Thursday, March 25, 2010

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 25-03

PTBA Stop Eksplorasi Hingga September 2010
PT Perusahaan Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) menyatakan tidak akan melakukan eksplorasi pencarian sumber daya sampai dengan enam bulan ke depan.

Wahana Phonix Uleti Jual Beli Batu Mangan
PT Wahana Phonix Mandiri Tbk (WAPO) tengah giat-giatnya melakukan kegiatan usaha perdagangan batu mangaan sejak November 2009.

Telkom Timbang Akuisisi BTEL & Flexi
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) belum secara serius melakukan penjajakan terhadap berbagai isu akuisisi, mengakuisisi Bakri Telekom dan Flexi.

PT Indo Acidatama Tbk (SRNS) meraup laba bersih konsolidasi sepanjang 2009 meningkat 273,45% menjadi Rp25,380 miliar ketimbang perolehan 2008 hanya Rp6,796 miliar.

PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) sedang mengkaji penerbitan obligasi berdenominasi dolar AS senilai US$ 250 juta. Dananya akan digunakan untuk membiayai kembali (refinancing) utang dan pengembangan usaha perseroan.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berencana menggelar roadshow ke Singapura dan Hong Kong di April 2010 dalam rangka menaikkan harga sahamnya. Harga saham tersebut digenjot dalam menyambut rencana greenshoe di tahun ini.

Kabar dipasar menyebutkan, ada bandar yang akan menggerek saham PT Asiaplast Industries Tbk (APLI) menuju Rp100 dalam waktu dekat ini. Hal ini dilakukan lantaran perseroan tengah berencana menggelar hajatan rights issue. Perseroan pun memproyeksikan dinerja 2010 bisa meningkat tajam memicu sahamnya diburu bandar. Sementara itu, pada perdagangan bursa kemarin harga saham APLI ditutup naik Rp4 ke Rp78.

PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) dikabarkan tengah menjajaki kerjasama dengan investor asing atau institusi keuangan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat modal perseroan, setelah berhasil membeli perkebunan sawit di Kalimantan.Pada perdagangan bursa kemarin harga saham ETWA ditutup naik Rp10 ke Rp215.

Saham PNBN Didera Rumor, Dikerek ke Rp3000
Batas akhir penerapan aturan single presence policy (SPP) tahun ini, memicu rumor bahwa ANZ Panin dan Bank Panin akan merger. Saham PNBN pun melejit sejak awal pekan ini.

IHSG Tembus 2.800 Terbaik Sepanjang 5 Tahun
IHSG pada setengah perdagangan Kamis (25/3) berhasil menembus level 2.800. Pencapaian level ini merupakan titik terbaik sepanjang limat ahun terkakhir.

Masalah Kontrak, SMAR Masih Aman
Boikot perusahaan nasional dan internasional terhadap SMAR, diyakini akan menggerus pendapatan perseroan. Namun, saat ini, emiten perkebunan itu masih aman.

Akuisisi Ladang Migas, Saham BHIT Naik 5%
Adanya kesepakatan kerja sama Bhakti Investaia (BHIT) dengan BP Migas dalam proyek tambang migas di Sumsel langsung mendorong shammya naik 5% ke Rp840 dari Rp810.

LAMI Cetak Laba Bersih Naik 35,57%
Lamicitra Nusantara Tbk (LAMI) mencatatkan laba bersih sepanjang 2009 bertumbuh 35,57% menjadi Rp12,602 miliar dibandingkan pencapaian 2008 hanya Rp9,295 miliar.

Laba Bersih SMF Tumbuh 20,95%
PT Sarana Multigriya Finansial berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih sepanjang 2009 sekitar 20,95% menjadi Rp93,448 miliar dari perolehan 2008 Rp77,260 miliar.

Rencana penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) PT Indonesia Power baru akan terealisasi tahun depan. Anak usaha PLN itu memilih untuk membenahi internalnya dulu.

Recapital Cari Mitra Strategis Garap Berau Coal
Recapital Advisors sedang mencari mitra strategis untuk diintegrasikan dalam penggarapan usahanya di sektor pertambangan batubara melalui PT Berau Coal.

Setelah lonjakan taham tersebut, kini posisi IHSG sudah berada di area overbought. Profit taking diprediksi akan mulai menggelayuti saham-saham. IHSG pada perdagangan Kamis (25/3/2010) diprediksi akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Bursa Wall Street kemarin ditutup melemah digelayuti sentimen negatif dari penurunan peringkat Portugal. Hal itu menambah kekhawatiran seputar masalah di Eropa yang juga belum menemukan jalan keluar untuk krisis utang Yunani.Pada perdagangan Rabu (24/3/2010), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup melemah 52,68 poin (0,48%) ke level 10.836,15. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 6,45 poin (0,55%) ke level 1.167,72 dan Nasdaq melemah 16,48 poin (0,68%) ke level 2.398,76.Namun Bursa Jepang dibuka masih menguat. Indeks Nikkei-225 dibuka naik 42,78 poin (0,4%) ke level 10.857,81. Pasar masih menunggu testimony Fed Bernanke dan pertemuan UNi Eropa untuk membahas Yunani.

Setelah mengalami penguatan hingga level Rp 9.100 per dolar AS, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pagi ini mengalami koreksi tipis. Seperti dikutip dari Bloomberg, perdagangan Kamis 25 Maret 2010 pukul 08.40, nilai tukar rupiah melemah 12 poin atau 0,13 persen ke Rp 9.140. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia hari ini berada pada 9.120 per dolar AS.

Pamor nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) semakin naik daun. Hingga pukul 15.30 WIB kemarin (24/3), mata uang berjuluk The Green Back itu menguat terhadap enam mata uang utama dunia. Melawan euro, misalnya, dollar AS naik 0,48% menuju US$ 1,3434 per euro. Ini adalah rekor tertinggi dollar AS terhadap euro sejak 7 Mei 2009. Di hadapan poundsterling, dollar AS juga naik 0,29% menjadi US$ 1,5004 per poundsterling.Dominasinya pun tergambar dalam pergerakan indeks dollar AS, yang mencerminkan nilai dollar terhadap enam mata uang utama dunia. Sampai pukul 19.45 WIB kemarin, indeks dollar AS mencapai 81,67, atau merupakan rekor tertingginya sejak 19 Mei 2009. Jika dihitung sejak awal tahun ini, indeks dollar sudah melompat 4,13%.

PT Intiland Development Tbk (DILD) berencana melakukan penawaran umum terbatas (rights issue) III, melalui mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) senilai Rp 2,07 triliun. Menurut manajemen Intiland dalam prospektus yang diterbitkan hari ini (Kamis, 25 Maret 2010), jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 2.073.170.722 (2,07 miliar) saham bernominal Rp 500 per helai yang akan ditawarkan dengan harga Rp 1.000 per saham, sehingga totalnya mencapai Rp 2,07 triliun.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sepanjang 2009, berhasil meningkatkan kinerja perseroan dari tahun sebelumnya. Terlihat, perseroan mencatakan laba bersih konsolidasi Rp 6,81 triliun atau naik 17,85 persen dari periode yang sama 2008, yang hanya Rp 5,78 triliun. Menurut laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan hari ini (24 Maret 2010), pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan naiknya pendapatan bunga bersih dari Rp 12,36 triliun menjadi Rp 14,90 triliun.

KLBV Cetak Laba Bersih Tumbuh 134,56%
PT Firts Media TBk (KLBV) berhasil memperoleh laba bersih sepanjang 2009 tumbuh 134,56% dari rugi Rp94,869 miliar berubah menjadi untung Rp32,791 miliar.

Laba Bersih Indosat Anjlok 20,23%
PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan penurunan laba bersih konsolidasi sepanjang 2009 sekitar 20,29% menjadi Rp1,4908 triliun dari Rp1,878 triliun.

Gelombang aksi jual menerpa PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID). Kemarin (24/3), harga saham DOID turun Rp 70 per saham atau 5,5% menjadi Rp 1.200 per saham. Rencana DOID menerbitkan saham baru (rights issue) diduga jadi biang kerok penurunan harga saham perusahaan ini.
Erry Firmansyah, Komisaris Utama DOID, mengakui bahwa pihak manajemen tengah mengkaji opsi rights issue. "Ini hanya salah satu kajian pendanaan," katanya kepada KONTAN, kemarin. DOID juga mengkaji sumber pendanaan lain, seperti pinjaman bank dan obligasi.Kajian tersebut untuk mendukung aksi korporasi yang akan dilangsungkan DOID. Sayang, Erry enggan membeberkannya. "Semua masih dikaji," imbuhnya.

Obligasi Ancol Peringkat A+
Pefindo menetapkan kembali peringkat A+ atas obligasi 1/2007 seri A PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) sebesar Rp80 miliar yang jatuh tempo pada 27 Juni 2010.

Kabar mengenai salah satu petinggi Grup Bakrie menjadi tersangka kasus pajak ditanggapi dingin oleh manajemen Bumi Resources Tbk (BUMI). "Sampai saat ini kami belum menerima pemberitahuan sesuai dengan peraturan yang berlaku atas hal informasi tersebut," tulis SVP Investor Relation BUMI Dileep Srivastava kepada bursa, Rabu (24/3).

Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) mencatat PT Adaro Tbk dan PT Kaltim Prima Coal (KPC) berada diurutan pertama dan kedua volume produksi batubara Februari 2010.

PT Adaro Tbk berada di posisi pertama dengan pencapaian produksi sekitar 7,305,000 ton. Target produksi (forecast) produksi total batubara Adaro 2010 mencapai 45,500,000 ton dari pencapaian produksi batubara selama 2009 sebanyak 38,195,000 ton. Tempat kedua di isi PT Kaltim Prima Coal (KPC), produksi Februari mencapai 6,500,388 ton. Forecast produksi selama 2010 mencapai 42,130,000 ton, dengan pencapaian produksi 2009 sebesar 35,629,612 ton.Tempat ke tiga diisi oleh PT Kideco dengan total produksi batubara selama bulan Februari mencapai 4,780,000 ton. Forecast produksi Kideco selama 2010 mencapai 29,000,000 ton, dari pencapaian total produksi 2009 sebanyak 24,220,000 ton.

Setelah pemegang saham PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menukarkan obligasinya ke Mulgrave Corporasion B.V, kini Mulgrave menguasai 94,28% saham HERO.

Latinusa Bagi Dividen Rp 6/Saham
PT Pelat Timah Nusantara Tbk atau Latinusa (NIKL) akan membagi dividen sebesar Rp 15,13 miliar atau setara Rp 6 per saham. Laba bersih tersebut sekitar 36,05% dari laba bersih perseroan tahun lalu Rp 41,99 miliar.

Kimia Farma Minta Dividen Turun
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) meminta penurunan dividen dari 30% menjadi 20% untuk tahun buku 2009. Penurunan dividen itu diperlukan untuk mendukung rencana perseroan mendirikan anak usaha dengan nilai investasi US$ 10-12 juta.

Bhakti Investama Akuisisi Blok Minyak di Sumsel
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) akan mengakuisisi blok minyak di Sumatera Selatan (Sumsel). Perseroan telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) dengan mitra lokal untuk mengelola tambang tersebut pada 19 Maret 2010.

Harga Konversi Obligasi Bakrieland Rp 310 Per Saham
PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) menetapkan harga konversi obligasi sebesar Rp 310 per saham. Harga tersebut premium 20% dari harga referensi ELTY selama lima hari perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga 23 Maret 2010.

Juni, Berau Energy IPO US$ 300 Juta
PT Berau Energy, induk usaha PT Berau Coal, berencana menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada Juni-Juli 2010. Perseroan menargetkan perolehan dana sekitar US$ 300 juta atau setara Rp 2,7 triliun.

Rencana ekspansi PT Humpuss Intermoda Tbk tak berjalan mulus. Emiten berkode saham HITS ini memundurkan jadwal pembangunan tujuh kapal tongkang, dari semula Maret menjadi April 2010. HITS melakukan ekspansi ini melalui anak usahanya, PT Humpuss Transportasi Curah (HTC). Menurut Direktur Utama HTC Budi Haryanto, sejatinya pembangunan tujuh kapal tongkang itu dilakukan pada akhir kuartal satu tahun ini. Tapi, karena pinjaman bank untuk membiayainya belum cair, maka HTC terpaksa menunda hajatan tersebut.

Batal Beli Camillo, BLTA Keluar dari Pantauan Fitch
Peringkat utang jangka panjang BLTA berubah menjadi B.

BBCA: BCA akan akuisisi satu perusahaan
PT Bank Central Asia Tbk, yang memiliki total aset Rp 289,392 triliun, akan mengakuisisi perusahaan pembiayaan khusus sepeda motor pada 2010. Ini dilakukan untuk memperkuat bisnis BCA dalam pembiayaan kendaraan bermotor dan semakin menajamkan fokus bisnisnya di retail banking. Sebelumnya, BCA telah memiliki BCA Finance yang bergerak di pembiayaan mobil. Sebagai bank terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset, BCA terus memacu kredit konsumsinya.Berdasarkan laporan keuangan tahun 2009, penyaluran kredit BCA secara total hanya tumbuh 9,9% menjadi Rp 123,9 triliun. Namun, khusus untuk kredit konsumsi pertumbuhannya mencapai 32% yang didominasi oleh kredit pemilikan rumah, kredit pemilikan kendaraan, dan kartu kredit. Sementara itu, kredit korporasidan komersial masing- masing hanya tumbuh 3,8% dan 5%. Tingginya pertumbuhan kredit konsumsi BCA membuat porsinya terhadap total kredit BCA naik dari 18,6% pada 2008 menjadi 22,4%. Adapun porsi kredit korporasi BCA turun dari 40,7% menjadi 38,6%.

ENRG: Lunasi Utang US$ 250 Juta
PT Energi Mega Persada Tbk (BBCA) melunasi sebagian utangnya kepada Credit Suisse senilai US$ 250 juta dari total US$ 450. VP Debt Capital Market perusahaan Herwin Hidayat menuturkan perseroan telah membayar sebagian kewajiban tersebut setelah dana dari rights issue diperoleh. Dengan pengurangan utang itu perseroan diproyeksikan dapat mencetak laba bersih pada tahun ini.

ANTM: Jajaki Pinjaman Bank US$ 325 Juta
PT Aneka Tambang Tbk tengah menyiapkan ekspansi besar-besaran. ANTM menjajaki pinjaman dari perbankan asal Jepang senilai US$ 325 juta, atau setara dengan Rp 2,95 triliun. Pinjaman itu akan dipakai perusahaan tambang ini untuk mendanai pengembangan proyek Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan. Maklum, realisasi proyek ini terus mundur dari jadwal semula. Sekretaris Perusahaan ANTM, Bimo Budi Satriyo, menambahkan, pihaknya berniat mengembangkan pabrik alumina di Tayan setelah realisasinya mundur selama beberapa tahun. Antam mengincar pinjaman bank asal Jepang lantaran proyek tersebut bersifat strategis.

INTP: Kas Indocement Naik Rp 1,8 Triliun
Per 2009 kas bersih PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melonjak 231,59% menjadi Rp 2,62 triliun, yang memperlonggar kemampuan ekspansi perseroan ke depan atau membagikan dividen. Lonjakan kas tersebut justri terjadi di tengah penurunan volume penjualan sebesar 8% dari 14,6 juta ton pada 2008 menjadi 13,4 juta ton pada 2009. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kinerja positif pada tahun lalu.

NISP: Obligasi Persreroan Bisa di atas Rp1 Triliun
PT Bank OCBC NISP Tbk membuka peluang menerbitkan obligasi subordinasi di atas Rp1 triliun. OCBC NISP mematok tingkat imbal hasil (yield) surat utang itu 2% di atas yield surat utang negara bertenor 5 tahun-7 tahun. Obligasi ini direncanakan terbit pada kuartal kedua tahun ini. Presiden Direktur OCBC NICP Parwati Surjaudaja menjelaskan penerbitan obligasi subordinasi diperkirakan di atas Rp500 miliar. Jumlahnya, sesuai dengan penetapan harga (pricing) dan kebutuhan ekspansi bisnis perseroan.

NIKL: Latinusa Bidik Penjualan Rp 1,6 Triliun dan Laba Naik 192%
PT Pelat Timah Nusantara Tbk (Latinusa) menargetkan penjualan Rp 1,5 triliun hingga Rp 1,6 triliun pada akhir tahun ini, atau tumbuh 35,59% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 1,18 triliun. Perusahaan juga menargetkan laba bersih mencapai Rp 91 miliar, melonjak 192,06% dari tahun lalu Rp 31,5 miliar. Hal tersebut didorong oleh membaiknya kondisi perekonomian saat ini.

TMPI: Ekspansi Keluar Jawa
PT Agis Tbk mengantisipasi akta perdagangan bebas China-Asean (ACFTA) dengan mengembangkan jaringan distribusi di pasar luar Jawa, di samping fokus pada pasar Jawa dan Sumatra. Perseroan telah mengalokasikan modal kerja senilai Rp71,6 miliar dari penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), yang bisa digunakan membiayai rencana pengembangan tersebut. Sekretaris Perusahaan Agis Poernomo Adjie mengatakan perdagangan bebas tersebut menjadi peluang pertumbuhan penjualan mengingat perseroan menggarap sektor jasa perdagangan, dan bukannya produsen (manufaktur) barang elektronik.

Sumber: Bloomberg, inilah.com, investordaily, detikfinance.com (market flash), kontan
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal