Tuesday, September 7, 2010

Laporan & Rumor Saham Indonesia 07-09

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 13 poin mendekati level 3.300 menyambut libur panjang dalam rangka Hari Raya Idul Fitri. IHSG berada di level 3.230,888 dan merupakan rekor terbarunya. Menutup perdagangan Selasa (7/9/2010), IHSG menguat 13,740 poin (0,43%) ke level 3.230,888. Sedangkan Indeks LQ 45 juga naik 2,289 poin (0,38%) ke level 609,487.

IHSG berhasil mmencetak rekor baru dengan penutupan hari ini. IHSG semakin mendekati level 3.300 dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar 93.843 kali pada volume 5,204 miliar lembar saham senilai Rp 3,694 triliun. Sebanyak 111 saham naik, 74 saham turun dan 83 saham stagnan. Asing masih memburu saham-saham Indonesia, terlihat dari aksi beli bersih (net foreign buy) yang mencapai Rp439 miliar. Rinciannya adalah nilai transaksi beli asing sebesar Rp1,406 triliun dan nilai transaksi jual sebesar Rp966 miliar.

Hingga sore ini bursa Asia masih bergerak variatif. Berikut kondisi bursa regional sore ini
    * Indeks Komposit Shanghai turun 6,81 poin (0,25%) ke level 2.689,44.  
    * Indeks Hang Sengnaik tipis 1,34 poin (0,01%) ke level 21.357,11.
    * Indeks Nikkei 225 turun 75,32 poin (0,81%) ke level 9.226,00.
    * Indeks Straits Times turun 6,43 poin (0,21%) ke level 3.028,15.

Saham-saham yang naik cukup tinggi dan masuk jajaran top gainers diantaranya Indomobil (IMAS) naik Rp 1.700 ke Rp 10.200, Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.100 ke Rp 53.500, dan Mayora (MYOR) naik Rp 350 ke Rp 10.650. Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam dan masuk dalam kelompok top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.000 ke Rp 45.000, Astra Autoparts (AUTO) turun Rp 300 ke Rp 17.500 dan Indocement (INTP) turun Rp 250 ke Rp 18.350.

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatatkan kerugian sebesar Rp 302,78 miliar atau naik 143% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang juga mencatat rugi Rp 124,54 milar.

Sebanyak lima perusahaan sekuritas asing telah resmi menfasilitasi penjualan saham right issue PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Goldman Sach Securities dan UBS Securities Indonesia bertindak sebagai coordinator selling agent atas right issue BBNI. Tiga sekuritas asing lainnya yang ikut terlibat diantaranya, Morgan Stanley Securities, Macquarie Securities dan Credit Suisse Securities. Ketiganya akan menjadi book runner.

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memberikan pernyataan pra-efektif kepada 5 perusahaan untuk menggelar penawaran umum perdana saham (IPO) pada triwulan IV-2010 dengan total nilai hingga Rp 9,1 triliun. Kini kelimanya bisa melanggengkan proses IPO ke Bapepam-LK.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menyatakan masih terus memproses rencana merger Flexi-Esia. Menurut manajemen Telkom, rencana merger ini tidak membutuhkan biaya apa pun.

Timah Realisasikan Capex Rp400 M di Semester I-2010
PT Timah Tbk (TINS) telah menggunakan anggaran belanja modal atau capex hingga semester I-2010 sebesar Rp400 miliar dari total anggaran Rp769,46 miliar.

Benakat Perpanjang Utang Jatuh Tempo Rp592,5 M
PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) memperpanjang jatuh tempo Promissory Notes (PN) yang diterbitkan kepada PT Indotambang Perkasa (ITP).

PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) telah melakukan penambahan setoran modal ke anak usahanya PT Jakarta Teknologi Utama Motor sebesar Rp15 miliar.

Jasa Marga Terbitkan Obligasi Rp1,5 T
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) akan menerbitkan obligasi sebesar Rp1,5 triliun. Hasil penerbitan obligasi diantaranya untuk pelunasan obligasi Jasa Marta tahun 2002.

Sementara nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah menembus level Rp 9.000 atau tepatnya di level Rp 9.005/US$ dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.995/US$.

Hingga saat ini, hampir tidak ada satu pun saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengalami kenaikan tajam berturut-turut hingga mencapai 920% dalam satu bulan, kecuali saham PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS). Jika pada akhir Juli 2010, saham IMAS masih di level Rp 1.000, pada awal September sudah menembus Rp 10.200 per saham.

Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham yaitu PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) dalam kategori Unusual Market Activity (UMA) lantaran terjadi peningkatan aktivitas transaksi dan harga di luar kebiasaan.

Saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) kembali menguat cukup tinggi setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka suspensi perdagangannya terhitung sesi I hari ini. Harga saham MAPI sempat menguat 10,2% ke Rp 1.620 hari ini.

Produksi minyak PT Medco E&P Indonesia (MEPI), per Agustus 2010 telah mencapai 30.974 barel per hari (bph). Capaian ini telah melebihi dari target yang ditetapkan perseroan untuk satu tahun penuh 2010, yang sebesar 29.690 bph.

PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC), perusahaan penghasil bahan kimia Alkylbenzene (AB), berencana membangun gedung perkantoran di wilayah Gatot Subroto, Jakarta. Perseroan pun telah menyiapkan dana US$ 150 Juta untuk tahap awal pembangunan gedung tersebut.

Unggul Indah Cahaya Incar Penjualan Naik 5%
PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) menargetkan penjualan naik 5%-6% pada 2010 dibandingkan total penjualan sekitar US$281,7 juta pada tahun 2009.

Gerak BUMI Terbatas Ditinggal Mudik
Saham BUMI Selasa (7/9) diprediksi menguat, seiring target memangkas utang US$1,6 miliar akhir 2011. Namun, lajunya terbatas karena ditinggal mudik.

Saham Asia 'Rangebound' Fokus ke Bank Sentral Jepang
Pasar saham Asia pada perdagangan Selasa (7/9) sedikit berubah dengan tutupnya pasar AS pada hari Senin yang diprediksi tipisnya perdagangan saham.

BNBR Masih Punya Utang Repo Rp416 Miliar
Paruh pertama di 2010, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatat kenaikan utang repo sebesar Rp416,915 miliar, atau naik 455,88% dari posisi sebelumnya hanya Rp75 miliar.

Rugi Bersih Bakrie & Brothers Melonjak 143% di Semester I-2010
BNBR membukukan kerugian bersih hingga 143,11% menjadi Rp302,782 miliar pada semester I-2010, dibandingkan posisi yang sama 2009 hanya Rp124,543 miliar.

September, Batas Akhir Penjualan Domba Mas
PT Bank Mandiri Persero Tbk mengharapkan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk dapat merampungkan pembelian aset PT Domas Agrointi Perkasa akhir September.

Harga saham PT Bank International Indonesia Tbk (BNII) kabarnya bakal mencapai level Rp400-500 dalam waktu dekat. Hal ini terkait dengan rumor di kalangan pelaku pasar yang menyebutkan pemegang saham mayoritas perseroan, yaitu Maybank Offshore Corporate Services Sdn Berhad, berniat menguasai saham BNII. Kinerja keuangan perseroan yang menjanjikan bakal memberikan kontribusi bagi Maybank di kemudian hari.

Para bandar kabarnya bakal mengerek harga saham PT Ekadharma International Tbk (EKAD) dalam waktu dekat ke level Rp500. Hal ini seiring dengan rumor di kalangan pelaku pasar modal yang menyebutkan RBC Dexia Investor Service Trust Hong Kong berniat mengakuisisi 20% saham perseroan dari pemilik mayoritas. RBC kabarnya bakal membeli saham EKAD lewat private placement pada dua kali harga buku.

Erry Firmansyah mengajukan pengunduran diri sebagai Presiden Komisaris (Independen) dan Ketua Audit Komite PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID).

RUPSLB Telkom Tunggu Seleksi Direksi-Komisaris
Kementerian BUMN mengatakan PT Telkom Persero akan RUPSLB setelah Tim Penilai Akhir (TPA) selesai melakukan penilaian atas jajaran komisaris dan direksi.

Saham BLTA Terbanyak Dijual Asing
Saham BLTA hari ini terbanyak dijual investor asing mencapai Rp9,1 juta dari nilai transaksi Rp4,9 miliar dan volume perdagangan 20,8 juta saham.

Hari Ini, Saham ADRO Juga Terbanyak Dibeli Asing
Saham ADRO hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai Rp144,4 juta dari nilai transaksi Rp412,3 miliar dan volume perdagangan 215,5 juta saham.

Kementerian BUMN mengantongi tiga nama perusahaan yang akan diprivatisasi melalui metode strategic sale pada 2010.

PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) menargetkan penjualan mencapai US$3 juta pada 2011. Perseroan akan menambah kapasitas produksi dari 22 lines menjadi dua kali lipat.

Kementerian BUMN optimis meraih dana segar sekitar Rp30-35 miliar melalui program privatisasi di 2010.

Penggunaan Dana CSR TLKM Capai Rp40 Miliar
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mengakui dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah dikeluarkan sampai dengan saat ini sudah lebih dari Rp40 miliar dari total dana CSR 2010 yang yang telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Juni lalu sekira Rp90 miliar.

SMAR: Dampak Penghentian Pembelian CPO oleh Burger King tak Signifikan
PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) menjelaskan jika penghentian sementara pembelian minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) oleh Burger King tidak menimbulkan dampak material terhadap kondisi keuangan Perseroan.

Rambah Properti, UNIC Bangun Office Tower USD150 Jt
Produsen tunggal bahan baku pembuat deterjen (alkybenzene/AB) PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) mulai melirik pasar properti.

BNBR merugi sekitar Rp 350 miliar
Kinerja PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) di semester I-2010 masih belum menggembirakan. Akibat utang yang menumpuk, pendapatan grup usaha ini tersedot untuk membayar bunga utang. Akibatnya, per semester I-2010, BNBR kabarnya merugi Rp 350 miliar.

ADRO prediksi laba bersih tahun ini stagnan
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) tidak bisa tersenyum lebar tahun ini. Pasalnya, curah hujan yang tinggi menjadi penghalang untuk mengeruk laba bersih lebih besar. Perusahaan yang melantai di bursa pada tahun 2008 ini hanya menargetkan laba bersih yang sama besar dengan 2009.

Sumber: inilah.com, detikfinance.com, bursarumor.

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal