Thursday, November 26, 2009

Daily Technical Analysis DEWA

DEWA (Closing 149)
DEWA berada dalam trend penurunan, berkat pola descending triangle, pola candle long opening marubozu (indikasi bearish continuation yang kuat), kondisi MACD yang berada di teritorial netral, diikuti hitungan Elliott Wave menunjukkan penurunan saat ini merupakan wave koreksi v/C untuk target 127-125 (trendline support) & 106 (76.4% FR 280-53) yang merupakan peluang technical rebound untuk target 185/191 (trendline resistance minor), sementara penutupan harian / mingguan diatas 191 dapat merubah trend menjadi netral-bullish. Rekomendasi: buy area 100-106 target 185/190 stop dibawah 79 (max: equal panjang wave 2), sell breakout 75-78 target 50 stop diatas 91. Disc On
globalmarketstrategist.blogspot.com

Daily Technical Analysis ENRG (2)

ENRG (Closing 220)
ENRG masih berada dalam trend penurunan, berkat signal negatif dari MACD yang bearish, pola descending triangle, pola candle three black crows (indikasi bearish continuation yang kuat), hitungan Elliott Wave menunjukkan penurunan saat ini merupakan wave koreksi v/C untuk target 172 (76.4% FR 520-65) yang merupakan peluang technical rebound untuk target 280/290 (trendline resistance minor), sementara penutupan harian / mingguan diatas 325 dapat merubah trend menjadi netral-bullish. Rekomendasi: buy area 170-175 target 250/280 stop dibawah 150, sell breakout 150 target 65 stop diatas 175. Disc On

Daily Forex & Gold Technical Update

Daily Forex Technicals | Written by India Forex
Rupee :
Rupee opened a little strong on broad dollar weakness overseas. It is likely to be in the range of 46 to 47 till December end. We are likely to witness some profit booking in global asset classes before Decemeber which can make the rupee slightly weaker towards 46.90 levels again. Importers take advantage of levels close to 46 and exporters wait for booking. The overall trend if rupee still remains bullish.(USDINR - 46.25) Bullish.
Euro : EURO is making a rising wedge pattern with clear divergence in the daily and weekly charts. Usually this kind of pattern leads to a strong correction downwards. The levels of 1.5060 broke yesterday, we need a closing above that levels for couple of days to maintain further bullishness. Incase levels of 1.5060 breaks down again supported by crude below 75 dollars we are going to see a steep bearish move downwards towards a 1.4625 and 1.4450 levels in medium term. (EURUSD-1.5113). Neutral.
Sterling: GBP attempted to push higher towards a 1.6747 yesterday, but unable to move up despite a very strong euro move due to bearish pressures. Break of 1.6650 would make the bias clearly bearish for cable. Staying above 1.67 continuously would support bullishness. (GBPUSD - 1.667) Neutral to Bearish
Yen : JPY gave us the breakdown below range area at 88.80 signaling bearishness. The target seems to be 85 next.(USDJPY - 86.3) Bullish
Aud : AUDUSD had a bullish momentum yesterday, topped at 0.9321 and closed at 0.9317. We had some bearish pullback earlier today in Asian market but one significant development is seen that AUD is unable to rise despite higher GOLD prices seen across, Downside Pressures are mounting in aud again but as long as price move in the bullish channel area , shorts should not be initiated. Technically we have important resistance around 0.9327 area.(AUDUSD - .9217) Neutral to Bullish
Gold : Gold's rally resumed by taking out $1153.4 and reaches another record high of $1193 currently .Short term outlook will remain bullish as long as $1132.5 support holds. Sustained trading above $1166.9 will target $1200 psychological resistance next. On the downside, below $1132.5 will indicate that a short term top is formed, possibly with bearish divergence in short term charts. Some pull back should be seen but downside should be contained above $1072 resistance turned support and bring rally resumption.(Gold - $1193) Bullish but Overbought.
Dollar Index: Dollar index dropped through 74.8 support to as low as 74.40 today so far. Based on the strength of the current fall, 74.31 support looks vulnerable. In particular, further strength in gold will likely put additional pressure to the greenback in general. But near term support will likely limit the momentum in dollar's fall unless we sees sharp accelerations in gold prices.(DI - 74.25) Neutral

Options Traders Add to Bets Yen Will Strengthen to 14-Year High

Options traders are adding to bets the yen will appreciate to a 14-year high of 84 per dollar, disrupting Finance Minister Hirohisa Fujii’s pledge to halt disorderly swings in Japan’s currency. The odds of the yen touching that level by the end of June rose to 73 percent yesterday from 64 percent on Nov. 24 as the currency posted its biggest two-day rally since July, options prices compiled by Bloomberg show. Yen bears are being forced to buy the currency to limit losses on previous bets for a decline as the yen strengthens to higher levels, according to foreign- exchange strategists.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aa7BEtIGnBNg

Dollar May Extend Recent Decline to 84 Yen: Technical Analysis


The dollar may extend its decline to the mid-84 yen level after sliding to a 14-year low today, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. said, citing trading patterns. Having breached “the low end of a downward channel starting in March,” the U.S. currency has the potential to extend its losses to around 84.50 yen, said Masashi Hashimoto, a senior analyst at the unit of Japan’s biggest publicly traded bank. That would represent a 176.4 percent retracement of the greenback’s rally from a January 2005 low to a June 2007 high, he said, referring to a series of numbers known as the Fibonacci sequence.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=abU5mgxLuuf8

Ready To Buy BUMI (2.350-2.400: 61.8 FR) for 2.850/2.950 Antisipasi Lapkeu Q3 2009

Hold Buy Rp 2.350 (mendekati 76.4% FR 3075-2100 di 2.333) target 2.750/2.800 (trendline resistance) stop dibawah 2.175 (trendline support long term), short breakout 2.175 target 1.700/1.800 (channel support) stop loss 2325. Disc on.
Liat Analisa BUMI tgl 24/11
globalmarketstrategist.blogspot.com

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 26-11

Research UOB Kay Hian Sec: Buy RALS target Rp 780

Cermati Saham Berlian Tanker
HARGA saham PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) dikabarkan bakal menuju level Rp 750-800 dalam jangka pendek. Sumber Investor Daily mengungkapkan, kenaikan harga BLTA seiring rencana perseroan menutup penawaran indikatif atas akuisisi Camillo Eitzen & Co ASA (CECO) pada akhir November ini. Selain itu, kata dia, rencana perseroan membeli kapal dari perusahaan Norwegia untuk menguasai pasar transportasi di dalam negeri juga berdampak positif. Pada perdagangan kemarin, BLTA ditutup stagnan di level Rp 680.

Investor Tiongkok Incar Indo Acid
HARGA saham PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) berpeluang menguat menuju level Rp 90 dalam waktu dekat. Menurut sumber Investor Daily, ada investor asal Tiongkok yang mengincar saham perseroan untuk menyukseskan rencana ekspansi awal tahun depan. Ekspansi itu di bidang agrokimia dan pembentukan anak usaha guna mendukung produksi bioethanol. Pada perdagangan kemarin, SRSN ditutup terkoreksi Rp 2 (3,1%) ke posisi Rp 62.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) akan melakukan pembelian kembali atau buy back obligasinya yang diterbitkan melalui anak usahanya di Mauritius senilai total US$ 275 juta.

Produksi minyak mentah PT Medco Energi International Tbk. (MEDC) di tahun 2010, diprediksi akan berkurang. Saat ini, produksi minyak Medco 40 ribu barel per hari (bph), dan akan menyusut di tahun depan menjadi 35 ribu barel per hari. Namun, perseroan berhasil menambah pasokan produksi gas, dengan beroperasinya sumur yang ada di Lematang.

Bunga Obligasi MNK Antara 10,96%-14,91%
Anak usaha OKAS ini akan menerbitkan obligasi konvensional senilai Rp 270 miliar dan sukuk ijarah sebesar Rp 100 miliar.

Buyback Obligasi Global Akan Semakin Marak
Setelah EXCL, tampaknya PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) juga memikirkan langkah serupa.

Rights Issue Dibanderol Rp 100, Saham DEWA Terperosok Hebat
DEWA akan meraup dana segar setidaknya Rp 624 miliar dari hajatan ini.

POLY Cari Tambahan Modal Kerja US$ 25 Juta
Sebelumnya, POLY telah mengantongi modal kerja sebesar US$ 50 juta.

ANTM Mulai Eksplorasi Tambang Papua Barat
Tambang yang dikuasai penuh oleh ANTM itu berada di bawah bendera PT Gag Nikel.

Pada perdagangan Rabu (25/11/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup naik tipis 30,69 poin (0,29%) ke level 10.464,40. Indeks Standard & Poor's 500 juga naik tipis 4,98 poin (0,45%) ke level 1.110,63 dan Nasdaq naik tipis 6,87 poin (0,32%) ke level 2.176,05.Bursa Tokyo juga dibuka masih dengan penuh kelesuan. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah hingga 94,28 poin (1%) ke level 9.347,36.Lesunya perdagangan saham di bursa-bursa global itu akan terus berimbas ke perdagangan lantai bursa Indonesia. IHSG pada perdagangan Kamis (26/11/2009) diprediksi akan kembali bergerak mixed dengan kecenderungan melemah tipis. Indeks Saham Asia diperkirakan mengalami aksi profit-taking menjelang liburan panjang di AS (Thanksgiving).

Dolar AS terus merosot hingga titik terendahnya dalam 15 bulan terakhir atas euro. Pelemahan dolar AS itu langsung memicu lonjakan harga emas dunia hingga mencapai rekor terbarunya kembali. Pada perdagangan Rabu (25/11/2009) di New York, euro menguat tajam hingga 1,5127 dolar dari sebelumnya di 1,4959 dolar. Bahkan euro sempat mencapai titik tertingginya dalam 15 bulan di 1,5144 dolar.Dolar AS juga merosot atas yen ke posisi 87,38 yen, bahkan sempat mencapai titik terendahnya dalam 14 tahun terakhir di 88,54 yen.Pelemahan dolar AS terjadi setelah keluarnya sejumlah data positif dari AS. Data yang dirilis menunjukkan pendapatan masyarakat naik 0,2% dan belanja konsumen naik 0,7% selama Oktober, yang dibantu rebound penjualan otomotif.Sebuah laporan menunjukkan klaim keuntungan asuransi pengangguran AS turun ke titik terendahnya sejak September 2008. Angka yang disesuaikan untuk klaim pengangguran baru untuk pekan yang berakhir 21 November turun 35.000 menjadi 466.000.

Wacana pembatasan kepemilikan asing dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI) terus bergulir. Pilihan yang diambil BI cukup sulit dan dilematis untuk saat ini. Ekonom Kepala PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Tony Prasetiantono mengatakan pilihan-pilihan yang tersedia memang cenderung sulit karena mengandung sisi positif dan negatif. Jika dana SBI tidak dibatasi, konsekuensinya BI akan terbebani dengan biaya moneter yang cukup besar.

LISTING SAHAM PERDANA JANUARI 2010, PP Investasi Rp 4 Triliun
PT Pembangunan Perumahan (Persero) menyiapkan investasi sekitar Rp 3-4 triliun tahun 2010. Sebagian dari investasi itu berasal dari hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebesar 21,5% saham tahun ini dan pinjaman bank.

Truba Raih Kontrak US$ 700 Juta
PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) mengantungi kontrak senilai US$ 700 juta atau sekitar Rp 6,61 triliun sepanjang 2009. Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan perolehan kontrak sebesar Rp 7,54 triliun.

Menimbang Harga Si Pelat Timah
Meski ada yang menilai harga saham IPO Latinusa kemahalan, analis sepakat melihat, proses bisnis Latinusa masih bagus.

Tahun Depan, Medco Jualan Gas Lematang
Di Blok Lematang, Medco akan memproduksi gas 37 juta kaki kubik per hari.

Asing Akan Suntik Bank Victoria?
Konon, si pihak asing ini akan menyuntikkan dana hingga Rp 500 miliar.

Obligasi BUMI Kurang Laku?
Konon, obligasi BUMI hanya laku US$ 100 juta saja.

ENRG Rights Issue Rp 4,84 T, BNBR Bakal Eksekusi Hak
Pasalnya. ENRG merupakan salah satu protofolio terbaik BNBR.

Sentimen dari Pembayaran Newmont
Lebih Baik Akumulasi BUMI
Saham PT Bumi Resources (BUMI), Kamis (26/11) diprediksikan menguat terbatas seiring sentimen positif dari komitmen membayar divestasi Newmont. Akumulasi buy BUMI!

Proyeksi pertumbuhan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih bergantung pada harga minyak pada 2010. Hal itu disampaikan Direktur Pengembangan ANTM, Tato Mirza pada Rabu (25/11).

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memberikan pinjaman kepada anak usahanya PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung) sebesar Rp1,68 miliar. Hal ini disampaikan Natal Argawan P, Sekretaris Perusahaan WIKA dalam keterbukaan informasinya ke BEI, Rabu (25/11).

PT Tunas Lampung Baru Tbk (TBLA) membulatkan dividen menjadi Rp8 per saham dari sebelumnya Rp7,99 per saham. Hal ini disampaikan Sudarmo Tasmin, Wakil Presiden Direktur Tunas Baru Lampung Tbk dalam keterbukaan informasinya ke BEI, Rabu (25/11).

PT Polysindo Eka Perkasa Tbk (POLY) berhasil mencatat pertumbuhan yang signifikan pada triwulan III 2009 hingga 357,57% menjadi Rp1.038,62 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang merugi Rp403,15 miliar.

PT Global Mediacom Tbk (BMTR) hingga 20 November 2009 telah berhasil membeli kembali saham (buyback) sebanyak 14,29 juta saham senilai Rp3,52 miliar. Hal ini disampaikan Hary Tanoesoedibjo, Dirut BMTR dalam keterbukaan informasinya ke BEI, Rabu (25/11).

Anak usaha Pertamina, PT Elnusa Tbk (ELSA) menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp4,52 triliun pada 2010 atau naik 22,65 persen dibanding perkiraan pendapatan perseroan pada 2009 sebesar Rp3,496 triliun. Dalam materi publik ekspose yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (25/11)

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) senilai Rp3 triliun pada Desember 2009, yang akan digunakan untuk ekspansi kredit.

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang selama ini menjadi distributor bahan bakar minyak (BBM) bersiap menambang laba dari bisnis baru mereka. Keberhasilan AKRA memenangi tender distributor BBM bersubsidi di empat wilayah dan akuisisi perusahaan batubara

PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) mempersiapkan rencana ekspansi usahanya tahun depan. Untuk membiayai rencana tersebut, perusahaan otomotif ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 100 miliar hingga Rp 120 miliar.

Energi Rights Issue Rp 4,84 Triliun
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) akan menerbitkan 26,18 miliar saham baru (rights issue) pada Januari 2010. Perusahaan milik keluarga Bakrie tersebut menargetkan perolehan dana sebesar Rp 4,84 triliun.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Daily Market Outlook Saham IHSG

Market Review
Kekhawatiran terhadap penyelesaian kasus Bank Century dan masalah diantara KPK-Polri paska pernyataan Presiden SBY hari Senin, masih membebani kinerja IHSG kemarin, dimana investor masih melanjutkan aksi profit-taking di sejumlah saham unggulan dari grup Bakrie dan Astra. Imbas penurunan harga minyak ke kisaran US$ 75/barel, ikut mendorong aksi profit-taking di sejumlah saham komoditi pertambangan, mengacuhkan kenaikan harga emas yang mencapai rekor tertinggi 1.182.50/ons dan harga CPO futures menguat ke Myr 2.462. Mayoritas indeks saham Asia menguat berkat pernyataan dari FOMC Minutes yang mengindikasikan suku bunga AS yang rendah mendorong spekulasi berlebihan dan data keyakinan konsumen AS meningkat di bulan November, meningkatkan daya tarik untuk saham Asia. IHSG anjlok 10,356 poin (-0,42%), di 2.461,528, transaksi tercatat Rp 3,89 triliun. Investor asing membukukan net sell Rp 14 miliar, dibandingkan net buy Rp 320,9 miliar (24/11).

Indeks saham MSCI Asia Pasific menguat, dipimpin oleh perusahaan pertambangan dan otomotif, setelah bank sentral Australia mengatakan ekonomi telah memasuki “new upswing” dan laporan ekspor Jepang melampaui perkiraan ekonom. Saham BHP Billiton Ltd, Fuji Heavy Industries Ltd menguat tajam kemarin. Indeks MSCI telah menguat 67% dari level terendah 5-tahun pada 5 Maret lalu. Indeks Saham Nikkei Jepang, Hong Kong, China menguat, meski terbebani saham perbankan China.

IHSG Outlook
Potensi penurunan IHSG terlihat semakin terbatas, karena laju penurunan saat ini memperlihatkan secara teknikal momentum penurunan lemah, karena volume menunjukkan penurunan dan faktor sentimen dari regional dan Wall Street yang positif di awal pekan ini, seharusnya dapat meredam katalis negatif seperti kasus Bank Century dan isu KPK-Polri. Dari faktor inflow menunjukkan rupiah masih mendapatkan keuntungan dari pelemahan dolar AS lebih lanjut terhadap mata uang utama dunia, sehingga dapat memicu hot money masuk ke pasar saham dan obligasi domestik yang lebih menarik dibandingkan instrumen investasi dalam denominasi dolar AS, dapat memberikan support kepada IHSG. Isu pembagian dividen (BBNI, PTBA, UNVR: Ex-dividen hari ini) dan solidnya kinerja sejumlah saham unggulan (sektor semen, konsumsi, komoditi) di tahun ini, seharusnya masih dapat angkat sentimen diantara investor domestik dan asing, meski momentum technical rebound terbatas karena minimnya isu positif dari fundamental ekonomi dan laporan keuangan dari saham unggulan per September 2009, terutama menjelang liburan panjang di BEI (27 November: Idul Adha) dan liburan Thanksgiving di AS (Kamis-Jumat). Kenaikan harga komoditi logam (minyak support $ 75.15; target US$ 81; inventory API AS pekan lalu meningkat 3,85 juta barel; emas target US$ 1.200; CPO upgrade target menjadi Myr 2.500) dapat mendorong spekulasi di saham komoditi, meredam kekhawatiran terhadap isu “bubble” di saham /komoditi.

Stock Picks: Average last 22 week +104.37%. Target 10-30%, Risk < -10%
Hold Buy: BUMI 2.575/PTBA 15.750/ADRO 1.710/BMRI 4.600/BBRI 7.600/ BKSL 101/RAJA 215/CTRA 550/BSDE 820/BTEL 155/INDF 3.175/BNBR 100/ KLBF 1.270/BRPT 1.330. Buy on weakness: INKP/SDRA/ANTM/SMCB/BVIC

Stock Picks:
# SMCB : Buy target Rp 2.000 # UNTR : Hold target Rp 17.500

Global Outlook
Momentum kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street masih terbatas pada pekan ini, menjelang liburan panjang di AS (Thanksgiving) yang dapat memicu aksi profit-taking di tengah mahalnya valuasi saham regional Asia Pasific dan kekhawatiran penjualan saham oleh sejumlah bank di Jepang dan China yang negatif untuk saham perbankan Asia. Meski indeks saham Asia dan Wall Street masih disupport oleh banjirnya likuditas, mendorong switching dana dari portofolio dalam bentuk dolar AS ke dalam bentuk saham dan komoditi yang menghasilkan return yang lebih tinggi, paska komentar Gubernur the Fed James Bullard dan FOMC Minutes kemarin yang mengindikasikan suku bunga AS akan tetap bertahan untuk periode yang lama yang mendorong spekulasi secara berlebihan. Terpuruknya mata uang dolar AS ke level terendah 13 bulan dan imbas penguatan yen Jepang, mendorong investor kembali berspekulasi di pasar saham (Indeks DJIA tertahan di resistance 10.500) dan komoditi (minyak uptrend selama bertahan di atas US$ 75,15, emas target US$ 1.200, CPO Myr 2.500, nikel US$ 21.500), diikuti membaiknya data AS: jobless claims (466k), personal spending AS naik 0,7%, New Home Sales (+6.2%: 430K) dan durable goods anjlok 0,6% (karena rendahnya permintaan untuk peralatan militer), seharusnya masih dapat menopang kinerja indeks jangka pendek.

Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal positif dari pola candle three black crows (indikasi technical rebound; liat chart), masih berada dalam bullish pennant, bertahan di atas trendline support 2.460, meski ditutup dibawah channel support di 2.464, seharusnya menunjukkan potensi technical rebound terbatas dan dapat mempertahankan range 2.450-2.500. Indikator ADX terkoreksi (indikasi momentum penurunan terbatas), stochastic crossing down, MACD di teritorial positif, seharusnya menunjukkan potensi kenaikan terbatas. Trend bullish dapat berbalik netral jika IHSG ditutup harian dibawah 2.462, dapat mendorong IHSG ke target 2.433 (61.8 FR)/2.396 (50.0% FR). Hitungan EW: IHSG berada dalam wave e/iv dalam 3/B, target 2390, menunjukkan potensi technical rebound ke target 2.491/2.530 stop diatas 2.560. Perkiraan range di 2.430-2.492.
Resistance : 2491.07/2483.69/2476.30/2471.91. PP 2467.52
Support : 2452.75/2443.97/2432.20/2420.42
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (Universal Broker Securities Indonesia: TF)
globalmarketstrategist.blogspot.com

Wednesday, November 25, 2009

Daily Gold, USD and Dow Jones Recommended Levels

Daily Forex Technicals | Written by FXtechtrade
DOW JONES INDEX

Today's support: - 10395.00 and 10358.25(main), where a delay and correction may happen. Break of the latter will give 10333.12, where correction also can be. Then follows 10295.75. Be there a strong impulse, we would see 10271.18. Continuation will bring 10248.70.Today's resistance: - 10486.40 and 10528.42(main), where a delay and correction may happen. Break would bring 10544.28, where a correction may happen. Then follows 10572.40, where a delay and correction could also be. Be there a strong impulse, we'd see 10598.70. Continuation would bring 10618.80.
Daily Forex Technicals | Written by India Forex
Gold :
Gold's rally resumed by taking out $1153.4 and reaches another record high of $1176 currently . Short term target of 161.8% projection of $985.5 to $1072 from $1026.9 at $1166.9 is met but there is not sign of topping yet. Short term outlook will remain bullish as long as $1132.5 support holds. Sustained trading above $1166.9 will target $1200 psychological resistance next. On the downside, below $1132.5 will indicate that a short term top is formed, possibly with bearish divergence in short term charts.Some pull back should be seen but downside should be contained above $1072 resistance turned support and bring rally resumption. (Gold - $1176.50) Bullish but Overbought
Dollar Index: The dollar index move is similar to that in EUR/USD due to Euro's heavy weight in it. Intraday bias is neutral for the moment. But still, corrective structure of the rise from 74.68 to 75.88 favors the case that more downside is to be seen and a break of 74.68 will target 74.31 key support next. But after all, strong support is expected from 74.31 to finally conclude the medium term decline from 89.63 to bring strong rebound. On the upside, a break above 75.88 will flip intraday bias back to the upside for a test on 76.82 resistance first.(DI - 74.93) Neutral

Nikkei 225 Faces ‘Inevitable’ Drop to 9,000: Technical Analysis

(Bloomberg) -- Japan’s Nikkei 225 Stock Average, poised to fall below its 200-day moving average for the first time in two years, may extend its two-month slump through to the 9,000 level, according to Fortis Private Bank. The gauge dropped 1 percent to 9,401.58 yesterday, just above the 200-day simple moving average of 9,350. The last time it broke below that average following a sustained decline was in July 2007, which preceded a tumble of almost 60 percent through to a 26-year low of 7,162.90 on Oct. 27, 2008. The gauge failed twice to break above the 200-day average during that slump.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aW3YOmZQLFm8

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 25-11

Research Goldman Sach Sec: Upgrade BUMI menjadi Neutral dari Sell

Research JP Morgan Sec: Overweight ITMG target Rp 32.000

Harga saham PT Verena Oto Finance Tbk (VRNA) berpeluang mencapai level Rp100 dalam waktu dekat. Kabar di pasar menyebutkan, perseroan dikabarkan tengah diminati oleh perusahaan finansil asal Timur Tengah dan bakal mendapat suntikan dana dari bank lokal.Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham VRNA ditutup naik Rp3 ke Rp84.

Harga saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) berpotensi menguat menuju level Rp2.00 dalam waktu dekat.Kabar di pasar menyebutkan, melonjaknya permintaan kertas perseroan dari Tingkong dan Jepang, serta rencana IPO perusahaan terafiliasi, yaitu PT Dian Swastatika, bakal menjadi momenut penguatan harga saham.Pada penutupan perdagangan bursa kemarin, harga saham INKP ditutup naik Rp30 ke Rp1.730.

Pola perdagangan yang tipis tersebut diprediksi akan kembali terulang pada perdagangan Rabu (25/11/2009) ini. IHSG akan kembali bergerak variatif dengan kecenderungan melemah tipis. Saham-saham dari emiten yang akan membagikan dividen akan menjadi pilihan investor untuk saat ini.Bursa Wall Street tadi malam juga ditutup melemah tipis, setelah pemerintah merevisi angka PDB pada triwulan III-2009 menjadi 2,8% menjadi 3,5%.Pada perdagangan Kamis (24/11/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) melemah 17,24 poin (0,16%) ke level 10.433,71. Indeks Standard & Poor's melemah tipis 0,59 poin (0,05%) ke level 1.105,65 dan Nasdaq melemah 6,83 poin (0,31%) ke level 2.169,18.Bursa Tokyo juga masih lesu. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah tipis 19,68 poin (0,21%) ke level 9.381,90.Harga minyak melemah ke $ 75.78, emas cetak rekor tertinggi baru di US$ 1.175.60 di sesi Asia.

Rupiah menguat ke level 9.455 terhadap dolar AS, mengikuti penguatan mata uang regional Asia terhadap dolar, setelah data pertumbuhan ekonomi Q3 AS tercatat dibawah prediksi dan lemahnya konsumsi rakyat AS. Hasil FOMC minutes menunjukkan suku bunga yang rendah mungkin memicu spekulasi berlebihan. Ketidakpastian hukum dari kasus bank Century dan KPK-POlri, membebani kinerja rupiah terhadap dolar. Sementara isu kontrol devisa dan isu pembatasan kepemilikan investor asing di surat uang pemerintah jangka pendek, dapat membatasi potensi penguatan rupiah pekan ini.

Transaksi Obligasi Konversi BUMI Tuntas Hari Ini
Transaksi convertible bond yang diterbitkan Bumi Resources Tbk (BUMI) lewat anak usahanya Enercoal Resources Ltd diharapkan tuntas Rabu (25/11) ini.

Energi Mega Lalukan PUT II di Rp185/Saham
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melakukan penawaran umum terbatas II (PUT II) dengan mekanisme dengan harga pelaksanaan Rp185 per saham.

BUMI Potensi Rebound Teknikal
Pergerakan saham PT Bumi Resources (BUMI), Rabu (25/11) diprediksi technical rebound menyusul koreksi teknis dua hari terakhir. Saatnya long term buy BUMI!

BNBR Bidik Obligasi Hingga US$250 Jt
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) bakal menerbitkan obligasi berdenominasi dolar AS US$ 200-250 juta.

EMISI OBLIGASI RP 200 MILIAR, 2010 Jaya Ancol Ekspansi Rp 520,9 Miliar
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 520,9 miliar tahun 2010. Dana ini akan digunakan untuk membiayai pengembangan fasilitas dan kawasan wisata, serta proyek properti.

Aturan Baru RDPT Terbit Desember
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menargetkan peraturan tentang pengelolaan produk reksa dana, khususnya reksa dana penyertaan terbatas (RDPT), terbit akhir tahun ini.

Humpuss Siapkan Belanja Modal Rp 240 Miliar
PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) 2010 sekitar Rp 240,5 miliar. Dana capex akan digunakan untuk membuat kapal dan mengembangkan unit bisnis baru di bidang pelatihan dan pendidikan awak kapal (crewing).

Jakarta Setiabudi Bayar Utang Rp 110 Miliar
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) akan melunasi utang sekitar US$ 10-11 juta atau setara Rp 110 miliar yang jatuh tempo tahun ini. Dana pelunasan utang berasal dari kas internal.

BAKRIE & BROTHERS SELEKSI UNDERWRITER, Harga Konversi Obligasi Bumi Rp 3.526
Harga konversi obligasi PT Bumi Resources Tbk (BUMI) diperkirakan Rp 3.526,47 per saham. Harga tersebut premium 30% dari harga referensi BUMI selama tiga hari perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 20, 23, dan 24 November 2009.

AKRA Menambang Laba dari Minyak dan Batubara
Dampak memenangi tender distribusi BBM subsidi dan akuisisi batubara baru terasa 2010.

Saham Pemerintah di Bukopin Tergerus
Pemerintah tak mungkin mengambil dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membiayai eksekusi rights issue

IMAS Siapkan Capex Rp 120 Miliar di 2010
Anggaran ini sedikit lebih rendah dari bujet capex tahun ini sebesar Rp 125 miliar.

Aturan Pajak Baru Ancam SPV Obligasi
Perusahaan kertas atau paper company asal Indonesia di luar negeri tak bisa lagi memanfaatkan pengindaraan pajak berganda.

Obligasi Lokal Kawasan Asia Tumbuh Pesat
Per September 2009 nilai utang berjalan atau outstand-ing obligasi bermata uang lokal di Asia Tenggara mencapai US$ 4,2 triliun.

Harga Wajar BATI Rp4.414, Bentoel Rp574 Per Saham
Nilai pasar wajar PT British American Tobacco Tbk (BATI) saham BATI Rp4.414 per saham sedangkan PT Bentoel Investama Tbk sekitar Rp574 per saham.

Jaya Real Property Buyback 15 Juta Saham
PT Jaya Real Property Tbk (JRPT) melakukan rencana pembelian kembali saham JRPT dengan total saham hasil pembelian kembali saham sekitar 15.000.000 lembar.

Economic: Investasi 2009 Hanya Rp150 Triliun

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan memperkirakan realisasi investasi 2009 hanya Rp150 triliun atau sekitar 10% dari target kebutuhan investasi sebesar Rp1.500 triliun. Data BKPM mencatat, realisasi investasi hingga Oktober 2009 tercatat sebanyak 212 proyek penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp 32,47 triliun, atau meningkat 104,5% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Sedangkan realisasi investasi PMA terdapat pada 1.008 proyek senilai 9,92 miliar dolar AS atau setara Rp 89,28 triliun. Investasi ini menurun 28,8% (yoy). Sehingga secara total, hingga akhir Oktober 2009, realisasi investasi mencapai Rp 121,75 triliun.

Economic: Pemerintah Pastikan Ganti Direksi PLN
Setelah sempat membantah, Meneg BUMN, Mustafa Abubakar akhirnya memastikan, dalam waktu dekat pemerintah bakal merombak jajaran direksi PLN.

ENRG: Pengumuman Rights Issue Rp185/Saham
ENRG mengumumkan penerbitan rights issue dengan rasio 11:20 yakni:
* Besaran saham: 26.183.297.040 saham
* Nilai nomina: Rp100/saham
* Harga penawaran: Rp185/saham atau Rp4,173 triliun
* Masa pelaksanaan: 13-26 Jan09
* Cum rights issue: 6 Jan09
* Ex rights issue: 7 Jan09
* Recording date: 11 Jan09

Setiap 16 saham hasil pelaksanaan rights issue mendapat 3 warrant seri 1 dengan harga exercise Rp190/saham dengan masa perdagangan 14 Juli 2010-11 Januari 2013.

BUMI: Harga Konversi Obligasi Disinyalir Rp3.526
Pengamat pasar modal David Cornelis memprediksi harga konversi obligasi BUMI sebesar Rp3.526,47/saham, merupakan premium 30% dari harga referensi selama tiga hari sejak 20 Nov09 yakni Rp2.712,67/saham. Sementara itu, perseroan belum bisa memastikan harga konversinya .

ISAT: Obligasi Disinyalir Oversubcribed Hingga Rp2 T
Obligasi ISAT disinyalir oversubcribed hingga melebihi Rp2 triliun dari targetnya Rp1,5 triliun karena kuponnya yang menarik yakni 11,25%. Sementara itu, perseroan belum mau mengomentari kabar tersebut dan hanya memastikan hanya akan menyerap Rp1,5 triliun.

BDMN: Targetkan Kredit Tumbuh 20%
PT Bank Danamon Tbk menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun depan naik 20% dengan mengenjot sektor mikro dan usaha kecil menengah dan memperbaiki pembiayaan korporasi yang selama tahun ini melambat.

JSMR: Bersama ELTY Bidik Proyek Mandek
PT Jasa Marga Tbk dan PT Bakrieland Development mengincar sejumlah proyek jalan tol yang mangkrak untuk membantu pemerintah mengejar target penambahan jalan bebas hambatan sepanjang 853 km dalam 5 tahun ke depan. Dirut Jasa Marga Frans Satyaki Sunito mengatakan perseroan tengah mengkaji kelayakan sejumlah proyek jalan tol di Jabodetabek untuk diakuisisi, dengan membeli saham mayoritas. Sementara itu, manajemen

PT Bakrieland Development Tbk juga mengaku sedang membidik sejumlah ruas jalan tol yang mempunyai peluang bagus.

ETWA: Kurangi Kapasitas Produksi Hingga 90%
ETWA telah mengurangi produksi biodieselnya hingga 90% dari semula 240.000 metrik ton per tahun menjadi hanya 24.000 metrik ton per tahun. ETWA menciutkan produksinya karena rendahnya harga jual biodiesel yang dipicu oleh kebijakan pemerintah yang kurang berpihak pada industri bahan bakar nabati (BBN).

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Daily Market Outlook Saham IHSG

Market Review
IHSG kembali terpuruk berkat sentimen negatif dari pernyataan Presiden SBY hari Senin yang tidak tegas terhadap kasus Bank Century dan KPK-Polri, diikuti isu dari rencana PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) menerbitkan obligasi denominasi dolar AS (US$ 200-250 juta) yang berimbas negatif kepada saham grup Bakrie lainnya. Penurunan harga minyak ke level US$ 77.24/barel dan CPO ke Myr 2.442, memicu aksi profit-taking di sejumlah saham pertambangan dan perkebunan. Isu negatif dari kasus Bank Century kepada sektor perbankan, ikut memukul saham bank unggulan. Mayoritas indeks saham Asia mengalami koreksi penurunan, berkat kekhawatiran terhadap penjualan saham perbankan Jepang dan menjelang liburan panjang Thanksgiving di AS. IHSG terkoreksi 9,532 poin (-0,38%), di 2.471,884 transaksi tercatat Rp 4,11 triliun. Investor asing membukukan net buy Rp 320,9 miliar, dibandingkan net sell Rp 66,84 miliar (23/11).

Indeks saham MSCI Asia Pasific terkoreksi, mendorong indeks MSCI Asia Pasific ke level terendah 2-pekan, di tengah spekulasi bank Jepang dan China akan diharuskan menjual saham untuk mendapatkan dana. Saham Sumitomo Mitsui Financial Group, Bank of China Ltd terpuruk kemarin. Sementara kekhawatiran terhadap valuasi mendorong anjloknya saham Suning Appliance Co. Indeks Shanghai anjlok 3,5%, Hong Kong anjlok 1,5%.

IHSG Outlook
IHSG diperkirakan akan mengalami kesulitan untuk mempertahankan trend bullish jangka pendek di pekan ini, jika situasi politik dalam negeri memburuk setelah investor kecewa dengan sikap Presiden SBY yang mengambang terhadap kasus Bank Century yang juga melibatkan nama Wakil Presiden Boediono dan kasus KPK-Polri yang dapat menurukan daya tarik iklim investasi di pasar modal Indonesia, diikuti munculnya kekhawatiran terhadap “bubble”nya pasar saham Indonesia karena mahalnya valuasi tidak diimbangi oleh kinerja pertumbuhan ekonomi dan korporasi. Isu kontrol devisa oleh sejumlah bank sentral negara regional dan isu negatif dari pertimbangan Bank Indonesia akan membatasi kepemilikan asing di surat utang pemerintah jangka pendek, dimana membebani kinerja rupiah terhadap dolar AS dan meredam daya tarik untuk investasi di pasar modal domestik. Meski saham domestik masih disupport oleh sejumlah isu positif dari kinerja perseroan yang solid (lapkeu Q3 2009), isu pembagian dividen (PTBA, UNVR di pekan ini; BMRI, BBNI, BBRI, TLKM, PGAS, SMGR), aksi korporasi (BUMI, DOID, RMBA, INDF), right issue (ENRG, DEWA, BBKP), diikuti trend kenaikan harga komoditi harga logam dan cpo (emas capai tertinggi US$ 1.173, CPO capai Myr 2.450 kemarin), serta solidnya fundamental ekonomi RI (perkiraan GDP Q3 RI +4,4%) mendukung inflasi yang rendah di bulan November (perkiraan BPS & BI) sehingga mendorong perkiraan suku bunga BI masih akan bertahan di kisaran 6,5% hingga akhir tahun. Pelemahan dolar AS terhadap mata uang utama dunia, masih memberikan daya tarik untuk saham dan komoditi global jangka pendek.

Stock Picks: Average last 22 week +104.37%. Target 10-30%, Risk < -10%
Hold Buy: BUMI 2.575/PTBA 15.750/ADRO 1.710/BMRI 4.600/BBRI 7.600/ BKSL 101/RAJA 215/CTRA 550/BSDE 820/BTEL 155/INDF 3.175
Buy on weakness (sesi 2): BNBR/SDRA/KLBF/BRPT/INKP/

Stock Picks:
#BBKP : Hold target Rp 435 # PTBA : Hold target Rp 18.250

Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan akan sulit mempertahankan momentum kenaikan pada hari ini, karena munculnya sentimen negatif dari data ekonomi AS dan kekhawatiran terhadap rencana penjualan saham bank di Jepang dan China, serta laporan bank sentral Inggris mengenai suntikan dana kepada 2 bank besar paska krisis finansial di bulan Oktober, dapat memicu kembali kekhawatiran terhadap rapuhnya proses pemulihan ekonomi yang dapat memberikan potensi “bubble” di aset global. Data ekonomi AS terlihat mix, dimana data pertumbuhan ekonomi Q3 AS direvisi menurun menjadi 2,8% q/q dan menunjukkan konsumsi belanja yang lemah, meredam dampak kenaikan data sentimen IFO Jerman (93.9), Case Shiller House Price Index (-9,4%), HPI (0%) dan Consumer Confidence AS (49,5 dari prediksi 47,6), dapat membebani momentum trend bullish indeks regional Asia (China, HK, Korsel) dan Wall Street. Tetapi perkiraan FOMC Minutes dini hari akan memberikan petunjuk bahwa suku bunga AS masih bertahan di 0% hingga tahun 2010, seharusnya memberikan support kepada indeks global, menjelang liburan panjang Thanksgiving di akhir pekan. Sementara isu negatif dari rencana penjualan saham dari 2 bank Jepang dan 5 bank China untuk mendapatkan dana segar dan kekhawatiran mahalnya valuasi saham Asia (P/E MSCI Asia Pasific 26x, tertinggi 6 tahun), membebani kinerja saham di pekan ini.

Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal negatif dari pola candle three inside out (indikasi bearish continuation), meski masih berada dalam bullish pennant dan uptrend channel, diikuti kenaikan dalam volume, seharusnya menunjukkan pola breakout range trading 2.450-2.500, karena potensi kenaikan yang didukung oleh signal positif dari 10/20 day MA yang uptrend dapat dibatasi oleh trendline resistance di 2.499 & middle line channel di 2.515. Indikator ADX terkoreksi (indikasi momentum penurunan terbatas), stochastic overbought, MACD di teritorial positif, seharusnya menunjukkan potensi kenaikan terbatas. Trend bullish bertahan jika IHSG jika masih ditutup harian diatas 2.458 untuk target 2.491.5 (high 19/11)/2.510 (projection 100.0). Perkiraan range hari ini di 2.430-2.492. Hitungan EW: IHSG berada dalam wave iv/3 dalam B, dan berpeluang kenaikan merupakan kenaikan yang terbatas 2491/2523 (sell on rally: stop diatas 2.560) target 2390.
Resistance : 2509.57.2500.15/2490.73/2481.87. PP 2473.02
Support : 2463.60/2454.18/2436.48/2418.21
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Daily Technical Analysis Forex Global

EUR-USD
(+30P) Euro menunjukkan signal netral dari pola candle long legged doji (indikasi toppish) meski telah breakout bearish pennant, seharusnya masih dukung potensi kenaikan selama bertahan di atas 1.4927. Jika EUR-USD berada di atas trendline 1.4927, dukung potensi penurunan terbatas. Indikator ADX terkoreksi, stochastic crossover up, MACD bullish, dukung potensi kenaikan masih terbuka. Support di 1.4920/1.4850 (trendline support). Resistance di 1.5000/1.5062. Euro saat ini berada dalam wave koreksi iii/c dalam C/X, menunjukkan potensi penurunan ke kisaran 1.46-1.47, jika gagal melampaui high 1.5062. Sell 1.5030 target 1.4830 & buy break 1.5070 target 1.5180 stop 40p, buy 1.4850 target 1.5000 stop 60p, sell break 1.4800 target 1.4650, Sell 1.5050 target 1.4850.
USD-JPY
USDJPY memberikan signal negatif dari pola candle long bearish, dan masih berada dalam downtrend channel, menunjukkan potensi technical selling masih terbuka setelah gagal bertahan diatas ex support 88.70. Indikator ADX trending up, MACD di teritorial bearish & stochastic oversold membatasi potensi technical rebound, mendorong perkiraan USD-JPY range di 88-90. Hitungan EW menunjukkan USDJPY saat ini berada dalam wave koreksi v/3 dalam C yang mendukung potensi penurunan lebih lanjut. Resistance berada di 88.70/89.50, support di 88.20/87.10. Buy break 89.60 target 91.50 stop 60p, Sell break 87.00 target 85.50 stop 60p. Hold Buy 88.50 target 90.50 stop 100p, Sell 90.50 target 89.50 stop 60p
GBP-USD
GBP menunjukkan signal negatif dari pola candle long legged doji (indikasi bearish reversal), meski masih bertahan di atas channel support di 1.6546 dalam uptrend channel, didukung indikator ADX flat, stochastic trending down, MACD masih bullish, seharusnya menunjukkan potensi konsolidasi. GBP masih berada dalam pola ascending triangle. Hitungan EW menunjukkan GBP di wave iv dalam 3/C. Buy 1.6450 target 1.6750 stop 1.6595, sell 1.6850 target 1.6500 stop 60p, hold sell 1.6600 target 1.6450 stop 60p, Buy 1.6290 target 1.6600 stop 60p, sell break 1.6400 target 1.6280 stop 60p, sell 1.6750 target 1.6450.
AUD-USD
AUD mendapatkan signal negatif dari pola candle bearish (indikasi bearish reversal) dan masih bertahan diatas trendline support di 0.9147, didukung ADX terkoreksi (potensi penurunan lemah), MACD bullish (divergence) & stochastic oversold mendukung perkiraan penurunan terbatas. Hitungan EW menunjukkan AUD saat ini menunjukkan wave koreksi iv/3 dalam B. Resistance 0.9280/0.9335, support di 0.9145/0.9050. Buy 0.9000 & 0.9150 target 0.9280 stop 0.9100, sell break 0.8990 target 0.8750 stop 60p. Hold Buy 0.9225 target 0.9300 stop 60p, sell 0.9330 target 0.9200 stop 60p.
www.strategydesk.co.id
www.harumdanaberjangka.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Daily Technical Analysis Indeks Saham Asia Futures

SSIZ9
Nikkei memberikan signal negatif dari pola candle bearish harami (indikasi bearish reversal yang lemah), dan ditutup dibawah channel support 9652. Secara keseluruhan trend bearish jangka pendek. Indikator stochastic trending down dan MACD bearish, ADX netral, mendukung potensi penurunan. Potensi kenaikan merupakan peluang sell on rally, selama gagal ditutup dibawah 9776 (23.6% FR). Hitungan EW menunjukkan indeks berada di wave 3/C. Resistance di 9640/9780. Support 9350/9180. Rekomendasi: Hold Buy 9500 & 9650 & 9850 target 9950 stop 9300, sell 9770 target 9500 stop 10250. buy break 9850 target 10050, buy 9150 target 9500 stop 100p.
KSIZ9
Indeks menunjukkan signal negatif dari pola candle evening star (indikasi bearish reversal) dalam pola uptrend channel, gagal ditutup diatas 61.8% FR di 214.97, didukung stochastic trending up (overbought), ADX terkoreksi, MACD bullish, dapat mendukung potensi kenaikan lebih lanjut dan membatasi potensi penurunan. Hitungan EW menunjukkan indeks di wave iv/3 untuk target 215.80/217.05, selama bertahan diatas 209.10. Resistance 215.30/217.00. Support 211.10/209.20 Rekomendasi: Buy 209.00 target 214.00 stop 100p, sell 215.50 & 217.00 target 210.00 stop 100p, buy 207.30 target 212.00, hold sell 212.00 target 209.50 stop 200p.
HSIX9
Indeks menunjukkan signal positif dari pola piercing bullish (indikasi bullish reversal) dan penutupan dibawah 22.600 dapat menbatasi potensi kenaikan hari ini, dan jika indeks berhasil ditutup dibawah channel support di 22418 akan memperburuk prospek bullish. Indikator ADX terkoreksi, MACD bullish & stochastic crossover down, seharusnya dukung potensi kenaikan terbatas. Indeks mendapatkan resistance 22860/22990. Support di 22450/22325. Hitungan Elliot wave indeks menunjukkan koreksi wave v/5. Rekomendasi: Sell break 22.200 target 21950 stop 100p. Sell 22680 & sell 22950 target 22200 stop 150p. Buy 22250 target 22850 stop 100p. (+500p+250p-100p)
www.strategydesk.co.id
www.harumdanaberjangka.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Tuesday, November 24, 2009

Daily Global Stocks Analysis

Prepare For Large Decline In Stocks, Next Year?
With the bulls and bears playing tug-of-war in an effort to control the market, we thought this might be a good time to talk with celebrated technical analyst Robert Prechter -- Elliot Wave International President - about what he sees in the charts.
And what he sees is alarming, to say the least.Prechter tells Fast Money, "we’re at a critical juncture of price and time," and all the bells are ringing on the negative side.
http://www.cnbc.com/id/34113591

Asian Stocks May Climb 30% Next Year on Growth, Baring Says
(Bloomberg) -- Asian stocks may advance as much as 30 percent next year as the “sweet spot” of low interest rates and accelerating economic and earnings growth persists, Baring Asset Management (Asia) Ltd. said.The MSCI Asia Pacific excluding Japan Index has surged 66 percent this year, set for its best annual performance in 16 years, as central banks from China to India slashed borrowing costs and implemented stimulus packages to bolster economies hurt by the global recession.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aBPNTThnLaw4

Stocks Face 20% Correction if Rally Cracks: Strategist

The asset-price rally is running out of momentum and will soon crack, which could lead to a 30 percent correction in oil and a 20 percent correction in stocks, Sean Corrigan, chief investment strategist at Diapason Commodities Management, told CNBC.com.
http://www.cnbc.com/id/34105897

Daily Commodity News

Crude Oil Rises on Improving Global Demand, Dollar Weakness
Nov. 23 (Bloomberg) -- Crude oil rose from a one-week low on speculation demand will increase as the global economy recovers from its worst recession since World War II.A report today in the U.S., the world’s largest oil user, may show existing-home sales rose 2.3 percent last month to their highest since July 2007, according to a Bloomberg News survey of economists. Oil also gained as investors bought physical assets on speculation U.S. efforts to restore growth will extend the decline in the dollar.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=asOsRDsj0FxY

Sugar May Be Headed for 17% Drop, Ex-Morgan Stanley Trader Says
(Bloomberg) -- Sugar prices may drop 17 percent by the end of January as speculators exit the market after prices failed to repeat recent gains, according to Jean Bourlot, Morgan Stanley’s former head of agriculture trading. Raw-sugar futures are heading for a second monthly decline after rising to a 28-year high in September on speculation that supplies would be curbed by bad weather in Brazil and India. The “risk is greater than the reward” now, and sugar is no longer a so-called asymmetrical trade that will only rise, according to Bourlot, who said rice prices may climb further.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a8CaKyCQUtjQ

Rubber Climbs to 14-Month High as Floods Curb Thai Production
(Bloomberg) -- Rubber rallied to the highest level in almost 14 months on concern that flooding in Thailand, the world’s largest producer, will reduce supply.Futures on the Tokyo Commodity Exchange gained as much as 2.7 percent to 250 yen a kilogram ($2,804 a metric ton), the highest level since Oct. 2, 2008. Flooding hit four provinces in southern Thailand after heavy rain started falling in the region on Nov. 19, the Royal Irrigation Department said yesterday on its Web site.
http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=avE0m39LwxfU

Daily Dow Jones Recommended Levels

Daily Forex Technicals | Written by FXtechtrade
DOW JONES INDEX
Today's support: - 10395.00 and 10358.25(main), where a delay and correction may happen. Break of the latter will give 10333.12, where correction also can be. Then follows 10295.75. Be there a strong impulse, we would see 10271.18. Continuation will bring 10248.70.Today's resistance: - 10486.40 and 10528.42(main), where a delay and correction may happen. Break would bring 10544.28, where a correction may happen. Then follows 10572.40, where a delay and correction could also be. Be there a strong impulse, we'd see 10598.70. Continuation would bring 10618.80.

Dow to ‘Take a Rest’ at 10,500: Technical Analysis

(Bloomberg) -- The Dow Jones Industrial Average will remain at about the 10,500 level through the end of the year, according to Volker Bien, a technical analyst at UniCredit Markets & Investment Banking in Munich. Bien, who looks at charts of trading patterns and prices to predict changes in a security, cited a graph showing how often the gauge has moved through different levels, which he said shows a “zone of extreme high density” at 10,500.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=agWN6JgUpXwc

Yen May Surge to 14-Year High Versus Dollar: Technical Analysis

(Bloomberg) -- The yen may surge to its strongest since 1995 against the U.S. dollar should it break “critical” resistance near 87, OzForex Ltd. said, citing trading patterns. The yen climbed to 87.13 on Jan. 21, the strongest since July 1995. A “clear break” through that level would signal more declines for the dollar, said Jim Vrondas, a manager at the online foreign-exchange dealer OzForex.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=agWN6JgUpXwc

Daily Technical Analysis BSDE (2)

BSDE (830)
* Buy back again untuk wave 5/5 final di 700/720 target 1.000/1.100
* Sell 880 (23/11) target 750 stop diatas 920
* 13/11.Buy 750 target 880 done (+17.3%)

04/11.BSDE (790)
Trend jangka pendek bullish, didukung oleh pola breakout ascending triangle di 750, MACD uptrend, berada dalam uptrend channel minor, meski candle daily menunjukkan small hanging man, seharusnya masih mendukung potensi kenaikan ke target 845 (138.2 FR 740-380)/880(panjang triangle Rp 130 + 750) dalam waktu dekat ini. Trend bullish selama BSDE ditutup diatas 630 (channel support), jika ditutup dibawah level tersebut dapat merubah trend dan mendorong perkiraan BSDE telah mencapai peaknya. Hitungan EW menunjukkan wave impulse 3/5 setelah menyelesaikan koreksi ABC yang berakhir di 630, target 845/880 (0.382% wave 3: 740-150), maksimal 1.100 (0.618 wave 3).
globalmarketstrategist.blogspot.com

Daily Technical Analysis INDF (3)

INDF (3.250)
* Sell 3.275 done (target cup with handle) target 3125/3025 stop 3450 (upper channel)
* Buy 2.725 (rekomendasi 15/10: done 29/10) & 3.125 done 3.250/3.275 = (+20.2% + 4.8%)
* Sell 3.275, profit +Rp 8.2%

(15/10). INDF (3250)
INDF masih berada dalam trend kenaikan jangka pendek dan jangka menengah, karena kondisi teknikal yang bullish, seperti pola candle long bullish (indikasi bullish continuation) kemarin, berada dalam uptrend channel (kemarin ditutup diatas middle channel line), target cup with handle di kisaran 3275-3325 hampir tercapai,MACD masih berada di teritorial bullish, mendekati 100.0 Fibonacci retracement 3275-820, meski kondisi MACD overbought, volume menunjukkan trend penurunan (negative divergence) seharusnya mendukung perkiraan potensi kenaikan dalam waktu dekat ini terbatas. Jika INDF dapat ditutup di atas 3275 (highest) dapat picu kenaikan ke target 3854/4,212 (138.2% FR 3275-820) dalam 1-2 bulan mendatang, selama tidak ditutup harian dan mingguan dibawah 2,700 (channel support). Hitungan EW menunjukkan INDF berada dalam wave impulse 5 extended / B dengan subwave minuette iii/5. Disc On. Good luck
globalmarketstrategist.blogspot.com

Daily Technical Analysis BUMI (9)

BUMI (24/11) (2.725)
Potensi penurunan BUMI kian terbuka setelah menembus support line di 2.700, diikuti tertahannya laju kenaikan di upper channel dalam downtrend channel di 2.875, dan hitungan wave 3 di 2.875 (1.61 x wave 2), indikator MACD negative divergence menunjukkan wave 3 telah berakhir dan saat ini dalam proses koreksi a dalam formasi ABC dalam 4, seharusnya mengarahkan BUMI ke target 2.580 (38.2% FR)/2.375/3.400 (61.8%). Sell on rally 2.950/3.050 target 2.350 stop diatas 3.100. Buy 2.325/2.375 target 2.850, sell 2.850 target 2.375 target 2.375, buy breakout 2.875 target 3.000/3.075. Sell breakout 2.100 target 1.950/1.700. Disc On.
* Buy 2.500 (18/11/2009) & 2.725 close di 2.725 (+9% + 0%)
* Posisi Buy 2.350 (+12.7%)
* Posisi sell 2.650(+3.9%).

globalmarketstrategist.blogspot.com

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 24-11

Research CLSA Sec: Buy ELTY target Rp 570

Research Danareksa Sec: Buy JSMR target Rp 2.450

Research CIMB-GK Sec: Outperform ADRO target Rp 2.300

Research BNI Sec: Buy BTEL target Rp 150

Research Danareksa Sec: Buy MAPI target Rp 790

Bukit Darmo Menuju Rp 150
HARGA saham PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) disebut-sebut bakal dikerek menuju level Rp 150 dalam jangka pendek. Sumber Investor Daily mengungkapkan, rencana perseroan membeli kembali (buyback) saham akan menjadi momentum kenaikan harga BKDP. Selain itu, kata dia, adanya kabar bahwa perseroan bakal menggarap proyek di dekat Jembatan Suramadu, Surabaya juga akan mendatangkan sentimen positif. Pada perdagangan kemarin, BKDP ditutup menguat Rp 14 (14,1%) ke posisi Rp 113.

Tunas Lampung Akuisisi Sawit
PT TUNAS Baru Lampung Tbk (TBLA) dikabarkan bakal mengakuisisi perkebunan kelapa sawit di Sumatera dan Kalimantan. Menurut sumber Investor Daily, sejumlah institusi keuangan siap menggelontorkan dana segar untuk menyukseskan akuisisi tersebut. Terkait itu, kata dia, ada pihak-pihak tertentu yang akan mengangkat harga TBLA dalam waktu dekat. Harga TBLA berpotensi menuju level Rp 500. Pada perdagangan kemarin, TBLA ditutup stagnan di level Rp 335.

IHSG Dibuka Naik 2,15 Poin
Pergerakan IHSG pada perdagangan Selasa (24/11) dibuka naik 2,15 poin (0,09%) di level 2.483,57 seiring dengan indeks Wall Street yang positif. Mayoritas indeks saham Asia terkoreksi berkat kekhawatiran terhadap isu penjualan saham di perusahaan Jepang dan penurunan harga minyak ke US$ 77.22/barel dan harga emas terkoreksi ke level US$ 1.164.00/ons di sesi Asia.

Nilai tukar rupiah yang kemarin sempat dibuka menguat akhirnya kembali melemah. Rupiah kembali menghadapi tekanan sehingga menembus lagi level 9.500 per dolar AS. Pada perdagangan Selasa (24/11/2009), rupiah dibuka melemah ke level 9.510 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.470 per dolar AS.Menurut dealer, rupiah mendapatkan tekanan dari permintaan korporasi lokal yang sedang berburu dolar untuk memenuhi kebutuhan akhir tahunnya. Rupiah diprediksi akan melorot hingga 9.535 per dolar AS.Di pasar global, dolar AS kembali mendapatkan tekanan setelah sebuah komenter menyatakan bahwa pemerintah AS kemungkinan akan memperpanjang kebijakan stimulus daruratnya.Pada perdagangan di New York, euro menguat ke 1,4963 dolar, dibandingkan sebelumnya di level 1,4860 dolar. Namun dolar AS menguat ke 88,97 yen, dibandingkan sebelumnya di 88,92 yen. Mata uang Jepang ini juga dinilai sebagai 'safe-haven' selain dolar AS.

BAKRIE ROADSHOW OBLIGASI GLOBAL, Bumi Cari Utang Baru US$ 300 Juta
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berencana mencari pinjaman baru senilai US$ 300 juta pada akhir tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi.

ENRG Rencana Akuisisi Blok Minyak dan Gas Bumi
PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berencana untuk mengakuisisi participating interest atas blok minyak dan gas bumi Production Sharing Contract dalam wilayah RI. Rights issue PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) tinggal menunggu kesepakatan dengan beberapa perusahaan sekuritas yang akan bertindak sebagai pembeli siaga.

Fuad: Size Century Kecil dan Tidak Sistemik
Ketua Bapepam-LK Ahmad Fuad Rahmany mengisyaratkan, size Bank Century tidak besar dan secara financial tidak menimbulkan risiko yang signifikan terhadap bank-bank lain.

Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) dan Yayasan Bina Sejahtera Warga Bulog (Yabinstra) akan menjadi pembeli siaga (standby buyer) dalam rencana penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) senilai Rp 118,711 miliar.


Island Concept Akuisisi Pulau Mas Utama
PT Island Concept Indonesia Tbk (ICON) akan merger dengan PT Pulau Mas Utama (PMU). Langkah ini diambil setelah perseroan gagal mengakuisisi PT Promud Hidrokarbon.

Ketika Roda Multistrada Tak Lagi Seret Berputar
Tahun lalu, roda bisnis PT Multistrada Arah Sarana Tbk seret berputar. Kini, kinerja produsen ban itu menggelinding kencang. Strategi pemasaran mampu mengentaskan perusahaan itu dari kubangan krisis. Apakah harga saham emiten bersandi MASA itu juga bakal melaju kencang?

JAJAKI MERGER DENGAN CIPUTRA SURYA, Ciputra Development Ekspansi ke Tiongkok
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) akan ekspansi usaha ke Tiongkok mulai 2010. Perseroan mengincar proyek pembangunan apartemen dengan target penjualan senilai US$ 1,3 miliar.

Obligasi Salim Ivomas Diturunkan Menjadi Rp 730 M
PT Salim Ivomas Pratama menurunkan nilai emisi obligasi dari Rp 1,25 triliun menjadi Rp 730 miliar. Sedangkan kupon obligasinya mencapai 11,65%.

Bhakti Energi Tunda IPO Saham
PT Bhakti Energi Persada menunda rencana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham, yang semula dijadwalkan akhir tahun ini. Produsen batubara milik T Permadi Rachmat, salah seorang pendiri PT Adaro Energy Tbk (ADRO) itu sedang mematangkan rencana kemitraan strategis dengan investor baru.

99,77% Obligasi Fixed Davomas Berubah Jadi Variabel
Perubahan obligasi bunga fixed menjadi varibael PT Davomas Abadi Tbk (DAVO) hingga 17 November 2009 telah mencapai 96,77% (US$230,305 juta) dari total Existing Notes.

Stimec International Lepas Saham AIMS
PT Stimec International (SI) akan melepas kepemilikan sahamnya di PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk (AIMS).

Krisis, Surya Intrindo Cari Investor Baru
PT Surya Intrindo Makmur Tbk (SIMM) saat ini tengah mencari investor dan buyer serta order baru untuk menghidupkan kembali aktivitas produksinya.

PT Sarana Multigriya Finansial akan melakukan penawaran awal obligasi SMF II 2009 senilai Rp350 miliar untuk pembiayaan perumahan.
PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) akan membagikan dividen interim sebesar Rp18 per saham (total Rp5,508 miliar) yang akan dibayarkan 28 Desember 2009.

Bursa Akan Suspensi Saham BATI 28-30 Desember 2009
Terkait rencana merger dengan PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA), saham PT BAT Indonesia Tbk (BATI) akan disuspensi selama 3 hari dari 28-30 Desember 2009.

PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) menganggarkan belanja modal atau caital expenditure/capex sekitar Rp425 miliar untuk proyek di Surabaya.PT Ciputra Property Tbk (CTRP) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure/capex sekitar Rp700 miliar pada 2010.PT Ciputra Development Tbk (CTRA) berencana akan menambah kepemilikan saham pada anak perusahaannya di PT Ciputra Surya menjadi 62,66%.

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Daily Market Outlook IHSG

Market Review
IHSG gagal memanfaaatkan kenaikan indeks saham regional Asia dan Eropa kemarin, karena investor melakukan aksi profit-taking di saham grup Bakrie, setelah PT Bumi Resources menunda laporan keuangan kuartal 3 hingga awal bulan Desember dari jadwal semula 30 November 2009 dan kekhawatiran dari Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengenai dampak negatif penggelembungan modal (bubble) dari masuknya aliran dana asing (hot money) ke pasar Indonesia, baik saham maupun instrumen surat utang. Mayoritas indeks Asia menguat berkat perkiraan AS masih mempertahankan suku bunga 0% hingga akhir 2010. Kenaikan saham yang memiliki isu pembagian dividen (ADRO, PTBA, UNVR) menahan laju penurunan IHSG. IHSG melemah 5,949 poin (-0,24%), di 2.481,416, transaksi tercatat Rp 4,41 triliun. Investor asing membukukan net sell Rp 66,84 miliar, dibandingkan net buy Rp 228,39 miliar (20/11).

Indeks saham MSCI Asia Pasific menguat untuk pertama kali dalam 3 hari terakhir karena pejabat ekonomi China berjanji untuk mempertahankan kebijakan “konsisten, stabil” untuk merangsang pertumbuhan, pernyataan pejabat the Fed melihat suku bunga tetap dipertahanjkan hingga 2010, diikuti kenaikan harga logam mengangkat harga saham pertambangan. Saham China Construction Bank Corp, Newcrest Mining Ltd, James Hardie Industries NV, melonjak 6,4%, mengalami kenaikan tajam kemarin.

IHSG Outlook
Potensi kenaikan IHSG pada hari ini diperkirakan terbatas, dimana investor domestik akan kembali mengacuhkan prospek kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street di awal pekan ini, karena investor domestik masih menanti perkembangan selanjutnya dari sikap Presiden SBY yang tidak tegas atas kasus 2 pimpinan KPK Bibit – Chandra dan kasus Bank Century seperti diungkap oleh Badan Pemeriksa Keuangan (KPK), dapat menimbulkan sentimen negatif kepada iklim investasi di mata investor asing. Kekhawatiran yang muncul dari Bapepam-LK mengenai dampak negatif penggelembungan modal (bubble) dari masuknya aliran dana asing (hot money) ke pasar Indonesia, baik saham maupun instrumen surat utang, dapat membebani kinerja Rally IHSG pada pekan ini. Isu BI akan membuat peraturan yang dapat membatasi kepemilikan asing di surat utang negara jangka pendek dan isu kontrol devisa yang akan dilakukan oleh sejumlah negara tetangga, berpotensi melemahkan rupiah terhadap dolar AS, ikut membebani kinerja IHSG di awal pekan ini. Meski IHSG masih mendapatkan support dari isu positif dari sejumlah saham unggulan seperti aksi pembagian dividen (UNVR, PTBA, TURI, TLKM, ADRO, SMGR, BMRI, BBRI), BBNI, aksi korporasi (BUMI/ENRG/DOID/DEWA/INDF), diikuti positifinya pernyataan dari pejabat China (isu kebijakan yang konsistendan stabil) dan AS (isu suku bunga AS akan bertahan di o% hingga 2010), dapat support IHSG

Stock Picks: Average last 22 week +104.37%. Target 10-30%, Risk < -10%
BUMI +11.7%/DEWA +3.7%/PGAS +1.9%/DOID -0.6%/ASII +0.9%/MEDC 3.7%/ ANTM 4.2%/SMGR 0%/HEXA -0.84%/TRUB +4.8%/BKSL +10.1%/PTBA 6.7%/ ENRG +5.2%/BMRI +1.06%/TLKM 1.1%. Buy on correction: BUMI/UNVR/PTBA ITMG/ADRO/BMRI/BBRI/BKSL/RAJA/MYOR/CTRA/BSDE/BTEL/ASII/INDF

Stock Picks:
 INDF : Hold target Rp 3.500
 UNVR : Buy target Rp 13.400

Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan masih dapat melanjutkan momentum kenaikan di awal pekan ini berkat sejumlah sentimen positif yang dapat mengangkat harga saham global hari ini, seperti diantaranya pernyataan pejabat the Fed yang melihat suku bunga AS akan bertahan di level saat ini hingga akhir tahun 2010 dan pernyataan pejabat China berjanji untuk mempertahankan kebijakan “konsisten, stabil” untuk merangsang pertumbuhan, angkat keyakinan investor global di awal pekan ini. Analis di AS menyarankan pembelian saham perusahaan dari Schlumberger Ltd (dipugrade Credit Suisse) hingga Deere & Co (diupgrade Morgan Stanley), diikuti kenaikan sejumlah saham komoditi yang mendapatkan keuntungan dari terpuruknya nilai dolar AS hingga mengangkat harga emas ke rekor tertinggi baru di $1.173/ons dan minyak mencapai US$ 79.68/barel, ikut topang kinerja indeks saham global. Kenaikan data PMI Euro menjadi 53.2 di bulan November, Existing Home Sales AS melonjak ke 6,10 juta memberikan daya tarik untuk pasar saham global, terutama menjelang lelang Treasury AS senilai US$ 116 miliar dan liburan Thanksgiving di akhir pekan yang panjang, dapat meredam kekhawatiran terhadap potensi aset global “bubble” di akhir tahun ini.

Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal negatif dari pola candle evening star (indikasi bearish reversal yang moderat), meski berada dalam bullish pennant dan uptrend channel, diikuti pola higher low dalam 1 pekan terakhir, seharusnya menunjukkan pola range trading 2.450-2.500, karena potensi kenaikan yang didukung oleh signal positif dari 5/10/20 day MA yang uptrend dapat dibatasi oleh trendline resistance di 2.49 & middle line channel di 2.510. Indikator ADX trending up (indikasi momentum kenaikan terbatas), stochastic trending up (overbought), MACD di teritorial positif, seharusnya menunjukkan potensi kenaikan terbatas. Trend bullish bertahan jika IHSG jika masih ditutup harian diatas 2.445 untuk target 2.491.5 (high 19/11)/2.510 (projection 100.0). Perkiraan range hari ini di 2.450-2.500. Hitungan EW: IHSG berada dalam wave iii/3 dalam B, untuk dan peluang kenaikan ke 2491/2523 (sell on rally: stop diatas 2.560) target 2390.
Resistance : 2508.57/2501.78/2494.99/2488.12. PP 2481.25
Support : 2474.46/2467.67/2460.80/2453.93
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Monday, November 23, 2009

Track Record Rekomendasi Saham Indonesia (17 Juni - 23 November 2009)

Track Record (17 Juni - 23 November 2009 = 22 Pekan)
Average +100.69% (21 Pekan) + 3.68% (total +55.3% : 15 Saham Pilihan Pekan ini: 19 Nov - 23 Nov) = Total 104.37% (Profit dalam 4 Pekan terakhir; sebelumnya 4 pekan lalu: 17 pekan berturut-turut Positive Return) = Average 4.74%/Week. Outperform IHSG dalam 22 pekan = Average +33.22% (IHSG Range 1,750-2,481).

Track Record (19 - 23 November 2009)
BUMI +11.7%/DEWA +3.7%/PGAS +1.9%/DOID -0.6%/ASII +0.9%/MEDC 3.7%/ANTM 4.2%/SMGR 0%/HEXA -0.84%/TRUB +4.8%/BKSL +10.1%/PTBA 6.7%/ENRG +5.2%/BMRI +1.06%/TLKM 1.1%

Track Record Periode 09 Nov - 17 Nov: (24 Posisi)
PTBA 5.4%/DOID 10.0%/BBRI 3.3%/BBCA 0.5%/BMRI 0%/ MEDC 2.8%/PGAS 3.4%/JSMR 2.7%/SMRA 0%/CTRS -5.8%/SGRO 3.0%/ INDF 3.2%/KLBF 2.2%/GGRM 1.7%/SMCB 4.9%/SMGR 0%/ANTM 11.2%/MYOR 14.2%/UNVR 7.8%/ITMG 17.9%/BUMI 12.6%/ENRG 1.7%/ TRUB 9.7%/ASII 3.9%/FREN 3.7%

Track Record Periode 26 Okt - 06 Nov: (29 Posisi): BBRI +2.7/BMRI 0%/PTBA -0.67%/ADRO 0%/PGAS +0.68%/SDRA 0%/AKRA +6.8%/BSDE +12.6%/SMGR 11.1%/SMRA +13.0%/BUMI +11.36%/ENRG +30%/HEXA 4.4%/MEDC 4.8%/BBCA +2.7%/INCO 0%/PGAS +2.7%/SMCB -1.2%/ASII -1.2%/INDF +2.4%/GGRM +12.2%/TRUB 0%/ANTM 3.2%/INKP -9.5%/BUMI -2.04%/SMCB 2.5%/ENRG 9.2%/ASII -0.6%/INDF 5.08%. Total Profit +122.21% untuk 29 posisi.

Track Record Periode 19 - 23 Okt: BUMI (3.000) -9.16%, JSMR (1.860) -1.07%, INCO (4.225) +1.18%, PGAS (3.750) 0%, PTBA (14.650) +2.39%, ANTM (2.625) -0.95%, SMGR 6.950 -2.1%, UNTR (16.500) -3.03%, SMCB (1.640) -1.8%, KLBF (1.340) -2.2%/HEXA 3.075 -0.8%, SGRO (2.400) 2.08%,BMRI (4.775) -1.04%, BBRI (7.850) -3.18%, AALI (22.200) -0.45%, TLKM (8.650) +0.57%, UNVR (10.850) -3.38%, ADRO (1.510) +7.94%, BBCA (4.775) 0%, ITMG (24.450) 0% (+Dividen Rp 648).

Track Record Periode 12 - 16 Okt: BUMI (2900) +4.3%, INDF (3100) +3.2%, JSMR (1800) +3.9%, ASII (33500)-0.6%, ANTM (2600) +1.9%, TLKM (8650) +0.6%, UNVR (11000) 0%, UNTR (15500) +7.7%, SMCB (1550) +7.1%, KLBF (1320) +2.3%, BMRI (4875) +1.03%, BBRI (8050) -0.62%, SMGR (6700) +5.2%, BSDE (640) +12.5%, PGAS (3575) +4.9%, MEDC (3175) 0%, INCO (4150) +2.4%, TINS (2200) +1.1%, SDRA (320) 1.5%.

Track Record Periode 17 Juni - 09 Okt 2009 lainnya bisa dilihat di blog (globalmarketstrategist.blogspot.com).

Bills Yielding Zero as Stocks Soar Make 1938 Moment

(Bloomberg) -- For the first time in seven decades, Treasury bills are paying no interest while stocks continue to appreciate -- a divergence in U.S. financial markets that might be perilous if Federal Reserve Chairman Ben S. Bernanke didn’t know all about 1938. That’s when the Standard & Poor’s 500 Index climbed 25 percent even as bill rates tumbled to 0.05 percent from 0.45 percent. As 1939 began, stocks began a three-year, 34 percent decline after the Fed increased borrowing costs prematurely to stymie inflation that never materialized.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=aDDo.iC72ANY

Investors ‘Losing Confidence’ in Thai Stocks, MFC Asset Says

(Bloomberg) -- Investors are “losing confidence” in Thai stocks amid anti-government protests and lawsuits to halt industrial projects over pollution, according to MFC Asset Management Pcl. The SET Index dropped for a third day, losing 1.2 percent to 686.78 at 2:55 p.m., after Deputy Prime Minister Suthep Thaugsuban said in Bangkok the government plans to use the internal security law to contain an anti-government rally later this week.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=newsarchive&sid=a4rKw.zw74Tk

Survey: Dollar Slump Persisting as Top Analysts See No Bottom

(Bloomberg) -- The most accurate dollar forecasters predict the world’s reserve currency will continue sliding even when the Federal Reserve begins to raise interest rates, which policy makers say is an “extended period” away. Standard Chartered Plc, Aletti Gestielle SGR, HSBC Holdings Plc and Scotia Capital Inc. say the dollar will depreciate as much as 7.1 percent versus the euro. About $12 trillion of fiscal and monetary stimulus, the world’s lowest borrowing costs and a record $4 trillion of government bond sales between 2009 and 2010 will weigh on the currency, they said. So will the nation’s 10.2 percent unemployment rate and signs that the economic recovery may falter, they said.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=at68Vpon.tCk

China Is Risking Japan 1980s-Style Bubble, BNP Says

(Bloomberg) -- China is risking a Japan-style bubble unless the country’s regulators start to rein a record lending boom, BNP Paribas said. “We’re entering a phase where China could experience similar asset bubble that we saw in Japan in the 1980s,” said Erwin Sanft, head of China and Hong Kong equities research at BNP Paribas. “If China continues its loose fiscal and monetary policy that could be those problems.”China implemented a stimulus package, cut interest rates five times since September 2008 and encouraged $1.3 trillion of lending to boost domestic spending as the global recession curbed demand for the country’s exports. The credit expansion helped the Shanghai Composite Index rally 83 percent this year and home prices in 70 major cities climb at the fastest pace in 14 months in October.

http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601087&sid=agIJ608BequE&pos=7

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 23-11

Research CLSA Sec: Upgrade BUMI dari Underperform menjadi Outperform

Research Danareksa Sec: Buy MAPI target Rp 790

Seiring Rencana Kenaikan Cukai
Rencana kenaikan tarif cukai tokok sebesar 5% akan memangkas keuntungan pabrik rokok. Saham-saham rokok yang dulu banyak digandrungi kini semakin dijauhi investor.

Tanggapi Rekomendasi Tim Delapan, Presiden Sampaikan Pidato Senin Malam
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin malam pukul 20.00 WIB di Istana Merdeka Jakarta dijadwalkan menyampaikan pidato berkaitan dengan pandangan pemerintah atas rekomendasi Tim Delapan.

PT Bank Mandiri Tbk memastikan bakal memiliki saham di PT Garuda Indonesia sebelum bulan November 2009 berakhir.

Hasil audit investigastif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap aliran dana bailout Bank Century senilai Rp 6,7 triliun mengecewakan. Hasil audit tersebut justru tidak mengungkap kemana saja dana bailout untuk bank yang sudah berganti nama menjadi Bank Mutiara itu tersebut mengalir.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) akan menggabungkan (merger) 4 anak usahanya ke dalam PT Indofood CBP Sukses Makmur senilai Rp 466,476 miliar. Merger diharapkan rampung sebelum tutup tahun 2009.

PT Multi Nitro Kimia, anak usaha PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) berencana menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah dengan total nilai Rp 370 miliar. Dananya akan digunakan untuk pembangunan pabrik dan modal kerja.

Ciputra Development Menuju Rp 650
HARGA saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dikabarkan bakal diangkat menuju level Rp 650 dalam jangka pendek. Sumber Investor Daily mengungkapkan, sejumlah broker telah mendapat pesanan dari pihak-pihak tertentu untuk mengerek harga CTRA, seiring batas akhir waran perseroan dalam waktu dekat.

Asing Minati Saham Humpuss
SEJUMLAH perusahaan asing dikabarkan berminat membeli 6,63% saham simpanan (treasury stock) PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS). Bahkan, kata sumber Investor Daily, ada salah satu perusahaan BUMN yang juga disebut-sebut tertarik membeli saham perseroan. Harga HITS berpeluang mencapai level Rp 600-700, karena perseroan bakal mendapat dana segar untuk ekspansi dan penambahan armada baru.

Pada pekan lalu, bursa Wall Street kembali ditutup melemah. Pada perdagangan Jumat (20/11/2009), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup melemah tipis 14,28 poin (0,14%) ke level 10.318,16. Indeks S&P 500 melemah tipis 3,52 poin (0,32%) ke level 1.091,38. Nasdaq melemah tipis 10,78 poin (0,50%) ke level 2.146,04.Sementara harga emas dunia kembali menembus rekor tertingginya di US$ 1.152,85 per ounce pada akhir pekan lalu. Harga minyak mentah dunia turun tipis, dengan minyak light sweet turun 74 sen menjadi US$ 76,72 per barel.Untuk pekan ini, pola pergerakan IHSG diprediksi masih akan sama dengan pekan lalu. Investor masih akan mencermati gerak bursa regional yang sedang memasuki fase konsolidasi. Sementara Bursa Tokyo pada hari ini tidak ada transaksi sehubungan dengan libur nasional. Kenaikan harga logam (emas capai rekor tertinggi baru di US$ 1.163.95/ons) dan minyak US$ 78.24, angkat mayoritas indeks saham Asia (kecuali Jepang libur).

Nilai tukar rupiah bergerak tenang setelah pekan lalu melemah akibat trend penguatan dolar AS di pasar global. Investor kehilangan semangat di tengah minimnya katalis di pasar. Pada perdagangan Senin (23/11/2009), rupiah stabil di level 9.500 per dolar AS. Rupiah kini memasuki fase konsolidasi namun diprediksi akan bergerak pada kisaran yang tidak terlalu lebar.Dolar AS sepanjang pekan lalu tercatat menguat atas sebagian besar mata uang Asia sepanjang pekan lalu, dipicu oleh kekhawatiran seputar pemulihan ekonomi global sehingga membuat investor berbondong-bondong memburu safe-havens.

Dana Asing Terus Mengalir ke Bursa
Sepanjang pekan lalu, hot money Rp 1,73 triliun masuk ke pasar saham.

Desember, ADRO Bagikan Dividen Interim
ADRO bakal membagikan dividen interim tahun buku 2009 sebesar Rp 12 per saham ke pemegang saham.

AALI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun di 2010
Nilai belanja modal ini sama dengan anggaran pada tahun ini.

ASII Kaji Tuntutan Stock Split Investor
Banyak pemegang saham yang sudah meminta ASII melakukan aksi korporasi tersebut.

Obligasi Kemahalan, Investor Lirik Saham
Tahun 2010 ekonomi dunia diprediksi membaik dan suku bunga berpeluang kembali naik. Akibatnya, yield obligasi bakal sedikit berkurang.

Multi Nitrotama Bakal Terbitkan Surat Utang Rp370
PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) berencana menawarkan obligasi I-2009 dengan tingkat suku bunga tetap Rp270 miliar dan sukuk ijarah Rp100 miliar.

Kalbe Farma Tidak Lanjutkan Buyback
Berakhirnya pembelian kembali saham, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) tidak melakukan pembelian saham kembali.

PT Central Korporindo Internasional Tbk (CNKO) sedang menyelesaikan 3 proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) senilai Rp480 miliar meskipun kekurangan dana Rp62,423 miliar.

Dana Jangka Pendek Perlambat Ekonomi 2010
Sejumlah ekonom mengingatkan, aliran modal asing jangka pendek (hot money) ke Indonesia yang diprediksi meningkat tahun depan bakal memperlambat pertumbuhan ekonomi 2010.

Kuartal III-2009, Penyerapan Utang RI dari ADB 54%
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat, realisasi penarikan pinjaman proyek Indonesia dari Asian Development Bank (ADB) hingga kuartal III-2009 mencapai US$ 128,2 juta atau 54,16% dari target US$ 236,69 juta.

Kuartal III, Investasi Langsung Defisit US$ 70 Juta
Sepanjang kuartal III-2009, kinerja investasi langsung membukukan defisit sebesar US$ 70 juta atau jauh di bawah realisasi kuartal II yang surplus US$ 0,2 miliar. Itu karena surplus investasi langsung asing atau penanaman modal asing (PMA) tidak dapat mengimbangi defisit pada investasi langsung penduduk di luar negeri (direct investment abroad).

ARAH INVESTASI SEPEKAN: Penguatan Indeks Kian Terbatas, Harga SUN Masih Tertekan
Ruang penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini diperkirakan semakin terbatas. Indeks akan bergerak pada level support 2.420 dan resistance 2.530. Sedangkan harga surat utang negara (SUN) diprediksi masih tertekan dengan potensi kenaikan imbal hasil (yield) sekitar 20-30 basis poin (bps).

Grup Astra Emisi Obligasi Rp 4 T
PT Federal International Finance (FIF) dan PT Astra Sedaya Finance, dua unit usaha PT Astra International Tbk (ASII), akan menerbitkan obligasi dan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) pada 2010 senilai Rp 4 triliun.

Anak Usaha Adaro Lunasi Notes US$ 40 Juta
OML), anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO), melunasi utang pokok notes (surat utang) senilai US$ 40 juta. Surat utang dengan bunga 13% per tahun itu dibayar pada Oktober 2009.

Astra Graphia Siapkan Capex Rp 120 Miliar
PT Astra Graphia Tbk (ASGR) menyiapkan dana sekitar Rp 80-120 miliar untuk membiayai belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan. Dana tersebut dianggarkan dari kas internal perusahaan. Hingga akhir September 2009, posisi kas setara kas perseroan mencapai Rp 140,6 miliar.

INVESTASI US$ 200 JUTA DI AFRIKA BARAT, Bakrie Sumatera Gandeng IFC
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) berencana menggandeng International Finance Corporation (IFC), anak usaha Bank Dunia, untuk berinvestasi di Afrika Barat. Investasi senilai US$ 200 juta itu direalisasikan mulai tahun depan.

BEI Cabut Suspen RAJA
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencabut suspensi atas saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Saham RAJA kembali diperdagangakan di BEI hari ini (23/11).

Sumber: Investordaily, inilah.com, detik.com & Market Flash, kontan, Bloomberg, Reuters, CNBC
www.strategydesk.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Weekly Market Outlook IHSG

Market Review
IHSG kembali melanjutkan momentum penguatan dalam 3 pekan terakhir hingga pekan lalu, berkat kinerja korporasi yang positif dari saham grup Bakrie yang mendapatkan sentimen positif dari isu pembelian PT. Newmont-isu merger operator CDMA Esia-Flexi Telkom-calon terkuat penawaran tambang BHP Billiton-right issue ENRG & DEWA, saham dari grup Astra dari isu pembagian dividen ASII sebesar Rp 290/saham pekan lalu, diikuti isu positif dari rencana pembagian dividen dari PTBA, UNVR, SMGR, BBCA. Kenaikan harga komoditi batubara dan emas yang mencatat rekor tertinggi US$ 1.152/troy ons, ikut angkat harga sejumlah saham seperti ITMG, PTBA, BUMI, ADRO, ANTM. Imbas kenaikan mayoritas indeks saham regional Asia dan Wall Street, paska KTT APEC di Singapura 2 pekan lalu yang masih mempertahankan stimulus global mengikuti jejak pertemuan negara 20 di Skotlandia di pekan sebelumnya, data pertumbuhan ekonomi Jepang & Singapura, diikuti data penjualan ritel AS bulan Oktober tercatat lebih tinggi dari prediksi pasar, ikut mendorong technical rebound IHSG di pekan lalu. Meski momentum kenaikan IHSG dibatasi oleh kisruh diantara KPK-Polri, kasus Bank Century dan hasil rekomendasi Tim 6 terkait kasus Bibit-Chandra dan isu BI akan mengambil langkah untuk membatasi investasi asing di obligasi pemerintah jangka pendek sehingga melemahkan rupiah mendekati level Rp 9.600/dolar. IHSG menguat 60,56 poin (+2.49%) pekan lalu, ditutup di 2.487,36. Hari Jumat (20/11), IHSG naik 18,58 poin (+0,75%) menjadi 2.487,36. Investor asing bukukan net buy Rp 178,4 miliar pekan lalu, dibandingkan net buy Rp 571.54 miliar di pekan sebelumnya.

Indeks saham Asia melemah di pekan ini, mendorong indeks MSCI Asia Pasific mengalami penurunan mingguan terbesar dalam 3 pekan terakhir berkat rencana penjualan saham perusahaan Jepang, sementara perusahaan termasuk Sony Corp memicu kekhawatiran terhadap prospek keuntungan. Saham Mitsubishi UFJ Financial Group Inc anjlok 7,3% setelah mengumumkan penjualan saham publik tambahan terbesar di Jepang, Hitachi Ltd anjlok 14% setelah mengumumkan rencana untuk menjual saham surat berharga. Sony Corp, anjlok 5,5% setelah memangkas target keuntungan. Indeks MSCI Asia Pasific anjlok 1,2% menjadi 116,91 di pekan ini. Indeks Kospi Korea dan Shanghai China berkat ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di tahun 2009/2010. Indeks MSCI Asia Pasific telah menguat 31% di tahun 2009, dibandingkan indeks S&P 500 yang menguat 21% dan Indeks Dow Jones Stoxx Eropa sebesar 23%.

IHSG Outlook
Momentum IHSG pada pekan ini diperkirakan masih terbatas, berkat kekhawatiran Rally IHSG sebesar 109% (year-to-date) masih mendapatkan keuntungan dari banjirnya likuiditas rupiah di tengah anjloknya nilai dolar AS dan rendahnya suku bunga negara maju, tidak dapat diimbangi pertumbuhan ekonomi nasional (4,2-4,5%) dan pendapatan korporasi, serta adanya sentimen negatif dari dalam negeri seperti: aksi Bank Indonesia akan membatasi kepemilikan investor asing di surat berharga BI jangka pendek, rencana penyerahan hasil audit investigasi ex Bank Mutiara (Bank Century) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan pengumuman dari Presiden SBY terkait rekomendasi Tim 8 dalam kasus Bibit-Chandra, diikuti kondisi teknikal yang overbought dan mahalnya valuasi saham regional Asia.

Momentum kenaikan IHSG diperkirakan berasal dari kinerja sejumlah emiten unggulan yang solid di tahun ini, seperti saham grup Bakrie masih mendapatkan sentimen positif dari sejumlah isu positif : pembelian 14% saham divestasi PT Newmont (untungkan BUMI & DEWA), penjualan obligasi konversi US$ 300 juta BUMI, isu right issue DEWA dan ENRG, isu merger operator CDMA Esia – Flexi Telkom (untungkan BTEL) dan “Buy on Rumor” laporan keuangan PT Bumi Resources per September 2009 dirilis 30 November). Isu pembagian dividen oleh sejumlah emiten seperti TLKM (Rp 26,65), INCO (Rp 105l kurs Rp 9.500), ADRO (Rp 12), UNVR (Rp 100), BBRI (Rp 45,74), PTBA (Rp 66,75), BBNI (Rp 9,44), TURI (Rp 72), BMRI (Rp 19,26), PGAS (Rp 10), SMGR (Rp 58), memberikan support kepada saham tersebut. Usulan mengenai stock split di RUPSLB ASII beberapa waktu lalu, dapat angkat sentimen harga grup Astra. Kenaikan harga cpo, batubara, emas dapat angkat harga saham AALI, SGRO, UNSP, LSIP, ITMG, PTBA, BUMI, UNTR, ADRO dan ANTM, diikuti saham TINS dan INCO yang mendapatkan keuntungan dari isu emiten yang positif.

Sementara prospek pertumbuhan ekonomi di kuartal 4 2009 yang lebih baik dari kuartal sebelumnya (prediksi BI 4.4%), perkiraan deflasi dalam indeks harga konsumen (IHK) bulan November (prediksi BPS), trend penurunan suku bunga kredit dan KPR oleh sejumlah bank besar nasional, serta masih berlanjutnya stimulus fiskal di tahun depan, dapat memberikan support kepada IHSG di bulan ini. Meski kekhawatiran isu kontrol devisa dan pembatasan kepemilikan asing di SUN, dan sejumlah isu negatif dari kisruh KPK-Polri & pengumuman mengenai hasil rekomendasi tim 8 oleh Presiden SBY (23/11), kasus bank Century, dapat membatasi momentum kenaikan IHSG untuk pekan ke-4 di bulan ini.

Chart Dolar Rupiah Daily: Trend jangka pendek: Bearish; Lower high + downtrend channel + wave koreksi iv/3 + candle dark cloud cover = potensi kenaikan terbatas. Resistance 9.770/9700. Support 9450/9300
Buy on weakness (session 1): Selected Stocks (Check out UBI Daily News)













Sementara dari faktor eksternal, IHSG masih dibayangi oleh kekhawatiran mahalnya valuasi indeks saham regional Asia dan ancaman “Bubble” di pasar komoditi dan saham seperti diprediksikan Nouriel Roubini (ekonom peraih Nobel) baru-baru ini, potensi kenaikan inflasi global yang dapat memicu penarikan dana stimulus global sebesar US$ 2 triliun dan potensi kenaikan suku bunga di sejumlah negara Asia Pasific (Australia, China, India, Taiwan dan Korea Selatan) di bulan mendatang, diikuti perkiraan data ekonomi dari AS pekan ini dapat memberikan kejutan pelemahan paska data Leading Indicator dan Housing Starts AS hari Jumat lalu, dapat menurunkan daya tarik untuk saham lokal dan dapat picu aksi profit-taking di awal pekan ini.

Global Outlook
Potensi kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan terbatas menjelang liburan Thanksgiving di AS akhir pekan ini, berkat kondisi teknikal indeks Standard & Poors 500 AS overbought (liat di chart bawah), kondisi ekonomi AS yang rapuh dari sektor perumahan dan tenaga kerja berlanjut menunjukkan pelemahan, rencana bank sentral Eropa untuk menarik stimulus secara berangsur dan isu kontrol devisa oleh sejumlah bank sentral di Asia untuk mencegah terjadinya bubble aset di pasar saham dan komoditi, penguatan dolar AS karena investor kembali memburu Treasury AS (lelang Treasury pekan ini US$ 119 miliar), dapat memberikan tekanan kepada indeks saham awal pekan ini. Sebelumnya indeks saham global mendapatkan keuntungan dari hasil KTT APEC di Singapura di pekan lalu yang masih mempertahankan stimulus, data pertumbuhan ekonomi kuartal 3 2009 Jepang dan Singapura tercatat diatas prediksi analis, kenaikan data penjualan ritel AS dan Jobless Claims stabil di pekan lalu, OECD menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 1,4% di tahun 2010, merupakan hal yang menopang kinerja indeks saham global pekan lalu. Di pekan ini, perkiraan penurunan data Existing Home Sales AS (23/11) paska data Housing Starts & Building Permits AS pekan lalu, revisi penurunan GDP Q3 (prediksi 2,9%) & Consumer Confidence (24/11; prediksi 47,5), Durable goods (prediksi 0,5%) yang dapat membebani kinerja bursa Wall Street, dapat dibatasi oleh perkiraan kenaikan data House price Case Shiller (24/11; prediksi -9,1), Personal Spending (Prediksi 0,5%), Jobless Claims (Prediksi 405k), U Michigan Confidence Index (Prediksi 67,0). Sementara paket kesehatan Presiden Obama sebesar US$ 848 miliar yang diajukan persetujuan Kongress pada awal pekan ini dan langkah Warren Buffett bersama Goldman Sachs membuat program IS$ 500 juta untuk bisnis kecil, diikuti trend kenaikan harga komoditi (harga minyak target US$ 81/84; inventory AS pekan lalu anjlok 0,9 juta barel; diikuti emas target US$ 1.166/1.200; timah target US$ 17,500, nikel US$ 21,500; CPO Myr 2.400 di akhir tahun), dapat meredam efek terburuk kepada indeks saham global.

Chart S&P 500 Daily: Trend bullish, meski potensi kenaikan terbatas. Bearish divergence + bullish pennant + uptrend channel + lower volume. Resistance 1.120 (FR 50.0%)/1.150, support di 1.080/1.025 (61.8 FR).













Technical Analysis:
IHSG diperkirakan akan mendapatkan kesulitan untuk melanjutkan momentum kenaikan pada pekan ke-4 di pekan ini, karena kegagalan IHSG ditutup diatas middle line channel, trend penurunan volume di saat momentum kenaikan harga, meski IHSG masih ditopang oleh pola candle three white soldier (indikasi bullish continuation) dalam uptrend channel. Kondisi tersebut didukung oleh indikator ADX yang menunjukkan kenaikan tipis (indikasi momentum kenaikan masih terbuka), MACD masih bullish, stochastic masih berada di teritorial bullish kendati terkoreksi dan masih ditutup diatas 76,4$ FR 2838-1089 di 2.415, seharusnya masih memperlihat potensi kenaikan terbatas pekan ini. Sementara trend jangka menengah masih bullish selama ditutup diatas channel support & 20 week MA di 2.370 untuk target 2.511-2.530 (Channel). Jika ditutup di bawah level 2.370, IHSG dapat terkoreksi lebih lanjut di pekan mendatang ke target 2.166 (down channel support)/2.090. Hitungan EW menunjukkan IHSG saat ini berada dalam fase koreksi ABC di v/B dalam 4/(B), seharusnya mendorong perkiraan target 3 di kisaran 2.491/2.530 (sell area; stop diatas 2.559; jia breakout target 2.586/2.620) sebelum terkoreksi kembali ke target 2.370/2.230 di akhir tahun, jika gagal lampaui high 2.559.
Resistance: 2565.62/2533.26/2521.79/2510.31. PP 2468.54
Support : 2457.07/2445.59/2424.71/2403.82

Stock Picks:Average last 21 week +100.69. Target 10-30%, Risk < -10%
Sell on Rally (23/11) : BUMI 2.575/DEWA 186/PGAS 3.800/DOID 1680 /ASII 33000/MEDC 2675/ANTM 2.350/SMGR 7400/HEXA 2950/TRUB 145 /BKSL 99/PTBA 15000/ENRG 285/BMRI 4.700 /DEWA/TLKM 8.950.
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com
Download UBI Weekly Newsletter 23 November 2009

Daily Technical Analysis Forex Global

EUR-USD
Euro menunjukkan signal negatif dari pola candle two crows (indikasi bearish) dan berada dalam bearish pennant, seharusnya masih dukung potensi kenaikan terbatas selama bertahan di bawah 1.4955. Selama EUR-USD berada di bawah trendline 1.4955, dukung potensi penurunan. Indikator ADX rebound, stochastic crossover down, MACD bullish, dukung potensi kenaikan terbatas. Support di 1.4800/1.4840 (trendline support). Resistance di 1.4955/1.5064. Euro saat ini berada dalam wave koreksi iii/C dalam C/X, menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut ke kisaran 1.46-1.47. Sell 1.4990 target 1.4830 & buy break 1.5070 target 1.5180 stop 60p, hold buy 1.4850 target 1.5000 stop 60p, sell break 1.4800 target 1.4650, Sell 1.5050 target 1.4850 stop 1.5075.
USD-JPY
USDJPY memberikan signal netral dari pola candle doji, meski masih berada dalam downtrend channel, menunjukkan potensi technical selling terbatas, karena masih dapat bertahan di atas support 88.70. Indikator ADX trending up, MACD di teritorial bearish & stochastic oversold membatasi potensi penurunan, mendorong perkiraan USD-JPY range di 88-91. Hitungan EW menunjukkan USDJPY saat ini berada dalam wave koreksi v/3 dalam C yang mendukung potensi penurunan lebih lanjut. Resistance berada di 89.50/90.60, support di 88.70/88.20. Buy break 89.60 target 91.50 stop 60p, hold buy 89.30 target 90.50 stop 60p. Buy 88.20 target 89.30 stop 60p, Sell 90.50 target 89.50 stop 60p
GBP-USD
(-55p + 100p) GBP menunjukkan signal bearish dari pola candle three black crows (indikasi bearish continuation) dan breakout pola ascending triangle, meski masih dalam uptrend channel, didukung indikator ADX flat, stochastic crossover down, MACD masih bullish, seharusnya menunjukkan potensi penurunan terbatas. Meski GBP telah breakout trendline di 1.6650. Hitungan EW menunjukkan GBP di wave iii dalam 3/C. Buy 1.6450 target 1.6750 stop 1.6595, sell 1.6850 target 1.6500 stop 60p, sell 1.6600 target 1.6450 stop 60p, Buy 1.6290 target 1.6600 stop 60p, sell break 1.6400 target 1.6280 stop 60p, sell 1.6750 target 1.6450.
AUD-USD
(-130p) AUD mendapatkan signal netral dari pola candle long bullish hammer (indikasi bullish reversal) dan masih bertahan diatas trendline support di 0.9138, didukung ADX rebound (potensi penurunan lemah), MACD bullish (divergence) & stochastic crossing down mendukung perkiraan kenaikan terbatas. Hitungan EW menunjukkan AUD telah menyelesaikan wave korekai ABC dalam III. Resistance 0.9200/0.9280, support di 0.9100/0.9050. Buy 0.9000 & hold 0.9100 target 0.9300 stop 60p, sell break 0.8990 target 0.8750 stop 60p. Buy break 0.9225 target 0.9300 stop 60p
www.strategydesk.co.id
www.harumdanaberjangka.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal