Friday, March 12, 2010

Track Record Saham IHSG PT Universal Broker Indonesia Securities (TF): Periode 17 Juni 2009 - 12 Maret 2010 = 35 Pekan

Stock Picks: Average  last 35 week +148.783%. Target >30%-100%,  Risk < -10%

IHSG +87.577 poin (3.339%) pekan ini: (-10.011 poin, 2.666.551 / 12-03).
The Return of UBI Top 20 Pekan ini= +356.662% (The Record Gross Profit ever) = +17.833%/saham.
Average 130.95 % (34 Pekan) + 17.833% (total +356.662% dari 20 Saham Pilihan Pekan ini: 16-24 Feb 2010) = Total 148.783% (Profit: 34 Pekan / Loss: 1 Pekan; Profit dalam 17 Pekan terakhir; sebelumnya 17 pekan lalu 18 pekan berturut-turut Positive Return) = Average 4.250%/Week. Outperform IHSG ditutup di 2.666.551 (+87.577 = +3.39%) pekan ini & dalam 35 pekan = +52.34% (IHSG Range 916 poin: 1,750-2,666); Average 1.495%/week.


Top Pick 20: SULI 149 (+118.12%) / TOWR 1.150 (+113.1%) / SDRA 220 (+36.36%) / BMTR 275 (+25.45%) / ADRO 1.860 (+1.61%) / BMRI 4.500 (+6.66%) / BBRI 7.300 (+3.42%) / BIPI 245 (+7.54%) / BISI 1.410 (+2.8%) / BUMI 2.425 (+5.15%) / ELSA 340 (+2.94%) / ITMG 32.400 (+2.0%) / KLBF 1.680 (+2.97%) / MPPA 1.160 (+2.58%) / SMCB 1.830 (+9.28%) / SGRO 2.650 (+2.83%) / UNTR 16.900 (+2.95%) / PGAS 3.750 (+8.0%) / DOID 1.500 (-2.64%) / ENRG 159 (+7.54%). 
Profit: 19 saham; Loss 1; Break Even: 0 saham

Hold buy (08/03/2010) until further notice: AGRO 130/BCIP 315/INDY 2.275/BWPT 710/BSDE 620/ASRI 142/DGIK 86/UNSP 520/TINS 2.175/INCO 3.975.

Track Record (16 - 24 Feb) = +63.33% (232 saham pilihan) = 1.979%/saham Total Trading (16-24/02): Profit: 15 saham; Loss 11; Break Even: 6 saham
Return UBI Top 32 = +63.33% = +1.979%/saham.
Track Record (16 - 24 Feb) = +63.33% (232 saham pilihan) = 1.979%/saham Total Trading (16-24/02): Profit: 15 saham; Loss 11; Break Even: 6 saham
Posisi 32 saham (16-24 Feb 2010): DOID 1.730 (-5.7%)/ADRO 1.830 (+1.09%)/BKSL 90 (0)/ELTY 230 (0)/PGAS 3.725 (0)/MEDC 2.500 (0)/BBCA 4.725 (+6.8%)/INCO 3.825 (0)/ANTM 2.150 (-2.3%)/UNTR 16.800 (+2.9%)/ITMG 31.500 (0)/ASII 35.750 (+3.07%)/SGRO 2.750 (0.9%)/BBNI 1.920 (0)/SMCB 1.680 (+7.1%)/BBTN 1.090 (-0.9%)/BUMI 2.375 (-3.1%)/TINS 2.250 (-1.1%)/COWL 345 (-1,44%)/ASRI 133 (+1.5%)/BSDE 810 (-2.4%)/CNKO 73 (-5.4%)/BWPT 570 (+17.5%)/BCIP 340 (-4.4%)/AGRO 148 (-4.05%)/CPIN 2.125 (-3.5%)/BIPI 200 (+5.0%)/DILD 1.040 (+1.9%)/GGRM 23.900 (+7.11%)/BTEL 135 (+5.18%)/BMTR 260 (+34.6%)/MPPA 1.010 (2.97%).

Track Record (08 - 12 Feb) = +149.92% (26 + 10 = 36 saham pilihan) = 6.435% + 3.29% = 9.725% : 2 = Average +4.862%/saham
Total Trading (12/02): Profit: 9 saham; Loss 0; Break Even: 1 saham
Total Trading (08-11/02): Profit: 20 saham; Loss 4 saham; Break Even: 2 saham
Posisi 13 saham (12/02): BIPI -/PLAS (1.000) +7.0%/CNKO (61) +18.03%/COWL (365) +24.65%/BKDP (133) +1.50%/BCIP - /ITMG (29.950) +3.0%/UNTR (16.050) +3.0%/BMRI (4.350) +1.72%/DOID (1.680) +1.78%/SMCB (1.660) +1.20%/KLBF (1.600) 0%/ADRO (1.820) +1.09%/INDF (3.600) +1.38%. Total Return = +64.35% : 10 saham = 6.435%/saham

Track Record Periode 17 Juni - 12 Februari 2010 lainnya bisa dilihat di blog Gallery Saham Mania (globalmarketstrategist.blogspot.com).
Disclaimer On.

Universal Broker Indonesia Securities Daily Newsletter Vol 404

Equity Strategist Jumat, 12Maret 2010. Vol 404                                  Powered by Strategydesk 
 
PELATIHAN ANALISA TEKNIKAL II. PT UBI Securities & PT Harumdana Berjangka
Sabtu, 20 Maret 2010: 09.30 WIB. Menara BCA lt. 49 Jln. MH. Thamrin No. 1 Jakpus

   
Market Review
IHSG masih mampu melanjutkan laju kenaikan kemarin, meskipun terbatas, karena aksi pemburuan saham lapis kedua yang memiliki isu positif dan aksi korporasi (ELTY - rumor konversi saham di Rp 300/saham; BHIT, SULI, TOWR) diikuti saham perbankan (BCA, BMRI) dan komoditi (BUMI, ENRG, UNSP, dibayangi oleh aksi profit-taking di sejumlah saham unggulan yang telah mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir (ASII, AALI, UNVR, HMSP). Kinerja mayoritas indeks saham regional Asia dan Wall Street yang menguat tipis, ikut menopang kinerja IHSG kemarin. Stabilnya rupiah terhadap dolar di kisaran Rp 9.185, ikut topang kinerja IHSG dari perkiraan aliran dana masuk ke pasar modal RI.  IHSG naik 6,303poin(+0,23%), di 2.676,522,transaksi sebesar Rp 3,75triliun. Investor asing membukukan net buy sebesar Rp 269.037 miliar dibandingkan net buyRp362,8 miliar(10/03), sehingga total net buy Rp 1,720 triliunpekan ini.

Mayoritas indeks saham di regional Asia mengalami kenaikan, mendorong indeks saham MSCI Asia Pasific mendekati level tertinggi 7-pekan, berkat spekulasi ekonomi Jepang membaik dibayangi oleh kekhawatiran China akan mengukur kembali kebijakan yang dapat mendongkrak pertumbuhan. Saham Mizuho Financial Group Inc dan Aeon Co Jepang menguat berkat laporan pemerintah akan menaikkan pandangan ekonomi. BHP Billiton dan Jiangxi Copper Co China melemah karena inflasi China mencapai level tertinggi 16-bulan (2,7% m/m) di bulan lalu. Indeks MSCI Asia Pasific meningkat 0,3% menjadi 122,94, level tertinggi sejak 21 Januari. 

IHSG Outlook
Laju kenaikan IHSG terlihat mulai kian menyusut hari demi hari hingga akhir pekan ini terutama menghadapi  resistance yang kuat di 2.689 di tengah trend kenaikan masih bullish untuk jangka pendek tetapi menunjukkan kondisi overbought, karena potensi aksi profit-taking sejumlah saham unggulan yang harga sahamnya terlihat mahal dan berada dalam kondisi overbought secara teknikal, diikuti munculnya kekhawatiran terhadap spekulasi kenaikan suku bunga China guna menahan laju inflasi setelah data inflasi bulan lalu meningkat diatas prediksi pasar (2,7% m/m), terutama di tengah kenaikan harga komoditas energy (minyak $ 82,32/barel target $ 84/90) dan logam dapat memicu kekhawatiran kenaikan harga listrik (spekulasi kenaikan TDL bulan Juli) dan BBM di bulan mendatang, dapat membatasi Rally IHSG. Sementara kinerja kenaikan indeks saham Asia dan saham Wall Street mulai terbebani oleh data tenaga kerja AS, inflasi China, data GDP Jepang, dapat mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Meski kinerja IHSG masih ditopang oleh  penguatan rupiah ekspektasi pemberian dividen (ASII, INCO, SMGR, MPPA, UNTR), earning emiten domestik per tahun 2009 (grup Astra, SMGR, ITMG, EXCL, PTBA, BBTN, MPPA, BWPT), diikuti ekspektasi solidnya pertumbuhan ekonomi, laporan pemberantasan jaringan teroris hingga rencana kunjungan Presiden AS Obama (20 Maret). 

Stock Picks:Average last 34 week +130.95%. Target 10 - 30%+,  Risk < -10%
Take Profit: ADRO 1.860/AGRO 130/BMRI 4.500/BBRI 7.300/BCIP 315/BIPI 245/BISI 1.410/BMTR 275/BUMI 2.425/ELSA340/ITMG 32.400/KLBF 1.680/ MPPA 1.160/SMCB 1.830/SGRO 2.650/SDRA 220/UNTR 16.900/PGAS 3.750/ TINS 2.175/INCO 3.975/DOID 1.500/ENRG 159/SULI 149/INDY 2.275/BWPT 710/BSDE 620/ASRI 142/DGIK 86/UNSP 520.TOWR +113%. 

Stock Picks:
# ADHI:  Outperform                                    #COWL : Hold 

Global  Outlook
Indeks saham regional Asia, Eropa hingga Wall Street diperkirakan masih dapat melanjutkan trend kenaikan di akhir pekan ini, berkat penguatan saham perbankan di AS dan spekulasi minvestor bahwa undanag-undang reformasi kesehatan milik Presiden Obama akan sulit untuk disetujui. Kenaikan saham Citigroup setelah CEO Vikram Pandit mengatakan bank seharusnya secara konsisten mendapatkan keuntungan. Zions Bancorporation  menguat setelah memberitahukan kepada investor bahwa mereka akan memberikan kredit yang lebih banyak di tahun ini. Kondisi di Wall Street tersebut didukung oleh kenikan saham farmasi di A< seperti Coventry Health Care Inc dan Aetna Inc setelah parlemen di Senat mempersulit partai Demokrat AS untuk menggunakan proses yang dinamakan sebagai rekonsiliasi untuk mengatasi oposisi partai Republik untuk reformasi industri. Meski kenaikan indeks saham Asia dan global hari ini data dibayangi oleh potensi kenaikan suku bunga China setelah dat Inflasi China tercatat diatas prediksi pasar kemarin, jobless claims AS sedikit terkoreksi ke 462K (tetapi continuation claims meningkat), deficit perdagangan AS merosot ke $37 miliar. Sementara pasar telah mengantisipasi penurunan data Retail Sales AS dan kenaikan sentiment Michigan hari ini, dapat topang kinerja indeks saham global pekan depan.   

Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal positif dari pola candle spinning top/evening star(momentum kenaikan terbatas), berada di atas trendline di 2.590dan uptrend channel, ditutup di atas 2.648 (5-day MA), seharusnya mendukung potensi kenaikan. Kondisi tersebut didukung ADX sedikit terkoreksi (momentum kenaikan mulai melemah), stochastic bullish mendekati overbought, MACD bullish, menunjukkan potensi kenaikan terbatas. Trend jangka pendek-menengah-panjang bullish Hitungan EW: tembusnya high 2.619 menunjukkan konfirmasi wave iii/3 dalam 5 untuk high 2.689/2.735. Support di 2.63402.655. Analisa W.Gann menunjukkan target 3.150 di Q2, jika ditutup diatas 2.735 (FR 161.8%) di bulan ini. Hold Sell  2.670/2.689 target 2.600 stop 2.691, buy break target 2.735/2.748, stop 2.670.
Resistance: 2710.87/2698.28/2691.26/2684.25. PP  2673.09
Support    : 2666.07/2659.06/2653.48/2647.90
Gallery Saham Mania: Globalmarketstrategist.blogspot.com

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 12-03

Standard & Poor's Ratings Services today raised its long-term foreign currency sovereign credit ratings on the Republic of Indonesia to 'BB' from 'BB-'. The outlook is positive. At the same time, Standard & Poor's affirmed its 'BB+' long-term local currency rating and 'B' short-term foreign and local currency rating. The outlook on local currency rating remains positive.

Harga PT Indika Energy Tbk (INDY) dikabarkan akan dikerek untuk jangka pendek, terkait rencana perseroan mengakusisi tambang baru di Kalimantan maupun Sumatera. Indika tengah menyeleksi 3 kuasa pertambangan yang akan diakusisi. Perseroan juga dikabarkan mendapatkan proyek PLTU berskala besar dan bergabung dalam konsorsium perusahaan tambang BUMN untuk mengakusisi 9,36% saham PT Freeport Indonesia.

Saham PT Asia Natural Resources Tbk (ASIA) dalam waktu dekat dikabrakan akan diburu bandar, terkait rencana Grup Artha Graha yang tertarik terhadap saham perseroan. Artha Graha akan memerger perusahaan tambang timah PT Kobatin miliknya dengan ASIA. Pengoperasian tambang ASIA dan keikutsertaannya dalam tender PLN juga diperkirakan mengangkat kinerja keuangan ASIA.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah bergerak stabil pada Jumat pagi ini. IHSG masih bertahan positif dengan dukungan saham-saham lapis dua. Pada perdagangan Jumat (12/3/2010), IHSG dibuka menguat dan dalam 15 menit perdagangan terpantau menguat 4,516 poin (0,17%) ke level 2.681,038.Sementara nilai tukar rupiah dibuka stabil di level 9.190 per dolar AS. Namun rupiah berpotensi melemah ke level 9.200-an per dolar AS menjelang akhir pekan ini.
Bursa-bursa regional pagi ini juga bergerak variatif.
    * Indeks Hang Seng dibuka melemah 34,94 poin (0,16%) ke level 21.193,26.
    * Indeks Nikkei-225 menguat 43,52 poin (0,41%) ke level 10.708,47.
    * Indeks Straits Times menguat tupis 2,95 poin (0,1%) ke level 2.876,86.

Rumor panas kali ini menghinggapi saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Produsen barang-barang konsumsi ini dikabarkan mengincar sebuah perusahaan air minum. "Ada rencana UNVR membeli perusahaan air minum," ujar sang empunya rumor kepada KONTAN, awal pekan ini.

 PT Bank CIMB Niaga sepanjang 2009 mencetak pertumbuhan laba bersih konsolidasi yang sangat signifikan naik 131,223% menjadi Rp1,568 triliun ketimbang 2008 hanya Rp678,189 miliar.

PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) tengah mempersiapkan serangkaian aksi korporasi. Perusahaan investasi ini akan mengakuisisi perusahaan tambang batubara, minyak dan gas bumi (migas). Buat membiayai hajatan tersebut, BHIT merencanakan empat sumber pendanaan.

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) optimis membukukan kenaikan laba bersih sekitar Rp920 miliar sepanjang 2009 atau tumbuh 30% dibanding 2008. Adapun laba bersih sepanjang 2008 yang dibukukan perseroan mencapai Rp706,82 miliar.

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menerapkan sistem penambangan terbuka atau surface open-cut mining di lokasi tambang Tutupan, Kalimantan.

PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menegaskan, usai pelepasan 90,76% saham PT Matahari Dept Store Tbk (LPPF), perseroan akan lebih fokus ke lini bisnis hypermat. Penjualan dipatok naik 19,4% menjadi Rp 8 triliun tahun ini.

Mitra Adiperkasa Tingkatkan Ekspansi di Jawa
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) akan meningkatkan ekspansi di Pulau Jawa tahun 2010. Perusahaan yang bergerak di industri konsumsi tersebut menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 300 miliar yang sepenuhnya diambil dari kas internal.

Axiata Group Lepas 20% Saham XL
Axiata Group Bhd, perusahaan telekomunikasi asal Malaysia, akan melepas hingga 20% saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) kepada pemodal strategis.

Wika Raih Kontrak Rp 327,31 M
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memperoleh kontrak baru senilai Rp 327,31 miliar per akhir Januari 2010. Kontrak tersebut terdiri atas tiga proyek di beberapa wilayah di Indonesia dengan rata-rata usia kontrak selama satu sampai dua tahun.

CP Prima Jual Aset Anak Usaha
PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) menjual aset anak usaha senilai Rp 103 miliar. Aset tersebut merupakan milik anak usaha perseroan, yaitu PT Central Windu Sejati yang berlokasi di Medan dan Surabaya.

PP Ekspansi Properti Rp 15 T
PT PP Tbk (PTPP) tengah menyiapkan pengembangan properti terintegrasi (mix used development)  di Jawa Timur pada lahan seluas 1.000 hektare. Total investasi proyek tersebut sekitar Rp 10-15 triliun.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dalam kategori Unusual Market Activity (UMA) karena terjadi peningkatan harga dan aktivitas transaksi saham di luar kebiasaan. BEI tengah meminta konfirmasi dua emiten tersebut.

Economic: Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Capai 6% di 2010
BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,5%-6,0% pada tahun 2010, berarti tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2010 maksimal bisa mencapai 6%. Lebih tinggi dari proyeksi pemerintah yang hanya mematok sebesar 5,5%. BI juga memprediksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 dapat meningkat menjadi 6,0-6,5%. Di samping tetap kuatnya permintaan domestik, perbaikan terutama bersumber dari sisi eksternal sejalan dengan pemulihan ekonomi global, seperti terlihat dari ekspor yang mencatat pertumbuhan positif sejak 4Q09 yang lalu, ungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia.

Economic: Tunggakan Pajak Capai Rp 44 T
Secara nasional, Direktorat Jenderal Pajak mencatat jumlah tunggakan pajak tanggal 28 Januari 2010 lalu mencapai Rp 51T. Jumlah ini kemudian turun pada 28 Februari 2010 menjadi Rp 44 T. Tahun 2009 lalu, pendapatan negara dari pajak non migas mencapai Rp 528 T. Tahun 2010 ini, ditargetkan pendapatan negara dari pajak non migas mencapai Rp 611 T.

Economic: Defisit APBN Dinilai Wajar
Meningkatnya defisit anggaran menjadi 2,1% terhadap PDB dalam RAPBN-P 2010 dinilai sebagai hal yang wajar. Sebelumnya, dalam APBN 2010 pemerintah menargetkan defisit anggaran sebesar 1,6% terhadap PDB. Direktur Eksekutif dan Ekonom Senior Asean Research UBS AG mengatakan hal itu bukan merupakan isu besar bagi Indonesia. Menurutnya, pemerintah perlu meningkatkan belanja untuk pembangunan infrastruktur karena hal ini merupakan suatu yang vital untuk pertumbuhan.

Banking: Perbankan Targetkan Kredit Tumbuh 23,8%
Perbankan terlihat lebih optimistis dengan kondisi perekonomian tahun ini dengan mematok target pertumbuhan kredit 23,8% lebih tinggi dari proyeksi BI 17%-20%. Dengan target pertumbuhan kredit sebesar itu berarti target pertumbuhan ekonomi sekitar 5,5% masih bisa dinaikkan lagi. Proyeksi itu tertuang dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2010 yang disetorkan kepada Bank Indonesia. Deputi Gubernur BI menyampaikan optimisme para bankir tersebut disebabkan ekspektasi kondisi ekonomi akan lebih baik daripada prediksi semula.

BMRI: Raih Laba Rp 6,72 Triliun pada 2009
PT Bank Mandiri Tbk meraih laba sebesar Rp 6,72 triliun pada tahun 2009. Berdasarkan data BI, BMRI mencetak laba operasional sebesar Rp 9,72 triliun. Laba itu terutama dikontribusikan oleh pendapatan bunga bersih perseroan yang mencapai Rp 15,75 triliun. Sementara, penyaluran kredit tumbuh 13% sepanjang 2009 dan terjadi hampir di semua sektor.

TLKM: Telkom Akuisisi Tower Indosat
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sedang melaksanakan uji tuntas guna mengakuisisi sekitar 12.000 menara telekomunikasi (tower) milik PT Indosat Tbk senilai Rp2,3 T hingga Rp3 T. Seorang manajer investasi yang mengetahui informasi tersebut mengatakan Telkom berminat mengakuisisi tower Indosat sebagai strategi untuk mengkonsolidasikan bisnis menara sekaligus memperkuat aset anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).

PTPP: Ekspansi Properti Rp15 Triliun
PT PP Tbk (PTPP) menyiapkan rencana pengembangan properti terintegrasi di Jawa Timur pada lahan seluas 1.000 ha. Total investasi proyek tersebut berkisar Rp10-15 triliun. Untuk mengembangkan proyek tersebut, PP bekerja sama dengan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan invstor lokal yang menyediakan lahan. Menurut rencana, PP bersama mitranya mengembangkan perumahan dan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan.

RALS: Jaring Prospek Luar Jawa
Di tengah ketatnya kompetisi ritel di Jakarta, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) memilih membidik peluang di luar Jawa. Rencana pembukaan toko baru pun diekspektasikan akan naik dari 10-12 unit menjadi 12-15 unit.

MAPI: Bidik Omzet 6,6 Triliun Rupiah
MAPI menargetkan pendapatan tumbuh hingga 20% di 2010. Perusahaan retail merek-merek ternama ini mengincar pendapatan hingga Rp6,6 triliun tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan pendapatan sepanjang 2009 sebesar Rp5,5 triliun. Sekretaris Perusahaan, Fetty Kwartati, berharap sebagian besar pendapatan perseroan dari kontribusi bisnis speciality store dengan sumbangan hingga 46%, sementara bisnis departement store (Sogo) diperkirakan 43%. Sisanya, sebesar 11% ditargetkan dari bisnis makanan dan minuman.

Perseroan juga akan meningkatkan ekspansi di Pulau Jawa tahun ini. Perusahaan yang bergerak di industri konsumsi tersebut menganggarkan belanja modal (capex) Rp300 miliar yang sepenuhnya diambil dari kas internal. Rencananya, perseroan akan menambah satu gerai Sogo di Central Park Senayan, Jakarta. Selain itu Mitra Adiperkasa juga akan menambah sejumlah outlet baru dari merk yang telah dimiliknya, Merk Zara akan menambah 4 outlet, sedangkan merk Burger King dan Domino Pizza masing-masing akan ditambah 8-10 gerai baru tahun ini.

CPRO: Jual Aset Anak Usaha
PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) menjual aset anak usaha senilai Rp103 miliar. Aset tersebut merupakan milik anak usaha perseroan, PT Centra Windu Sejati yang berlokasi di Medan dan Surabaya. Aset milik Central Windu Sejati tersebut dijual kepada SHS International yang merupakan afiliasi dengan CP Prima melalui PT Central Pertiwi. Aset-aset yang dijual tersebut meliputi cold storage dan procesing plants.

IKAI: Kinerja Usaha Keramik Terganggu Karena Kurangnya Pasokan Gas
IKAI memperkirakan produksinya bakal anjlok dan target pertumbuhan penjualan sebesar 20% tahun ini tak tercapai bila pemerintah jadi mengurangi pasokan gas sebesar 20% mulai April ini. IKAI saat ini memproduksi 3 juta sampai 3,5 juta meter persegi keramik setiap tahunnya atau sekitar setengah dari kapasitas mesin yang mencapai 6,0 juta meter persegi.

Kabar gembira. Risiko gagal bayar atas obligasi milik pemerintah maupun korporasi milik Indonesia terus melandai. Kemarin (11/3), angka credit default swap (CDS) Indonesia berada pada titik terendah sejak September 2009, yaitu 155,87. Jika dihitung sejak awal tahun, angka CDS Indonesia telah menguat 19,17% dari 192,85 menjadi 155,87.

PT Sierad Produce Tbk (SIPD) dapat suntikan dana segar. Kali ini, SIPD memperoleh fasilitas kredit dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) senilai Rp 40 miliar. Pinjaman ini akan dipakai untuk tambahan modal kerja guna mendukung bisnis perusahaan.

 Lembaga Pemeringkat Internasional, Moody's Investor Service, menurunkan peringkat utang PT Indosat Tbk (ISAT) dari stabil menjadi negatif (Ba1).

PT Multipolar Tbk (MLPL) telah melaksanakan waran PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) sejumlah 6.000.000 saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp900 per waran.

Sumber: Bloomberg, inilah.com, detikfinance.com (market flash), investordaily, kontan
Gallery Saham Mania: gorengan

Update Daily Investment News

0945 GMT [Dow Jones] Indonesian shares end mixed, with profit-taking on recent strong rally offsetting news of Indonesia's ratings upgrade by S&P, dealers say. "It's good news, because it confirms the good fundamentals of our economy, but shares are already overbought," says Bhakti Securities' Budhi Ruseno; adds short-term trend remains mixed. Main index down 0.4% at 2666.51, but gainers lead decliners 102 to 81; volume robust at 9.7 billion shares valued IDR4.1 trillion. Among gainers, Astra Agro (AALI.JK) +1.0% at IDR24,650 on strong CPO prices, Unilever (UNVR.JK) +0.8% at IDR12,100, while Telkom (TLKM.JK) down 2.3% at IDR8,400, Bank Mandiri (BMRI.JK) down 1.0% at IDR4,750; main index likely between 2610-2700 next week.

0928 GMT [Dow Jones] USD/IDR lower at 9,160 late vs 9,190 late yesterday; but off 9,145 intraday low on genuine demand from importers, dealers say; market's reaction to S&P's one-notch upgrade on Indonesia's ratings to BB muted, likely due to USD demand from importers, but news may drive pair back toward 9,145 Monday, barring no negative surprises in offshore markets. "The upgrade further confirms the positive sentiment on Indonesia, which should be good for the rupiah," a dealer with a foreign bank says; 9,145-9,190 range tipped for Monday.(i-made.sentana@dowjones.com)


0450 GMT [Dow Jones] HSI's movement in morning session tepid with index trapped in 113-point band, while volume dropping to HK$25.58 billion, lowest this week. "There're a lot of wait-and-see if China will announce any tightening measures, such as reserve-requirement-ratio hike, over the weekend," says Ernie Hon of ICBC International. Adds, investors especially jittery with last two RRR hikes happened Jan. 12, Feb. 12. Index down 0.1% at 21,211.36 midday; Citic Pacific (0267.HK) worst performer, down 4.1% at HK$18.98, succumbing to profit-taking after 2-day 12.1% post-results rally; SHK Properties (0016.HK) +1.4% at HK$116.10 after above-view 1H results; China Mobile (0941.HK) rebounds for second day, +0.5% at HK$75.70. (robert.li@dowjones.com)

0440 GMT [Dow Jones] Kospi flat at 1656.77 in light volume, torn between losses in techs, cars on lower USD/KRW and gains in most banks, shipbuilders. "Concerns over China's potential tightening moves have been somewhat reflected in the recent sluggish stock performance, limiting further negative impact from China's higher-than-expected inflation data," says Hwang Bin-ah at Kyobo Securities; but "the market lacks strong upward momentum," limiting Kospi's rise. Adds investors' focus shifted to U.S. economic data, like retail sales data due tonight; Kospi expected to stay near current levels rest of session. Korea Exchange Bank (004940.SE) +0.7% at KRW14,200 on ongoing M&A hopes, Daewoo Shipbuilding (042660.SE) +1.2% at KRW21,750 on cheap valuation. Hyundai Motor (005380.SE) down 2.7% at KRW109,000, Samsung Electronics (005930.SE) down 0.5% at KRW774,000. LG Electronics (066570.SE) flat at KRW107,000, ignoring U.S. federal court jury's rule in LG's favor in refrigerator patent dispute with Whirlpool Corp because it's not final ruling, say analysts. (soo-kyung.seo@dowjones.com)

0439 GMT [Dow Jones] Quiet forex market could get loud next week on reports Bank of Japan may discuss additional monetary easing at board meeting starting Tuesday, says Gareth Berry, director of FX strategy for UBS. While easing would have little direct affect on AUD, any move would fuel direction of USD/JPY, with USD and JPY two most watched crosses for AUD. "The Aussie could rise on this, but I think that might die in a week or two," says Berry, who tips AUD/USD resistance at 0.9193 and after that 0.9328. AUD/USD recently at 0.9164. (geoffrey.rogow@dowjones.com)

Asia Stocks Are More Attractive Than Brazil’s, CLSA’s Wood Says
(Bloomberg) -- Asian stocks are more attractive than those in Brazil amid a “pause” in the emerging-markets rally, CLSA Asia-Pacific Markets said.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a48ovFJXlawk

Thailand’s Stocks to Climb 10%, Country Group Says
(Bloomberg) -- Thai stocks may gain a further 10 percent as overseas investors rebuild portfolios at the fastest pace in three years, with profit growth outweighing political conflict, according to Country Group Securities Pcl.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a5oOZofSlA54

Stock Momentum Measure Signals More Gains: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The yearlong rally in the U.S. market has pushed the number of stocks showing unusually strong momentum to the highest level at least since 1994, a sign that more gains may come, according to Concept Capital.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a3NtsZqOewCs

Citigroup vs. Goldman Sachs—The Better Buy: Strategists
By: JeeYeon Park CNBC News Associate
Financial giants Goldman Sachs and Citigroup have seen large moves in the last year: Since the lows of March 2009, Goldman Sachs has moved up more than 80 percent while Citigroup jumped over 160 percent. Do these stocks have further room for growth? Christopher Whalen, senior vice president and managing director at Institutional Risk Analytics, and Jeffery Harte, managing director in equity research at Sandler O’Neill, shared their insights.
http://www.cnbc.com/id/35816391

Indonesia Raises 2011 Economic Growth Forecast to 6%-6.5%
(Bloomberg) -- Indonesia’s central bank raised its 2011 economic growth forecast to as much as 6.5 percent from an earlier forecast of as much as 6 percent as consumer spending accelerates, Deputy Governor Hartadi A. Sarwono said.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aablo6P_eOP0

Thursday, March 11, 2010

BRPT/BSDE/COWL/ELTY/LPKR Are Next: Will These Stocks Continuining Its Way Up???

11/03 BRPT (1320) Buy on circles (1.300-1.340 for wave i-v/1 & 1.430/1.460 for breakout 1.420), risk is on the box, please using trailing stop (stop profit) to protect your position when the price moving higher, tight stop (stop loss discipline) & please notice Uptrend Channel on the charts. Daily candle long bullish & MACD still rising up should limit the potential downside pressure.Disclaimer on.














11/03 BSDE (610) Buy on a the circles (600-620; breakout 740) target 800 (61.8% Fibo), stochastic crossover buy & oversold, risk is on the box (570-550), entry buy once more at 510 for final wave A for heading ahead of B at 800. Notice that BSDE still in a downtrend channel & double bottom at 480, wait for signal breakout.Disclaimer on.













11/03 ELTY (270) Buy on circle (270 & 255) around rising window, after breakout strong resistance at 270 to test new high 285, target 300/360, supported by stochastic was crossing up & bulish, breakout a symmetrical triangle for target 355 soon. Even a few hurdles (candle daily gravestone doji: reversal signal) should limit any accelaration ahead. Risk is on the box (220-235). Buy breakout 310 for 360 then.  Use trailing stop & stop loss. Cautious trend is still bearish, even in wave 3/B intermediate. Disclaimer on.













11/03 LPKR (530) Buy on circle (510 & 530) for mini inverted Head & shoulder, for target channel top at 585 (target H&S), with the neckline just broke a few days ago, maybe it will takes a few weeks to test higher, supported by stochastic was lie at neutral area & downtrend channel, should limit a potential rebound this week. Risk is on the box (470-450). Buy breakout 650 (61.8% Fibo) for target 750, risk below 620. Please using trailing stop when your position is floating profit to protect it & tight stop. LPKR is in corrective wave iii/3 for (C) (higher degree). Disclaimer on.

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 11-03

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah masih mampu menguat meski tipis saja di tengah pergerakan bursa regional yang cukup beragam. Pada perdagangan Kamis (11/3/2010), IHSG dibuka melemah tipis ke level 2.674,122. Dalam 20 menit awal perdagangan, IHSG selanjutnya menguat 7,670 poin (0,37%) ke level 2.680,132.Sementara nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis ke level 9.170 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.175 per dolar AS.
Bursa-bursa Asia bergerak variatif.
    * Indeks Hang Seng melemah 55,21 (0,26%) ke level 21.153,08.
    * Indeks Nikkei-225 menguat 94,24 poin (0,89%) ke level 10.658,16.
    * Indeks Straits Times melemah tipis 2,78 poin (0,10%) ke level 2.859,51.

3 Negara Suka Fundamental Saham UNTR & ITMG
CIMB Securities mempertahankan rating overweight untuk sektor batubara setelah bertemu dengan 42 investor di Kuala Lumpur, Singapore dan Hong Kong pekan lalu.

Telkom Fasilitasi CIMB Untuk Jaringan TIME
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan memfasilitasi jasa telekomunikasi, informasi media, dan edutaiment atau TIME untuk PT Bank CIMB Niaga.

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan laba bersih sebesar Rp 150 miliar (unaudited) di pada tahun 2009. Angka ini naik sekitar 84 persen dari perolehan laba tahun 2008 lalu sebanyak Rp 81,48 miliar. Menurut Direktur Utama ADHI Bambang Triwibowo, pendapatan perseroan di akhir tahun 2009 tercatat sekitar Rp 8-9 triliun, naik sekitar 20,5-35,5 persen dari perolehan pendapatan di tahun 2008 silam sebanyak Rp 6,639 triliun

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 30 persen di tahun 2010. Jika mengacu pada target perolehan laba bersih perseroan di tahun 2009 sebanyak Rp 186 miliar maka target laba 2010 menjadi sebesar Rp 241,8 miliar.

PT Bakrie Toll Road (BTR), anak usaha PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), menargetkan dapat memperolah pendapatan hingga Rp 180 miliar pada tahun 2010. Laba bersih pun dipatok, dapat mencapai Rp 72 miliar.

SYARATKAN PENINGKATAN INVESTASI, Dividen BUMN Tambang Turun 15%
Pemerintah berniat menurunkan setoran dividen PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Timah Tbk (TINS) sebesar 15% dari 50% menjadi 35%. Besaran setoran dividen tiga BUMN tambang tersebut akan ditarik atas pencapaian laba bersih perseroan pada 2009.

JBIC dan Kexim Danai Proyek Indika US$ 595 Juta
PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui perusahaan asosiasinya, PT Cirebon Electric Power (CEP) mendapatkan pinjaman senilai US$ 595 juta. Pinjaman tersebut diperoleh dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC), The Export-Import Bank of Korea (Kexim), dan institusi finansial lainnya.

BEI Pertanyakan Penerbitan Saham Bhakti
Bursa Efek Indonesia (BEI) mempertanyakan rencana PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) terkait penerbitan 10% saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Duet PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sedang melakukan uji tuntas (due diligence) untuk mengakuisisi 2 ruas tol. Investasi yang disiapkan mencapai Rp 4 triliun.

General: 4 Wakil Indonesia Dalam Daftar Orang Terkaya Dunia
Majalah Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di dunia di tahun 2010. Taipan Meksiko Carlos Slim Helu berhasil mendepak Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai US$ 53,5 miliar atau hampir mencapai 3/4 cadangan devisa Indonesia. Berikut 10 besar orang terkaya di dunia dalam daftar yang dirilis Forbes dan dikutip detikFinance, Kamis (11/3/2010):
1.       Carlos Slim Helu (US$ 53,5 Miliar)
2.       Bill Gates (US$ 53 Miliar)
3.       Warren Buffet (US$ 47 Miliar)
4.       Mukesh Ambani (US$ 29 Miliar)
5.       Lakshmi Mittal (US$ 28,7 Miliar)
6.       Lawrence Ellison (US$ 28 Miliar)
7.       Bernard Arnault (US$ 27,5 Miliar)
8.       Eike Batista (US$ 27 Miliar)
9.       Amancio Orgega (US$ 25 Miliar)
10.    Karl Albrecht (US$ 23,5 Miliar)

Dalam daftar orang terkaya di dunia tersebut, terdapat pula perwakilan Indonesia. Namun wakil Indonesia pada tahun 2010 ini menyusut dibandingkan tahun 2009. Satu nama yakni Sukanto Tanoto keluar dari daftar orang terkaya dunia di tahun 2010. Pada tahun 2009 lalu, Sukanto Tanoto menempati posisi 450 dengan kekayaan mencapai US$ 1,6 miliar. Perwakilan Indonesia dalam jajaran orang-orang terkaya di dunia versi majalah Forbes adalah:

Michael Hartono, posisi 258 (70 tahun) US$ 3,5 Miliar
R Budi Hartono, posisi 258 (69 Tahun) US$ 3,5 Miliar
Martua Sitorus, posisi 316 (50 tahun) US$ 3 Miliar
Peter Sondakh, posisi 437 (58 tahun) US$ 2,2 Miliar.

Economy: Kejar Peringkat Utang Tertinggi
Indonesia diperkirakan mampu mencapai peringkat utang tertinggi, yakni investment grade, dari lembaga pemeringkat kredit dunia dalam satu tahun ke depan. Dengan status investment grade,diharapkan akan menekan biaya penerbitan obligasi negara yang diterbitkan pemerintah dan swasta Indonesia karena dianggap memiliki risiko gagal bayar yang rendah. Saat ini peringkat utang Indonesia ada di level BB plus oleh Fitch. Standard & Poor's memberikan peringkat BB minus, sedangkat Moody's Investors Services menetapkan Ba2. Itu artinya masih dua notches (level) di bawah investment grade.

Kenaikan peringkat ini diberikan karena ada peningkatan cadangan devisa, pengembangan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat. Indonesia dinilai stabil.

Economic: Ekonomi Kuartal I Tumbuh 5%
Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi sepanjang 1Q10 mencapai di atas 5% dari produk domestik bruto (PDB), seiring dengan meningkatnya kinerja investasi dan ekspor, ungkap Menteri Keuangan. Optimisme serupa diungkapkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan menyebutkan tingginya pertumbuhan ekonomi 1Q10 karena terpengaruh oleh kinerja ekspor dan investasi yang mulai menggeliat.

Banking: LPS Pertahankan Bunga Penjaminan
Rapat Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mentapkan suku bunga wajar penjaminan (LPS Rate) tetap untuk semua jenis simpanan dan skala bank. Berdasarkan ketetapan yang berlaku untuk periode 15 Maret 2010 sampai dengan 14 Mei 2010 LPS Rate untuk simpanan denominasi rupiah bank umum sebesar 7% dan mata uang valuta asing 2,75%. Adapun, untuk simpanan rupiah bank perkreditan rakyat sebesar 10,25%.

Property: Nilai Investasi 11 Mal baru di Jakarta capai Rp 6,5T
Pengembangan 11 pusat perbelanjaan (mal) di Jakarta akan menelan dana investasi sekitar Rp 6,5 trilliun. Pembangunan mal ini akan berlangsung dalam kurun waktu 2010-2011. Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panagian Simanungkalit mengatakan, tingginya minat mendirikan mal ditopang perbaikan kondisi perekonomian dalam negeri. Kesepakatan perdagangan bebas Asean-Tiongkok (AC-FTA) juga berdampak positif terhadap pengembangan mal di Tanah Air.

Energy: Ekspor CPO ke Eropa bakal tercancam
Ekspor minyak sawit dan turunannya menuju Eropa saat ini menemui banyak halangan. Selain adanya kebijakan registrasi penggunaan bahan kimia atau REACH (registration, evaluation, authorization, and restriction of chemical), industry minyak sawit juga bakal berhadapan dengan rencana kebijakan tentang aturan penggunaan biodisel atau Uni Eropa Directive. Dalam kebijakan itu, biodisel yang bersumber dari minyak sawit alias crude palm oil (CPO) tidak dikategorikan sebagai produk biodisel yang bisa mengisi pasar Eropa dengan alasan tertentu.

MEDC: Laba 2009 Anlok Lebih dari 50%
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), operator 18 blok minyak dan gas di Indonesia, mencatatkan penurunan laba bersih hingga lebih dari 50% pada 2009 dibandingkan 2008. Penurunan itu disebabkan oleh rendahnya rata-rata harga minyak sepanjang 2009 serta tidak adanya penjualan aset selama tahun lalu, ungkap Komisaris Utama Medco Internasional Hilmi Panigoro.Semenentara itu melalui naka usahanya, Medco International Ventures, menyiapkan dana US$400 juta atau sekitar Rp3,64 triliun untuk membiayai pengembangan sumur minyak Area 47 di Libya. Dana tersebut merupakan 50% dari total kebutuhan pembangunan fasiliats produksi migas Libya yang mencapai US$800 juta. Sisanya berasal dari pendanaan yang disediakan oleh Libyan Invetsmnet Authority (LIA). Hingga akhir 2010, Medco Energy menargetkan rata-rata produksi minyak sebanyak 31 ribu bph, dan saat ini telah mencapai sekitar 32 ribu bph. Sedangkan produksi gas ditargetkan mencapai 145 juta kubik , dari rata-rata saat ini sebanyak 137 juta kaki kubik.

BMRI: Mandiri dan BRI Cetak Laba Rp 15 Triliun – unaudited
Dua bank terbesar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), membukukan laba bersih sebelum audit 2009 sebesar Rp 15,08 triliun, atau naik 33% dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 11,27 triliun. Kedua bank tersebut kemungkinan akan menerbitkan laporan keuangan audited pada akhir bulan ini.

NISP: Targetkan Pertumbuhan Laba 30%
PT OCBC NISP Tbk menargetkan laba mencapai Rp566,6 miliar tahun ini atau tumbuh 30% dibanding tahun lalu. Perseroan juga menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 30% pada 2010, yakni dari Rp21,88 triliun pada 2009 menajdi Rp28,44 triliun. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibanding capaian tahun 2009 sebesar 6%. Tahun lalu, penyaluran kredit terbesar ke sektor konsumsi (30,2% dari total kredit peusahaan, diikuti perindustrian 23,8%, perdagangan 22,9%, jasa 15,3% dan sektor lain 7,8%.

TLKM: CIMB Niaga & Telkom sinergi layanan TI
PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk bersinergi dalam pemanfaatan sumber daya perusahaan yang berkaitan layanan teknologi informasi (TI) untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam rangka pertumbuhan bisnis kedua perusahaan. Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga D. James Rompas mengatakan dalam kerja sama pihaknya akan memanfaatkan jasa telekomunikasi, informasi, media dan edutainment yang dikelola dan disediakan oleh Telkom.

BTEL: Bakrie Telecom dan Icon+ Sepakati Interkoneksi
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan PT Indonesia Comnets Plus (Icon+) sepakat menjalin kerja sama interkoneksi untuk kawasan timur Indonesia. Penandatanganan kerja sama (PKS) ini merupakan langkah awal dua belah pihak untuk mempersiapkan diri saling membuka trafik interkoneksi.

ELSA: Raih Kontrak US$55,19 Juta
PT Elnusa Tbk (ELSA) membukukan kontrak jasa oilfield services senilai US$55,19 juta atau sekitar Rp500 miliar per Februari 2010. Perseroan juga memperoleh kontrak baru untuk jasa pemeliharaan sumur produksi senilai US$20 juta. Saat ini, Elnusa menyelesaikan kontrak proyek yang masih berjalan senilai US$28,92 juta. Proyek tersebut antara lain workover, snubbing, dan well testing barge di Kalimantan Timur. Selain itu, perseroan tengah mengerjakan proyek jasa operasi dan perawatan sistem jalur pipa dan fasilitas produksi di Jawa dan Sumatera.

ELTY: Bakrieland Emisi Obligasi Konversi US$ 150 Juta
PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), melalui anak perusahaannya BLD Investments Pte Ltd melakukan penawaran obligasi dengan jaminan saham (guaranteed equity-linked bonds) sejumlah US$ 150 juta. Dalam aksi korporasi tersebut, perusahaan menetapkan Credit Suisse Limited sevagai agen penempatan dalam proses penawaran secara terbatas obligasi, dan akan ditawarkan kepada investor keuangan institusional. Dana yang diperoleh akan diggunakan untuk keperluan pembiayaan perusahaan termasuk modal kerja.

BNII: Salurkan KPR Rp4,64 Triliun
PT Bank International Indonesia Tbk (BII) telah menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp4,64 triliun. Perseroan masih mengejar penyaluran KPR baru senilai Rp960 miliar hingga akhir tahun ini. Saat ini counter rate KPR perseroan sebesar 10,49-13,99% untuk perumahan (mortgage) dan 11,49-14,49% untuk Rumah Maxima (multiguna). Hingga akhir tahun 2009, KPR mengontribusi 12% dari total penyaluran kredit.

BNLI: Bank Permata Dapat Suntikan Dana Segar
PT Bank Permata Tbk akhirnya mendapat dana segar berupa obligasi subordinasi sebesar Rp700 M dari pemegang saham utama, Standard Chartered Bank, guna meningkatkan rasio permodalan. Berdasarkan keterangan tertulisnya, Bank Permata akan menerbitkan Unsecured Subordinated Medium Term Notes senilai Rp700 M. Obligasi subordinasi berjangka waktu 10 tahun itu akan diserap seluruhnya oleh Standard Chartered (Stanchart). Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan pada 8 Maret 2010. Obligasi subordinasi ini berkupon bunga SBI 3 bulan ditambah 2,75% per tahun.

DILD: Investasi Rp1,7 Triliun
PT Intiland Development Tbk (DILD) menganggarkan dana sebesar Rp1,7 triliun tahun ini guna mengakuisisi lahan di sejumlah kawasan, antara lain Tangerang, TB Simatupang, dan Banten. Sebagian sumber dana itu berasal dari rencana penerbitan saham baru (right issue) perseroan senilai Rp2,07 triliun pada April 2010. Selain DILD mengincar top three emiten properti terbesar Indonesia, setelah Lippo dan Ciputra tahun ini. Guna merealisasikan ambisinya, perseroan berencana menambah land bank menjadi 1.600 ha.

BHIT: Terbitkan Saham Baru Tanpa HMETD
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) berencana menerbitkan saham tambahan (secondary public offering) tanpa HMETD, di tengah suspensi perdagangan saham di pasar. Rencana tersebut telah disampaikan kepada otoritas bursa, setelah perseroan melakukan pertemuan menyusul kenaikan harga saham baru-baru ini.

BWPT: Jajaki Bagi Dividen di tengah Kenaikan Laba Bersih
PT BW Plantation Tbk (BWPT) menjajaki kemungkinan membagikan dividen di tengah kenaikan laba bersih sebesar 40% menjadi Rp 167,467 miilar, dengan posisi kas bersih per Desember 2009 yang surplus Rp 330 miliar. Namun, perusahaan belum bersedia menyebutkan kisaran nilai dividen.

BTEK: Pertimbangkan Ganti Bisnis Inti
PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) tengah mengkaji kemungkinan perubahan bisnis inti dan diversifikasi usaha, menyusul kerugian perusahaan yang terjadi dalam 5 tahun terakhir. Sesuai anggaran dasar, usaha perusahaan adalah mencakup kegiatan bioteknologi pertanian. Sementara itu, pada 1H09, BTEK membukukan penjualan bersih Rp1,144 miliar, dengan beban pokok penjualan mencapai Rp3,764 miliar.

JSMR-PP Investasi Rp4 T untuk Garap 2 Ruas Tol
PT PP Persero Tbk (PTPP) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan mengakuisisi 2 ruas jalan tol dengan nilai investasi mencapai Rp4 triliun.

PT CIMB Securities Indonesia mempertahankan rating overweight untuk sektor batubara setelah bertemu dengan 42 investor di Kuala Lumpur, Singapore dan Hong Kong pekan lalu. Mayoritas masih optimis dengan fundamental sektor ini, khususnya saham PT United Tractor Tbk (UNTR) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Saham laggards seperti PTBA dan Straits Asia juga mulai menarik perhatian.

Utang Menyeret Prospek ISAT
Likuiditas ISAT akan tertekan karena kas ISAT tak cukup untuk menutupi kebutuhan belanja modal dan kewajiban pembayaran utangnya.

Indonesia masih menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor asing. Buktinya, mereka terus menambah kepemilikannya pada instrumen investasi seperti Surat Berharga Negara (SBN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan pasar saham. Per 9 Maret 2010, total dana asing yang ada di SBN mencapai Rp 125,46 triliun. "Dana asing ini setara 20,79% dari total SBN," kata Direktur Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto, kepada KONTAN, kemarin (10/3).

Multipolar Tunda RUPSLB Hingga 24 Maret 2010
MLPL masih butuh waktu untuk melengkapi dokumen sebelum meminta persetujuan RUPS untuk penerbitan saham barunya.

Mitra Adi Perkasa Bidik Revenue Tumbuh 18%
PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 18 persen pada 2010 ini. MAPI optimis akan meraih revenue untuk 2009 lalu tumbuh 15-20 persen.

WIKA Optimis Raih Laba 2009 Rp186 M
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memprediksikan pertumbuhan laba sepanjang 2009 mencapai Rp186 miliar.

Sumber: Reuters/Bloomberg/Inilah.com/kontan/detikfinance.com (market flash)/investordaily
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com

PT Harumdana Berjangka Indonesia: Daily Technical Analysis FX Market

EUR-USD
(+130p – 30p) Euro menunjukkan signal netral dari formasi doji (potensi penurunan terbatas), meski berada di bawah 1.3654 (channel top), 5 & 10 MA yang flat, volume meningkat, membentuk pola triple bottom, didukung ADX terkoreksi (momentum penurunan tetap kuat), stochastic ovesold, MACD bearish, seharusnya dukung potensi kenaikan terbatas. Trend Euro bearish jangka pendek dan jangka menengah. Hitungan EW menunjukkan formasi bearish continuation dalam koreksi E/IV dalam (4) selama tidak tembus 1.3654 target ke 1.2870 (238.2 FR)/1.3425 (161.8 FR). Buy 1.3500 & 1.3450 target 1.3690 stop 1.3395, sell 1.3700 target 1.3550 stop diatas 1.3730, buy break 1.3740 target 1.3850 stop 30p, sell 1.3850 target 1.37, buy 1.3500 target 1.3710.  
USD-JPY
(0p) USDJPY memberikan signal positif dari pola bulish engulfing (momentum kenaikan lebih lanjut), ditutup diatas 5 & 10-day MA (90.03/89.54) mendukung konsolidasi 88-91. Indikator ADX terkoreksi (momentum kenaikan melemah), MACD netral, stochastic crossing up, mendukung perkiraan potensi rebound terbatas. Hitungan EW menunjukkan USDJPY berada dalam wave (C) telah berakhir, saat ini berada dalam proses a dalam A/1 target 89.50/89.00. Resistance 90.70/91.30, support 89.60/89.10. Buy 89.50 & 89.00 target 90.50 stop 50p, sell break 88.50 target 87.50 stop 50p, buy 87.50 target 90.00 stop 50p. Sell 90.70 target 89.50 stop 50p, Sell 91.50 & 93.00 target 90.00 stop 50p.
GBP-USD
(+100p) GBP menunjukkan pola candle hammer (momentum penurunan terbatas), masih berada di bawah channel top 1.5338, 5 & 10-day MA menunjukkan crossing down didukung indikator ADX terkoreksi (momentum penurunan melemah), stochastic crossing up, MACD bearish, menunjukkan potensi kenaikan terbatas dan mendukung strategy sell on rally dikisaran 1.52-1.53. Hitungan EW menunjukkan wave koreksi WXY telah berakhir dalam 4, saat ini proses wave koreksi 5 turun. Sell 1.5030 target 1.4850/1.4750 stop 50p, buy break 1.5085 target 1.5200 stop 30p, sell 1.5300 target 1.5050 stop 50p, sell 1.5190 target 1.5000 stop 30p,  sell break 1.4850 target 1.4700, buy 1.4900 target 1.5030 stop 50p.  
AUD-USD
AUD menunjukkan signal negatif dari indikasi pola shooting star (signal pembalikan trend) meski masih ditutup diatas channel support di 0.9115, didukung ADX flat (momentum kenaikan melemah), MACD bullish & stochastic berada di teritorial overbought mendukung potensi kenaikan terbatas. Hitungan EW menunjukkan proses wave koreksi 2 dalam B/Y untuk koreksi penurunan lebih lanjut, selama berada di bawah 0.9327. Resistance 0.9200/0.9160. Support 0.9110/0.9050. Sell on rebound 0.9150/0.9250  target 0.9000 stop 50p, sell break 0.9100 target 0.9000 stop 30p, sell 0.9350 target 0.9150 stop 50p, buy 0.8940 & 0.8870 target 0.9100 stop 30p.
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com

Update Daily Investment News

0336 GMT [Dow Jones] Indonesian shares tad down, with most stocks viewed as overbought after recent rally; main index down 0.3% at 2662.763, off 2682.392 high earlier today; decliners lead gainers 69 to 48 as investors taking profit on stocks which staged strong gains recently; Weighing on index, benchmark Telkom (TLKM.JK) down 0.6% at IDR8,550; Bumi (BUMI.JK) down 1% at IDR2,450; Indo Tambang (ITMG.JK) down 0.6% at IDR3,2700; Indika (INDY.JK) down 1.1% at IDR2,250; Meanwhile, property company Bakrieland (ELTY.JK) +7.8% at IDR275 as it will get fresh cash from planned $150 million bond sale. (i-made.sentana@dowjones.com)

0428 GMT [Dow Jones] Nikkei up 0.5% at Y10,613.49, trimming early gains as yen firms against dollar, euro after stronger than expected China Feb. CPI prompting players to take profits from exporters. Still, index likely to conserve most gains. "Even if some investors try to test the downside, we don't see big follow-through selling," Mizuho Investors Securities trading information manager Teruhisa Ishikawa says. Expectations for recovering earnings next FY dissuading active selling, he says. 27/33 Topix subindexes remain higher; Sony (6758.TO) up 1.2% at Y3,415 after ending morning session up 2.7% at Y3,465. Canon (7751.TO) up 0.3% at Y4,010 vs morning close of Y4,040. (yoshio.takahashi@dowjones.com)

0449 GMT [Dow Jones] HSI snaps 4-day winning streak, down 0.4% at 21,134.22 midday, as higher-than-expected February China CPI reading rekindles concerns over an interest rate hike there; still, modest volume of HK$33.45 billion, modest fall so far suggests investor sentiment not too concerned. For Asia-Pacific markets, Goldman Sachs believes flat index misrepresents improved fundamentals; believes "a risk-on period is coming, but investors need to take positions before all lights turn green." Citic Pacific (0267.HK) +3.1% at HK$19.56, Cathay Pacific (0293.HK) +1.7% at HK$15.46 - both continuing post-results outperformance; Swire (0019.HK) +0.3% at HK$91.85 with FY results just out now better than expected. Li & Fung (0494.HK) resumes uptrend, +1.7% at HK$39.70. (robert.li@dowjones.com)

0415 GMT [Dow Jones] S&P/ASX 200 down 0.3% at 4808.0, sets intraday low of 4805.4 as offshore equities slip in wake of stronger-than-expected China economic data, which could prompt China to take further steps to curb excessively strong economic growth. China's Shanghai Composite is down about 0.6%, while S&P 500 futures are down about 0.5%. Forex markets following a similar path, with AUD/USD down 0.4% at 0.9119 and EUR/USD down 0.2% at A$1.3634. Weak close for S&P/ASX could signal the start of a pullback after virtually unbroken rise from 4593.3 to 4840.1 in the past 9 days. Potential support lies at the former resistance level of 4717.5, according to Dow Jones Newswires technical analysis. (david.rogers1@dowjones.com)

0350 GMT [Dow Jones] China shares down midday, reversing earlier gains after higher-than-expected February CPI renewed concerns over fresh credit tightening. Shanghai Composite Index down 0.6% at 3029.39, support at psychological 3000 level. "The inflation data is a major bugbear for now, but downside is limited because the policy direction is still unclear," says Shen Yang from Orient Securities. Among actives, China Vanke Co. (000002.SZ) off 0.5% at CNY9.43, Zijin Mining Group Co. (601899.SH) declines 1.3% at CNY8.36. Shenzhen Composite Index down 1.1% at 1152.65. (esther.fung@dowjones.com)

0330 GMT [Dow Jones] Kospi turns lower, down 0.2% at 1659.49 in light volume as China reports higher-than-expected February CPI, renewing concerns of further credit tightening. Park Jung-seop at Daishin Securities says this "can spur concerns China may increase loan interest rates soon," on top of series of recent economic data indicating solid economic growth in China; but thinks China unlikely to hike official rate immediately because "the number is still below the upper limit of China's inflation target range." Expects choppy session in afternoon, Kospi likely to be swayed more by program trading given simultaneous expiry of options, futures today. BOK governor's post-meeting comments unlikely to move market much as investors more concerned about candidate for next central bank chief. Hyundai Motor (005380.SE) down 2.6% at KRW111,500, Kia Motors (000270.SE) down 1.6% at KRW21,850 on profit-taking. But Korea Exchange Bank (004940.SE) +4.8% at KRW14,100 on M&A hopes. (soo-kyung.seo@dowjones.com)

0441 GMT [Dow Jones] Prospect of more tightening measures from Beijing following stronger-than-expected China economic data prompts investors to lighten positions on Singapore shares after early gains driven by Wall Street's modest overnight advance. STI off 0.1% at 2858.58 midday vs high of 2875.21 (+0.5%); likely to hold above this week's low of 2820, with Jan. 21 high of 2890 expected to offer resistance. Market breadth tad negative vs four gainers for each decliner in early trade. "I'm quite worried about the economic data, especially the inflation news. There's still opportunity to go long in the market but I wouldn't be aggressive," says technical analyst at Singapore brokerage. Shares of companies deemed at risk of China's inflationary pressures among notable decliners: Golden Agri-Resources (E5H.SG) off 3.4% at S$0.575, Wilmar (F34.SG) off 1.3% at S$6.77, Yanlord (Z25.SG) off 1.5% at S$2.01. (frankie.ho@dowjones.com)

0316 GMT [Dow Jones] NZD/USD likely to remain under pressure after sharp fall in wake of "dovish" RBNZ policy statement, says Stonebrige Group associate director Graham Parlane. "I would suggest it (Kiwi) can go lower." Says near-term support sitting at 0.6960, with key support at 0.6840 vs last 0.6984. "They (RBNZ) were somewhat dovish on the degree of rate rises ahead. They will start raising rates around the middle of the year but a reasonably early start will see them doing less work overall." Notes implied yields in bill futures fell with NZD following suit. Adds RBNZ Governor Bollard made clear attempt to talk NZD down during parliamentary testimony, saying cash rate peak will be less than previous cycles, NZ yields won't be conducive for carry trades. Parlane says NZD losing ground vs AUD, GBP, JPY, which normally implies lower vs USD. (simon.louisson@dowjones.com)

0311 GMT [Dow Jones] Morgan Stanley says China's stronger-than-expected data (including today's CPI +2.7% on-year vs +2.4% Dow Jones poll, Jan-Feb industrial output +20.7% on-year vs +19.5% poll) suggest another policy tightening coming soon. "While we continue to believe that policy normalization/tightening should be gradual and measured this year, another reserve requirement ratio hike is likely imminent, while the first interest rate hike of 27 bps should come as early as April, followed by 2 more hikes in 3Q and 4Q," says Morgan Stanley's Wang Qing. "Nevertheless, we stand by our call that renminbi appreciation will not resume until 2H10." (joy.shaw@dowjones.com)

0241 GMT [Dow Jones] USD/JPY, EUR/JPY falling on selling from short-term players, as stronger than expected China CPI for February (+2.7% vs +2.4% market expectations) raises speculation over further China tightening, which could ease recent rapid growth, make investors hesitant over taking risks, says Japan bank dealer; but adds "since Asian stocks haven't reacted that much to Chinese data, their impact (in the FX market) may not last long." Tips support for USD/JPY at 90.10 vs now at 90.33, EUR/JPY support at 122.70 vs 123.20.

0444 GMT [Dow Jones] USD/JPY may fall to 89.50 if U.S. weekly jobless claims data (due 1330 GMT) disappoint, pushing long-term U.S. Treasury yields lower, says Tokyo dealer. But even if other data including U.S. industrial output show weakness in coming week, dealer says pair unlikely to fall far past 89.00 because of growing speculation that BOJ will ease monetary policy further. U.S. jobless claims likely to have increased by 460,000 last week, according to Dow Jones poll of economists. Focus also on New York Fed President Dudley's speech in London due later in day. USD/JPY last at 90.34. (miho.nakauchi@dowjones.com)

Buy Asia Stocks Before ‘Green’ Light, Goldman Says
(Bloomberg) -- Investors should buy Asian stocks outside Japan after valuations dropped and before sentiment strengthens further, Goldman Sachs Group Inc. said.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=awci.w6js2I8

U.S Stocks to Outperform for Several More Months, Allianz Says (Bloomberg) -- The outperformance of U.S. stocks should continue for several more months as the nation’s economy recovers from its worst contraction since the Great Depression, according to Allianz Investment Management.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aREmxSjLOj_A

S&P 500 to Rally Into April, Breadth Shows: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index may continue its rally into April as measures based on the ratio of rising to falling stocks shows the market “structure remains bullish,” according to technical analysts at UBS AG.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aJD6eZI6aRLw

Pimco’s El-Erian Says Public Finance Shock May Deepen
(Bloomberg) -- Mohamed A. El-Erian, whose company runs the world’s biggest mutual fund, said deteriorating public finances around the world may affect the global economy more than is currently realized.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=aq6T0Je.5jYc&pos=3

Buy Pound Before Fibonacci Rally to $1.57: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Investors should buy the British pound against the dollar as it rebounds from a Fibonacci level and signals a possible “good rally” in the U.K. currency to $1.57, according to Citigroup Inc.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aYhzaieE4dCA

Equity Correlation May Break Loonie’s Range: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Canadian currency may make a sustained break out of a five-month trading range against its U.S. counterpart if stocks close above highs set in January, said Royal Bank of Canada, the nation’s biggest lender.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=atHfkIG1pMvA

Dollar Is ‘Critically Poised’ Against Yen: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The dollar may rise against the yen should it break a key resistance level at 92.55, Commerzbank AG said, citing technical indicators.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ayh2j4.VbWgU

Thai Stocks to Rebound on ‘Tweezers Bottom’: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Thailand’s stocks will rebound from their longest losing streak in a month after a “tweezers bottom” formation appeared in a candlestick chart, according to Country Group Securities Pcl.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aqedhuKmVvO4

Sovereign Funds Rise to $3.51 Trillion, Preqin Says
(Bloomberg) -- Sovereign wealth funds’ total combined assets have climbed 9 percent from a year ago to $3.51 trillion, Preqin Ltd. said in an e-mailed press release.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aAuKDPFji84A

Indian Stocks are Better Long-Term Bet, Franklin Says
(Bloomberg) -- India offers better long-term returns on stocks than China given the outlook for economic growth and corporate earnings, according to Franklin Templeton Investments.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aJvGDThILpX4

Investors Turn Bullish on Stocks as Concern About Greece Wanes
(Bloomberg) -- Investor confidence returned to stocks from New York to Paris to Tokyo on growing signs that the budget crisis in Greece won’t derail the global economy.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aNvRz7fBXoyA

Obama Defies Pessimists as Rising Economy Converges With Stocks
(Bloomberg) -- The political consensus may be that President Barack Obama’s handling of the economy has been weak. The judgment of money in all its forms has been overwhelmingly positive, and that may be the more lasting appraisal.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aeSenIUvpSK0

Economy 'Far too Close' to Double Dip: Roubini
By: Antonia Oprita
Poor economic data in the US coupled with Europe's debt crisis are contributing to an increase of the risk of the US economy going through a double-dip recession, Nouriel Roubini, who predicted the 2007 financial crisis, wrote in a research paper.
http://www.cnbc.com/id/35792768

Carlos Slim Overtakes Gates, Buffett to Become Forbes Richest Person


(Bloomberg) -- Mexico’s Carlos Slim beat Bill Gates and Warren Buffett for the top spot on Forbes magazine’s annual list of billionaires, becoming the first person from outside the U.S. to lead the rankings in 16 years. The net worth of Slim, 70, who built a telecommunications empire after buying Mexico’s state-run phone monopoly two decades ago, rose $18.5 billion to $53.5 billion. Gates, 54, chairman of Microsoft Corp., fell to second as his net worth increased $13 billion to $53 billion. Buffett, 79, chairman of Berkshire Hathaway Inc., was third with $47 billion, a rise of $10 billion.

Wednesday, March 10, 2010

APOL/ASRI/DGIK/INDY/SULI: Which one of these lagging stocks will be get the best performance???

10/03 ASRI (142) Buy on circles area (138-142), risk is on the box, is in wave impulse iii/3 for target 195/245, use trailing stops to protect your profit in med-term.











10/03 APOL (153) Buy on circles area, risk is on the box,  is in long wave correction 4, after finished 3 in 135. Short-term term is bearish, limited gain except trendline is breakout.












10/03 DGIK (86) Buy on circles (1,2,3) area, risk on the box, using trailing stop +10% (protect your profit). Trend is bearish.











10/03 INDY (2.275) Accumulation Buying (Average Buy) on the circles area, risk is on the box (2.050-2.150), for target 2.850, please use tight stop & trailing stop when the price move higher. INDY is in wave c/2, if breakout 2.325 it should be confirm to make impulse 3 on the higher.
 











 10/03 SULI (200) Auto Reject.  Buy Area 190-205, risk is on the box, to fill the runaway gaps above 205 & 345. Area above 260-345 are the area for profit takers. SULI is in corective wave iv / X, that should finished at around 265/340 before moving lower again.











By Ezydeal
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com

Universal Broker Indonesia Securities Daily Newsletter Vol 402

PELATIHAN ANALISA TEKNIKAL II. PT UBI Securities & PT Harumdana Berjangka
Sabtu, 20 Maret 2010: 09.30 WIB. Menara BCA lt. 49 Jln. MH. Thamrin No. 1 Jakpus

Market Review
Aliran dan masuk yang kuat dari investor asing di awal pekan ini, berkat ekspektasi musim earning emiten domestik per tahun 2009 yang solid (grup Astra, SMGR, ITMG, EXCL, PTBA, BBTN, MPPA) dan isu pemberian dividen oleh sejumlah saham unggulan (ASII, INCO, SMGR, MPPA, UNTR), berperan melanjutan kenaikan IHSG hingga kemarin. Meredanya ketegangan situasi politik dalam negeri, kenaikan harga komoditasminyak dan logam, hingga trend kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street di awal pekan ini, membantu IHSG terangkat diatas 2,650, mendekati level tertinggi tahun lalu di 2,689.  Penguatan rupiah yang menembus level Rp 9.200 terhadap dolar, ikut menopang kinerja IHSG di pekan ini. IHSG melejit 30,716poin(+1,16%), di 2.657,167,transaksi sebesar Rp 3,905triliun. Investor asing membukukan net Buy sebesar Rp 548,442 miliar dibandingkan net buyRp540,708 miliar(08/03), sehingga total net buy Rp 1,089 triliun pekan ini.

Mayoritas indeks saham di regional Asia mengalami koreksi penurunan, dipimpin oleh saham material di tengah kekhawatiran permintaan China untuk komoditas logam akan stagnan. Sementara perusahaan financial menguat setelah China Life Insurance Co mengatakan keuntungan melonjak lebih dari 200%. Saham Rio Tinto Group melemah 1%, karena penurunan harga logam kemarin. Jiangxi Copper Co melemah 0,9%. Fujitsu melemah untuk hari kedua. China Life naik 3,8%. Indeks MSCI Asia Pasific ditutup tidak berubah di 122,69. Indeks Nikkei 225 tidak berubah di 10,567,65. S&P/AS 200 naik 0,3% berkat data business Confidence naik di bulan lalu.

IHSG Outlook
Potensi kenaikan IHSG hari ini diperkirakan terbatas, meski trend kenaikan masih bullish untuk mencapai level tertinggi 1-tahun di 2,689, karena koreksi penurunan harga komoditas energy dan logam hingga mulai tertatih-tatihnya kinerja indeks saham regional Asia dan Wall Street di awal pekan ini. Sementara kinerja IHSG terlihat lebih baik dari indeks saham MSCI Asia Pacific dan MSCI World Index, berkat kuatnya aliran dana masuk dari luar negeri, sehingga menguatkan rupiah ke level tertinggi Rp 9.170 di pekan ini, ekspektasi pemberian dividen oleh sejumlah saham unggulan (ASII, INCO, SMGR, MPPA, UNTR) hingga rilisan earning emiten domestik per tahun 2009 yang solid (grup Astra, SMGR, ITMG, EXCL, PTBA, BBTN, MPPA), diikuti ekspektasi solidnya pertumbuhan ekonomi (pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal 1 2010 dapat diatas 5%), ekspektasi inflasi yang tetap rendah di bulan ini, UBS Securities Indonesia memprediksi IHSG bias menembus 3.025 di akhir tahun ini (saham pilihan: PGAS, ASII, BBRI, SMRA, BMRI, SMCB, ADRO) hingga meredanya ketegangan situasi politik paska rapat Paripurna DPR mengenai Angket Bank Century, meningkatkan daya tarik untuk saham lokal. Meredanya kekhawatiran terhadap isu Yunani hingga aksi M&A dan solidnya earning dari AIG-Prudential, Nextel Corp AS, China Life Insurance, topang kinerja indeks Asia yang berimbas ke IHSG.

Stock Picks:Average last 34 week +130.95%. Target 10 - 30%+,  Risk < -10%
Hold Buy:ADRO 1.860/AGRO 130/BMRI 4.500/BBRI 7.300/BCIP 315/BIPI 245/BISI 1.410/BMTR 275/BUMI 2.425/ELSA 340/ITMG 32.400/KLBF 1.680/ MPPA 1.160/SMCB 1.830/SGRO 2.650/SDRA 220/UNTR 16.900/PGAS 3.750/ TINS 2.175/INCO 3.975. Sell on rally TOWR 1.150/ASII/AALI. Buy On Weakness (Sesi 1): ASRI/BSDE/DOID/ENRG/HEXA/INDF/SULI/INDY/SMGR

Stock Picks:
# BBTN:  Outperform                                    #SULI : Underperform

Global  Outlook
Indeks saham regional Asia, Eropa hingga Wall Street diperkirakan masih dapat melanjutkan trend kenaikan di pekan ini, meski laju kenaikan pada hari ini relatif terbatas karena minimnya rilisan data ekonomi ekonomi global menjelang data inflasi China besok (prediksi 2,6% dari 1,5% di bulan sebelumnya) dapat memicu spekulasi kenaikan suku bunga China di pekan mendatang, jobless Claims AS dan Retail Sales AS hari Jumat, di tengah kenaikan tipis saham Wall Street semalam, mengikuti peringatan 1 tahun untuk level terendah indeks S&P 500 di tahun lalu berkat spekulasi ekonomi akan berlanjut pulih dari kontraksi terburuk sejak Great Depression. Sejumlah isu positif dari korporasi di AS, AIG Inc, Boeing Co, Nextel Corp, ikut topang kinerja Indeks saham global pekan ini. Membaiknya keuntungan yang telah mengurangi valuasi indeks S&P 500 terhadap laba operasional menjadi 18,3 kali, dibandingkan 22,9 kali di bulan Desember, ikut meningkatkan daya tarik untuk saham
AS. Tren kenaikan harga komoditi memberikan support kepada saham komoditas.

Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal positif dari pola candle three white soldier(momentum kenaikan terbatas),  berada di atas trendline di 2.575dan breakout downtrend channel, ditutup di atas 2.600 (5-day MA), seharusnya mendukung potensi kenaikan terbatas. Kondisi tersebut didukung ADX flat (momentum kenaikan melemah), stochastic crossing up mendekati overbought, MACD bullish, menunjukkan potensi kenaikan terbatas. Hitungan EW: tembusnya high 2.619 menunjukkan konfirmasi wave iii/3 dalam 5 untuk high 2.689/2.725. Support di 2.639/2..620. Analisa W.Gann menunjukkan target 3.150 jika Q2, jika ditutup diatas 2.730 (FR 161.8%) di bulan ini. Buy break 2.586 is closed (+50 poin), sell 2.350 is closed (-15 poin). Sell  2.670/2.689 target 2.600 stop 2.691 (buy break target 2.730).
Resistance: 2696.12/2679.49/2673.91/2668.33. PP  2646.22
Support    : 2640.64/2635.06/2624.01/2612.95 

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 10-03

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) siap membanjiri pasar obat-obatan dengan rencana meluncurkan sekitar 10-15 produk baru.Perseroan juga tengah membidik satu atau dua perusahaan sejenis untuk diakuisisi. Kalbe juga menganggarkan capex sekitar Rp300-500 miliar, termasuk capex anak usaha, PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EMPT).Rencana tersebut akan menggerek saham Kalbe. Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham KLBF ditutup turun Rp10 ke RP1.680.

Kabar di pasar menyebutkan, penguatan harga saham Bakrie Telecom masih dinilai cukup lebar dengan nilai ideal Rp185.Harga saham BTEL masih cukup murah dan pergerakannya jauh tertinggi dibandingkan saham satu sektor dan Grup Bakrie lainnya. Kinerja keuangan tahun 2009 diperkirakan cukup bagus seiring dengan kemajuan bisnis seluler.Pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham BTEL ditutup stagnan di level Rp144 per saham.

IHSG pada perdagangan Rabu (10/3/2010) diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah tipis. Apalagi sebagian besar bursa-bursa utama dunia juga sudah mengalami koreksi.
Bursa Wall Street kemarin juga ditutup menguat tipis saja. Melorotnya saham-saham komoditas seiring melemahnya harga komoditas menutup kenaikan yang dicetak saham-saham sektor telekomunikasi dan industri. Pada perdagangan Selasa (9/3/2010), indeks Dow Jones ditutup menguat tipis 11,86 poin (0,11%) ke level 10.564,38. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 1,95 poin (0,17%) ke level 1.140,45 dan Nasdaq menguat tipis 8,47 poin (0,36%) ke level 2.340,68. Harga emas di $ 1.121/troy ons, minyak di $ 80.61/barel. Rupiah berada di Rp 9.185 di sesi Jakarta hari ini. Bursa Tokyo mengawali perdagangan Rabu dengan koreksi. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah tipis 11,80 poin (0,11%) ke level 10.555,85.

Bhakti Investama Akan Lepas 10% Saham
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) berencana menambah modal perusahaan dengan melepas 10% saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

BANGUN 250 KM JALAN TOL DI PULAU JAWA, Jasa Marga Cari Dana Rp 25 T
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membutuhkan dana hingga empat tahun ke depan sedikitnya Rp 25 triliun untuk membangun 250 kilometer (km) jalan tol di Pulau Jawa. Sekitar 150 km di antaranya merupakan jalan tol Trans-Jawa.

Laba Bersih Lonsum Turun 23,7%
PT London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum) mencatatkan laba bersih sebesar Rp707,49 miliar di 2009 atau turun 23,72% dibanding perolehan 2008 senilai Rp927,55 miliar.

Laba Bersih Fajar Surya Wisesa Naik 675%
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp276,73 miliar pada 2009 atau naik 675,13% dibanding perolehan 2008 sebesar Rp36,55 miliar.

Timah Targetkan Produksi 50 Rb Ton di 2010
PT Timah Tbk (TINS) merencanakan kapasitas produksi 2010 mencapai 50 ribu ton, sedikit lebih tinggi dari produksi 2009 sebanyak 49 ribu ton.

Sentul Tambah Modal Jadi Rp 13,5 T
Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Sentul City Tbk (BKSL) menyetujui rencana perseroan meningkatkan modal menjadi Rp 13,5 triliun dari sebelumnya Rp 4,25 triliun.

DPR Bahas Rencana Kenaikan TDL April
Komisi VII DPR-RI akan membahas rencana kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) dengan pemerintah sekitar April 2010 mendatang.

CIMB Hitung TP PTBA Rp20.200
CIMB Securities Indonesia mempertahankan rating outperform untuk PT Perusahaan Bukit Asam (PTBA) dengan target harga Rp20.200 yang diperkoleh dari projek railway.

Imaculata Jual 160.000 Saham MIRA
Direktur PT Mitra International Resources Tbk (MIRA0 Imaculata Tri Marianti telah menjual 160.000 lembar pada 8 Maret 2010 kemarin.

Harga Tetap Tinggi Akibat Pasar Tak Likuid
Harga obligasi swasta di pasar sekunder bertahan di harga tinggi

Jaminan Obligasi APOL Sudah Tuntas
Oentoro Surya selaku pemegang saham utama Ayrus Prima dan Mandira Sanni Pratama memberikan jaminan pribadi atas fasilitas pinjaman APOL.

PTBA Berminat Membeli Saham Freeport
Bukit Asam memiliki dana internal yang cukup besar setelah mencetak laba bersih Rp 2,73 triliun pada tahun lalu.

ELTY Tawarkan 30% Proyek ke Investor Jepang
ELTY menawarkan kepada investor Jepang agar berinvestasi di proyek-proyek yang digarapnya.

UBS: Rupiah Tak Akan Tembus 9.000
Penguatan rupiah tak akan berlangsung lama. UBS Investment memperkirakan rupiah tak akan menyentuh level dibawah Rp 9.000 per dollar AS.

ANTAM Belum Melirik Saham Divestasi Freeport
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih belum tertarik membeli saham divestasi PT Freeport Indonesia. Alasannya, karena ANTM sedang banyak kerjaan.

AALI Meremajakan Tanaman Kelapa Sawit
Selain peremajaan, pemupukan menjadi prioritas bagi AALI.

Bayan Resources Jamin Utang Anak usaha
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) akan menjamin utang anak usahanya PT Wahana Baratama Mining (WBM) kepada J. Aron & Company.

Tambah Modal, Bhakti Investama RUPSLB 12 April
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) berencana mengadakan RUPSLB pada 12 April 2010, salam satunya membahas penambahan modal Perseroan.

Economic: Dalam Sebulan Utang RI Tambah Rp 27,58 Triliun
Dalam 1 bulan pertama di 2010, jumlah utang pemerintah bertambah Rp 27,58 triliun, dari Rp 1.590,66 triliun di akhir 2009 menjadi Rp 1.618,24 triliun di akhir Januari 2010. Dalam denominasi dolar AS jumlah utang pemerintah sampai akhir Januari 2010 mencapai US$ 172,8 miliar, naik dibandingkan posisi akhir 2009 yang besarnya US$ 169,22 miliar. Utang tersebut terdiri dari pinjaman US$ 65,36 miliar dan surat berharga US$ 107,44 miliar. Dengan menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 5.981,37 triliun, maka rasio utang Indonesia hingga Januari 2010 mencapai 27%.

Economic: Cadangan Fiskal Turun
Pemerintah menurunkan alokasi anggaran cadangan risiko fiskal menjadi Rp2 T dalam RAPBN-P 2010 yang penggunannya dikhususkan untuk cadangan stabilisasi harga pangan dan risiko kenaikan harga tanah (land capping). Dalam dokumen Nota Keuangan dan RAPBN-P 2010 disebutkan dana cadangan risiko fiskal turun dari Rp8,62 T dalam APBN 2010 menjadi Rp2 T. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menyebutkan pemerintah telah melakukan kajian terkait potensi risiko dari deviasi asumsi makro terhadap defisit anggaran negara.

Economic: Target PPN Impor Turun Rp19,71 T
Pemerintah menurunkan target penerimaan pajak PPN impor dalam RAPBN-P 2010, padahal sebelumnya pos penerimaan itu diharapkan dapat mengompensasi turunnya pemasukan dari pos bea masuk. Pendapatan dari pos bea masuk dipastikan turun akibat dari pemberlakuan ACFTA mulai tahun ini. Dari dokumen Nota Keuangan dan RAPBN-P 2010 yang diperoleh Bisnis beberapa waktu lalu, diketahui pemerintah menurunkan target setoran pajak pertambahan nilai (PPN) impor sebesar Rp19,71 T menjadi Rp82,45 T dari Rp102,17 T dalam APBN 2010.

Economic: Pemerintah Naikkan Target Dividen dari BUMN
Pemerintah menaikkan target penerimaan yang berasal dari bagian pemerintah atas laba BUMN (dividen) dalam RAPBN-P 2010 sebesar 16,7% atau naik Rp4 T menjadi Rp28 T dari target Rp24 T dalam APBN 2010. Dalam dokumen Nota Keuangan dan RAPBN-P 2010 dijelaskan kenaikan target setoran dividen BUMN itu disebabkan oleh adanya tambahan penerimaan dari kebijakan penetapan payout ratio PT PLN sebesar 53,3% dari total perkiraan laba bersih 2009 sebesar Rp7,5 T.

Mining: Harga baja diprediksi melonjak 50%
Harga produk berbasis baja, seperti elektronik, otomotif, peralatan rumah tangga, dan tabung elpiji diperkirakan naik mulai Mei, seiring dengan kenaikan harga baja canai panas (hot-rolled-coils/HRC) pada April. Berdasarkan proyeksi IISIA ( Iron and Steel Industry Association), harga baja HRC di dalam negeri akan menyentuh US$900 per ton pada Juni. Artinya, harga tersebut melonjak 50% dibandingkan dengan harga pada Januari sebesar US$600 per ton.

ASII: Kapitalisasi Grup Astra Geser Grup Bakrie
Kapitalisasi grup Astra telah mencapai Rp 265,72 trilliun atau 12,22% dari kapitalisasi BEI, mengalahkan kapitalisasi Grup bakrie yang hanya mencapai Rp Rp 80,41 triliun. Kaptalisasi grup Astra dipimpin oleh ASII, berikut adalah kapitalisasi pasar grup Astra:
1. ASII: Rp 162,95 Triliun
2. UNTR: Rp 57,2 Triliun
3. AALI: Rp 39,9 Triliun
4. AUTO: Rp 5,16 Triliun
5. ASGR: Rp 465,3 Triliun.

SMGR: Laba Bersih 2009 Rp 3,2 Triliun dan Ditargetkan Tumbuh 10% pada Tahun Ini
Pada 2009, PT Semen Gresik Tbk (SMGR) membukukan laba bersih sebesar Rp 3,2 triliun, dan pendapatan senilai Rp 14 triliun. Kenaikan didorong oleh peningkatan efisiensi perseroan serta kenaikan volume penjualan yang mencapai 18,2 juta ton. Dan, untuk tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan laba sebesar 10% dan penjualan naik 19%. Laba bersih tahun ini diperkirakan akan mengalami tekanan akibat ketatnya persaingan usaha.

JSMR: Laba 2009 Tumbuh 27,15%
JSMR memperkirakan realisasi laba bersih 2009 mencapai Rp900 miliar atau naik 27,15% dari laba bersih 2008 sebesar Rp707,79 miliar. Untuk 2010, pendapatan perusahaan pembangunan dan pengoperasian jalan tol ini ditargetkan mencapai Rp4,2 triliun. Direktur Utama Jasa Marga Frans Sunito mengatakan kenaikan realisasi laba bersih di 2009 ini didorong oleh mulai beroperasinya sejumlah tol baru.

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membutuhkan dana hingga empat tahun ke depan sedikitnya Rp25 triliun untuk membangun 250 km jalan tol di Pulau Jawa. Sekitar 150 km diantaranya merupakan jalan tol Trans-Jawa. Dengan ekuitas perseroan sekitar Rp6 triliun, porsi pinjaman perusahaan masih cukup besar. Sebagian proyek yang digarap perseroan menurut rencana dibiayai dari kas internal. Laba bersih perseroan sebelum di audit pada 2009 sekitar Rp900 miliar atau naik 27% dibanding 2008 sebesar Rp707,8 miliar. Angka itu melampaui target yang dipatok perseroan sebesar Rp750 miliar.

LPKR: Grup Lippo Akan Garap Taman Ria Senayan
Taman Ria Senayan, pusta hiburan yang dulu di tangani PT Ariobimi Laguna, namun sejak tahun 1998 terbengkalai akan segera dikelola oleh Grup Lippo. Theme Parke seluas 11 Ha ini akan dijadikan pusat bowling International dan perhotelan.

TLKM: Butuh Pinjaman Rp6-7 Triliun
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tahun ini membutuhkan pinjaman sekitar Rp6-7 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja dan menyelesaikan utang yang jatuh tempo. Dirut Telkom Rinaldi Fimansyah mengatakan, dana pinjaman sebnayak Rp4 triliun siap dipenuhi oleh 4 bank lokal dan Rp2 triliun dari penebitan obligasi. Keempat bank tersebut adalah BRI, BNI, Bank Mandiri dan Bank Jabar Banten.

PTBA: Berminat Akuisisi Freeport Indonesia
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menyatakan minatnya dalam mengakuisisi 9,36% saham PT Freeport Indonesia (PTFI). Hal ini sehubungan dengan rencana Kementerian BUMN. Di sisi lain, perseroan menargetkan penjualan di 2010 naik sebesar 25-30%, karena anak usaha di Kalimantan sudah mulai berproduksi. Sementara untuk produksi naiknya sebesar 25%. Sebelumnya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih belum mau memberikan tanggapannya mengenai rencana Kementerian BUMN yang mendorong perseroan untuk mengakuisisi saham di PT Freeport Indonesia (PTFI).

TINS: PT Timah minta penurunan setoran dividen 2009
PT Timah Tbk meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menurunkan besaran angka setoran dividen mereka kepada pemerintah tahun 2009. Alasannya, sisa dividen yang harusnya disetor ke negara, bisa untuk modal pengembangan usaha mereka. Direktur Utama PT Timah Tbk Wahid Usman meminta kementrian BUMN menurunkan setoran dividen 2009 menjadi 30% dari sebelumnya dipatok 50% dari total laba bersih timah.

BBNI: Akan Rights Issue 13% Saham
BNI siap menerbitkan 13% saham baru (rights issue) pada 3Q-4Q10 guna memperkuat rasio modal (CAR). Untuk mendukung pelaksanaan rights issue, manajemen bank meminta pemerintah untuk menunda pelepasan 3% saham ke investor private.

BKSL: Tambah Modal Jadi Rp13,5 Triliun
RUPSLB PT Sentul City Tbk (BKSL) menyetujui rencana perseroan meningkatkan modal menjadi Rp13,5 triliun dari sebelumnya Rp4,25 triliun. Peningkatan modal merupakan salah satu agenda RUPSLB. Agenda rapat lainnya adalah meminta persetujuan mengenai maksud dan tujuan perusahaan, serta kewenangan redaksi. Sebelumnya, Sentul City berhasil mendapat persetujuan dari pemegang saham terkait akusisi 88,56% sahamBukit Jonggol Asri senilai Rp1,45 triliun. Dana akuisisi berasal dari hasil right issue sebesar Rp1,5 triliun.

EXCL: Lindungi Utang US$ 514 Juta
PT XL Axiata Tbk (EXCL) melakukan lindung nilai (hedging) utang asing senilai US$ 514,07 juta (Rp 4,83 triliun), atau setara dengan 80% total utang dalam dolar yang per Desember 2009 mencapai US$ 642,59 juta. Lindung nilai dilakukan untuk meminimalkan risiko kurs, karena perseroan menanggung beban utang asing besar sedangkan pendapatan sepenuhnya dalam rupiah.

PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usahanya PT Cirebon Electric Power (CEP) menandatangani perjanjian pinjaman yang dipimpin oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC) senilai US$ 595 juta. Dananya akan digunakan untuk membangun PLTU berkapasitas 660 MW.


BHIT dan PSAB kembali disuspen. BEI menganggap pergerakan harga kedua saham ini sudah tidak wajar.

Sumber: Reuters/inilah.com/investordaily/detikfinance.com/kontan
gallery saham mania: globalmarketstrategist.blogspot.com

Update Daily Investment News

0517 GMT [Dow Jones] Indonesia shares by midday up 0.6% at 2672.203 in moderate volume, led by foreign buying in most resources- and consumer-related stocks amid hopes for higher 2009 dividend and strong 1Q earnings; resistance at 2680. "Overall sentiment, however, looks cautious because of falls in several Asian markets," says trader at Reliance Securities. Among gainers, consumer goods producer Unilever (UNVR.JK) +8.4% at IDR12,900, gas distributor Gas Negara (PGAS.JK) +3.3% at IDR3,925. Profit taking weighs bellwether Telkom (TLKM.JK) down 1.1% at IDR8,650.

0424 GMT [Dow Jones] Nikkei stays in tight range in early afternoon, now off 0.10% at 10557.58. Traders generally don't expect to see much selling pressure related to March futures settlement Friday morning; Mizuho Investors Securities trading information manager Teruhisa Ishikawa says good strategy is to buy on dips and take profits in 10,600-10,700 band before market has better chance for sustainable rebound with possible improvement in economic, corporate earnings outlooks. "The basic trend of rangebound trading around the 10,500 level is unlikely to change through late April so all one can do for now is bargain-hunt and take profits at 10,600 to 10,700," Ishikawa says. 24/33 Topix subindexes remain lower, with shippers (down 1.3%), oil & coal producers (down 1.2%) underperforming. Nisshin Steel (5407.TO) trims morning gains on news of Nikkei 225 inclusion; now up 6.3% at Y185. Fujitsu (6702.TO) up 1.1% after 2 days of heavy selling, following TSE's verbal warning in relation to its disclosure policy.

0446 GMT [Dow Jones] HSI's intraday band 177 points Monday, 149 point yesterday, 137 points so far today, largely in consolidation mode but once such narrow band breached, could be big rally or fall ahead, but bias appears on upside with HSI +0.04% at 21,215.50 midday, extending winning steak to 4th session. SHK Financial says technically, HSI stayed above 50-day moving average (currently 20,940) for 3rd straight day; if ends today above this level, "could confirm a breakthrough and a further rise." Adds, HKD remains strong, indicating funds inflow, positive for market also. Despite HSI near flat, China plays strong: Citic Pacific (0267.HK) +4.1% at HK$18.38, best performing index member, ahead of FY results expected lunch time; Tencent (0700.HK), Cnooc (0883.HK), China Resources Land (1109.HK), Ping An (2318.HK) each up at least 1% - all outperforming. Market volume unexciting at HK$30.66 billion.

0501 GMT [Dow Jones] Kospi flat at 1660.07 in light volume as investors sidelined before release of inflation data from China, expiration of options, futures tomorrow, says Lee Kyoung-min at Woori Investment & Securities; Still, "foreigners maintain their buying spree for seven straight days and are buying broadly across the market, indicating their positive view for Korean stocks amid easing concerns over various external risks." Expects Kospi to sustain resilient moves by rising step-by-step before new cycle of uptrend sets in. Kospi likely to drift around current level rest today. Recent gainers, steelmakers, telecom stocks, weak on profit taking; Posco (005490.SE) down 1.6% at KRW556,000, SK Telecom (017670.SE) down 1.4% at KRW178,500. But shipyards still up on turnaround hopes with Daewoo Shipbuilding (042660.SE) +1.9% at KRW21,800. SK Energy (096770.SE) +2.2% at KRW118,000 on expectations for refining margin recovery this year, say analysts.

0524 GMT [Dow Jones] Spot gold at $1,124.10/oz, up $1.90 vs NY close. Gold drifting higher in thin liquidity, continues bounce higher from overnight selloff on knee-jerk reaction to China official comments that gold has limited benefits as a forex diversifier for China. Gold briefly fall below $1,110, before bouncing back to little changed levels overnight. "Gold was tested on the downside but showed resilience," says RBS head of precious metal Charles Dowsett. Sovereign debt issues in euro zone to remain focus for coming months, to produce volatile trading patterns in gold while trading interest in Asia limited for now. "We need to break the resistance at $1,150 to really get going again," he says.

0222 GMT [Dow Jones] Expectations for Fed rate hike this year are "delusional," says Standard Chartered; "our base case remains that the Fed will not hike its Fed Funds Target Rate - whatever it does on the emergency discount rate - until 3Q 2011." Though market still expecting total of 64.6 bps of Fed rate hikes over next 12 months, house says such expectations are "overdone and will decline."

0439 GMT [Dow Jones]  China February iron ore, copper import trade data surprises on the upside, imports rise on the month on both counts; this surprising given February's week-long Lunar New Year holiday, February shorter month than others. "This is going to create further tailwind for iron ore price talks," says ANZ senior commodity strategist Mark Pervan, who forecasts iron ore prices to rise 70% on year. Copper imports up 10% on month at 322,282 tons, iron ore imports up 5.9% on month at 49.38 million tons. "For copper, this data highlights the underswell of stimulus spending that is continuing to roll out," says Pervan. LME 3-month copper up $44 vs PM kerb at $7,554/ton.

0358 GMT [Dow Jones] International Rubber Consortium, cartel of world's three largest natural rubber exporters -- Thailand, Indonesia, and Malaysia -- has asked Vietnam to join their club. IRCo already produces 75% of the world's natural rubber, but without Vietnam's rubber plantations the group lacks clout. This became evident as rubber prices plunged to five year low in 2008. IRCo's response, to reduce exports by 700,000 metric tons was undercut by Vietnam's producers, which actually boosted output last year. Soon, it may surpass India, Malaysia to become the world's No. 3 producer. Better coordination with Vietnam to turn the rubber tap off means cheap natural rubber may become a thing of the past.

Nickel’s ‘Roll Over’ Signals More Declines: Technical Analysis
(Bloomberg) -- Nickel’s “momentum roll over” after prices fell from a 20-month high last week signals further declines, according to technical analysis by Barclays Capital.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aHCOc6WxAOOA

SMI to Continue Climb Above 200-Day Average: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Swiss Market Index, which has outperformed most developed markets this year, may continue to rise as it holds above its 200-day moving average, according to Zuercher Kantonalbank.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=akejs4T6Rsrg

S&P 500 May Extend Gain, Sentiment Shows: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index may surpass this year’s January high because market momentum picked up without turning investors overly bullish, according to Robert W. Baird & Co.’s chief investment strategist Bruce Bittles.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aTBuReLRcgz0

Dollar May Rally to 95 Yen on Yield Advance: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The dollar may rally to 95 yen, a level last reached in August, if the U.S. two-year yield rises beyond the high end of its range since the middle of January, according to Citigroup Inc.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ahYYFMLbjGj0

Emerging-Market Stocks May Retreat 15%, Aberdeen Says
(Bloomberg) -- Emerging-market stocks will drop as much as 15 percent this year as earnings miss estimates and global growth slows, said Devan Kaloo, who oversees $22 billion at Aberdeen Asset Management Plc.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aREdmNp.l8sM

Banks Show ‘Solid Support’ for Equity Gains: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The KBW Bank Index’s rally last week to its highest closing level in 2010 removed a “major psychological barrier” which may pave the way for further stock gains, according to a Mint Equities Ltd. technical strategist.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=ar8dxuW9eiUA

Biggs Says U.S. Stocks May Rise 10% in Next Few Months: Video
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=amiI2cdfx784

S&P 500 May Extend Gain, Sentiment Shows: Technical Analysis
(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index may surpass this year’s January high because market momentum picked up without turning investors overly bullish, according to Robert W. Baird & Co.’s chief investment strategist Bruce Bittles.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aTBuReLRcgz0

Palm Oil May Surge on El Nino, Mistry, Prudential Say
(Bloomberg) -- Palm oil may surge this year as drier-than-usual weather caused by El Nino curbs yields in the biggest producers, according to forecasts from Godrej International Ltd. and Prudential Bache Commodities LLC. http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=agb89SIOFL9c

Hedge-Fund Losses Show Euro’s Drop Fails to Benefit All Traders (Bloomberg) -- Hedge funds that trade currencies are taking hits from politicians casting them as speculators out to sink the euro and push Greece into insolvency. They are also losing money.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=a0bgog9.3rQU&pos=7

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal