Wednesday, December 23, 2009

Daily Market Outlook Of IHSG (JSX)

Market Review
Efek positif dari kenaikan indeks saham regional Asia kemarin dan Wall Street di hari sebelumnya, diikuti kenaikan harga komoditas global dan stabilnya mata uang rupiah terhadap dolar, mendorong investor berani untuk masuk ke pasar. Meredanya kekhawatiran terhadap sentimen negatif dari hasil pemanggilan sejumlah pejabat BI dan Wakil Presiden Boediono kemarin oleh Pansus Angket Bank Century, ikut mendorong sejumlah saham yang terpuruk tajam (saham grup Bakrie, Astra, TLKM) dan berada dalam kondisi teknikal yang oversold kemarin, berhasil mendapatkan technical rebound. Kenakan harga komoditi (timah, nikel, minyak, batubara) juga ikut mengangkat harga saham komoditi unggulan seperti BUMI, ITMG, INCO, ANTM, PGAS. Kenaikan indeks saham regional Asia berkat sejumlah saham di AS di upgrade sejumlah brokerage dan imbas pelemahan yen Jepang, ikut topang kinerja IHSG kemarin. IHSG melonjak +36,248 poin (+1,49%), di 2.467,637, transaksi tercatat Rp 2,62 triliun. Investor asing membukukan buy sebesar Rp 118 miliar, dibandingkan net buy Rp 200 miliar hari Senin.

Indeks saham MSCI Asia Pasific menguat kemarin, mendorong indeks mengalami kenaikan terbesar dalam 3 pekan terakhir, karena pelemahan yen meningkatkan prospek pendapatan perusahaan elektronik dan kendaraan Jepang dan kenaikan saham bank di Hong Kong yang baru saja listing. Saham Sony Corp, Toshiba Corp, Elpida Memory Inc Jepang menguat berkat laporan permintaan untuk chip mulai pulih. Saham HSBC Holdings Plc menguat setelah bank sentral HK nmengatakan sejumlah bank mungkin memiliki pertumbuhan keuntungan yang “cukup baik”.

IHSG Outlook
Berubahnya perhatian investor saat ini kembali ke fundamental emiten dan ekonomi nasional yang masih solid menjelang tutup tahun yang biasanya dibarengi oleh aksi window dressing untuk memperbagus portofolio milik fund manager domestik dan asing, diikuti kondisi eksternal yang kondusif dimana imbas kenaikan indeks saham regional Asia dan Wall Street di awal pekan ini, dapat meredam dampak negatif dari masih berkelanjutannya kasus Bank Century dan isu penunggakan pajak oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan anak usahanya. Meski Panitia Khusus (Pansus) Angket Bank Century telah memanggil sejumlah pejabat Bank Indonesia hari Senin (21/12) dan Wakil Presiden Boediono kemarin, tidak mendapatkan hasil yang positif seperti perkiraan pasar sebelumnya, masih membebani kinerja IHSG yang mengalami technical rebound kemarin. Sementara imbas kenaikan harga sejumlah komoditas (nikel, batubara, minyak) ikut angkat harga saham komoditas domestik, diikuti bantahan PT Telkom Tbk (TLKM) terhadap isu perseroan sempat menempatkan dana di Bank Century, ikut menopang kinerja IHSG kemarin. Meski kinerja IHSG hari ini masih terbatas, berkat potensi profit taking menjelang liburan panjang Hari Raya Natal.

Stock Picks:
#BLTA: Underperform target Rp 550 #JKON: Outperform target Rp 750

Global Outlook
Momentum technical rebound yang terjadi di sejumlah indeks saham regional Asia dan Wall Street diperkirakan terbatas, berkat perkiraan aksi profit-taking menjelang liburan di AS dan Eropa (liburan Natal) dan hari ini Jepang (Emperor holiday), diikuti data pertumbuhan ekonomi AS kuartal ketiga 2009 direvisi turun menjadi 2,2% dari hasil sebelumnya 2,8% dan terkoreksinya harga komoditas global (minyak anjlok ke $ 72,72, emas ke $ 1.077/ons), dimana membebani kinerja saham unggulan di sektor komoditas, konsumer dan perbankan. Meski indeks saham global masih mendapatkan support dari lebih baik dari perkiraan data Existing Home Sales (+7,4% menjadi 6,54 juta unit) yang merupakan level tertinggi 2 tahun dan lebih baik dari perkiraan projeksi keuntungan Jabil Circuit Inc dan saham KB Home yang melejit berkat positifnya data perumahan tersebut. Aksi window dressing di penghujung tahun juga dapat membantu angkat indeks saham regional Asia dan Wall Street, meski dapat dibatasi oleh kekhawatiran terhadap penguatan dolar AS dari krisis fiskal Eropa, dimana rating kredit Yunani kembali diturunkan menjadi A+ dengan rating negatif oleh lembaga pemeringkat Moodys kemarin.

Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal positif dari pola bullish harami / long opening marubozu (indikasi bullish reversal yang moderat), ditutup dibawah di atas trendline support di 2.433, indikator ADX terkoreksi (indikasi technical rebound yang lemah), MACD diteritorial netral, stochastic crossing down meski masih di teritorial bullish, meski dibawah 5/10/20 day MA, seharusnya menunjukkan potensi technical rebound yang lemah hari ini. Trend bullish dapat berlanjut jika IHSG ditutup harian diatas 2.475 -2.486 (5 & 20 day MA), masih berpeluang ke target 2.505/2.542 (high 17/12). Hitungan EW: formasi diagonal triangle menunjukkan formasi wave minuette ii/2 dalam koreksi C, mendorong perkiraan potensi penurunan lebih lanjut selama berada di bawah 2.505 (FE 61.8%), untuk target 2.415/2.370. Hold sell on rally 2.491-2.530, target 2.370/2.250 stop diatas 2.560, buy break 2.560 target 2.575/2.620. Perkiraan Range: 2450-2500.
Resistance: 2511.07/2492.78/2486.50/2480.21. PP 2456.21
Support : 2449.93/2443.64/2431.64/2419.65
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (PT Universal Broker Indonesia Securities; Code TF)

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal