Wednesday, August 19, 2009

IHSG Masih Berpotensi Melanjutkan Pola Bullish Continuation

Market Review
Aksi profit-taking melanda IHSG paska liburan 17 Agustus kemarin, setelah harga komoditas global dan indeks saham regional Asia anjlok di awal pekan ini, memberikan katalis negatif kepada saham domestik. Kuatnya sentimen negatif dari faktor eksternal dari data keyakinan konsumen U Michigan AS di akhir pekan lalu yang berperan merontokkan harga komoditas global, diikuti trend penurunan indeks komposit Shanghai dalam beberapa pekan terakhir, memicu kekhawatiran diantara investor bahwa momentum rally IHSG baru-baru ini tidak akan dapat dipertahankan. Aksi penjualan saham dari grup Bakrie dan Astra, sempat menjatuhkan IHSG ke level terendah 2,296.964. Meski akhirnya IHSG mendapatkan technical rebound, hanya anjlok 49,878 poin (-2.09%) ditutup di 2,336.987.49, dengan nilai transaksi Rp 7,170 triliun.

Mayoritas indeks saham Asia mengalami penurunan, dipimpin oleh saham komoditi, karena anjloknya harga logam di tengah kekhawatiran pemulihan ekonomi global akan gagal melampaui perkiraan investor. Indeks MSCI Asia Pasific merosot 0.2% menjadi 110.45. Indeks Nikkei 225 average, Hang Seng, Shanghai (telah anjlok 16% dari puncak 4 Agustus) mengalami rebound, setelah mengalami penurunan tajam hari Senin.

IHSG Outlook

Ind P/E (x)
EPS
Y/Y Y/Y Suku Bunga* Inflasi*
Y/Y GDP*
Y/Y
IHSG 15.8 8% +10% 6.50% 2.7% 4.0%
STI 22.0 16% -9.5% 0.69% -0.70% -6.5%
KLCI 14.9 10% +0.1% 2.0% 3.00% -6.2%
SET 13.5 4% -15.0% 1.25% -3.30% -7.10%
SSE 33.0 36% +6% 5.31% -1.40% 7.9%
N225 45.2 -1% -23.0% 0.10% -0.10% -3.9%
HSI 25.0 19% -10.8% 0.50% 0.60% -7.80%
DJIA 18.0 3% -16.5% 0.25% -0.7% -3.6%
* Negara Bersangkutan

IHSG masih berada dalam fase konsolidasi dalam sebuah trend secara teknikal bullish jangka pendek dan jangka menengah, dimana dapat membatasi pergerakan kenaikan dan penurunan pada pekan ini, didukung oleh masih solidnya fundamental ekonomi RI dan prospek earning emiten lokal triwulan 3 yang diperkirakan lebih baik dari triwulan 1 dan 2 di tahun ini, meningkatkan daya tarik kepada investor asing untuk menanamkan investasi mereka di pasar modal domestik. Imbas dari penguatan rupiah terhadap dolar sebesar 9.5% di tahun ini, ikut mendorong aliran dana masuk ke pasar modal domestik. Sementara sejumlah isu positif dari manuver dari Grup Bakrie, divestasi Newmont (ANTM, PTBA), tingginya daya beli konsumen menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran menguntungkan saham konsumer (UNVR, INDF), ritel (RALS, MPPA, MYOR) dan aneka industri (ASII, GGRM), seharusnya memberikan support kepada IHSG pekan ini. Faktor eksternal dari pemulihan ekonomi global ikut menopang bull market IHSG.

Meski potensi kenaikan IHSG terbatas pekan ini, karena valuasi saham doemstik dan regional yang relatif mahal, faktor teknikal yang overbought dan memasuki wave koreksi, tidak diimbangi oleh pertumbuhan earning, perkiraan kenaikan inflasi menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran, kenaikan harga elpiji 12kg bulan depan, dapat menghambat laju penurunan suku bunga BI, dapat membebani kinerja saham perbankan, property dan infrastruktur hingga akhir bulan ini.
Stock Picks: Average last 8 week +62.23%. Target 10 - 30%, Risk <-10%

Buy: BUMI / ELTY / BNBR / DEWA, ASII, HEXA, ITMG, ANTM, PTBA, WIKA, INCO, UNSP, SGRO, INDF, BMRI, BBRI, AALI, JSMR, FREN, MNCN, SMGR.

Stock Picks:
• INKP : Hold target Rp 2,200
• MPPA : Buy target Rp 1,000

Global Outlook
Tekanan jual di indeks saham global diperkirakan mereda hari ini dan berpotensi mengalami technical rebound, berkat serangkaian laporan positif dari data keyakinan investor ZEW Jerman (melonjak ke 56.1 dari 39.5 di bulan Juli), lebih baik dari perkiraan earning Target Corp & Home Depot Inc AS, saham HSBC direkomendasi Buy oleh Goldman Sachs, saham Goldman Sachs direkomendasi Buy oleh Pali Capital Inc, rekomendasi Citigroup dan Bank of America untuk membeli saham produsen energi Eropa dan farmasi AS meski menyarankan penjualan saham perbankan dan retailer, diikuti kenaikan harga minyak dan logam mengikuti lemahnya mata uang dolar AS terhadap majors, diperkirakan dapat menopang kinerja indeks global hari ini. Meski mahalnya valuasi saham regional MSCI Asia-Pasific (PER 24.5x, PBV 1.57x) dan AS (PER 18x, PBV 1.83x), perkiraan inventory crude oil AS hari ini akan mencatat kenaikan 1.1 juta barel (kenaikan pekan ke-4) dapat membebani kinerja harga minyak dan saham komoditi global, data PPI AS tercatat -0.8% dari perkiraan -0.2%, Housing Starts Juli 580K dibawah perkiraan 590K dan prediksi indeks Shanghai akan melemah 10%, dapat membebani kinerja indeks global.

Technical Analysis:
Signal negatif dari pola candle evening star (high reliability bearish reversal) kemarin, dapat mendorong perkiraan IHSG toppish di high 2,411 setelah gagal ditutup diatas 2,400 dalam usaha ke-4 pekan lalu, meski tidak didukung indikator ADX terkoreksi turun, menunjukkan momentum penurunan terbatas. IHSG bertahan diatas channel support di 2,298, menunjukkan potensi fase konsolidasi selama IHSG tidak ditutup dibawah candle twezzer bottom di 2,308. Trend bullish selama ditutup diatas 2,200 (trendline). Hitungan Elliot Wave, IHSG berada dalam proses wave minute v dalam minor V selama IHSG tidak di bawah 2,308, merupakan subwave motive wave 3) dalam siklus wave intermediate (4) / B.
Resistance: 2427.42/2404.81/2382.20/2360.89. PP 2339.58
Support : 2316.98/2294.37/2273.06/2251.75

www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (code TF)

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal