Thursday, February 26, 2009

Outlook Rupiah,USD,Euro,Pound,Yen Jangka Pendek

USD index (87.67)
Dolar AS berpotensi menguat kembali dalam waktu dekat ini, berkat perkiraan stimulus Obama $787 miliar dapat mempercepat pemulihan ekonomi ketimbang negara maju lainnya, diikuti penerbitan Treasury + Corp bond senilai lebih dari $ 1.9 triliun di tahun ini (blm termasuk IMF bond sebesar $150 miliar). Meski perkiraan GDP Q4 AS akan direvisi menjadi -5.5% q/q pada pekan ini dari -3.8% di lap sebelumnya. Masih terpuruknya ekonomi di Januari-Februari (ISM Februari diperkirakan anjlok ke 34.1, non farm payroll diprediksikan -625k di Feb;pengangguran naik menjadi 8.0% dari 7.6% di Januari,penjualan perumahan anjlok 40% dlm 6 bln terakhir,GDP Q1 diperkirakan terpuruk kembali menjadi -5%,isu nasionalisasi Citigroup-BOA), seharusnya mendukung perkiraan krisis masih jauh dari akhir, dapat mendorong investor risk averse dalam waktu dekat ini, karena kondisi ekonomi di Eropa, China, Jepang jauh lebih buruk dari perkiraan. Sementara efek stimulus global diperkirakan terjadi di semester 2 (akhir Q3). Pelemahan dolar baru-baru ini berkat kondisi overbought tidak akan berlgsg lama, mendukung average buying untuk target 90.40, resiko jika ditutup dbwh support 83.60.

Euro-dollar ($ 1.2753)
Euro berpotensi tertekan terhadap dolar, pound berkat memburuknya ekonomi Euro (GDP Q4 -1.5%) & potensi penurunan rating hutang sejumlah negara di Eropa Timur (7 negara telah minta bantuan finansial kepada IMF), picu spekulasi penurunan suku bunga ECB di awal Maret sebesar 50 bsp menjadi 1.50% dan kemungkinan 50bsp di awal Mei. Safe haven inflow ke pasar Treasury AS ditengah kejatuhan saham Wall Street masih menguntungkan dolar AS terhadap euro, terutama level diatas 1.30 merupakan peluang untuk sell on rally untuk target 1.23 dalam 1-2 pekan mendatang.

Dolar-yen (97.37)
Memburuknya fundamental ekonomi Jepang (GDP Q4 09 -12.7% y/y, defisit perdagangan membengkak 23% di Januari 09) dan ketidakpastian politik paska mundurnya menkeu Jepang dan kejatuhan indeks saham Nikkei ke kisaran 7,000an, mendorong investor menjual yen terhadap dolar, euro. Meski laju pelemahan yen terbatas menjelang akhir tutup buku di bln Maret. Tembusnya resistance di 94.10, dapat arahkan yen ke target 99.8.

Poundsterling-dolar (1.4186)
Pound mendapatkan keuntungan dari technical rebound di tengah kondisi grafik weekly yg oversold dalam beberapa pekan terakhir, dimana tidak akan berlangsung lama karena kondisi ekonomi
Inggris mengalami resesi berkepanjangan terburuk, terutama setelah aktifitas manufaktur,perumahan,pertumbuhan (GDP Q4 09 -1.5% Q/Q) dan isu nasionalisasi bank di Inggris, berpotensi mengarahkan suku bunga repo ke 0.5% di awal Maret, negatif untuk pound dalam jangka pendek-menengah. Secara teknikal pound terlihat gagal menembus resistance di 1.4982, potensi terkoreksi ke 1.35 bahkan 1.28 di bulan Maret.

Dolar-Rupiah (11,930)
Rupiah gagal memanfaatkan laporan positif dari kenaikan dana siaga ASEAN senilai $ 120 miliar dan disetujuinya paket stimulus pemerintah sebesar Rp 73.3 triliun untuk tahun ini, karena masih timpangnya supply & demand, meningkatnya permintaan dolar untuk pembayaran hutang LN, kebutuhan BUMN, kelangkaan dolar dan sentimen negatif dari mata uang dan bursa saham regional yang dapat picu capital outflow (Dana asing keluar dari SUN sebesar Rp 2.2 triliun di Januari 2009). Potensi penguatan rupiah terbatas di kisaran Rp 11.600/11.700, meski adanya intervensi penjualan dolar oleh BI, karena pandangan ekonomi yg melemah lebih dari perkiraan pasar dan menghadapi ketidakpastian pemilu & politik. Perkiraan inflasi bulan Februari yang dirilis awal Maret, dapat menunjukkan deflasi bulanan, berpotensi menurunkan BI rate menjadi 8.0% dari 8.25% saat ini, menurunkan daya tarik untuk rupiah berdasarkan penyusutan gap suku bunga BI-AS. Secara teknikal, dolar masih bullish untuk trend jangka pendek-menengah, selama bertahan diatas 11,200 target 13,000/13,150 di bulan Maret.

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal