Market Review
Akhirnya level 2.500 berhasil diraih IHSG kemarin, setelah mendapatkan momentum kekuatan dari aksi pembelian saham perbankan, pertambangan batubara dan energi, konsumer dan infrastruktur, mengikuti kenaikan harga batubara di pasar international dan reboundnya harga emas dan minyak, serta imbas dari keputusan Bank Indonesia menahan laju suku bunga acuan 6,5% dan data cadangan devisa nasional meningkat menjadi US$ 65,84 miliar dari US$ 64,52 miliar di bulan Oktober. Kenaikan IHSG juga ditopang oleh kenaikan indeks saham regional Asia kemarin, berkat optimisme terhadap pemulihan ekonomi AS dan penguatan rupiah terhadap dolar (ditutup di Rp 9.425). Optimisme investor dalam negeri terhadap kinerja emiten yang dipaparkan dalam Investor Summit & Capital Market Expo hari ke-2, ikut support kinerja saham domestik. IHSG ditutup 28,473 poin di 2.500,037, dengan transaksi tercatat Rp 3,531 triliun. Investor asing membukukan net buying sebesar Rp 391,4 miliar kemarin.
Indeks saham MSCI Asia Pasific melanjutkan kenaikan untuk hari ke-4, capai level tertinggi 15-bulan, karena pelemahan yen mendongkrak saham eksportir Jepang dan bank sentral AS mengatakan ekonomi AS membaik. Saham Sony Corp Jepang, Li Fung Ltd, Kawasaki Kisen Kaisha Ltd melonjak tajam kemarin. Indeks Nikkei 225 Jepang mengalami kenaikan terbesar sejak 7 Mei, Kospi Korea menguat 1,5%, komposit Shanghai naik 0,6%.
IHSG Outlook
Solidnya pertumbuhan ekonomi nasional seperti dipaparkan dalam prediksi Bank Indonesia di tahun 2010 hingga 2013, rendahnya suku bunga dan meningkatnya cadangan devisa di bulan November 2009, diikuti positifnya kinerja 28 emiten unggulan yang mengikuti Investor Summit & Capital Market Expo 2009 yang berakhir kemarin, seharusnya masih topang kinerja IHSG pada akhir pekan dan awal bulan ini. Kondisi tersebut diperkuat oleh momentum kenaikan harga komoditi batubara, emas capai rekor tertinggi di $ 1.227.50/ons kemarin, dan reboundnya harga minyak ke level $ 77, diikuti rencana ekpansi dan aksi korporasi sejumlah emiten (ADRO, BUMI, PTBA, ANTM) dapat angkat momentum kenaikan harga saham komoditi unggulan domestik. Meredanya isu negatif dari saham grup Bakrie, bantahan manajemen PT Bumi Resources mengenai isu right issue BUMI di harga Rp 3.000-3.500 dan isu PT. Telkom tertarik untuk akuisisi PT Bakrie Telecom (meski akhirnya dibantah PT Telkom), dapat angkat harga saham grup Bakrie. Sejumlah analis domestik dan asing baru-baru ini telah upgrade target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun 2010 dan Asia, dimana CIMB-GK melihat IHSG dapat capai 2.950 di akhir tahun 2010 dan Credit Suisse menaikkan rating IHSG menjadi Overweight dari Neutral, berkat ekspektasi tingginya earning emiten, solidnya pertumbuhan ekonomi dan tingginya daya beli masyarakat. Meski kekhawatiran bubble saham Asia dari mahalnya valuasi dan potensi kenaikan suku bunga Asia di tahun depan, dan pembentukan panitia khusus hak angket Bank Century hari ini, dapat batasi potensi kenaikan IHSG diatas level 2.500.
Stock Picks: Average last 22 week +106.53%. Target 10-30%, Risk < -10%
BUMI 2.575 (0%)/PTBA 15.750 (+17.7%)/ADRO 1.710 (+3.5%)/BMRI 4.600 (+1.08%)/ BBRI 7.600 (+5.9%)/ BKSL 101 (-4.9%)/RAJA 215 (-2.3%)/CTRA 550 (-1.8%)/BSDE 820 (+3.65%)/BTEL 155 (+1.29%)/INDF 3.175 (0%)/ BNBR 100 (+1.0%)/ KLBF 1.270 (+0.78%)/BRPT 1.330 (+2.2%)/ELTY 23 0 (+4.3%).
Global Outlook
Momentum kenaikan indeks saham Asia dan Wall Street diperkirakan tidak akan bertahan lama, berkat kekhawatiran kekuatan pemulihan ekonomi AS dari kejutan penurunan data ISM Services bulan November, meredam optimisme investor terhadap rencana Bank of America untuk membayar kembali dana talangan pemerintah sebesar US$ 45 miliar dan kejutan penurunan jobless claims AS pekan lalu menjadi 457K. Pernyataan Gedung Putih mengenai tingkat pengangguran yang mungkin merangkak naik, bilamana data dirilis besok, memicu spekulasi data pengangguran AS yang diprediksikan tercatat 10,2% (level tertinggi 26 tahun) akan tercatat lebih tinggi dari perkiraan meski non farm payroll akan menunjukkan perbaikan dari bulan Oktober (prediksi -120K). Terkoreksinya harga komoditi global di sesi New York semalam dan rencana bank sentral Eropa untuk mengukur kembali pinjaman stimulus darurat dan pemulihan ekonomi masih belum stabil, menjelang data tenaga kerja AS hari ini, dapat picu aksi profit-taking oleh investor Asia dan Eropa hari ini. Kegagalan penutupan indeks saham DJI sebanyak 4 kali di atas level 10.500 dalam beberapa pekan terakhir, memberikan signal teknikal yang negatif dalam jangka pendek.
Technical Analysis:
IHSG menunjukkan signal positif dari pola candle long opening marubozu (indikasi bullish continuation), ditutup diatas 5/10/20 day MA, kendati dapat tertahan di trendline resitance di 2.509, diikuti indikator ADX rebound (indikasi power kenaikan meningkat), stochastic crossover, MACD di teritorial positif dan divergence, seharusnya menunjukkan potensi kenaikan terbatas. Trend bullish berlanjut setelah IHSG ditutup diatas projection 61,8% di 2.498 dapat mendorong IHSG ke target 2.508/2.529 (projection 100.0). Hitungan EW: IHSG masih extend wave iii/5 dalam B, menunda koreksi ke 2.430/2.450, sebelum kembali technical rebound ke target 2.508/2.530 yang merupakan potensi wave 5/B (Hold sell on rally 2.491-2.530, stop diatas 2.560. Perkiraan range di 2.475-2.528.
Resistance : 2538.34/2522.64/2516.99/2511.34. PP 2491.25
Support : 2485.60/2479.94/2469.90/2459.85
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (code TF)
globalmarketstrategist.blogspot.com
Blog milik Andri Zakarias Siregar, Analis, Trader, Investor & Trainer (Fundamental/Technical/Flowtist/Bandarmologi: Saham/FX/Commodity), berpengalaman 14 tahun. Narasumber: Berita 1 First Media, Channel 95 MNC(Indovision), MetroTV, ANTV, Bloomberg BusinessWeek, Investor Today, Tempo, Trust, Media Indonesia, Bisnis Indonesia, Seputar Indonesia, Kontan, Harian Jakarta, PasFM, Inilah.com, AATI-IFTA *** Semoga analisa CTA & informasi bermanfaat. Happy Zhuan & Success Trading. Good Luck.
Friday, December 4, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kalender Ekonomi & Event
Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal
No comments:
Post a Comment