Thursday, February 4, 2010

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 04-02

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraup laba bersih lebih dari Rp 5 triliun di tahun 2009, naik 688,81% dari tahun 2008 sebesar Rp 633,859 miliar. Realisasi laba bersih ini didorong oleh peningkatan produksi gas yang naik signifikan. PT Perusahaan Gas Negara (PGN) akan jajaki akuisisi saham perusahaan produsen gas hulu dengan dana yang disiapkan sekitar Rp3,4 triliun.

PT CIMB Securities Indonesia mempertahankan rating outperdormn untuk Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan target harga Rp4.700 dengan menggunakan metode DDM.

PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) telah memenangkan proyek dari PT Chevron Pacific Indonesia untuk kontrak jasa-jasa konstruksi tarif berbasis satuan kerja - paket C.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) menegaskan, kabar bagus dari pengembangan gas Senoro adalah tiga bank BUMN BRI, Bank Mandiri, dan BNI.

PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menandatangani Perjanjian Pemegang Saham Pembentukan Joint Venture Company Floating Storage and Regasification Terminal (FSRT) gas alam cair ( LNG) Jawa Barat.

PT Ciputra Property Tbk (CTRP) disebut-sebut bakal menggandeng Hyundai Heavy Industries Ltd guna menggarap proyek Ciputra World Jakarta pada 1Q10. Kerja sama tersebut bakal menjadi momentum kenaikan harga CTRP menuju Rp350 dalam jangka pendek. Selain itu, rencana perseroan mengakuisisi lahan di kawasan pusat bisnis

PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) dikabarkan segera mengumumkan akuisisi satu perusahaan pertambangan batubara dalam waktu dekat. Rencana itu akan menjadi momentum penguatan harga BHIT menuju kisaran Rp300-400. Perseroan juga bakal mendapat dana sekitar US$800 juta dari penjualan saham MNC Sky Vision. Saat ini, sebanyak 5 investor asing telah mengajukan penawaran kepada perseroan.

Kenaikan IHSG diprediksi tidak akan mewarnai perdagangan Kamis (4/2/2010) ini. IHSG diprediksi kembali bergerak fluktuatif seiring bursa-bursa utama dunia yang bergerak cukup variatif. Pengumuman BI Rate pada hari ini diprediksi tidak akan memberikan banyak pengaruh. Bursa Wall Street kemarin ditutup melemah, mengakhiri rally yang sudah berlangsung selama 2 hari berturut-turut. Kondisi ini diperburuk oleh rencana Presiden Barack Obama untuk mereformasi aturan perbankan dan kesehatan yang dikhawatirkan menggerus kinerja perusahaan 2 sektor ini.Pada perdagangan Rabu (3/2/2010), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup melemah 26,30 poin (0,26%) ke level 10.270,55. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 6,04 poin (0,55%) ke level 1.097,28. Nasdaq naik tipis 0,85 poin (0,04%) ke level 2.190,91.Namun Bursa Tokyo tidak mengikuti gerak Wall Street. Indeks Nikkei-225 dibuka menguat tipis 30,19 poin (0,29%) ke level 10.434,52.

RUpiah melemah ke Rp 9.330 terhadap dolar, mengikuti penguatan dolar terhadap mata uang Eropa (euro $ 1.3886; GBP $ 1.5915) dan yen Jepang (Y 90.87), setelah melihat data ISM Services AS meningkat di bawah prediksi dan kenaikan inventory minyak AS (2.3 juta barel) di pekan lalu.Hari ini pasar menanti keputusan suku bunga acuan 6.5%, diperkirakan tidak berubah. Survei Bloomberg News melihat peluang Bank INdonesia menaikan suku bunga di bulan Juni mendatang.

Bukit Asam Investasi PLTU US$ 101 Juta
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) membangun tiga pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) senilai total US$ 91-101 juta atau setara Rp 910 miliar–1,01 triliun. Pembangkit listrik yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan internal perseroan itu masing-masing berkapasitas 310 MW, 2x8 MW, dan 2x10 MW.

Porsi Saham di LNG Receiving Terminal
Pertamina 60% dan PGN 40%
PT Pertamina dan PT PGN telah melaksanakan MoU kepemilikan saham di LNG Receiving Terminal Jawa Barat. Adapun besaran kepemilikan sahamnya Pertamina 60% dan PGN 40%.

Minyak Angkat Harga Komoditas
Hingga Kuartal I-2010, minyak bisa kembali mencapai US$ 80.

PT Timah Tbk (TINS) optimistis menjalani bisnisnya pada tahun ini. Demi melancarkan ekspansinya, produsen timah terbesar kedua di dunia ini menyiapkan belanja modal Rp 800 miliar.

Telat Sampaikan Laporan Keuangan
BEI Jerat SULI Rp50 M
PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) kena denda BEI sebesar Rp50 miliar lantaran telat menyampaikan laporan keuangan interm yang berkahir pada 30 September 2009.

Bapepam Belum Tahu Rencana Akuisisi Trimegah
Bapepam-LK belum mengetahui rencana penjualan sebagian besar saham PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) kepada beberapa investor asing.

IPO Benakat Diserbu Investor Ritel
Penawaran berlangsung di kantor Bank Capital Gedung Menara DEA, Mega Kuningan, Jakarta, sejak kemarin hingga 5 Februari mendatang.

Pemilik Jual 13,4% Saham AKRA
Arthakencana menjual 420 juta saham atau 13,38% saham AKRA kepada investor domestik dan asing.

Kepemilikan Asing di SUN Terus Naik
Investor asing masih memburu SUN meski tidak lagi agresif. Selain mengoleksi SUN pada saat lelang, asing juga membeli SUN dari institusi keuangan.

PT Medco Energi International Tbk (MEDC) meraih pendanaan sebesar US$ 50 juta melalui penerbitan medium term notes (MTN) pada 2 Februari 2010. PT Bahana Seceurities bertindak sebagai arranger transaksi ini.

Economic: Indonesia akan Tahan Suku Bunga Hingga Juni Seiring Cepatnya Inflasi
Bank Sentral Indonesia kemungkinan akan mempertahankan suku bunga hingga akhir Juni seiring cepatnya laju inflasi, setelah mempertahankan biaya kredit d i level rendah pada bulan ini guna mendorong pertumbuhan ekonomi. BI akan mempertahankan suku bunga di level 6,5% untuk 6 bulan berturut-turut, sebagaimana diungkapkan oleh 23 ekonom yang disurvei Bloomberg News. Dana sebanyak 12 dari 17 analis yang disurvei mengekspektasikan suku bunga akan naik pada akhir Juni.

Economic: Pemerintah Minta Penundaan SPP Bank BUMN Selama 2 Tahun
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta penerapan aturan single present policy (SPP) terhadap bank BUMN ditunda selama 2 tahun dari ketentuan awal yaitu akhir 2010.Pasalnya, masih banyak kendala yang dihadapi dalam penerapannya. Keempat bank tersebut antara lain PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Economic: Laju Ekonomi 2009 di Atas 4,3% - BPS
BPS memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi 2009 di atas 4,3% atau melampaui target dalam APBN Perubahan 2009. Laju ekonomi tersebut banyak ditopang oleh konsumsi, baik konsumsi masyarakat maupun pemerintah, serta investasi.

Economic: Daftar 10 Penunggak Pajak Terbesar
Berikut adalah daftar penunggak pajak per 1 Februari Ditjen Pajak
1. Pertamina (Persero) : Surat Paksa
2. Karaha Bodas Company LLC : Penyanderaan
3. Industri Pulp Lestari : Blokir Rekening
4. BPPN : Surat Paksa
5. Kalimanis Plywood Industries : Penyitaan
6. Bakrie Investindo : Surat Paksa
7. Bentala Kartika Abadi : Surat Paksa
8. Daya Guna Samudra Tbk : Pelelangan
9. Kaltim Prima Coal : Surat Paksa
10. Merpati Nusantara Airlines : Surat Paksa.

TINS: Timah Usulkan Dividen Sebesar 30%
PT Timah Tbk (TINS) mengajukan permintaan untuk menyetorkan dividen sebesar 30% dari laba bersih 2009 karena perseroan membutuhkan dana untuk mendukung ekspansi pada tahun ini. Perseroan mencatat, harga rata-rata timah sepanjang tahun lalu sebesar US$ 13.500 per ton, dengan volume penjualan mencapai 49.000 ton. Dengan mengacu pada jumlah tersebut, pendapatan Timah diperkirakan mencapai US$ 661,5 juta (sekitar Rp 6,28 triliun) pada 2009.

BUMI: Saham Jadi Underlying Aset Waran di Bursa Malaysia
Saham BUMI menjadi aset jaminan (underlying aset) waran di Bursa Malaysia. Saham itu menjadi jaminan covered warrant yang diterbitkan OSK Investmrnt Bank Berhard. Perusahaan itu menawarkan 75 juta waran berjenis coverred warrant dengan underlying asset saham BUMI.

ASII: Serasi Autoraya Terbitkan MTN Rp200 Miliar
PT Serasi Autoraya, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII), akan menerbitkan surat utang jangka menengah bertenor dua tahun senilai Rp200 miliar. MTN tersebut akan diterbitkan dalam 2 bagian, masing-masing senilai Rp100 miliar. Perseroan belum menetapkan kupon MTN bagian kedua tersebut. Namun, perseroan berharap besaran kupon di bawah 11,5%.

PTBA: Investasi PLTU US$101 Juta
PTBA membangun 3 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) senilai US$91-101 juta atau setara RP910 miliar hingga Rp1,01 triliun. Pembangkit listrik yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan internal perseroan itu masing-masing berkapasitas 310 MW, 2X8 MW, dan 2X10 MW. Bukit Asam membutuhakn dana US$41 juta (Rp410 miliar) untuk membiayai pembangunan tersebut.

AKRA: Arthakencana Lepas Saham AKRA
PT Arthakencana Rayatama, pemegang saham mayoritas PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), menjual kepemilikan sahamnya sebanyak 420 juta atau senilai total Rp 443,10 miliar kepada publik. Dengan penjualan saham tersebut, maka kepemilikan saham Arthakencana berkurang sebesar 13,38% menjadi 57,44%. Penjualan tersebut dilaksanakan melalui transaksi overnight bookbuild yang dikelola oleh PT CLSA Indonesia dan PT Bahana Securities.

BLTA: Akan Terbitkan Obligasi Konversi US$ 100 Juta
PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) menawarkan obligasi konversi bergaransi US$ 100 juta bertenor 5 tahun dengan imbal hasil 12% per tahun. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai investasi seiring dengan pemberlakuan asas cabotage di Indonesia.

BDMN: Gugatan Kasus Red Dragon Dicabut
Tuntutan hukum terhadap PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan The Bank of New York Mellon terkait sengketa obligasi Red Dragon berakhir. Salah satu pemegang saham PT Central Proteinaprima Tbk, Charm Easy International, akhirnya mengajukan permohonan pencabutan gugatan terhadap kedua bank tersebut.

IPO: Jamsostek Kembalikan 70% Hasil Laba ke Peserta
PT Jamsostek berencana mengembalikan 70% dari perolehan laba 2009 sebagai insentif program Jaminan Hari Tua (JHT). Rencana itu telah diusulkan ke pemegang saham dan kini tengah menunggu persetujuan. Selama 2009, hasil investasi Jamsostek mencapai Rp8,27 triliun dengan perolehan laba kotor Rp7,03 triliun. Sebanyak Rp5,67 triliun dari perolehan laba kemudian dikembalikan kepada peserta.

Sumber: Inilah.com, detikfinance.com (Market Flash), Kontan.co.id, Investordaily

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal