USD Index 52-weeks High 52-Weeks Low EUR-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
80.10 89.62 (04/03) 78.59 (01/06) 1.4007 1.4337 (03/06) 1.2459 (04/03)
Dolar mengalami penguatan di sesi Asia hari ini terhadap mata uang utama dunia, setelah China menyatakan tidak akan merubah porsi mata uang asing dalam cadangan devisa dalam waktu dekat, meredakan kekhawatiran investor asing akan meninggalkan dolar AS. Dolar menguat terhadap 14 dari 16 mata uang utama setelah Gubernur bank sentral China (PBOC) Zhou Xiaochuan mengatakan kebijakan cadangan devisa dalam bentuk mata uang asing selalu cukup stabil, diikuti laporan Retail Sales Jepang anjlok untuk bulan ke-9 di bulan Mei, menurunkan daya tarik untuk memegang aset yang memiliki yield yang lebih tinggi. Investor China yang merupakan pemegang Treasury terbesar di luar AS, memangkas kepemilikan sebesr $ 4.4 miliar menjadi US$ 763.5 miliar, setelah PM China Wen Jiaboao mengungkapkan kekhawatiran mengenai mbnilai aset dolar AS. Sebelumnya di hari Jumat, AS merilis personal income (+1.4%), U Michigan sentiment (70.8), saving rate (+1.7%). Strategis yang mengikuti survei Bloomberg memperlihatkan dolar AS akan menguat 17% terhadap euro di akhir tahun ini.
Euro melemah di sesi Asia hari ini, setelah Gubernur bank sentral China Zhou Xiaochuan mengatakan kebijakan cadangan devisa dalam bentuk mata uang asing tidak berubah, diikuti investor global melakukan risk aversion setelah data Retail Sales Jepang anjlok untuk bulan ke-9 di bulan Mei. Meski potensi pelemahan euro mungkin terbatas karena laporan dari zona euro yang akan menunjukkan keyakinan konsumen membaik, memberikan signal bank sentral Eropa (ECB) akan mempertahankan suku bunga di pekan ini. Consumer confidence zona euro diperkirakan menjadi minus 30 di bulan Juni dari minus 31 di bulan Mei, dan economic confidence diperkirakan meningkat ke 71 dari 69.3 di bulan Mei. Sebelumnya di pekan lalu, anggota dewan ECB Axel Webber mengatakan ECB telah menggunakan peluang untuk menurunkan suku bunga. Pada pekan ini, pasar akan mengamati data inflasi, consumer confidence dan pertemuan ECB yang diperkirakan menahan suku bunga 1.0%.
USD-JPY 52-weeks High 52-Weeks Low GBP-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
95.50 101.45 (06/04) 87.15 (21/01) 1.6452 1.6661 (03/06) 1.3502 (23/01)
Yen melemah terhadap dolar di sesi Asia hari ini, setelah China menyatakan keyakinan terhadap dolar AS sebagai status cadangan devisa dalam bentuk mata uang asing yang meredam kekhawatiran terhadap isu diversifikasi cadangan devisa negara BRIC, diikuti data Retail Sales Jepang bulan anjlok 2.8% untuk bulan ke-9 meski Industrial Production Jepang meningkat 5.9% m/m di bulan Mei. Sebelumnya yen di akhir pekan lalu, melemah, berkat tekanan untuk dolar yang berasal dari sejumlah faktor, seperti China meninkatkan kekhawatiran terhadap pembentukan cadangan devisa dalam bentuk mata uang asing super-sovereign, risk appetite meningkat setelah laporan ekonomi AS tercatat lebih baik dari perkiraan dan yield Treasury AS merosot ke level terendah mingguan menurunkan daya tarik dolar. Pekan ini pasar mengamati sejumlah data ekonomi, termasuk pertemuan bank sentral Eropa dan payroll AS hari Kamis, menjelang liburan di AS (03/07)
Pound sterling melemah terhadap euro dan dolar di sesi Asia hari ini, setelah pernyataan dari setelah China mengatakan kebijakan cadangan devisa dalam bentuk mata uang asing tidak berubah diikuti terkoreksinya harga komoditi dan saham global yang menurunkan daya tarik untuk mata uang yang memiliki yield yang lebih tinggi. Pound mengalami penurunan mingguan pertama di pekan lalu setelah Gubernur Bank of England Mervyn King mengatakan pemulihan ekonomi Inggris dari reseso akan melambat dan “tidak pasti.” Chief Economist BOE Spencer Dale pada 23 Juni mengatakan pelemahan pound akan membuat aset Inggris lebih menarik untuk investor asing. BOE juga mengatakan kerugian institusi finansial berpotensi memicu gelombang guncangan lebih lanjut, termasuk resesi ekonomi masih berada dalam resesi. Pekan ini Inggris akan merilis revisi GDP Final Q1 (perkiraan -2.2%).
KIE 52-weeks High 52-Weeks Low AUD-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
10,220 12,150 (02/03) 9,900 (05/06) 0.8015 0.8263 (03/06) 0.6248 (02/02)
Kontrak Indeks Emas (USD-IDR) di sesi Asia hari ini menguat ke Rp 10,245, setelah China mengatakan kebijakan cadangan devisa dalam bentuk mata uang asing tidak berubah, dibandingkan target kami di Rp 10.000 di pekan ini, bahkan dapat mencapai target support di 9,800, karena kuatnya sentimen positif dari dalam dan luar negeri, dimana daya tarik untuk dolar AS dapat memudar di pekan ini, berkat kekhawatiran isu rating kredit AS terancam untuk diturunkan dalam waktu dekat dan pernyataan China yang mendesak IMF membuat mata uang untuk cadangan devisa global menandingi dolar AS. Masih tingginya capital inflow ke pasar aset domestik, mengantisipasi penurunan inflasi (Rabu) dan BI Rate (Jumat; -25 bsp menjadi 6.75%) dan penerbitan Samurai Bond sebesar US$ 1 miliar dalam waktu dekat. KIE melemah 1.8% menjadi Rp 10,220. Spekulasi window dressing oleh fund manager lokal maupun asing di pasar saham di akhir semester 1 yang terbatas dan perkiraan data tenaga kerja AS akan menunjukkan hasil lebih lemah dari periode sebelumnya dapat menahan laju pelemahan KIE pekan ini. Perkiraan range hingga besok siang: 10,150-10,300.
Dolar Australia (Aussie) dan dolar Selandia Baru (kiwi) melemah terhadap dolar dan yen untuk pertama kali dalam 5 hari terakhir setelah China mengatakan kebijakan cadangan devisa dalam bentuk mata uang asing tidak berubah, meningkatkan permintaan untuk dolar AS. Aussie dan kiwi melanjutkan penurunan setelah laporan Jepang menunjukkan output industri Jepang tercatat dibawah perkiraan pasar dan penjualan ritel Jepang anjlok di bulan Mei. Aussie berpotensi mengalami rekor penguatan kuartalan di kuartal ini, menguat 16% dan kiwi menguat paling banyak sejak kenaikan 16.6% di kuartal ketiga 1985 karena investor membeli aset di kedua negara karena yield mereka lebih tinggi dan bertaruh resesi global yang terburuk telah berakhir.
Technical Analysis
(+40p). Trend bullish jangka pendek EURUSD masih aman karena masih berada dalam uptrend channel selama mempertahankan support line di 1.3830, didukung indikator MACD bullish, Stochastic crossing up, ADX meningkat, seharusnya mendukung perkiraan laju kenaikan lebih lanjut. Pola H&S dengan neckline di 1.3731, jika tembus dapat picu penurunan ke target 1.3419. Hitungan Elliot wave euro dolar dalam proses wave b dalam wave minor ii - sub wave intermediate 4. Support di 1.3925 (trendline support)/1.3825 (low). Resistance di 1.4170 (upper channel)/1.4196 (projection 100 FE). Buy 1.3880 & 1.3920 target di 1.4150 stop 60p, buy 1.3750 target 1.4000 stop 60p, sell 1.4125/1.4150 target 1.3900 stop 60p. Sell break 1.3700 target 1.4000 stop 50p.
(Hold buy 95.80 target 97.70 stop 94.80) USDJPY masih berada dalam owntrend channel, dimana candle daily menunjukkan pola long bearish, didukung oleh indikator ADX meningkat dan MACD bearish, stochastic bearish, seharusnya mendukung potensi penurunan hari ini. Support berada di 94.87 (low 23/06)/94.13 (trendline support). Trend bearish karena ditutup dibawah 95.83(10 MA)/96.06 (200 MA). Resistance berada di 96.31 (upper channel)/96.61 (projeksi 61.8 FE). Buy 95.00 target 97.10 stop 60p, sell 97.10 target 96.00 stop diatas 97.80, sell 98.70 target 97.00 stop 50p. buy 94.20 target 97.50 stop di 94.00.
Download article
Blog milik Andri Zakarias Siregar, Analis, Trader, Investor & Trainer (Fundamental/Technical/Flowtist/Bandarmologi: Saham/FX/Commodity), berpengalaman 14 tahun. Narasumber: Berita 1 First Media, Channel 95 MNC(Indovision), MetroTV, ANTV, Bloomberg BusinessWeek, Investor Today, Tempo, Trust, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, Seputar Indonesia, Kontan, Harian Jakarta, PasFM, Inilah.com, AATI-IFTA *** Semoga analisa CTA & informasi bermanfaat. Happy Zhuan & Success Trading. Good Luck.
Monday, June 29, 2009
Pernyataan China Mengenai Dolar AS, Picu Profit-Taking Posisi Long Euro & Pound
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kalender Ekonomi & Event
Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal
No comments:
Post a Comment