Wednesday, February 10, 2010

Laporan Fundamental & Rumor Saham Indonesia 10-02

PT Duta Graha indah Tbk (DGIK) melalui anak usahanya dikabarkan menggandeng Billiton Tourism Development Consortium (BTDC) untuk mengerjakan sejumlah proyek pariwisata dan perhotelan di Indonesia. Kerjasama itu akan dijadikan momentum kenaikan harga DGIK menembus Rp100 dalam waktu dekat. Selain itu, adanya kabar soal pembentukan joint venture antara perseroan dan perusahaan konstruksi asal Australia terkait proyek pertambangan emas dan batubara juga bakal berdampak positif.

Harga saham PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) dikabarkan berpeluang menuju Rp200 dalam jangka pendek. Grup Saratoga disebut-sebut oleh beberapa pelaku pasar akan menjadi salah satu pembeli siaga (standby buyer) right issue Sumalindo. Wacana tersebut telah disampaikan ketika perseroan menggelar seleksi pembeli siaga penerbitan saham baru tersebut.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2009 tercatat sebesar 4,5% (yoy). Sementara pertumbuhan ekonomi di triwulan IV-2009 tercatat 5,4%. "Ini berita gembira ini karena relatif tinggi," ujar Deputi Neraca dan Bidang Analisis Statistik Slamet Sutomo di kantornya, Jakarta, Rabu (10/2/2010). Menurutnya, salah satu faktor pendukung pertumbuhan tersebut terkait adanya perbaikan ekonomi dunia. Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi sebanyak 15,5%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah kompak menguat di awal perdagangan hari ini, melanjutkan rebound di sesi akhir perdagangan kemarin. Pada perdagangan Rabu (10/2/2010) pukul 09.45 waktu JATS, IHSG tercatat menguat 7,656 poin (0,31%) ke level 2.497,141.Sementara nilai tukar rupiah dibuka menguat ke level 9.335 per dolar AS, dibandingkan penutupan kemarin di level 9.395 per dolar AS. Bursa-bursa regional juga bergerak menguat setelah kemarin indeks Dow Jones berhasil menembus lagi level 10.000.
Indeks Nikkei-225 menutup sesi I dengan menguat 102,88 poin (1,04%) ke level 10.035,78. Indeks Hang Seng dibuka menguat 140,04 poin (0,71%) ke level 19.930,32. Pasar akan mengamati testimony Fed Bernanke nanti malam di Kongress dan pertemuan Uni Eropa mengenai krisis Yunani besok.

Miliuner asal AS George Soros menilai Indonesia telah berhasil melewati masa krisis 2008 yang berbahaya dengan sangat baik. Uang yang dikeluarkan pemerintah tidak sebanding dengan keberhasilan Indonesia melewati krisis. "Indonesia telah melewati masa sulit yang relatif lebih berbahaya dibandingkan uang yang harus digunakan," jelas usai bertemu dengan Wapres Boediono di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Rabu (10/2/2010). Dalam kesempatan tersebut, Soros ditanyai tentang kebijakan bailout Bank Century yang menjadi pro dan kontra saat ini. Menurutnya, untuk ke depan pemerintah harus memiliki aturan yang kuat di sektor perbankan sehingga bank dapat berjalan dengan baik dan tidak perlu lagi dilakukan bailout.

TELKOM BANTAH LABA BERSIH TURUN, Jasa Marga Untung Rp 900 Miliar
10/02/2010 09:18:32 WIB
Oleh Myrna Agata Riyanto

JAKARTA, INVESTOR DAILY
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) tahun lalu membukukan laba bersih belum audit sekitar Rp 900 miliar, naik 27% dibanding tahun sebelumnya Rp 707,8 miliar. Angka itu melampaui target yang dipatok perseroan sebesar Rp 750 miliar.

Permintaan SUN 256% di Atas Target
Penawaran yang masuk mencapai Rp 10,23 triliun.

Harga Timah Susut ke Zona US$ 15.000
Menyusutnya harga timah sejalan dengan terpuruknya pasar komoditas dunia.

Multistrada Bidik Pendapatan Rp 2 T
PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) menargetkan pendapatan tahun ini menembus Rp 2 triliun atau tumbuh 30% dibanding perkiraan akhir 2009 sekitar Rp 1,56 triliun. Target tersebut bakal ditopang oleh peningkatan produksi ban kendaraan, seiring pembelian mesin baru.

MENNEG BUMN SIAPKAN OPSI SECONDARY OFFERING DAN RIGHTS ISSUE, Bank Mandiri dan BNI Tambah Saham Publik
Kementerian BUMN akan menggelar penawaran umum kedua (secondary offering) saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Rights issue bertujuan untuk memperbanyak jumlah saham publik serta mendapatkan insentif pajak.

SAHAM NAIK 3,57%, PP Ekspansi Pembangkit dan Jalan Tol
PT PP Tbk (PTPP) akan ekspansi usaha dengan membangun sejumlah jalan tol dan pembangkit listrik tahun ini. Nilai proyek yang bakal digarap oleh perseroan mencapai Rp 7,4 triliun.

Economic: Pertumbuhan ekonomi 2009 Lampaui Target
Pemerintah memperkirakan perekonoman Indonesia pada 4Q09 bisa tumbuh di atas 5%, sehingga target pertumbuhan untuk tahun lalu yakni sebesar 4,3% bisa terlampaui. Proyeksi optimis tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Namun, dia tidak menjelaskan lebih terperinci faktor penyokong optimistis tersebut.

Economic: GDP 4Q Diprediksi Naik 4,9% YoY
Perekonomian Indonesia diprediksikan akan tumbuh sebesar 4,9% YoY pda 4Q, lebih cepat dibandingkan tahun 2009 yang sebesar 4,4%. Pertumbuhan tersebut didorong oleh meningkatnya investasi dan ekspor. Prediksi tersebut mengacu pada estimasi rata-rata 11 ekonom yang disurvei Dow Jones.

Economic: Investasi Harus Dipacu Genjot Ekspor Nonmigas
Pemerintah perlu meningkatkan investasi untuk mencapai pertumbuhan ekspor nonmigas tahun ini 7%-8,5%, sebagaimana tertera dalam target rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN). Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai target yang dipatok pemerintah tersebut cukup moderat. Namun, target tersebut harus ditindaklanjuti melalui sejumlah upaya keras, terutama dari segi peningkatan investasi di dalam negeri.

PTPP: Hari Pertama Harga Saham Naik 3,57%
PT PP Tbk (PTPP) akan ekspansi usaha dengan membangun sejumlah jalan tol dan pembangkit listrik tahun ini. Nilai proyek yang bakal digarap oleh perseroan mencapai Rp7,4 triliun. PP bekerja sama dengan PT Krakatau Dya Listrik, anak usaha PT Krakatau Steel untuk membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Cilegon berkapasitas 2X150 MW. PP akan menyerahkan modal senilai Rp3,3 triliun sesuai kepemilikan perseroan sebesar 49%. Sisanya adalah Krakatau Daya Listrik.

Sementara Harga saham PP menguat sebesar 2,57% dari level Rp 560 per saham menjadi Rp 580 per saham pada hari pertama pencatatan sahamnya di bursa, kemarin. Perseroan menargetkan kenaikan laba bersih hingga 120% menjadi Rp 358,6 miliar dibandingkan dengan perolehan tahun lalu sebesar Rp 163 miliar. (bisnis/uth)

INDF: Siapkan IPO Anak Usaha
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tengah menyiapkan rencana IPO saham PT Indoffod CBP Sukses Makmur (ICBP), anak usaha perseroan yang menangani usaha mi instan dan bumbu makanan. Indofood telah menggabungkan 4 anak usaha lain dibawah Indofood CBP. Merger tersebut dilakukan melalui metode penyatuan kepentingan, sesuai standar akuntansi keuangan (SAK) dan ketentuan hukum yang berlaku. Nilai modal disetor Indofood CBP setelah merger mencapai Rp466,47 miliar. Sedangkan modal dasar perseroan senilai Rp750 miliar.

ADRO: Pendapatan Adaro Diprediksi Rp 23,56 Triliun pada 2009
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) diperkirakan dapat membukukan pendapatan sebesar Rp 23,56 triliun pada 2009 dengan asumsi harga jual rata-rata mencapai US$ 60 per ton. Sepanjang 2009, perseroan menjual sebanyak 41,4 juta ton batu bara, naik 0,8% dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya yang sebesar 41,1 juta ton. Berdasarkan informasi perusahaan kepada BEI, volume produksi naik 5,5% dari 38,5 juta ton pada 2008 menjadi 40,6 juta ton pada tahun lalu.

TLKM: Optimis Laba Naik pada 2009
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) optimistis dapat mencatat pertumbuhan laba bersih pada 2009 menyusul keberhasilan operator itu membukukan kenaikan laba 4,3% hingga 30 September 2009. Dan untuk tahun ini, perseroan menargetkan belanja modal sebesar Rp 19 triliun hingga Rp 20 triliun.

JSMR: Laba Jasa Marga Dipatok Rp 900 Miliar
PT Jasa Marga Tbk memprediksi laba bersih 2010 sebesar Rp 900 miliar, naik dari target
awal yang sebesar Rp 750 miliar. Kenaikan tersebut diharapkan berasal dari lonjakan pendapatan. Sedangkan untuk belanja modal, perusahaan memperkirakan sebesar Rp 3 triliun, sama dengan tahun lalu, dan pendapatan sebesar Rp 4,2 triliun, naik dibandingkan Rp 3,6 triliun pada tahun lalu.

JSMR juga menargetkan, dapat membangun sedikitnya 20 kilometer (km) jalan tol pada tahun ini. Perinciannya, ruas tol Semarang-Ungaran sepanjang 14 km, Surabaya-Mojokerto sepanjang 4 km, dan Bogor Oto Ring Road sepanjang 4 km yang sudah dapat dioperasikan. Direktur Utama Jasa marga Frans S.Sunito mengatakan, saat ini, JSMR sedang menunggu pembebasan lahan yang dilakukan pemerintah.

BMRI: Target Laba Mandiri Rp 6,9 Triliun
BMRI harus kerja cukup keras tahun 2010 ini. Pemegang saham terbesar BMRI, yakni Pemerintah Republik Indonesia membanderol target laba 2010 sebesar Rp 6,9 triliun. Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo menytakan target laba sebesar itu dipatok mengingat tahun 2009 ini, Mandiri sudah berhasil mencetak laba di atas Rp 6 triliun terdorong ekspansi kredit.

BBNI: Dan BMRI Tambah Saham Publik
Kementrian BUMN menyiapkan opsi penawaran umum kedua (secondary offering) saham PT Bank Mandiri Tbk dan penerbitan saham baru (right issue) PT Bank BNI Tbk (BBNI). Langkah itu bertujuan untuk memperbanyak jumlah saham public dan memperoleh insentif pajak. Berdasarkan data BEI, total saham BMRI yang dikuasai pemodal public mencapai 32,6% dan sisanya sebanyak 66,4% dikuasai pemerintah. Adapun total saham public BNI baru sekitar 23,61% dan sisanya dikuasai pemerintah sebanyak 76,39%.

BBTN: Alokasikan Rp20 Triliun Untuk Industri Perumahan
BTN mengalokasikan dana kredit ke sektor perumahan dan industri pendukungya sebesar Rp20 triliun tahun ini. Dana itu diyakini akan terserap semua karena kecenderungan pergerakan sektor properti yang semakin membaik karena di dukung tren penurunan suku bunga kredit. Tahun ini BTN menargetkan memiliki pangsa pasar pembiayaan sektor perumahan sebesar 25% dan 97% untuk kredit bersubsidi.

MASA: Bidik Pendapatan Rp2 Triliun
PT Multistrada Arah Sarana (Tbk (MASA) menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp2 triliun atau tumbuh 30% dibandingkan perkiraan akhir 2009 sekitar Rp1,56 triliun. Target tersebut bakal ditopang oleh peningkatan produksi ban kendaraan, seiring pembelian mesin baru. Kapasitas produksi ban perseroan kini mencapai 5 juta unit per tahun. Namun dengan penambahan mesin baru, perseroan mampu meningkatkan produksi sebanyak 1,5 juta unit menjadi 6,5 juta unit.

TOTL: Incar Pertumbuhan Proyek Baru 11,76% Jadi Rp 1,9 Triliun
PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) menargetkan dapat membukukan kontrak baru senilai Rp 1,9 triliun, naik sekitar 11,76% dibandingkan pencapaian tahun lalu. Perusahaan optimistis dapat mencapai target tersebut seiring prediksi bahwa sektor konstruksi dan infrastruktur tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu.

MLPL Bidik Rp 753 Miliar dari Rights Issue
MLPL gelar rights issue meski proses reverse stock belum rampung.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berhasil mengalahkan BCA dari sisi jumlah dana pihak ketiga (DPK). Sementara Bank Mandiri masih juara terbesar dari sisi DPK dan juga aset.Pada tahun 2008, BCA tercatat berada di posisi kedua dengan DPK sebesar Rp 209,535 triliun (11,95%). Pada tahun 2009, DPK BCA tercatat sebesar Rp 244,666 triliun (12,40%).Namun angka tersebut masih dikalahkan oleh BRI. Pada tahun 2008, DPK BRI tercatat sebesar Rp 201,093 triliun (11,47%) dan jumlahnya meningkat menjadi Rp 254,790 (12,91%).Sementara BTN juga berhasil masuk dalam 10 besar bank dengan DPK terbesar setelah menggeser Citibank NA. Secara total, DPK 10 bank umum terbesar nasional mencapai Rp 1.331,6 triliun (67,49%) pada tahun 2009. Angka itu berarti meningkat hampir 17% jika dibandingkan DPK 10 bank umum terbesar pada tahun 2008 yang mencapai Rp 1.140 triliun.
Berikut 10 bank umum dengan aset terbesar seperti dikutip detikFinance dari data Bank Indonesia, Rabu (10/2/2010):
1. Bank Mandiri: Rp 299,722 triliun (15,19%).
2. BRI: Rp 254,790 triliun (12,91%)
3. BCA: Rp 244,666 triliun (12,40%)
4. BNI: Rp 188,656 triliun (9,56%)
5. Bank CIMB Niaga: Rp 86,258 triliun (4,37%)
6. Bank Danamon Indonesia: Rp 67,782 triliun (3,44%).
7. Bank Panin: Rp 56,307 triliun (2,85%)
8. BII: Rp 47,515 triliun (2,41%)
9. Bank Permata: Rp 45,751 triliun (2,32%)
10. BTN: Rp 40,216 triliun (2,04%).
Dari sisi aset, 10 bank umum terbesar juga mengalami peningkatan hingga 15% selama tahun 2009. Jika pada tahun 2008 total aset 10 bank umum terbesar itu mencapai Rp 1.437,5 triliun, angkanya bertambah menjadi Rp 1.657 triliun pada tahun 2009.
Berikut 10 bank umum dengan aset terbesar:
1. Bank Mandiri Rp 373,239 triliun (14,81%)
2. BRI: Rp 318,447 triliun (12,57%)
3. BCA: Rp 283,182 triliun (11,17%)
4. BNI: Rp 226,911 triliun (8,95%)
5. Bank CIMB Niaga: Rp 106,889 triliun (4,22%)
6. Bank Danamon Indonesia: Rp 96,806 triliun (3,82%)
7. Bank Panin: Rp 76,270 triliun (3,01%)
8. BII: Rp 58,737 triliun (2,32%)
9. BTN: Rp 58,481 triliun (2,31%)
10. Bank Permata: Rp 56,213 triliun (2,22%).

Timah Anggarakan Capex Rp48,1 M Untuk Eksplorasi
PT Timah Tbk (TINS) menganggarkan biaya (capex) sebesar Rp48,1 miliar untuk eksplorasi.

PT Indofood SUkses Makmur Tbk (INDF) tengah mempersioapkan penawaran saham anak usahanya, PT Indofood CBP Sukses Mamur (ICBP) kepada publik melalui bursa.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) masih mampu menurunkan bunga kredit pada 2010 dengan berbagai upaya untuk mengefisienkan biaya dana (cost of fund).

Sumber: Bloomberg, Inilah.com, Kontan, investordaily, Detikfinance.com (Market Flash)

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal