Wednesday, April 29, 2009

IHSG Diperkirakan Berkonsolidasi Dalam Range Sempit

Market Review
IHSG mengalami kenaikan hari Selasa, mengacuhkan kinerja regional yang masih terkoreksi akibat sentimen negatif dari meluasnya wabah flu babi dan laporan Wall Street Journal bahwa hasil Strest Test 19 bank AS dari the Fed menunjukkan Bank of America dan Citigroup Corp AS masih memerlukan tambahan dana. Perkiraan rendahnya inflasi bulan April (dirilis 01/05) mendorong spekulasi penurunan suku bunga BI di pekan depan, serta lapkeu ENRG Q1 mencatat laba lebih baik dari perkiraan dan laporan pemerintah akan menambah kepemilikan saham melalui konversi hutang menjadi saham di saham PGAS, kenaikan saham perbankan dan telekomunikasi, ikut mendorong kenaikan IHSG. IHSG sempat menguat ke level tertinggi 1,618.062 di sesi pagi, sebelum akhirnya terkoreksi mengikuti penurunan indeks saham regional Asia. IHSG ditutup naik 19.834 (+1.26%) di 1,595.915. Investor asing mencatat net buy sebesar Rp 88.27 miliar, dibandingkan net sell Rp 28.89 miliar (27/04).

Indeks saham MSCI Asia-Pacific masih melanjutkan penurunan kemarin, berkat laporan Wall Street Journal yang melaporkan 2 bank (BO & Citigroup) masih memerlukan dana tambahan dalam Strest Test AS, dan tekanan di sejumlah saham penerbangan (HK dan China), ikut membebani kinerja indeks regional Asia.

IHSG Outlook
Potensi kenaikan IHSG hari ini masih terbatas, berkat faktor regional yang tengah terkoreksi akibat kekhawatiran meluasnya wabah flu babi, masih mendominasi pergerakan di saham lokal, meskipun hari ini & besok sejumlah emiten (BBNI dll) akan melaporkan laporan keuangan Q1 2009 dan perkiraan rendahnya inflasi dirilis hari Jumat, seharusnya masih dapat menopang saham di sektor finansial, property, telekomunikasi, farmasi dan saham grup Bakrie. IHSG diperkirakan berada dalam fase konsolidasi setelah mengalami penurunan sejak awal pekan lalu, menjelang pertemuan suku bunga AS dan data GDP Q1 AS (perkiraan -5.0% Q/Q), masih membebani kinerja IHSG.

Stock Picks:
* ADMF
* ITMG

Global Outlook
Indeks saham regional Asia mendapatkan sentimen positif dari data perumahan AS (Case/Shiller) mengindikasikan penurunan harga rumah di 20 kota besar AS melambat untuk pertama kali sejak 2007 dan consumer confidence AS meningkat ke 29.9 di April, serta kenaikan saham Wal Mart dan IBM, dapat membatasi efek negatif dari laporan WSJ mengenai hasil strest test AS dan wabah flu babi. Meski kekhawatiran terhadap data GDP Q1 dan FOMC Meeting, dan tekanan di saham penerbangan, finansial di China, Hong Kong dapat membebani kinerja indeks regional Asia.

Technical Analysis:
IHSG akan mendapatkan hambatan untuk melanjutkan penguatannya pada hari ini, berkat penutupan kemarin masih berada di bawah 5 day MA (1,612) dan 200-day MA (1,611), signal dead cross antara 5 & 10-day MA (1,593), indikator stochastic dan MACD masih terkoreksi, meski ADX menunjukkan penurunan yang mengindikasikan penurunan dalam 5 sesi terakhir terlihat lemah, seharusnya mendukung potensi rebound dalam beberapa hari mendatang. Pola candle daily menunjukkan downside tasuki yang merupakan pola continuation bearish, mendukung pola konsolidasi di tengah kondisi uptrend yang overbought. Selama IHSG tidak ditutup dibawah support line di 1,564, IHSG dapat mempertahankan trend bullish jangka pendeknya, jika ditutup dibawah level tersebut target 1,501. Elliot Wave melihat IHSG masih berada dalam impulse 3 (revisi 28/04), selama bertahan di atas 50.0 fibo retracement di 1,565 dalam koreksi wave IV.
Resistance: 1638.65/1627.971617.28/1606.99. PP 1596.70
Support :1586.02/1575.33/1565.04/1554.75
(Perkiraan Range hari Ini 1,570-1,620)

www.strategydesk.co.id
www.universalbroker.co.id

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal