Friday, September 11, 2009

Pola Breakout & Kuatnya Momentum di IHSG Dapat Angkat IHSG Lebih Lanjut

Market Review
IHSG kembali melanjutkan penguatannya ke level tertinggi tahun ini, berkat kenaikan saham unggulan yang mendapatkan keuntungan dari imbas penguatan rupiah terhadap dolar AS yang memicu spekulasi inflasi RI bulan September akan terkendali dan emiten yang memiliki beban hutang dalam bentuk dolar AS akan merosot, memberikan daya tarik kepada investor. Imbas dari penguatan saham regional dan Wall Street berkat pernyataan positif dari laporan Beige Book milik the Fed mengenai kondisi ekonomi AS dan kenaikan harga komoditi global, mendorong investor kembali memburu saham grup Astra (ASII, UNTR), perbankan (BBRI, BMRI, BDMN, BBCA) dan energi (ENRG, PGAS). IHSG menguat 28.525 poin (1.2%) ditutup di 2,411.863, dengan nilai transaksi Rp 5.039 triliun. Investor asing membukukan net buying Rp 557.74 kemarin, dibandingkan net buying Rp 459.03 miliar (09/09).

Indeks saham MSCI Asia-Pacific menguat kemarin, mendorong indeks MSCI Asia Pacific ke level tertinggi sejak kejatuhan Lehman Brothers Holding Inc, karena laporan earning Yurun Food China dan prediksi dari Texas Instruments Inc yang lebih baik dari perkiraan, serta kenaikan harga komoditi meningkatkan sentimen investor global. Diupgradenya indeks saham Kospi Korsel oleh FTSE Inggris, ikut angkat saham Asia.

IHSG Outlook

Ind P/E (x)
EPS
Y/Y Y/Y Suku Bunga* Inflasi*
Y/Y GDP*
Y/Y
IHSG 3.09 8% +23% 6.50% 2.75% 4.0%
STI 22.00 16% +3.4% 0.69% -0.70% -10.1%
KLCI 15.0 10% -0.5% 2.0% 3.00% -3.9%
SET 29.05 4% -6.1% 1.25% -3.30% -7.10%
SSE 33.4 36% +28% 5.31% -1.40% 7.9%
N225 45.2 -1% -16.9% 0.10% -0.10% -9.7%
HSI 22.5 19% -8.0% 0.50% 0.60% -7.80%
DJIA 14.1 3% -17.0% 0.25% -1.4% -3.6%
* Negara Bersangkutan

Kuatnya sentimen dari indeks saham global dan faktor teknikal yang breakout sejumlah resistansi mendorong IHSG mencapai level penutupan tertinggi sejak Juni 2008, seharusnya dapat melanjutkan momentum kenaikan di akhir pekan ini. Imbas penguatan rupiah terhadap dolar (penutupan di Rp 9,930 kemarin) yang memberikan sentimen positif kepada saham perbankan, aneka industri dan konsumer, diikuti isu pembentukan kabinet Presiden SBY yang akan dilantik bulan Oktober mendatang dan investor asing yang masih membukukan net buying Rp 1,269.14 triliun dalam 4 hari perdagangan di pekan ini, dapat menopang kinerja IHSG dalam waktu dekat ini. Sementara saham-saham komoditi yang tertinggal (lagging stock) disaat kenaikan IHSG saat ini, dapat mendapatkan keuntungan hari ini, dari perkiraan switching portfolio dari sejumlah saham unggulan yang menguat tajam baru-baru ini, di tengah stabilnya harga minyak diatas US$ 70/barel (target US$ 75/77 dalam 1-2 bulan ini).

Meski kekhawatiran terhadap mahalnya valuasi saham IHSG saat ini diantara negara di Asia Tenggara lainnya, laju penguatan rupiah terbatas berkat potensi intervensi dari BI (resistance kuat di 9,850) dapat menurunkan daya tarik untuk aset domestik, kewaspadaan menjelang peringatan 11 September, isu negatif dari sektor perumahan AS (analis Meredith Whitney melihat peluang harga rumah anjlok 20%) dan trend kenaikan pengangguran global, diikuti faktor teknikal IHSG dan regional Asia yang overbought, patut diwaspadai investor lokal.
Update: GDP Q2 Jepang tercatat lebih rendah dari perkiraan 2.3%. Crude inventory AS anjlok 5.6 juta barel pekan lalu dan laporan International Energy Agency menaikkan target permintaan untuk minyak di tahun 2009/2010, picu teknikal rebound harga minyak. Saham Goldman Sachs diupgrade Meredith Whitney kemarin.

Stock Picks:Average last 11 week +69.03%. Target 10-30%, Risk < -10%
BUMI, PTBA, DOID, BBRI, BBKP, HMSP, JSMR, HEXA, INDF,ITMG, PGAS.
Stock Picks:
• BBCA : Hold target Rp 5,275
• SSIA : Speculative Buy target Rp 450

Global Outlook
Indeks saham global diperkirakan akan mendapatkan hambatan untuk menguat lebih lanjut, setelah analis Meredith Whitney melihat harga rumah AS akan meosot kembali sebesar 20% karena tingginya pengangguran dan potensi penurunan saham lebih lanjut (mendukung prediksi JP Morgan, Bank of America dan Blackrock Inc), diikuti laporan foreclosure filling perumahan AS meningkat untuk bulan ke-4 di bulan Agustus, memicu kembali kekhawatiran terhadap kestabilan pemulihan ekonomi AS. Kenaikan indeks saham negara maju saat ini, mendorong indeks MSCI Emerging Markets ke level termahal dalam 9 tahun (menguat 56% di tahun ini: PER 19.9x) dan pelemahan dolar AS lebih lanjut di tengah kekhawatiran terhadap defisit anggaran dan perdagangan (- US$ 32.0 miliar), ikut membebani kinerja Indeks saham global. Meski laporan jobless claims AS anjlok 26K menjadi 550K di pekan lalu, pernyataan Fed Beige Book mengenai stabilnya ekonomi AS di bulan Juli & Agustus, diikuti bank sentral
Inggris mempertahankan suku bunga 0.5% dan kebijakan quantitave easing, seharusnya memberikan support kepada indeks global.

Technical Analysis:
IHSG diperkirakan masih mengalami penguatan dari berbagai signal yang positif yang seharusnya mendukung potensi kenaikan indeks lebih lanjut selama bertahan di atas support 2,400/2,350. signal dari pola candle long closing marubozu (bullish continuation), signal golden cross di 5 & 10 day MA, indikator ADX menunjukkan higher high, MACD bullish kendati overbought, seharusnya menunjukkan potensi kenaikan hari dan pekan mendatang. Hitungan EW: breakoutnya IHSG diatas 2411 high, mendorong perkiraan kesalahan hitungan EW (konfirmasi penutupan hari ini jika diatas 2411), ada 2 alternatif skenario kemarin dan perkiraan wave 4 zig zag abc telah berakhir di leg 2271 dan saat ini dalam proses wave 5/3 (perhatikan panjang wave 1-2 di 2116-1968 menyamai panjang wave 4: 2411-2271) untuk target 2,460/2500 (liat chart). Support di 2,355/2,328.
Resistance: 2464.35/2444.92/2436.66/2428.39. PP 2406.05
Support : 2397.79/2378.36/2367.19/2347.75

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal