Tuesday, May 26, 2009

IHSG: It's Rock & Roll's Time

Market Review
Kenaikan saham pertambangan logam, batubara dan perkebunan kelapa sawit, berkat imbas kenaikan harga komoditi global berperan menopang kenaikan IHSG kemarin. Di tengah lesunya perdagangan di BEI dan isu negatif dari tes nuklir Korea Utara yang sempat menekan indeks saham regional Asia dan liburnya pasar finansial di Inggris dan AS kemarin, mendorong investor menahan diri untuk melakukan transaksi dalam jumlah besar, menunggu perkembangan ekonomi global di awal pekan ini. Sistem JATS di BEI juga sempat mengalami gangguan di akhir sesi perdagangan. IHSG meningkat 9.262 poin (0.492%), ditutup di 1,890.971, merupakan level tertinggi sejak 23 September 2008. Total nilai transaksi di BEI tercatat Rp 3.275 triliun. Investor asing membukukan net buy Rp 78.073 miliar dari net buy Rp 39.017.38 miliar hari Jumat (22/05).

Mayoritas indeks saham di Asia-Pacific menguat berkat kenaikan harga logam yang meningkatkan saham perusahaan pertambangan, diikuti kenaikan saham farmasi. Sebelumnya saham Korsel tertekan setelah laporan tes misil Korea Utara, memicu kekhawatiran kestabilan geopolitik di Asia Timur.

IHSG Outlook
Faktor sentimen yang positif dari dalam negeri dan faktor teknikal yang strong bullish, mendukung perkiraan kenaikan IHSG pada hari ini, terutama didukung oleh harga minyak yang telah mencapai level tertinggi $ 62.16 kemarin, memberikan imbas positif kepada komoditas lainnya seperti logam dan CPO. Musim pemberian dividen, masih tingginya inflow ke pasar saham lokal dan imbas penguatan rupiah lebih lanjut terhadap dolar (penutupan kemarin di Rp 10,270), sejumlah analis asing (Morgan Stanley, Deutsche Bank, CLSA, BNP Paribas, RCM AM) merevisi rating saham Indonesia dan menaikkan target harga di sejumlah saham unggulan, diikuti perkiraan penurunan inflasi dan suku bunga BI pada pekan depan, seharusnya masih menopang saham property, finansial, komoditi. Meski potensi kenaikan IHSG tidak akan sekuat pekan lalu, karena faktor ekonomi global masih menunjukkan indikasi resesi berkepanjangan, dapat membatasi kenaikan IHSG di awal pekan ini.

Stock Picks:
* BKSL
* MEDC

Global Outlook
Laporan kuatnya inflow menuju pasar saham di negara emerging mencapai hampir $ 2.5 miliar hingga periode 20 Mei, merupakan net inflow untuk pekan ke-11 berturut-turut, berdasarkan laporan dari EPFR Global, perusahaan riset di Cambridge, Massachusetts AS, mendukung kenaikan indeks saham di emerging market sebesar 5.2% pekan lalu, yang juga mencapai level tertinggi sejak Oktober 2008, seharusnya masih menopang kinerja saham Asia pada awal pekan ini. Meski laporan tersebut juga menunjukkan net outflow untuk saham AS, Eropa. Tetapi mahalnya valuasi saham regional Asia Timur dan isu negatif dari tes nuklir Korea Utara dapat membayangi potensi kenakan indeks regional, menjelang rilisan data Consumer Confidence AS hari ini.

Technical Analysis:
IHSG masih berpotensi menguat hari ini, berkat signal candle tri star yang menunjukkan formasi triple top daily, didukung oleh indikator teknikal ADX yang terkoreksi turun, menunjukkan potensi konsolidasi, MACD dan stochastic masih uptrend, 10 & 20-day MA menunjukan golden cross dan indeks masih berada di atas 1,709 (downward channel) untuk target 1,950 (50.0% FR)/2160 (61.8 FR). Meski IHSG harus ditutup diatas 1,905 (61.8 FE) untuk konfirmasi bullish continuation.Support berada di 1,868/1,840. Analisa Elliot wave memperlihatkan IHSG dalam minor wave impulse 5 – siklus koreksi intermediate wave 4 dalam subwave B.
Resistance: 1915.22/1905.52/1899.57/1893.62. PP 1886.13
Support : 1880.18/1874.23/1866.74/1857.05
(Perkiraan Range hari Ini 1,860-1,920)

www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (code TF; online trading)

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal