Wednesday, May 13, 2009

Investror Meningkatkan Toleransi Resiko, Berperan Melemahkan Dolar AS

USD Index 52-weeks High 52-Weeks Low EUR-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
82.03 (-46) 89.624 (04/03) 79.631 (02/01) 1.3670 1.4055 (02/01) 1.2459 (04/03)

Dollar AS melemah ke level terendah 7-pekan terhadap euro setelah laporan dari pemerintah China memberikan bukti bahwa penurunan ekonomi terburuk telah berakhir, menurunkan permintaan untuk mata uang dolar sebagai safe haven. Dolar juga melemah terhadap yen ke level terendah 2-pekan berkat mantan comptroller general, David Walker mengatakan di Financial Times, bahwa rating AS AAA mungkin akan dipangkas. Dolar Australia menguat setelah lebih baik dari data penjualan ritel China (14.8%) mendorong optimisme ekonomi terbesar ketiga di dunia membaik. Won Korea Selatan mencapai level tertinggi 7-bulan karena investor asing meningkatkan kepemilikan saham lokal untuk hari ke-9. semalam, mantan Chairman Fed Alan Greenspan mengatakan penurunan di sektor perumahan AS mungkin mencapai bottom dan perusahaan sedikit mengalami kesulitan mendapatkan kapital. Laporan defisit perdagangan tercatat lebih baik dari perkiraan, tercatat $ 27.6 miliar di bulan Maret dibandingkan konsensus $ 29 miliar. Data tersebut memicu perkiraan data GDP Q1 sebelumnya tercatat -6.1% mungkin akan direvisi membaik. Hari ini pasar akan mengamati data Retail Sales AS, diperkirakan unchanged (0.0%) di bulan April dari -1.2% di bulan Maret, dapat memberikan pandangan positif untuk ekonomi dan menurunkan daya tarik kepada dolar karena investor akan memburu aset yang beresiko seperti saham dan komoditi.

Euro melanjutkan penguatan terhadap dolar di sesi Asia hari ini, setelah data Retail Sales China meningkat 14.8% di bulan April, lebih tinggi dari perkiraan, Industrial Output meningkat 7.3% dari tahun sebelumnya. Euro juga mendapatkan keuntungan dari potensi penurunan rating hutang AAS milik AS, dan kenaikan harga komoditi global (minyak tembus $ 60/barel kemarin) meningkatkan permintaan untuk euro. Kemarin, euro menguat melampaui level $ 1.37 terhadap dolar ke level tertinggi 7-pekan karena toleransi resiko meningkat. Keyakinan investor global meningkat dimotivasi investor yang mulai meninggalkan dolar AS. Sementara, komentar anggota dewan ECB Axel Webber bahwa tiada rencana untuk ekspansi pembelian aset bank sentral ikut mendorong penguatan euro. Euro pada hari ini berpotensi menguat untuk hari kedua sebelum laporan Uni Eropa menunjukkan ekonomi mungkin menunjukkan kontraksi di data produksi industri melambat di bulan Maret , menambah bukti bahwa resesi di regional 16 negara mulai mereda. Dimana sebelumnya anggota dewan ECB Nout Wellink mengatakan memburuknya ekonomi Eropa terlihat melambat. Euro dapat melanjutkan penguatan terhadap dolar, jika data Retail Sales AS tercatat diatas perkiraan pasar, karena investor kembali memburu aset yang beresiko.

USD-JPY 52-weeks High 52-Weeks Low GBP-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
96.42 101.45 (06/04) 87.15 (21/01) 1.5294 1.5372 (08/01) 1.3502 (23/01)

Yen melemah terhadap dolar dan euro di sesi perdagangan Asia, setelah 2 laporan dari China (retail sales & Industrial production) memberikan bukti resesi global terburuk mungkin telah berakhir dan data trade balance Jepang merosot tajam akibat anjloknya ekspor. Yen sempat menguat ke level tertinggi Y 95.79 terhadap dolar, setelah pasar mendapatkan laporan dari mantan comptroller general AS, David Walker, mengatakan rating hutang AAA milik AS mungkin akan diturunkan dan mengatakan pemerintah AS seharusnya menciptakan “fiscal future commission” untuk mengatasi keuangan negara, dimana komisi tersebut seharusnya mempertimbangkan semua opsi termasuk kontrol anggaran, membuat program reformasi dan menaikkan pajak. Kemarin yen menguat terhadap dolar kemarin, setelah data ekspor China merosot tajam menurunkan permintaan untuk aset beresiko. Trader berbalik optimis setelah data Retail Sales Inggris tercatat lebih baik dari perkiraan, menguatkan yen 171 pips dari level terendah Y 97.83 ke level terendah Y 96.12 dan ditutup di 96.44. Investor individu di Jepang meningkatkan perkiraan ke level tertinggi 6-bulan bahwa yen akan melemah karena ekonomi stabil dan memiliki posisi short (Sell) yen sebesar $ 125 miliar. Pasar hari ini akan mengamati data Retail Sales AS.

Pound sterling terkoreksi di sesi Asia terhadap dolar, ke level terendah 1.5266 dari level tertinggi 4-bulan di 1.5352 semalam. Lebih baiknya laporan ekonomi dari China dan data ekonomi Inggris kemarin, menopang kinerja pound sterling hingga hari ini. Laporan kemungkinan penurunan rating hutang AAA di AS berkat laporan dari the Financial Times hari ini, ikut mendorong investor memburu aset yang beresiko seperti pound yang memiliki suku bunga yang lebih tinggi ketimbang dolar AS. Pound juga menguat terhadap euro setelah laporan dari Office for National Statistics Inggris mengatakan Industrial Production Inggris anjlok ke level terlambat dalam 13 bulan terakhir, tercatat turun 0.1% dari bulan Februari, dibandingkan perkiraan penurunan 0.8%. Sementara British Retail Consortium melaporkan penjualan toko melonjak di bulan April dari tahun sebelumnya, tercatat naik 6.3% di bulan lalu dari 0.6% di bulan Maret. Pada hari ini, Inggris akan merilis data tenaga kerja bulan April, dimana seharusnya menunjukkan perbaikan mengikuti jejak data serupa di AS dan BOE Inflation Report dapat memberikan pandangan suku bunga dan kebijakan Quantitative Easing.

USD-CHF 52-weeks High 52-Weeks Low AUD-USD 52-weeks High 52-Weeks Low
1.1015 1.1965 (12/03) 1.0617 (02/01) 0.7684 0.7713 (11/05) 0.6248 (02/02)

Swiss franc masih melanjutkan penguatan terhadap dolar di sesi Asia, ke level tertinggi 1.0980, berkat investor yang kembali meningkatkan toleransi resiko setelah sejumlah data ekonomi dari China hari ini, AS semalam, mendorong perkiraan bahwa resesi global terburuk mulai telah mereda, meningkatkan keyakinan kepada investor global untuk menjual aset safe haven seperti dolar dan yen. Laporan peluang penurunan rating hutang AAA milik AS, ikut membebani dolar AS pada hari ini. Sementara kemarin anggota dewan kebijakan bank sentral Swiss Thomas Jordan mengatakan bank sentral akan mempertahankan kebijakan yang ekspansi untuk mencegah deflasi dan akan melanjutkan pembelian obligasi dan mata uang. Pernyataan anggota bank sentral SNB, mendorong perkiraan mereka akan membatasi laju penguatan CHF terhadap dolar, terutama menjelang Retail Sales AS yang dapat mendorong investor memburu aset yang beresiko.

Dolar Australia menguat untuk hari kedua hari ini terhadap dolar dan yen karena kenaikan saham Asia mendorong spekulasi keuntungan korporasi akan pulih karena ekonomi global mulai stabil. Dolar Selandia Baru sedikit tidak berubah. Aussie menguat ke level tertinggi 7-bulan terhadap dolar setelah laporan dari mantan comtroller general menulis di Financial Times bahwa rating hutang AAA milik AS mungkin akan diturunkan. Pemulihan ekonomi global berkat data ekonomi China hari ini tercatat diatas perkiraan dan data AS semalam meningkatkan perkiraan revisi data GDP Q1 yang lebih baik dari -6.1%, masih memberikan keuntungan kepada aussie dan kiwi, karena investor kembali memburu aset yang beresiko menjelang data Retail Sales AS malam ini dimana dapat mencatat lebih baik dari perkiraan mengikuti jejak China dan Inggris, dapat menguatkan Aussie kembali.

Technical Analysis
EUR-USD menunjukkan trend bullish jangka pendek, berkat formasi bullish adanya rising wedge dan uptrend channel, didukung oleh indikator teknikal yang bullish, seperti ADX trend up, stochastic dan MACD masih berada di teritorial positif, terutama jika hari ini dapat menembus dan ditutup diatas former high 1.3737 yang juga merupakan trendline, untuk target 161.8 FE di 1.4011 dan 1.4195 (uptrend channel resistance-line). Sementara support berada di 1.3596/1.3532 yang dapat memutarbalikkan trend jangka pendek jika level tersebut ditembus. Sell 1.3730 dan reverse buy break 1.3750 target 1.4000 stop 50p, sell break 1.3600 target 1.3430.
USDJPY menunjukkan pola bearish dari formasi downtren channel, kendati laju penurunan terbatas selama bertahan di atas rising wege support line di 95.55, untuk target kembali naik ke 98.10/98.67 (10 & 35 day MA). Tetapi jika ditutup dibawah support line di 94.80 (downtrend channel line), akan merubah trend jangka pendek menjadi bearish, target 93.55/91.40. Buy break 97.20 (former support) target 98.10 stop 50p, buy diatas 96.00 target 98.10, stop 95.40 (reverse sell target 93.60.
Chart GBP-USD

GBP-USD menunjukkan trend bullish jangka pendek, berkat signal positif dari indikator teknikal ADX (trending up), MACD bullish dan stochastic crosing up, didukung formasi ascending triangle dan candle bullish, seharusnya masih menopang penguatan GBP-USD pada hari ini dan bahkan pekan ini, selama tidak ditutup dibawah 1.5160 (support line), bilamana hal itu terjadi target 1.4940 (low). Sementara potensi kenaikan masih tetap terbuka terutama jika menembus ascending triangle line di 1.5385 target 1.5696 (200-day MA). Buy 1.5220 target 1.5380 stop 50p, sell 1.5380 target 1.5220 stop diatas 1.5430.

USD-CHF masih mempertahankan trend bearish jangka pendek, karena masih berada dalam formasi downtrend channel dan indikator teknikal yang mennjukkan penurunan diimbangi dengan ADX yang trending up, seharusnya masih mendukung potensi penurunan, kecuali jika ditutup diatas resistance line di 1.140 (161.8 FE). Sementara support berada di 1.0940 jika tembus akan memberikan pola continuation bearish target 1.0855/1.0700. Buy break 1.110 target 1.1230 stop 50p, sell 1.100 target 1.0940 (closing) stop 50p.

No comments:

Post a Comment

Kalender Ekonomi & Event


Live Economic Calendar Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal