Thursday, July 9, 2009

IHSG Akan Mendapatkan Technical Rebound

Market Review
Telah diantisipasi hasil pilpres yang menunjukkan keunggulan capres-cawapres SBY – Boediono (buy on rumor, sell on the news) yang tidak memberikan kejutan yang signifikan, diikuti kondisi indeks saham regional yang tidak kondusif yang mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir, ikut mendorong tarik ulur pergerakan IHSG kemarin. Faktor anjloknya harga komoditi paska liburan untuk pilpres (BUMI, ITMG, INCO, ANTM) yang mendorong kejatuhan harga saham komoditi domestik dan jatuhnya saham TLKM karena telah memasuki ex-date dividen hari Selasa, dapat dibatasi oleh euphoria hasil pilpres.Indeks ditutup menguat 0.727 poin (0.035%), ditutup di 2,083.974, nilai transaksi meningkat hingga Rp 6.992 triliun.

Mayoritas indeks saham di Asia-Pasifik terkoreksi untuk hari ke-7 kemarin, penurunan berturut-turut terlama sejak bulan September, dipimpin oleh perusahaan otomotif Jepang, karena penguatan yen mengancam nilai penjualan di luar negeri. Sementara reboundnya harga minyak yang mengangkat harga saham komoditi, diikuti sikap investor menunggu hasil earnings korporat Q2, membatasi laju penurunan indeks

IHSG Outlook
IHSG diperkirakan dapat melanjutkan trend kenaikan hari ini, meski tidak ada kejutan dalam hasil pilpres dari quick count sementara (hasil KPU dirilis bulan September) dan sikap investor yang telah mengantisipasi kemenangan capres-cawapres (Buy on rumor, sell on the news) menyebabkan IHSG ditutup tipis kemarin. Sejumlah isu positif membayangi kinerja “BULL MARKET” IHSG, meski dibatasi oleh kondisi regional yang tidak mendukung (terkoreksi beberapa hari terakhir, kekhawatiran mengenai pemulihan ekonomi global dan penurunan harga komoditi). Perkiraan kemenangan SBY untuk periode ke-2 sebagai Presiden RI, dapat mendorong aliran dana masuk ke pasar saham dan obligasi yang relatif lebih menarik ketimbang pasar regional dari sisi valuasi P/E dan PER, diikuti suku bunga yang relatif lebih tinggi. Citigroup, Aberdeen Asset Management, CLSA, ING Group dan lembaga pemeringkat Moody’s, merupakan diantara analis yang melihat dampak positif dari kemenangan Presiden SBY yang berprestasi mengangkat pasar modal domestik, dimana sejak awal Januari rupiah (menguat 9.6%), saham (menguat 54%) dan obligasi dalam bentuk rupiah (return 12%), merupakan sebuah pretasi untuk Presiden SBY. Laporan IMF meningkatkan prediksi ekonomi negara Asia dan rendahnya suku bunga BI seharusnya masih menopang kinerja IHSG dalam waktu dekat ini.

Stock Picks : Potential yield 10%-20%, risk <10%

Hold (06/07): BUMI/BNBR/ELTY, BMTR/MNCN, SMMA,BLTA, CTRA, INCO, INDF, SMGR, BBCA,BMRI,TLKM,ISAT,PTBA,TRUB, SMCB.


Global Outlook
Seperti diperkirakan sejak awal pekan ini, kejatuhan indeks saham regional dan AS akibat faktor teknikal menunjukkan bearish reversal dan kekhawatiran tingkat pengangguran di Eropa dan AS, dapat mereda di akhir pekan ini, karena sentimen positif dari data Jobless Claims AS pekan lalu anjlok 52,000 menjadi 565,000, meski continued claims melonjak 159,000 menjadi rekor menjadi 6.88 juta. Presiden AS Obama membuka peluang stimulus ekonomi kedua didukung investor terkaya di dunia Warren Bufffett kemarin, mengatakan AS mungkin memerlukan stimulus kedua, guna merangsang ekonomi. Sentimen positif lainnya dari perusahaan pembiayaan mortgage Freddie Mac mengatakan tingkat suku bunga mortgage AS merosot untuk pekan kedua, meredakan kekhawatiran rencana the Fed menurunkan biaya pinjaman rumah telah kehilangan momentum. Sementara musim earnings AS dimulai kemarin, menunjukkan hasil earning Alcoa, hasil penjualan Nordstrom & Target lebih baik dari perkiraan, seharusnya masih dapa menopang kinerja indeks global.

Technical Analysis:
IHSG berhasil capai tertinggi ke target 2,116, tetapi gagal melewati level tersebut dan malah memberikan signal negatif dari pola candle doji star yang merupakan indikasi bearish reversal skala medium, didukung oleh indikator ADX rebound tipis, stochastic overbought dan MACD berpotensi menunjukkan kondisi divergence, seharusnya mendukung perkiraan potensi kenaikan terbatas, meski trend jangka pendek masih bullish, selama bertahan diatas 1,966 (trendline support) dan masih berada dalam pola uptrend channel untuk target 2,116 (double top)/2,147 (upper channel) bahkan 2,178 (long term downtrend line) jika break target 2,210 (123.6 FR 2835-1089)/2,365 (161.8 FR). Hitungan Elliot Wave menunjukkan IHSG saat ini berada dalam minor wave koreksi 4 dalam wave 3 impulse atau B jika gagal ditutup diatas 2,116 pekan ini.
Resistance: 2143.48.48/2128.61/2113.73.21/2100.42. PP 2087.10
Support : 2072.23/2057.35/2030.73/2002.54
(Perkiraan Range hari Ini 2,030 - 2,116)

wwww.universalbroker.co.id (code TF)
www.strategydesk.co.id

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal