Tuesday, May 26, 2009

Kekhawatiran Sistem Finansial Eropa Melemahkan Euro & Pound

USD Index 52-weeks High 52-Weeks Low EUR-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
80.16 89.62 (04/03) 79.63 (02/01) 1.3983 1.4055 (02/01) 1.2459 (04/03)


Dolar AS menguat terhadap euro untuk pertama kali dalam 7 hari terakhir setelah Moody's Investor Services menurunkan rating hutang 2 bank Bulgaria, membangkitkan kekhawatiran untuk kesehatan sistem perbankan. Mata uang dolar juga menguat setelah regulator finansial Jerman mengatakan hutang negara Jerman akan meledak “seperti granat” kecuali mereka berpartisipasi dalam rencana bank yang bermasalah. Dolar menguat terhadap won Korea Selatan untuk hari ke-2 berkat kekhawatiran Korea Utara akan melakukan tes nuklir lebih lanjut setelah pemerintah Komunis mengatakan mereka dengan sukses telah melakukan pemboman bawah tanah kemarin. Meski potensi penguatan dolar terhadap major terbatas, karena spekulasi penurunan rating hutang AAA milik AS masih membebani kinerja dolar AS. Perdagangan pasar mata uang kemarin berjalan sepi, karena liburnya pasar finansial London dan New York, dimana dolar sempat menguat di sesi Asia kemarin setelah laporan tes nuklir Korut dan data sentimen bisnis Ifo Jerman bulan Mei yang tercatat di bawah perkiraan pasar. Pasar akan fokus kepada lelang surat hutang AS hari ini untuk melihat ketertarikan investor global untuk aset di AS, dimana dapat mempengaruhi pergerakan dolar malam ini.

Euro melemah untuk pertama kali dalam 7 hari terakhir terhadap dolar dan yen, setelah lembaga pemeringkat internasional Moody's Investor Services menurunkan rating hutang 2 bank Bulgaria (DSK Bank AD & First Investment Bank Ltd) karena memburuknya lingkungan operasional perbankan Bulgaria. Bank Jerman dilaporkan memiliki 200 miliar euro ($ 280 miliar) hutang bermasalah, dimana write off diperkirakan dapat mencapai 816 miliar euro, 2 kali total cadangan institusi finansial Jerman. Kondisi tersebut meningkatkan kekhawatiran terhadap sistem perbankan Eropa. Sebelumnya kemarin euro menguat tipis 12 pips ke $ 1.4013, dibandingkan penutupan hari sebelumnya, dimana euro sempat tertekan oleh data sentimen bisnis Ifo Jerman bulan Mei yang tercatat lebih buruk, menjadi 84.2 dibawah perkiraan 85.0, meredam optimisme untuk pemulihan awal di negara terbesar di Eropa kendati indeks meningkat untuk bulan ke-2. Pada hari ini data Industrial New Orders Euro akan dirilis, diperkirakan menunjukkan penurunan tingkat tahunan menjadi -30.6%. Meski potensi penurunan euro terbatas berkat kekhawatiran rating hutang AS, ketidakpastian mengenai isu nuklir Korut dan lelang obligasi AS.

USD-JPY 52-weeks High 52-Weeks Low GBP-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
94.69 101.45 (06/04) 87.15 (21/01) 1.5934 1.5942 (22/05) 1.3502 (23/01)


Yen menguat terhadap dolar dan euro, berkat kekhawatiran terhadap isu nuklir Korea Utara yang meningkatkan daya tarik untuk yen sebagai mata uang safe haven. Laporan penurunan rating hutang 2 bank Bulgaria dan kekhawatiran terhadap surat hutang Jerman yang bermasalah yang mencapai 816 miliar euro, ikut menguatkan yen terhadap euro. Sementara spekulasi penurunan rating hutang AAA milik AS dan indikasi Jepang tidak akan melakukan intervensi yen di pasar uang, juga ikut menguatkan yen terhadap dolar. Meski yen sebelumnya sempat melemah ke Y 95.20 kemarin, berkat kekhawatiran tes nuklir Korea Utara dapat menganggu kestabilan geopolitik dan ekonomi regional, di tengah tipisnya volume pasar karena liburnya 2 pasar terbesar di dunia, Inggris dan AS kemarin. Di sesi Asia hari ini, laporan Corporate Services Prices terkontraksi untuk bulan ke-7 di bulan April, menunjukkan kondisi bisnis masih tetap tertekan. Hari ini trader akan fokus kepada pandangan ekonomi oleh Bank of Japan dan melihat dampak lelang Treasury AS dan data consumer confidence AS.

Pound sterling melemah terhadap dolar dan yen, setelah lembaga pemeringkat internasional Moody's Investor Services menurunkan rating hutang 2 bank Bulgaria (DSK Bank AD & First Investment Bank Ltd) karena memburuknya lingkungan operasional perbankan Bulgaria dan kekhawatiran terhadap sistem finansial Jerman, meningkatkan kekhawatiran terhadap sistem perbankan Eropa. Sebelumnya kemarin pound menguat tipis 3 pips ke $ 1.5911, dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Di tengah tipisnya volume perdagangan setelah pasar London dan New York libur dan minimnya rilisan data ekonomi dari Inggris di awal pekan ini. Pada hari ini pasar akan mengamati data consumer confidence AS dan lelang Treasury AS, dimana dapat memberikan petunjuk untuk pergerakan pound dolar. Meski potensi penurunan pound terbatas berkat kekhawatiran rating hutang AS, ketidakpastian mengenai isu nuklir Korut dan lelang obligasi AS.

USD-CHF 52-weeks High 52-Weeks Low AUD-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
1.0859 1.1965 (12/03) 1.0617 (02/01) 0.7790 0.7867 (22/05) 0.6248 (02/02)


Swiss franc melemah terhadap dolar dan menguat terhadap euro di sesi Asia hari ini, setelah Moody's Investor Services menurunkan rating hutang 2 bank Bulgaria, membangkitkan kekhawatiran untuk kesehatan sistem perbankan Eropa. Swiss franc juga menguat setelah regulator finansial Jerman mengatakan hutang negara Jerman akan meledak “seperti granat” kecuali mereka berpartisipasi dalam rencana bank yang bermasalah. Swiss franc sempat melemah dolar berkat kekhawatiran Korea Utara akan melakukan tes nuklir lebih lanjut setelah pemerintah Komunis mengatakan mereka dengan sukses telah melakukan pemboman bawah tanah kemarin. Meski potensi penguatan dolar terhadap major terbatas, karena spekulasi penurunan rating hutang AAA milik AS masih membebani kinerja dolar AS terhadap Swiss franc. Perdagangan pasar mata uang kemarin berjalan sepi, karena liburnya pasar finansial London dan New York, dimana dolar sempat menguat di sesi Asia kemarin setelah laporan tes nuklir Korut dan data sentimen bisnis Ifo Jerman bulan Mei yang tercatat di bawah perkiraan pasar. Pasar akan fokus kepada lelang surat hutang AS hari ini untuk melihat ketertarikan investor global untuk aset di AS, dimana dapat mempengaruhi pergerakan dolar malam ini.

Dolar Australia (Aussie) dan dolar Selandia Baru (kiwi) mengalami koreksi penurunan karena investor berspekulasi rekor penguatan 20% aussie terhadap dolar AS dalam 3 bulan terakhir terlalu cepat.Aussie sempat mendekati level tertinggi 8-bulan pada hari Jumat (22/05). Kiwi juga menghentikan penguatan selama 6 hari terakhir setelah laporan pemerintah menunjukkan ekspor Selandia Baru anjlok 4.6% di bulan April dari tahun sebelumnya, didorong oleh penurunan di pengiriman minyak mentah dan aluminium. Aussie melemah ke $ 0.7747 dari $ 0.7821 kemarin dan kiwi melemah ke $ 0.6173 dari $ 0.6207 kemarin. Rekor penguatan 3 bulan Aussie mendorong analis menaikkan prediksi aussie yang lebih cepat dari mata uang lainnya. Survei Bloomberg bulanan menunjukkan median prediksi akhir tahun aussie meningkat 14% di tahun ini menjadi $0.75, kenaikan terbesar diantara 16 mata uang yang paling aktif diperdagangkan terhadap dolar, karena spekulasi pemintaan China untuk ekspor Australia dari batu besi hingga kapas akan meningkat. Sementara kiwi akan terbebani oleh laporan budget pemerintah Selandia Baru pada 28 Mei. Pasar menunggu hasil data & lelang Treasury AS.

Technical Analysis

EUR-USD mulai menunjukkan signal negatif dari pola candle evening star dan kegagalan menembus resistance line di 1.4049 kemarin, meski euro masih bullish karena berada dalam formasi rising wedge dalam pola uptrend channel, seharusnya membatasi potensi kenaikan euro hari ini. Trend masih bullish jangka pendek dan jangka menengah karena masih berada di atas 1.375 (10-day MA)/1.3655 (downward channel) dan indikator MACD, ADX, stochastic uptrend. Euro saat ini berada dalam wave minor C zig zag dalam wave intermediate 4 menunjukkan potensi toppish di kisaran $ 1.40/1.42. Signal positif ditunjukkan crossingnya 35-day MA & 200-day MA di 1.3386 Sell break 1.3930 target di 1.3820 stop 60p, sell 1.4060 target 1.3800 stop 60p, Buy di 1.3830 target 1.4000, stop 1.3790.

(Hold buy 94.90 target 95.90 stop 70p). USDJPY masih menunjukkan pola bearish downtrend channel, meski hari ini telah ditutup diatas resistance line 94.75 di pola pennant, seharusnya menetralkan tekanan bearish pada hari ini. Sementara signal negatif muncul dari pola candle downside tasuki yang bearish, indkator ADX flat di saat terjadi rebound, meski MACD dan Stochastic masih dpwntrend, dapat membatasi potensi kenaikan pada hari ini Jika ditutup dibawah level 93.15, akan mendorong USDJPY ke target 91.45/90.10 (projection low), resistance berada di 95.18 (10-day MA)/95.90 (61.8 FE). Buy 93.50 target 95.90 stop 93.00, buy break 95.30 target 96.70 stop 50p. Sell 96.00 target 95.00 stop 50p.

(+70p). GBP-USD menunjukkan trend bullish karena berada dalam pola rising wedge, meski menunjukkan signal negatif dari pola candle evening star dan jika penutupan hari ini dibawah support line 1.5909, dapat memutarbalikkan trend bullish menjadi netral. Indikator ADX, MACD, Stochastic uptrend, diikuti crossingnya 10-day MA (1.5555) dan 200-day MA (1,5530), seharusnya menopang GBP hari ini, selama bertahan di atas 1.5520 (support line) target 1.6129 (resistance line). Technical rejection di 100.0FE 1.5950 dapat membatasi potensi kenaikan GBP. Analisa EW menunjukkan wave irregular flat 3 dalam intermediate wave 4. Sell 1.6000 target 1.5630 stop 60p. Sell break 1.5820 target 1.5630 stop 50p. Sell 1.6090 target 1.5700 stop 50p.

AUD-USD menunjukkan potensi penurunan berkat pola bearish candle harami cross dan kegagalan menembus high baru dan menembus 0.7891 (61.8 FE), didukung oleh terkoreksinya ADX, stochastic dan MACD yang overbought, seharusnya membatasi potensi kenaikan aud hari ini. Meski trend masih bullish selama bertahan di atas downward channel 0.7692 (10-day MA) dan 0.7391 (downward channel), untuk target 0.7891/0.7935 (upper channel). Elliot wave menunjukkan wave impulse minor 3 dalam koreksi wave intermediate C dalam primary B. Sell 0.7890 target 0.7670 stop 60p, Sell break 0.7650 target 0.7450 (closing) stop 50p, buy 0.7670 target 0.7800 stop 60p. Sell 1.07940 target 0.7700

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal