Thursday, August 6, 2009

IHSG Berada Dalam Fase Konsolidasi, Potensi Rebound Terbatas

Market Review
Aksi profit-taking melanda saham domestik, karena para investor telah mengantisipasi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 bsp menjadi 6.50% dan melepas saham yang relatif mahal seperti ASII, BBRI, BMRI, TLKM, ITMG dan imbas penurunan indeks saham regional Asia kemarin. IHSG sempat mencapai level terendah 2,308.094 sebelum rebound di sesi penutupan. Positifnya laporan harga obligasi konversi anak usaha PT Bumi Resources kemarin, berperan angkat sentimen di sejumlah saham grup Bakrie, dapat menahan laju penurunan IHSG lebih lanjut. Tertekannya rupiah terhadap dolar ke level penutupan Rp 9,900, ikut memberikan sentimen negatif kepada IHSG. IHSG anjlok 43.031 poin (-1.823%) ditutup di 2,317.063, dengan nilai transaksi Rp 5.797 triliun. Investor asing mencatat net sell Rp 41.632 miliar, dibandingkan net buying Rp 743.67 miliar hari Selasa (04/08).

Indeks saham MSCI Asia-Pacific anjlok untuk pertama kali di bulan ini, setelah saham Isuzu Motor Ltd dan Elpida Memory Inc melaporkan kerugian finansial. Indeks saham Nikkei turun 1.2%, setelah menguat 29% dalam 6 bulan terakhir. Indeks Shanghai turun 1.2%, Hong Kong turun 1.5%. 35% dari 342 perusahaan di indeks MSCI Asia Pacific yang telah melaporkan earning, tercatat lebih baik dari perkiraan pasar.

IHSG Outlook

Ind P/E (x)
EPS
Y/Y Y/Y Suku Bunga* Inflasi*
Y/Y GDP*
Y/Y
IHSG 15.0 8% +5.9% 6.50% 2.7% 4.4%
STI 22.0 16% -9.7% 0.69% -0.70% -10.1%
KLCI 14.9 10% +1.3% 2.0% 3.00% -6.2%
SET 13.5 4% -10.5% 1.25% -3.30% -7.10%
SSE 43.4 36% +18% 5.31% -1.40% 7.9%
N225 47.8 -1% -25.4% 0.10% -0.10% -9.7%
HSI 26.5 19% -10.1% 0.50% 0.60% -7.80%
DJIA 17.4 3% -17.3% 0.25% -1.4% -3.6%
* Negara Bersangkutan

Sesuai dengan perkiraan kami “buy on rumor, sell on the news” keputusan BI pangkas suku bunga acuan sebesar 25 bsp menjadi 6.50% dan aksi profit taking saham unggulan memiliki valuasi mahal dan kondisi teknikal overbought, serta terkoreksinya indeks saham regional memiliki valuasi termahal sejak 2003, mendorong penurunan IHSG mendekati level 2,300 kemarin. Dampak kenaikan harga komoditi gagal dimanfaatkan mayoritas saham komoditi pertambangan dan perkebunan, karena investor masih menunggu sejumlah data ekonomi global (data Payroll AS hari Jumat), pertemuan bank sentral Eropa dan Inggris diikuti inventory crude oil AS hari Rabu (05/08), mungkin akan memberikan kejutan kepada pasar di akhir pekan ini, meski secara keseluruhan IHSG masih berada dalam kondisi uptrend dengan kondisi teknikal yang overbought yang harus diwaspadai untuk signal reversal.

Sementara potensi penurunan IHSG terbatas, karena potensi kenaikan indeks saham regional dan Wall Street, laporan BI bahwa trend bullish di pasar modal masih terus berlanjut (kapitalisasi BEI naik Rp 210.6 triliun di bulan Juli dari Juni menjadi Rp 1,764.3 triliun), isu positif dari grup Bakrie, solidnya hasil earning domestik dan AS, Goldman Sachs kerek target harga saham bank (BMRI Rp 4,200, BBRI Rp 9,000, BBCA Rp 4,500, BDMN Rp 6,000) dan perkiraan pertumbuhan ekonomi RI yang solid di 2009/2010, seharusnya memberikan support kepada IHSG.

Stock Picks: Average last 6 week +46.49%. Target 10-30%, Risk < -10%. Tight Stop.
Hold Buy: JSMR, ISAT, INCO, BBCA, BBRI, MNCN, TRUB, SMCB, BUMI, ENRG, ELTY, BNBR, BUDI, BSDE, KLBF, WIKA.

Stock Picks:
• HEXA : Overweight target Rp 3,250
• JPFA : Buy target Rp 850

Global Outlook
Kuatnya sentimen posiitf dari sejumlah data ekonomi global dan hasil earning emiten global semester 1 2009 yang memicu spekulasi pemulihan ekonomi global di akhir tahun ini dan melihat resesi kemungkinan telah berakhir, dapat diimbangi oleh sejumlah sentimen negatif yang muncul dalam beberapa hari terakhir, seperti laporan tenaga kerja AS dimana ISM Services Juli AS tercatat 46.1 dan ADP Employer Services bulan Juli tercatat 371,000 dibawah perkiraan pasar, Factory Orders AS +0.4%, Challenger Layoffs menunjukkan rencana pemotongan tenaga kerja meningkat 31% di bulan Juli, memicu spekulasi lebih lemah data Non Farm Payroll AS dirilis Jumat. Diperburuk oleh earning yang negatif dari Procter & Gamble, Marsh & Mc Lennan AS, Lloyds bank Inggris, mahalnya valuasi indeks S&P 500 (PER 17.1x) serta inventory minyak +1.67juta. Sementara potensi penurunan indeks saham global terbatas, berkat perkiraan pasar akan konsolidasi sebelum pertemuan ECB & BOE hari ini.

Technical Analysis:
IHSG kembali menunjukkan signal negatif dari candle bearish engulfing setelah sebelumnya menunjukkan signal shooting star yang merupakan high reliability reversal, diikuti kegagalan ditutup diatas middle line channel di 2,333 kemarin dan ditutup dibawah trendline 2,352 dalam pola ascending channel yang menunjukkan indikasi false break pada hari Selasa (04/05). Selama gagal ditutup diatas 2,357 (trendline) IHSG dapat mengarah ke support channel di 2,292/2,263 (10-day MA). Resistance berada di 2,386 (projection 161.8). Indikator ADX terkoreksi , MACD dan stochastic bullish kendati overbought, seharusnya dukung . Hitungan Elliot Wave menunjukkan wave minor v (perkiraan peak di 2,382/2,425???) dalam extended motive wave 5 - siklus intermediate 4 / B.
Resistance: 2383.62/2366.98/2350.34/2339.91. PP 2329.49
Support : 2296.21/2275.36/2248.29/2221.22
(Perkiraan Range hari Ini 2,270 - 2,350)

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal