Friday, November 20, 2009

Gold's 'Money' Value is $4,000 to $11,000: Market Strategist

By: JeeYeon Park
CNBC News Associate

Federal Reserve officials on Thursday downplayed the consequences of the falling U.S. dollar, pounting to deflation as a lingering threat. The dollar has fallen 7 percent so far this year and likely has become a funding vehicle for bets on higher-yielding currencies in growing emerging markets. So how should investors guard their portfolios? Jim Rickards, senior managing director of market intelligence at Omnis, shared his insights. “[The Fed is saying] we’re nowhere near the all-time lows, we’re back to where we were 15 to 18 months ago…So they look at that and say we’ve been there before,” Rickards told CNBC.

http://www.cnbc.com/id/34038650

Pimco Says Yuan, Won Offer Value on Rate Prospects

(Bloomberg) -- Pacific Investment Management Co., manager of the world’s biggest bond fund, said China’s yuan, South Korea’s won and the Singapore dollar offer “attractive value” because central banks need to counter inflation. The case for maintaining low interest rates in Asia is weakening and there is room for exchange-rate appreciation, Chia-Liang Lian, a Singapore-based fund manager at Pimco, wrote in a report published on its Web site today. Pimco, which has more than $940 billion of managed assets, owns forward contracts in the three currencies, he said in a separate a phone interview, declining to provide forecasts.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=aCI9Ym7fOwzU&pos=7

Dollar May Fall to 11-Month Low Against Yen: Technical Analysis

(Bloomberg) -- The dollar may decline to an 11- month low of about 87 yen, according to Tokai Tokyo Securities Co., citing trading patterns. The dollar is poised to keep weakening as it remains below its 5-, 20- and 90-day moving averages, said Yoh Nihei, a Tokyo- based trading group manager at Tokai Tokyo.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aLBYDax81MkY

Macquarie Sees Steady Recovery in Commodity Demand

(Bloomberg) -- Global commodity demand will have a steady recovery in the first half next year, with China leading consumption, according to Macquarie Securities Group. China, the world’s largest consumer of metals, accounted for about 50 percent of global commodity demand this year, up from about a third a year ago, analyst Jim Lennon said today at a conference in Hong Kong. Oil prices may reach $80 a barrel next year, oil economist Jan Stuart said at the same conference.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=akxRDhoNk_yQ

Analysts Split on Direction of Crude Oil Prices, Survey Shows

(Bloomberg) -- Analysts surveyed by Bloomberg News were split over whether crude oil prices will fall or be little changed next week amid a weak dollar and ample fuel supplies. Ten of 27 analysts, or 37 percent, said futures will drop through Nov. 27. Ten more respondents predicted that oil will be little changed. Seven said futures will rise. Last week, 50 percent of those surveyed said prices would fall.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=auLmhMU5Y.9Q

Emerging Equity, Commodity Fund Inflows Surge on Weaker Dollar

(Bloomberg) -- Emerging-market equity and commodity fund inflows surged last week as investors sought protection from a weaker dollar, EPFR Global said. Emerging equity funds lured 49 percent of the $5.98 billion invested in all stock funds in the week ended Nov. 18, bringing this year’s developing-nation total to $56.8 billion, said EPFR, which tracks funds holding $10 trillion worldwide. Commodity sector funds took $1.34 billion, the most in 3 1/2 years, driving the year-to-date total above $13 billion.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a76q2xa8FO4Q

Daily Technical Analysis ADRO (3)

ADRO (1.700)
12/11 Hold buy 1.620 target 1.800/1.820 (138.2 FR 1720/1440) stop di 1.550.
ADRO telah breakout pola bearish pennant resistance target 1.820 (138.2 FR)/1.840 (equal panjang pennant) dalam pola uptrend channel dan hitungan EW: telah menyelesaikan wave koreksi ABC minuette, saat ini dalam proses wave final 5. Sell on rally 1.800/1.840 target 1.450.
Chart Hourly ADRO. Globalmarketstrategist.blogspot.com













07/08 Hold Buy breakout 1.450 stop 1.250 (channel support) target 1.750, stop di 1.500(Check out my Facebook: a_zakarias@yahoo.com).
29/10 Buy 1520 target 1.610 was done = profit +90 (+5.9%)
23/10. ADRO (1.600) Profit +80 (+5.0%).

Secara teknikal jangka pendek, ADRO masih menunjukkan momentum kenaikan yang kuat, terlihat dari signal breakout double top & congestion di 1.520, berada di atas 76.4 Fibonacci Retracement 1.750-460 di 1.450, signal breakout di stochastic oscilator, volume meningkat, ADX meningkat (tidak terlampir ci chart) dan menunjukkan pola ascending triangle. Meski untuk konfirmasi lebih lanjut ADRO perlu breakout trendline di 1.610, untuk target 1.750 (record high)/2.040 (equal vertical triangle; 420 + 1.620). Trend jangka pendek ADRO masih utuh selama tidak ditutup mingguan di bawah trendline support 1.430 dan jangka menengah di support channel 1.250. Hitungan EW menunjukkan ADRO masih berada dalam wave impulse extended 3/5, mininum target 0.61 wave 3 di 1.820. Rekomendasi Buy 1.520/1.560 target 1.610 , Buy breakout 1.620 & 1.770 target 1.750/2.040 dalam 1-3 bulan stop loss di 1.490, short 1.720-1.750 target 1.600 stop diatas 1.760, short 1.450 target 1.200 (Buy back), Short dibawah 1.000/950 target 770 stop loss 1.100.Disc On. Good Luck.

Daily Technical Analysis UNTR (2)

20/11 (15.600)
Sell 16.050 (12/11) target 14.800 stop diatas 16.750. Penutupan dibawah trendline support dalam symmetrical triangle & neckline H&S di hourly chart di 15.500 dapat arahkan ke target 14.950, tetapi jka ditutup diatas trendline resistance 15.875, target 16.500. Buy 14.800/15.000 target 16.100 (76.4 FR). Sell dibawah 14.750 target 13.800, stop diatas 15.200. Disc on
Buy breakout 14.900 (06/11) target 15.700 was done; profit: +Rp 800 (+5.3%)
05/11(14.350)
Treng jangka pendek UNTR berbalik bearish setelah, berada dalam downchannel short-term dan ditutup 2 hari dibawah channel support dalam uptrend channel medium term, diikuti MACD yang bearish, breakout pola Head & Shoulder, pola three black crows hari ini, indikator ADX menunjukkan momentum penurunan mereda, meski masih berada diatas 38.2% Fibonacci Retracement 16.750-9.550 di 14.000, seharusnya menahan laju penurunan untuk besok, dan berpotensi technical rebound terbatas. Potensi penurunan seharusnya terbatas di target neckline - head di H&S di 14.000. Penutupan harian diatas 15.050 (23.6% FR) untuk menetralkan trend bearish jangka pendek. Hitungan EW menunjukkan UNTR telah menyelesaikan wave impulse 5, saat ini berada dalam proses wave 3/C adlam wave ABC yang seharusnya terhenti di 14.000 sebelum rebound untuk proses 4/C & 5/C minimal target 13.800 (channel support). Potensi rebound terbatas di 15.700 (former neckline)/16.050 (upper channel). Rekomendasi: Sell on rally 15.700/16.050 target 13.800 stop diatas 16.750 (record high), buy 14.000 target 14.800 stop dibawah 13.800, buy breakout 14.900 target 15.700 stop 14.500, sell breakout 13.800 target 12.300 stop diatas 14.300, buy back 12.300/12.500 target 13.600 stop dibawah 11.900. Good Luck. Globalmarketstrategist.blogspot.com

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 20-11

Research CIMB-GK Sec: Outperform UNTR target Rp 20.500

Research UBS AG Sec: Sell ANTM target Rp 700 dalam 12 bulan

BUMI hari ini menjual obligasi US$ 300 juta dengan tenor 7 tahun, 5% diantaranya dengan conversion premium 30%

Tri Polyta Jajaki Stock Split
HARGA saham PT Tri Polyta Indonesia Tbk (TPIA) berpotensi naik menuju level Rp 3.500-4.000 dalam jangka pendek. Sumber Investor Daily mengungkapkan, perseroan disebut-sebut oleh pelaku pasar sedang menjajaki pemecahan nilai saham (stock split) dan bagi dividen sekitar Rp 150 per saham. Pasalnya, kata dia, laba perusahaan melonjak 185%. Pada perdagangan kemarin, TPIA ditutup menguat Rp 425 (17,17%) ke posisi Rp 2.900. (jau)

Cermati Saham Mitra Rajasa
HARGA saham PT Mitra Rajasa Tbk (MIRA) dikabarkan bakal diangkat menuju level Rp 500 dalam waktu dekat. Menurut sumber Investor Daily, perolehan kontrak baru senilai Rp 1,3 triliun oleh PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX), anak usaha perseroan, akan menjadi momentum kenaikan harga MIRA. Selain itu, kata dia, adanya kabar BAHWA perseroan mendapatkan pinjaman bank untuk mengakuisisi perusahaan makanan juga bakal berdampak positif. Pada perdagangan kemarin, MIRA ditutup naik Rp 10 (2,7%) ke posisi Rp 380.

IHSG dibuka menguat ke level tertinggi di 2474.615 di awal sesi perdagangan, berkat kenaikan saham Grup Bakrie yang masih mendapatkan isu positif dari pembelian saham PT Newmont, isu right issue DEWA & ENRG. Pada perdagangan Kamis (19/11/2009), indeks Dow Jones merosot 93,87 poin (0,90%) ke level 10.332,44. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 14,90 poin (1,34%) ke level 1.094,90 dan Nasdaq melemah 36,32 poin (1,66%) ke level 2.156,82.Bursa Tokyo juga memulai perdagangan hari ini dengan penuh kelesuan. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah 78,06 poin (0,82%) ke level 9.471,41.

Nilai tukar rupiah kembali melorot. Pasar saham yang kembali bergejolak memicu investor untuk kembali ke aset-aset yang aman yakni dolar AS. Pada perdagangan Jumat (20/11/2009), rupiah dibuka kembali melemah ke 9.590 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.560 per dolar AS.Di pasar global, dolar AS kemarin tercatat menguat terhadap mayoritas mata uang utama dunia. Investor kembali ke dolar AS yang dianggap lebih aman di tengah pasar saham yang kembali merosot.Euro tercatat melemah ke 1,4922 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,4961 dolar. Dolar AS berbalik ke 88,99 yen, dari sebelumnya di 89,34 yen. Rupiah melemah juga berkat pernyataan dari Deputi BI yang membuka peluang untuk BI membuat peraturan yang dapat membatasi capital inflow ke pasar SUN jangka pendek.

INCO Bagi Dividen US$0,01107 Per Saham
PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) menyetujui usulan untuk membagikan dividen interim 2009 sebesar US$0,01107 per saham.

Bursa Juga Suspensi Saham RAJA & ICON
PT Bursa Efek Indonesia melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dalam rangka colling down pada perdagangan 20 November 2009.

Hari ini 14 bank besar yang menguasai 70% pangsa pasar dana pihak ketiga (DPK) sepakat menurunkan bunga deposito sebesar 1%.

Pan Brothers Incar Kenaikan Penjualan 10%
PT Pan Bothers Tbk (PBRX) menargetkan kenaikan penjualan tahun depan sebanyak 10%. Sedangkan penjualan sampai akhir 2009 diproyeksikan senilai Rp 1,57 triliun.

Harga IPO Saham Latinusa Rp 315-405/Saham
JAKARTA, INVESTOR DAILY
PT Pelat Timah Nusantara (Latinusa) akan menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada Desember 2009. Saham anak usaha PT Krakatau Steel itu ditawarkan pada kisaran harga Rp 315-405 per unit.

Sawit Sampoerna Agro Masih Terasa Legit
Minyak sawit mentah (CPO) masih menggiurkan. Harga komoditas yang satu ini diperkirakan terus merambat naik. Alhasil, ke depan, produsen CPO seperti PT Sampoerna Agro Tbk masih akan menikmati legitnya buah sawit. Apakah itu berarti harga saham emiten bersandi SGRO ini bakal ikut melejit?

Telkom Bagi Dividen Interim Rp 524 M
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan membagikan dividen interim sebesar Rp 524,19 miliar untuk tahun buku 2009. Dividen Telkom itu setara Rp 26,65 per saham.

Pendapatan Timah Diproyeksikan Naik 4%
PT Timah Tbk (TINS) memproyeksikan pendapatannya pada 2010 naik 4% menjadi sekitar Rp 7,8 triliun dibandingkan target akhir 2009 sebesar Rp 7,5 triliun. Kestabilan harga komoditas timah dunia akan menopang pendapatan perseroan.

Dian Swastatika Akuisisi Tambang Batubara
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, unit usaha Grup Sinarmas, mengakuisisi PT Bumi Kencana Eka Sakti. Nilai pembelian saham perusahaan tambang batubara itu sebesar Rp 43,92 miliar.

DARMA HENWA RIGHTS ISSUE Rp 600 MILIAR, Beli Newmont, Bumi Kuasai 99% Saham Multi Capital
Kepemilikan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) pada PT Multi Capital naik dari 5% menjadi lebih dari 99% pascatransaksi akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) senilai US$ 391 juta.

BUMI: Kuasai 99% Multicapital Pasca Beli Newmont
Porsi kepemilikan saham BUMI bertambah jadi lebih dari 99% dari 5% saham pasca mengucurkan dana pembeliaan saham Newmont US$391 juta. Perseroan menyatakan hanya memfasilitasi transaksi PT Multi Daerah Bersaing (MDB) namun tidak bertindak sebagai pihak langsung atau pihak pembeli. Sementara itu, perseroan belum mau memerinci detail sumber pendanaannya. Selanjutnya, penyelesaian divestasi 14% saham Newmont periode 2009-2009 masih harus menunggu pencabutan kuasa kepada ANTM dalam akuisisi tersebut oleh menkeu.

BUMI Alihkan Utang US$1,9 Miliar ke Anak Usaha
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengalihkan utang sebesar US$1,9 miliar ke anak usahanya Bumi Netherlands B.V.

TLKM: Bagi Dividen Interim Rp26,65/Saham
TLKM bagikan dividen interim sebesar Rp524,19 miliar atau Rp26,65/saham, pada:
Cum dividen: 9 Des09
Ex dividen: 10 Des09
Recording date: 14 Des09
Payment date: 29 Des09.

SMGR: akan dirikan pabrik di Papua
SMGR berencana mendirikan packing plant (pabrik pengantongan) di Papua di 2010 dengan investasi awal Rp100 miliar -Rp150 miliar.

FREN: Boquette dan Centurion kuasai 14% saham BMTR Milik FREN
FREN akhirnya membuka 2 pihak yang membeli saham BMTR sebesar 14%, yaitu Boquette Group SA dan Centurion Asset Management dalam divestasi 19% saham BMTR atas FREN.

BMRI: Obligasi Oversubcribed Tembus Rp3 T
Jumlah permintaan obligasi BMRI oversubcribed menembus Rp3 triliun. Selanjutnya, Pefindo menetapkan peringkat AA+ terhadap obligasi tersebut yang merupakan peringkat tertinggi untuk obligasi subordinasi saat ini.

BATA: Bagi Dividen Interim Rp 1.088
BATA akan membagikan dividen interim sebesar Rp 1.088 per saham pada 16 Desember 2009. Total dividen interim yang akan dibagikan mencapai Rp 14,14 miliar.

Tahun Depan, Harga CPO dan Karet Masih Berpotensi Naik
Selain melemahnya dollar AS, kenaikan CPO terdorong meningkatnya permintaan Jepang.

Pefindo menetapkan peringkat PT Perusahaan Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA) AA- dengan prospek Stabil karena memiliki profil keuangan yang kuat.

Courts Mammoth Sdn Bhd (CSMB) telah melunasi utang PT Courts Indonesia Tbk (MACO) senilai Rp21,5 miliar dan US$4,35 juta kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk pada Kamis (19/11) ini.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Daily Market Outlook IHSG

Market Review
IHSG tidak dapat mempertahankan kenaikan di awal sesi perdagangan, terhempas oleh dampak dari isu negatif dari dalam dan luar negeri, dimana stabilnya harga saham grup Bakrie dapat menahan laju penurunan indeks yang dipimpin oleh tekanan dari saham grup Astra. Sementara imbas dari pelemahan rupiah terhadap dolar (penutupan melemah ke Rp 9.560), berkat meningkatnya permintaan dolar AS untuk pembayaran hutang dan kebutuhan untuk korporasi (Isu BUMI beli dolar untuk kebutuhan pembelian saham PT Newmont), ikut membebani kinerja IHSG. Sementara kondisi tersebut diperburuk oleh kinerja indeks saham Asia yang mayoritas mengalami penurunan, di tengah mahalnya valuasi saham dan kondisi teknikal overbought. IHSG anjlok 15,441 poin (-0,62%), ditutup di 2.468,788, transaksi tercatat Rp 3,82 triliun. Investor asing membukukan net buy Rp 436,08 miliar, dibandingkan net sell Rp 97,1 miliar (18/11).

Indeks saham MSCI Asia Pasific melemah untuk hari ke-3, karena rencana penjualan saham bank Jepang meningkatkan kekhawatiran nilai aset yang ada akan menyusut. Saham Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, Nomura Real Estate Residential Fund Inc, Industrial & Commercial Bank of China Ltd anjlok berkat kekhawatiran penjualan saham yang mendorong investor menghindari saham yang mahal. Meski indeks STI Singapura menguat setelah pemerintah menaikkan pertumbuhan ekonomi.

IHSG Outlook
Momentum kenaikan IHSG terlihat mulai melemah dan membatasi potensi kenaikan di akhir pekan ini, terutama berkat faktor negatif dari eksternal, dimana investor di Asia dan AS saat ini melihat rallynya indeks saham saat ini kemungkinan tidak dapat diimbangi oleh prospek pertumbuhan dan korporasi di tahun 2009/2010. Sementara tekanan kepada rupiah terhadap dolar kemarin hingga mencapai Rp 9.570, karena meningkatnya permintaan untuk pembayaran hutang dan kebutuhan untuk korporasi (liat market review), dapat memicu hot money kabur dari pasar aset domestik, ikut membebani kinerja IHSG di akhir pekan ini. Perkiraan kenaikan inflasi di bulan mendatang, akibat rencana kenaikan harga rokok di awal tahun 2010, kenaikan harga gas elpiji, kenaikan harga tol dan harga komoditas pertanian dan perkebunan yang dapat meningkat di tengah musim hujan dapat mengganggu masa panen dan tanaman, membatasi potensi kenaikan saham yang sensitif terhadap isu inflasi dan suku bunga seperti perbankan (isu negatif dari spread bank), property, aneka industri (otomotif). Imbas penurunan harga komoditi (harga minyak support $ 75.15; target US$ 81/84; emas support $ 1.113, target $ 1.166/1.200) berkat penguatan dolar AS, menurunkan daya tarik untuk komoditi (inventory minyak AS -0.8 juta barel di pekan lalu), dapat batasi potensi kenaikan saham komoditi lokal. Sementara kuatnya isu positif dari kinerja saham grup Bakrie (isu right issue DEWA Rp 200 & ENRG, isu Newmont), isu pembagian dividen (JSMR, PTBA, SMGR, PGAS, BMRI), dapat menopang kinerja IHSG di akhir pekan ini.

Stock Picks: Average last 21 week +100.69%. Target 10-30%, Risk < -10%
Hold Buy: BUMI 2.575/DEWA 186/PGAS 3.800 /DOID 1680/ASII 33000/MEDC 2675 /ANTM 2.350/SMGR 7400/HEXA 2950/TRUB 145/BKSL 99/PTBA 15000
Buy in Weakness (Sesi 1): BUMI/ENRG/BMRI/DEWA/TLKM/INDF/GGRM

Stock Picks:
*CPRO : Sell target Rp 60 * TINS : Underperform target Rp 925

Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan akan mendapatkan aksi profit-taking di akhir pekan, di tengah kekhawatiran prospek pertumbuhan dan korporasi di bulan mendatang akan melambat, diikuti dampak penguatan dolar AS yang menurunkan daya tarik untuk saham dan komoditi, serta aksi penjualan saham oleh sejumlah perusahaan di Jepang (Mitsubishi UFJ Financial Group akan mencari dana US$ 11,2 miliar) dan China, dapat membebani kinerja indeks saham global. Data ekonomi dari AS terlihat mixed, dimana Jobless Claims tercatat sesuai prediksi 505K, Leading Indicator +0.3% dibawah prediksi pasar, Phily Fed Index melonjak ke 16.7, diikuti penurunan harga komoditi minyak dan emas, kondisi teknikal indeks saham DJIA yang menunjukkan potensi pembalikan trend (candle dragonfly doji; 18/11) untuk target 10.150/10.040) dan Bank of America downgrade saham semikonduktor, ikut membebani kinerja indeks saham global. Mahalnya valuasi saham indeks MSCI World Index yang mencapai level tertinggi dalam 7 tahun telah mencerminkan kenaikan 25% pendapatan korporasi di tahun depan, ikut membebani indeks saham global, meski OECD menggandakan prediksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2010 menjadi 1,9%, dapat batasi potensi kenaikan indeks global.

Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal netral dari pola candle high wave (indikasi peak) untuk hari ketiga, gagal ditutup diatas trendline di 2.483, meski signal golden cross di 10 & 20 day MA dalam sebuah uptrend channel, seharusnya dapat membatasi potensi kenaikan hari ini. Indikator ADX meningkat ke level extreme (indikasi momentum kenaikan mereda), stochastic trending up (overbought), MACD di teritorial positif, seharusnya menunjukkan potensi kenaikan terbatas. Trend bullish dapat bertahan jika IHSG jika masih ditutup harian diatas 2.435 untuk target 2.491.5 (high 19/11)/2.510 (projection 100.0). Perkiraan range hari ini di 2.430-2.490. Hitungan EW: IHSG berada dalam wave a dalam 4/C, untuk target 2.435/2.395 dan peluang kenaikan ke 2491/2511 untuk peluang sell on rally, target 2390.
Resistance : 2506.04/2496.73/2487.42/2480.13. PP 2472.85
Support : 2454.22/2439.65/2423.05/2406.46
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (Universal Broker Indonesia Securities; TF)
globalmarketstrategist.blogspot.com

Daily Technical Analysis Forex Global

EUR-USD
(-70p) Euro menunjukkan signal negatif dari pola candle dark cloud dengan long tail (indikasi bearish) dan ditutup dibawah trendline di 1.4892, seharusnya masih dukung potensi konsolidasi hari ini karena berada dalam pola symmetrical triangle. Selama EUR-USD berada di bawah trendline 1.4962, dukung potensi penurunan. Indikator ADX terkoreksi, stochastic crossover down, MACD bullish, dukung potensi kenaikan terbatas. Support di 1.4885/1.4844 (FR 61.8%). Resistance di 1.4965/1.5064. Euro saat ini telah menyelesaikan fase koreksi ABC, dan saat ini berada dalam proses wave impulse 1-5 dalam C/X. Sell 1.4965 target 1.4850 & buy break 1.5070 target 1.5180 stop 60p, buy 1.4850 target 1.5050 stop 60p, sell break 1.4800 target 1.4650, Sell 1.5050 target 1.4850 stop 1.5075
USD-JPY
(-60p)USDJPY memberikan signal netral dari pola candle spinning top, meski masih berada dalam downtrend channel, menunjukkan potensi technical selling terbatas, karena masih dapat bertahan di atas support 88.70. Indikator ADX trending up, MACD di teritorial bearish & stochastic oversold membatasi potensi penurunan, mendorong perkiraan USD-JPY breakout range 89-91 menuju 88-91. Hitungan EW menunjukkan USDJPY saat ini berada dalam wave koreksi i/C) yang mendukung potensi penurunan lebih lanjut. Resistance berada di 89.50/90.60, support di 88.70/88.20. Saat ini berada di wave 5/C. Buy break 89.60 target 91.50 stop 60p, hold buy 89.30 target 90.50 stop 60p. Buy 88.20 target 89.30 stop 60p, Sell 90.50 target 89.50 stop 60p
GBP-USD
(-60p) GBP menunjukkan signal bearish dari pola candle two crows (indikasi bearish continuation) dan breakout pola ascending triangle, meski masih dalam uptrend channel, didukung indikator ADX terkoreksi, stochastic crossover, MACD bullish, seharusnya menunjukkan potensi penurunan terbatas. Meski GBP masih bertahan diatas trendline di 1.6650. Hitungan EW menunjukkan GBP di wave iv/b dalam 3/C. Hold Buy 1.6650 target 1.6920 stop 1.6595, sell 1.6920 target 1.6540 stop 60p, sell break 1.6595 target 1.6450 stop 60p, Buy 1.6450 target 1.6800 stop 60p, sell break 1.6380 target 1.6150 stop 60p, sell 1.6730 target 1.6450.
AUD-USD
(+50p) AUD mendapatkan signal negatif dari pola candle long bearish (indikasi bearish continuation) setelah breakout channel support, didukung ADX terkoreksi (potensi penurunan lemah), MACD bullish (divergence) & stochastic crossing down mendukung perkiraan kenaikan terbatas. Hitungan EW menunjukkan AUD berada di wave v/c dalam III. Resistance 0.9220/0.9280, support di 0.9130/0.9050. Hold Buy 0.9230 target 0.9380 stop 0.9100, Buy 0.9000 & 0.9100 target 0.9300 stop 60p, sell break 0.8990 target 0.8750 stop 60p. Sell 0.9280 target 0.9100.
www.strategydesk.co.id
www.harumdanaberjangka.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Daily Technical Analysis Indeks Saham Futures

SSIZ9
Nikkei memberikan signal negatif dari pola candle three black crows (indikasi bearish continuation), ditutup dibawah channel support 9682. Secara keseluruhan trend bearish jangka pendek. Indikator stochastic dead cross dan MACD bearish, ADX rebound, mendukung potensi penurunan. Potensi kenaikan merupakan peluang untuk sell on rally, selama gagal ditutup dibawah 9776 (23.6% FR). Hitungan EW menunjukkan indeks berada di wave 3/C. Resistance di 9640/9780. Support 9430/9190. Rekomendasi: Hold Buy 9500 & 9650 & 9850 target 9950 stop 9350, sell 10150 target 9850 stop 10250. buy break 10030 target 10180.
KSIZ9
Indeks menunjukkan signal positif dari pola candle long opening marubozu (pola bullish continuation) dalam pola uptrend channel, menunjukkan higher high, didukung stochastic crossing up (overbought), ADX rebound, MACD netral, dapat batasi potensi technical rebound hari ini dan mendukung potensi penurunan. Hitungan EW menunjukkan indeks di wave iii/3 untuk target 214.90/215.80, selama bertahan diatas 207.30. Resistance 214.90/215.80. Support 212.00/209.70 Rekomendasi: Buy 209.80 target 214.00 stop 100p, sell 215.80 & 217.00 target 212.00 stop 100p, buy 207.30 target 212.00, sell break 211.50 target 209.50. (-100p-100p)
HSIX9
Indeks menunjukkan signal negatif dari pola three black crows (indikasi bearish continuation) dalam sebuah uptrend channel minor membatasi potensi kenaikan, kecuali jika indeks berhasil ditutup dibawah channel support di 22448. Indikator ADX terkoreksi, MACD bullish & stochastic crossover down, seharusnya mendukung potensi kenaikan terbatas. Indeks mendapatkan resistance 22720/22950. Support di 22200/22325. Hitungan Elliot wave indeks menunjukkan koreksi wave iv/5. Rekomendasi: Sell break 22.100 target 21950 stop 100p. Sell 22720 & 22950 target 22250 stop 100p. Buy 21950 & 22200 target 22850 stop 22450. (+50p)
www.strategydesk.co.id
www.harumdanaberjangka.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

FTSE 100 Futures Form ‘Gap’ at 5,300 Level: Technical Analysis

(Bloomberg) -- The rally in FTSE 100 Index futures has opened a so-called gap near 5,300 and the securities may retreat to that level before gains can continue, according to technical analysts at Commerzbank AG. A gap occurs when a measure sets an intraday low at a higher level than the previous day’s intraday high, according to technical analysts, who look at price charts to make predictions. A gap is “closed” when a security retraces back below that price.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aS0gf.amr4KM

Pimco’s Gross Says Risk of Bubbles Rises on Low Rates

(Bloomberg) -- Bill Gross, who runs the world’s biggest bond fund at Pacific Investment Management Co., said the “systemic risk” of new asset bubbles is rising with the Federal Reserve keeping interest rates at record lows. “The Fed is trying to reflate the U.S. economy,” Gross wrote in his December investment outlook posted on the Newport Beach, California-based company’s Web site today. “The process of reflation involves lowering short-term rates to such a painful level that investors are forced or enticed to term out their short-term cash into higher-risk bonds or stocks.”

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aiUtCw0GRZy4

Abby Cohen Says Dollar Drop Lures Foreign Stock Buyers to U.S.

(Bloomberg) -- The dollar’s steepest plunge since 1986 is making U.S. stocks cheaper for foreign investors, said Abby Joseph Cohen, the Goldman Sachs Group Inc. strategist known for her optimism during the 1990s bull market for equities. The Dollar Index, used to track the U.S. currency’s value against six others, has fallen 15 percent from an almost three- year high on March 5. The Standard & Poor’s 500 Index has risen 63 percent in the same period as government stimulus measures and record-low Federal Reserve interest rates helped end a four- quarter contraction in the world’s largest economy. Cohen said that while the steepest stocks rally since the Great Depression already reflects the potential for an economic recovery, the market will move higher in 2010. The weakening dollar is making American equity and the assets of U.S. companies more attractive to international buyers, she said.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aY93.HFpZyBk

Meredith Whitney Says Bank Stocks Are ‘Grossly’ Overvalued 

Nov. 19 “The banks are still grossly overvalued,” Whitney said today in an interview on Bloomberg Radio. “People are expecting something great to happen in 2010 and I think they are going to be severely disappointed.”

The Federal Reserve has begun slowing purchases in the $5 trillion market for so-called agency mortgage-backed securities after announcing in September that it would extend the timeline for its $1.25 trillion program to March 31 from year-end. Whitney said that banks are only originating home loans that they can sell to Fannie Mae and Freddie Mac.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=acyezZUH_MYo

Rupiah, Ringgit Lead Slump in Asian Currencies on Intervention

(Bloomberg) -- Indonesia’s rupiah declined the most since February, leading a slump in Asian currencies, on speculation regional policy makers will impose restrictions on capital flows to restrain currency gains. The rupiah fell for a fourth day, the longest losing streak since April, after the central bank’s Senior Deputy Governor Darmin Nasution said the bank is “seriously” studying the option of limiting foreign inflows into its short-term bills. Taiwan central bank Governor Perng Fai-nan today said excessive currency moves hurt the economy and it will intervene if irregular factors cause volatility.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=au3xgWPQXIbY

Thursday, November 19, 2009

Daily Technical Analysis Forex/Gold/DJIA

Daily Forex Technicals | Written by India Forex |
Rupee : The Rupee appreciated against the USD in yesterday's trading session to close at 46.21. Rupee closing below its 21-Day 14- Day RSI is at 34 levels.For the day, support is seen at 46.15 whereas resistance is seen at 46.50/46.95.(USDINR - 46.44) Bullish.
Euro :The Euro gained against the dollar on Wednesday as a rise in risk appetite in the financial markets led to demand for higheryielding currencies and riskier investment assets.Economic data indicated that the current account seasonally adjusted for September showed a widened trade deficit to 5.4 billion euros from the revised prior surplus of 0.6 billion euros.The ECB President yesterday said that a strong dollar was in the interest of the whole international community.For the day, support is seen at 1.4778 whereas resistance is seen at 1.5015.(EurUsd- 1.4922).Cautious Bullish
Sterling: GBP fell from the highs of 1.6870 levels yesterday and tested our first target of 1.6690 levels. On the upside the resistance of 1.6870 still looks strong. Further correction till 1.66 levels (100 H4 moving average) and then till 1.6565(21 daily EMA) levels is expected. GBP important data of retail sales is due for the day which can bring further momemtum in the Gbp/Usd. (GBPUSD 1.6705) Rangebound.
Yen : Yen is strongly trading below 21days EMA of 90.10 levels . The stochastic is overbought region ,immediate minor support is around 88.70 and mojor support is near 88.10 levels (recent low). The resistance of $90.90 levels (55 daily EMA) is crucial for yen to determine the change in bias for the pair. Initiate buying around 88.10 levels keeping stoploss 87.50 targeting 90.40 (UsdJpy 89.07).Bullish
Aud : AusUsd is currently trading at 0.9237 levels and is strongly trading above 21Days EMA in daily chart (0.9190 levels).Daily stochastic are showing slight downside and if Aussie manages to hold this support of 0.9190 levels ((38.2% Retracement (from 0.8915 to 0.9404) with 21 Days Ema in daily chart )) then it has the potential to re-test 0.9420 levels as well. Buying around 0.9190 - 0.9200 levels keeping stoploss 0.9080 can be considered.(AUDUSD 0.9245) Bullish.
Gold : Gold made yet another record high of $1152 levels yesterday but fell immediately to the current levels of $1140 levels (so far) . Further correction can be expected till $1132 levels. Strength in the US Dollar can be seen coming back in the nearest term if the important commodities which are over-bought currently, show significant correction. The slowdown in building up of the riskappetite is on the cards which took effect after the Bernanke's speech. Daily and weekly charts are highly over-bought presently (GOLD $1140).Rangebound.
Dollar Index: The Dollar Index (DX) weakened in yesterday's trading session to close at 75.05. It is trading below its 21-Day 14- Day RSI is at 45 levels.For the day, support is seen at 74.85/74.64 whereas resistance is seen at 75.32/75.58.(DI- 75.24)Neutral

Daily Forex Technicals | Written by FXtechtrade |
DOW JONES INDEX

Today's support: - 10358.43(main), where a delay and correction may happen. Break of the latter will give 10327.50, where correction also can be. Then follows 10292.72. Be there a strong impulse, we would see 10272.34. Continuation will bring 10255.78.
Today's resistance: - 10458.03 and 10486.40(main), where a delay and correction may happen. Break would bring 10528.42, where a correction may happen. Then follows 10552.47, where a delay and correction could also be. Be there a strong impulse, we'd see 10575.12. Continuation would bring 10601.71 and 10620.00.

Daily Technical Analysis ANTM (2)

19/11/2009. ANTM Rp 2.425 -25.
POsisi Buy 2.250 (11/11) is done target Rp 2.475 = Profit +Rp 225 (+10%). Hold sell 2.475 (61.8 Fibonacci retracement) - (17/11/09) target Rp 2.200/2.250 (23.6 FR) stop loss 2.600 (diatas upper channel), buy 2.200/2.250 target 2.500 stop 2.050

Potensi kenaikan ANTM terbatas di pekan ini, berpotensi melemah di pekan depan.
(06/10) Rp -125p + Rp 225
4/11/2009. ANTM (2.250)

Trend ANTM jangka pendek bearish, ditunjukkan dari penutupan di bawah 50.0 Fibonacci retracement 2.775-1.530, berada di dalam downtrend channel minor, candle dark cloud cover, MACD bearish, seharusnya mendukung potensi rebound terbatas dari signal oversold dan ditutup diatas channel support medium term di 2.150. Trend dapat berbalik netral jika ANTM berhasil ditutup diatas bearish upper channel di 2.425. Hitungan EW menunjukkan ANTM saat ini telah menyelesaikan 5 wave di tertinggi 2.775 (, telah membentuk wave koreksi ABC dengan perkiraan final target 5/C di 2.100/2.000?, berpotensi membentuk wave koreksi 1-5, dengan perkiraan w.c 2 di kisaran 2.350 (upper channel)/2.475 (23.6% FR). Rekomendasi: Buy 2.250/2.350 target 2.475 stop 2.150, Sell on rally 2.425-2.475 stop loss 2.600 target 2.100/2.000. Buy 2.000/2.100 target 2.350, buy 1.825 target 2.200 stop 1.700. Good Luck.
globalmarketstrategist.blogspot.com
Chart Hourly ANTM

Hong Kong Exchange’s Arculli Sees ‘Potential’ Bubbles in Asia

(Bloomberg) -- Hong Kong Exchanges & Clearing Ltd.’s Chairman Ronald Arculli said asset bubbles may be looming in Asia amid burgeoning stock and property prices. Arculli’s comments, made in a Bloomberg Television interview in Hong Kong yesterday, were in response to U.S. Federal Reserve Chairman Ben S. Bernanke saying on Nov. 16 that it’s “not obvious” asset prices in the U.S. were out of line with underlying values. “He doesn’t see any asset bubble, sitting where he is, which is correct, but in Asia, we’re seeing signs of potential asset bubbles,” Arculli said.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=a87Zzo8xhuJY&pos=6

Indonesia Pension Fund, Manulife Plan to Buy Stocks, Cut Bonds

(Bloomberg) -- PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja and PT Manulife Asset Management, which together manage $10.4 billion in Indonesia, plan to buy stocks and reduce their allocations to bonds next year as economic growth accelerates. Jamsostek, as the nation’s state-pension fund is known, will raise its equity holdings to 18 percent from 15 percent, and lower the share of bonds to 46 percent from 50 percent, Investment Director Elvyn Masassya said in an interview in Jakarta. PT Manulife said it intends to increase equities to 60 percent in its flagship balanced fund from 55 percent and reduce bonds to 40 percent in six months or more.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=amb2bInLgDKc&pos=7

Daily Technical Analysis BBRI (2)

19/11/2009. (BBRI) Rp 7.700 +50
Track Record 13 Okt - 18 Nov = 9.4% + 4.5% + 7.8% = 21.7% (net gross).
Posisi Hold buy 6.850 (13/10) target 7.500 done = Profit Rp 650 (+9.4%); Buy 7.200 (11/11) is done target Rp 7525 = Profit +Rp 325 (+4.5%).
Sell 7.900/7.975 (61.8 FR) target Rp 7.150 (Channel support) stop di 8.150.
05/11/2009. BBRI (Rp 7.200) Hold buy 6.850 (13/10) target 7.500
Trend masih bearish untuk jangka pendek, karena BBRI ditutup dibawah 50.0% Fibonacci retracement 8700-5550 di 7125, dalam sebuah downtrend channel minor, indikator MACD bearish dan ADX menunjukkan power yang kuat yang mendukung penurunan, kendati potensi technical rebound dapat terjadi dalam 1-2 hari mendatang, karena BBRI masih berada dalam uptrend channel medium term, ADX terkoreksi, breakout minor trendline di 7.150 dan target breakout neckline dalam pola H&S di 6.800, seharusnya membatasi peluang penurunan. Untuk menetralkan trend bearish jangka pendek, BBRI harus ditutup harian diatas 7.250 untuk target 7.500 (38.2% FR)/79.50 (23.6% FR). Pola bearish continuation dapat terjadi jika BBRI ditutup dibawah triple bottom 6.800, dapat mengarah ke 6.450 (74.6% FR)/5.550 (100.0 FR). Hitungan EW menunjukkan wave impulse 5 telah selesai dengan peak di 8.700 dan telah menyelesaikan koreksi ABC, untuk proses wave i/3 dalam Y untuk target 7525 (0.382 Fibo)/7970 (0.618 Fibo). Rekomendasi: Buy 7.100-7.200 target 7.525/7.975 stop di bawah 6.800, sell breakout 6.750 target 6.450/5.550 stop diatas 7.000, Sell on rally 7.950 target 6.800 stop 8.250. Good Luck.
13/10/2009. BBRI (7900) Result: - Rp 200 (buy 7.800) + Rp 800 (sell 7.600) = + Rp 600 (+7.8%)
globalmarketstrategist.blogspot.com

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 19-11

Jamsostek dan PT Manulife Asset Management Indonesia berencana membeli saham dan mengurangi alokasi mereka di obligasi di tahun depan karena pertumbuhan ekonomi melejit.

Research Merrill Lynch: Buy BUMI target Rp 2.700

Research UBS AG Sec: ANTM target Rp 700

Research Mandiri Sec: Buy LSIP target RP 9.000

Dayaindo Menuju Rp 150
HARGA saham PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK) dikabarkan bakal diangkat menuju level Rp 150 dalam jangka pendek. Sumber Investor Daily mengungkapkan, ekspor batubara perseroan ke Tiongkok akan menjadi momentum kenaikan harga KARK.

Cermati Saham Eterindo
PT ETERINDO Wahanatama Tbk (ETWA) disebut-sebut oleh pelaku pasar menjadi salah satu anggota konsorsium untuk mengakuisisi PT Domba Mas Agro Inti Prima, produsen oleokimia di Tanah Air. Menurut sumber Investor Daily, perseroan dikabarkan mendapat suntikan dana dari sindikasi bank asing. Harga ETWA berpeluang mencapai kisaran Rp 250-300.

TRANSFER DANA AKUISISI NEWMONT, Bumi Diberi Tenggat Sampai Hari Ini
Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan tenggat (deadline) sampai hari ini (Kamis, 19/11) kepada manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terkait transfer dana US$ 391 juta kepada PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Bumi mentransfer dana pembayaran akuisisi 10% saham NNT oleh PT Multicapital.

Bakrie Sumatera Pimpin Konsorsium Akuisisi Domba Mas
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) menjadi pemimpin konsorsium dari sejumlah perusahaan lokal dan asing untuk mengakuisisi 100% saham PT Domba Mas Agro Inti Prima milik Grup Domba Mas.

Sstt..Saham BUMI Berpotensi Menuju Rp3.800
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil membeli saham divestasi Newmont sekitar 24% berdampak positif terhadap produksi dan pendapatan BUMI.

PTT International mengincar tambang batubara di Kalimantan. Perusahaan energi terbesar Thailand itu mengumumkan akan menuntaskan rencana investasinya di perusahaan tambang batubara Indonesia dalam 6 bulan ke depan.

Pergerakan IHSG kembali digelayuti oleh sepinya bursa-bursa utama dunia. Investor global masih belum berbondong-bondong lagi mengalirkan dananya dan memilih aksi wait and see. Bursa Wall Street kemarin ditutup melemah tipis dalam volume perdagangan yang tidak terlalu ramai. Investor masih belum yakin seputar proses pemulihan ekonomi.Pada perdagangan Rabu (18/11/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup melemah tipis 11,11 poin (0,11%) ke level 10.426,31. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah tipis 0,52 poin (0,05%) ke level 1.109,80 dan Nasdaq melemah 10,64 poin (0,48%) ke level 2.193,14.Bursa Tokyo juga membuka perdagangan Kamis (19/11/2009) dengan ragu-ragu. Indeks Nikkei-225 dibuka hanya naik tipis 15,06 poin (0,16%) ke level 9.691,86.KOspi Korea menguat 19.29 di 1.608.94, Hang Seng Hong Kong melemah 37.22 di 22.804.11.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis. Namun gerak rupiah diprediksi masih belum akan jauh-jauh di tengah pergerakan mata uang lain yang juga sedang stagnan. Pada perdagangan Kamis (19/11/2009), rupiah dibuka kembali melemah tipis ke level 9.430 per dolar AS, dibandingkan sebelumnya di level 9.410 per dolar AS.Di pasar global, dolar AS juga bergerak variatif atas mayoritas mata uang dunia. Namun dolar AS tercatat melemah atas euro sehingga memicu lonjakan harga emas ke titik tertingginya.Euro menguat ke 1,4961 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,4873 dolar. Dolar AS juga menguat atas yen ke posisi 89,34 yen, dibandingkan sebelumnya di 89,25 yen.Dengan melihat data inflasi AS dan melemahnya konstruksi rumah, Bank Sentral AS diyakini akan menekan suku bunga rendahnya untuk waktu yang lama, sehingga dolar pun akan semakin terteken.

DANA KELOLAAN MI TUMBUH HINGGA 100%, Tiga Manajer Investasi Bukukan AUM Rp 62,4 Triliun
JAKARTA, INVESTOR DAILY
Tiga manajer investasi (MI) membukukan total dana kelolaan (asset under management/AUM)sebesar Rp 62,4 triliun hingga akhir Oktober 2009 dengan pertumbuhan 40-103%. Ketiga MI itu adalah PT Schroder Investment Management Indonesia, PT Bahana TCW Investment Management, dan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia.

BAT Beli Saham Odd Lot Bentoel Rp 729/Saham
JAKARTA, INVESTOR DAILY
British American Tobacco (BAT) siap membeli saham odd lot dari pemegang saham PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA). Saham di bawah satu lot atau 500 saham itu dihargai Rp 729 per saham.

BSD Raup Penjualan Properti Rp 892 Miliar
JAKARTA , INVESTOR DAILY
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) meraup dana sebesar Rp 892 miliar dari penjualan properti Cluster Foresta per kuartal III-2009. Tambahan penjualan ini diharapkan mendongkrak kenaikan laba bersih tahun ini sebanyak 15% menjadi Rp 256,5 miliar.

BW Plantation Anggarkan Capex Rp 400 M
JAKARTA, INVESTOR DAILY
PT BW Plantation Tbk (BWPT) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2010 senilai US$ 40 juta atau sekitar Rp 400 miliar. Dana akan digunakan untuk penanaman lahan serta pemeliharaan kelapa sawit.

2010, ALfamart Buka Empat Distribution Center
JAKARTA , INVESTOR DAILY
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) akan membuka empat pusat distribusi (distribution center/DC) tahun 2010. Dana pembangunan berasal dari kas internal serta dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) awal tahun ini.

Penjualan Alat Berat United Tractors Turun 30%
PT United Tractors Tbk (UNTR) memperkirakan penurunan volume penjualan alat berat sebanyak 30% dibanding tahun lalu. Penurunan penjualan ini lebih rendah dibandingkan proyeksi awal tahun sebanyak 45%.

Fitch Turunkan Rating Arpeni Jadi 'CCC'
Fitch Ratings menurunkan peringkat mata uang asing dan mata uang lokal dari PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) ke CCC dari B-.

Emiten BUMN Setor Rp 938,46 Miliar
Tercatat lima BUMN yang akan membayarkan dividen interim.

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Apexindo) telah menandatangani kontrak pemboran dengan Total E&P Indonesie senilai US$138,98 juta.

Economic: 2010, Tarif Cukai tembakau Naik 15%
Terhitung 2010, pemerintah menaikkan tarif cukai tembakau rata-rata 15% atau Rp15-35/batang seiring terbitnya PMK No 181/PMK.011/2009. Besar kenaikan rata-rata tarif cukai per batang bervariasi sesuai jenis pembuatannya.

Energy: Permintaan Dunia Diprediksi Meningkat 16,8 Miliar Ton Minyak
International Energy Agency (IEA) memperkirakan permintaan energi dunia akan meningkat 40% atau sebesar 16,8 miliar ton setara minyak sepanjang tahun 2009 hingga 2030.Negara-negara non Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) akan mendominasi peningkatan ini, yaitu sekitar 90. Peningkatan paling besar terutama di Cina dan India, menurut Direktur IEA.

Economic: NAB Reksa Dana Berpotensi Tembus Rp 120 T
Nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana berpotensi mencapai Rp 120 triliun hingga akhir 2009. Saat ini, NAB reksa dana sudah mencapai Rp 105 triliun.NAB hingga akhir tahun berpotensi tumbuh hingga 5% dari saat ini. NAB bahkan berpeluang meningkat hingga 30%. Sebab, banyak pihak memprediksi IHSG naik 20% pada akhir 2010.

Economic: Yield Surat Utang RI Tertinggi di Asia - HSBC
Berdasarkan data HSBC holdings Plc, yield SUN mencapai 10,28% atau tertinggi di 10 negara Asia dan dinilai masih atraktif sebagai instrumen investasi karena tingginya yield yang ditawarkan. Tingginya yield dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah di sektor keuangan, prospek nilai tukar rupiah, kebijakan melawan korupsi dan kemampuan mengelola inflasi.

Economic: Spin-off Manajer Investasi Perlu Dipercepat
Otoritas bursa mendesak perusahaan efek anggota bursa segera memisahkan divisi manajemen investasi (MI) menjadi entitas perusahaan tersendiri. Ini merupakan tindak lanjut draf peraturan pemisahan perusahaan efek dan MI. Menurut Direktur Perdagangan dan Pengaturan Keanggotaan BEI Wan Wei Yiong, pemisahan tersebut bagus untuk anggota bursa, sehingga mereka bisa fokus pada bisnis brokerage.

ENRG: Tangani Rights Issue, Tunjuk 2 Penasihat Keuangan
ENRG menunjuk dua penasehat keuangan yakni Credit Suisse dan PT Madani Securities untuk menangani rencana rights issue minimal hingga Rp5 triliun sebagai bagian dari restrukturisasi utangnya kepada kreditur.

CTRP: Targetkan Laba Bersih FY09 Rp163 M
CTRP menargetkan laba bersih FY09 sebasar Rp163 miliar vs Rp188 miliar (-13,30% yoy) ,dengan pendapatan Rp366 miliar vs Rp325 miliar (+12,61% yoy). Naiknya pendapatan dikontribusi dari kenaikan harga sewa seperti di Hotel Ciputra yang diprediksi jadi Rp494.276/kamar vs FY08 Rp447.591/kamar dan tingkat hunian properti komersil seperti hotel diprediksi naik dari 78% jadi 80%.

UNTR: Penjualan Alat Berat 10M09 -36,71% yoy, FY09 Diprediksi -30% yoy
UNTR memprediksi penjualan alat berat FY09 turun 30% yoy, lebih rendah dari prediksi awal yang turun 45% yoy. Pasalnya, permintaan alat berat mulai membaik dalam beberapa bulan terakhir.Volume penjualan alat berat 10M09 turun 36,71% yoy dari 4.004 jadi 2.534 unit. Penurunan dipicu oleh sektor pertambangan (-32,57% yoy) dari 2,10 ribu jadi 1,42 ribu; kehutanan (-46,65% yoy) dari 373 jadi 199 unit ; konstruksi (-31,28% yoy) dari 537 jadi 369 unit dan perkebunan (-44,70% yoy) dari 991 jadi 548 unit. Sedangkan pangsa pasarnya mencapai 48,2%. Selanjutnya, penjualan dari sektor kontraktor batubara naik 12,35% yoy dari 49,4 jadi 55,5 juta ton. Jumlah pemindahan tanah oleh Pampersada naik 33,64% yoy dari 369,5 jadi 493,8 bcm. Namun, penjualan batubara oleh PT dasa Eka Jasatama turun 34,90% yoy dari 3,09 jadi 2,01 juta ton.

BBNI: Pinjami Pemerintah Rp680 M
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk meminjami Departemen Keuangan Indonesia sekitar Rp680 miliar atau 68,85 juta dolar AS melalui kredit sindikasi internasional BNI Cabang Singapura, Credit Suisse Cabang Singapura, Natixis Cabang Singapura serta Bank Rakyat Indonesia Cabang New York.Nilai itu merupakan porsi BNI dari total kredit sindikasi internasional sebesar 284,75 juta dolar AS atau sekitar Rp2,8 triliun.

JSMR: 4 Bank Biayai Tol Bogor Ring Road Rp1,05 T
Sebanyak 4 bank membiayai proyek jalan tol Bogor Ring Road senilai Rp1,05 triliun kepada PT Marga Sarana Jabar . BMRI (36%) Rp379,2 miliar, BBNI (31,5%) Rp331,8 miliar, dan BBRI (22,18%) Rp233,7 miliar bertindak sebagai joint lead arranger sekaligus kreditur serta Bank Jabar Banten (10,32% ) Rp108,7 miliar.

PTBA: Tagih Indonesian Power Rp 1,6 Triliun
PTBA akan menagih pelunasan piutang senilai Rp 1,6 triliun kepada PT Indonesian Power. Utang tersebut akan jatuh tempo pada akhir Desember mendatang.

IPO: BTN Umumkan IPO 27,08% Saham
PT Bank Tabungan Negara (BTN) mengumumkan penawaran IPO maskimal 2,36 miliar saham atau 27,08%. Nilai nominal Rp500 miliar sedangkan harga penawaran belum ditetapkan.
Tanggal efektif: 8 Des09
Masa penawaran: 10-11 Des09
Listing BEI : 17 Des09
Penggunaan dana : memperkuat basis permodalan perseroan guna mendukung ekspansi portofolio kredit perseroan ke depan.

Indosat Bantah Demo Karyawan 20 November 2009
PT Indosat Tbk (ISAT) membantah akan terjadi demo besar-besaran dari karyawan outsourcing pada 20 November 2009 mendatang.

Perdagangan Waran Seri I Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) PT Ciputra Development Tbk (CTRA) berakhir 23 November 2009 di pasar reguler dan negosiasi.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Daily Market Outlook IHSG

Market Review
IHSG masih melanjutkan momentum kenaikan di awal pekan ini, mengikuti faktor teknikal yang mendukung kenaikan jangka pendek dan investro kembali memburu saham pilihan seperti saham dari grup Bakrie dan Astra yang memiliki sentimen positif yang mendominasi pasar saat ini. Imbas kenaikan harga komoditi emas yang mencapai rekor tertinggi US$ 1.150.20/ons dan minyak kembali mencapai US$ 80.23/barel kemarin, ikut angkat harga sejumlah saham di sektor pertambangan, energi dan perkebunan. Kenaikan saham Wall Street hari Selasa dan mixednya indeks saham regional Asia, meski tidak didukung rupiah yang melemah terhadap dolar (ditutup di Rp 9.410), mendorong investor asing memburu saham domestik. IHSG naik 10,440 poin (+0,42%), ditutup di 2.484,229, transaksi tercatat Rp 4,59 triliun. Investor asing membukukan net sell sebesar Rp 97,1 miliar, dibandingkan net buy Rp 380,22 miliar hari Selasa (17/11).

Indeks saham MSCI Asia Pasific mengalami koreksi penurunan berkat kekhawatiran mengenai kapital dan penjualan saham yang menekan saham perbankan dan property, membayangi kenaikan diantara saham perusahaan telekomunikasi. Saham HSBC anjlok berkat kekhawatiran peraturan kapital yang baru mungkin membatasi kredit di HK, Hang Lung Properties anjlok setelah kota Shenzen akan memberlakukan pajak property. Meski kenaikan saham asuransi Australia dan China Mobile, batasi laju penurunan indeks.

IHSG Outlook
IHSG diperkirakan masih mampu mempertahankan momentum bullish jangka pendek, meski dengan laju yang mulai terbatas pada akhir pekan ini, karena kenaikan IHSG saat ini lebih didominasi oleh kuatnya aliran dana masuk dari hot money maupun diversifikasi dari aset dalam denominasi dolar AS yang tengah terpuruk nilainya, tidak seimbang dengan valuasi saham domestik yang relatif mahal saat ini dan ekonomi nasional yang hanya mampu tumbuh di kisaran 4% di tahun ini. Kuatnya isu positif dari sejumlah emiten dari aksi korporasi, laporan keuangan dan pembagian dividen, terutama berasal dari saham grup Bakrie (isu Newmont, spekulasi merger operator CDMA BTEL-Flexi Telkom, kenaikan harga komoditi dan energi dan lapkeu Q3 PT Bumi Resources) dan Astra (kinerja anak usaha, pembagian dividen, kenaikan harga batubara), diikuti emiten yang juga akan membagikan dividen (SMGR, PGAS, PTBA, UNVR, BMRI), masih menopang kinerja IHSG pada pekan ini. Sementara dari sisi ekonomi, neraca pembayaran Indonesia (NPI) di kuartal 3 2009 tercatat surplus US$ 3,5 miliar, naik 3 kali lipat dibandingkan suplus kuartal 2 2009 dan analisa Fortis Investments melihat potensi IHSG ke arah level 3.000 di tahun 2010 berkat proyeksi Price Earning ratio (PER) berada di posisi ke-4 termurah setelah Thailand, Korea, Filipina, ikut memberikan support kepada IHSG. Meski kekhawatiran terhadap pengetatan kebijakan moneter di Asia dan potensi intervensi rupiah oleh Bank Indonesia, dapat memicu capital outflow dari pasar saham, dapat membebani kinerja IHSG di akhir pekan.

Stock Picks: Average last 21 week +100.69%. Target 10-30%, Risk < -10%
Buy on Weakness (Sesi 2): BUMI/DEWA/PGAS/DOID/ASII/MEDC/ANTM/SMGR/ HEXA/TRUB/BKSL/PTBA/MYOR/RAJA

Stock Picks:
• BKSL : Speculative Buy target Rp 150
• UNSP : Hold target Rp 925

Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan akan mendapatkan kesulitan untuk mempertahankan momentum kenaikan jangka pendek, berkat munculnya isu negatif dari laporan dari lebih rendah dari perkiraan prediksi keuntungan perusahaan Salesforce.com Inc dan Autodesk Inc dan data ekonomi yang menunjukkan inflasi (CPI) meningkat 0.3% (lebih tinggi dari prediksi 0.2% m/m), Housing Starts anjlok menjadi 530.000 (prediksi 610.000 unit), Building Permits anjlok menjadi 550.000 unit, dapat membebani kinerja indek saham Wall Street dan regional pada hari ini. Meski kenaikan harga komoditi (emas US$ 1.152/ons target US$ 1.166/1.200), minyak tembus US$ 80/barel (inventory crude API AS anjlok 4,53 juta barel pada pekan lalu) dan kenaikan saham Bank of America yang mendapatkan support dari hedge fund John Paulson yang melihat potensi kenaikan harga saham BOA dua kali lipat, dapat memberikan support kepada indeks saham global hari ini. Sementara kekhawatiran proses pemulihan ekonomi global yang lebih lambat dari perkiraan, serta mahalnya valuasi saham (P/E S&P 500 22,3x, tertinggi sejak tahun 2002) & kondisi teknikal indeks DJIA (target 10.500 hampir tercapai; sell area), dapat membebani kinerja indeks saham global.

Technical Analysis:
IHSG kembali menunjukkan signal netral dari pola candle spinning top (potensi toppish) untuk hari kedua, meski ditutup diatas trendline di 2.468 (untuk hari kedua), signal golden cross di 5 & 20 day MA dalam sebuah uptrend channel, seharusnya dapat membatasi potensi koreksi hari ini. Indikator ADX meningkat (indikasi kuatnya momentum kenaikan), stochastic trending up, MACD di teritorial positif, seharusnya menunjukkan potensi kenaikan masih terbuka. Trend bullish dapat berlanjut jika IHSG jika masih ditutup harian diatas 2.434 untuk target 2.500 (upper channel)/2.511 (projection 161.8). Perkiraan range hari ini di 2.460-2.510. Hitungan EW: IHSG berada dalam wave v/3 dalam C, untuk target 2.236x wave 2 di 2.511 (projection 161.8)/2.540 untuk sell on rally, target 2380.
Resistance : 2528.37/2510.42/2503.87/2497.32. PP 2474.52
Support : 2467.97/2461.42/2450.02/2438.61
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (Universal Broker Indonesia Securities; Code TF)
globalmarketstrategist.blogspot.com

Wednesday, November 18, 2009

Rupiah Falls as Asian Currencies Rally Halted by Intervention

(Bloomberg) -- Indonesia’s rupiah declined for a third day, as Asian currencies halted gains, on concern central banks will intervene and introduce restrictions on capital inflows to curb appreciation that may prolong a slump in exports. The rupiah, the best performer this year among Asia’s 10 most-traded currencies excluding the yen, fell after the central bank said it is mulling limits on inflows of funds that bet on exchange-rate gains. The Taiwan dollar halted a two-day rally as traders said monetary authorities were buying the greenback.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aAhv5Qu6Ow1s

Mobius Sees 40% BRIC Stocks Gain, Buy on Correction

(Bloomberg) -- Mark Mobius said stocks in Brazil, Russia, India and China are likely to rise by 30 to 40 percent within three to four years as higher economic growth and lower government debt spurs corporate earnings. Mobius, chairman of Templeton Asset Management Ltd., said he’s increasing holdings in all emerging markets, with particular focus on the four biggest developing-nation economies collectively known as the BRICs. “BRIC countries are really at the top” of our favorite holdings, Mobius said in an interview at the sidelines of a press conference in Istanbul today. “You can see BRIC countries have been best performing.”

http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=6833542981102286398

Gold to Outperform U.S. Stocks on Stimulus, Marc Faber Says

(Bloomberg) -- Gold, which climbed to a record today, will outperform U.S. stocks as investors turn to the bullion on further government stimulus spending, said Marc Faber, publisher of the Gloom, Boom & Doom report. The support level for the commodity will now be at $1,000, which was the precious metal’s resistance level previously, Faber said in a Bloomberg Television interview in Singapore today. Immediate-delivery bullion gained as much as $7.10, or 0.6 percent, to $1,148.40 an ounce in London and was at $1,148.20 by 11:25 a.m. local time. “What will continue to happen is that the S&P 500 and the Dow Jones will go down relative to gold,” Faber said. “I think gold will go up more” from its support level.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aSoEpFEjNz3o

Daily Technical Analysis ASII (2)

18/11 (34.250). Posisi Buy 31.000 (11/11) done target 33.000; profit +2.000 (+6.4%), posisi sell 33.000 done (16/11) loss -1.100 (-3.3%). Hold sell 34.250 target 32.700 stop 35.400 & sell 35.100/35.300 target 32.700 stop loss 36.000, sell breakout trendline (ascending triangle) di 32.000 target 30.000 stop loss 32.800. Disc on.
11/11 (ASII): Rp 31.300.
Trend ASII masih bearish jangka pendek, karena pola candle dark cloud cover (indikasi bearish reversal), dalam pola down channel dan MACD masih berada di teritorial negatif, seharusnya masih membebani potensi kenaikan, meski berhasil bertahan di atas channel support di 30.350 dalam 4 hari terakhir dan diatas 36.2 Fibonacci retracement 35300-20800 di 29750. ADX menunjukkan koreksi penurunan, menunjukkan potensi penurunan terbatas berpotensi mengalami rebound dalam beberapa hari mendatang. Hitungan EW menunjukkan ASII telah menyelesaikan wave impulse 5 di peak 35.300 dan menyelesaikan fase koreksi ABC, untuk mengarah ke wave v/B dalam X, untuk target kenaikan di 33.025. Rekomendasi: Buy 30.500/31.000 & 28.000 target Rp 33000 stop loss -10%, sell 33.000 & 34250 target 30.000 stop 34.100.Sell break 27700 target 26000 stop 28500. Disclaimer. Good Luck
globalmarketstrategist.blogspot.com
Chart hourly ASII

Daily Technical Analysis BNBR (2)

18/11. BNBR Buy 87 (11/11) done di 97, profit Rp +10 (+11.49%), Buy breakout 99/100 target 116 (trendline) stop dibawah 93. sell 116 target 93/97 stop diatas 123. Disc on, buy again 85/87 target 116 stop di 79. Disc on.
5/11. BNBR (94)
Trend masih bearish untuk jangka pendek hingga jangka panjang, didukung oleh penutupan di bawah 50.0% FR 144-50 di 97, pola bearish pennant, candle bearish harami (indikasi bearish reversal yang lemah), MACD bearish kendati dalam kondisi oversold, dalam sebuah downtrend channel membatasi potensi kenaikan selama ditutup dibawah 104 untuk target 80. Potensi penurunan besok terbatas karena adanya pola triple bottom di daily chart dan indikator ADX menunjukkan power penurunan melemah, seharusnya mendukung buy on weakness pada Jumat & Senin (09/11). Hitungan EW menunjukkan BNBR berada dalam wave koreksi minor c/4 dalam 3/X menunjukkan potensi penurunan ke target 75/80 bahkan 65 yang merupakan final wave 5/X. Rekomendasi: Buy 87-90 target 97 (trendline resistance - bearish pennant)/104 stop dibawah 80, buy breakout 106 target 116, sell 116 target 87/80 stop diatas 121, Sell breakout 85 target 65 stop diatas 93. Good luck.
globalmarketstrategist.blogspot.com
Chart Daily BNBR

Daily Technical Analysis BUMI (8)

18/11( 2.600) Posisi Buy 2.350 (12/11): Profit +Rp 300 (+12.7%), Posisi sell 2.650 cut (17/11) di 2.550: Profit + Rp 100 (+3.9%). Buy 2.500/2.550 & breakout 2.725 (circle: trendline, neckline H&S) target 2.950/3.050 stop dibawah 2.350 & 2.500. Sell on rally 2.950/3.050 target 2.350 stop diatas 3.100. Sell breakout 2.100 target 1.950/1.700. Disc On.
12/11 (2.425) Buy 2.350-2.400 & 2.150 target 2.650/2.850 stop 2.075. Buy breakout 2.650 (trendline vol tinggi) target 2.950 (61.8% FR 3475-2100), sell 2.950 target 2.100 stop diatas 3.050.
11/11 (closing 2.425) Sell on rally 2.250: loss -100p.
10/11 (Rp 2.150)
Trend bearish, masih berada dalam downtrend channel, pola candle bearish continuation, meski tertahan di support line 2.100 dan bertahan di atas 61.8 Fibonacci Retracement 3475-1110 di 2.000. Jika BUMI ditutup dibawah 2.100 mendorong potensi penurunan ke target 1.875 (channel support)/1.670 (76.4% FR).Hitungan Ew menunjukkan BUMI saat ini berada di corr wave 3/C dalam minor 5/Y, menunjukkan potensi kenaikan terbatas untuk mengarah ke 2.475 (wave 4/c) untuk sell on rally ke 1.670/1.875 (final wave 5/c?). Rekomendasi: Sell 2.200/2.250 target 2.000/1.875 stop 2.350. Sell 2.650/2.750 target 2.175/1.950 stop diatas 2.800, akumulasi buy 1.875 & 2.000 target 2.350 stop loss 1.675 & 1.850. Buy breakout 2.650 target 3.000/3.200 stop 2.600. Disclaimer. Globalmarketstrategist.blogspot.com
Chart hourly BUMI (18-11)

S&P 500 Is Poised to Recover 50% of Losses: Technical Analysis

(Bloomberg) -- The Standard & Poor’s 500 Index has surged to within 1 percent of recouping half the plunge that followed its October 2007 record, a signal to some chart analysts that the steepest rally since the 1930s will continue. The measure has risen almost 434 points from a 12-year low of 676.53 in March on signs the worst economic slump since the Great Depression is abating. The S&P 500 peaked at 1,565.15 on Oct. 9, 2007, and then tumbled 888.62 points, or 57 percent, in 17 months. For investors who make predictions using patterns in price graphs, a so-called 50 percent retracement would suggest that forecasts that the recession is ending are correct and equity gains will last. Strategas Research Partners LLC’s Christopher Verrone said the S&P 500 will likely jump 7.1 percent to 1,200 “in the snap of a finger” after crossing 1,120.84, the halfway point of its rout.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aM8B_vj4d6O0

Oil May Rise to $90 This Year on Bull Flag: Technical Analysis

(Bloomberg) -- Crude oil may rise to $90 by the end of the year after trading in a tight range for the last three weeks, according to Barclays Capital. Crude oil has spent three weeks in a “bullish continuation flag” pattern, suggesting that prices will soon rise, Barclay’s analysts including Jordan Kotick and Phil Roberts wrote in a note for clients yesterday. A “bull flag” is a pattern of high and low prices that are close together and declining in parallel.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aYkB37yfRY9Y

Platinum Jewelry Demand Will Reach Six-Year High, Matthey Says

(Bloomberg) -- Demand for platinum jewelry is surging to a six-year high after a plunge in prices spurred record Chinese consumption, compensating for the weakest usage by carmakers since 2000, Johnson Matthey Plc said. Supply will outpace demand by 140,000 ounces, compared with a shortfall of 240,000 ounces last year, after a 33 percent drop in demand from autocatalyst makers, London-based Johnson Matthey said in a report. Chinese jewelry demand will weaken next year while rebounding economic growth will boost vehicle production and may move the market back to a deficit, Johnson Matthey said.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a9_jm_MLg5R8

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 18-11

Research CIMB-GK Sec: Neutral PGAS target Rp 4.400

Research CIMB-GK Sec: Outperform GGRM target Rp 24.250

Research Danareksa Sec: Buy MEDC target Rp 3.600

Investor Tiongkok Gandeng Bakrieland
HARGA saham PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) berpotensi menuju level Rp 350 dalam jangka pendek. Sumber Investor Daily mengungkapkan, ada perusahaan finansial dari Tiongkok yang akan menggandeng perseroan untuk menggarap proyek perumahan dan perkantoran di Beijing. Proyek senilai Rp 1,5 triliun itu akan dimulai awal 2010.Selain itu, kata dia, perseroan dikabarkan bakal menerbitkan obligasi konversi senilai Rp 1 triliun. Harga konversi surat utang tersebut disebut-sebut sebesar Rp 425 per saham. Pada perdagangan kemarin, ELTY ditutup menguat Rp 5 (1,7%) ke level Rp 290.

Cermati Saham Cenko
HARGA saham PT Central Korporindo International Tbk atau Cenko (CNKO) dikabarkan bakal diangkat menuju level Rp 90-100 dalam jangka pendek maupun menengah. Menurut sumber Investor Daily, rencana penawaran umum perdana (IPO) saham PT Sinarsurya (terafiliasi) akan menjadi momentum kenaikan harga CNKO. Sinarsurya merupakan produsen CPO.Selain itu, kata dia, pembangunan PLTU Pangkalan Bun di Kalimantan Tengah dan PLTU Rengat dan Tembilahan di Riau juga bakal berdampak positif terhadap CNKO. Pada perdagangan kemarin, CNKO ditutup menguat Rp 7 (10,9%) ke posisi Rp 71.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin masih mampu ditutup menguat di tengah koreksi yang membayangi bursa-bursa regional. Penguatan saham BRI memberikan kontribusi bagi kenaikan IHSG. Pada perdagangan Selasa (17/11/2009), IHSG ditutup menguat 5,114 poin (0,21%) ke level 2.473,789. Indeks LQ 45 juga menguat 1,293 poin (0,27%) ke level 489,113. Namun langkah IHSG akan mulai terhadang. Lesunya pergerakan bursa-bursa regional akan membuat investor kembali kehilangan semangat untuk memburu saham-saham lagi.Bursa Wall Street tadi malam ditutup menguat tipis namun dalam volume yang sangat rendah. Pada perdagangan Selasa (17/11/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup menguat tipis 30,46 poin (0,29%) ke level 10.437,42.Bursa Tokyo juga mengawali perdagangan hari ini dengan kelesuan. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah tipis 6,70 poin (0,07%) ke level 9.723,23. Spekulasi penurunan inflasi dan pasar perumahan AS bulan Oktober dirilis hari ini, masih membebani kinerja Wall Street, setelah mendapatkan sentimen negatif dari sejumlah pernyataan dari pejabat bank sentral AS, PM Jepang, PM CHina, RBA Australia mengenai proses pemulihan ekonomi global. Harga emas capai rekor terbaru US$ 1.143.95 dan minyak menguat ke US$ 79.85 di sesi Asia hari ini berkat laporan API AS menunjukkan penurunan inventory minyak AS sebesar 4.37juta barel menjadi 333,1 juta barel di pekan lalu.

Nilai tukar rupiah kembali bergerak melemah, didorong sentimen rebound-nya dolar di pasar global. Namun rupiah diyakini masih terus akan berada dalam tren menguat. Pada perdagangan Rabu (18/11/2009), rupiah dibuka kembali melemah ke level 9.440 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.400 per dolar AS.Di pasar global, kemarin dolar AS mencatat rebound setelah terus menerus tertekan. Dolar AS menguat setelah Gubernur Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet mengungkapkan komitmennya untuk penguatan dolar. Euro tercatat melemah ke 1,4873 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,4972 dolar. Dolar AS juga menguat atas yen ke 89,25 yen, dibandingkan sebelumnya di 89,05 yen.

Otoritas pasar modal dan otoritas bursa meminta manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) segera menjelaskan transfer dana US$ 391 juta kepada PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Penjelasan diperlukan agar tidak terjadi kesalahan persepsi di kalangan pelaku pasar.
Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Anis Baridwan kepada Investor Daily di Jakarta, Selasa (17/11), mengungkapkan, otoritas pasar modal menunggu penjelasan manajemen Bumi terkait pelunasan divestasi 10% saham NNT senilai US$ 391 juta.

Musim Hujan Ikut Memacu Harga CPO
Harga CPO untuk pengiriman Desember di Bursa Derivatif Malaysia (MDEX) ditutup US$ 689,75 per metrik ton

Bakrie Lakukan 'Limited Review' Laporan Keuangan
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan melakukan penelaahan terbatas (limited review) pada laporan keuangan konsolidasi periode 30 September 2009.

Alam Sutera Raih Penjualan Rp835,173 Juta
PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) melaporkan total penjualan pemasaran dari bulan Januari hingga Oktober 2009 Sebesar Rp835,173 juta.

Telkom Gandeng Awari Aplikasikan DNS
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menggandeng Asosiasi Warung Internet Indonesia (AWARI) mengaplikasikan Domain Name System (DNS) Nawala.

PGN Bagi Dividen Interim Rp 242 M
JAKARTA, INVESTOR DAILY
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) akan membagikan dividen interim sebesar Rp 242,39 miliar untuk tahun buku 2009. Dividen itu setara Rp 10 per saham.

Ciputra Kuasai 62,7% Saham Ciputra Surya
JAKARTA, INVESTOR DAILY
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) meningkatkan kepemilikan sahamnya pada PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) menjadi 62,7% dari sebelumnya 47,8%.

Penjualan CPO Astra Agro Tumbuh 8,4%
Penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) hingga Oktober 2009 mencapai 859.415 ton atau tumbuh 8,4% dibandingkan periode sama 2008 sebanyak 792.526 ton.

NILAI EMISI Rp 600 MILIAR, Multiartha Tawarkan Obligasi Berkupon 9-12%
JAKARTA, INVESTOR DAILY
PT Oto Multiartha menawarkan obligasi konvensional senilai Rp 600 miliar dengan suku bunga tetap sekitar 9,75-12,25%. Dana hasil emisi obligasi akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja.

Belanja Modal Gapuraprima Rp 310 Miliar
PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) 2010 sebesar Rp 310 miliar. Dana capex akan dibiayai dari kas internal, pinjaman bank, maupun obligasi.

Sejahteraraya Incar Listing Akhir 2009
PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk tetap mengincar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham terealisasi tahun ini. Perseroan mengincar dana melalui pasar saham senilai Rp 63 miliar.

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2010 sebanyak Rp 850 miliar. Dana capex berasal dari kas internal serta pinjaman dari pihak luar.

PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) hingga akhir September 2009 memcetak laba bersih US$ 14,28 juta, naik 31,8% dibanding periode sama tahun sebelumnya US$ 10,83 juta.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat Obligasi I PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) senilai Rp 1,35 triliun dari A menjadi AAA (triple A). Prospek surat utang ini stabil.Direktur Pefindo Salyadi Saputra mengatakan, peringkat itu didasarkan kepada kinerja keuangan perseroan semester I-2009 serta induk usahanya, British American Tobacco plc. “Peringkat AAA mencerminkan kemampuan Bentoel untuk memenuhi kewajiban finansialnya dibandingkan dengan kondisi ekonomi saat ini,” ujarnya di Jakarta, belum lama ini.Pefindo juga menegaskan kembali peringkat BBB+ (prospek stabil) untuk PT Truba Jaya Engineering dan obligasi I/2007 senilai Rp200 miliar yang jatuh tempo Juli 2010. “Peringkat tersebut mencerminkan kuatnya keberadaan perusahaan dalam bisnis konstruksi pembangkit listrik dan pembangunan industri. Selain itu, stabilnya tingkat profitabilitas juga menopang peringkat tersebut,” kata analis Pefindo Ronald Hertanto, kemarin.

Pefindo Beri Rating Bank Mega A+
Fitch Ratings menegaskan peringkat nasional jangka panjang Bank Mega di A+(idn), peringkat individual di D dan peringkat dukungan di 4.

Banking: BI Prediksikan Kredit FY10 Tumbuh 20%
BI memprediksi kredit FY10 tumbuh 20% akan ditopang oleh sektor padat karya seiring rencana APBN 2010 yang berorientasi pada pembangunan infrastruktur. Sementara, kredit FY09 dinilai melambat dari targetnya (+15%) karena merosotnya tren permintaan pembiayaandalam valuta asing . Hingga Sept09, kredit baru tumbuh 4,46% atau Rp58,39 triliun.

Banking: Bunga Deposito Maksimal 7%
Sebanyak 14 bank papan atas berkomitmen memangkas suku bunga depositonya sebanyak 1% atau maksimal jadi 7% mulia 20 Nov09. Sementara, BI juga meminta penurunan suku bunga kredit 1%, namun bankir hanya memangkas 0,5%.

ANTM: Bersaing Perebutkan Newmont dengan NTB
Pemerintah belum menetapkan calon pembeli 14% saham divestasi Newmont senilai US$ 493,6 juta.ANTM dan pemda NTB saling klaim akan mendapatkan saham tersebut.Padahal tenggat waktu perpanjangan saham tersebut tinggal lima hari lagi. Selain itu, Proses negosiasi divestasi 14% saham milik Newmont Indonesia Limited (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) di Newmont yang dijadwalkan berlangsung hari ini, kemungkinan besar juga terancam buntu.

BKSL: Bidik Rp 2,2 Triliun dari Rights Issue
Dalam penerbitan saham baru tahun 2010 mendatang, BKSL berharap dapat meraup Rp 2,19 triliun. Dana hasil aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk membiayai penyertaan saham dan pengembangan usaha.

CPRO: Fitch Ratings Pangkas Peringkat jadi CC
Fitch Ratings memangkas peringkat jangka panjang CPRO menjadi CC dari CCC. Selain itu, memangkas peringkat obligasi CPRO yang diterbitkan oleh Blue Ocean Resources Pte Ltd senilai US$325 juta berjatuh tempo 2012. Penurunan peringkat mencerminkan kekhawatiran terhadap kemampuan perseroan untuk membayar kupon obligasi senilai US$17,9 juta pada 28 Des09.

INDF: Emisi Obligasi Sali Ivomas di Bawah Target
Jumlah penerbitan obligasi I/2009 dan sukuk I/2009 PT Salim Ivomas Pratama sebesar Rp780 miliar atau lebih rendah dari target awal awal Rp1,25 triliun, dipicu mundurnya PT Jamsostek dan sejumlah investor karena kupon yang ditawarkan 11,65% atau di bawah permintaan.

UNSP: Pimpin Konsorsium Pembeliaan 100% Domba Agro Mas
UNSP menyatakan memimpin konsorsium dari perusahaan lokal dan asing untuk membeli perusahaan perkebunan, PT Domba Agro Mas dari Domba Mas group. Nilai dari pembeliaan tersebut $500 juta, yang juga sama dengan total utang Domba Agro Mas. Perseroan menargetkan penjualan saham rampung pada akhir 2009.

Atticus Investments Ltd Pte telah menjual 20,2 juta saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Jadi kepemilikan Atticus tinggal 1.754.374.000 lembar saham.Demikian diungkapkan Direktur dan Sekretaris Perusahaan Atticus Investments Teo La Mei kepada BEI seperti dikutip INILAH.COM , Selasa malam.

PT Budi Acid Tbk (BUDI) mencatat kenaikan penjualan triwulan III 2009 naik 5% menjadi Rp1.280,7 miliar dibandingkan periode yang sama 2008 Rp1.219,4 miliar.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Daily Market Outlook IHSG

Market Review
Kenaikan yang signifikan dalam 4 sesi perdagangan sebelumnya, mendorong inevstor melakukan aksi profit-taking di sejumlah saham unggulan, terutama di sektor pertambangan batubara (BUMI, ITMG) dan perkebunan. Kenaikan IHSG kemarin mengikuti kenaikan saham Wall Street hari Senin, mengacuhkan pelemahan mayoritas indeks saham regional, berkat investor masih menunggu rencana kunjungan Presiden Obama ke Asia pada pekan ini, disamping penguatan yen terhadap dolar ikut membebani kinerja indeks saham Nikkei 225 Jepang. IHSG sempat menguat ke level tertinggi 2.487,015 di awal sesi perdagangan, berkat kenaikan saham ANTM, BBRI, SMGR dan ASII yang memiliki isu positif saat ini, menopang kinerja IHSG. IHSG menguat tipis 5,114 poin (+0,21%), ditutup di 2.473,789, transaksi tercatat Rp 4,34 triliun. Investor asing membukukan net buy sebesar Rp 380,22 miliar, dibandingkan net buy Rp 309,53 miliar hari Senin (16/11).

Indeks saham MSCI Asia Pasific mengalami koreksi penurunan dari level tertinggi 3-pekan, karena Chairman Fed Bernanke mengatakan “tantangan” signifikan masih tetap ada untuk membangkitkan ekonomi AS, diikuti pernyataan bank sentral Australia yang mengatakan laju kenaikan suku bunga merupakan “sebuah pernyataan terbuka”, mengacuhkan imbas kenaikan sahamm Wall Street setelah data Retail Sales AS melonjak di bulan Oktober dan hasil KTT APEC yang mempertahankan stimulus global.

IHSG Outlook
Ind P/E (x)
EPS
Y/Y Y/Y Suku Bunga* Inflasi*
Y/Y GDP*
Y/Y
IHSG 27.8 8% +95.65% 6.50% 2.89% 4.21%
STI 21.2 16% +47.13% 46.12% -0.30% -3.5%
KLCI 15.7 10% +50.91% 2.0% -2.04% -3.9%
SET 30.00 4% +67.82% 1.25% -1.00% -4.9%
SSE 31.5 36% +84.20% 5.31% -1.40% 7.9%
N225 46.5 -1% +10.0% 0.10% -2.20% +4.8%
HSI 25.9 19% +58.34% 0.50% -1.60% -3.8%
DJIA 15.6 3% +17.50% 0.25% -1.5% -2.3%

Potensi kenaikan IHSG hari ini terbatas, berkat minimnya isu positif dari dalam negeri dan momentum kenaikan indeks saham global mulai terbatas setelah menguat tajam dalam beberapa hari terakhir. Isu negatif dari global dimana kekhawatiran terhadap mulusnya pemulihan ekonomi AS dapat menganggu proses pemulihan ekonomi global, menjelang kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Asia pekan ini, pernyataan Perdana Menteri China Wen Jiabao yang melihat lambatnya pemulihan ekonomi China dan Perdana Menteri Jepang melihat ekonomi masih mengkhawatirkan, masih membebani kinerja indeks saham regional yang berdampak kepada IHSG awal pekan ini. Meski dari faktor internal, IHSG masih ditopang oleh sejumlah isu positif dari hasil laporan pendapatan emiten di kuartal 3 2009, rencana pembagian dividen dan ekspansi oleh sejumlah saham, diikuti solidnya fundamental ekonomi dari perkiraan RI akan mengalami deflasi di bulan November yang memicu spekulasi suku bunga BI akan bertahan di 6,5% hingga akhir tahun, kuatnya cadangan devisa dan prediksi BI untuk pertumbuhan ekonomi RI di kuartal 4 2009 sebesar 4.4%, seharusnya memberikan support kepada IHSG. Sementara penguatan rupiah terhadap dolar dan laporan investor asing tercatat masih berada di posisi beli bersih sebesar Rp 8,108 triliun sejak awal tahun, ikut topang kinerja IHSG.

Stock Picks: Average last 21 week +100.69%. Target 10-30%, Risk < -10%
PTBA 5.4%/DOID 10.0%/BBRI 3.3%/BBCA 0.5%/BMRI 0%/ MEDC 2.8%/PGAS 3.4%/JSMR 2.7%/SMRA 0%/CTRS -5.8%/SGRO 3.0%/ INDF 3.2%/KLBF 2.2% /GGRM 1.7%/SMCB 4.9%/SMGR 0%/ANTM 11.2%/MYOR 14.2%/UNVR 7.8%/ ITMG 17.9%/BUMI 12.6%/ENRG 1.7%/ TRUB 9.7%/ASII 3.9%/FREN 3.7%
Buy on Weakness (19/11)

Stock Picks:
• EXCL : Hold target Rp 2.100
• RAJA : Speculative Buy target Rp 185

Global Outlook
Potensi kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan terbatas pada hari ini, karena sejumlah data ekonomi AS yang mengecewakan kemarin dan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi global setelah sejumlah pernyataan yang negatif dari Chairman Fed Bernanke, Gubernur Bank Sentral Australia, PM China Wen Jiabao dan PM Jepang yang melihat pemulihan ekonomi melambat, dapat mendorong aksi profit-taking oleh investor pada awal pekan ini. Data Industrial Production AS meningkat di bawah prediksi pasar sebesar 0,1% (konsensus 0,4%), Producer Price Index AS meningkat 0,3% (core PPI anjlok 0,6%) yang mendorong kejatuhan saham Caterpillar Inc dan Alcoa Inc, ikut membebani kinerja saha Wall Street semalam. Meski data TICS tercatat lebih baik dari prediksi sebesar US$ 40,7 miliar, laporan Warren Buffett melalui Berkshire Hathaway membeli saham Exxon Mobil Corp dan UBS AG upgrade saham Hess Corp menjadi Buy dari netral, memberikan support kepada saham regional dan Wall Street pada hari ini. Terkoreksinya harga komoditi berkat penguatan dolar AS terhadap mata uang utama dunia dan suku bunga Libor 3-bulan dolar AS anjlok ke 0,506% kemarin, lebih rendah dari suku bunga 3-bulan yen 0,516%, dapat membebani kinerja saham komoditi global.

Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal netral dari pola candle spinning top (potensi bullish terbatas) dan ditutup diatas trendline di 2.471, signal golden cross di 5 & 20 day MA meski tertahan di upper channel 2.492, seharusnya dapat membatasi potensi kenaikan hari ini. Indikator ADX meningkat (indikasi kuatnya momentum kenaikan), stochastic trending up, MACD di teritorial positif, seharusnya menunjukkan potensi kenaikan masih terbuka. Trend bullish dapat berlanjut jika IHSG dapat ditutup diatas upper channel (downtrend channel) di 2.471 untuk hari kedua target 2.492 (upper channel)/2.511 (projection 161.8). Perkiraan range hari ini di 2.450-2.500. Hitungan EW: IHSG berada dalam wave v/3 dalam C, untuk target wave extended di 2.492/2.511 (projection 161.8) untuk sell on rally, target 2380
Resistance : 2512.64/2499.77/2493.27/2486.78. PP 2474.03
Support : 2461.04/2448.29/2435.42/2422.55
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (PT Universal Broker Indonesia Securities: Code TF)
globalmarketstrategist.blogspot.com

Daily Technical Analysis Forex Global

EUR-USD
(-60p) Euro menunjukkan signal negatif dari pola candle bearish engulfing (indikasi bearish reversal) dan ditutup dibawah channel support di 1.4879, seharusnya masih dukung potensi penurunan hari ini. Selama EUR-USD berada di bawah trendline 1.5000, dukung potensi penurunan. Indikator ADX terkoreksi, stochastic crossover down, MACD bullish, dukung potensi kenaikan terbatas. Support di 1.4840/1.4790 (FR 61.8%). Resistance di 1.4950/1.4980. Euro saat ini telah menyelesaikan fase koreksi ABC, dan saat ini berada dalam proses wave impulse 1-5 dalam C/X. Buy break 1.4950 & 1.5070 target 1.5180 stop 60p, buy 1.4900 target 1.5050 stop 60p, sell break 1.4800 target 1.4650, Buy 1.4840 target 1.5050.
USD-JPY
USDJPY memberikan signal positif dari pola candle bullish harami, meski masih berada dalam downtrend channel, menunjukkan potensi technical selling terbatas, karena masih dapat bertahan di atas support 88.70. Indikator ADX trending up, MACD di teritorial bearish & stochastic oversold membatasi potensi penurunan, mendorong perkiraan USD-JPY berada dalam range 89-91. Resistance berada di 89.50/90.60, support di 88.70/88.30. Saat ini berada di wave 5/C. Buy break 89.60 target 91.50 stop 60p, hold buy 89.30 target 90.50 stop 60p. Buy 88.50 target 89.30 stop 60p, Sell 90.50 target 89.50 stop 60p
GBP-USD
GBP menunjukkan signal netral dari pola candle doji (indikasi bearish reversal) dan masih berada dalam ascending triangle, didukung indikator ADX meningkat, stochastic crossover, MACD bullish, seharusnya menunjukkan potensi penurunan terbatas. Meski GBP masih bertahan diatas trendline di 1.6654. Hitungan EW menunjukkan GBP di wave iii/3 dalam B/X. Buy 1.6660 & 1.6735 target 1.6920 stop 60p, sell 1.6920 target 1.6540 stop 60p, sell break 1.6600 target 1.6450 stop 60p, Buy 1.6450 target 1.6800 stop 60p, sell break 1.6380 target 1.6150 stop 60p, sell break 1.6150 target 1.5950.
AUD-USD
(+100p+20p) AUD mendapatkan signal negatif dari pola candle bearish engulfing (indikasi bearish reversal) meski masih berada di uptrend channel medium term, didukung ADX terkoreksi (potensi penurunan lemah), MACD bullish (divergence) & stochastic crossing down mendukung perkiraan kenaikan terbatas. Hitungan EW menunjukkan AUD berada di wave iii/c dalam III. Resistance 0.9385/0.9450, support di 0.9230/0.9130. Buy 0.9230 target 0.9380 stop 0.9000, Sell 0.9380 & 0.9440 target 0.9200 stop 70p, sell break 0.9200 target 0.9100 stop 60p. Buy 0.9100 target 0.9200.
www.strategydesk.co.id
www.harumdanaberjangka.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Daily Technical Analysis Indeks Saham Futures

SSIZ9
Nikkei memberikan signal negatif dari pola candle long bearish (indikasi bearish continuation), meredam efek negatif dan membatasi peluang ke target ke 10.044 (trendline). Secara keseluruhan trend bearish jangka pendek. Indikator stochastic dead cross dan MACD bearish, ADX terkoreksi, mendukung potensi penurunan. Potensi kenaikan merupakan peluang untuk sell on rally, selama gagal ditutup dibawah 9925 (38.2 FR). Hitungan EW menunjukkan indeks berada di wave 3/C. Resistance di 9850/9920. Support 9630/9500. Rekomendasi: Hold Buy 9650 & 9850 target 9950, sell 10150 target 9850 stop 10250. buy break 10030 target 10180, buy 9.500 target 9950
KSIZ9
Indeks menunjukkan signal negatif dari pola candle meeting lines (pola bearish reversal) dalam pola downtrend channel, meski menunjukkan higher high, didukung stochastic overbought, ADX rebound, MACD bearish, ikut batasi potensi technical rebound hari ini dan mendkung potensi penurunan. Hitungan EW menunjukkan indeks di wave ii/3 untuk target 213.50/216, selama bertahan diatas 205.40. Resistance 211.30/212.80. Support 207.00/205.40 Rekomendasi: Buy 205.50 target 208.00 stop 100p, sell 211.00 & 212.80 target 208.00 stop 100p, buy 207.20 target 211.00, sell break 206.80 target 205.50. (+230p+220p)
HSIX9
Indeks menunjukkan signal netral dari pola hanging man (indikasi bearish reversal yang lemah) dalam sebuah uptrend channel minor membatasi potensi kenaikan, kecuali jika indeks berhasil ditutup dibawah channel support di 22448. Indikator ADX trending up, MACD bullish & stochastic overbought, seharusnya mendukung potensi kenaikan terbatas. Indeks mendapatkan resistance 23060/23350. Support di 22630/22440. Hitungan Elliot wave indeks menunjukkan koreksi wave 3/5. Rekomendasi: Buy 22200 target 22650 stop 100p. Sell 23050 & 23350 target 22250 stop 100p. Buy 22440 target 22850 stop 22450. Sell break 22630 target 22440.
www.strategydesk.co.id
www.harumdanaberjangka.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Tuesday, November 17, 2009

Track Record Saham Pilihan di IHSG (26 Okt - 17 Nov 2009)

Track Record (17 Juni - 17 November 2009 = 21 Pekan) = +100.69% .

Average +95.69% (20 Pekan) + 5%% (total +120% : 24 Saham Pilihan Pekan ini: 09 Nov - 17 Nov) = Total 100.69% (Profit dalam 3 Pekan terakhir; sebelumnya 3 pekan lalu: 17 pekan berturut-turut Positive Return) = Average 4.794%/Week. Outperform IHSG +41.31% dalam 21 pekan = Average + 1.967% (IHSG Range 1,750-2,473).

Track Record Periode 09 Nov - 17 Nov: (24 Posisi)
PTBA 5.4%/DOID 10.0%/BBRI 3.3%/BBCA 0.5%/BMRI 0%/ MEDC 2.8%/PGAS 3.4%/JSMR 2.7%/SMRA 0%/CTRS -5.8%/SGRO 3.0%/ INDF 3.2%/KLBF 2.2%/GGRM 1.7%/SMCB 4.9%/SMGR 0%/ANTM 11.2%/MYOR 14.2%/UNVR 7.8%/ITMG 17.9%/BUMI 12.6%/ENRG 1.7%/ TRUB 9.7%/ASII 3.9%/FREN 3.7%

Track Record Periode 26 Okt - 06 Nov: (29 Posisi): BBRI +2.7/BMRI 0%/PTBA -0.67%/ADRO 0%/PGAS +0.68%/SDRA 0%/AKRA +6.8%/BSDE +12.6%/SMGR 11.1%/SMRA +13.0%/BUMI +11.36%/ENRG +30%/HEXA 4.4%/MEDC 4.8%/BBCA +2.7%/INCO 0%/PGAS +2.7%/SMCB -1.2%/ASII -1.2%/INDF +2.4%/GGRM +12.2%/TRUB 0%/ANTM 3.2%/INKP -9.5%/BUMI -2.04%/SMCB 2.5%/ENRG 9.2%/ASII -0.6%/INDF 5.08%. Total Profit +122.21% untuk 29 posisi.

Track Record Periode 19 - 23 Okt: BUMI (3.000) -9.16%, JSMR (1.860) -1.07%, INCO (4.225) +1.18%, PGAS (3.750) 0%, PTBA (14.650) +2.39%, ANTM (2.625) -0.95%, SMGR 6.950 -2.1%, UNTR (16.500) -3.03%, SMCB (1.640) -1.8%, KLBF (1.340) -2.2%/HEXA 3.075 -0.8%, SGRO (2.400) 2.08%,BMRI (4.775) -1.04%, BBRI (7.850) -3.18%, AALI (22.200) -0.45%, TLKM (8.650) +0.57%, UNVR (10.850) -3.38%, ADRO (1.510) +7.94%, BBCA (4.775) 0%, ITMG (24.450) 0% (+Dividen Rp 648).

Track Record Periode 12 - 16 Okt: BUMI (2900) +4.3%, INDF (3100) +3.2%, JSMR (1800) +3.9%, ASII (33500)-0.6%, ANTM (2600) +1.9%, TLKM (8650) +0.6%, UNVR (11000) 0%, UNTR (15500) +7.7%, SMCB (1550) +7.1%, KLBF (1320) +2.3%, BMRI (4875) +1.03%, BBRI (8050) -0.62%, SMGR (6700) +5.2%, BSDE (640) +12.5%, PGAS (3575) +4.9%, MEDC (3175) 0%, INCO (4150) +2.4%, TINS (2200) +1.1%, SDRA (320) 1.5%.

Track Record Periode 17 Juni - 09 Okt 2009 lainnya bisa dilihat di blog (globalmarketstrategist.blogspot.com).

Euro May Rise to 15-Month High of $1.5285: Technical Analysis

(Bloomberg) -- The euro may rise to a 15-month high of $1.5285 should it advance beyond so-called resistance at $1.5063, according to Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., citing trading patterns. Resistance at $1.5063 represents the Oct. 26 high, which the currency will probably strengthen toward in the next two weeks, said Masashi Hashimoto, a senior analyst in Tokyo at the unit of Japan’s biggest publicly traded bank. The euro’s close last week above the four-week moving average of $1.4869 and the rising trend in other indicators such as the 13-week moving average signal the euro may gain further, Hashimoto said.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a9NRdMOA5X4A

Dollar Stays Below Trendline, May Drop More: Technical Analysis
Bloomberg) -- The dollar will probably extend its decline against the currencies of major U.S. trading partners after staying below a key technical level, according to JPMorgan Chase & Co.The Dollar Index, which IntercontinentalExchange Inc. uses to track the greenback against the euro, yen, pound, Swiss franc, Canadian dollar and Swedish krona, fell today as much as 0.9 percent to 74.679, the lowest level since August 2008. Even as it increased to a high last week of 75.767, the dollar stayed below the trendline tracking its 16 percent drop from the highest level in almost three years, reached on March 4.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aIRBV8QyBNTg

Whitney Tells CNBC She Hasn’t Been ‘This Bearish in a Year’

(Bloomberg) -- Meredith Whitney, the analyst who cut her rating on Goldman Sachs Group Inc. last month, said bank stocks are overvalued after rallying faster than the U.S. economy and share prices will fall to tangible book value. “I haven’t been this bearish in a year,” Whitney, founder of Meredith Whitney Advisory Group LLC, said today in a CNBC television interview. “I think you can sit on cash for a little bit, because you have to wait for a leg down in valuations. The S&P is expensive across the board.” The Standard and Poor’s 500 Index has rallied 64 percent since touching a 13-year low on March 9. The KBW Bank Index has more than doubled in that time.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=azJaqGLg0KMw&pos=5

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 17-11

Cermati Saham Darma Henwa
HARGA saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) berpeluang menuju level Rp 200 dalam jangka pendek. Menurut sumber Investor Daily, akuisisi 10% saham PT Newmont Nusa Tenggara oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menjadi momentum untuk mengangkat harga DEWA. Kabarnya, kata dia, Darma Henwa bakal dijadikan kontraktor di tambang emas Newmont dan tambang timah hitam milik Herald Resources di Sumut. Pada perdagangan kemarin, DEWA ditutup menguat Rp 3 (1,8%) ke posisi Rp 166. (jau)

AKR Dapat Proyek Pertamina
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dikabarkan mendapatkan proyek baru dari PT Pertamina sebagai distributor bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Terkait itu, kata sumber Investor Daily, harga AKRA berpotensi Rp 1.500-1.600 dalam jangka pendek maupun menengah. Beroperasinya Jakarta Tank Terminal dan akuisisi tambang di Kalimantan juga bakal berdampak positif. Pada perdagangan kemarin, AKRA ditutup naik Rp 30 (2,5%) ke level Rp 1.230.

BUMI Ogah Beritahu Dana Beli Newmont
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) belum bersedia memberitahukan pendanaan pembelian 10% saham Newmont.

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) telah merampungkan akuisisi 87,5% saham PT Anugrah Karya Raya yang bergerak di sektor pertambangan batubara senilai Rp 60 miliar. Hasil tambang ini akan dijual ke China.

Sentimen positif kembali hadir di lantai bursa. Penguatan bursa-bursa utama dunia diharapkan bisa menjadi katalis positif bagi pasar. Terutama bagi kenaikan saham-saham berbasis komoditas menyusul naiknya harga komoditas akibat melemahnya dolar AS. Pada perdagangan Senin (16/11/2009), indeks Dow Jones naik hingga 136,49 poin (1,33%) ke level 10.406,96. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 15,82 poin (1,45%) ke level 1.109,30 dan Nasdaq naik 29,97 poin (1,38%) ke level 2.197.85. Indeks S&P untuk pertama kalinya ditutup di atas level 1.100 setelah Oktober 2008.Bursa Jepang juga dibuka langsung menguat. Indeks Nikkei-225 dibuka naik 56,46 poin (0,58%) ke level 9.847,64. Meski prediksi analis perbankan AS Meredith Whitney yang mengatakan saham bank overvalued dan bearish untuk pertama kali di tahun ini, dan menjelang data Industrial Production, TICS dan PPI, dimana dapat membatasi potensi kenaikan indeks saham regional Asia dan IHSG hari ini.

Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis. Rupiah diprediksi tidak bergerak jauh-jauh karena minimnya sentimen positif. Pada perdagangan Selasa (17/11/2009), rupiah dibuka menguat tipis ke 9.370 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.395 per dolar AS.
Investor akan mencari sentimen baru untuk menentukan arah pergerakan mata uang ini. Namun lelang surat utang negara (SUN) pada hari ini diharapkan bisa menarik lagi modal-modal asing. Sementara dolar AS di pasar global kemarin tercatat kembali melemah. Investor mendapatkan sentimen pendorong dari data PDB Jepang yang lebih baik dari ekspektasi, sehingga mendorong mereka memburu aset-aset berimbal hasil tinggi meski lebih berisiko. Euro kemarin ditutup menguat ke 1,4975 dolar, dibandingkan sebelumnya di 1,4911 dolar. Sementara dolar AS diperdagangkan di 89,30 yen, melemah dibandingkan sebelumnya di 89,66 dolar. Rupiah diperkirakan masih mendapatkan support dari rencana kunjungan Presiden Obama ke CHina pada pekan ini, dimana dapat mendorong penguatan yuan CHina terhadap dolar, diikuti lebih baik dari perkiraan data Retail sales AS semalam, KTT APEC tetap mempertahankan stimulus dan pernyataan Fed Bernanke hari ini yang masih memberikan prospek suku bunga AS masih akan tetap rendah.

S&P 500 Tembus 1.100
Membaiknya penjualan ritel pada Oktober lalu dan pelemahan dolar AS, memicu positifnya Wall Street pada perdagangan Senin (16/11).

Saham Tambang Masih Oke
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (17/11) diperkirakan melanjutkan penguatan. Saham pilihannya: PTBA, PGAS, ITMG, JSMR, TOTL, WIKA dan BRPT.

Shin Kong dan Bumi Beraliansi
Shin Kong Wedbush, perusahaan investasi asal Taiwan, membentuk aliansi strategis dengan PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Shing Kong berniat membiayai ekspansi Bumi di sektor pertambangan.

Mencicipi Lebih Awal Laba SMGR
Hingga akhir tahun, pendapatan Semen Gresik bisa mencapai antara Rp 13 triliun-Rp 16 triliun

Dividen Interim Tri Polyta Rp 109 Miliar
Cum dividen jatuh pada tanggal 4 Desember 2009.

Asing Akan Berburu SUN Meski Yield Kecil
Para analis yakin, investor masih meminati SUN.

Tahun Depan, MAMI Targetkan Nasabah Ritel Tumbuh 20%
Tahun ini, Manulife Aset memiliki sekitar 53.000 nasabah ritel

Waran CPRO Didelisting 24 November 2009
Terhitung 24 November 2009, waran seri I,II,III, dan IV PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO-W, CPRO-W2, CPRO-W3, dan CPRO-W4 tidak lagi diperdagangkan di Bursa.

'Target Price' Saham KKGI Rp2.100-2.500
Pefindo mengestimasikan target harga referensi saham PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) berkisar di Rp2.100 hingga Rp2.500 per saham.

Prasidha Aneka Niaga Raup Dividen Rp12,99 M
PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) meraup dividen Rp12,99 miliar atau Rp869,5 ribu per saham dari anak usahanya PT Aneka Coffee Industry (ACI).

Bosowa Kawal Rights Issue META
META berniat melego saham baru demi mendapatkan dana sebesar Rp 485,77 miliar.

Dana Asing Mulai Banjiri Pasar Saham
Asing terpikat kinerja emiten Indonesia nan kinclong.

EXCL : Capex XL Akan Menyentuh US$450 Juta pada 2010
PT XL Axiata Tbk menganggarkan belanja modal (capex) 2010 sekitar US$400-450 juta atau lebih kecil dibandingkan tahun ini yang sebesar US$600-700 juta. Perusahaan akan mengandalkan pinjaman bank dan kas internal untuk rencana ini.

TBLA: Capex Tunas Baru Rp 250 Miliar
Pada 2010, TBLA mengalokasikan belanja senilai Rp 250 miliar, dimana sebagian akan digunakan untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit di Sumatera Selatan.

DOID : Northstar Akuisisi Delta US$350 Juta
Northstar Tambang Persada Pte Ltd telah merampungkan akuisisi 40% saham DOID senilai US$350 juta. Northstar kini menjadi pemegang saham mayoritas pada perusahaan induk PT Bukit Makmur Mandiri.

LTLS : Buyback Obligasi Rp 15 M
Lautan luas berencana membeli kembali obligasi perseroan senilai maksimal Rp 15 miliar. Buyback obligasi yang berlabel Obligasi III Lautan Luas tahun 2008 akan dilaksanakan pada 18 November 2009.

INDY: Bentuk Konsorsium Beli BHP Billiton
INDY menjajaki pembentukan konsorsium untuk pembelian dan pengembangan lahan seluas 355.000 hektar milik BHP Billiton di Maruwai. Kebutuhan dana diperkirakan akan mencapai US$ 400 juta hingga US$ 2 miliar, diluar dana akuisisi.

EXCL: Akan Lunasi Utang US$300 Juta
PT Excelcomindo Pratama Tbk akan menggunakan seluruh dana hasil penawaran umum terbatas sebesar Rp2,386 triliun untuk membayar utang perseroan. Dana tersebut akan dipakai untuk membayar pinjaman sindikasi dari DBS Bank Ltd, Export Development Canada, The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd, dan China Trust Commercial Bank.

WIKA: Incar Proyek Rp 285 Miliar
WIKA tengah mengincar proyek Pertamina senilai Rp 285 miliar. Proyek tersebut meliputi pembangunan fasilitas produksi di perusahaan migas milik negara tersebut.

Pasca IPO, 55% Saham Latinusa Dibeli Nippon
Produsen pelat timah ini memang butuh dana untuk menambah kapasitas produksi dari 13.000 ton menjadi 16.000 ton per tahun.

Rencana IPO Saptaindra Terganjal Aturan Menteri
Anak usaha Adaro ini sudah tiga kali mengurungkan rencana penjualan sahamnya ke publik.

Ganti Nama, EXCL Rambah Regional
EXCL mengubah namanya menjadi PT XL Axiata Tbk.

BUDI ACID BANGUN DUA PABRIK, Tunas Baru Siapkan Investasi Rp 1 Triliun
PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) menyiapkan dana investasi perluasan lahan perkebunan kelapa sawit senilai Rp 1,03 triliun. Perseroan akan menamami lahan seluas 29.500 hektare (ha) di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Kimia Farma Bentuk Anak Usaha Baru
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan membentuk usaha baru di bidang laboratorium medis dan diagnostik dengan nilai investasi sekitar Rp 65-70 miliar. Usaha baru itu rencananya diluncurkan pada Desember 2009.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal