Friday, March 26, 2010

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 26-03

Saham PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) bakal dikerek bandar terkait adanya kabar perusahaan BUMN berminat kerja sama dengan perseroan, dalam pengadaan kertas untuk menopang produksi perusahaan pelat merah tersebut. Investor dan institusi asing juga siap menyuntikan dana ke Kertas Basuki guna memuluskan rencana ekspansi bisnis perseroan.

Satu sumber mengingatkan pemodal agar mencermati pergerakan saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) karena sahamnya berpotensi menguat hingga ke level Rp1.000. Perusahaan memiliki dua aksi korporasi, yakni berhasil mengonversi obligasi lama menjadi obligasi baru dan akan menjual Polychem Indonesia Tbk (ADMG) karena berkonsentrasi membesarkan perusahaan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meski sempat mencicipi teritori negatif akhirnya kembali berjalan di jalur hijau. Sementara rupiah bergerak stabil dalam perdagangan yang tipis.Pada perdagangan Jumat (26/3/2010), IHSG dibuka melemah 1,152 poin (0,04%) ke level 2.797,997. Namun sessat berikutnya IHSG langsung berbalik arah dan dalam 5 menit awal perdagangan tercatat menguat 7,283 poin (0,26%) ke level 2.806,432.Laju penguatan IHSG terutama ditopang oleh kenaikan harga saham PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) hingga Rp 500 (2,92%) ke level 17.600. Demikian pula saham Astra International (ASII) yang tercatat naik Rp 550 menjadi Rp 37.900."PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana membangun rel kereta baru yang akan meningkatkan volume produksi sampai dua kali lipat lebih. Proyek tersebut berdampak sangat besar terhadap valuasi saham PTBA," ulas Sucorinvest.Sementara nilai tukar rupiah dibuka stabil di level 9.137 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.138 per dolar AS. Rupiah diperdagangkan pada volume yang sangat tipis.

INVS Incar Pendapatan 2010 Tumbuh 60%
PT Invovisi Infracom Tbk (INVS) menargetkan pertumbuhan pendapatan sepanjang 2010 sekitar 60% menjadi Rp145 miliar dari Rp88,7 miliar di 2009.

Dua Aksi Korporasi Sekaligus
BNI Korban Defisit APBN 2010
PT Bank Negara Indonesia (BBNI) berencana melakukan rights issue dan green shoe bersamaan. Kedua aksi itu bakal menekan saham emiten pelat merah tersebut.

Laba Bersih HM Sampoerna Tumbuh 30%
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMPS) mencatatkan laba bersih Rp5,087 triliun atau naik 30% pada 2009 dibandingkan periode sama sebelumnya Rp3,895 triliun pada 2008.

BHIT Bakal 'Rights Issue' 3,21 Miliar Saham
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) akan melakukan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)3,21 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.

PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk (PSAB) mencatat penjualan bersih sepanjang 2009 turun 19,8% menjadi Rp14,01 miliar ketimbang periode yang sama tahun 2008 sejumlah Rp17,46 miliar.

Sepanjang 2009, PT Asiaplast Industries Tbk (APLI) membukukan pertumbuhan laba bersih sekitar 725,22% dari rugi Rp4,821 miliar pada 2008 berubah positif Rp30,142 miliar.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan laba bersih sepanjang 2009 tumbuh 26,46% sebesar Rp3,043 triliun ketimbang perolehan 2008 hanya Rp2,407 triliun.

Economic: Eropa Akhirnya Minta Bantuan IMF Atasi Krisis Utang Yunani
Uni Eropa akhirnya sepakat untuk meminta tolong IMF guna menyelamatkan perekonomian Yunani yang kini sedang dibelit krisis utang. Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan setelah sebelumnya Prancis menolak keras keterlibatan IMF di Yunani karena dianggap bisa mencoreng kawasan tersebut. Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel berhasil mencapai kesepakatan dari 16 negara anggota Uni Eropa dalam pertemuan pemimpin Uni Eropa untuk membawa IMF memberikan pinjaman bilateral ke Yunani. Perdana Menteri Yunani George Papandreou menyambut baik keputusan tersebut karena bisa membuat kawasan tersebut lebih kuat setelah melalui krisis.

Economic: Waspadai Aliran Uang Panas
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta semua jajaran kementerian mewaspadai derasnya laju investasi ke dalam negeri. Aliran dana ini mudah ditarik keluar dari Indonesia sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan guncangan ekonomi dan keuangan. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, arus modal dalam bentuk hot money itu sangat rentan untuk ditarik kembali akibat dari isu-isu tertentu dan dapat membuat guncangan-guncangan lain dalam perekonomian dan keuangan kita. Sri Mulyani mengatakan bahwa derasnya arus modal itu harus dimanfaatkan untuk sektor yang produktif dan permanen yang bersifat jangka panjang. Pemerintah juga menjamin tidak akan mengurangi tingkat kewaspadaan terhadap masuknya aliran modal dari luar negeri agar tepat sasaran pada sektor yang produktif.

Agri: Ekspor Kakao Bakal Kena Bea Keluar 10%
Pengapalan biji kakao untuk bulan depan diperkirakan dikenai tarif bea keluar sebesar 10%, menyusul penguatan harga rata-ratat komoditas tersebut di pasar dunia yang mencapai US$2.900 per ton. Berdasarkan peraturan Menteri Keuangan No.67/PMK.011/2010 tentang Penetapan Barang Ekspor yang dikenankan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar, disebutkan biji kakao dikenai bea keluar mulai April.

Energy: Memorandum Komisaris Bikin Pertamina Rugi US$ 1,5 Juta
Memorandum Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) mengenai perubahan aturan impor minyak , bisa menyebabkan Pertamina mengalami kerugian US$ 1,5 juta khususnya untuk pengadaan bulan Maret 2010. Romahurmuziy menuturkan memorandum Komisaris Pertamina itu membatasi peserta tender pengadaan impor minyak Pertamina. Padahal sebelumnya ada sekitar 32 perusahaan yang bisa melakukan tender pengadaan minyak Pertamina baik trader, major oil company (MOC), maupun national oil company (NOC) ikut tender dengan mengacu pada harga termurah.

BNGA: CIMB Niaga Terbitkan Obligasi Rp 3 Triliun
PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) akan menerbitkan surat berharga atau obligasi senilai Rp 3 triliun. Rencananya, obligasi itu akan diterbitkan pada semester ke dua. Hal tersebut sudah di laporkan ke Bapepam,ungkap Presiden Direktur CIMB Niaga. Sebelumnya, perseroan berencana mengeluarkan obligasi global sebanyak US$300 juta. Ia menuturkan, pertimbangan menerbitkan obligasi rupiah karena faktor bunga.

BBNI: Dapat Tambahan Pemulihan Aset Rp150 miliar
PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk mendapatkan tambahan dana dari hasil recovery asset pada awal tahun ini sebesar Rp150 miliar, di antaranya dari pengembalian dana penempatannya di Indover Rp120 miliar dan sisanya Rp30 miliar dari peningkatan kembali surat berharga yang dimiliki perseroan. Direktur Treasury dan International BNI Bien Subiantoro mengatakan pada bulan ini perseroan menerima pengembalian dana dari recovery aset Indover senilai 10,1 juta euro atau sekitar Rp120 miliar setelah proses lelang aset anak usaha Bank Indonesia itu diselesaikan.

PTBA: Teken Kontrak US$4,8 Miliar
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui anak usahanya, PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR), telah meneken kontrak desain, pengadaan barang, dan konstruksi (EPC) dan kontraktor perawatan dan operasional dengan China Railway Group Limited (CRGL) untuk pembangunan angkutan kereta api dan pelabuhan batubara senilai total US$4,8 miliar atau sekitar Rp43,6 triliun.

GZCO: Raih Pinjaman Rp75 Miliar
PT Gozco Plantations Tbk mendapatkan pinjaman sebesar Rp75 miliar dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk membiayai belanja modal tahun ini senilai total Rp300 miliar. Presdir Gozco Tjandra M. Gozali menuturkan sebagian dana belanja modal akan digunakan untuk membangun pabrik pengolahan CPO senilai Rp135 miliar serta pelabuhan sebesar Rp25 miliar. Perseroan selama 2009 membukukan laba bersih selama 2009 sebesar Rp204 miliar, atau naik 270,77% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp54,75 miliar. Tjandra Gozali menuturkan melonjaknya pendapatan itu salah satunya disumbang oleh PT Palmia Sejahtera yang diakuisisi tahun lalu. Perusahaan yang diakuisisi tersebut berkontribusi sebesar Rp50 miliar terhadap laba bersih.

TKLM: Berniat Akuisisi Perusahaan Tower
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) tengah mengkaji rencana mengakuisisi perusahaan menara telekomunikasi. Akuisisi ini bertujuan memperkuat bisnis anak usahanya, PT Mitratel. Komisaris Utama TLKM Tanri Abeng mengungkapkan proses akusisi ini bisa dilakukan dari anak usaha, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) atau milik perusahaan lain.

BTEL: Terbitkan Obligasi US$ 250 Juta di 1H10
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) kian mematangkan rencana penerbitan obligasi berdenominasi dolar AS hingga senilai US$ 250 juta pada 1H10. Perusahaan telah menunjuk tiga penasihat keuangan, yaitu Merril Lynch, Morgan Stanley, dan Credit Suisse.

ELSA: Elnusa Digugat Soal Peralatan Bor Minyak
Sewa menyewa alat pengeboran minyak antara PT Saptawell Technicatama dan PT Elnusa Tbk akhirnya berujung ke pengadilan, setelah kedua pihak tidak berhasil menyelesaikan perselisihan mereka. Menurut pihak PT Saptawell, alat pengeboran yang disewa oleh PT Elnusa tersebut telah rusak karena tidak sesuai lagi dengan kondisi semula. PT Saptawell menginginkan PT Elnusa untuk mengembalikan alat pengeboran pada kondisi semula yaitu pada tekanan 15.000 Psi.

BBCA: Kredit Korporasi Diproyeksikan Rp50 Triliun
Kredit korporasi PT Bank Central Asia Tbk (BCA) diproyeksikan mencapai Rp50 triliun akhir tahun ini atau tumbuh 4,8% dari 2009. Pada pertengahan 2Q10, BCA menandatangani sekitar enam perjanjian kredit korporasi di bidang konstruksi, minyak, dan gas serta makanan dan minuman. Total nilai kredit mencapai Rp3-4 triliun.

BHIT: Bhakti Investama Rights Issue 3 Miliar Saham
PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) berencana menggelar rights issue tanpa HMETD. Menurut direksi perseroan, penambahan modal tanpa HMETD itu dilakukan sebanyak-banyaknya 3.216.414.909 (3,22 miliar) saham, dengan nilai nominal Rp 100 atau 10% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah penambahan modal tanpa HMETD. Dana hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan keuangan perseroan dalam rangka mendukung ekspansi usaha.

TFCO: Konversi Utang Jadi Saham
PT Teijin Indonesia Fiber Tbk (TFCO) mengonversi utang Rp929,76 miliar menjadi 1,86 miliar saham baru dengan harga Rp500 per saham. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia sore ini disebutkan setelah peningkatan modal itu, modal dasar Teijin bertambah menjadi Rp2,41 triliun yang terbagi atas 4,82 miliar saham dengan nilai nominal Rp500 per saham. Setelah konversi utang tersebut, Teijin Limited memiliki 4,76 miliar saham senilai Rp2,38 triliun. Toyota Tsusho Corporation memiliki 30,60 juta saham senilai Rp15,30 miliar, dan publik memiliki 30,28 juta atau senilai Rp15,14 miliar.

SUGI: Akusisi 100% Storey's Gate
PT Sugi Samapersada Tbk (SUGI) mengakusisi 100% saham Storey's Gate Limited senilai US$1,2 juta dari Arelia Worldwide Limited. Akusisi tersebut telah disetujui dalam rapat pemegang saham (RUPS) perseroan. Storey's Gate memiliki 37,5% saham di Elnusa Tristar Ramba Limited (ETRL) yang memproduksi 4 ribu barel minyak.

Korporasi Panen Laba
Tahun 2009 merupakan musim panen laba bagi korporasi. Geliat pemulihan ekonomi global disertai penguatan kurs rupiah terhadap dolar AS membawa dampak positif bagi kinerja perusahaan-perusahaan di Indonesia, sehingga mereka mencatatkan prestasi yang gemilang.

Danatama Akui Belum Bahas 'Rights Issue' DOID
PT Danatama Makmur mengakui belum ada pembicaraan dengan manajemen PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mengenai underwriter rencana rights issue.

Kapitalisasi Saham Tembus Rp 2.250 T
Kapitalisasi saham pada pertengahan tahun ini diperkirakan mencapai Rp 2.250 triliun dari posisi akhir 2009 sebesar Rp 2.070 triliun. Pemicu kenaikan itu antara lain banyaknya perusahaan yang menawarkan saham umum perdana (initial public offering/IPO) dan harga-harga saham emiten yang terus melonjak.

Melonjaknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga mencetak rekor baru sejak awal tahun 2008, memberikan berkah bagi perusahaan sekuritas. Setidaknya dalam satu bulan terakhir, permintaan investor bertransaksi di bursa saham mengalami peningkatan. Sehingga, jasa brokerage yang diberikan perusahaan sekuritas ikut terkerek naik.

Indonesia menempatkan diri sebagai negara pengekspor batubara terbesar kedua di dunia setelah Australia.Demikian menurut data yang dikutip INILAH.COM, Jakarta, Kamis (25/3) dari makalah presentasi, Japan,s Director Coal Division Natural Resources and Fuel Department Agency for Natural Resources Resources and Energy, Hirotoshi Kunitomo.Hirotoshi mengatakan, dari total peredaran batubara di pasar dunia yang mencapai 917,30 juta tons ekspor batubara dari Indonesia per tahunnya mencapai 202 juta ton atau sekitar 22,0%. Sementara ekspor batubara dari negara eksportir terbesar pertama Australia sekitar 244 juta ton atau capai 26,6%.Selain kedua negara tersebut Rusia menjadi eksportir batubara terbesar ketiga mencapai 100 juta ton atau 10,9%. Disusul Colombia dan Afrika Selatan capai 67 juta ton atau 7,3%. Ekspor batubara dari China capai 54 juta ton. Amerika Serikat sekitar 53 juta ton. Canada 30 juta ton. Vietnam 30 juta ton. Kazakhstan 23 juta ton. Serta negara lainnya capai 48 juta ton.

Sumber: Reuters/Bloomberg/Inilah.com/Investordaily/Kontan/Detikfinance.com (Market Flash)
Gallery Saham Mania: globalmarketstrategist.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal