetite with local data thin this week. Says house anticipates USD selling given month-end rebalancing flows expected from global portfolio managers; also tips heavy supply of funds out of Japan to be invested in high yielding, non-yen assets including NZD. "Net on net, buying dips in Kiwi on the week recommended." Pair last 0.7026.(

0212 GMT [Dow Jones] China shares a tad down early, following week-long holiday, with Wall Street's recent rally apparently offsetting impact of PBOC's credit tightening move after market close on final day of trading before Lunar New Year break. Shanghai Composite Index now down 0.1% at 3013.87, likely to hover around key 3000 level for now. Upside may be limited due to lingering concerns over possible further economy-cooling measures in near future. "The liquidity controls in China especially are making investors cautious about business prospects and economic growth," says Xu Yinhui from Guotai Junan Securities. Metal producers leading gains on rises in global commodity prices during holiday period. Zijin Mining (601899.SH) +1.1% at CNY8.69, Shandong Gold Mining (600547.SH) +0.9% at CNY70.71. Some banks weak, ICBC (601398.SH) off 0.4% at CNY4.89, Bank of China (601988.SH) flat at CNY4.13%.Shenzhen Index +0.2% at 1132.69.(

0210 GMT [Dow Jones] USD/JPY on rising channel, may rise above 92.00 soon as non-Japanese speculators pricing in a bit more JPY-weakness on improving risk appetite, says senior sales dealer at major bank in Tokyo. But pair may not be able to rise above 92.50 as "there's no reason to buy the pair much from a technical mark of 92.50," he says. Adds, pair rising due to last week's Fed discount rate hike, but the move's impact on FX now gone; "it's dangerous to join a bandwagon now." Adds "the Fed's move was normalizing, not tightening of monetary policy," indicating Fed won't hike its key policy rate for time being. Also bolstering expectations Fed on hold for now, U.S. January CPI below view, +0.2% on-month, core inflation down 0.1%, falling for first time since 1982. Pair last 91.67, tips in 91.20-92.20 range.

Week Ahead: Fed Sets Path for Markets
The Fed laid the first stone on the path to higher rates with its discount rate hike, giving the markets a new way to gauge the economic recovery. As a result, there will be heightened focus on interest rates around the Treasury's auction of $118 billion in notes in the coming week, as well as on two days of Congressional testimony from the Fed chairman himself.
http://www.cnbc.com/id/35488530

Euro May Drop to 10-Month Low on Fibonacci: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The euro may fall to a 10-month low of $1.3091 after dropping below a key support level, according to Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd. The 16-nation currency slid to as low as $1.3444 today, dropping through support at $1.3483, said Sumino Kamei, a Tokyo- based senior analyst at Mitsubishi UFJ. That level represents a 61.8 percent Fibonacci retracement of the currency’s gain from $1.2457 on March 4 to $1.5144 on Nov. 25.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aOYrbi8oZvXk

S&P 500 May Revisit January High: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index may revisit its January high after a trend measure showed a pattern similar to one that last heralded a 27 percent gain in the benchmark, according to Janney Montgomery Scott LLC. The Moving Average Convergence/Divergence chart, based on the index’s average level during the past 9, 12 and 26 days, showed the MACD line rose above the signal line this week while both stayed below zero. That suggests the S&P 500 is likely to keep rising at least until its MACD line, at -4.16 at the close of trading today, advances to the zero average, said Dan Wantrobski, director of technical research at Janney Montgomery.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=arELmKYbFXQI

Oil May Breach 200-Week Average, Test Highs: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Crude oil is poised to settle above its 200-week moving average today, positioning it to test new highs at $84 to $86 a barrel. It would be the third time in six months that the most- active oil futures price has breached the technical-resistance level on its way up. Oil rose to a one-year high of $82 a barrel on Oct. 21 after breaching the average in the week ended Oct. 16. It rose to a 15-month high of $83.95 on Jan. 11 after breaking through in the week ended Dec. 25.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aHeAFf89wgOo

Euro Worst to Come as Greece Hammerlocks ECB on Interest Rates
(Bloomberg) -- Derivative traders are signaling that the euro’s slump to a nine-month low will continue even if European Union leaders bail out Greece. Short-term rates for borrowing in euros in the forwards market are the cheapest relative to loans in dollars since September. The 50 percent collapse in that spread this month signals investors are betting the European Central Bank will keep its benchmark at a record low, sacrificing euro strength to prevent deficit-cutting by debt-laden economies in the region from stymieing growth.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=acOoDNFwLiAs

China Still Set for Asset Bubble After Reserve Rise, CLSA Says
(Bloomberg) -- China is still bound for an asset bubble after policy makers ordered banks last week to set aside more deposits as reserves for a second time in a month, CLSA Asia-Pacific Markets said. Investors are increasingly discounting the risks of tightening in China, where efforts to curb credit growth haven’t led to a “total collapse” in property demand, CLSA strategist Christopher Wood said. He intends to retain his holdings of Chinese real estate, banks and insurance in his so-called long- only thematic portfolio.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aUqeM.6O1XWI

Who's Afraid of the Fed? Market Actually Wants Rate Hikes
By: Jeff Cox CNBC.com
Forget the cosmetic move of raising the discount rate—the day the Federal Reserve really decides to start putting the brakes on growth could actually be a happy occasion for the stock market.
http://www.cnbc.com/id/35462014

ONG Focus - Technical Written by Oil N' Gold
Nymex Crude Oil (CL)

Crude oil's rise from 69.50 extended further to as high as 80.10 last week and closed strongly at 79.81. The stronger than expected rebound and break of 78.04 resistance suggests that fall from 83.95 has finished with three waves down to 69.50 already. This in turn argues that 83.95 might not be the top yet. Initial bias remains on the upside this week and further rise could be seen to retest 83.95 first. On the downside, below 77.76 minor support will turn intraday bias neutral and bring retreat towards 4 hours 55 EMA (now at 76.24). However, note that break of 72.66 support is needed to indicate that rise from 69.50 has completed. Otherwise, another rise would be in favor. In the bigger picture, crude oil was supported above mentioned 68.59 key support and thus, there was no confirmation of medium term reversal. The stronger rebound from 72.43 dampened our bearish view and argue that medium term rise from 33.2 might not be over yet. Nevertheless, as such rise from 33.2 is treated as a correction to whole decline from 147.27 only, even in case of another high above 83.95, we'd continue to expect strong resistance near to 50% retracement of 147.27 to 33.2 at 90.24 to bring reversal. On the downside, though, break of 72.43 support is now needed to indicate that crude oil has topped out.In the long term picture, there is no change in the view that fall from 147.27 is part of the correction to the five wave sequence from 98 low of 10.65. While the rebound from 33.2 is strong and might continue, there is no solid evidence that suggest fall 147.27 is completed and we're still preferring the case that rebound from 33.2 is merely a corrective rise only. Having said that, strong resistance should be seen between 76.77/90.24 fibo resistance zone and bring reversal for another low below 33.2 before completing the whole correction from 147.27.

Comex Gold (GC)
Gold's rally from 1044.5 extended further to as high as 1128.7 last week before turning sideway. The lack of momentum to sustain above 1126.4 resistance so far makes the picture quite unclear. But after all, from a near term point of view, another rise would be in favor as long as 1099.1 minor support holds. Sustained trading above 1126.4 will indicate that whole corrective fall from 1227.5 high might have already completed with three waves down to 1044.5 already. In such case, stronger rally should be seen to 1163 resistance for confirmation. On the downside, though, a break of 1099.1 support will argue that rebound from 1044.5 has completed and correction from 1227.5 is still in progress for another low before conclusion.In the bigger picture, outlook remains broadly unchanged. Price actions from 1227.5 are treated as corrections to rise from 931.3 only. Hence, even in case of another fall, downside is expected to be contained by 100% projection of 1227.2 to 1075.2 from 1163 at 1010.7, which is close to 1000 psychological level and bring long term up trend resumption. Decisive break of 1163 resistance will indicate that such correction has already completed and the long term up trend is set to resume for another high above 1227.5. In the long term picture, rise from 681 is treated as resumption of the long term up trend from 1999 low of 253 after interim consolidation from 1033.9 has completed in form of an expanding triangle. Next long term target is 100% projection of 253 to 1033.9 from 681 at 1460 level. We'll hold on to the bullish view as long as 931.3 structural support holds.

Friday, February 19, 2010

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 19-02

Indeks saham regional Asia terkoreksi tajam mengikuti kenaikan suku bunga discount (the Fed ke antar bank) setelah penutupan pasar NY sebesar 25 bsp menjadi 0,75%. DJI ditutup +83.66 di 10.392,90. Harga minyak $ 78.13/barel, emas $ 1.107.5/troy ons. Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melemah mengikuti pergerakan bursa-bursa regional yang lesu setelah Bank Sentral AS menaikkan suku bunga pinjaman antar bank.Pada perdagangan Jumat (19/2/2010), rupiah dibuka langsung melemah 15,512 poin (0,61%) ke level 2.544,522.Sementara nilai tukar rupiah dibuka langsung melemah ke level 9.360 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.320 per dolar AS. Rupiah mengikuti tren pergerakan mata uang regional lainnya yang juga melemah atas dolar AS setelah keputusan The Fed tersebut.Bursa-bursa Jepang juga bergerak melemah dengan Indeks Nikkei-225 menutup sesi I dengan penurunan 76,26 poin (0,74%) ke level 10.259,43. Indeks Hang Seng juga dibuka melemah 318,39 poin (1,56%) ke level 20.103,76.

Harga saham Bhakti Investama Tbk (BHI) berpeluang menembus Rp350 dalam wkatu dekat.Perseroan disebut-sebut sejumlah pelaku pasar segera menandatangani perjanjian jual beli saham perusahaan tambang batubara nasional. Akuisisi akan diumumkan dalam waktu dekat.Pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham BHIT ditutup naik Rp60 ke Rp305.

Saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) dikabarkan sedang diakumulasi sejumlah broker.
Ada pihak-pihak yang memborong saham perseroan karena harganya sangat murah. Pembelian saham itu dimungkinkan hingga harga saham perseroan mencapai Rp150 per saham.Sementara itu, pada penutupan perdagangan kemarin harga saham GDST ditutup naik Rp6 ke Rp88.

KUPON 8,47-10,9%, Astra Sedaya Naikkan Obligasi Jadi Rp 1,5 T
PT Astra Sedaya Finance (ASF) menaikkan nilai emisi obligasi XI menjadi Rp 1,5 triliun dari rencana semula Rp 1 triliun. Total permintaan surat utang anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) itu mencapai 1,5 kali.

Wika Rampungkan Konstruksi JORR W1
PT Wijaya Karya Tbk (Wika) telah merampungkan proyek pembangunan konstruksi Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) seksi W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan) milik PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB).

Menakar Panasnya Nikel INCO
Analis memprediksi volume penjualan dan harga nikel PT International Nickel Indonesia Tbk akan meningkat tahun ini.

Cita Mineral Berencana Rights Issue Rp 224,7 Miliar
Harga saham baru CITA sebesar Rp 100 per saham lebih murah ketimbang harga saham CITA di pasar yang mencapai Rp 750 per saham.

CPIN Sedia Capex US$ 70 Juta
Keseluruhan dana capex diambil dari kas internal perusahaan.

Kupon Obligasi Multifinance 8%-11%
Idealnya, kupon obligasi multifinance 200 basis poin di atas yield SUN acuan.

Revisi RUU Pasar Modal Terbentur Beleid Jasa Keuangan
Penggodokan RUU Pasar Modal bisa dilakukan setelah UU OJK rampung di tingkat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Dollar Amerika Makin Berjaya
Pada kuartal pertama 2010, dollar AS bisa naik ke US$ 1,33 per euro.

BII Gelar Rigths Issue Rp1,4 T
BII akan melakukan penawaran umum terbatas V dalam rangka penerbitan HMETD senilai Rp1,407 triliun dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 6.253.554.529.

Pabrik Baru, Penjualan Arwana Bakal Tumbuh 26%
Pada Januari 2010, Arwana mulai mengoperasikan pabrik III C dengan tambahan kapasitas produksi 4 juta m2. Jika dihitung, penjualan Arwana akan tumbuh 26%.

Sugi Samapersada Rencana Akuisisi Elnusa
PT Sugi Samapersada Tbk (SUGI) berencana untuk mengakuisisi 37,5% saham Elnusa Tristar Ramba Energy Limited (ETRL).

MIRA Batal Akuisisi RJM & MAR
PT Mitra International Resources Tbk batal melakukan akuisisi atas PT Realitas Jaya Mandiri dan PT Masindo Artha Reosurces karena kesepakatan keduanya belum tercapai.

Encore Energy (General) tercatat melepas kepemilikannya dari PT PT Medco Energi International (MEDC).

Dari laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia mengenai data kepemilikan efek 5% atau lebih kepada BEI, Kamis (18/2) dijelaskan Encore memiliki 45,96% saham di Medco atau setara dengan 1,53 miliar saham. Namun, dari data KSEI tersebut tercatat pada 17 Februari 2010, Encore tidak memiliki saham lagi di Medco.

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ikut terlibat dalam pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) seksi W1 (Kebon Jeruk - Penjaringan) sebagai kontraktor utama untuk pekerjaan paket 4 dan 5.

Nilai Transaksi Marjin Bursa Januari Naik 90,75%
Total transaksi marjin di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang Januari 2010 tercatat naik 90,75 persen dibanding Desember 2009

Economic: Target Pertumbuhan Tetap
Pemerintah tetap akan memakai angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5% untuk APBN-P 2010 yang akan diajukan ke DPR, meskipun Indonesia memiliki potensial pertumbuhan lebih tinggi. Menkeu menuturkan berdasarkan pencapaian laju produk domestik bruto (PDB) 4Q09, komponen pertumbuhan yang berasal dari faktor eksternal yaitu ekspor dan impor tidak separah sperti yang dibayangkan.

Banking: DPR Minta Nama Calon Gubernur BI
Permintaan resmi DPR untuk mempercepat pengajuan calon Gubernur BI belum mendapatkan tanggapan dari presiden. Diperkirakan pemerintah masih menanti penyelesaian Pansus Bank Century sampai awal Maret. Wakil Ketua Komisi XI DPR menuturkan pihaknya pada akhir Januari lalu telah mengirimkan surat kepada permerintah agar menyerahkan nama-nama calon Gubernur BI secepatnya. Hal itu ditempuh, supaya proses uji kelayakan (fit and proper test) bisa segera dilakukan oleh parlemen.

Energy: Direksi Baru Pertamina Dilantik Hari Ini
Kementerian BUMN memastikan jajaran direksi baru PT Pertamina (Persero) akan dilantik hari ini menyusul perombakan itu telah mendapatkan restu dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut informasi yang diperoleh bisnis, Dirut Pertamina saat ini, Karen Agustiawan masih tetap menduduki posisi tersebut. Namun, wakil dirut, Omar S.Anwar tidak masuk dalam jajaran direksi baru.

Automotive: Toyota Corolla di duga bermasalah
Belum habis masalah dengan pedal gas dan rem, Toyota menuai masalah lagi karena keluhan atas setir sedan Corolla. Padahal Toyota sedang bersusah payah meraih kembali kepercayaan konsumen terhadap produk-produk mereka. Manajemen Toyota sedang mengkaji issue tersebut dan mungkin akan menarik sedan Corolla kebengkel untuk diperbaiki bila memang ditemukan kesalah yang membahayakan. Harga saham Toyota melemah 0.59% menjadi 3.360 Yen, saham Toyota terus merosot sekitar 20% sejak 21 Januari lalu sehubungan dengan penarikan besar-besaran produknya.

UNTR: Penjualan alan Berat di Awal Tahun Naik 56,94%
Selama Januari 2010, penjualan alat berat UNTR yang bermerek Komatsu mencapai 339 unit.
Jumlah ini melonjak 56,94% dari torehan Januari 2009 yang sebanyak 216 unit. UNTR tetap mengincar penjualan alat berat 3.500 unit atau naik sekitar 15% dari tahun lalu. Saat ini manajemen UNTR mengaku mampu mneguasai 45% pangsa pasar penjualan alat berat di Indonesia. UNTR juga berhasil menjual batubara sebanyak 232.000 ton selama Januari 2010. Jumlah ini lebih tinggi 10,48% dari perolehan Jnauari 2009 sebesar 210.000 ton.

BNII: Catat Rugi Bersih Rp40,97 Miliar di 2009
Bani International Indonesia (BII) mencatat rugi bersih sebesar Rp40,97 miliar sepanjang 2009. Padahal di tahun 2008 BII masih mampu mencetak laba bersih sebesar Rp468,697 miliar. Pendapatan operasionalnya tahun lalu turun 90,63% menjadi Rp37,03 miliar dari Rp395,311 miliar di 2008. BII merencanakan pembuakaan sekitar 70-80 kantor cabang baru. BII juga berniat menambah sekitar 300 ATM baru.

PTBA: Ajukan harga akuisisi tambang
PT. Tambang Batubara Bukit Asam TBk mengajukan harga penawaran akusisi seluruh saham perusahaan pertambangan baubara di Kalimantan TImur, perusahaan ini diperkirakan mempunyai cadangan baubara sebanyak 50 juta ton. PTBA memiliki anggaran akuisisi pada tahun ini sebesar Rp. 1,5 trilliun dan saat ini sedang mengadakan due diligance untuk akuisisi 6 tambang batubara di Kalimantan.

BBNI: BNI Sulit Rights Issue
Manajemen PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengaku tidak mudah mendapat izin rights issue. Dalam catatan Kementerian BUMN, kebutuhan modal BNI sebesar Rp 6-7 triliun akan dicari dengan dua tahap. Tahap awal dilakukan Rp 3 triliun pada pertengahan tahun ini.

MIRA: Batal akuisisi perusahaan batubara
PT. Mitra Internasional Resources Tbk (MIRA) membatalkan akuisisi PT. Realita Jaya Mandiri dan PT Masindo Artha Resources. MIRA awalnya telah menandatangani nota kesepahaman untuk mengambil alih 100% kedua perusahaan batubara tersebut, nilai akuisisi diperkirakan mencapai US$ 40 juta. Pembatalan ini dikarenakan tidak tercapainya kesepakatan lebih lanjut mengenai syarat-sayarat pelaksanaan transaksi.

WIKA: Rampungkan Konstruksi JORR W1
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah merampungkan proyek pembangunan konstruksi Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) seksi W1 (Kebon Jeruk-Penjaringan) milik PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) yang menelan dana Rp 360 miliar dan dikerjakan dalam waktu dua tahun. Rencananya, tol JORR W1 itu akan diuji coba secara gratis selama 2 hari sejak Jumat (19/2) sebelum diresmikan beroperasi penuh pada 22 Februari mendatang.

BBKP: Bukopin Salurkan Kredit Rp100 M untuk JORR
PT Bank Bukopin Tbk menyalurkan kredit senilai Rp100 M untuk mendanai salah satu ruas di Jakarta Outer Ring Road (JORR) W1. Direktur Bisnis Komersial Bank Bukopin menuturkan pembiayaan komersial oleh perseroan masih disalurkan ke infrastruktur di antaranya sejumlah proyek jalan tol seperti di Surabaya-Mojokerto sekitar Rp150 M.

BUDI: Targetkan Pendapatan Tumbuh 11% Jadi Rp2 Triliun
PT Budi Acid Jaya Tbk (BUDI) memproyeksikan pendapatan sekitar Rp2 triliun. BUDI akan menggenjot produksi tepung tapioka, gula putih, dan glukosa. Untuk tahun 2009, pendapatan perseroan hampir sebesar Rp1,8 triliun. Di sepanjang tahun ini, minimal BUDI akan mempertahankan pasar ekspornya di level 10%.

CPIN: Sedia belanja Modal US$70 Juta
CPIN akan menggenjot kapasitas produksi dengan mengembangkan aset anak usaha. CPIN menganggarkan capex US$70 juta (Rp665 miliar) pada tahun ini. Per September 2009 kas CPIN sebesar Rp244,34 miliar.

ELSA: Jajaki Opsi Pendanaan US$49 Juta
ELSA berencana menggelar ekspansi tahun ini. Anak usaha PT Pertamina ini bakal memperkuat bisnisnya di sektor hulu minyak bumi. Elnusa mematok capex sebesar US$70 juta. Sebanyak 30%-40% total kebutuhan belanja modal tersebut akan ditutup dari kas internal. ELSA saat ini masih mencari pendanaan sekitar US$42 juta-US$49 juta. Melalui ekspansi usaha tersebut, ELSA berharap bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp4,46 triliun pada tahun ini. Jumlah ini naik 29%ketibang target pendapatan tahun lalu.

DILD: Rights Issue 3:2
Perusahaan properti PT Intiland Development Tbk (DILD) kemarin sore menyampaikan dokumen rencana melaksanakan penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) sekitar Rp2 triliun kepada Bapepam-LK. Berdasarkan dokumen itu, Intiland berencana rights issue dengan rasio tiga saham lama mendapat hak untuk membeli dua saham baru yang akan diterbitkan emiten itu.

BEKS: Sedang diincar untuk akuisisi oleh Recapital group
Kelompok usaha Recapital Group, serta beberapa investor lokal mengincar PT. Bank Eksekutif Tbk (BEKS) untuk diakuisisi menyusul desakan Bank Indonesia (BI) agar bank tersebut mencari investor strategis, saat ini status BEKS sedang diawasi intensif oleh BI karena tingginya angka kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL), yang per September 2009 mencapai 15,56% net dan 16,35% bruto diatas ketentuan BI sebesar 5% Namun rasio kecukupan modal (CAR) diposisi 9.23% masih diatas ketentuan BI yakni 8%.

Sumber: Bloomberg, Reuters, Inilah.com, investordaily, detikfinance.com, kontan
globalmarketstrategist.blogspot.com

Update Daily Investment News

JPMorgan’s Lee Says S&P 500 May Top 1,300 by Year-End
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index may surpass 1,300 by the end of this year as the economy gathers momentum, said Thomas J. Lee, the chief U.S. equity strategist at JPMorgan Chase & Co.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aYWuGRfC.WtU

Investors Pull $37 Billion From Money Market Funds, EPFR Says
(Bloomberg) -- Investors pulled $37 billion out of money market funds in the week ended Feb. 17 and pumped cash into global stock and bond funds, EPFR Global said in a statement.
Funds invested in global stocks tracked by the company took in $3.69 billion in the period, while those focused on global bonds took in $3.48 billion, according to the research company. Emerging market funds posted the first inflows in four weeks, EPFR said.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aA8sHmnRjg3c

S&P 500 to Climb After Breaching 1,093: Technical Analysis

(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index is likely to rise further after breaching the 20-day moving average at 1,093, according to technical analysts at UBS AG. The S&P 500 rallied 1.8 percent to 1,094.87 yesterday, the biggest increase in three months for the U.S. benchmark index. Zurich-based analysts Michael Riesner and Marc Mueller had written in a report before the start of New York trading that such a move would indicate “a reliable entry point for tactical longs.”
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aG91XdVP4o0o

Look Ahead: Fed's Move Will be Talk of Friday's Markets
By: Patti Domm CNBC Executive Editor
The Fed surprised markets just after the New York close Thursday by hiking the rate banks pay for emergency loans by a a quarter point to 0.75 percent, a first step on the road to unwinding the programs it used to fight the financial crisis.
http://www.cnbc.com/id/35470054

Dr Doom: China Will Drag Down US Stocks By 20%
By: Lee Brodie Producer
In a rare interview, one of the Street’s most influential strategists sounded the alarm about the next leg down. And the trouble will likely start overseas, that’s according to Marc Faber, author of the “The Gloom Boom & Doom Report"
http://www.cnbc.com/id/35444726

Platinum Targets 2-Year High After Declines: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Platinum may rally to $2,000 an ounce, presenting a “good buying opportunity” after a recent drop, Mizuho Corporate Bank Ltd. said, citing trading patterns. If the metal closes at more than $1,555 an ounce at the end of a month, the bullish momentum should increase, according to a note yesterday from Nicole Elliott, London-based senior technical analyst at Mizuho.

Dollar to Reach 6-Week Yen High on Triangle: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The dollar will strengthen to a six- week high versus the yen as a so-called triangle pattern signals a reversal of this year’s declines, according to Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ Ltd. The dollar’s 21-, 65- and 90-day moving averages against Japan’s currency have converged around 90 for the past two weeks, according to data compiled by Bloomberg. This comes amid a triangle pattern signaling that the current trend is coming to an end, said Sumino Kamei, a Tokyo-based senior analyst. The triangle is formed by the ascending trend line, which connects the low of Nov. 27 to the low of Feb. 4, and by a descending line, which connects the Jan. 8 high to the Feb. 3 high.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a9.GeHPkDLPM

Golden Cross May Indicate Dollar Index Gain: Technical Analysis
(Bloomberg) -- A “golden cross” of two moving price averages of the Dollar Index for the first time in 18 months indicates that the rally in the greenback may accelerate, Auerbach Grayson & Co. and Brown Brothers Harriman & Co. say.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ai4IGYIsClxY

Gold May Advance to $1,400 in 12 Months: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Gold may climb to about $1,400 an ounce in the next 12 months, according to technical analysis by Chartered Market Technician Daniel Bruno, who advises banks and hedge funds.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=auBQnoSvlsEk

0409 GMT [Dow Jones] USD/IDR retreats from session high as Bank Indonesia suspected of selling near IDR9,350-IDR9,360 to stem IDR's fall, say dealers. Pair last at 9,355 vs intraday high at 9,365. Dealers add Bank Indonesia likely sold $25 million-$50 million; tip 9,340-9,390 immediate range.

0335 GMT [Dow Jones] Spot gold at $1,105.20/oz, down $2.90 since NY close, but off its intraday low of $1,099.73. Federal Reserve decision to raise discount rate by 25 bps to 75 bps late Thursday knocked gold lower but looks resilient at current levels, says Wong Eng Soon, analyst at Phillip Futures in Singapore. "Any correction will be short term. The feeling is there is more upside potential," he says. Notes buying interest strong at $1,100 and especially $1,050 level where India's central bank purchased 200 tons of IMF gold in November. Adds, $34 billion drop in China's US treasury holdings in December has helped sentiment for gold. "That money is going somewhere and gold could be a major beneficiary," he says. IMF gold sale re-announcement yesterday concerned 193 tons of gold, worth around $6.8 billion at current prices.

0316 GMT [Dow Jones] Indonesia shares last off 0.6% at 2543.69 in light volume, weighed by weak IDR, falls in several Asian markets due to weakness of U.S. stock futures after Fed hikes discount rate by 25bps; support at 2530. "Overall, it's mild selling and it looks like the market will soon be recovering given Indonesian economy remains solid," says trader at First Asia Capital; expects bargain buying later in session to offset index losses. Among decliners, tin miner Timah (TINS.JK) down 2.4% at IDR2,075, coal miner Bumi (BUMI.JK) off 2.2% at IDR2,275, while heavyweight Telkom (TLKM.JK) down 1.2% at IDR8,600.

0318 GMT [Dow Jones] Comments from Fed's Lockhart, Bullard should dispel any false illusions that discount rate hike portends a nearer-term monetary tightening, says Mizuho Corporate Bank senior market economist Daisuke Karakama. Atlanta Fed President Lockhart earlier says he wouldn't interpret central bank's move on discount rate "as a tightening of monetary policy or even a sign that a tightening is imminent"; FOMC member Bullard says policy rate hike may not come until 2011. "The comments reflect the reality that the hike in the discount rate is just a kind of normalization of an emergency liquidity measure, and has no bearing on monetary policy," Karakama says; adds this "somewhat difficult distinction" may be given short shrift, particularly if any further improvement in economic data fuels more USD-positive speculation for nearer-term tightening. "But we've got to take Fed official comments at face value, and as that sinks in, it should weigh on the dollar." By end March, looks for USD/JPY "at levels below Y90.00" vs last 91.78, while EUR/USD could rebound to 1.3900 vs 1.3486.(

0220 GMT [Dow Jones] Nikkei ends morning session down 0.7% at 10,259.43, extending losses after flirting above/below breakeven early. Weakness of U.S. stock futures on Globex, Hong Kong bourse weakness spur profit-taking and some speculative selling, says Yumi Nishimura, Daiwa Securities Capital Markets deputy general manager. "Traders are waiting to see how U.S. stocks will move (later today) and how Shanghai stocks will re-open Monday," she says. Expects support for Nikkei for rest of session at 10,200. 30/33 Topix subindexes lower, with real estate firms (down 2.9%), trading houses (down 1.5%), construction firms (down 1.5%), iron & steel (down 1.2%) particularly weak. Among real estate names, Mitsui Fudosan (8801.TO) down 3.8% at Y1,469 and Mitsubishi Estate (8802.TO) down 3.0% at Y1,373. Trading houses Mitsui & Co. (8031.TO) down 2.5% at Y1,361 and Itochu (8001.TO) down 1.9% at Y709. USD/JPY trading 91.82 following US Fed discount rate hike to 0.75%.

0223 GMT [Dow Jones] Citi keeps call that RBA will remain on hold in March, resuming the tightening cycle with a 25bps hike in April or May after Governor Steven's testimony to Parliament earlier today. Citi notes there's very little new in day's comments, which included talk of 2-speed global recovery, moderating inflation outlook, tightening trajectory down track, reiterated positive economic story for Australia.

MEMPHIS (Dow Jones)--The president of the St. Louis Federal Reserve Bank said Thursday that the possibility that the U.S. central bank will raise its key interest rate is "overblown," at least for now. An increase in the short-term federal-funds rate is "just as far away as it ever was," said St. Louis Fed President James Bullard. Speaking to reporters following a speech to the Economic Club of Memphis, the Fed official said that financial markets are probably pricing in too high of a probability that the funds rate will rise this year. It's more likely, said Bullard, that the Fed will boost the funds rate in 2011.

globalmarketstrategist.blogspot.com

Thursday, February 18, 2010

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 18-02

Produsen ban dunia, Michelin disebut-sebut pelaku poasar akan memebli 44% saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) milik Denham Pte Ltd. Michelin yang kini menguasai 10% saham perseroan akan meningkatkan kepemilikannya hingga 54%. Kabar di pasar menyebutkan, harga GJTL kini sangat murah dengan PR dua kali. Harga GJTL pun berpeluang menuju Rp700.Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham GJTL ditutup naik Rp35 ke Rp520.

Saham PT Budi Acid Jaya Tbk (BUDI) dikabarkan sedang diakumulasi oleh broker asing. Perseroan disebut-sebut menjajaki akuisisi pabrik gula sehingga memerikan nilai tambah bagi perusahaan. Pasalnya, konsumsi gula di Indonesia sangat tinggi. Harga BUDI berpeluang menguat menuju Rp285 dalam jangka menengah. Proyek biogas perseoran pun akan beroperasi tahun ini dan memberikan kontribusi bagi perusahaan.Pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham BUDI ditutup naik Rp20 ke Rp235.

IHSG dibuka melemah ke 2.572 di awal sesi perdagangan mengikuti penurunan indeks saham regional Asia, meski Wall Street ditutup menguat, berkat penguatan dolar AS akibat imbas penurunan rating Yunani semalam, yang mendorong investor risk averse. Harga minyak

Saham-saham di bursa Wall Street menguat terbatas setelah keluarnya laporan keuangan sejumlah perusahaan yang lebih baik dari ekspektasi. Outlook yang optimistis kembali ditunjukkan investor. Pada perdagangan Rabu (17/2/2010), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 40,43 poin (0,39%) ke level 10.309,24. Indeks Standard & Poor's 500 menguat 4,64 poin (0,42%) ke level 1.099,51 dan Nasdaq menguat 12,10 poin (0,55%) ke level 2.226,29.

Rupiah Menguat, Asing Beralih ke Emerging Market
Nilai tukar rupiah Kamis (18/2) diperkirakan terus menguat. Hal ini dipicu meningkatnya minat asing terhadap aset investasi di negara berkembang, seperti Indonesia.

Lembaga pemeringkat Standard & Poor's diyakini akan segera menaikkan peringkat Indonesia jika melihat perbaikan infrastruktur yang selalu digembar-gemborkan pemerintah Indonesia selama ini berjalan dengan baik. Namun menurut Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa, lembaga pemeringkat ini belum menaikkan peringkat Indonesia karena terganjal kasus bailout Bank Century bukan permasalahan ekonomi Indonesia yang dianggap telah sehat.

Dana Moneter Internasional (IMF) kembali akan menjual 191,3 ton emasnya ke pasar untuk memperkuat keuangannya. Rencana IMF itu langsung membuat surut harga emas yang sebelumnya sempat melonjak. IMF dalam pernyataannya menegaskan, akan segera memulai fase program penjualan emas ke pasar total 403,3 ton yang sudah disetujui pada September tahun lalu. IMF sebelumnya telah menjual 212 ton emasnya ke bank sentral sejumlah negara seperti India, Maurities dan Sri Lanka. India membeli 200 ton emas, Mauritius 2 ton dan Sri Lanka 10 ton.

CPRO Tunjuk Houlihan Lokey Tangani Obligor
CP Prima ternyata telah menunjuk Haulihan Lokey, lembaga keuangan asal Hongkong sebagai penasihat keuangan spesialis restrukturisasi obligasi dengan obligor.

INCO Resmi Terima Surat Undur Arif Siregar
INCO mengakui telah menerima surat pengunduran diri Arif Siregar, Predisen Direktur INCO. Untuk itu, INCO selenggaran RUPS LB pada 5 Maret ini.

Naik 4,3%, Asing Net Buy BUMI Cuma Rp95,77 Jt
Isu pajak masih hangat di saham BUMI, namun pergerakan saham batubara ini tetap liar. Terbukti, pada perdagangan kali ini saham BUMI ditutup naik 4,30% ke Rp2.425.

Kepemilikan Bakrie di Energi Tinggal 28%
Berdasarkan prospektus rights issue yang dipublikasikan akhir tahun lalu, BNBR masih menguasai 45,01% saham ENRG secara langsung dan tak langsung.

Menunggu Panen Hasil Tanam Lahan Sawit TBLA
TBLA akan mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 25 juta untuk memperluas lahan kelapa sawit.

Nasabah Danatama Kuasai 25% Saham BIPI
Danatama Makmur membantah memiliki 25,01% saham BIPI. Saham tersebut adalah milik nasabah Danatama.

Harga Minyak Sawit Mentah Menggelegak
Kenaikan harga CPO akan mengerek pendapatan emiten perkebunan.

Komisaris Optima Jadi Tersangka
Tim penyidik Mabes Polri meminta Harjono Kesuma, Komisaris Utama OKCM, datang ke Mabes Polri untuk dimintai keterangan.

Economic: Ekonomi Indonesia Masuk Tahap Ekspansi
Perekonomian Indonesia diperkirakan sudah masuk dalam fase ekspansi dan akan berlangsung hingga 7 tahun mendatang, dengan potensi pertumbuhan pada tahun ini menyentuh 6%. Ekonom Dana Reksa Research Institute, mengatakan fase ekspansi ekonomi Indonesia selama 7 tahun termasuk lama apabila dibandingkan dengan rata-rata negara-negara lain yang membutuhkan waktu lebih pendek.

Economic: Pemerintah Tetapkan 3 Sektor Prioritas
Sektor energi, transportasi, dan telekomunikasi akan menjadi fokus utama pemerintah dalam pembangunan infrastruktur periode 2010-2014. Untuk mempercepat pembangunan seluruh proyek infrastruktur, yang alam 5 tahun ke depan diperkirakan membutuhkan total dana investasi Rp2.000 T, akan diterbitkan instruksi presiden (inpres).

Economic: Tunggakan Pajak Turun jadi Rp44 Triliun
Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo mengungkapkan, total tunggakan pejak per 17 Februari 2010 mencapai Rp44 triliun. Jumlah tunggakan itu menyusut dibandingkan data per 31 Desember 2009 yang mencapai Rp51 triliun.

Energy: PLN Jajaki Emisi Obligasi Rp19 Triliun
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjajaki penerbitan obligasi internasional (global bonds) dan obligasi rupiah senilai total US$2 miliar atau sekitar Rp19 triliun tahun ini. Dana hasil emisi surat utang tersebut akan digunakan untuk membaiayai proyek pembangkit listrik.

Banking: Laba Bank Lampaui Kredit
Perbankan mendulang untung dari momentum kesepakatan penurunan suku bunga deposito dengan menahan pemangkasan bunga kredit, sehingga laba perbankan tahun lalu melonjak lebih besar dibandingkan ekspansi kredit. Berdasarkan data BI per Desember 2009 pendapatan rata-rata operasional perbankan lebih besar dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yakni dari Rp74,1 T dari semula Rp70,6 T.

ISAT: Tunjuk 5 Underwriter
Manajemen PT Indosat Tbk (ISAT) menunjuk lima penjamin emisi untuk menangani rencana penerbitan obligasi berkisar US$ 600 juta- US$ 750 juta pada tahun ini. Beberapa eksekutif yang mendengar informasi tersebut mengatakan kelima underwriter tersebut yaitu Citi, DBS Vickers, Deutsche Bank, HSBC, dan RBS. Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan membiayai kembali utang yang akan jatuh tempo pada Oktober dan November tahun ini.

PICO: Raih Penjualan Rp607 Miliar
PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) mencetak pendapatan belum diaudit akhir 2009 sebesar Rp607 miliar atau naik tipis dibandingkan realisasi tahun sebelumnya Rp600 miliar. Kenaikan pendapatan dipicu peningkatan penjualan tabung gas perseroan.

BNBR: Saham di Energi Terdilisu 15%
Kepemilikan saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di Energy Mega Persada Tbk (ENRG) berkurang 15,08% menjadi 28,12%, dari sebelumnya 43,2%. Dilusi itu terjadi setelah Energi Mega merampungkan penerbitan sahan baru (right issue). BNBR telah mengeksekusi sekitar 4,9 dari 26,18 miliar saham baru yang diterbitkan Energi Mega. Harga pelaksanaannya Ro185 per saham. BNBR telah menggelontorkan dana Rp912 miliar.

PTBA: Gandeng South African Synthetic
PTBA sedang mengintensifkan pembahasan kerja sama dengan South African Synthetic Oil Ltd (SASOL) untuk memproduksi batubara cair menajdi bahan bakar minyak. SASOL membutuhkan cadangan batubara sebanyak 2 miliar ton untuk dicairkan menjadi minyak dalam kurun waktu 30 tahun. Namun demikian, pihaknya belum bersedia menyebutkan nilai investasinya, karena masih penjajakan kerja sama tahap awal.

BBTN: Tunjuk 3 Penjamin Emisi Bond
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menunjuk 3 penjamin pelaksana emisi obligasi XIV senilai Rp 1,5 triliun - Rp 2 triliun yang akan diterbitkan sebelum pertengahan tahun. Ketiga penjamin emisi tersebut yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Indopremier Securities, dan PT Bahana Securities. Sebelumnya, BTN telah mengundang 10 perusahaan efek guna mengikuti seleksi.

CPRO: Dapat Restu Penundaan Bayar Obligasi Hingga Juni 2010
PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) berhasil memperoleh restu dari para kreditur untuk menunda pembayaran cicilan obligasi global hingga akhir Juni mendatang. Albert Sebastian, Sekretaris Perusahaan CPRO, mengatakan perjanjian standstill atau penundaan pembayaran antara CPRO dengan pemegang obligasi Blue Ocean Resources telah menjadi efektif. Perjanjian tersebut berlaku hingga 28 juni 2010.

BDMN: Danamon Spin Off Syariah Tahun 2012
Bank Danamon berniat memisahkan atau spin off unit usaha syariah (UUS) menjadi Bank Danamon Syariah. Langkah ini merupakan strategi untuk lebih fokus di industri perbankan syariah. Rencananya, Danamon akan merealisasikan rencana tersebut pada tahun 2012 mendatang. Dan sambil menunggu terealisasinya rencana tersebut, Danamon akan melakukan sejumlah persiapan diantaranya terkait ketersediaan SDM, caranya yaitu dengan merekrut 13.000 karyawan baru.

BMRI: Divestasi Saham BNI dan Mandiri Tertunda 3 Tahun
Kementerian BUMN menyatakan izin dari pemerintah dan DPR untuk right issue PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk memerlukan waktu hingga 3 tahun. Sekretaris kementerian BUMN menuturkan hingga saat ini pemerintah yang diwakili oleh tim privatisasi belum memasukkan BNI dan Mandiri sebagai BUMN yang diprivatisasi. Lamanya waktu yang dibutuhkan itu terhitung sejak nama BUMN diajukan oleh tim privatisasi.

BEI Cabut Suspensi Waran Seri II UNSP
PT Bursa Efek Indonesia telah mencabut suspensi waran seri II PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP-W) hari ini diperdagangan pasar tunai.

Sumber: Reuters, Bloomberg, Inilah.com, detikfinance.com, kontan
globalmarketstrategist.blogspot.com

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal