Friday, October 16, 2009

Dampak Kenaikan Harga Komoditi Dapat Topang Kinerja IHSG

Market Review
Peran kenaikan indeks saham Dow Jones Industrial Average (DJIA) diatas level 10.000 hari Rabu dan kenaikan harga logam (minyak capai tertinggi US$ 75.96/barel) dan logam (emas capai rekor tertinggi US$ 1.072/troy ons), dimana sempat melejitkan mayoritas saham regional Asia kemarin, memberikan efek domino kepada IHSG untuk ditutup menguat. Meski munculnya aksi profit-taking menjelang sejumlah rilisan laporan keuangan perusahaan raksasa AS (Google, IBM, Citigroup dan Goldman Sachs) hari Kamis dan menjelang pengumuman komposisi kabinet Presiden yang baru terpilih pada pekan ini, berperan menahan laju kenaikan IHSG, meski IHSG masih bertengger diatas level 2.500. Penguatan rupiah hingga Rp 9,290/dolar kemarin, ikut topang kinerja IHSG. IHSG naik tipis 3.662 poin (+0.15%) ditutup di 2515.383, transaksi tercatat Rp 5.669 triliun, Investor asing membukukan net buy sebesar Rp 624.2 miliar, dibandingkan net buy Rp Rp 334.4 miliar (14/10).

Indeks saham di Asia menguat untuk hari ke-3 setelah earning JP Morgan Chase & Co dan prediksi penjualan Intel Corp melampaui prediksi analis dan Posco Korsel menaikkan predksi keuntungan. Treasury dan dolar terpuruk karena investor memburu imbal hasil yang lebih tinggi. Pernyataan Gubernur bank sentral Australia memberikan signal pemulihan ekonomi di 2010, ikut angkat sentimen investor Asia.

IHSG Outlook
Ind P/E (x)
EPS
Y/Y Y/Y Suku Bunga* Inflasi*
Y/Y GDP*
Y/Y
IHSG 33.5 8% +61.8% 6.50% 2.89% 4.0%
STI 21.2 16% +27.2% 0.69% -0.30% -3.5%
KLCI 15.7 10% +27.34% 2.0% -2.04% -3.9%
SET 30.00 4% +24.5% 1.25% -1.00% -4.9%
SSE 31.5 36% +40.5% 5.31% -1.40% 7.9%
N225 46.5 -1% +10.6% 0.10% -2.20% -7.2%
HSI 25.9 19% +34.8% 0.50% -1.60% -3.8%
DJIA 14.4 3% +16.5% 0.25% -1.5% -3.8%

Kinerja trend kenaikan IHSG masih ditopang oleh prospek solidnya fundamental ekonomi dan emiten domestik di semester 2 2009, faktor teknikal IHSG masih uptrend, kuatnya aliran dana masuk ke pasar modal dan berkah dari kenaikan harga komoditas global, menjelang pengumuman komposisi kabinet Presiden SBY periode 2009-2014 di pekan ini dan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober, seharusnya menopang kinerja IHSG. Laporan riset ING Indonesia kemarin, menunjukkan situasi keuangan dan ekonomi RI membaik pada triwulan III 2009 membuat investor yakin dan berharap kenaikan 7.5% di pasar saham pada triwulan IV 2009. Pernyataan dari Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara, kebutuhan batubara untuk dalam negeri diperkirakan akan meningkat menjadi 78 juta ton di tahun 2010 dari 68.5 juta ton, dimana sebelumnya pemerintah rencana membatasi ekspor batubara 150 juta ton di tahun 2010, seharusnya positif untuk saham pertambangan batubara lokal.
Diikuti sentimen positif dari rencana pemerintah melakukan lelang 3 seri Surat Utang Negara (SUN) pada 20 Oktober, senilai Rp 3 triliun, berpotensi menguatkan rupiah. Kuatnya sentimen dari euphoria earning Q3 emiten di AS, trend IHSG dan regional bullish, trend kenaikan komoditas dan spekulasi inflasi RI bulan Oktober akan terkendali dan trend penguatan rupiah, dapat membatasi dampak profit-taking di tengah mahalnya valuasi IHSG dan Asia dan terpuruknya indeks saham SET Thailand.

Stock Picks:Average last 16 week +89.12%. Target 10-30%, Risk < -10%
Profit Taking : BUMI, INDF, JSMR, ASII, ANTM, TLKM, UNVR, UNTR, SMCB, KLBF, BMRI, BBRI, SMGR, BSDE, PGAS, MEDC, INCO, TINS, SDRA.

Stock Picks:
• ELTY : Buy target Rp 420
• HEXA : Buy target Rp 3.600

Global Outlook
Potensi kenaikan indeks saham regional dan Wall Street diperkirakan terbatas pada hari ini, karena mixnya hasil earning dan data ekonomi di AS. Hasil earning dari Nokia Oyj mencatat kerugian bersih pertama kali di tahun ini dan data ekonomi AS yang menunjukkan inflasi tetap jinak (0.2% m/m) dan Phily Fed dibawah perkiraan (11.5), meski data Jobless Claims (-10k; 514K), Empire State Manufacturing Index (34.6), Goldman Sachs Group Inc (EPS Q3 $ 5.25, revenue $ 12.4 miliar) dan Citigroup Inc (EPS Q3 -$0.27 melaporkan hasil yang lebih baik dari prediksi analis. Sementara terkoreksinya harga komoditas global akibat aksi profit-taking harga minyak (tertinggi US$ 77.45/barel kemarin; laporan inventories gasoine AS anjlok 5.43 juta barel pekan lalu; target US$ 80/90) dan emas (tertinggi US$ 1,072/troy ons; target US$ 1.080/$1.113), dapat membatasi laju kenaikan indeks saham global di tengah optimisme earning emiten Q3 global akan lebih baik dibandingkan kuartal 1 & 2 di tahun ini, di tengah mahalnya valuasi indeks MSCI Asia Pasific (PER 23x) dan S&P 500 (PER 21x). Meski jebolnya support indeks USD ke level terendah sejak Agustus 2008 di 75.211, seharusnya masih memberikan support kepada harga komoditi dan saham global hari ini.

Technical Analysis:
IHSG mulai mendapatkan signal negatif dari pola candle doji (indikasi toppish dan reversal), diikuti penutupan masih dibawah middle channel line di 2.526, meski masih berada di atas uptrend channel dengan support di 2,471, stochastic flat di teritorial oversold, ADX rebound (ADX- & ADX+ menganga), diikuti MACD masih bulish, seharusnya mendukung potensi kenaikan terbatas. Trend kenaikan IHSG jangka pendek masih utuh selama IHSG tidak ditutup dibawah support channel 2,471. Hitungan EW : menunjukkan IHSG di koreksi wave 4/b merupakan, sehingga mendorong potensi penurunan ke 2470-2500 merupakan wave v/B dalam 4, untuk target 2,546 (projection 61.8%)/2,584 (trendline resistance).
Resistance : 2560.47/2547.50/2539.47/2526.51. PP 2521.58
Support : 2505.52/2500.59/2482.70/2469.74
www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id (Code TF)

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal