Wednesday, November 4, 2009

Fase Konsolidasi IHSG Masih Dukung Potensi Technical Rebound

Market Review
Aksi profit-taking oleh investor domestik menjelang keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia dan bank sentral AS (The Fed) hari ini, diikuti efek negatif dari penurunan indeks saham Eropa setelah earning 3 bank besa di Eropa melaporkan kerugian lebih lanjut di kuartal 3 2009, berperan melemahkan IHSG kemarin. Isu negatif dari kisruhnya hubungan antara KPK-Polri yang melibatkan nama RI-1 dan pelemahan rupiah terhadap dolar, ikut membebani kinerja IHSG. Investor mengacuhkan sejumlah isu positif dari saham grup Bakrie dan laporan keuangan emiten Q3 2009 yang mayoritas tercatat diatas prediksi analis. IHSG terpuruk 37,536 poin (-1,58%), ditutup di 2.334,106, transaksi tercatat Rp 3,05 triliun, Investor asing membukukan net buy Rp 39,62 miliar, dibandingkan net sell Rp 137,09 miliar (02/11).

Indeks saham MSCI Asia Pasific anjlok, dipimpin oleh perusahaan perbankan dan energi, karena UBS AG Swiss, Royal Bank of Scotland & Lloyds Bank Inggris dan Suzlon Energy Ltd mencatat kerugian lebih besar dari perkiraan analis, memicu kekhawatiran investor penarikan stimulus akan menyebabkan pemulihan ekonomi global terganggu. Saham bank Australia anjlok setelah suku bunga Australia naik 25 bsp dan saham property Hong Kong anjlok berkat kekhawatiran pemerintah akan membuat kebijakan untuk membatasi spekulasi perumahan.

IHSG Outlook
Ind P/E (x)
EPS
Y/Y Y/Y Suku Bunga* Inflasi*
Y/Y GDP*
Y/Y
IHSG 28.0 8% +88.72% 6.50% 2.89% 4.0%
STI 21.2 16% +47.13% 0.69% -0.30% -3.5%
KLCI 15.7 10% +45.65% 2.0% -2.04% -3.9%
SET 30.00 4% +67.82% 1.25% -1.00% -4.9%
SSE 31.5 36% +69.87% 5.31% -1.40% 7.9%
N225 46.5 -1% +11.3% 0.10% -2.20% -7.2%
HSI 25.9 19% +50.34% 0.50% -1.60% -3.8%
DJIA 11.2 3% +5.8% 0.25% -1.5% -2.3%

IHSG diperkirakan berada dalam fase konsolidasi dalam menghadapi sejumlah event dan data ekonomi global pekan ini, mendorong investor mengambil sikap “wait & see” terutama menjelang pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI hari ini (konsensus Bloomberg: suku bunga BI tetap 6,50%) hari ini, dapat memberikan petunjuk mengenai arah trend suku bunga BI di tahun depan, di tengah rendahnya inflasi bulan Oktober (0,19% m/m, 2,57% y/y). Kekhawatiran kenaikan suku bunga global setelah RBA Australia untuk kedua kalinya menaikkan suku bunga 25 bsp menjadi 3,50% kemarin dan Norwegia menaikkan suku bunga pada pekan lalu, dapat diikuti oleh aksi dari bank sentral China, Hong Kong dan India, ikut membebani kinerja IHSG saat ini. The Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga 0-0,25% hari ini dan mempertahankan bahasa dalam pernyataan untuk mempertahankan “easing policy”, seharusnya dapat memberikan support kepada IHSG. IHSG dapat terpuruk jika BI dan the Fed memberikan signal pengetatan kebijakan moneter di akhir 2009 & awal tahun 2010. Meski kuatnya fundamental ekonomi RI (Cadangan devisa capai US$ 64 miliar, suku bunga dan inflasi rendah), diikuti mayoritas earning emiten Q3 domestik lebih baik dari periode sebelumnya, dapat memberikan support kepada IHSG di tengah trend teknikal yang bearish.

Stock Picks:Average last 18 week +91.48%. Target 10-30%, Risk < -10%
Hold Buy - 06 Nov: BBRI 7.300*/ BMRI 4.650//PTBA 14.800/ADRO 1.560* /PGAS 3.675/SDRA 330/AKRA 1.170/BSDE 710/SMGR 6.750 /SMRA 557.5*/BUMI 2.200/ENRG 250/HEXA 2.825/MEDC 2.600/BBCA 4.600/INCO 4.050/PGAS 3.600/SMCB 1.610/ASII 30.800 INDF 3.050/GGRM 15.500/TRUB 130. INKP -9.5%

Stock Picks:
• GJTL : Hold target Rp 475
• KLBF : Hold target Rp 1.350

Global Outlook
Indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan masih mendapatkan support dari perkiraan profit-taking (short-squeeze) oleh investor menjelang pertemuan bank sentral AS hari ini, diperkirakan tetap mempertahankan kebijakan “easing” dengan mempertahankan suku bunga acuan 0-0,25% dan pembelian mortgage, di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga global setelah Australia (kemarin naikkan 25 bsp) dan Norwegia menaikkan suku bunga pekan lalu yang dapat diikuti oleh bank sentral China, India dan Hong Kong di akhir tahun ini, dapat membebani kinerja indeks saham regional Asia yang kemarin terpuruk dan Wall Street yang masih berada dalam trend penurunan (wave koreksi 3). Laporan kerugian UBS AG, bank terbesar di Swiss dan laporan pemerintah menalangi kembali US$ 51 miliar untuk Royal Bank of Scotland dan Lloyds Bank Inggris, diikuti Morgan Stanley turunkan rating saham semikonduktor AS menjadi “Cautious”, dapat diredam oleh laporan Warren Buffett membeli saham Burlington Northern Santa Fe Corp dan Decker Corp setuju untuk diakuisisi Stanley Works, mendorong perkiraan pasar masih berada dalam konsolidasi hingga data tenaga kerja AS (Jumat) dan pertemuan kepala negara G20 pada (Jumat-Sabtu). Spekulasi membaiknya ADP Employer dan ISM Services AS hari ini, dapat topang kinerja indeks global.

Technical Analysis:
IHSG kembali menunjukkan signal negatif dari pola candle bearish engulfing (indikasi bearish reversal) dan berada di dalam downchannel, penutupan dibawah 5/10/20 day MA (indikasi bearish), seharusnya mendukung perkiraan penurunan dan membatasi potensi technical rebound. Sementara indikator ADX flat, stochastic crossing up, MACD bearish, seharusnya menunjukkan peluang penurunan masih terbuka dan membatasi potensi technical rebound. Trend bearish dapat dinetralkan jika IHSG dapat ditutup diatas upper channel (downtrend channel) di 2.375, untuk target 2.404 (10-day MA)/2.451. Perkiraan range pekan ini di 2.250-2.410 masih valid. kecuali Tetapi IHSG ditutup dibawah 2.236, dapat arahkan IHSG ke support 2.145 (FR 61.8%). Hitungan EW: IHSG saat ini berada dalam wave 2/b, untuk membentuk 3/B formasi 5-3-5 dalam wave X, rebound terbatas di 2.404/2.450, support di 2.315/2.284.
Resistance : 2407.31/2389.01/2370.71/2360.14. PP 2349.58
Support : 2312.98/2302.42/2291.85/2262.99
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id
globalmarketstrategist.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal