Tuesday, May 19, 2009

Investor Kembali Memburu Aset Beresiko

USD Index 52-weeks High 52-Weeks Low EUR-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
82.55 (0) 89.62 (04/03) 79.63 (02/01) 1.3572 1.4055 (02/01) 1.2459 (04/03)


Dolar AS mendapatkan tekanan terhadap mata uang Eropa, meski menguat terhadap yen Jepang, karena spekulasi penguatan saham global dan signal meredanya resesi global akan mendorong investor meningkatkan pembelian aset yang memiliki suku bunga yang lebih tinggi. Indeks saham Asia hari ini menguat tajam, mengikuti kenaikan saham Wall Street semalam, berkat lebih baiknya earnings korporat di AS dan analis meng-upgrade saham Bank of America semalam. Indeks US Dollar diperdagangkan di 82.559 dari 82.529 kemarin, melemah 0.6%. Indeks dolar telah melemah 7.9% dari level tertinggi 89.62 pada 4 Maret lalu. Tekanan terhadap dolar muncul dari laporan perumahan AS yang menunjukkan kondisi yang lebih baik di masa mendatang. Indeks keyakinan pembangun National Association of Home Builders / Wells Fargo meningkat ke 16 di bulan Mei, level tertinggi sejak September 2008. Penguatan harga komoditi global kemarin (minyak $ 59/barel), meningkatkan permintaan untuk mata uang euro dan mata uang komoditi lainnya (Aussie, kiwi, loonie). Meski dolar menguat terhadap yen berkat kekhawatiran Jepang akan melakukan intervensi untuk mencegah penguatan yen lebih lanjut. Tetapi potensi pelemahan dolar akan berlanjut jika rilisan Housing Starts AS bulan April nanti malam, diperkirakan meningkat 520,000 dari 510,000 di bulan sebelumnya, dapat menurunkan daya tarik untuk memegang dolar AS dibandingkan mata uang lainnya.

Euro masih mempertahankan penguatan terhadap dolar di sesi Asia hari ini, setelah saham global masih melanjutkan kenaikan hingga hari ini, berperan menurunkan daya tarik untuk memegang dolar yang memiliki status safe haven di saat terjadi kekhawatiran di pasar, mendorong inevstor memburu aset yang memiliki tingkat suku bunga lebih tinggi seperti euro dan aset yang beresiko seperti saham dan komoditi. Euro menguat kemarin dari level terendah lebih dari satu pekan terhadap dolar berkat spekulasi laporan ekonomi Jerman hari ini akan menunjukkan keyakinan investor meningkat. Indeks perkiraan investor dan analis ZEW Center for European Economic Research meningkat ke 20 dari 13 di bulan April, berdasarkan survei Bloomberg. Euro juga mendapatkan sentimen positif dari meningkatnya haraoan pemulihan di aktifitas ekonomi di zona euro, dimana ekspor meningkat 1.4% bulan-bulan di bulan Maret, menandakan kenaikan untuk kedua bulan berturut-turut di ekspor dan memangkas defisit perdagangan menjadi 2.1 miliar euro dari 2.9 miliar euro di bulan sebelumnya. Euro akhirnya ditutup di 1.3534 di sesi New York . Potensi penguatan euro masih berlanjut jika data Housing Starts AS tercatat diatas perkiraan pasar, karena investor masih memiliki toleransi resiko terhadap aset yang memiliki suku bunga yang lebih tinggi.

USD-JPY 52-weeks High 52-Weeks Low GBP-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
96.42 101.45 (06/04) 87.15 (21/01) 1.5337 1.5372 (08/01) 1.3502 (23/01)


Yen mungkin melemah untuk hari ke-2 terhadap euro dan dolar berkat spekulasi penguatan saham global dan signal meredanya resesi global akan mendorong investor untuk membeli aset yang memiliki suku bunga yang lebih tingg dani yang beresiko. Yen juga melemah terhadap dolar Australia, sebelum laporan pemerintah AS yang mungkin menunjukkan laporan perumahan AS (Housing Starts) meningkat di bulan April, meningkatkan permintaan untuk investasi yang lebih beresiko. Yen telah menguat 8.5% sejak kejatuhan Lehman Brothers Holdings pada 15 September karena investor mencari pelarian disaat krisis global. Yen juga melemah berkat munculnya intervensi verbal dari vice MOF Kazuyuki Sugimoto, yang memperingatkan penguatan yen terhadap dolar. Rating hutang dalam bentuk mata uang asing diturunkan oleh Moody's Investor Services, ikut memberikan tekanan kepada yen. Meski potensi pelemahan yen tergantung data Housing Starts AS nanti malam, bilamana tercatat diatas perkiraan dapat mendorong aksi penjualan yen terhadap dolar.

Pound sterling masih melanjutkan penguatan terhadap dolar dan yen di sesi Asia hari ini, berkat kenaikan harga saham dan komoditi global, karena sentimen investor yang meningkat dengan memburu aset yang beresiko dan memiliki suku bunga yang lebih tinggi. Pound menguat ke level tertinggi 1.5355 dari 1.5348 kemarin. Meredanya kekhawatiran terhadap resesi global dan membaiknya sejumlah data ekonomi dari AS (NAHB) dan Euro (Trade Balance), memberikan keyakinan kepada investor untuk memburu pound, terutama berkat kenaikan harga minyak yang kembali mendekati level tertinggi $ 60/barel. Rekomendasi pembelian “screaming buy”) pound sterling terhadap dolar dari Milllenium Asset Management hingga Mellon Financial Group AS, yang merupakan rekomendasi kedua setelah Schroeder menyarankan pembelian property di Inggris bulan lalu, meningkatkan daya tarik untuk memegang pound, terutama jika data CPI Inggris dan Housing Starts AS tercatat diatas perkiraan pasar.

USD-CHF 52-weeks High 52-Weeks Low AUD-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
1.1141 1.1965 (12/03) 1.0617 (02/01) 0.7661 0.7713 (11/05) 0.6248 (02/02)


Swiss franc mengalami penguatan terhadap dolar hingga mencapai level tertinggi 1.1138 di sesi Asia hari ini, berkat meningkatnya keyakinan investor global terhadap pemulihan ekonomi global, setelah data perumahan AS (NAHB) tercatat diatas perkiraan pasar, diikuti sentimen positif dari pasar saham AS yang meningkatkan daya tarik untuk memegang mata uang Eropa khususnya Swiss franc, karena menurunnya daya tarik untuk memegang dolar yang pada pekan lalu menguat setelah mendapatkan status safe haven. Meski penguatan Swiss franc terhadap dolar terbatas, karena spekulasi bank sentral akan membatasi penguatan mata uang Swiss franc karena mereka berkeinginan memerangi deflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sementara pasar telah mengantisipasi kenaikan data Housing Starts AS yang dirilis nanti malam (perkiraan 520,000 dari 510,000), dimana dapat meningkatkan permintaan untuk CHF jika data tercatat diatas perkiraan pasar.

Dolar Australia (Aussie) dan dolar Selandia Baru (kiwi) mencapai level tertinggi 1-pekan terhadap dolar setelah pasar saham dan harga komoditi global menguat tajam dan komentar Gubernur Bank Sentral Australia Glenn Stevens bahwa pemulihan ekonomi global mungkin dimulai di akhir tahun ini. Aussie telah mencatat penguatan yang terbesar di bulan ini terhadap dolar dan yen kemarin karena indeks Standard & Poors 500 melonjak 3 persen dn indek harga komoditi menguat. Dolar Selandia Baru ikut menguat setelah indeks saham NZX 50 menguat 0.6 persen. RBA Stevens juga mengatakan kebalnya sistem perbankan Australia, rendahnya tingkat gagal bayar mortgage dan permintaan China untuk ekspor akan membantu ekonomi sebagaimana pemulihan ekonomi global akan dimulai akhir tahun ini. Bank sentral menilai ekonomi Australia sepertinya mencatat hasil yang lebih baik ketimbang ekonomi negara maju lainnya di tahun 2009 dan 2010. Kondisi tersebut masih meningkatkan permintaan untuk aussie dan kiwi, menjelang rilisan Housing Starts AS nanti malam.

Technical Analysis

(Hold sell 1.3550 target 1.3450, stop diatas 1.3600). EUR-USD menunjukkan signal bullish dari pola daily candle piercing bullish, penutupan di atas trendline support di 1.3540 dalam pola symetrical triangle, didukung oleh indikator MACD dan stochastic yang uptrend, dan penutupan diatas 200-day MA di 1.3412 yang juga merupakan 38.2% Fibonacci retracement. Euro harus ditutup diatas 1.3573 untuk melanjutkan laju kenaikan pada hari ini, untuk mengarah ke double top 1.3721 dalam waktu dekat ini. Sell di 1.3680 target di 1.3500 stop di atas 1.3740, buy break 1.3740 target 1.3850/1.4000 stop 60p, buy 1.3470 target 1.3590, stop dibawah 1.3420.

(+120p; 18/05) USDJPY masih menunjukkan pola bearish dari formasi downtrend channel, meski mulai mendpatkan signal positif dari pola candle bullish engulfing di daily chart, meski laju kenaikan usdjpy terbatas karena indikator ADX & stochastic flat, MACD downtrend, seharusnya membatasi potensi rebound untuk target support line di 94.28 dan bahkan 91.53 (downtrend channel line) jika ditutup harian dibawah 96.56 (resistance line) hari ini. Jika ditutup diatas level 96.53, maka USDJPY kembali masuk dalam pola triangle. Buy 95.70 target 97.80 reverse sell target 95.70, buy break 94.30 target 93.50 stop 60p.

(-60p; 18/05). GBP-USD menunjukkan konsolidasi karena masih berada dalam pola ascending triangle dalam uptrend channel, yang seharusnya masih membatasi potensi penurunan selama ditutup harian diatas 1.5153 (support line) hari ini untuk mengarahkan GBPUSD ke resistance di 1.5355 (100.0 FE). Kegagalan membentuk Head & shoulder, mendorong perkiraan kenaikan masih dapat berlanjut, karena didukung oleh indikator ADX, stochastic, MACD yang uptrend dan pola candle daily long bullish. Jika hari ini GBPUSD dapat ditutup diatas double top 1.5352, target 1.5447 (trendline)/1.5497 (100.0 FE). Sell 1.5440 target 1.5160 stop 65p, Sell break 1.5290 target 1.5200 stop di 1.5350. buy 1.5200 target 1.5350 stop 60p (Hold buy 1.1160 target 1.285 stop 60p). USDCHF masih berada dalam trend bearish (downtrend channel), karena masih berada di bawah trendline resistance di 1.1235, bilamana ditutup diatas level tersebut akan mengarahkan USDCHF ke target 1.1465 (resistance line)/1.1562 (23.6% Fibo retracement). Meski potensi kenaikan masih terbatas berkat signal negatif dari candle bearish harami meski crossing di stochastic, MACD oversold dan ADX menunjukkan koreksi penurunan, seharusnya mendukung potensi konsolidasi dalam 1-2 hari ini. Sementara support berada di 1.1100. Buy 1.1100 target 1.1385 stop 60p, Sell 1.1310 target 1.270 (closing) stop 50p, buy 1.1020 target 1.1380 stop 60p.

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal