Friday, May 15, 2009

Data GDP Euro & CPI AS Dapat Meningkatkan Volatiltitas Pasar

USD Index 52-weeks High 52-Weeks Low EUR-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
82.41 (-15) 89.62 (04/03) 79.63 (02/01) 1.3633 1.4055 (02/01) 1.2459 (04/03)

Dolar AS mengalami penguatan terhadap yen dan euro di sesi Asia hari ini, berkat meredanya kekhawatiran terhadap ancaman deflasi di AS setelah data PPI AS semalam, meningkat lebih dari prediksi yang mendorong investor memburu kembali asset yang beresiko seperti saham dan komoditi, meski hari ini mendapatkan aksi profit-taking menjelang data inflasi (CPI) dan keyakinan konsumen University of Michigan. Dolar juga mengalami penguatan berkat spekulasi bank sentral Eropa akan meningkatkan pembelian obligasi pemerintah untuk menurunkan suku bunga dan optimism terhadap pemulihan ekonomi global mereda. Setelah AS mendapatkan sentiment negatif dari data ekonomi Retail Sales, dilanjutkan dengan jobless claims yang meningkat 32,000 menjadi 637,000, menjadi total 6.56 juta, rekor untuk 15 pekan beturut-turut. di pekan lalu, masih memberikan daya tarik kepada investor berkat prospek safe haven. Meski data PPI tercatat lebih baik dari perkiraan +0.3% di bulan April karena harga makanan meningkat, setelah anjlok 1.2% di bulan Maret. Hari ini AS akan merilis data penting seperti CPI (p:0.0%), Empire Manufacturing Index (P:-12.0), Industrial Production (P:-0.6%), dan U Michigan Confidence Index (P: 67.0), dapat mendorong risk aversion untuk penguatan dolar jika data tersebut dirilis dibawah perkiraan pasar.

Euro mengalami aksi sprofit-taking di sesi Asia hari ini terhadap dolar dan yen, setelah pasar masih meragukan pemulihan ekonomi global dan spekulasi bank sentral Eropa akan meningkatkan pembelian obligasi pemerintah untuk menurunkan suku bunga. Euro juga mengalami tekanan dari perkiraan data GDP Q1 2009 Euro akan menunjukkan resesi di Eropa kian mendalam, karena pertumbuhan akan mengalami kontraksi pada laju tercepat daalam 13 tahun terakhir. Meski potensi kenaikan indeks saham global saat ini, masih memberikan keuntungan kepada euro karena investor masih berkeinginan menoleransi resiko, karena suku bunga global berada di rekor terendah dan suku bunga LIBOR 3-bulan USD merosot di bawah 1%. Meski euro juga mendapatkan sentiment negative dari kemelut dalam dewan kebijakan ECB, dimana VP ECB Lucas Papademos mengatakan pemulihan ekonomi mungkin lebih cepat dari perkiraan awal, sementara Nout Wellink mengatakan ekonom seharusnya tidak terlalu optimis mengenai “green shoots, seharusnya masih membatasi potensi penguatan euro dolar hari ini. Sementara pasar juga akan mengamati Data GDP Q1 Euro (P: -2.0%), data ekonomi AS, dimana dapat mendorong kembali risk aversion yang membebani euro.

USD-JPY 52-weeks High 52-Weeks Low GBP-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
95.92 101.45 (06/04) 87.15 (21/01) 1.5215 1.5372 (08/01) 1.3502 (23/01)

Yen melemah terhadap dolar dan yen di sesi Asia hari ini, berkat kenaikan saham Wall Street semalam dan Nikkei 225 hari ini, mendorong investor memburu kembali asset yang beresiko seperti saham dan mata uang yang memiliki suku bunga yang lebih tinggi. Sementara biaya pinjaman untuk yen 3-bulan merosot ke level terendah 2-tahun sebesar 0.54% di London, hamper setengah dari jumlah pinjaman dalam bentuk euro, ikut melemahkan yen. Meksi laju pelemahan yen terhadap dolar dan euro, terbatas pada hari ini, berkat perkiraan optimism pemulihan ekonomi global karena data GDP Q1 Euro dan sejumlah data ekonomi AS hari ini, dapat memicu risk aversion kembali yang dapat menguatkan yen, jika data tersebut tercatat dibawah perkiraan pasar. Meski secara keseluruhan pemulihan ekonomi global tergantung kepada rilisan data ekonomi di tengah trend kenaikan pengangguran global, seharusnya masih memberikan keuntungan kepada yen dalam waktu dekat.

Pound sterling mengalami aksi profit-taking terhadap dolar dan euro di sesi Asia hari ini, setelah optimism investor global kembali terganggu oleh munculnya sejumlah sentiment dari ekonomi AS yang masih terlihat berada di dalam resesi berkepanjangan. Sementara perkiraan data pertumbuhan Eropa akan terkontraksi di Q1 2009, data AS dirilis hari ini dapat meningkatkan risk aversion dapat membebani kinerja pound, dimana sebelumnya pound mendapatkan sentimen negatif dari lapora BOE Inflation Report yang negatif, menunjukkan penurunan di projeksi pertumbuhan dan inflasi Inggris di tahun 2009 dan 2010, yang mendorong perkiraan ekonomi Inggris masih berada dalam resesi berkepanjangan. Data ekonomi AS yang dirilis hari ini, dapat meningkatkan permintaan untuk pound jika data tercatat sesuai dengan perkiraan pasar dan bahkan diatas perkiraan pasar.

USD-CHF 52-weeks High 52-Weeks Low AUD-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
1.1044 1.1965 (12/03) 1.0617 (02/01) 0.7590 0.7713 (11/05) 0.6248 (02/02)

Swiss franc mengalami tekanan terhadap dolar dan euro di sesi Asia hari ini, berkat meredanya kekhawatiran terhadap ancaman deflasi di AS setelah data PPI AS semalam, meningkat lebih dari prediksi yang mendorong investor memburu kembali asset yang beresiko seperti saham dan komoditi, meski hari ini mendapatkan aksi profit-taking menjelang data inflasi (CPI) dan keyakinan konsumen University of Michigan. Franc juga mengalami tekanan berkat spekulasi bank sentral Eropa akan meningkatkan pembelian obligasi pemerintah untuk menurunkan suku bunga dan optimism terhadap pemulihan ekonomi global mereda. Setelah AS mendapatkan sentiment negatif dari data ekonomi Retail Sales, dilanjutkan dengan jobless claims yang meningkat 32,000 menjadi 637,000, menjadi total 6.56 juta, rekor untuk 15 pekan beturut-turut. di pekan lalu, masih memberikan daya tarik kepada investor berkat prospek safe haven. Meski data PPI tercatat lebih baik dari perkiraan +0.3% di bulan April karena harga makanan meningkat, setelah anjlok 1.2% di bulan Maret. Hari ini AS akan merilis data-data penting, bilamana tercatat diatas perkiraan, Swiss franc dapat menguat berkat risk appeite investor kembali meningkat.

Dolar Australia berpotensi mengalami pelemahan mingguan pertama sejak bulan Februari karena meredupnya optimisme mengenai ekonomi global yang menurunkan permntaan untuk aset di Australia yang memiliki suku bunga yang lebih tinggi. dolar Selandia baru melemah terhadap hampir semua mata uang utama dunia setelah laporan pemerintah Retail Sales Selandia Baru anjlok di kuartal pertama hampir melampaui setengah dari perkiraan ekonom. Aussie dan kiwi juga melemah setelah laporan Retail Sales dan Jobless Claims AS anjlok baru-baru ini, diikuti laporan anjloknya ekspor China di bulan April lebih dari perkiraan pasar, mendorong spekulasi bahwa optimisme pemulihan ekonomi global telah meredup. Permintaan untuk aussie dan kiwi juga merosot setelah International Monetary Fund (IMF) mengatakan bank sentral Selandia Baru seharusnya menurunkan suku bunga lebih lanjut di tengah penurunan inflasi dan resesi berkepanjangan. Data ekonomi euro dan AS hari ini dapat mendorong risk aversion jika data tercatat dibawah perkiraan pasar.

Technical Analysis

EUR-USD menunjukkan pola konsolidasi dalam uptrend channel yang mendukung trend bullish jangka pendek, dimana candle daily menunjukkan pola piercing, ADX flat mendukung konsolidasi harga dalam 1 pekan ini, stochastic masih uptrend, MACD uptrend, dan masih ditutup diatas trendline support di 1.3510 untuk target doble top dan resistance line di 1.3721/1.3737, bilamana ditutup diatas level tersebut, target 1.3848 (61.8 FE) dan 1.4023 (100 FE). Sementara penutupan dibawah 1.3510 dapat menggagalkan skenario bullish, target 1.3216 (61.8 fibo retrcement). Sell 1.3720 dan buy break 1.3750 target 1.3850/1.4000 stop 60p, sell break 1.3500 target 1.3200, buy 1.3530 target 1.3700.

(-50p) USDJPY masih menunjukkan pola bearish dari formasi downtren channel dalam falling wedge, meski kemarin menunjukkan pola bullish dari candle bullish harami dan tembusnya downtrend channel pada hari ini, seharusnya membatasi potensi penurunan untuk target 96.20/96.85 (61.8 fibo retracement). Selama masih berada di atas trendline support di 94.50, continuation bearish dapat terhenti, untuk rebound. Buy 95.00 (former support) target 96.80 stop 50p, Sell break 94.40 target 92.80, stop 60p, reverse buy target 96.80.

(+150p). GBP-USD menunjukkan trend bullish jangka pendek, berkat signal positif dari indikator teknikal ADX (trending up), MACD bullish dan stochastic crosing up, didukung formasi ascending triangle dan candle bullish, seharusnya masih menopang penguatan GBP-USD pada hari ini dan bahkan pekan ini, selama tidak ditutup dibawah 1.5080 (trendline support, bilamana hal itu terjadi target 1.4940 (low)/bahkan 1.4810 (35 day MA). Sementara potensi kenaikan terbatas berkat adanya resistance line 1.5281 di dalam wedge dan pola ascending triangle line di 1.5412, jika ditembus (sustainable) ke mengarah ke 1.5385/1.5690 (200-day MA). Buy 1.5130 target 1.5300 stop 60p, buy break 1.5250 target 1.5350 stop dibawah 1.5200. sell 1.5340 target 1.5200 stop 60p.

USDCHF masih berada dalam trend bearish, karena signal negatif dari penutunan di bawah formasi downtrend channel, pola zig zag (konsolidasi) masih membayangi potensi penurunan di level support 1.0975, jika ditutup dibawah level tersebut, dapat mendorong continuation bearish pattern untuk target 1.0910/1.0701 (161.8 FE).potensi kenaikan terbatas selama masih ditutup harian dibawah 1.1145 (61.8 fibo retracement), jika tembus target 1.1249/1.1315 Sell 1.1140 target 1.000 stop 60p, sell break 1.0960 target 1.0800 (closing) stop 50p, buy break 1.1200 target 1.1420 stop 60p.

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal