Tuesday, February 9, 2010

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 09-02

Salah satu pemegang saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA), yaitu Quest Corporation, disebut-sebut beberapa pelaku pasar berniat mengakumulasi DEWA di pasar guna meningkatkan kepemilikan sahamnya menjadi 25% dari saat ini 12,61%. Aksi itu dilakukan setelah righti issue perseroan.

Harga saham PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) dikabarkan bakal diangkat menuju kisaran Rp150-200 dalam jangka pendek. Rencana anak usaha perseroan ekspansi di bidang pertambangan batubara akan menjadi momentum kenaikan harga TRUB. Selain itu, keberhasilan perseroan mendapat kontrak jasa konstruksi dari Chevron Pacific juga berdampak positif.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah masih kompak melemah. Hadirnya emiten baru PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) belum mampu memberikan sentimen positif di pasar. Pada perdagangan Selasa (9/2/2010), IHSG dibuka langsung melorot 19,491 poin (0,79%) ke level 2.456,081. IHSG terus melemah dan pada 15 menit pertama perdagangan tercatat turun 25,090 poin (1,01%) ke level 2.450,482.Sementara nilai tukar rupiah dibuka melemah ke level 9.425 per dolar AS, dibandingkan posisi akhir perdagangan kemarin di level 9.390 per dolar AS.Bursa-bursa regional sebagian mulai rebound dengan indeks Nikkei-225 masih melemah 44,17 poin (0,44%) ke level 9.907,65. Namun Hang Seng sudah menguat 72,29 poin (0,36%) ke level 19.621,18. Indeks Straits Times naik tipis 2,38 poin (0,09%) ke level 2.696.Bursa-bursa regional bergerak variatif setelah Wall Street kemarin juga dilanda aksi jual besar, yang menyebabkan indeks Dow Jones merosot di bawah level 10.000. Harga minyak berada di $ 71.58/barel, emas $ 1.064.50/troy ons.

Menakar Peluang WIKA di Unit Bisnis Baru
Pabrik pengolahan bijih besi dan aspal berpotensi mendongkrak kinerja Wijaya Karya

Memburuknya kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak akhir pekan lalu berlangsung seiring kian derasnya aliran dana asing keluar dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Kemarin (8/2), investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 1,4 triliun. Ini posisi net sell tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.

Kinerja perusahaan milik negara (BUMN) sepanjang tahun lalu cukup beragam. Ada yang membukukan pertumbuhan pendapatan, tapi banyak pula yang harus menderita penurunan kinerja dibandingkan tahun 2008. Dua perusahaan pelat merah yang menderita penurunan kinerja adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS). Sedangkan pendapatan perusahaan tambang ini merosot 13,87% menjadi Rp 8,26 triliun. Sebenarnya, angka tersebut tak berbeda jauh dengan estimasi yang dilansir manajemen ANTM pada akhir bulan lalu. Mereka memprediksi, pendapatan 2009 akan turun 10% menjadi Rp 8,65 triliun.Nasib serupa menimpa TINS. Perusahaan ini meraup pendapatan Rp 7,61 triliun pada 2009 atau turun 15,91% dari tahun 2008. Sedangkan laba bersihnya anjlok 79,96%.Sebaliknya, kinerja PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Semen Gresik Tbk (SMGR) justru membaik. Pendapatan PTBA tahun lalu tumbuh 23,8% jadi Rp 8,94 triliun. Sedangkan pendapatan SMGR naik 17% menjadi Rp 14,29 triliun.

Total volume produksi PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 5,5% menjadi 40,6 juta ton pada 2009 dibandingkan 2008 di tengah melemahnya ekonomi global yang diikuti penurunan permintaan batubara semester pertama 2009.

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melalui anak usahanya PT Indonesia Coal Resources saat ini tengah menjajaki investasi aset batubara di Kalimantan.

Permintaan IPO Benakat Berlebih Hingga 11,6 Kali
Alokasi saham untuk investor institusi mencapai 91,52% dari total saham yang dilepas Benakat.

EXCL Anggarkan Dana Rp 1 Triliun buat Bayar Utang
Ternyata EXCL masih memiliki beberapa utang lokal dan dalam mata uang asing.

Harga Final Akuisisi MLBI Naik 4,68%
Harga final akuisisi MLBI naik Rp 7.234 per saham.

Kinerja 2010 Bisa Naik 17%
DGIK mengantongi order book hingga Rp 3,3 triliun pada tahun lalu.

MEDC Garap Libya
Anak usaha Medco akan menggarap blok minyak dan gas 47 di Libya.

Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terus merangsek naik. Sampai pukul 12.30 WIB, kemarin, harga CPO pengiriman April 2010 di Bursa Derivatif Malaysia naik 1,4% ke level RM 2.555 per ton atau setara US$ 742 per ton. Ini merupakan harga tertinggi minyak sawit mentah sejak tiga pekan terakhir. Menanjaknya harga CPO tak lepas dari spekulasi melorotnya persediaan komoditas tersebut di Malaysia, yang merupakan produsen CPO terbesar kedua di dunia. Di sisi lain, permintaan ekspor di negara itu terus melonjak. "Katalis utama peningkatan harga CPO adalah data-data ekspor Malaysia," kata Ben Santoso, analis DBS Vickers Securities, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.

Saham PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) yang listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, dibuka naik Rp 10 ke level Rp 570. Perseroan merupakan tamu kedua BEI tahun 2010. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.30 JATS hari ini, Selasa (9/2/2010), saham PTPP langsung sebesar Rp 10 ke level Rp 570 per saham.

Economic: 2009, Ekonomi Tumbuh 4,4-4,5%
Ekonomi Indonesia selama 2009 diperkirakan tumbuh 4,4-4,5%, meski ekonomi global masih tergerus dampak krisis keuangan. Sektor konsumsi masyarakat tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 2009. BPS dijadwalkan mengumumkan angka pertumbuhan PDB 2009, Rabu besok (10/2).

Economic: Penarikan Pinjaman Program Dinaikkan

Pemerintah meningkatkan target penarikan pinjaman luar negeri dari kategori pinjaman program menjadi US$3,7 M dibandingkan dengan sebelumnya US$2,4 M, untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan defisit APBN-P 2010. Data Perkembangan Utang Negara edisi Januari 2010 yang dikutip dari situs resmi Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan menunjukkan rencana penarikan pinjaman program pada tahun ini naik dari US$2,44 M menjadi US$3,74 M.

Economic: 8 BUMN Raih Laba Rp33 T
Harga komoditas boleh bergejolak, imbas krisis finansial global masih menerpa, tetapi sebagian besar emiten milik pemerintah menunjukkan kinerja positif. Analis berpendapat ini adalah buah manis reformasi di tubuh BUMN, tetapi upaya efisiensi masih diperlukan. 8 Emiten BUMN diperkirakan membukukan laba bersih Rp33,24 T pada akhir 2009, atau naik sekitar 12,83% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp29,46 T.

Economic: Sukuk Global Lampaui US$650 Juta
Pemerintah berharap dapat menerbitkan obligasi syariah negara bedenominasi valas pada tahun ini melampaui nilai emisi sukuk global tahun lalu US$650 juta. Penerbitan sukuk global itu akan dilakukan dengan tetap mempertimbangkan kondisi pasar Timur Tengah yang sempat terkena dampak kasus Dubai World. Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan menyebutkan penerbitan sukuk global akan dilakukan pada akhir semester I atau awal paruh kedua tahun ini.

Energy: April, Pertamina Emisi Global Bond
PT Pertamina memastikan penerbitan obligasi global (global bond) senilai US$1-1,5 miliar pada April tahun ini. Pertamina juga menjajaki kemungkinan menerbitkan obligasi dalam denominasi rupiah. Dana hasil emisiobligasi global Pertamina bakal digunakan untuk investasi.

PTBA: Pendapatan Tumbuh 23,8% pada 2009
Pada 2009, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan kinerja yang positif, yakni dengan membukukan pendapatan sebesar Rp 8,94 triliun, atau tumbuh 23,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

SMGR: Pendapatan Naik 17% pada 2009
PT Semen Gresik Tbk (SMGR) berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan pada 2009, yaitu sebesar 17% menjadi Rp 14,29 triliun.

GZCO: Laba Bersih Naik 270,77% pada 2009
Selama 2009, PT Gozco Platations Tbk (GZCO) membukukan laba bersih sebesar Rp 203 miliar, atau naik 270,77% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 54,75 miliar. Lonjakan tersebut salah satunya dikontribusikan oleh PT Palmia Sejahtera yang diakuisisi tahun lalu, yakni menyumbangkan hingga Rp 50 miliar terhadap laba bersih.

ANTM: Laba Bersih Anjlok 72,8% pada 2009
Pada 2009, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan laba bersih sebesar Rp 371 miliar. Jumlah tersebut anjlok 72,8% dibandingkan pencapaian pada 2008.

SULI: Merugi Rp145 Miliar
PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) mencetak rugi bersih senilai Rp145,63 miliar hingga 3Q09 dibandingkan periode sama tahun lalu dengan laba bersih Rp888,53 juta. Pada 3Q09, beban pokok pendapatan pendapatan perseroan telah melebihi pendapatan usahanya, yakni senilai Rp549,28 miliar. Kondisi itu membuat perseroan membukukan rugi kotor Rp120,5 miliar.

MEDC: Gandeng Libyan Invesment
Anak usaha PT Medco Energy International Tbk (MEDC), Medco International Ventures Limited telah menyepakati pembentukan joint venture company (JVC) dengan Libyan Investmnet Authority. Usaha patungan tersebut dibentuk bersama lembaga investasi Pemerintah Libya.

ADRO: Tunjuk Tripatra bangun sistem angkutan
ADRO telah menunjuk anak usaha PT Indika Energy Tbk, PT Tripatra Engineers & Constructors, sebagai kontraktor teknik, pengadaan, dan konstruksi proyek sistem transportasi Tutupan ke Kelanis (overland conveyor/OLC). OLC akan menyediakan alternatif transportasi dan diharapkan bisa menekan biaya operasional US$2-US$3 per ton bila dibandingkan dengan menggunakan transportasi truk.

ELTY: Proyek Bakrie Tower Sumbang Omzet
ELTY menargetkan kontribusi pendapatan sewa dari gedung perkantoran Bakrie Tower yang terletak di kawasan Rasuna Epicentrum mencapai 45 miliar rupiah di 2010. Perusahaan properti itu menargetkan proyek superblok tersebut bisa memberi kontribusi pendapatan rutin bagi perseroan.

IPO: Asing Serap 75% IPO Saham Benakat Petroleum
Investor asing menyerap sekitar 75% IPO saham PT Benakat Petroluem Energy Tbk. Sedangkan permintaan saham dari pemodal institusi mencapai 91,52% dari total saham yang ditawarkan. Perseroan akan melepas sebanyak 11,5 miliar saham dengan harga Rp140 per unit. Secara bersamaan, pihaknya menerbitkan sebanyak 6,5 miliar unit waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma.

IPO: November, Krakatau Steel Masuk Bursa
PT Krakatau Steel (KS) menargetkan paling lambat November dapat melepas 30% sahamnya ke pasar melalui IPO. BUMN produsen baja itu menargetkan Oktober sebagai tenggat IPO yang telah direncanakan sejak 2 tahun lalu. Adapun 3 sekuritas yang berpeluang besar menangani IPO KS adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.

Sumber: Detikfinance.com (Market flash), inilah.com, investordaily, kontan

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal